Anda di halaman 1dari 13

BAB I

A.KONSEP KETAHANAN NASIONAL

1.

Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh
aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan
serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar
maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan
integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan
mengejar tujuan nasionalnya.

2.

Perkembangan Konsepsi Ketahanan Nasional


1. Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional
Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an
pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama
SESKOAD (Sunardi, 1997). Dalam pemikiran Lemhanas tahun 1968
tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur
dari tata kehidupan nasional yang berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial,
dan militer. Pada tahun 1969, lahirlah istilah ketahanan nasional. Konsepsi
ketahanan nasional waktu itu dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahan
suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman dan kekuatan
yang membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia berawal dari konsepsi kekuatan
nasional yang dikembangkan oleh kalangan militer. Pemikiran konseptual
ketahanan nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah
dimasukkan ke dalam GBHN.
2. Ketahanan Nasional dalam GBHN
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kali dimasukkan dalam GBHN
1973 yaitu ketetapan MPR No. IV / MPR / 1973.
Rumusan mengenai ketahanan nasional dalam GBHN 1998 adalah sebagai
berikut :
1) Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang
selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai agar dapat secara efektif
dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang timbul
1

baik dari luar maupun dalam maka pembangunan nasional diselenggarakan


melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan keterpaduan
antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan
menyeluruh.
2) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi
dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya
ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan
negara.
3) Ketahanan nasional meliputi, ketahanan ideologi, ketahanan politik,
ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan
keamanan.
a.

Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang

berlandaskan

keyakinan

akan

kebenaran

ideologi

Pancasila

yang

mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan


dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing
serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan keperibadian bangsa.
b.

Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia

yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 yang mengandung kemampuan memelihara sistem
politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar
negeri yang bebas dan aktif.
c.

Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa

yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang


mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis.
d.

Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya

bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang


mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan.

3.

Hubungan Ketahanan Nasional, Wawasan Nusantara dan Pembangunan


Nasional
Diantara kedua hal tersebut terdapat suatu keterkaitan antara satu dengan
yang lain. Wawasan nusantara yang merupakan suatu kesamaan pandangan
suatu bangsa mengenai diri dan lingkungannya yang menjadi dasar pemikiran
seluruh warga Negara Indonesia, tujuannya adalah agar dapat terbentuk
ketahanan nasional yang kuat pada bangsa tersebut yang didasari kesamaan jati
diri bangsa dan lingkungannya. Kemudian dari ketahanan nasional yang kuat
otomatis akan memiliki kekuatan politik yang kuat. Dengan adanya politik yang
kuat maka bangsa tersebut telah memiliki suatu pandangan yang jelas mengenai
perencanaan, pengembangan, pemeliharaan serta penggunaan potensi nasional
untuk mencapai tujuan nasional. Pandangan ini mempengaruhi terhadap cara
atau yang disebut sebagai suatu strategi nasional untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan (tujuan nasional bangsa Indonesia). Selain itu bangsa tersebut akan
diakui oleh masyarakat internasional sebagai bangsa yang kuat dan kompak.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang
merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.
Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan
agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan
sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional
yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dengan adanya wawasan
nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan,
cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya
dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan
nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara
lebih meyakini dan lebih dalam.

BAB II
B.

