Anda di halaman 1dari 22

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah,
mengobati, mendiagnosis penyakit/gangguan atau menimbulkan suatu kondisi
tertentu, misalnya membuat seorang infertil atau melumpuhkan otot rangka
selama pembedahan.

Farmakologi sebagai ilmu berbeda dengan ilmu lain

secara umum pada keterkaitannya yang erat dengan ilmu dasar maupun ilmu
klinik. Sangat sulit mengerti farmakologi tanpa pengatahuan tantang fisiologi
tubuh, biokimia, dan patogenesis penyakit dan ilmu kedokteran klinik.
Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasi, yaitu ilmu
mengenai cara membuat, memformulasi, menyimpan, dan menyediakan
obat.Farmakologi

terutama

terfokus

pada

dua

sub

disiplin,

yaitu

farmakodinamik dan farmakokinetik.1


Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh pungi dan bakteri yang
memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil Antibiotik dapat dibuat
dengan cara fermentasi, semi sintetis dan sintesis. Antibiotik termasuk obat
berkhasiat keras yang digolongkan ke dalam Daftar Obat Keras (Daftar G)
yang hanya dapat dibeli diapotik dengan resep dokter. Antibiotik yang beredar
di pasaran bermacam macam, baik bentuk sediaannya maupun kandungan zat
aktifnya. Antibiotik yang beredar di pasaran diantaranya adalah amoksisilin
yang merupakan antibiotik golongan penisilin dan banyak digunakan dalam
pengobatan karena harga antibiotik golongan ini relatif murah. Amoksisilin
yang beredar di pasaran ada dalam berbagai bentuk sediaan, diantaranya
dalam bentuk tablet. Tablet amoksisilin yang beredar di pasaran diharapkan
terjamin mutunya. Mutu dijadikan dasar acuan untuk menetapkan kebenaran
khasiat (efficacy) dan keamanan (safety). Tablet amoksisilin yang bermutu
dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain aspek teknologi yang meliputi

stabilitas fisik dan kimia dimana tablet harus memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan oleh Farmakope.8
Amoxicillin adalah obat antibiotik golongan penisilin sub . Obat golongan ini
bekerja sebagai broad-spectrum (bisa untuk membunuh bakteri gram positif
dan negatif), seperti salmonella, shigella dan lainnya. 1
Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai
permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama
resitensi bakteri terhadap antibiotik.Selain berdampak pada morbiditas dan
mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang
sangat tinggi.Pada awalnya resistensi terjadi ditingkat rumah sakit, tetapi
lambat

laun

juga

berkembang

Streptococcuspneumoniae,

dilingkungan

masyarakat,

Staphylococcusaureus,

dan

khususnya

Escherichiacoli

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat


yang penting, khususnya dinegara berkembang. Salah satu obat dalam
mengatasi

masalah

tersebut

adalah

antimikroba

antaralain

antibakteri/antibiotik,antijamur,antivirus,antiprotozoa. Antibiotik merupakan


obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebkan oleh bakteri.
Berbagai studi menemukan bahwa sekitar 40 - 62% antibiotik digunakan
secara tidak tepat antaralain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak
memerlukan antibiotik.Pada penelitian kualitas penggunaan antibiotik
diberbagai bagian rumah sakit ditemukan 30% sampai dengan 80% tidak
didasarkan pada indikasi.3 Kuman resisten antibiotik tersebut terjadi akibat
penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan penerapan kewaspadaan standar
(standardprecaution) yang tidak benar difasilitas pelayanan kesehatan. Hasil
penelitian Antimicrobial Resistantin Indonesia terbukti dari 2494 individu
dimasyarakat,43% Escherichiacoli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik
salah satunya: amoxicillin (34%).3
Resintensi : amoxicillin adalah nama golongan dari pada penisilin, sejak
penisilin digunakan jenis mikroba yang tadinya sensitif makin banyak yang
menjadi resisten. Mekanisme resisten terhadap penisilin adalah :
(1) Pembentukan
enzim
betalaktamase
misalnya
pada

kuman

Staphylococcusaureus, H. influenza, gonokokus dan berbaagai batang

gram negatif. Dewasa ini dikenal lebih dari 50 jenis betalaktamase.


Pada umumnya kuman gram positif mensekresi betalaktamase
eksraseluler dalam jumlah relatif besar. Kuman gram negatif hanya
sedikit mensekresi keluar betalaktamase tetapi tempatnya strategis, yaitu
dirongga periplasmik di antara membran sitoplasma dan dinding sel
kuman. Kebanyakan jenis betalakmatase dihasilkan oleh kuman melalui
kendali genetik oleh plasmid.
(2) Enzim autolisin kuman tidak bekerja sehingga timbul sifat toleran kuman
terhadap obat.
(3) Kuman tidak mempunyai dinding sel (misalnya mikoplasma)
Enzim penisilinase, selain bersifat konstitutif pada mikroba tertentu, dapat
pula dirangsang pembentukannya justru dengan penggunaan penisilin
yang pada dasarnya merupakan substrat yang sukar dirusak oleh enzim
tersebut.1
Alasan saya meneliti mahasiswa angkatan 2011 untuk melihat gambaran
pengetahuan mereka terhadap pemakaian antibiotik amoxicillin, dan
untuk menambahkan informasi kepada mereka tentang antibiotik ini.
Apalagi mereka adalah calon dokter masa yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang Gambaran tingkat pengetahuan pemakain antibiotik
amoxicillin terhadap mahasiswa/i FK UISU angkatan 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa/mahasiswi terhadap pemakain
antibiotik amoxicillin di FK UISU angkatan 2011.
1.3.1 Tujuan Khusus
1.

Mengetahui

tingkat

pengetahuan

pemakaian

antibiotik amoxicillin terhadap umur dan jenis kelamin

mahasiswa FK UISU angkatan 2011.

mahasiswa/i

terhadap

indikasi

2.

Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa/i terhadap efek samping


pemakaian antibiotik amoxicillin terhadap umur dan jenis kelamin
mahasiswa FK UISU angkatan 2011.

1.4.

Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan kepada mahasiswa/i FK UISU angkatan 2011 agar lebih
bijak dalam pemakain antibiotik amoxicillin.
2. Sebagai masukan kepada mahasiswa/i FK UISU angkatan 2011 agar lebih
teliti dalam pemakain antibiotik amoxicillin.
3. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa/i FK UISU angkatan 2011.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Amoxicillin

Amoxilin itu adalah nama dagang dari obat antibiotik golongan penisilin sub

golongan amoksisilin, yaitu amoksisilin trihidrat. Obat golongan ini bekerja


sebagai broad-spectrum (bisa untuk membunuh bakteri gram positif dan negatif),
seperti salmonella, shigella dan lainnya.
Amoksisilin (juga disebut Amoxil , Trimox , atau Wymox ) digunakan
untuk mencegah atau mengobati infeksi. Ini tersedia dalam bentuk sebagai berikut
dan kekuatan, yang semuanya diminum:
a. 250-mg kapsul
b. 500-mg kapsul
c. 250-mg tablet kunyah
d. 50-mg/mL cairan suspensi
2.1.1.Farmakokinetik

