Anda di halaman 1dari 59

DACHRUL ALDY, DR, SpA (K)

Ilmu Kesehatan Anak

PENYAKIT INFEKSI

MORBILI =
RUBEOLA =
MEASLES =
CAMPAK

Pendahuluan

Suatu penyakit menular akut dgn 3


stadium :
Masa inkubasi
Masa prodormal
Masa erupsi (maculopapular rash)

Etiologi

Virus (RNA virus).


Virus ditemukan di darah, urine, sekresi
nasopharinx dan masa prodormal dan
bbrp saat stlh rash timbul.

Infektivitas

Penularan : droplet spray saluran nafas


masa prodormal @ masa kataral.
Exposure : infektif (9-10 hari) mulai dr
masa prodormal.
Tindakan isolasi di RS : 7 hr post
exposure 5 hr stlh rash muncul.

Epidemiologi

Distribusi : hampir di seluruh dunia.


Di negara maju :
Sebelum era imunisasi :
usia 5-10 thn : insiden
Org dewasa : kebal
Setelah era imunisasi :
dewasa muda / adolescent imunisasi (-) :

insiden

Patogen dan Patologi

Infeksi penyakit sistemik.


Partikel virus jaringan lymph
saluran nafas difagosit oleh selsel tonsil RE system
multiplikasi virus penyebaran
hematogen.
RE system ada multinucleated
giant cell.

Immunosuppresion

Selama masa inkubasi leukopeni.


Masa prodormal : penekanan reaksi
dermal thdp tes kulit.
Anergy : sampai 1 bln.
Penyebab anergy :
Kerusakan limfosit
Stlh 2-3 hr di membran buccal koplik spot

(+) tanda patognomonik

Gejala Klinis
1.
2.

Masa inkubasi 10-12 hr, suhu sdkt


dan dlm 24 jam .
Masa prodormal : 3-5 hr

Panas subfebrile
Batuk, coryza
Conjuntivitis photofobia
Koplik spot :

Patognomonik
Timbul stlh 2-3 hr
Menghilang dlm 12-18 jam
9

Gejala Klinis
3.

Masa erupsi

Panas rash timbul 40-40,5 C. Bila rash


sampai di daerah kaki dlm 2 hari panas .
Rash : bintik2 merah halus di bagian atas
leher , blkg telinga, pjg batas rambut dgn
kulit, posterior pipi, dlm 24 jam ke punggung,
perut, lengan bwh, paha, dan kaki (2-3 hr).
Beratnya penyakit tergantung dr luasnya rash
dan mengelompoknya rash.
Black measles : pendarahan mulut, hidung
dan abdomen (traktus intestinalis).

10

Diagnosa
1.
2.

Gejala klinis
Laboratorium (jarang dibutuhkan)

Leukosit (relatif limfositosis).


Bila ada kejang, dilakukan LP : protein
, limfosit sdkt , glukosa normal.
Titer Ab .

11

Diagnosa Banding
1.

Berdasarkan rash :
1. Exanthema subitum (roseola infantum).
2. Rubella.
3. Infeksi echo, coxsackie, adenovirus.
4. Infeksi munonucleosis.
5. Toxoplasmosis.
6. Meningococcemia.
7. Scarlet fever.
8. Rickettsial diseases.
9. Drug rash.
12

Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Encephalitis.
Conjuntivitis.
OMA.
Stomatitis.
Tracheaitis.
Bronchitis.
Bronchopneumonia.
Gastroenteritis.
13

Prognosa
1.
2.

Perbaikan sosial ekonomi.


Ab utk sekunder infeksi.

14

Pengobatan

Tanpa komplikasi : simtomatis.


Dgn komplikasi : Ab dan vit.A.

15

Pencegahan

Pemberian imunisasi aktif.


Saat ini tersedia vaksin kombinasi MMR.

16

RUBELLA
(GERMAN MEASLES =
3-DAYS MEASLES
17

Definisi dan Etiologi

Suatu peny. menular akut yg


disebabkan virus RNA , bs bergejala
ringan @ tanpa gejala timbul selama 3
hr disertai pembesaran KGB, terutama
posterioauricular, suboccipital, dan
cervical. Rubella pd masa kehamilan
kelainan kongenital BBL

18

1. Rubella yg Didapat Stlh Lahir


Gejala Klinis

Masa inkubasi 14-21 hr


Pembesaran KGB 3-4 hr sblm rash muncul.
Rash muncul demam (-) @ demam ringan.
Pd org dewasa masa prodormal 1-5 hr dgn
gejala :
Demam subfebril
Sakit kepala
Malaise
Coryza
Batuk
Lymphadenopathy

Hilang stlh timbul rash (hr I)


19

Keterlibatan Lymph Node

Lbh awal 7 hr sblm rash muncul.