Ketahanan Nasional di Tinjau Dari Asta Gatra

Berdasarkan pengertian konsepsi ketahanan nasional, seluruh aspek kehidupan


nasional diperinci dengan sistematika Astagatra (Delapan aspek) yang terdiri dari
Trigatra (Tiga aspek alamiah) dan Pancagatra (Lima aspek sosial).
1. Aspek Trigatra (tiga aspek alamiah)
Trigatra (Tiga aspek alamiah) adalah aspek-aspek suatu negara yang sudah melekat
pada negara itu. Oleh karena itu unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara.
Trigatra meliputi Geografi, Kekayaan alam, dan Kependudukan.
1. Geografi
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang dapat
dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan
gambaran tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di
daratan, di lautan, atau keduanya.
1) Negara yang dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau
serba benua.
2) Negara dikelilingi lautan. Dapat dibedakan dalam :
a. Negara kepulauan (Archipelagis state) adalah suatu negara yang bersifat kepulauan
(Archipelago)
b. Negara pulau (Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada negara pulau
unsur darat lebih besar daripada unsur laut.
c. Negara mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Negaranya sendiri
bersifat negara daratan, tetapi mempunyai suatu bagian wilayah yang bersifat
kepulauan. Ini tidak dapat disamakan dengan Negara kepulauan.
d. Circume marine state adalah negara yang komponennya hanya dapat dicapai
melalui transportasi laut.
2. Kekayaan alam
Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, di
laut, dan di udara dalam wilayah suatu negara yang dapat diperinci sebagai berikut :
a) Kekayaan alam yang digolongkan dalam :
(1) Kekayaan alam hewani (fauna)
(2) Kekayaan alam nabati (flora)
(3) Kekayaan alam mineral (tambang)
b) Sifat kekayaan alam
(1) Dapat diperbaharui (hutan, hewan, dll)
(2) Tidak dapat diperbaharui (mineral)
c) Keberadaan kekayaan alam
(1) Diatmosfir (oksigen, sinar matahari dll)
(2) Di permukaan bumi (fauna dan flora)
(3) Di dalam bumi (barang tambang)
Sifat khusus kekayaan alam di bumi ini distribusinya tidak merata dan tidak teratur,
sehingga ada negara yang kaya dan Negara yang miskin akan kekayaan alam.
4

Perbedaan akan kekayaan alam ini menyebabkan adanya ketergantungan antara


negara yang satu dengan negara lainnya yang dapat menimbulkan problema
hubungan internasional yang kompleks. Bila kebutuhan suatu negara tidak terpenuhi,
maka negara tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari
negara lain dengan berbagai cara.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut itulah sering timbul masalahmasalah politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Pemanfaatan kekayaan alam
yang tidak produktif akan mengundang campur tangan negara lain terutama dari
negara industry yang membutuhkan bahan baku bagi industrinya. Oleh karena itu
perlu dibina kesadaran nasional untuk memanfaatkan kekayaan alam sebaikbaiknya, sehingga tercapai nilai guna yang maksimal bagi kesejahteraan dan
keamanan nasional.
3. Ke pendudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia
adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu negara.
Dengan kata lain manusia yang tinggal di suatu negara akan menentukan apa yang
akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti manusialah yang
akan mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan suatu negara.
Masalah yang berkaitan dengan kependudukan adalah :
a) Jumlah penduduk
Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula jumlah tenaga
kerja yang akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat meningkatkan
kesejahteraan kerja dan peningkatan keterampilan kerja agar kapasitas berproduksi
meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan segala
dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
b) Komposisi penduduk
Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan
nasional karena jika di presentase kelompok umur terbesar pada umur produktif
maka hal ini berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika yang
terbesar kelompok umur non-produktif maka akan dapat melemahkan ketahanan
nasional.
c) Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk akan akan sangat besar pengaruhnya terhadap
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan nasional, karena penyebaran
penduduk akan berpengaruh langsung terhadap penyediaan tenaga kerja untuk
mengelolah kekayaan alam.

Namun pada kenyataan manusia ingin selalu bertempat tinggal di daerah


yang memungkinkan jaminan kehidupannya yang maksimal, hal ini menyebabkan
adanya daerah padat dan daerah jarang penduduknya. Untuk menyebarkan
penduduk tersebut pemerinah berupaya dengan melaksanaka program transmigrasi
dan penyebaran pembangunan pusat industry dan sebagainya, dan diharapkan
usaha tersebut akan dapat meningkatkan ketahanan nasional.
2.Aspek Panca Gatra (lima aspek sosial)
Tri Gatra meliputi Gatra Geologi, Gatra Politik, Gatra Ekonomi, Gatra
Sosial Budaya, Gatra Pertahanan Keamanan.
1. Gatra Geologi
Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah
dan tujuan yang ingin dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan,
hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi suatu
bangsa.
2. Gatra Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu
dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada di
tangan pemerintah. Pemerintah akan menentukan system politik yang tepat untuk
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalnya.
Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional di dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambtan dan
tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi suatu bangsa.
3. Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyrakat di
dalam pengelolaan faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja, modal,
teknologi dan manajemen) dan distribusi barang dan jasa hasil produksi demi
kesejahteraan rakyat, baik fisik maupun mental spiritual.
6

Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan


kapasitas produksi (barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi

(barang dan jasa) secara merata ke seluruh wilayah negara.


Faktor-faktor yang mempengaruhi kethanan ekonomi, antara lain :
Bumi dan Sumber Alam, meliputi :
Tenaga kerja
Modal
Industrialisasi
Teknologi
Hubungan ekonomi luar negeri
Prasarana
Manajemen

4. Gatra Sosial Budaya


Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama dari
manusia, yaitu segi kemasyaralatan dan segi kebudayaan.
1) Kemasyarakatan
Untuk memelihara kelangsungan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan dengan
lingkungannya, dengan kata lain harus bermasyarakat (bekerjasama satu dengan
lainnya). Hidup bermasyarakat akan lebih baik bila diwadahi dalam suatu organisasi
dan kehidupan diatur dalam suatu tertib social yang dapat menampung semua
aspirasi seluruh warganya.
2) Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat dimanifestasikan dalam
tingkah laku yang sudah melembaga. Tingkah laku masyarakat kebudayaan tercipta
a)
b)
c)
d)

karena faktor yaitu :


Organ biologis manusia dalam arti kebutuhan hakiki manusia
Lingkungan alam yang melahirkan kebiasaan manusia yang hidup disuatu daerah
Lingkungan sejarah
Lingkungan psikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang social budaya adalah :


a. Tradisi
b. Pendidikan
c. Kepemimpinan Nasional
d. Tujuan Nasional
e. Kepribadian Nasional
5. Gatra Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan
angkatan

bersenjata

TNI/POLRI

sebagai

intinya

mempertahankan

dan
7

mengamankan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya. Pertahanan


keamanan adalah merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan
ketahanan nasional dengan tujuan untuk mencapai keamanan bangsa dan Negara
serta hasil perjuangannya.
Upaya meningkatkan ketahanan nasional di bdang Hankam adalah
peningkatan partisipasi seluruh rakyat an seluruj kekuatan nasional sesuai fungsi
dan profesinya dalam upaya bela negara.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang Hankam adalah :


Doktrin
Wawasan nasional
Sistem hankam
Kondisi geografis negara
Manusia
Integrasi TNI/POLRI dan rakyat
Pendidikan dan kewarganegaraan
Material
Ilmu dan teknologi
Manajemen
Pengaruh luar negeri
Kepemimpinan

BAB III
C.

Interelasi Antar Gatra

Hubungan antar Gatra dalam Panca Gatra


1. Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya,
Pertahanan dan Keamanan

Dalam arti ideologi sebagai falsafah bangsa dan landasan idiil negara merupakan
nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam Pancagatra
dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
Contohnya:
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mempengaruhi keadaan Politik,
Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan negara.
2. Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya,
Pertahanan dan Keamanan;
Berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk pengembnagan ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam
hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat
kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan
beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.
Contohnya:
Kegiatan politik dalam pemilu Indonesia salah satu upaya menarik masa tentunya
akan menggunakan dan memanfaatkan adat dan kebudayaan
setempat,membagikan sesuatu dan lain sebagainya.itu adalah sebagai penarik
perhatiannya.
Contohnya:
Bila ada goncangan ekonomi maka terjadilah kekacauan seperti perang antar
suku,golongan.Dengan perekonomian

yang

stabil tentunya

kehidupan

dapat

mengalami peningkatan.
3. Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi,
Pertahanan dan Keamanan;
Dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan
berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang
kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap
mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang
menghormati hak-hak individu.
Contohnya:
9

Adanya upaya perebutan budaya bangsa oleh Negara lain memunculkan sikap
peningkatan kewaspadaan terhadap ketahanan dan keamanan. Karena apabila salah
satu budaya bangsa diambil maka sama dengan identitas kita diambil.bisa menimbulkan gejolak
politik ekonomi juga.

4. Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan Nasional dengan Gatra Ideologi,


Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya;
Dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis
akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk
pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya. Keadaan pertahanan
dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembnag di seluruh aspek
kehidupan akan memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi
dan sosial budaya.
Contohnya:
Keadaan Hankam pada masa Orde Baru berbeda dengan masa Reformasi.itu juga
mempengaruhi keadaan politik,ekonomi dan sosial budaya pada masa itu.

BAB IV
D. Sifat dan Hakekat Ketahanan Nasional
1. Sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasioanal memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkadang
dalam landasan dan asas-asanya, yaitu:
1. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah,
dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(idenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
10

menguntungkan

dalam

perkembangan

global

(interdependent).

2.Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung
pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini
sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan
perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan
Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya
diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3.Wibawa
Keberhasioan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan
meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan
Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang
dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
4.Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan
atagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuata fisik semata, tetapi lebih
mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan
mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.
2. Hakekat Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
Hakikat konsepsi nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan, selaras dalam, seluruh
aspek,kehdupan nasioanal. dalam konteks ketahanan nasional:
a. Ketahanan Nasional sebagai status kenyataan nyata atau rela.
b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi

11

c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode


pendekatan.

BAB V
E. Visualisasi Hakekat Ancaman Terhadap Aapek Sosial
1. Di bidang Ideologi
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan
manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. Contohnya : Sikap sekelompok
masyarakat yang belum menerima Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam
kehidupan bangsa dan bernegara merupakan tantangan.

12

2. Di bidang Politik
Hakekat ancaman terhadap Ketahanan Nasional dibidang politik merupakan pola
tindak dari kelompok masyarakat yang tidak mau menerima sistem politik yang
berlaku di Indonesia dan berusaha untuk mengganti dengan sistem politik lain.
Contohnya : Kegiatan kelompok intelektual tertentu yang tidak setuju dengan sistem
politik demokrasi Pancasila dan bercita-cita mengganti dengan sistem politik liberal
sesuai ajaran diterimanya, merupakan ancaman.
3. Di bidang Ekonomi
Bertujuan untuk menghancurkan system perekonomian Pancasila Indonesia dan
ingin mengganti dengan system perekonomian lain, dan menghancurkan sarana
perekonomian yang sedang dibangun. Contohnya : Penerapan sistem ekonomi
terpimpin sebagai konsep PKI merupakan ancaman terhadap system ekonomi
Pancasila.
4. Di bidang Sosial dan Budaya
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap ketahanan nasional di
bidang social dan budaya adalah terganggunya kepribadian bangsa Indonesia yang
diakibatkan oleh sistem budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribasian bangsa
Indonesia. Contohnya : Keegaanan generasi muda untuk mempelajari kebudanyaan
asli Indonesia merupakan hambatan terhadap pelestarian budaya Indonesia.
5. Di bidang Pertahanan Keamanan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap ketahanan nasional di
bidang HANKAM mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan disebagian
wilayah dan seluruh wilayah yang akan mengancam integrasi dan kedaulatan
bangsa. Contohnya : Serangan tentara Belanda pada Aksi Militer I dan II yang ingin
merebut kembali wilayah Indonesia yang sudah merdeka pada zaman perang
kemerdekaan merupakan ancaman terhadap kedautan bangsa Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai