Bufas Aplikasi
Bufas Aplikasi
PENDAHULUAN
memberikan
pelayanan
kesehatan
ibu
dan
anak
dimasyarakat,
dapat
mengorganisasikan
semua
unsur
unsur
yang
terlibatdalam
pelayanannya dengan baik dalam rangka menuunkan angka kematian ibu dan
anak .
1.2.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar penulis memahami tentang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah
suatu
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
2.
3.
4.
5.
dalam
suatu
organisasi.
Bertanggung-jawab
atas
ruang
Organisasi
memerlukan
pengembangan
dan
pemeliharaan
koordinasi.
b.Bahwa didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang pencapaianya
harus di upayakan semaksimal mungkin.
c.Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor).
d.Seluruh kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan
(integration), menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya bukan
orang tetapi kegiatan atau pekerjaan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap
organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan
yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu
:
1. Organisasi harus mempunyai tujuan.
2. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk
mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab
terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
4.
manajerial yang baik. Dapat dikatakan jika suatu organisasi kehilangan hakikat
maka perlu dipertanyakan kontinuitas dari organisasi tersebut.
Lahirnya organisasi akibat adanya tujuan yang ingin hendak dicapai oleh
pihak tertentu karena melihat adanya urgensi dari keberadaaan organisasi.
Organisasi tidak hanya dibutuhkan pada lingkup yang kecil tetapi juga pada
lingkup yang besar terlihat dari motif didirikannya organisasi. Organisasi yang
kita ketahui bersama juga memiliki tingkatan tertentu tergantung pada tujuan dan
objek dari organisasi tersebut. Contoh dari organisasi yaitu organisasi rumah
tangga, organisasi perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kelompok
tertentu, organisasi kesamaan keyakinan, organisasi kenegaraan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, organisasi memang harus ada di dalam kehidupan
manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam proses
dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di
Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu
memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda. Organisasi-organisasi tanpa
manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini
terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana
ketika organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk
membenahi organisasi agar menjadi lebih baik.
2.2.2. Tujuan Organisasi
Organisasi memang harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai
instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan
Pertanggung Jawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan bertanggung jawab untuk
melaksanakan tugas dan hasil kerjanya. Juga bertanggung jawab atas
Pembagian pekerjaan
Pembagian
Pekerjaan
sangat
diperlukan
untuk
menutupi
Pemisahan
Prinsip pemisahan ini berkaitan dengan beban tugas individu yang
tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. Kecuali ada
hal-hal tertentu diluar kuasa manusia, misal sakit.
j)
Keseimbangan
Prinsip ini berhubungan dengan keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Keseimbangan antara beban
tugas, imbalan, waktu bekerja dan hasil pekerjaan.
k) Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi tergantung pada
dinamika kelompok. Keseimbangan penugasan dengan imbalan perlu
diperhatikan dengan baik dalam memenuhi tujuan organisasi.
l)
Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berarti bagi sebuah organisasi. Semua aktivitas
dijalankan oleh pemimpin. Pemimpin juga bertanggung jawab atas kemajuan
dan kemunduran organisasi. Seluruh fungsi-fungsi manajemen akan
dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan
dianggap sebagai inti dari organisasi ataupun manajemen.
2.2.4.Pola-pola/bentuk-bentuk Organisasi
Ada beberapa pola-pola/bentuk-bentuk organisasi, antara lain :
1. Organisasi pola Lini (Lini Organization)
Dalam bentuk ini garis komando terbentang lurus dari atas (pucuk
pimpinan) sampai kepada pelaksana di bawah, dan garis pertanggung jawaban
baik secara ketat menurut hirarkis dari bawah, melalui unsure-unsur di tengah
samapai ke atas. Dalam pola organisasi ini terdapat garis wewenang yang
berhubungan langsung dengan vertical antara bawahan dan atasan.