Amoksisilin diserap dengan baik (pada tingkat yang berbeda dan tingkat dari
berbagai daerah usus) dari GIT. Ia menikmati penggunaan klinis luas, bukan
hanya karena spektrum yang luas antibakteri, tetapi juga karena bioavailabilitas
oral nya tinggi (70-90%) dengan puncak plasma tingkat yang terjadi dalam 1
sampai 2 jam. dan tergantung dosis, umumnya menjadi 1,5-3 kali lebih besar
dibandingkan dengan ampisilin setelah lisan setara dosis . Volume semu distribusi
amoksisilin adalah sekitar 0,26-0,31 L / kg dan didistribusikan secara luas ke
banyak tissues 35, 54, termasuk hati, paru-paru, prostat (manusia), otot, empedu,
cairan asites, pleura dan sinovial, dan cairan mata, terakumulasi dalam cairan
ketuban dan melintasi plasenta, tetapi menembus buruk ke dalam sistem saraf
pusat kecuali peradangan (10 - 60% dari yang ditemukan dalam serum) .Tingkat
yang sangat rendah obat adalah ditemukan dalam aqueous humor, dan tingkat
rendah yang ditemukan pada airmata, keringat dan saliva 54%. Hal ini kira-kira
17-20% terikat pada plasma manusia protein, terutama albumin 35%. Ekskresi
amoksisilin adalah terutama ginjal, dan > 80% dari yang tidak berubah 50-70%
(dari dosis) dapat diambil dalam urin, menyebabkan sangat tinggi konsentrasi
kemih dan juga disekresi dalam 54%. Absorpsi amoxicillin di saluran cerna jauh
lebih baik dari pada ampisilin. Dengan dosis oral yang sama, amoxicillin
mencapai kadar dalam darah yang tingginya kira kira dua kali lebih tinggi dari

pada kedua eliminasi kedua obat ini hampir sama. Penyerapan ampisilin
terhambat oleh adanya makanan di lambung, sedang amoxicillin tidak.1
2.1.2 Farmakodinamik
Amoxicillin adalah golongan dari pada penisilin, antibiok ini dapat membunuh
dan menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain, sebagai bakterisid
yaitu bersifat membunuh bakteri dan menghambat sintesis dinding sel.11
2.1.3 Indikasi

Infeksi telinga, hidung dan tenggorokan seperti otitis media yang disebabkan
oleh streptococcus pneumonia, staphylococcus yang

tidak

memproduksi

penisilinase Haemophillus influenzae.5


Infeksi saluran kencing yang disebabkan oleh Escherichia coli, Proteus
mirabilis dan streftococcus faecalis.5
Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh streftococcus,
staphylococcus, dan escherichia coli. Infeksi saluran nafas dan bronkitis kronis
yang disebabkan oleh streftococcus pneumoniae, staphylococcus yang tidak
memproduksi penisili linase, dan haemophillus influenzae. Propilaksis
endokarditis pada tindakan untuk gigi.5

Tabel 1. Distribusi kuman gram negatif yang sensitif dan resisten terhadap
antibiotik penisilin.
NO
1
2
3
4
5

Antibiotika

Pseudomonas sp

Ampisilin
Amoksi-Clav
Amoksisilin
Penisillin G
Sulbenisilin

2.6 % (S) 97,4 % (R)

Klebsiella sp

1.8%(S)98.2% (R)
34.7%(S)65.3%(R) 76.5%(S) 23.5(R)
1,6 % (S)98,4%(R) 0,0%(S) 100,0(R)
1,3%(S)98,7%(R)
0,0%(S) 100,0(R)
37,5%(S)62,5%(R) 14,5%(S)84,5%(R)

Escherichia coli
0.0%(S)100.0%(R)
87.5 % (S) 12.5% (R)
5,5%(S) 94,5% (R)
5,5%(S)94,5%(R)
20,6%(S)79,4%(R)

2.1.4. Dosis
a. Oral :
Dewasa : 250-500 mg tiap 8 jam.
Bayi : (<6 kg) 25-50 mg tiap 8 jam
Anak-anak : (<20 kg) : 20-40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam.
Anak-anak : (>20 kg) : sama dengan dewasa.
b. Suntikan IM :
Dewasa : 500 mg tiap 8 jam.
Anak-anak : 50-100 mg/kg/hari.
c. Suntikan IV atau infus :
Dewasa : 1 gr tiap 6 jam
Anak-anak : 50-100 mg/kg/hari.5

2.1.5 Cara pemberian


Lamanya pengobatan : pengobatan diteruskan paling sedikit 48-72 jam
setelah gejala hilang, atau setelah bakteri terberantas. Infeksi betastreptococcus
haemolitik perlu di obati paling sedikit 10 hari, untuk mencegah demam rematik
dan glomerulusnefritis.5
Penggunaan suspensi oral untuk anak-anak : Berikan dosis yang diperlukan
langsung pada lidah anak, atau boleh dicampur dengan susu, air buah, atau air,
bayi yang beratnya 8 kg atau kurang sebaiknya diberikan bentuk tetes bayi.5
2.1.6 Kontra Indikasi

Hipersensitif terhadap penisilin


2.1.7 Efek samping 9
- Mual
- Diare
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala
- Perut nyeri

- Reaksi alergi dengan gejala sebagai berikut: ruam, gatal-gatal, gatal, panas
dingin, demam, sesak napas, nyeri otot, pembengkakan wajah atau leher, sesak di
tenggorokan, atau batuk.
Efek

samping

Sebuah

studi

pharmacovigilance

dilakukan

untuk

mendokumentasikan efek samping obat dalam Program WHO untuk Obat


Internasional Pemantauan dari Januari 1988 sampai Juni 2007, database GIF
dikumpulkan 37, 906 laporan, yang 1095 terkait dengan amoksisilin
sendiri dan 1088 terhadap amoksisilin dalam kombinasi (amoksisilin / klavulanat
asam). Persentase reaksi kulit lebih tinggi untuk kedua amoksisilin saja (82%) dan
amoksisilin dalam kombinasi (76%).10
2.1.8. Interaksi Obat

Menurut Widodo (1993), amoksisilin dapat memberikan interaksi dengan senyawa


lain bila diberikan dalam waktu yang bersamaan. Interaksi tersebut antara lain:
1. Eliminasi Amoksisilin diperlambat pada pemberian dengan Uricosurika (misal
Probenesid), Diuretika, dan Asamasam lemah ( misal asam Acetylsalicylat dan
Phenilbutazon).
2. Pemberian bersamaan AntasidaAlumunium tidak menurunkan ketersediaan
biologik dari Amoksisilin.
3. Pemberian bersamaan Allopurinol dapat memudahkan timbulnya reaksi reaksi
kulit alergik.

4. Menurunkan keterjaminan kontrasepsi preparat hormon.


5. Kemungkinan terjadi alergik silang dengan Antibiotik Sepalosporin.
6. Antibiotik bacteriostatik mengurangi bactericidal dari Amoksisilin.
7. Inkompabilitas dengan cairan/larutan dekstrosa.

2.1.9. Efek samping


Hipersensitif bisa terjadi pada reaksi syok anafilaktif terutama pada penderita
dengan riwayat peka terhadap berbagai alergen. Urtikaria dapat diatasi dengan
pemberian anthistamin dan bila perlu kortikosteroid sistemik. Pemberian obat
obatan harus dihentikan. Reaksi yang berat memerlukan tindakan segara. 5

2.1.10. Stuktur kimia amoxicillin

Menurut Ditjen POM (1995), sifat fisika dan kimia amoksisilin adalah sebagai
berikut :
Rumus molekul
Berat molekul
Pemerian

: C16H19N3O5S.3H2O
: 419, 45
365, 9 dalam bentuk anhidrat
: serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.

Kelarutan : sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzena, dalam
karbon tertraklorida dan dalam kloroform

10

2.2. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
panca indra manusia, yakni : indra penglihatan,pendengaran,penciuman,rasa,dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.4
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang ( overt behavior ). Karena dari pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku
baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :4
a.

Awareness ( kesadaran ), di mana orang tersebut menyadari dalam arti


mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus ( objek ).

b.

Interest ( merasa tertarik ) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini


sikap subjek sudah mulai timbul.

c.

Evaluation ( menimbang-nimbang ) terhadap baik tidaknya stimulus


tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d.

Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulus.

e.

Adoption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan


pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun, dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan

perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut di atas. Apabila penerimaan


perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, di mana didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng ( long lasting ). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari
oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama.4
Pengetahuan mempunyai 6 tingkat, yakni:4
1.Tahu ( Know )

11

Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari


sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali ( recall ) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2. Memahami ( Comprehension )
Memahami diartikan Memahami sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajar.
3.Aplikasi ( Application )
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil ( sebenarnya ). Aplikasi di sini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan
rumus

statistik

dalam

perhitungan-perhitungan

hasil

penelitian,

dapat

menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (Problem Solving Cycle)


di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4.Analisis ( Analysis )
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5.Sintesis ( Synthesis )
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

12

dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya : dapat menyusun, dapat


merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6.Evaluasi ( Evaluation )
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu criteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas.4

2.3 Umur dan Jenis Kelamin


Umur adalah indeks yang menempatkan individu-individu dalam urutan
perkembangan. Umur mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, semakin
bertambah umur seseorang semakin bertambah pula pengalaman dan pengetahuan
yang diperolehnya (Hurlock,2004).12
Menurut Abdullah, 2003 jenis kelamin dikemukakan oleh para ilmuan
sosial dengan maksud untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang
mempunyai sifat bawaan (ciptaan Tuhan) dan bentuk budaya (konstruksi sosial).
Jenis kelamin adalah perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawabantara laki-laki
dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai
dengan perkembangan jaman.13

13

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Desain/Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif dengan pendekatan


cross sectional study, meliputi kegiatan untuk mengatahui gambaran tingkat
pengetahuan mahasiswa FK UISU angkatan 2011 terhadap pemakain
antibiotik amoxicillin.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian pada bulan mei sampai dengan Desember 2012
3.2.2. Tempat Penelitian.
Tempat penelitian akan dilaksanakan di kampus FK UISU.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

14

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi FK UISU angkatan


2011.
3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel yang menjadi kasus dalam penelitian ini adalah mahasiswa FK


UISU angkatan 2011.
Pemilihan sampel yaitu mahasiswa FK UISU angkatan 2011, alasan peneliti
untuk memudahkan dalam pengumpulan sampel.
Sampel diambil dengan teknik probabillity sampling, yaitu secara simple
random sampling. Simple random sampling adalah metode pengambilan
sampel yang masing masing unit populasi memiliki peluang yang sama
unttuk terpilih menjadi sampel.

Besar sampel :
Jumlah dari sampel ditentukan jumlahnya dengan rumus :
n=

N
1+N(d2)

Dimana :
n = jumlah sampel yang digunakan
d = derajat kesalahan yang diinginkan = 0,1
N = jumlah seluruh sampel
Hasil :
n=

1+N(d2)

351

=77,82 = 78 orang

1 + 351(0,12)

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan n = 78 orang, dan dengan


mempertimbangkan kemungkinan terjadi drop out, maka perhitungan rumus
diatas ditambahkan dengan 10%, sehingga diperoleh besar sampel sebanyak
86 orang.
3.3.3. Kerangka Konsep

15

Kerangka operasional penelitian tentang

hubungan omoxicillin dengan

gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa FK UISU angkatan 2011 dilihat


pada gambar 3.1
Gambar 3.1. Kerangka Operasional
Antibiotik
Amoxicillin

Varibel
Independen
3.3.4.
Variabel
dan Def

Tingkat pengetahuan
mahasiswa FK UISU
angkatan 2011
Variabel Dependen

3.3.4. Variabel dan Definisi Operasional


3.4.1. Variabel
Variabel merupakan fokus penelitian yang akan diamati. Variabel terdiri
dari :
a. Variabel bebas (independen), yaitu variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam ini variabel bebas
adalah tingkat pengetahuan mahasiswa FK UISU angkatan 2011.
b. Variabel terikat (dependen), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini,
variabel terikat adalah amoxicillin.
3.4.2. Definisi Operasional
a. Amoxicillin
Amoxilin itu adalah nama dagang dari obat antibiotik golongan
penisilin sub golongan amoksisilin, yaitu amoksisilin trihidrat. Obat

16

golongan ini bekerja sebagai broad-spectrum (bisa untuk membunuh


bakteri gram positif dan negatif), seperti salmonella, shigella dan
lainnya (ananda bisa baca di buku mikrobiologi tentang jenis-jenis
bakteri). 1
Mempunyai indikasi terhadap :
a. Infeksi saluran napas, sal genito-urinaria, kulit dan jaringan lunak
yang disebabkan organisme gram positif dan gram negatif yang
peka terhadap obat ini.7
b. Profilaksis endokartis dan terapi tambahan pada meningitis
listeria.6

3.4.3. Kriteria Pemilihan Sampel


Kriteria Inkulasi :
- Mahasiswa yang bersedia mengisi kuisioner yang telah diberikan
- Mahasiswa yang pernah menggunakan antibiotik amoxicillin
- Mahasiswa yang pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter
Kriteria Ekslusi :
- Mahasiswa yang tidak bersedia untuk mengisi kuisioner yang telah
-

diberikan.
Mahasiswa yang tidak pernah menggunakan antibiotik amoxicillin

3.4.4. Teknik Pengumpulan Data


3.4.4.1 Persiapan Pengumpulan Data
Persiapan pengumpulan data terdiri dari meminta izin dan memberitahu
kepada mahasiswa FK UISU angkatan 2011 dan memberikan pertanyaan
(kuisioner).
3.4.4.2 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh melalui kuisioner identitas pribadi dan tingkat
pengetahuan terhadap pemakain antibiotik amoxicillin
3.4.5. Pengolahan Pengumpulan Data
3.4.5.1 Pengolahan Data

17

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan langkah langkah sebagai


berikut :
a. Editing
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Editing adalah
merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan perbaikan isian
formulir atau kuisioner tersebut.
b. Coding
Setelah semua kuisioner diedit atau di sunting, selanjutnya dilakukan
dengan pengkodean atau coding yakni

mengubah data bentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilang.


c. Memasukkan data ( Data Entry ) atau Processing
Data , yakni jawaban jawaban dari masing masing responden yang
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
atau software komputer. Peneliti menggunakan program SPSS for
Window.
d. Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan , perlu dicek kembali untuk melihat kemun gkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembentulan atau koreksi.
3.4.6. Analisa Data
Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat yaitu analisa yang
dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian. Data yang dikumpulkan
dari dari rekam medik kemudian diolah dan dianalisa selanjutnya
ditampilkan dalam tabel-tabel distribusi proporsi dan setelah itu dibuat
dalam kalimat narasi yang relevan sehingga dapat diambil satu
kesimpulan.
3.4.7. Aspek Pengukuran Pengetahuan
Pertanyaan yang telah diajukan melalui kuisioner sebanyak 20
pertanyaan, kemudian dibuat skor atau nilai jawaban masing masing
sesuai dengan nilai yang ditetapkan.

18

Kategori menurut (Nursalam, 2003)


a) Kategori baik
: 76% - 100%
b) Kategori sedang : 56% - 75%
c) Kategori kurang : 0% - 55%
Nilai untuk pengatahuan
1. Untuk jawaban benar/jawaban benar dan alasannya benar : 2
2. Untuk jawaban kurang tepat/jawaban benar tapi alasan salah : 1
3. Untuk jawaban yang salah : 0
Maksimal skor : 30
Menurut (Stevens,dkk,2005). Aspek penilain kuisioner dari 20 soal
adalah dengan cara jumlah nilai total soal benar per jumlah soal dari
setiap variabel yang diteliti kemudian dikali 100%
p = f x 100%
n
Dimana : p = Pengetahuan yang akan diukur
F = jumlah seluruh jawaban yang benar dari setiap
variabel
N = jumlah soal dari setiap variabel yang diteliti

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pembahasan Deskripsi Karekteristik Responden

