Anda di halaman 1dari 16

CASE REPORT SESSION

HERNIA INGUINALIS

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) SMF
Ilmu Bedah
Disusun oleh:
Widi Nugraha Hadian
Astetin Eka Pranavita
Arifa Rakhmana Abdullah

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS AL-IHSAN BANDUNG
2011

I.

Identitas Pasien
Nama : Tn. Tarya

Kelamin

Umur : 58 tahun

Pekerjaan: Buruh, Petani.

Status: Menikah

Alamat

Tgl.Pemeriksaan : 26 November 2011

II.

: Laki-Laki

: Kabupaten Bandung

Anamnesis

Keluhan Utama : Benjolan pada lipat paha kiri.


Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada lipat paha
kiri sejak 7th yll. Awalnya benjolan hanya sebesar kelereng tetapi
semakin lama semakin membesar sampai dengan ukuran seperti
telur ayam. Sejak 2th yll benjolan disertai nyeri dan bersifat hilang
timbul. Nyeri timbul apabila pasien berdiri dan mengejan atau
batuk, hilang apabila pasien berbaring. Pasien telah berobat ke
dokter umum dan merasa baikan apabila mengkonsumsi obat tsb.
Pasien juga sering merasa mual akhir-akhir ini.
Pasien bekerja sebagai petani dan buruh serabutan serta sering
mengangkat barang2 berat hingga 70kg.
Tidak terdapat riwayat penyakit lain, tetapi pasien pernah
berobat ke dukun ketika sakit selama 40 hari dan mendapat urutan
(pijatan) pada bagian perutnya karena nyeri perut disertai mual.
III.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : composmentis, nampak sakit ringan


Tanda Vital

Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 80x/menit

Suhu

: 37.0oC

Respirasi

: 24x/menit

Status Generalis

Kepala

: sclera anicteric; konjunctiva tidak anemis

Leher

: JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran KGB,

tidak ada pembesaran tiroid.

Thorax

: Tidak ada retraksi , pergerakan kanan kiri

simetris.

Paru : VBS ka=ki ronchi (-), wheezing (-)

Jantung : S1,S2 murni regular, murmur (-)

Abdomen

Inspeksi : Perut terlihat cembung

Palpasi : lembut, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan spleen
tidak teraba

Perkusi : Tymphani, shifting dullness (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Ekstremitas
edema (-), deformitas (-), CRT < 2 detik
Status Lokalis

Regio inguinal sinistra tampak benjolan sebesar telur ayam,


bentuk bulat, batas tegas, warna kulit di atas benjolan sama
dengan kulit sekitar.

peristaltik (+)

palpasi : teraba massa, konsistensi kenyal, fluktuasi (-), nyeri


tekan (-), finger test (+)

IV. Diagnosis

Hernia inguinalis medialis sinistra

V. Penatalaksanaan

Puasa 8 jam sebelum operasi

Terapi operatif : Hernioraphy

VI. Prognosis
Quo Ad vitam

: adbonam

Quo Ad functionam

: adbonam

Quo Ad Sanationam

: dubia adbonam

PEMBAHASAN
Definisi

Latin = robekan, Yunani = tunas

Protrusi atau penonjolan isi suatu rongga bersangkutan

Penonjolan viskus melalui suatu celah pada dinding rongga


dimana viskus tersebut terletak.

Hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia.


Insidensi

Pada anak-anak:
1. 10 20/ 1000 kelahiran hidup
2. Laki-laki : perempuan = 4: 1
3. Mayoritas indirecta, directa <1%
4. Bayi prematur 7 10 %

Pada orang dewasa:


1. Angka kejadian = 10 15%
2. Rasio laki-laki : perempuan = 12 : 1
3. Pada usia 25 40 th = 5 8%
4. Pada usia 75 tahun = 45%
Etiologi
Kongenital atau didapat (acquired)
Tiga faktor penting yang mempengaruhi :
Patent processus vaginalis
Diakibatkan karena gagal menutupnya prosesus vaginalis
setelah lahir.
Ditemukan 20-30% orang dewasa memiliki processus
vaginalis patent tanpa hernia sepanjang hidupnya

Peningkatan tekanan intra abdomen yang berulang

Aktivitas fisik yang berlebihan (bekerja berat)

Konstipasi

Batuk kronis

Gangguan berkemih obstruktif

Kelemahan otot dan jaringan ikat daerah abdomen

Atrofi karena proses penuaan

Kurang olah raga

Kehamilan multipel

Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan


kelemahan umum

Penyakit kelainan sintesa kolagen

Bentuk Hernia

Eksterna kantung menonjol keluar dari dinding abdomen

Interparietal terletak pada dinding abdomen

Interna kantungnya terdapat di dalam rongga visceral


Sifat Hernia

Hernia Reponible
Isi hernia dapat keluar masuk
Keluar jika berdiri/mengedan dan masuk lagi jika
berbaring atau didorong
Tidak ada keluhan nyeri/gejala obstruksi usus
Hernia Irreponible
Isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke perut
Biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong
pada peritoneum kantong hernia
Tidak ada keluhan rasa nyeri/tanda sumbatan usus
Inkarserata
Hernia Irreponible dengan gangguan pasase
Isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali kerongga
perut sehingga terjadi gangguan pasase
Strangulata
Hernia Irreponible dengan gangguan vaskularisasi

Terdapat jepitan atau lilitan yang menyebabkan gangguan


peredaran darahiskemiknekrosisgangrentanda toxic
Menurut GILBERT

Menurut Nyhus

Clinical Grading Hernia

Jenis Hernia Inguinalis


1. Inguinalis Lateralis Pintu hernia terletak lateral dari Vasa
epigastrica inferior = Inguinalis Indirecta
2. Inguinalis Medialis Pintu hernia terletak medial dari Vasa
epigastrica inferior = Inguinalis Directa
3. Insidensi
1. Western countries : 10-15%, Male : female = 12:1

2. Peak incidence adult : 40 - 60 years old


Hernia Inguinalis Lateralis

Hernia inguinalis lateralis (Indirect) keluar dari rongga


peritonium melalui anulus inguinalis internus hernia masuk
kedalam kanalis inguinalis jika cukup panjang menonjol keluar
dari anulus inguinalis extrenus apabila hernia terus belanjut,
tonjolan bisa sampai ke scrotum hernia scortalis.

ETIOLOGI

Kelainan bawaan : Patent processus vaginalis


Tidak menutupnya processus vaginalis peritoneum akibat
proses penurunan testis pada skrotus
Pembentukan pintu masuk hernia pada annulus internus cukup
lebar dapat dilalui kantung dan isi hernia
Peningkatan tekanan abdomen yang berulang
Kelemahan otot dan jaringan ikat di daerah abdomen

Atrofi karena proses penuaan

Kurang olahraga

Kehamilan multiple

HERNIA INGUINALIS MEDIALIS

Hernia inguinalis medialis (Direct) menonjol langsung kedepan


melalui segitiga Hesselbach.

Tidak keluar melalui canalis inguinalis dan tidak ke scrotum.

Pada umumnya tidak disertai stangulasi karena cicin longgar.

ETIOLOGI

Peningkatan tekanan intraabdominal yang kronik

Kelemahan otot dinding segitiga hasselbach

Manifestasi Klinis

Gejala lokal:

Benjolan reducible - irreducible

Nyeri pada daerah inguinal

Gejala sistemik Tanda Cardinal obstruksi :

Colicky abdominal pain

Muntah

Distensi abdomen

Konstipasi

Terkadang hanya pegal atau rasa tidak nyaman pada


daerah lipat paha ditemukan kebetulan pada
pemeriksaan kesehatan rutin

Pemeriksaan Fisik

INSPEKSI:
1. Hernia ingunalis lateralis berbentuk ellips, tidak
mudah tereduksi, terkadang mencapai skrotum.
2. Hernia inguinalis medialis bentuk sirkular, simetris,
terletak dekat cincin externa (Trigonum Hasselbach).

PALPASI

Tes Kompresi
Jari pemeriksa menutup cincin interna dan penderita diminta
melakukan manuver valsalva:
1. Tidak ada penonjolan = HIL
2. Terdapat penonjolan = HIM

Diagnosa Banding
1. Lipoma
2. Limfadenitis
3. Limfadenopati
4. Abses
5. Hematoma
6. Varikokel
7. Hidrokel
8. Tumor Testis
9. Torsio Testis
10.Epididimitis
11.Testis Ektopik
12.Anerisma dan psedoanerisma femoral
13.Kista
14.Seroma
Penunjang Diagnostik

CT Scan:

1. Belum banyak digunakan


2. Untuk menyingkirkan Diagnosa Banding causa massa di Regio
inguinal.

USG

Non invasif, Real time dengan kapasitas soft tissue kontras baik

Mampu membedakan kondisi inkarserasi/ strangulasi


Alat bantu reduksi manual dan monitoring pasca reduksi
Annals of Royal College of Surgeons England 2003; 85; 178-180
1. Hernia femoralis (100%)
2. Hernia directa (Sensitivitas 86% dan spesifitas 97%)
3. Hernia indirecta (Sens. 97% dan spesf. 87%)
Terapi Operatif

Marcy Repair :

1. ligasi tinggi sederhana pada kantung hernia


2. Umumnya dilakukan pada HIL anak-anak
Eduardo Bassini Hernioraphy

Chester B McVay, MD, PhD


1940 (Coopers ligament repair)

S EE Shouldice, 1945

multilayer repair

recurrence rate < 1%

complicated,

extensive dissection

Tension Free =Mesh Graft 1987 : Gilbert

Ger 1990, Velez und Klein 1990


Laparoscopic Inguinal Hernia Repair

Transperitoneal / preperitoneal

Anda mungkin juga menyukai