Anda di halaman 1dari 25

KONSEP

ORGANISASI DAN
MANAJEMEN
PELAYANAN
KEBIDANAN
OLEH : KELOMPOK I
DELFINA
ELWITRI SILVIA
YULIA ARIFIN

OUTLINE
A. KONSEP ORGANISASI
1.
2.
3.
4.

PENGERTIAN
TUJUAN ORGANISASI
PRINSIP POKOK ORGANISASI
BENTUK ORGANISASI

B. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN


1.
2.
3.
4.

PENGERTIAN MANAJEMEN
DEFENISI OPERASIONAL
MANAJEMEN KEBIDANAN
TUJUAN MANAJEMEN KEBIDANAN

5. MODEL MANAJEMEN
6. PROSES MANAJEMEN
7. FUNGSI MANAJEMEN
8. TUJUH LANGKAH MANAJEMEN
KEBIDANAN
9. LANGKAH-LANGKAH DALAM
MANAJEMEN KEBIDANAN
C. TELAAH JURNAL

Konsep Organisasi
Pengertian
Organisasi berasal dari kata organon
dalam bahasa yunani yang berarti alat.
Organisasi adalah suatu sarana dari
sekumpulan orang-orang disuatu
tempat untuk melakukan kerjasama
dengan mendayagunakan sumber
daya manusia yang dimiliki dalam
rangka mencapai tujuan bersama yang
diinginkan

Tujuan Organisasi

Visi dan Misi Organisasi IBI


Visi :
Mewujudkan bidan profesional berstandar global
Misi :
Meningkatkan kekuatan organisasi
Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan
mutu pendidikan bidan
Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan
mutu pelayanan
Meningkatkan kesejahteraan anggota
Mewujudkan kerjasama dengan jejaring kerja

Prinsip Pokok Organisasi

Bentuk Organisasi

ORGANISASI LINI

Bentuk
terdapat

organisasi
garis

yang

didalamnya

komando

yang

menghubungkan langsung secara vertikal


antara atasan ke bawahan.

Organisasi Fungsional
Suatu

organisasi

pimpinan

dimana

tertinggi

komando

dilimpahkan

dari

kepada

kepala bagian yang mempunyai jabatan


fungsional untuk disampaikan kepada para
pelaksana
khusus.

yang

mempunyai

keahlian

Organisasi Lini dan Staf


Bentuk

organisasi

dimana

pelimpahan

kewenangan berlangsung secara vertikal dan


sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala
bagian

dibawahnya

serta

masing-masing

pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih


pejabat staf yang tidak mempunyai wewenang
memerintah tetapi hanya sebagai penasehat

Konsep Manajemen
Pengertian
Manajemen kesehatan adalah suatu
proses untuk menggerakkan sumber
daya manusia dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan
mengawasi semua kegiatan pelayanan
kesehatan dalam organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Defenisi Operasional
Pelayanan kebidanan merupakan bagian dari integral dari
pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan
kesehatan perempuan, bayi baru lahir dan anak balita
Suatu metode pengaturan, pengorganisasian pikiran dan
tindakan dalam suatu urutan yang logis dan
menguntungkan baik bagi pasien maupun petugas
kesehatan.
Proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah penemuan-penemuan,
keterampilan, dalam rangkaian atau tahapan yang logis
untuk pengambilan suatu keputusan dan berfokus pada
klien

Manajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan adalah metode dan
pendekatan pemecahan masalah kesehatan
ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh
bidan didalam memberikan asuhan
kebidanan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
Manajemen kebidanan mendorong bidan
menggunakan cara yang teratur dan
rasional, sehingga mempermudah
pelaksanaan yang tepat dalam
memecahkan masalah pasien atau kliennya

Tujuan Manajemen
Kebidanan

Model Manajemen
Model PIE (Planning, implementation, dan
evaluation)
Model POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan
Controling)
Model P1-P2-P3 (Perencanaan, PenggerakanPelaksanaan, Pengawasan-pengendalian dan
penilaian).
ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi
dan forum komunikasi).
ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi,
monitoring dan evaluasi).
ARRIMES (analisis, rumusan, rencana,
implementasi, monitoring, evaluasi dan sosialisasi)

