Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, PADAT, DAN ENERGI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 KELAS XIII-8 :


DINDA NUR ANNISA

13.59.07476

FIRNAS MULDIANSYAH GUNAWAN

13.59.07513

M. FAIRUZT FATHIN FAUNDRA

13.59.07580

RIJAL NUR RAMADHAN

13.59.07632

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


PUSAT PELATIHAN DAN PENDIDIKAN INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN-SMAK
BOGOR
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayahnya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sholawat serta
salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kira Muhammad SAW dan
keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman.
Karena anugrah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Pengelolaan Sumber Daya Air, Padat, dan Energi ini. Makalah merupakan salah
satu tugas dari mata pelajaran Kimia Lingkungan. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengerjaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kami dan para pembaca pada umumnya.

Bogor, Agustus 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................ii
A.

KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR ............................................................................... 1

B. DAUR AIR ................................................................................................................................. 2


C. PERUBAHAN KUALITAS AIR AKIBAT PEMANFAATAN................................................. 4
D. PENGGOLONGAN BADAN AIR ........................................................................................... 5
E.

PENCEMARAN AIR ................................................................................................................ 7

H. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ........................................................................................... 19


I.

PENGERTIAN LIMBAH PADAT ......................................................................................... 23

J.

PENGGOLONGAN LIMBAH ................................................................................................ 23

K.

DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT ..................................................................... 25

L.

DEFINISI ENERGI DAN MATERI ....................................................................................... 28

M. PEMANFAATAN ENERGI DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA ..................... 30


1.

Pemanfaatan Energi.............................................................................................................. 30

2.

Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan energi ............................................................. 30

3.

Perubahan Bentuk Energi .................................................................................................... 31

4.

Kerugian Dari Perubahan Bentuk Energi ........................................................................... 31

N. KONSERVASI ENERGI ....................................................................................................... 32


1.

Perlunya Penghematan Energi............................................................................................ 33

2.

Penghematan energi sehari-hari ......................................................................................... 34

3.

Energi Alternatif...................................................................................................................... 37

4. Contoh Energi Alternatif ........................................................................................................... 38


DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 42
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 43

ii

A. KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di


Bumi,. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer
kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,
industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat
bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin,
dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam
bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan
terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di
atas permukaan tanah dan di udara. Air tawar adalah sumber daya terbarukan,
meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di
beberapa

bagian

di

dunia

dan

populasi

dunia

terus

meningkat

yang

mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap


kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah
bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan
basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang
tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan
ekosistem laut ataupun darat Makin bertambah jumlah penduduk di muka bumi ini,
makin banyak air yang dibutuhkan, sedangkan ketersediaan air yang dapat
dimanfaatkan di alam ini jumlahnya terbatas. sehingga perlu berhati-hati dalam
memanfaatkannya. Hal yang diharapkan dari kita semua adalah :
a. Hematlah dalam pemakaian air .
b. Gunakan sumberdaya air ini untuk menghasilkan produk barang atau jasa
yang

unggul

dan

bermanfaat

bagi kemaslahatan

Menghemat air dapat dilakukan antara lain melalui :


c. Air bekas pakai dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain
1

umat

manusia.

d. Memilih peralatan yang tidak boros air


e. Memperbaiki peralatan yang bocor
f.

Mendaur ulang limbah cair yang dihasilkan

B. DAUR AIR
Daur air adalah salah satu daur biogeokimia yang terjadi di bumi ini.
Daur air adalah daur pergerakan air melalui tiga fase (gas, cair dan padat) di
dalam empat lapisan bumi yakni atmosfer, litosfer, hidrosfer dan biosfer. Daur air
memiliki banyak manfaat yaitu mengatur suhu lingkungan, mengatur perubahan
cuaca, menciptakan hujan, dan menciptakan keseimbangan dalam biosfer
bumi.Berikut Adalah Tahapan Daur Air yang berjalan secara sistematis dan
beraturan:

