Anda di halaman 1dari 24

1.

Epidemiologi Toxoplasma gondii


2. Morfologi
3. Siklus Hidup
4. Cara Penularan
5. Pencegahan Toksoplasmosis
6. Diagnosis Toxoplasma
7. DIAGNOSIS Toxoplasmosis Pada Bayi
8. Pengobatan Toxoplasmosis

 ZOONOSIS
 PARASIT : Toxoplasma gondii


 DITEMUKAN PERTAMA KALI DI AFRIKA
PADA BINATANG PENGERAT Stenodactylus
gundi

 HOSPES / INANG : MANUSIA / BINATANG
 PROTOZOA JARINGAN

PARASIT OBLIGAT INTRASELULAR




 DISTRIBUSI GEOGRAFIS : KOSMOPOLITAN
 Toxoplasma gondii termasuk Genus Toxoplasma;
Subfamili Toxoplasmatinae; Famili Sarcocystidae;
Subkelas Coccidia; Kelas Sporozoa; Filum
Apicomplexa Toxoplasma gondii dibedakan menjadi
lima tipe, masing-masing tipe terdiri atas berbagai
galur, dapat diisolasi di tempattempat dari berbagai
belahan dunia. Setiap tipe memiliki karakteristik
biologik dan patogenitas yang berbeda (Chandra,
2002).
 Toksoplasmosis menjadi sangat penting karena
infeksi yang terjadi pada saat kehamilan dapat
menyebabkan abortus spontan atau kelahiran
anak yang dalam kondisi abnormal atau
disebut sebagai kelainan kongenital seperti
hidrosefalus, mikrosefalus, iridosiklisis dan
retardasi mental.
1. TROFOZOIT :

 Takizoit Di dalam Pseudosista
 Bradizoit
 Di dalam Sista
Btk : bulan sabit /
tanda koma
Ukuran :2-3µ x 4-8µ
Inti : satu, besar,
kariosoma ditengah
2. SISTA
 Berdinding tebal di dalam sel, berisi

bradizoit, yg perkembangannya lambat


 Bradizoit terdapat pd infeksi kronis

3. PSEUDOSISTA

 Parasit (takizoit) bergerombol di dalam
sel, tidak membentuk dinding
 Takizoit perkembangannya cepat

Terdapat pada infeksi akut


4. OOSISTA

 Di dalam usus kucing, & dapat keluar
bersama tinja

 Bentuk : Oval

 Isi 2 sporosis, berdinding

 Tiap sporosis isi 4 sporozoit

 SEXUAL : Gametogoni
 ASEXUAL : Skizogoni, Sporogoni & Endodiogeni

PRST HIDUP DI DALAM USUS INANG : KUCING


 SKIZOGONI menghasilkan skizon, skizon pecah

keluar merozoit yg akan menginfeksi sel epitel


usus yg lain.
 GAMETOGONI. Merozoit hsl skizogoni, sebagian

jadi Mikrogametosit (gamet jantan) &


Makrogametosit (gamet betina)
G jnt >< G btn OOSISTA dlm tinja, di TANAH
DI TANAH, terjadi SPOROGONI

 Oosista mengalami sporulasi, 3-4 hr akan
menjadi masak/ btk infektif di tanah.

 Bila oosista masak tertelan hospes / inang,
akan melanjutkan daur hidupnya secara
ekstraintestinal / intraintestinal
TROFOZOIT dpt di dlm sel :
jantung,paru, sel syaraf limfpnodi dll
& di luar sel :cairan peritoneum & otak
PRST HIDUP EKSTRAINTESTINAL PADA :
MANUSIA, KUCING, TERNAK & BURUNG DLL


 Berkembang secara ENDODIOGENI,
belah pasang di dalam sel.

 Sel membesar, pecah, prst keluar dan
masuk ke dalam sel baru.

 1 sel, berisi 50-3000 prst.
CARA INFEKSI
PENCEGAHAN TOKSOPLASMOSIS

Untuk mencegah hal ini, maka dapat di jaga terjadinya


infeksi pada kucing, yaitu dengan memberi makanan
yang matang sehingga kucing tidak berburu tikus. Kista
jaringan dalam hospes perantara (kambing, sapi, babi
dan ayam) sebagai sumber infeksi dapat dimusnahkan
dengan memasaknya sampai 66 0C. Daging dapat
menjadi hangat pada semua bagian dengan suhu 650C
selama empat sampai lima menit atau lebih, maka
secara keseluruhan daging tidak mengandung kista aktif,
demikian juga hasil daging siap konsumsi yang diolah
dengan garam dan nitrat (Chahaya, 2003)
 LABORATORIS
Isolasi Toxoplasma gondii dari :
sekret, cairan tubuh dan jaringan hasil
biopsi, darah & cairan cerebrospinal

 SEROLOGIS :
Deteksi Ig M & Ig G , berseri min 2 X
Titer naik 16 X dalam 2-4 minggu 
AKUT
TITER TINGGI TITER RENDAH

DIDAPAT BELUM LAMA TIDAK MENENTU

ASIMTOMATIK SIMTOMATIK

HAMIL BARU LAHIR MUNGKIN ADA


HUB. PENYAKIT

TERAPI TERAPI
Ig G menurun Ig G stabil

Ab ditransfer secara pasif Infeksi didapat jauh sblmnya

dalam uterus transfusi

penyakit dengan gejala asimptomatik

tidak ada hub. imunosupresi


dengan Ab. Waspada relaps
OOCYST Sel ep. INTES (takizoit  nekrosis)

NLL. MESENTERIKA

ORGAN LAIN KLINIS (mata, jantung)

mati imunitas (sembuh)

Mg.3: takizoit menghilang dari jar. visceral


 sista jaringan di saraf dan otot.
RESPON IMUN tak efektif pada  med spinalis, otak?
PROLIFERASI TAKIZOIT-
INFEKSI AKTIF : Tiap 5-12jam

CHORIO RETINITIS INF.KRONIS


ENCEPHALITIS
MYOSITIS SEL
SELNEKROSIS
NEKROSIS

NEKROSIS JAR BRADIZOIT DLM SISTA JARINGAN


INFLAMASI KRONIS
BRADIZOIT LEPAS
REAKSI ALERGI PECAH
TIPE IV.
 Bbrp hari/bulan setelah kelahiran
 Sindrom Sabin : hidrocephalus
choroidoretinitis
konvulsi
kalsifikasi cerebral
TOKSOPLASMOSIS DIDAPAT
 Sering asimptomatis, : limfadenitis, demam
pembesaran kel.limfe tanpa
simptom bentuk cerebrospinal
kongesti paru, myokarditis,
liver dsb
HIDROSEFALUS
KONGENITAL
TOKSOPLASMOSIS
 Sampai saat ini pengobatan yang terbaik
adalah kombinasi pyrimethamine dengan
trisulfapyrimidine. Kombinasi ke dua obat ini
secara sinergis akan menghambat siklus p-
amino asam benzoat dan siklus asam folat.
Dosis yang dianjurkan untuk pyrimethamine
ialah 25 – 50 mg per hari selama sebulan dan
trisulfapyrimidine dengan dosis 2.000 – 6.000
mg sehari selama sebulan.
 Karena efek samping obat tadi ialah
leukopenia dan trombositopenia, maka
dianjurkan untuk menambahkan asam
folat dan yeast selama pengobatan.
Trimetoprinm juga ternyata efektif untuk
pengobatan toxoplasmosis tetapi bila
dibandingkan dengan kombinasi antara
pyrimethamine dan trisulfapyrimidine,
ternyata trimetoprim masih kalah
efektifitasnya.
 Spiramycin merupakan obat pilihan lain walaupun
kurang efektif tetapi efek sampingnya kurang bila
dibandingkan dengan obat-obat sebelumnya. Dosis
spiramycin yang dianjurkan ialah 2 – 4 gram sehari
yang di bagi dalam 2 atau 4 kali pemberian.
Beberapa peneliti mengajurkan pengobatan wanita
hamil trimester pertama dengan spiramycin 2 – 3
gram sehari selama seminggu atau 3 minggu
kemudian disusl 2 minggu tanpa obat. Demikian
berselang seling sampai sembuh. Pengobatan juga
ditujukan pada penderita dengan gejala klinis jelas
dan terhadap bayi yang lahir dari ibu penderita
toxoplasmosis.

Anda mungkin juga menyukai