Anda di halaman 1dari 13

1. 1.

ANATOMI MATA Shela Rahmadani 1310211098 FK UPN Veteran Jakarta


2. 2. ORBITA (RONGGA MATA) Tulang-tulang yang membentuk rongga orbita dilapisi
periorbita (periosteum) Berisi bulbus oculi, nervus opticus, musculi extraoculare, apparatus
lacrimalis, jaringan lemak, fascia & pembuluh darah
3. 3. PALPEBRA Fungsi: melindungi mata thd cedera dan cahaya yg berlebih dan menjaga
kornea tetap lembab. Lapisan palpebra: kulit jar subkutan m. orbicularis oculi septum
orbitale tarsus tunica conjunctiva Didalam tarsus tertanam kelenjar Meibom (sekresi
minyak yg meningkatkan kekentalan air mata & menurunkan kecepatan penguapan air
mata )
4. 4. M. orbikularis menutup palpebra, inervasi nervus fasialis (VII) M. levator palpebra
superior mengangkat palpebra, inervasi nervus okulomotoris (III)
5. 5. VASKULARISASI PALPEBRA
6. 6. INERVASI PALPEBRA
7. 7. APPARATUS LACRIMALIS Sistem produksi: glandula lacrimalis Sistem ekskresi:
punctum lacrimalis, canaliculus lacrimalis, saccus lacrimalis, ductus nasolacrimalis
8. 8. JALUR AIR MATA Cairan disekresi glandula lakrimalis duktus sekretori menyebar di
permukaan mata masuk ke punctum lacrimalis menuju kanalis canaliculus lacrimalis
menyatu di kanalis komunis sakus lakrimalis duktus lakrimalis bermuara pada meatus
inferior dari rongga nasal.
9. 9. KONJUNGTIVA Membran yang menutupi sklera Mengandung sel goblet yang sekresi
musin utk membasahi bolat mata Terdiri dari 3: konjungtiva tarsal, konjungtiva bulbi,
konjugtiva forniese
10. 10. BULBUS OCULI
11. 11. LAPISAN BOLA MATA Tunica fibrosa bulbus oculi: sklera & cornea Tunica vasculosa
bulbus oculi: choroidea, corpus ciliare, dan iris Tunic interna bulbus oculi: retina
12. 12. TUNICA FIBROSA BULBUS OCULI Sklera: jar ikat kenyal berwarna keruh, menutup
5/6 posterior bulbus okuli, tipis 3mm Cornea: lanjutan sklera, menutup 1/6 anterior bulbus
oculi, transparan, memudahkan cahaya asuk
13. 13. TUNICA VASCULOSA BULBUS OCULI Choroidea: lapisan berpigmen, tipis, terdiri dari
pembuluh darah Corpus ciliaris terdiri m.ciliaris prosesus ciliaris menghasilkan aquous
humour dikeluarkan melalui trabekulum, terletak di antara choroidea & iris
14. 14. Iris: bagian berwarna, terdapat pupil di bagian tengah. Pengaturan ukuran pupil oleh:
M.sphincter pupillae: kontriksi pupil, persarafan parasimpatis M.dillator pupillae: dilatasi
pupil, persarafan simpatis
15. 15. TUNICA INTERNA BULBUS OCULI Retina (selaput jala): mengandung reseptor
menerima rangsangan cahaya. Warna jingga Pars pigmentosa Pars optica retina Pars
nervosa
16. 16. Posterior retina terdapat discus nervi optici atau papil optik tdk terdapat reseptor cahaya
dan tidak peka thd cahaya. Bintik kuning: makula lutea dengan cekungan di tengah (fovea
centralis) daerah penglihatan tertajam, karena sedikit sel batang, banyak sel kerucut
Vaskularisasi retina: a. centralis retina, cabang oftalmika
17. 17. VASKULARISASI arteri carotis interna arteri oftalmika a. retina a. lakrimalis a. palpebralis
a. siliaris centralis posterior anterior

18. 18. REFERENSI Atlas Anatomi Manusia Sobotta edisi 23 Anatomi Klinis Dasar Moore
Dasar-dasar anatomi Gray Ilmu Penyakit Mata FKUI Edisi 5