1. Evaporasi
2

Daur air dimulai dari proses evaporasi. Evaporasi adalah proses


penguapan air yang ada di permukaan bumi karena adanya energi panas
dari matahari. Air dalam bentuk cair dari beragam sumber air (seperti laut,
danau, sungai, tanah, dan lain sebagainya) berubah menjadi uap air dan
naik ke atas lapisan atmosfer. Semakin besar energi panas matahari yang
sampai ke permukaan bumi, maka laju eveporasi juga akan semakin
besar.
2. Transpirasi
Selain berasal dari sumber air langsung, penguapan dalam daur air di
permukaan bumi juga dapat terjadi pada jaringan tumbuhan. Penguapan
semacam ini disebut juga dengan istilah transpirasi. Akar tanaman
menyerap air dan mendorongnya ke daun untuk digunakan dalam proses
fotosintesis. Air hasil fotosintesis ini kemudian dikeluarkan oleh tanaman
melalui stomata sebagai uap air.
3. Sublimasi
Terlepas dari penguapan, sublimasi juga berkontribusi dalam pembentukan
air uap di udara. Sublimasi adalah proses di mana es berubah menjadi uap
air tanpa lebih dulu berada dalam fase cair. Sumber utama air dari proses
sublimasi adalah lapisan es dari kutub utara, kutub selatan, dan es di
pegunungan. Dalam daur air, sublimasi merupakan proses yang lebih
lambat dari penguapan.
4. Kondensasi
Ketika air menguap menjadi uap air, ia akan naik ke lapisan atas atmosfer.
Di ketinggian tertentu, uap air berubah menjadi partikel es yang berukuran
sangat kecil karena karena pengaruh suhu udara yang rendah. Proses ini
disebut kondensasi. Partikel-partikel es tadi akan saling mendekati satu
sama lain, bersatu kemudian membentuk awan dan kabut di langit.
5. Pengendapan (Presipitasi)
Awan (uap air yang terkondensasi) kemudian turun ke permukaan bumi
sebagai hujan karena pengaruh angin panas atau perubahan suhu. Jika
suhu sangat rendah (di bawah 0 derajat), tetesan air jatuh sebagai salju
atau hujan es. Melalui salah satu proses dalam daur air ini, air kemudian
masuk kembali ke lapisan litosfer.
6. Limpasan
Limpasan adalah proses di mana air mengalir di atas permukaan bumi. Air
berpindah dan bergerak menuju tempat yang lebih rendah melalui saluransaluran air seperti sungai dan got hingga kemudian masuk ke danau, laut,
3

dan samudra. Pada tahap daur air ini air masuk kembali ke lapisan
hidrosfer.
7. Infiltrasi
Setelah hujan, tidak semua air ikut melalui tahap limpasan. Beberapa di
antara mereka bergerak jauh ke dalam tanah. Air ini disebut air infiltrasi. Air
merembes ke bawah dan menjadi air tanah.

C. PERUBAHAN KUALITAS AIR AKIBAT PEMANFAATAN


Orang memanfaatkan air untuk berbagai keperluan, seperti untuk
kebutuhan rumah tangga (minum, masak, mandi, cuci), pengairan atau irigasi
sawah, peternakan, sarana transportasi, pembangkit tenaga listrik, industri,
peternakan, rekreasi, dll. Sebagian besar air dikembalikan ke lingkungan perairan
sebagai air buangan/air limbah, dan sedikit saja yang betul-betul dikonsumsi.
Air yang dimanfaatkan tersebut, sebagian dikonsumsi dan selebihnya
dikembalikan ke lingkungan yang dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
Jumlah yang dimanfaatkan = jumlah yang dikonsumsi + yang dikembalikan
ke lingkungan

Air yang dikembalikan ke lingkungan biasanya disebut limbah. Kualitas


air limbah tersebut lebih buruk (rendah) dibandingkan dengan kualitas air yang
dikonsumsi. Yang dimaksud dengan kualitas air lebih buruk adalah bahwa kadar
(jumlah kandungan unsur kimia per satuan volume, mg/l) unsur kimia yang
terdapat dalam limbah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum
dipakai, karena selama proses pemakaiannya, air tsb akan melarutkan berbagai
bahan kimia yang dipakai untuk proses produksi. Berikut Adalah perubahan
kualitas air akibat pemanfaatan:

Pemanfaatan Air

Perubahan Kualitas Air Badan Penerima

Pendingin, pembangkit tenaga Peningkatan panas (pencemaran suhu)


listrik
Pertanian, peternakan

Terdapat insektisida, unsur hara (N,P,K)


yang ada dalam pupuk, garam

Domestik/permukiman

Penambahan bahan organik dalam badan


air penerima, kuman penyakit, (deterjen),

peningkatan kekeruhan
Industri

Penambahan berbagai zat kimia, zat organik

D. PENGGOLONGAN BADAN AIR


Masuknya limbah ke dalam badan air hingga menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan, disebut telah terjadi pencemaran air. Apabila air sungai,
danau tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk keperluan lain, akibat adanya limbah
yang masuk ke dalamnya, maka air tersebut disebut telah tercemar.
Proses pengolahan limbah cair mencakup proses fisik, kimiawi dan
biologis. Proses tersebut umumnya mengikuti urutan tahapan pengolahan sebagai
berikut:
pengolahan pendahuluan ( penyaringan, pemerataan aliran)
pengolahan pertama (pengendapan)
pengolahan kedua ( proses biologis)
pengolahan lumpur

1.

Pengolahan pendahuluan
saringan kasar berfungsi untuk menyaring benda-benda kasar yang
terbawa dalam limbah cair
bak ekualisasi berfungsi untuk mencampur limbah cair dan mengatur
agar aliran limbah menuju ke bak aerasi tidak berfluktuasi / tetap.

2.

Pengolahan pertama
bak pengendapan pasir berfungsi untuk mengendapkan pasir
bak pengendapan pertama berfungsi untuk mengendapkan partikel
padatan

3.

Pengolahan kedua
bak aerasi atau bak media saringan berfungsi untuk mengurangi bahan
organik secara biokimia
bak pengendapan kedua berfungsi untuk mengendapkan partikel padatan
Desinfeksi berfungsi untuk membunuh kuman penyakit
5

4.

Pengolahan lumpur
bak pemekatan lumpur berfungsi untuk mengumpulkan danmengurangi
kadar air dalam lumpur
bak stabilisasi lumpur berfungsi untuk menstabilkan lumpur
bak pengering lumpur berfungsi untuk mengeringkan lumpur

Teknologi pengolahan limbah cair model Inatalasi Pengolahan Limbah


Cair Domestik (IPLC) ini dapat digunakan untuk mengolah limbah dari hotel,
restoran, bangunan perkantoran, pertokoan yang limbahnya tergolong sebagai
limbah domestik. Khusus untuk rumah sakit bangunan IPLC tersebut memerlukan
perhatian khusus pada dosis desinfeksinya.
Persyaratan air untuk kebutuhan pertanian berbeda dengan air untuk
kebutuhan pembangkit tenaga listrik, demikian pula untuk keperluan penduduk di
perkotaan, maupun kebutuhan industri. Penduduk perkotaan memerlukan air
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (makan, minum, mandi, mencuci piring,
membersihkan rumah, toilet, dll), kebutuhan kantor (minum, membersihkan
ruangan, toilet,dll), pertokoan (toilet, membersihkan ruangan,dll), restoran, rumah
sakit, dll.
Persyaratan tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air telah diatur dalam Peraturan Pemerintah, sedangkan tentang
6

baku mutu air limbah domestik maupun limbah cair bagi kegiatan industri,
kawasan industri, kegiatan hotel, kegiatan rumah sakit, kegiatan minyak dan gas
serta panas bumi diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup. Baku mutu
limbah cair yang dimaksud adalah persyaratan batas minimal kualitas efluen
limbah cair sebelum di kembalikan/dibuang ke badan air penerima.
Dengan demikian air tawar yang tersedia tersebut perlu dijaga
kualitasnya, sehingga dapat dimanfaatkan langsung sesuai peruntukannya.
Pengelolaan terhadap air dan pengendalian pencemaran airnya diatur dalam
Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 yang di dalamnya antara lain
mengatur tentang penggolongan badan air sesuai peruntukannya dan persyaratan
kualitasnya.
Badan air (tidak termasuk air laut) dibagi atas 4 golongan, yaitu:

Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan lebih dahulu.

Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air
minum.

Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan


dan peternakan.

Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan
dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik
tenaga air.
Kenyataannya badan air (sungai, danau) yang ada disekitar kita terlihat

kotor, bahkan kadang-kadang berwarna kehitaman, bau, yang menunjukkan


bahwa badan air ini telah tercemar. Apabila kondisi air telah tercemar, maka air
tersebut tidak dapat langsung digunakan sesuai peruntukannya. Dan apabila tidak
ada pilihan lain, maka air tersebut dapat digunakan, namun perlu dilakukan
pengolahan air terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Dengan demikian, air tawar
dapat langsung dimanfaatkan sesuai peruntukannya, apabila kualitas airnya
memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah, atau dengan kata lain air
tersebut belum tercemar.

E. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi di
kehidupan

sekarang

ini

khususnya
7

pada

negara-negara

berkembang.

Pencemaran air menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sehingga akan


menimbulkan kerugian bagi lingkungan. Sumber-sumber pencemar air dapar
berasal dari faktor alami maupun manusia. Pada kenyataannya faktor manusia
lebih dominan memberikan dampak terhadap pencemaran air dibandingkan faktor
alam. Pencemar yang berasal dari faktor alam meliputi peningkatan zat
tersuspensi karena erosi, banjir dan akibat intrusi air laut. Sementara itu sumber
pencemaran yang dihasilkan manusia antara lain karena kegiatan industri,
kegiatan rumah tangga, kegiatan pemanfaatan hutan, dan kegiatan penambangan.

Parameter pencemaran air yang umum digunakan untuk menganalisis


limbah cair meliputi parameter fisika seperti suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan
dan zat pada tersuspensi. Parameter kimia seperti pH, zat organik seperti minyak
dan zat anorganik seperti logam berat. Parameter bakteriologi meliputi bakteri
coliform, parisitik dan patogenik.
Secara umum penyebaran bahan pencemar di air sangat dipenagruhi oleh:
1. Kecepatan arus pada badan air
2. Berat jenis bahan pencemar
3. Sifat bahan pencemar
4. Kualitas badan air
Faktor-faktor tersebut di atas akan memengaruhi pengolahan air secara
alami (self purification) artinya bahwa ada limbah cair rumah tangga dapat diolah
dengan menggunakan oksigen yang di sekitarnya sehingga tidka perlu lagi harus
membuat alat/teknologi pengolahan limbah. Jadi alam sebenarnya mampu
mengolah limbah secara alami.

Sumber Pencemaran Air


Paling tidak terdapat 9 sumber pencemar air yang biasa ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:


1. Kegiatan Rumah Tangga

Kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandai, kakus atau sampah


rumah tangga lainnya dapat mencemari air. Septic tank yang bocor juga dapat
mencemari air tanah.
2. Kegiatan Industri
Kegiatan industri kecil atau besar banyak menghasilkan limbah dalam
berbagai bentuk seperti asap, cairan maupun bentuk padat.
3. Kegiatan Pertanian dan Peternakan
Penggunaan pestisida, kotoran hewan dan penggunaan pupuk dapat
menimbulkan pencemaran air. Pada rumah pemotongan hewan, sisa cucian
ternak atau darah hasil penyembelihan dapat mengotori air.
4. Kegiatan Transportasi
Kegiatan transportasi dapat menjadi sumber pencemar perairanan
seperti sisa oli, atau sisa mobil bekas yang dibuang ke laut dapat mencemari air.
5. Kegiatan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Berbagai fasilitas umum banyak menghasilkan limbah seperti rumah
sakit menghasilkan limbah cair dari lab, kamar operasi, dapur. Toilet di terminal
banyak membuat saluran limbah langsung ke selokan atau tanah.
6. Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan baik dari sektor formal maupun informal
seringkali menghasilkan limbah cair seperti oli pada bengkel motor, limbah warung
kaki lima, limbah air loundry dan lainnya.
7. Kegiatan Pengolahan Akhir Sampah
Kegiatan pengolahan sampah dapat menghasilkan limbah cair yang
berasal dari proses leaching sampah sehingga akan mencemari air tanah.
8. Kegiatan Kehutanan
Kegiatan penebangan di hutan dapat menghasilkan limbah cari yang
berasal dari erosi tanah kemudian hanyut ke sungai dan mencemari air.
9. Kegiatan Pertambangan

Kegiatan pertambangan dapat menimbulkan limbah cair yang berasal


dari proses produksi seperti lumpur bor, emulsi minyak atau logam berat (merkuri).

F. Fungsi organisme dalam Badan Air,


Selama pengotoran air belum melampaui kemampuan pembersihan
kembali lingkungan air, maka air tidak akan tercemar. Hal ini terbukti pada saat
suatu daerah masih belum banyak penduduknya ataupun belum banyak
kegiatannya, seperti keadaan di pulau terpencil, maka air permukaan seperti air
sungai itu sangat jernih. Sebaliknya di perkotaan yang besar, hampir semua air
sungai sudah keruh ataupun menghitam, sudah tidak ditemukan kehidupan air, dll.
Istilah pencemaran air itu terbentuk akibat adanya cairan bekas pakai yang dialirkan
kembali begitu saja ke perairan terbuka, dan menimbulkan berbagai dampak yang
merugikan masyarakat ataupun lingkungan.

G. Karakteristik dan dampak limbah cair


Limbah cair adalah cairan yang dianggap tidak lagi bermanfaat bagi
pengguna dan dibuang kembali ke lingkungan air.Secara umum ada beberapa
kegiatan yang menjadi sumber limbah cair yaitu antara lain kegiatan penduduk di
perkotaan/pedesaan (domestik), industri, pertanian, dan pertambangan.
Limbah cair domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan
pusat perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat-tempat
umum, lalulintas, dll. Limbah jenis ini sangat mempengaruhi tingkat kekeruhan,
kadar bahan organik yang diukur terhadap BOD5 (biological oxygen demand),

10

COD (chemical oxygen demand) dan kadar unsur N, P dalam system pasokan
air.
Limbah cair industri adalah limbah yang berasal dari industri. Sifat-sifat air
limbah industri relatif bervariasi tergantung dari bahan baku yang digunakan,
pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses
produksi. Limbah jenis ini bukan saja mempengaruhi tingkat kekeruhan, BOD5,
COD, pH, tetapi juga senyawa kimia baik yang organik maupun anorganik.
Senyawa anorganik antara lain logam berat yang beracun dan berbahaya bagi
manusia.
Limbah cair pertanian berasal dari buangan /sisa air irigasi yang disalurkan
kembali ke saluran drainase atau meresap ke dalam tanah. Sifat-sifat air
limbah pertanian ini bervariasi tergantung dari bahan pupuk, insektisida yang
digunakan. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan, BOD5, COD,
pH, tetapi juga kadar unsur N, P, dan pestisida, insektisida.
Limbah pertambangan berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi di area
pertambangan, misalnya tambang emas. Sifat-sifat air limbah pertambangan
ini bervariasi, tergantung dari jenis pertambangan, proses yang digunakan di
dalamnya, serta jumlah pemakaian air. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat
kekeruhan, BOD5, COD, pH, tetapi juga kadar kimia yang digunakan dalam
proses penambangan.
Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair
dan jumlah aliran limbah cair yang dihasilkan. Kualitas limbah cair diukur terhadap
kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yang diukur antara lain sebagai berikut:
A. Parameter fisik
a) Total Solid (TS)
Merupakan padatan di dalam air yang terdiri dari bahan organik
maupun anorganik yang larut, mengendap, atau tersuspensi dalam air.
b) Total Suspended Solid (TSS)
Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam
air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran
0,45 mikron (Sugiharto, 1987). Total Suspended Solid atau Padatan
tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak
terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikelpartikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen.
c) Warna

11

Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu
dan meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang
abuabu menjadi kehitaman.Warna dalam air disebabkan adanya ionion logam besi dan mangan (secara alami), humus, plankton, tanaman
air dan buangan industri.Warna air dibedakan atas dua macam, yaitu :
Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan
terlarut.