19

Responden pada penelitian ini adalah berjumlah 86 0rang


mahasiswa/mahasiswi stambuk 2011 yang ada di Fakultas Kedokteran Islam
Sumatera Utara dan dipilih secara acak. Data gambaran karakteristik
responden yang diamati adalah indikasi dan efek samping berdasarkan umur
responden dan jenis kelamin.
Tabel 4.1.1. Distribusi responden menurut pengetahuan indikasi berdasarkan
umur.
NO

Umur

1
2
3
4
Total

17
18
19
20
86

Baik
0%
0%
2,3%
0%
2,3%

Sedang
1,8%
21,4%
44,6%
32,1%
99,9%

Kurang
0%
21,4%
46,4%
32,1%
99,9%

Berdasarkan tabel 4.1.1.Hasil dari pengetahuan indikasi berdasarkan umur


yang tingkat pengetahuan paling rendah yaitu berumur 17 tahun, sedangkan umur
19 tahun yang tingkat pengetahuan paling tinggi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004) bahwa tingkat pengetahuan
seseorang, semakin bertambah umur seseorang semakin bertambah pula
pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya.12

Tabel 4.1.2. Distribusi responden menurut pengetahuan efek samping


berdasarkan umur.
NO

Umur

Kurang

Sedang

20

1.
2.
3.
4.
Total

17
18
19
20
86

0%
8,1%
20.9%
14,0%
43,0%

1,2%
12,8%
25,6%
17,4%
57,0%

Berdasarkan tabel 4.1.2.Hasil dari pengetahuan indikasi berdasarkan umur


yang tingkat pengetahuan paling rendah yaitu berumur 17 tahun, sedangkan umur
19 tahun yang tingkat pengetahuan paling tinggi.
Tabel 4.1.3. distribusi responden menurut pengetahuan indikasi berdasarkan
jenis kelamin.
NO
1
2
3
Total

Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang

Laki-laki
1,2%
14,0%
8,1%
23,3%

Perempuan
1,2%
51,2%
24,4%
76,7%

Pada grafik 4.1.3. Hasil distribusi responden pengetahuan indikasi dan jenis
kelamin berdasarkan jenis kelamin dijumpai paling rendah pada laki-laki dan
paling banyak dijumpai pada perempuan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmojo (2003) bahwa perempuan lebih
peka dan lebih perduli akan suatu hal daripada laki-laki.13

4.1.4 distribusi responden menurut pengetahuan efek samping berdasarkan jenis


kelamin
NO
1.
2.
Total

Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan

Kurang
10,5%
32,6%
43,0%

Sedang
12,8%
44,2%
57,0%

21

Pada grafik 4.1.4. Hasil distribusi responden pengetahuan indikasi dan jenis
kelamin berdasarkan jenis kelamin dijumpai paling rendah pada laki-laki dan
paling banyak dijumpai pada perempuan.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai gambaran
tingkat pengetahuan pemakain antibiotik amoxicillin terhadap mahasiswa/i
FK UISU angkatan 2011 dapat disimpulkan bahwa :

22

1. Tingkat pengetahuan indikasi dan efek samping dari pada pemakaian


antibiotik amoxicillin berdasarkan umur responden paling banyak pada
umur 19 tahun karena semakin dewasa umur seseorang semakin tinggi
pula tingkat pengetahuan.
2. Tingkat pengetahuan indikasi dan efek samping dari pada pemakaian
antibiotik amoxicillin berdasarkan jenis kelamin responden paling banyak
pada perempuan karena perempuan lebih peka dan perduli terhadap
sesuatu hal.
5.2. Saran
Dari seluruh penelitian yang dijalani penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini, dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin
bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.
1.

Perlu diadakannya seminar seminar tentang penggunaan antibiotik di


kampus FK UISU.

2.

Perlunya kesadaran Mahasiswa khususnya angkatan 2011 agar lebih


banyak membaca dan memahami tentang antibiotik buku buku tentang
farmakologi.

Anda mungkin juga menyukai