Area orbita adalah daerah yang mengelilingi bola mata dan juga termasuk kelopak mata dan kelenjar
air mata.
A. Anatomi Orbit
Orbit adalah ruang yang terbentuk piramid yang bersisi empat yang merupakan tempat bola
mata. Basis orbit menghadap anterolateral sedangkan apeks menghadap posteromedial.(gambar 1).
Orbit memiliki dinding medial, yang dibentuk oleh apparatus nasal dan os etmoidalis, serta dinding
lateral.Pada bagian superior, orbit berbatasan dengan sinus frontalis, sedangkan pada inferior sinus
maksilaris.Volume orbit pada orang dewasa adalah sekitar 30 ml, dimana hanya seperenam yang
ditempati oleh bola mata.
1

1,2

Gambar 1. Orbit, pada ghambar a terlihat orientasi orbit. Dinding lateral orbit membentuk sudut
90 derajat, sedangkan aksis bola mata membentuk 4 derajat. Pada gambar B terlihat tulangtulang yang membentuk rongga orbita.1
Orbit memiliki empat permukaan, yaitu:

dinding superior(atap), hampir horizontal, dibentuk oleh bagian orbital os frontalis. Berfungsi
untuk proteksi dan tempat perlekatan septum orbital.

dinding inferior(lantai), terutama dibentuk oleh os maksila dan sebagian kecil oleh os
zigomatik dan palatine.

dinding medial, kurang jelas batasnya, terbentuk oleh os ethmoidalis yang setipis kertas dan
menebal saat bertemu dengan os lacrimal.2 Beberapa tulang lainnya yang membentuk batas medial
adalah os maxilla, os lacrimalis, dan os sphenoid.

dinding lateral, dibentuk oleh prosesus frontalis os zigomatik dan sayap mayor os sphenoid.
dinding ini merupakan dinding terkuat dibandingkan dengan yang lainnya.
Selain memiliki empat dinding, rongga orbita juga memiliki basis dan apex. Basis adalah area yang
digambarkan oleh garis batas orbital.
1

Apex orbit adalah tempat masuknya saraf dan pembuluh darah orbit, serta tempat perlekatan otot
ekstrinsik bola mata, kecuali inferior oblik.(gambar 2). Pada apex terdapat beberapa celah. Fisura
orbitalis superior, yaitu celah antara sayap mayor dan minor os sphenoid, merupakan tempat
masuknya nervus lacrimal, frontal, dan troklear(diluar cincin Zinn). Cincin Zinn adalah gabungan
tendon insersio otot-otot ekstraokuli. Di dalam cincin Zinn terdapat nervus okulomotor, abdusens,
nasosiliaris, dan optikus, serta arterioptalmikus.
2

Gambar 2. Area apex orbit.2


B. Anatomi Bola Mata
Bola mata merupakan organ penglihatan manusia. Bola mata menempati bagian depan orbit. Bola
mata orang dewasa memiliki diameter sekitar 24,2-25 mm. Bola mata dilapisi oleh fascia tenon.
Fascia tenon adalah fascia yang menempel dari limbus sampai ke nervus optikus. Bagian dalam
fascia tenon menempel dengan episklera, sedangkan bagian luarnya merupakan tempat perlekatan
otot. Di antara fascia tenon dengan sclera terdapat ruang potensial.
Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1,2


lapisan fibrosa, terdiri dari sclera dan kornea, merupakan lapisan paling luar. Lapisan fibrosa
merupakan rangka dari bola mata. Sklera merupakan lapisan yang berwarna putih, sedangkan kornea
transparan dan menonjol kea rah basis.

lapisan vascular, terdiri dari koroid, iris, dan badan siliaris. Koroid merupakan lapisan yang
terletak di antara sclera dan kornea. Koroid memiliki vaskularisasi yang tinggi. Badan siliaris adalah
penebalan di sebelah posterior korneoskleral junction, berfungsi sebagai tempat perlekatan lensa dan
sekresi aqueus humor. Iris adalah cincin kontraktil yang terletak di anterior lensa. Di tengah iris
terdapat pupil, yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya. Iris berfungsi mengatur lebar pupil.
Fungsi ini dapat dilakukan karena iris memiliki dua jenis otot, yaitu muskulus dilator pupil dan
constrictor pupil. Otot konstriktor pupil memiliki persarafan parasimpatis, sedangkan dilator pupil
simpatis.
lapisan neural, paling dalam, terdiri dari retina. Retina terdiri dari pars optic(yang berfungsi
menerima rangsang cahaya) dan pars non-optik. Daerah tempat fokusnya cahaya secara klinis disebut
fundus optic. Pada fundus optic terdapat papil optic, yaitu tempat masuknya nervus optikus. Di
lateral papil optic terdapat macula , yang merupakan daerah paling sensitive terhadap
cahaya. (gambar 3)
1

Gambar
3. Penampakan fundus melalui optalmoskop.1
Dalam bola mata terdapat beberapa struktur yang berperan dalam refraksi cahaya. Struktur tersebut
antara lain kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreus humor.Aqueus humor adalah cairan yang
terletak pada segmen anterior bola mata. Segmen anterior dibagi oleh iris dan pupil menjadi anterior
dan posterior chamber. Aqueus humor diproduksi di badan siliaris, muncul di chamber posterior,
masuk ke anterior chamber melalui pupil. Di sudut sklerokorneal terdapat daerah trabekular yang
memiliki kanal Schlemm, di sini aqueus humor diserap.
Lensa adalah struktur transparan dan bikonveks yang terletak di sebelah posterior iris. Tebalnya
sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Posisi lensa dipertahankan oleh serat zonule yang muncul dari
badan siliaris.
Vitreous humor adalah badan gelatin yang terletak di posterior lensa dan menempel dengan retina.
Vitreous humor berkontribusi pada 2/3 volume dan berat bola mata.Vitreous humor mengandung
99% air, dan sisanya kolagen serta hialuronan, yang berperan memberikan konsistensi seperti gel.
C. Otot Ekstraokuler
1.2

Otot ekstraokuler terdiri dari tujuh buah, yaitu: rektus superior, inferior, lateral, medial, dan lateral,
otot oblikus inferior dan superior, serta otot levator palpebra superioris.
1. Levator Palpebra Superioris
3

Levator palpebra superioris adalah otot yang berbentuk segitiga yang muncul dari permukaan inferior
sayap minor os sphenoid, di atas dan depan kanalis optikus. Perlekatan posteriornya tipis dan
semakin lebar ke depan. Otot ini berakhir sebagai aponeurosis di atas bola mata. Sebagian seratnya
melekat pada tarsus. Otot ini menerima pendarahan dari arteri optalmikus. Otot ini dipersarafi cabang
superior nervus tiga dan cabang dari pleksus karotis interna. Otot ini berfungsi mengangkat alis atas.
2. Otot Rektus
3

Terdapat empat otot rektus pada setiap orbit. Keempat otot ini memiliki perlekatan yang bergabung
seperti cincin, yaitu tendon annulus komunis. Bagian atas cincin ini merupakan tempat perlekatan
otot rektus superior dan sebagian rektus lateral dan medial. Bagian bawah merupakan tempat
perlekatan rektus inferior dan sebagian rektus lateral dan medial. Sebagian serat rektus lateral
melekat pada sayap superior os sphenoid.
3. Otot Oblik
3

Terdapat dua otot oblik pada setiap orbit, yaitu oblikus superior dan inferior. Otot oblikus superior
muncul dari korpus sphenoid, di sebelah superomedial kanalis optikus. Otot ini berakhir sebagai
tendon di sebuah lengkungan fibrokartilago, troklea. Tendon ini membelok posterolateral dan
menempel pada sclera.
Otot oblikus inferior bermula dari dekat tepi anterior atap orbit, tepatnya di bagian orbit os maksila.
Otot ini berjalan posterolateral dari tempat perlekatannya. Otot ini melekat pada bagian lateral sclera
di quadran posterior.
D.
Persarafan Orbit
Saraf utama yang berfungsi dalam penglihatan adalah nervus optikus. Nervus optikus masuk di bola
mata dimulai dari lamina cribosa sclera. Saraf lainnya adalah nervus abdusen, troklear, dan
okulomotor. Nervus okulomotor terbagi menjadi dua bagian, yaitu superior dan inferior. Bagian
superior mempersarafi otot rektus superior dan levator palpebra superioris. Bagian inferior
mempersarafi otot rektus inferior, medial, oblikus inferior, dan membawa neuron parasimpatik
presinaptik ke ganglion siliaris.
Persarafan lainnya disuplai oleh cabang optalmikus nervus trigerminal(NV1). Cabang-cabang nervus
ini antara lain nervus lacrimalis, nasociliaris, dan frontalis. Di dalam orbit terdapat ganglion siliaris,
yang dilewati oleh :