Pembesaran KGB suboccipital,
postauricular dan servikal semakin
> bengkak.
Nyeri tekan (-).
Pembesaran KGB bertahan bbrp
mgg.
Kadang akut : splenomegali (+)
Pembesaran KGB tdk
patognomonik.
20

Exanthem

Berbentuk morbiliform.
Pd hr ke 2, exanthem di muka hilang.
Pd hr ke 3, hilang di tubuh.
Pd hr ke 4, anggota gerak hilang.
40% kasus rubella, exanthem (-).
Pembengkakan kelenjar biasanya berlsg 5-8
hr.
Sebagian penderita msh terganggu dgn nyeri
kepala, sakit mata, rasa gatal selama 7-10 hr.

21

Diagnosa

Demam 38-38,7 C.
Gambaran darah :
Leukosit normal / .
Sel plasma .
Kadang dijumpai limfosit abnormal.
Platelat .

Gambaran klinis.
Isolasi virus : di pharynx 7 hr sblm timbul rash
14 hr sesudah rash timbul.
Tes serologi.
22

Komplikasi

Arthritis dan arthralgia.


Encephalitis.
Purpura :
Trombositopenia, BT memanjang, fragilitas

kapiler , cutaneous hemorrhage,


epistaxis, perdarahan gusi, hematuria,
perdarahan GIT, cerebral hemorrhage
(jarang).
Hilang dlm 2 mgg.

23

Prognosis dan Imunitas

Prognosis : baik.
Imunitas :
1. Imunitas aktif
Sembuh imunitas permanen.
2. Neutralizing antybody rubella pd serum

pd fase penyembuhan

24

Epidemiologi dan
Pengobatan

Distribusi : seluruh dunia.


Adanya vaksinasi kasus akan .
Pd manusia, virus ditularkan mll
droplet dan mll plasenta pd infeksi
kongenital.
Pengobatan :
Simptomatik.
Thdp komplikasi arthritis : aspirin

25

2. Rubella Kongenital
Patogenesis

Viremia bbrp hr stlh timbul rash.


Maternal viremia infeksi plasenta fetal
viremia infeksi organ2 fetus.
Rubella pd ibu dpt menimbulkan pd janin
non infeksi, infeksi tanpa kelainan apa pun,
infeksi dgn kelainan kongenital, resorbsi
embrio, abortus @ lahir mati.
Bayi yg lahir dr ibu pd trisemester I terkena
rubella, sindroma rubella kongenital yaitu :
triad anomali kongenital : pd mata, telinga,
dan defek jantung.
26

Patogenesis

Patogenesisnya belum jelas. Diduga :


1. Inhibisi mitosis dan meningkatnya

kerusakan kromosom.
2. Infeksi kronik dan persisten selama masa
organogenesis.
3. Kombinasi 1 dan 2.

27

Manifestasi pd Masa Neonatal

Low birth baby (LBW).


Trombositopenia purpura, petekie.
Hepatosplenomegali.
Hemolitik anemia.
Bone lession.
Kelainan yg bersifat transien berhub
dgn :
Defek jantung, mata, pendengaran dan CNS
Defek pd mata : katarak, katarak kongenital,

glaukoma kongenital, retinopati


28

Manifestasi pd Masa Neonatal

Hearing loss : bs berat @ ringan.


Gangguan CNS :
Retardasi psikomotor.
Mikrosepali.
RM (sering terjadi)

29

Diagnosa

Riwayat kehamilan trimester I :


menderita rubella.
Adanya gejala kongenital rubella.
Isolasi virus : kultur dr sekresi pharynx,
urine, LCS dan setiap jaringan organ
tubuh.
Serum bayi : IgM spesifik Ab dan
maternal Ab.

30

Diagnosa Banding
1.
2.
3.

