BIOKIMIA 2
PEERCOBAAN VI
VITAMIN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Pengetahuan tentang vitamin sangat diperlukan dalam kehidupan manusia terutama bagi
1.2.
Tujuan
1. Untuk menentukan kadar vitamin C pada tablet vitamin C merk Vitacimin dan dengan
metode iodimetri
2. Untuk menentukan kadar vitamin C pada minum Vitamin C merk Pulpy dengan
metode iodimetri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Vitamin C
Asam askorbat (Vitamin C) adalah suatu heksosa dan diklasifikasikan sebagai
karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida.Vitamin C mudahdiabsorbsi secara
aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus haluslalu masuk keperedaran
darah melalui vena porta.Rata-rata absorpsi adalah 90%untuk konsumsi diantara 20 dan 120
mg sehari.Tubuh dapat menyimpan hingga 1500mg vitamin C, bila konsumsi mencapai 100
mg sehari (Almatsier,2001).
2.1.1
Fungsi vitamin C
Vitamin C juga memiliki peran dalam berbagai fungsi yang melibatkan respirasi
disebabkan
adanya
struktur
enadiol
yang
berkonjugasi
dengan
kalimengisolasinya
adalah
Szent-Gyorgi
seorang
ilmuwan
berkebangsaan
2.2.Deskripsi bahan
2.2.1. H2SO4 (Asam Sulfat)
Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 merupakan asam mineral(anorganik)
yang kuat. Zat ini larut dalam airpada semua perbandingan.
Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia.
Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah
dan pengilangan minyak.
Asam sulfat :
-rumus struktur : H2SO4
-berat molekul : 98,07
-pemerian : cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna , jika ditambahkan kedalam
air menimbulkan panas
-penyimpanan : dalam wadah tutup rapat
-kegunaan : sebagai zat tambahan
2.2.2. I2 (Iodium)
I2 termasuk zat padat yang sukar larut dalam air, dimana kelarutannya sebesar 0,0013
mol/L pada suhu 240C, tetapi sangat mudah larut dalam larutan KI karena membentuk ion I3
I2 + I-
I3-
Iodium :
-rumus struktur : I2
-berat molekul : 126,91
-kelarutan : keping atau butir, mengkilat seperti logam, hitam kelabu, bau khas
-pemerian : sukar larut dalam air, mudah larut dalam garam iodida, mudah larut dalam etanol
96%
-kegunaan : sebagai larutan baku
BAB IIII
METODOLOGI`
dihaluskan
1 gr sampel
dilarutkan dengan 50 mL aquades
ambil 5 mL larutan vit C + H2SO4 1%
+ indikator amilum
Dititrasi ( Iodium 0,1 N)
( biru/ biru tua )
b. minuman Vit C merk PULPY
Minuman vit
C merk
PULPY
diencerkan 10 : 100
5 mL larutan sampel + H2SO4 1%
+ indikator amilum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Perhitungan tablet vitamin C
VI.
NI
V2.
N2
5.
NI
9,3.
(0,1 N)
NI
0,93
5
= 0,186 N
M = 0,186
2
= 0,093 M
M = gr x 1000
mr
mL
0,093= gr x 1000
176
50
gr = 0,093 = 0,00465
20
gr = 0,00465 x 176 = 0,8184 g = 818 mg
kadar vit C = mg vit C
x 100 %
mg sampel
=
818 mg
1,12 g
= 818 mg
x 100 %
x 100 %
1120 mg
= 73,036 %
VI.
5
NI
V2.
N2
NI
0,2 .
(0,1 N)
NI
0,02
5
= 0,004 N
M = 0,004
2
= 0,002 M
35,2 mg
350 g
= 35,2 mg
x 100 %
x 100 %
350.000 mg
= 0,013 %
4.2.Pembahasan
Praktikum analisa kuantitatif vitamin C dalam sampel dilakukan dengan metode titrasi
iodimetri(titrasi langsung) hal ini berdasarkan bahwa sifat vitamin C dapat bereaksi dengan
iodin. Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan larutan iodium 0,1 N sebagai titran.
Sampel yang dipergunakan saat praktikum adalah minuman sari buah dalam kemasan
yang banyak dijual dipasaran dengan merk dagang pulpy dan vitacimin.
Vitamin C atau asam aksorbat bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton
atau alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar larut dalam
pelarut organic yang pada umumnya dapat melarutkan lemak.
Titrasi iodimetri dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indikator. Seperti
yang sudah diketahui bahwa prinsip dari titrasi iodimetri adalah reduksi analit oleh I2 menjadi
IIodium merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat, sehingga hanya zat-zat yang
merupakan reduktor yang cukup kuat yang dapat dititrasi. Sehingga penerapannya tidak
terlalu luas, salah satu penerapan tirasi iodimetri adalah pada penentuan bilangan iod minyak
dan lemak juga vitamin.
Sampel yang ditimbang saat praktikum adalah 1,12 g, dihaluskan dan diambil
sebanyak 1 gram dimasukkan kedalam labu dan diencerkan menggunakan aquades 50 mL
sampai tanda tera. Setelah sampel dikocok sampai homogen, selanjutnya dipipet sebnyak 5
mL dan dimasukkan dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan H2SO4 sebanyak 2,5 mL dan
di tambahkan indikator amilum sebanyak 10 tetes setelah itu dititrasi dengan menggunakan
iodium. Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubaha warna menjadi
biru, warna biru yang dihasilkan menandakan bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir,
indikator yang dipergunakan dalam analisa vitamin C adalah larutan amilum.
Berdasarkan hasil praktikum hasil praktikum pada sampel mimuman pulpy orange
perhitungan menggunakan rumus kadar vitamin C adalah 0,013 % dan vitacimin adalah
73,036 %
BAB V
5.2. saran
Dalam melakukan praktikum, hendaknya dilakukan secara teliti agar pada
pencampuran larutan maupun pada saat titrasi supaya bisa menghasilkan perubahan yang
benar-benar sesuai. Begitu juga pada kesterilan alat-alat praktikum sangat penting agar pada
saat proses pengerjaan berlangsung tidak ada tercampur atau terkontaminasi dengan larutan
selain yang sudah ditentukan pada prosedur kerja
DAFTAR PUSTAKA