2. Organisasi berpola Staf (staf Organization)
Dalam pola ini semua hak, kekuasaan, dan tanggung jawab dibagi
habis pada unit kerja yang ada secara bertingkat dibawahnya. Setiap unit
memperoleh sebagian hak dalam menentukan kebijaksanaan sepanjang tidak
bertentangan dengan kebijaksanaan umum dan pucuk pimpinan atau pimpinan
tertinggi. Hak tersebut tentunya berkenaan dengan bidang tugasnya masingmasing. Masing-masing pimpinan mempunyai hak penuh atas bagian yang
dipimpinnya juga mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan tertinggi.
3. Organisasi pola lini dan staf (line and staf organization)
Pola ini merupakan gabungan dari kedua pola organisasi tersebut di
atas. Yaitu menempatkan menempatkan pucuk pimpinan sebagai pemegang
hak dan kekuasaan tertinggi, namun tidak semua hak/tanggung jawab tersebut
dilimpahkan sepenuhnya pada bagian/unit kerja yang ada. Menurut masry
(2003), cirri-ciri organisasi lini dan staf adalah pimpinan dibantu dibantu oleh
staf dan kesatuan komando.
2.3 Masa Nifas
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan (Saifuddin, 2010). Masa nifas dimulai
setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul bahri, 2000).
pencegahan
terhadap
kemungkinan-kemungkinan
adanya
peraturan yang berlaku dan sesuai etika kebidanan dan dapat memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu.
ini
akan
meningkatkan
sirkulasi
resiko
tromboflebitis,
sebaik nya ibu dibantu karena pada saat ini ibu merasa pusing ketika
pertama kali bangun setelah melahirkan.
3. Eliminasi
Bidan harus mengobservasi adanya distensi abdomen dengan mempalpasi
dan mengauskultasi abdomen, terutama pada post sexio sesaria. Berkemih
harus terjadi dalam 4-8 jam pertama dan minimal sebanyak 200 cc,
anjurkan ibu untuk minum banyak cairan dan ambulasi.
4. Higyene
Sering membersihkan area perineum akan meningkatkan kenyamanan dan
mencegah infeksi. Tindakan ini paling sering menggunakan air hangat yang
dialirkan (dapat ditambah larutan anti septik) keatas vulva perineum setelah
berkemih atau defekasi, hindari penyemprotan langsung.Ajarkan ibu untuk
membersihkan sendiri.
5. Istirahat
Ibu nifas dianjurkan untuk istirahat dan tidur yang cukup.Istirahat ini
sangat penting untuk ibu yang menyusui.Tindakan rutin dirumah sakit
hendaknya tidak mengganggu istirahat dan tidur ibu. Setelah selama 9
bulan ibu mengalami kehamilan dengan beban kandungan yang begitu
berat banyak keadaan yang mengganggu lainnya, dan proses persalinan
yang melelahkan, ibu membutuhkan istirahat yang cukup untuk
memulihkan keadaannya.
6. Seksualitas masa nifas
Seksual ibu dipengaruhi oleh derajat rupture perenium dan penurunan
hormone steroid setelah persalinan.
7. KB pada ibu menyusui
Salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan member yang sehat
perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.KB merupakan
salah satu usaha untuk membantu keluarga atau individu merencanakan kehidupan
berkeluarga dengan baik, sehingga dapat membentuk keluarga yang berkualitas
13
Perawatan
Bayi
Baru
Lahir
Pernyataan standar : Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk
memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan
kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan.
Bidan juga harus mencegah dan menangani hipotermia.
Tujuannya adalah : menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya
pernafasan serta mencegah hipotermi, hipoglikemi dan infeksi. Dan hasil
yang diharapkan adalah bayi baru lahir menemukan perawatan dengan segera
dan tepat.Bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang tepat untuk dapat
memulai pernafasan dengan baik.
Standar 14: Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan
Pernyataan standar : Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap
terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan
tindakan yang di perlukan.
Tujuannya adalah : Mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan
aman selama persalinan kala empat untuk memulihkan kesehatan ibu dan
bayi. Meningkatan asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian
ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah persalinan dan mendukung
terjadinya ikatan batin antara ibu dan bayinya.
Standar 15: Pelayanan Bagi Ibu dan Bayi Pada Masa Nifas
profesi,
ormas,
organisasi
perempuan,
organisasi
perkembangan
kelu-arga.
Dengan
pendekatan
ini
Mendorong
keterlibatan
masyarakat
dalam menjamin
hanya siang hari saja, sementara pada malam hari bayi dirawat di kamar bayi,
sekarang tidak dibenarkan dan tidak dipakai lagi. Rawat gabung merupakan
lanjutan early ambulation dimana memungkinkan ibu memelihara anaknya.
Tujuan dari rooming in adalah untuk mendekatkan ibu kepada bayinya,
mengajarkan ibu bagaimana cara menyusui bayi dengan baik dan benar. Selain itu
tujuan dari rooming in adalah sebagai berikut :
1. Bantuan emosional
Setelah menunggu selama sembilan bulan dan setelah lelah dalam
proses persalinan ibu akan sangat senang dan bahadia bila dekat dengan
bayinya. Ibu dapat membelai belai bayi, mendengar tangisnya serta
memperhatikannya disaat buah hatinya tidur. Hubungan ibu dan bayi ini
sangat penting ditumbuhkan pada saat saat awal dan nayi akan
memperoleh kehangatan tubuh ibu, suara ibu, kelembutan dan kasih
sayangnya.
2. Penggunaan ASI
Dari segala sudut pertimbangan maka ASI adalah makanan terbaik
bagi bayi dan produksi ASI akan makin cepat dan makin banyak bila
menyusui dilakukan sesegera dan sesering mungkin. Pada hari hari
pertama yang keluar adalah kolostrum yang jumlahnya sedikit, namun
bermanfaat
untuk
membentuk
kekebalan
bayi.
Kolostrum
yang
sehingga bayi akan mempunyai kekebalan yang tinggi. Kekebalan ini akan
mencegah infeksi terutama terhadap diare. Jumlah kolostrum yang sedikit
tak perlu dikhawatrikan karena kebutuhan bayi masih sedikit.
3. Pencegahan Infeksi
Pada perawatan bayi yang terpisah maka kejadian infeksi silang
akan sulit dicegah. Dengan melakukan rawat gabung maka infeksi dapat
dihindari. Per-awatan tali pusat juga mu-dah dilakukan oleh ibu. Ibu
dengan mudah mengganti pakaian bayi jika basah kare-na keringat atau
terkena air kencing.
4. Pendidikan Kesehatan
Pada saat melaksanakan rawat gabung dapat dimanfaatkan untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu, terutama primipara.
Bagaimana teknik menyusui, memandikan bayi, merawat tali pusat,
perawatan payudara dan nasihat makan yang baik, merupakan penyuluhan
yang diperlukan ibu. Keinginan ibu untuk bangun dari tempat tidur,
menggendong bayi dan merawat diri akan mempercapet mobilisasi,
sehingga ibu akan lebih cepat pulih dari persalinan Rawat gabung yang
dilakukan memberikan manfaat tidak saja kepada bayi yang baru
dilahirkan tetapi juga ibu dan kelu-arganya. Manfaat rawat gabung ditinjau
dari berbagai aspek sesuai dengan tujuannya, adalah sebagai berikut :
a. Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah
menjangkau bayinya untuk melakukan perawatan sendiri dan
menyusui setiap saat, kapan saja bayinya menginginkan. Dengan
perawatan sendiri dan menyusui sedini mungkin, akan mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi silang dari pasien lain atau petugas
kesehatan. Dengan menyusu dini maka ASI pertama keluar yang
berwana kuning atau biasa disebut kolostrum dapat memberikan
kekebalan yang sangat berhar-ga bagi bayi. Karena ibu setiap saat
dapat melihat bayinya, maka ibu dengan mudah dapat mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi pada bayinya yang mungkin
berhubungan dengan kesehatannya.
b. Aspek Fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan
frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang
alami, dimana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik.
Untuk ibu, dengan menyusui maka akan timbul reflek oksitosin yang akan
membantu proses fisiologis involusi rahim. Disamping itu akan timbul
refleks prolaktin yang akan memacu proses produksi ASI. Efek menyusui
dalam usaha menjarangkan kelahiran telah banyak dipelajari di negara
berkembang. Secara umum ibu akan terlindung dari kesuburan sepanjang
ia masih menyusui dan belum haid, khususnya bila frekuensi menyusui
lebih sering dan sama sekali tidak menggunakan pengganti ASI (asi
menjadi modal bagi ibu untuk merawat bayi dan dirinya sendiri setelah
pulang dari rumah sakit. Disamping pendidikan bagi ibu, dapat juga
dipakai sebagai sarana pendidikan bagi keluarga, terutama suami, dengan
cara mengajarkan suami dalam membantu istri untuk proses diatas. Suami
akan termotivasi untuk memberi dorongan moral bagi istrinya agar mau
menyusui bayinya. Jangan sampai terjadi seorang suami melarang istrinya
menyusui bayinya karena suami takut payudara istrinya akan menjadi
jelek. Bentuk payudara akan berubah karena usia adalah hal almin,
meskipun dengan meng-gunakan kutang penyangga yang baik, ditambah
dengan nutrisi yang baik, dan latihan otot otot dada serta menerapkan
posisi yang benar, ketakutan mengendornya payudara dapat dikurangi.
e. Aspek ekonomi
Dengan rawat gabung maka pemberian ASI dapat dilakukan sedini
mungkin. Bagi rumah bersalin terutama rumah sakit pemerintah, hal
tersebut merupakan suatu penghematan anggaran pengeluaran untuk
pembelian susu formula, botol susu, dot serta peralatan lain yang
dibutuhkan. Beban bidan menjadi lebih ringan karena ibu berperan besar
dalam merawat bayinya sendiri, sehingga waktu terluang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Lama perawatan ibu menjadi lebih pendek karena
involusi rahim (proses pengecilan rahim) terjadi lebih cepat dan
memungkinkan tempat tidur digunakan untuk penderita lain. Demikian
pula
infeksi
nosokomial
dapat
dicegah
atau
dikurangi,
berarti
penghematan biaya bagi rumah sakit maupun keluarga ibu. Bagi ibu juga
penghematan oleh karena lama perawatan menjadi singkat.
f. Aspek medis
Dengan pelaksaanaan rawat gabung maka akan menurunkan
terjadinya infeksi nosokomial pada bayi serta menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayi.
2.3.8.3. ASI Eksklusif
Sebagaimana yang telah kita diketahui bahwa ASI adalah hak
setiap anak. Dalam UU Kesehatan no 36 tahun 2009 hak bayi dijelaskan
dalam pasal 128 ayat 1 yang berbunyi, setiap bayi berhak mendapatkan air
susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas
indikasi medis. Selain itu juga dikuatkan dengan telah disyahkannya
Peraturan Pemerintah no 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif. Dengan
UU ini, Anda dapat melihat dengan jelas bahwa seorang anak yang baru
dilahirkan dalam kondisi normal artinya tidak memerlukan tindakan
khusus berhak mendapatkan ASI secara eksklusif. Selama pemberian air
susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
harus mendukung ibu, bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan
Kunjunga
Waktu
Tujuan
n
1
6-8
jam
setelah
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan,
persalinan
rujuk bila perdarahan berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu dan salah satu
anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan
d. Pemberian ASI awal
e. Membina hubungan baik antara ibu dan bayi baru
lahir
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermi
g. Bila petugas kesehatan yang menolong persalinan ia
harus tinggal dengan ibu dan bayi 2 jam pertama
setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil
2
hari
setelah
b. Menilai adanya tanda-tanda infeksi ,demam atau
persalinan
perdara-han abnormal.
c. Memastikan ibu menyusui baik dan tak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
d. Memberikan konseling KB secara mandiri
e.
2 minggu
setelah
Sama dengan 6 hari setelah persalinan
persalinan
setelah
persalinan
b. Memberikan konseling untuk KB secara dini.
Sumber : Syaifuddin (2004)
2.3.8.5 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Pemeriksaan bayi baru lahir dan ibu pasca persalinan sangat penting untuk
memastikan kesehatan dan keselamatan bayi dan ibu, terutama pada masa nifas
yaitu setelah kelahiran bayi dan selama 7 (tujuh) hari pertama setelah melahirkan.