Sitomegalovirus infeksi.
Kongenital toxoplasmosis.
Kongenital sipilis :
Gambaran : trombositopenia purpura,
jaundice, hepatosplenomegali, dan lesi
tulang

4.

Herpes simpleks virus (lesi tulang (-))

31

Prognosis

Neonatal trombositopenia purpura (+)


prognosa jelek dan mortalitas >
35%.
Purpura (-) : mortalitas 10%.
Bila defek ringan : prognosa baik.

32

ROSEOLA INFANTUM
(EXANTHEMA SUBITUM

33

Pendahuluan

Eksantema subitum @ roseola infantum


@ psudorubella @ eksantema kritikum
@ fifth disease @ 3 days fever :
virus akut menyerang bayi dan anak
kecil ditandai demam 3-5 hr wkt
perbaikan klinis hampir bersamaan
waktunya dgn munculnya ruam pd kulit.

34

Epidemiologi

Masa inkubasi : 7-17 hr.


Usia :
90% : 6 bln 3 thn.
6-18 bln (sering).
> 3 thn (jarang).

35

Gejala Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.

Tiba2 demam tinggi : 39,4-41,2 C selama 3-5 hr.


Kejang (+).
Mukosa pharynx sdkt meradang.
Batuk serta rinitis ringan.
Anak besar sakit kepala dan sakit perut.
Hr ke 3 : demam turun makulapapula
eruption diseluruh tubuh ekstremitas dan
wajah.
Enanthem di palatum molle.
Kdg2 KGB (+)

36

Diagnosa
1.
2.

Gambaran klinis.
Hr I : demam (24-36 jam).
Leukosit ; 16.000-20.000 / mm3.

3.

Hr II :
Leukopeni : 3000-5000 / mm3.
Neutropeni absolut, dan
Relatif limfositosis.

4.
5.

LCS normal.
Serologi tes (-).
37

Diagnosa Banding
1.
2.
3.
4.

Rubella.
Morbilli.
Dengue.
Pneumococcal bacterimia.

38

Komplikasi, Imunitas dan


Prognosa

Komplikasi :
Kejang.
Encephalitis.

Imunitas : permanen.
Prognosa : baik.

39

VARISELA

40

Pendahuluan

Varisela = cacar air = chicken box.


Disebabkan virus herpes varisela @
varicella zoster virus (VZV).
Penyakit primer VZV menyerang anak
sedangkan herpes zoster @ shingles
merupakan reaktivasi infeksi endogen
pd periode laten VZV menyerang
dewasa defisiensi imun.

41

Epidemiologi

Dijumpai di seluruh dunia terutama di kota


besar (endemi).
Epidemi tdk periodik.
Rash dan kelamin tdk berbeda.
Mengenai semua usia 90% usia < 10 thn.
Penularan : kontak lsg dan droplet.
Viremia terjadi pd masa prodromal
transmisi virus dpt terjadi pd fetus intrauterin
@ mll transfusi darah.

42

Epidemiologi

Penularan bs terjadi sblm 24 jam,


seblm timbul lesi sampai 7-8 hr
sesudah lesi sembuh.
Serangan ke 2 mgk berupa
penyebaran ke kulit pd herper
zoster.

43

Patogenesis

Virus VZV masuk mll mukosa sal. nafas


bagian atas orofaring.
Kemudian di sini terjadi replikasi virus
menyebar mll pembuluh darah dan
lymphe (viremia I).
Selanjutnya virus berkembang biak
di sel RES.
1 mgg kemudian virus masuk ke
pembuluh darah lagi (viremia II).
44

Patogenesis

Bersamaan dgn itu timbul demam dan


malaise.
Terjadi lesi pd kulit dan mukosa.
Penyebaran ini sgt tergantung dr daya
tahan tubuh.

45

Gejala Klinis

Inkubasi : 14-15 hr.


Disusul dgn stadium prodromal : ruam kulit
disertai demam dan malaise.
Menggigil, nyeri kepala, anorexia, nyeri
punggung, nyeri tenggorok dan batuk.
Sesudah prodromal, selanjutnya stadium
erupsi.
Ruam kulit muncul di muka dan kulit kepala
dan dgn cpt menyebar ke badan dan
ekstrimitas.
46

Gejala Klinis

Ruam ini jarang ditemukan pd tapak kaki.


Penyebaran bersifat sentrifugal.
Gambaran yg menonjol : perubahan yg cepat
dr makula kemerahan ke papula, vesikula,
pustula, dan akhirnya menjadi krusta.
Perubahan ini : 12 jam.
Gambaran vesikel khas, superfisial, dinding
tipis, dan terlihat seperti tetesan air,
penampang 2-3 mm, berbentuk elips dgn
sumbu sejajar dgn garis lipatan kulit.
47

Gejala Klinis

Cairan vesikel jernih dan dgn cpt menjadi


keruh akibat serbukan sel radang dan
menjadi pustula.
Lesi kemudian kering krusta yg lepas
1-3 mgg.
Tdk ada jaringan parut.
Vesikel dpt jg timbul pd mukosa
hidung, faring, larynx, trakea, sal
cerna, sal kemih, vagina dan
konjungtiva.
48

Gejala Klinis

Semua tingkatan lesi kulit dlm wkt


bersamaan pd satu area.
Apabila demam berlanjut dan tetap ada
kemungkinan infeksi sekunder.
Ingat, lesi pd kulit rasa gatal.

49

Bentuk Varisela yg
Jarang

Varisela bulosa : anak < 2 thn.


Varisela dgn haemorrhagic.
Varisela kongenital.

50

Penyulit

Rasa gatal garuk infeksi sekunder


oleh staphylococcus dan streptococcus
impetigo, furunkel, selulitis, erisiplas.
Infeksi lokal ini parut.
Pneumoni dewasa, anak (jarang).
VZV intrauterin pd kehamilan 20 mgg I
infeksi kongenital.
5% kelainan kongenital parut pd kulit,
atrofi korteks serebri, hipoplasia
ekstremitas, kelainan mata dan BBLR.
51

Penyulit

Infeksi dlm kehamilan dpt menimbulkan kematian janin


sktr 26-30%.
Saat bahaya 5 hr sebelum dan 2 hr stlh
melahirkan.
Pd saat ini bayi belum mendapat kekebalan pasif
tranplasenta dr ibu.
Penyulit lain pd kasus imunokompromise
leukemia, keganasan yg mendapat kortikosteroid,
kemoterapi, penderita demam rematik, sindroma
nefrotik yg mendapat kortikosteroid @ kasus
defisiensi kongenital. Viremia yg hebat
menyerang hati, saraf pusat dan paru.
52

Penyulit

Kasus gangguan imun ini dpt


menyebabkan perdarahan ringan
dan berat fatal (purpura
maligna).
Trombositopenia dpt disebabkan :
Akibat penyakit dasar.
Akibat pengobatan.
Efek lsg VZV pd sumsum tulang.
Destruksi trombosit akibat proses

imunologi.
53

Penyulit

Pd kasus varisela fulminan dan purpura


maligna kerusakan endotel
menyebabkan koagulasi
intravaskular desiminata (DIC) dan
purpura trombotik.

54

Diagnosa Banding

Impetigo.
Gigitan serangga, urtikaria.
Skabies.
Dermatitis herpetiformis.
Eczema herpeticum.

55

Diagnosa

Gejala klinis : gambaran dan perkembangan


lesi kulit yg khas ada kontak.
Gambaran khas kulit :
Muncul stlh prodromal yg singkat dan ringan.
Lesi berkelompok terutama bagian sentral.
Perubahan lesi cepat. Dr makula, vesikula,

pustula sampai krusta.


Terdapat semua lesi pd kulit pd wkt
bersamaan pd satu daerah yg sama.
Terdapat lesi mukosa mulut.
56

Prognosa dan Imunitas

Prognosa :
Sembuh spontan tanpa sekuele.
Berat pd neonatus : terutama yg dpt

kortikosteroid dan sitostatika.

Imunitas :
Stlh sembuh dpt kekebalan sampai 10 thn.
Ab maternal sampai 6 bln.
Yg berperan imunitas seluler.

57

Pengobatan

Sembuh sendiri.
Demam beri antipiretik.
Local beri lotion.
Vidarabine 10mg/kg BB selama 5
hr.
Asiklovir 500 mg/m2 intravena tiap
8 jam selama 7 hari.
Thdp komplikasi tergantung
penyebab.
58

Pencegahan

Imunisasi varisela.
Perlindungan : 10-12 thn.
Vaksinasi varisela dianjurkan usia 12
thn.

59

Anda mungkin juga menyukai