Warna semu (apparent collor) yang selain disebabkan oleh


bahan-bahan terlarut, juga karena bahan-bahan tersuspensi,
termasuk diantaranya yang bersifat koloid.

d) Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang bersifat
organik maupun anorganik yang mengapung dan terurai dalam air.
Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang mengakibatkan pembiasan
cahaya kedalam air. Kekeruhan membatasi masuknya cahaya dalam
air
e) Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya
terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan
penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari hari. Naiknya suhu
atau temperatur air akan menimbulkan akibat berikut :
Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
Mengganggu kehidupan organisme air.
f)

Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi
materi atau penambahan substansi pada limbah. Sifat bau limbah
disebabkan karena zat-zat organik yang telah berurai dalam limbah dan
mengeluarkan gas-gas seperti sulfide atau amoniak yang menimbulkan
penciuman tidak enak. Hal ini disebabkan adanya pencampuran dari
nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang
dikandung limbah. Pengendalian bau sangat penting karena terkait
dengan masalah estetika.

g) Minyak dan Lemak


Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukan ke dalam
kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan
air. Minyak dan lemak merupakan bahan organis bersifat tetap dan
12

sukar diuraikan oleh bakteri. Karena berat jenisnya lebih kecil dari
pada air maka minyak tersebut membentuk lapisan tipis di permukaan
air dan menutup permukaan yang mengakibatkan terbatasnya oksigen
masuk ke dalam air
B. Parameter kimia
a. Biological Oxygen Demand (BOD)
Menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme
hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahanbahan buangan di
dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukan jumlah bahan organik yang
sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relativ jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika
konsumsi oksigen tinggi, yang ditunjukan dengan semakin kecilnya sisa
oksigen terlarut didalam air, maka berarti kandungan bahan buangan
yang membutuhkan oksigen adalah tinggi.
BOD dapat diterima bilamana jumlah oksigen yang akan dihabiskan
dalam waktu lima hari oleh organisme pengurai aerobik dalam suatu
volume limbah pada suhu 200C. Hasilnya dinyatakan dengan ppm.
b. Chemical Oxygen Demand (COD)
c. COD Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses
reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada.
COD dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau ml O2/ liter.(Alaerts
dan Santika, 1984). Pengukuran kekuatan limbah dengan COD adalah
bentuk lain pengukuran kebutuhan oksigen dalam air limbah.
Pengukuran ini menekankan kebutuhan oksigen akan kimia dimana
senyawa-senyawa yang diukur adalah bahan-bahan yang tidak dapat
dipecah

secara

biokimia.Angka

COD

merupakan

ukuran

bagi

pencemaran air oleh zat anorganik. Dalam laboratorium, pengukuran


COD dilakukan sesaat dengan membuat pengoksidasi K2Cr2O7 yang
digunakan sebagi sumber oksige
d. Dissolved Oxygen (DO)
e. DO adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk respirasi
aerob mikroorganisme. DO di dalam air sangat tergantung pada
temperatur dan salinitas. Keadaan DO berlawanan dengan keadaan
BOD. Semakin tinggi BOD semakin rendah DO. Keadaan DO dalam air
dapat menunjukan tanda-tanda kehidupan organisme dalam perairan.
Angka DO yang tinggi menunjukan keadaan air yang semakin baik.
f.