Proses Manajemen
Menurut Rosmerry E. Cross adalah :
Forecasting, Planning and Development (Ramalan, perencanaan
dan pengembangan).
Managing Human Resourch (Manajemen sumber daya manusia).
Policy Making (Penetapan kebijakan).
Organizing (Pengorganisasian).
Communicating (Komunikasi).
Motivating (Motivasi)
Coordinating (Koordinasi)
Controlling (Pengendalian).
Information Handling (Pengaturan informasi).
Problem Salving and decision-making (Pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan

Fungsi Manajemen

Tujuh Langkah Manajemen


Kebidanan

Langkah-langkah dalam Manajemen


Kebidanan
Langkah-langkah dalam Manajemen
Kebidanan dibagi 3:

Telaah Jurnal

1. Judul : GOVERNING THE IMPLEMENTATION OF


EMERGENCY OBSTETRIC CARE: EXPERIENCES OF
RURAL DISTRICT HEALTH MANAGERS, TANZANIA
Latar Belakang : Banyak kebijakan kesehatan yang
berkembang secara internasional yang sering diadopsi pada
tingkat nasional dan diimplementasikan secara lokal pada
tingkat kabupaten. Sebuah desentralisasi sistem kesehatan
kabupaten dipimpin oleh tim manajemen kesehatan lokal
yang menjadi tanggungjawab untuk diimplementasikan
sebagai kebijakan
Metoda : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitative
dimana data didapatkan dari 13 orang yang diwawancarai
dan 1 FGD. Wawancara dipimpin oleh anggota dari tim
managemen kesehatan kabupaten, dewan pelayanan
kesehatan kabupaten dan perwakilan LSM. FGD meliputi
informan utama yang secara langsung terlibat dalam
pekerjaan dari pelaksanaan pelayanan EmOC di kabupaten

Hasil : Pelaksanaan kegawatdaruratan kebidanan dianggap


menjadi proses yang disertai dengan prestasi dan tantangan.
Diantara prestasi tersebut adalah peningkatan pengiriman
kelembagaan, peningkatan jumlah ambulans, penyediaan
layanan pelatinhan untuk asuhan kegawatdaruratan
kebidanan, dan membangun pusat kesehatan desa baru yang
menyediakan perawatan obstetrik darurat yang
komprehensif. Prestasi ini dikaitkan dengan keterampilan
kepemimpinan yang baik dari tim bersama-sama dengan
kemitraan yang ada antara pihak-pihak yang berbeda seperti
organisasi non - govermental ( LSM ), mitra developoment ,
politisi lokal , dan dukun bayi ( dukun bayi ).
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan kegawatdaruratan kebidanan adalah proses
yang disertai dengan tantangan yang membutuhkan
pendekatan dengan beberapa mitra untuk mengatasinya dan
itu untuk kemitraan yang efektif, peran dan tanggung jawab
dari masing-masing pasangan harus baik ditetapkan dalam
kerangka kerja yang jelas dalam Sistem kesehatan kabupaten

2. Judul : HUMAN RESOURCES AND THE QUALITY OF


EMERGENCY OBSTETRIC CARE IN DEVELOPING COUNTRIES:
A SYSTEMATIC REVIEW OF THE LITERATURE
Latar Belakang : Tulisan ini melaporkan pada tinjauan literatur
sistematis yang meneliti pentingnya sumber daya manusia dalam
kualitas pelayanan kegawatdaruratan obstetri dalam rangka
mengurangi Angka Kematian Ibu.
Metode : Pencarian sistematis dua database elektronik ( ISI Web
of Science dan MEDLINE ) dilakukan berdasarkan berikut kata
kunci " kualitas pelayanan obsteteric " OR " komplikasi kehamilan
OR perawatan obstetrik darurat OR kematian ibu "AND "
pelayanan kesehatan yang berkualitas OR perawatan yang
berkualitas " AND " negara-negara berkembang.

Hasil :
Ulasan ini menghasilkan tiga kesimpulan utama :
1. kekurangan staf merupakan kendala utama
untuk menyediakan layanan kegawatdaruratan
kebidanan berkualitas baik 2. Wanita sering tidak
puas dengan pelayanan yang mereka terima
saat melahirkan 3. Kualitas teknis
kegawatdaruratan kebidanan belum diteliti
secara memadai. Kesimpulan pertama
memberikan pelajaran yang perlu
dipertimbangkan ketika merumuskan kebijakan
kegawatdaruratan kebidanan, sedangkan titik
ketiga adalah area di mana lebih banyak
pengetahuan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai