Bahan Advokasi Net
Bahan Advokasi Net
KOMUNITAS
TUGAS MAKALAH KEBIDANAN KOMUNITAS
STRATEGI ADVOKASI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
OLEH
DEVILIA INDAH WIDYARINI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya
sehingga penyusun mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah yang saya beri
judul Strategi Advokasi dalam Pelayanan Kebidanan Komunitas ini tidak mungkin selesai
dengan baik tanpa peran serta teman-teman serta
mengarahkan dan membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Serta pihak-pihak
lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas dukungan moril maupun spiritual.
Makalah ini mempunyai banyak kekurangan kami sadar sebagai mahasiswa masih
sangat membutuhkan kritik, saran, dan bimbingan yang membangun demi sempurnanya
makalah ini.
Jombang,
Februari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
1.4
Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
2.2
2.3
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebidanan komunitas adalah memberikan asuhan kebidanan pada msayarakat baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada pelayanan kesehatan ibu
dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi termasuk usia wanita
adiyuswa secara paripurna. Hubungan-hubungan individual dalam sebuah komunitas akan
membangun dan mendukung terbentuknya suatu sistem kepercayaan atau keyakinan baik
tentang arti keluarga, konsep sehat maupun sakit sehingga diperlukan bidan di masyarakat.
Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan melayani keluarga dan masyarakat
yang mencakup bidan sebagai penyedia layanan dan komunitas sebagai sasaran yang
dipengaruhi oleh IPTEK dan lingkungan. Komunitas digambarkan sebagai sebuah
lingkungan fisik di mana seseorang tinggal sebagai sebuah lingkungan beserta aspek-aspek
sosialnya. Masyarakat setempat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti
geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama yang menjadi dasar adalah
interaksi yang lebih besar diantara para anggotanya, dibanding dengan penduduk di luar batas
wilayah. Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa masyarakat setempat adalah suatu
wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu.
Dalam isu-isu kesehatan masyarakat, seringkali kita harus melakukan advokasi
sebagai bagian penting dalam strategi program. Peta pikiran berikut ini berbicara tentang
advokasi. Intinya, advokasi merupakan proses untuk mempengaruhi pengambil kebijakan. Ia
dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi program, karena untuk mencapai hasil yang
kita inginkan kita memerlukan pendekatan yang lebih luas, dan menyasar kepada penyebab
majemuk. Padahal, beberapa masalah (seperti kehutanan, kesehatan reproduksi, HIV/AIDS,
kemiskinan, respon bencana, konflik etik, dll).
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan advokasi?
2. Bagaimana riwayat bidan komunitas?
3. Bagaimana advokasi pelayanan kebidanan komunitas?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan advokasi
2. Untuk mengetahui riwayat bidan komunitas
3. Untuk mengetahui startegi advokasi pelayanan kebidanan komunitas
1.4
Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini, maka dapat memberikan manfaat serta pengetahuan yang
berguna bagi mahasiswa, khusunya mahasiswa D4 Bidan Pendidik dalam memahami tentang
strategi advokasi dalam pelayanan kebidanan komunitas untuk bekal mejadi bidan di
masyarakat ataupun pendidik bidan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Advoksai secara harfiah berarti pembelaan,sokongan atau bantuan terhadap seseorang
yang mempunyai permasalahan.Istilah advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau
pengadilan.
Menurut Johns Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan
publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif.
Istilah advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program
kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi
global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai
dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau
pengambil kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di
institusi pemerintah maupun swasta.
Advocacy adalah kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan membuat
keputusan ( Decision makers ) dan penentu kebijakan ( Policy makers ) dalam bidang
kesehatan maupun sektor lain diluar kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap
masyarakat.
tindak
lanjut
mngenai
sesuatu.Organisasi
non
pemerintah
(Ornop)
2.1.1
Tujuan Advokasi
Mendapat dukungan,baik dalam bentuk kebijakan lisan atau tertulis ,dalam bentuk Surat
Keputusan,
Surat
edaran,himbauan,pembentukan
kelembagaan,
ketersediaan
dana,sarana,tenaga.
Mendorong para pengambil keputusan untuk suatu perubahan dalam kebijakan ,program atau
peraturan.
Mendorong para pengambil keputusan untuk aktif mendukung kegiatan/tindakan dalam
pemecahan masalahdan mencoba untuk mendapatkan dukungan dari pihak lain/mitra.
2.1.2
Fungsi Advokasi
Advokasi berfungsi untuk mempromosikan suatu perubahan dalam kebijakan program
Dipercaya (Credible), dimana program yang ditwarkan harus dapat meyakinkan para penentu
kebijakan atau pembuat keputusan , oleh karena itu harus didukung akurasi data dan masalah.
Layak (Feasible), program yang ditawarkan harus mampu dilaksanakan secara tejhnik
prolitik maupun sosial.
Memenuhi Kebutuhan Masyarakat (Relevant)
Penting dan mendesak (Urgent), program yang ditawarkan harus mempunyai prioritas tinggi
2.2
Sebagian besar wanita lebih menyukai persalinan di rumah dari pada di institusi
pelayanan kesehatan (Rumah sakit). Hasil penelitian McKee (1982) menggambarkan bahwa,
jika persalinan dilakukan di komunity dan dilaksanakan oleh bidan maka akan terjadi
peningkatan kunjungan antenatal ,penurunan frekuensi Persalinan dgengan induksi,
penurunan frekuensi Persalinan prematur, BBLR, IUGR, persalinan forsep, frekuensi SC dan
pemeriksaan rutin Antenatal dan Intranatal di rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut,
sebaiknya masa kehamilan, persalinan dan nifas dikembalikan ke komunitas sebagai asal dari
childbirth tersebut. Sasaran Pelayanan Kebidanan Komunitas
Kelompok masyarakat di komuniti merupakan sasaran bidan community, yang meliputi :
Ibu
Anak
Keluarga
Masyarakat
Sasaran utama adalah ibu dan anak dalam Keluarga
Misi
Meningkatkan status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas dan masyarakat
Menanggulangi berbagai masalah kesehatan masyarakat prioritas
Menyelenggarakan berbagai program kesehatan masyarakat yang inovatif, efektif dan efisien
Meningkatkan peranserta dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
Menggalang berbagai potensi untuk penyelenggaraan program kesehatan masyarakat
Tujuan
Meningkatnya status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas dan masyarakat.
Tertanggulanginya berbagai masalah kesehatan masyarakat prioritas.
Terselenggaranya berbagai program kesehatan masyarakat yang inovatif, efektif dan efisien.
Meningkatnya peran serta dan kemandirian perorangan, keluarga dan komunitas dalam
pemeliharaan kesehatan.
Terhimpunnya sumberdaya dari masyarakat dalam mendukung penyelenggatraan progtram
kesehatan masyarakat.
Terlibatnya secara aktif berbagai pelaku dalam peningkatan derajat dan penyelenggaraan
program kesehatan masyarakat.
Sasaran
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga.
2.3
kesehatan dengan sokongan dari kebijakan public dari kepala desa sehingga maksud dan
tujuan dari informasi kesehatan bias tersampaikan dengan kemudahan kepada masyarakat
atau promosi kesehatan yang kita sampaikan dapat menyokong atau pembelaan terhadap
kaum lemah (miskin)
Kunci Pendekatan Advokasi
1. Melibatkan para pemimpin/ pengambil keputusan
contoh dan keteladanan dari tokoh/pemimpin masyarakat.Partisipasi itu harus didukung oleh
adanya kesadaran dan pemahaman tentang bidang yang diberdayakan, disertai kemauan dari
kelompok sasaran yang akan menempuh proses pemberdayaan. Dengan begitu, kegiatan
promosi kesehatan akan berlangsung dengan sukses. Agar masyarakat mempunyai
kemampuan untuk meningkatkan kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu
bentuk upaya melibatkan peran serta dari masyarakat ketika kita melakukan promosi
kesehatan. Sebagai contoh yaitu pemanfaatan kader yang telah dilatih atau anggota
masyarakat yang mempunyai kemampuan dalam memberikan promosi kesehatan.
2. Menjalin kemitraan
kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau
organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam kerjasama
tersebut ada kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing, tentang peninjauan
kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat,dan saling berbagi baik dalam
resiko maupun keuntungan yang diperoleh.Dari definisi ini terdapat tiga (3) kata kunci dalam
kemitraan, yakni:
Kerjasama antar kelompok, organisasi dan Individu
Bersama-sama mencapai tujuan tertentu ( yang disepakati bersama )
Saling menanggung resiko dan keuntungan
Pentingnya kemitraan (partnership) ini mulai digencarkan oleh WHO pada konfrensi
internasional promosi kesehatan yang keempat di Jakarta pada tahun 1997. Sehubungan
dengan itu perlu dikembangkan upaya kerjasama yang saling memberikan manfaat.
Hubungan kerjasama tersebut akan lebih efektif dan efisien apabila juga didasari dengan
kesetaraan.
3.
6.
Mengembangkan
keterampilan
individu
(develop
personal
skills)
dengan memelihara satu sama lain dengan kemampuan untuk membuat keputusan dan
membuat kontrol terhadap kondisi kehidupan seseorang, dan dengan memastikan bahwa
masyarakat yag didiami seseorang menciptakan kondisi yang memungkinkan pencapaian
kesehatan
oleh
semua
anggotanya.
Merawat, kebersamaan, dan ekologi adalah isu-isu yang penting dalam mengembangkan
strategi untuk promosi kesehatan. Untuk itu, semua yang terlibat harus menjadikan setiap fase
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan promosi kesehatan serta kesetaraan antara
pria dan wanita sebagai acuan utama.
9. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan lebih kepada untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
bidang kesehatan. Jadi sifatnya bottom-up (dari bawah ke atas). Partisipasi masyarakat adalah
kegiatan pelibatan masyarakat dalam suatu program. Diharapkan dengan tingginya partisipasi
dari masyarakat maka suatu program kesehatan dapat lebih tepat sasaran dan memiliki daya
ungkit yang lebih besar bagi perubahan perilaku karena dapat menimbulkan suatu nilai di
dalam masyarakat bahwa kegiatan-kegiatan kesehatan tersebut itu dari kita dan untuk kita.
Dengan pemberdayaan masyarakat, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif atau
berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Sebagai unsur dasar dalam pemberdayaan, partisipasi
masyarakat harus ditumbuhkan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan pada
dasarnya tidak berbeda dengan pemberdayaan masyarakat dalam bidang-bidang lainnya.
Partisipasi dapat terwujud dengan syarat :
Adanya saling percaya antaranggota masyarakat
Adanya ajakan dan kesempatan untuk berperan aktif
Adanya manfaat yang dapat dan segera dapat dirasakan oleh masyarakat
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Advokasi merupakan proses untuk mempengaruhi pengambil kebijakan. Ia dapat menjadi
bagian dari keseluruhan strategi program, karena untuk mencapai hasil yang kita inginkan
kita memerlukan pendekatan yang lebih luas, dan menyasar kepada penyebab majemuk
Tujuan umum advokasi adalah untuk mendorong dan memperkuat suatu perubahan dalam
kebijakan, program atau legislasi, dengan memperkuat basis dukungan sebanyak mungkin
Kebidanan komunitas adalah memberikan asuhan kebidanan pada msayarakat baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak
(KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi termasuk usia wanita adiyuswa secara
paripurna
Kunci Pendekatan Advokasi
1. Melibatkan para pemimpin/ pengambil keputusan
2. Menjalin kemitraan
3. Memobilisasi kelompok peduli
4. Menciptakan lingkungan yang mendukung
5. Memerkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community actions)
6. Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skills)
7. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
8. Bergerak ke masa depan (moving into the future)
9. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
3.2 SARAN
anak keluarga,
masyarakat, sasaran utama adalah ibu dan anak dalam Keluarga harus ada strategi advokasi
dan harus sesuai dengan kunci pendekatan advokasi
DAFTAR PUSTAKA
Fatma, 2009. Prioritas Tema untuk Advokasi. http://www.rafpakistan.org di akses pada
tanggal 22 Februari 2012.
Fadhila, 2009. Kebidanan komunitas. http://bidandhila.blogspot.com/2009/05kebidanankomunitas.html di akses pada tanggal 22 Februari 2012
Rosamiani, 2010. Upaya Promosi Kesehatan Berdasarkan Strategi Global Dan Strategi
http://kebidanankomunitas.blogspot.com/2010/01/upaya-promosi-kesehatanberdasarkan_03.html di akses pada tanggal 22 Februari 2012
http://devilia-guritno.blogspot.com/2012/03/strategi-advokasi-dalampelayanan.html
tanggal 28 04 2013 pukul 20:21