neuron presinaps bagian parasimpatis nervus 3


1,3

nervus lacrimalis

neuron postsinaps dari pleksus carotis interna

Gambar 4 Persarafan mata dan orbit 1

E. Pendarahan Orbit
Pendarahan orbit terutama disuplai oleh arteri optalmikus(cabang arteri karotis interna) dan
infraorbitalis(cabang dari arteri karotis eksterna). Arteri optalmikus memiliki banyak cabang yang
mensuplai daerah tertentu(tabel 1).
Arteri yang mensuplai retina adalah arteri retina central. Arteri ini berjalan di bawah nervus optikus
dan masuk ke bola mata melalui papil optic. Arteri ini mensuplai permukaan interna retina.
Bagian eksterna retina disuplai oleh koriokapilaris. Lapisan korion mendapat suplai pendarahan dari
arteri siliaris posterior brevis secara langsung, dan tidak langsung oleh arteri siliaris posterior
panjang. Arteri siliaris posterior panjang juga beranastomosis dengan arteri siliaris anterior untuk
mensuplai badan siliaris.
Vena utama pada orbit adalah vena infraorbital dan vena optalmika inferior dan superior. Vena
optalmika superior dan inferior bergabung menjadi vena centralis retina. Vena ini masuk ke fisura
orbitalis superior untuk bergabung dengan sinus cavernosus.1Lapisan vaskularis terutama memiliki
vena vortex/vorticose.
1

1,3

Gambar 5
Pendarahan orbit dan bola mata.
F. Penampang Permukaan Mata
Permukaan bola mata yang berwarna putih merupakan sclera yang ditutupi oleh konjungtiva. Bagian
yang transparan, yaitu kornea, terlihat di bagian tengah bola mata. Jika dilihat dari lateral, maka
kornea adalah bagian yang menonjol ke fisura palpebra. Tempat masuknya cahaya, yaitu pupil,
terlihat sebagai lingkaran hitam yang dikelilingi oleh iris yang berwarna.
Bagian atas bola mata ditutupi oleh palpebra superior dan bawah oleh palpebra inferior. Konjungtiva
bulbar adalah bagian putih bola mata, sedangkan konjungtiva palpebra adalah bagian yang memiliki
banyak pembuluh darah, sehingga terlihat merah.Pada bagian medial fisura palpebra terdapatdanau
lakrimal yang mengandung karunkula lakrimal.
G. Jaras Neural Penglihatan
Area yang berperan dalam fungsi sensorik penglihatan adalah area 17 korteks serebri. Dari retina
hingga korteks serebri terdapat banyak struktur yang harus dilewati sinyal penglihatan.
1

Retina dapat dibagi menjadi bagian nasal dan temporal. Akson dari bagian nasal akan menyilang ke
sisi berlawanan pada kiasma optikum, sehingga berlajut pada traktus optikus sisi kontralateral. Akson
bagian temporal tidak menyilang pada kiasma optikum, melainkan tetap pada bagian traktus optikus.
Traktus optikus akan bersinaps dengan nukleus genikulatum lateralis(LGN).
LGN memiliki enam lapisan, dinormori berurutan dari 1-6. Bagian retina nasal kontralateral
berproyeksi ke lamina 1,4, dan 6, sedangkan retina temporal ipsilateral berproyeksi ke lamina 2,3,
dan 5. Lamina 1 dan 2 mengandung neuron magnoselular, sedangkan sisanya parvoselular.
Akson LGN berjalan dalan kapsula interna sebagai radiation optika menuju korteks visual. Akson
yang berproyeksi untuk bagian atas lapang pandang masuk ke korteks di bawah sulcus calcarina, dan
3

sebaliknya untuk lapang pandang bawah. Akson yang memproyeksikan bagian perifer retina akan
masuk ke korteks visual bagian anterior, sedangkan untuk bagian macula terletak pada kutub
posterior.
Tidak semua akson dari retina menuju korteks visual. Sekitar 10 persen akson di traktus optikus tidak
masuk ke LGN, melainkan menuju area lain seperti area pretektal, coliculus superior, nukleus
suprakiasmatikus, dan area pulvinar inferior.
3

Gambar 6.
Penampang permukaan mata.1
Daftar Pustaka
Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. 2010. Clinically Oriented Anatomy.
Philadelphia: Lippincott William and Wilkins. 6 ed.p. 889-909
2.
Riordan-Eva P, Whitcher JP. 2007. Chapter 1: Anatomy and Embriology
of the Eye, in:Vaughans and Asburys General Opthalmology.

1.

th

3.

2008. Chapter 39: Orbit and Visual Apparatus, In: Standring S(ed).
Grays Anatomy. Amsterdam: Elsevier. 40 ed.
th

Terapi Hormon

Anda mungkin juga menyukai