Namun demikian, sepanjang periode nifas yaitu setelah kelahiran adalah masamasa resiko tinggi. Kematian bayi lahir hidup dalam masa 28 hari sejak kelahiran
yang dikenal sebagai tingkat kematian neonatal dilaporkan terjadi di seluruh
dunia. Begitu juga dengan kematian ibu karena komplikasi pasca persalinan cukup
tinggi. Pada BPJS maksimal kunjungan PNC yang dapat ditagihkan secara fee for
service adalah sebanyak 4kali. Jika kunjungan lebih dari empat kali tidak bisa
ditagihkan kepada BPJS secara fee for service, tetapi termasuk ke dalam biaya
kapitasi.
2.4
Reva Rubin yaitu Penekanan rubin dalam teorinya adalah pencapaian peran ibu.
Untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar
melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan dan adalam peran ini
Riwayat Ibu
-
Nama, Umur
Penolong
Jenis Persalinan
Nyeri
Kesedihan / depresi
2)
3)
Riwayat Bayi
-
Menyusui
Vaksinasi
Umum
Suhu Tubuh
Denyut Nadi
Tekanan Darah
Tanda-tanda Anemia
Refleks
Varises
Payudara
*Putting susu ; pecah, pendek, rata
*Nyeri tekan
*Abses
*Pembengkakan / ASI terhenti
*Pengeluaran ASI
Perut / Uterus
Vulva / Perineum
*Pengeluaran Lokhia
*Penjahitan laserasi atau luka episiotomi
*Pembengkakan
*Luka
*Hemoroid
7.
Penanganan
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada ibu
yaitu :
a). Kebersihan diri
-
Mengajarkan
ibu
bagaimana
membersihkan
daerah
kebelakang, baru
kemudian
membersihkan
daerah
dan
ketidak
mampuan
untuk
Dengan
tidur
terlentang
dengan lengan
disamping,
Berdiri
dengan
tungkai
kencangkan
otot-otot pantat
sampai
hitungan, kendurkan
dan pinggul
dirapatkan,
dan tahan
dan ulangi
latihan
sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk
setiap kali gerakan setiap minggu naikkan jumlah latihan
5 kali lebih banyak. Pada minggu ke 6 setelah persalinan
ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
d). Gizi
Ibu menyusui harus :
-
24
jam.
ASI
dikeluarkan
menggunakan sendok.
-
- Payudara dikeringkan
f).
darah
merah
berhenti
ketidaknyamanan,
aman
untuk
memulai
Banyak
budaya
yang
mempunyai
tradisi
Idealnya
kurangnya
pasangan
dapat
membatu
merencanakan
karena
itu, metoda
Sebelum
menggunakan metoda
KB,
hal-hal
Kelebihan / Keuntungannya
Kekurangannya
* Efek samping
* Bagaimana menggunakan metoda ini
*
minggu
untuk mengetahui
apakah
ada
yang
ingin
BAB IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Standar Pelayanan Kebidanan Dasar adalah norma dan tingkat kinerja
1.
2.
3.
berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang
berlangsung selama 6 8 minggu. Tujuan dari masa nifas yaitu untuk mengetahui
kesejahtraan ibu dan bayi, baik dari kesehatan, kebersihan , nutrisi, pemberian
ASI, tanda bahaya masa nifas, perdarahan, cara mencegah hipotermi pada bayi.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai Aplikasi Manajemen dan
Organisasi Pelayanan Kebidanan Pada Ibu Nifas serta bermanfaat bagi temanteman sejawat sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam
meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.
LAMPIRAN 1
POWER POINT
LAMPIRAN
JURNAL 1
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menilai kualitas pelayanan postna-tal bahwa bidan
memberikan kepada perempuan yang mencari layanan postnatal di fasilitas
kesehatan di kabupaten Dedza, wilayah tengah Malawi. Desain penelitian adalah
deskriptif cross sectional dan dimanfaatkan pengumpulan data kuantitatif dan
analisis metode untuk menentukan struktur, proses dan hasil komponen perawatan