Derajat keasaman (pH)


13

g. Keasaman

air

diukur

dengan

pH

meter.Keasaman

ditetapkan

berdasarkan tinggi- rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. pH


dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah
atau terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan mikroorganisme. Ph
normal untuk kehidupan air 6 8.
h. Logam Berat
Air sering tercemar oleh berbagai komponan anorganik, diantaranya
berbagai jenis logam berat yang berbahaya. Logam berat bila
konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga diperlukan
pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam berat.
Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan, yang
terutama adalah Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium
(Cd), Tembaga (Cu), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni). Logam- logam
tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme
dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sebagai
racun yang terakumulasi.
C. Parameter biologis juga merupakan hal penting, karena ada beribu-ribu bakteri
per milimeter dalam air limbah yang belum diolah. Jenis bakteri yang diukur
adalah bakteri golongan Coli.
Dampak pencemaran air berupa gangguan terhadap ekosistem perairan, fungsi
badan air dan kesehatan manusia.
1. Dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia
Limbah cair seperti halnya limbah padat dapat menimbulkan dampak
terhadap kesehatan manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan,
umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air mengingat air yang
terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun
penyebar penyakit.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam, antara
lain :
a)

Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen;

b) Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit;


c) Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup, sehingga manusia
bersangkutan tak dapat membersihkan dirinya, atau;
d) Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit.

14

Dalam konteks Indonesia, ada beberapa penyakit yang masuk dalam


kategori water-borne diseases, penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang
masih banyak dijumpai di berbagai daerah seperti terlihat dalam Penyakit-penyakit
ini hanya dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam
sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Kuman Penyakit Berasal Tinja Beserta Penyebabnya

Penyebab

Penyakit
Hepatitis A (penyakit kuning)

Virus

Polio (kelumpuhan pada anak)


iare
Trachoma (mata)
Tifes

Bakteri

Paratifes
Kholera
Disentri

Protozoa
Cacing

Disentri Amuba
Ascariasis (cacing bulat)
Ankilostomiasis (cacing tambang)

15

Dampak yang terjadi secara langsung adalah adanya apabila terdapat


kandungan logam berat pada air sungai tercemar yang digunakan manusia dalam
kehidupannya. Sebagai contoh air raksa yang dibuang ke perairan yang
dikonsumsi akan mengganggu kesehatan manusia melalui makanan dan minuman
karena menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakan sel. Keracunan
PENYEBAB

PENYAKIT

Air Raksa

Penyakit Minamata

Cadmium

Penyakit Itai-Itai

Timah Hitam

Kaker Kulit

Insektisida

Kecerdasan IQ Berkurang

DDT

Cangkang Telur Menipis Sebelum Menetas

Organofosfat

Keracunan Saraf
Urea

Penyuburan

tanaman

air permukaan

air

tertutup oksigen tidak dapat larut,


ikan mati
akibat air raksa dapat mengakibatkan cacat seumur hidup atau bahkan kematian.
1) Dampaknya terhadap Fungsi Sungai
Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan
mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air ini mengakibatkan air sungai tidak
lagi berfungsi sesuai peruntukkannya. Akibat dari pencemaran air adalah :
a) air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya, dan jika dimanfaatkan
maka diperlukan lagi pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan
biaya pengoperasian dan pemeliharaan sungai.
b) air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
2) Dampak Pencemaran Air Terhadap Air Tanah
3) Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan
Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran
air. Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air, menyebabkan
menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun
tumbuh2an yang ada dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Demikian
pula apabila zat pencemar tersebut beracun dan berbahaya, maupun terjadinya
kenaikan suhu air, beberapa jenis biota akan mati, sehingga keseimbangan
rantai makanan terganggu. Disisi lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses

16

pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi


terhambat, atau dengan kata lain daya pembersihan diri sungai sangat kecil.
Pengendalian

pencemaran

air

adalah

upaya

pencegahan

dan

penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin


agar sesuai dengan baku mutu air.
Tujuan pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar tidak
terjadi pencemaran air atau menghasilkan zero pollution ( tidak ada polutan
dalam air). Oleh karenanya maka sasaran yang ingin dicapai adalah agar
mengusahakan agar jumlah limbah yang dihasilkan sekecil mungkin dengan
kadar kontaminan sekecil mungkin.
Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pencemaran air
mencakup pendekatan non teknis dan pendekatan teknis.
Pendekatan non teknis yang dimaksud adalah penerbitan peraturan
sekaligus sosialiasi peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum bagi
pengelola badan air maupun penghasil limbah dalam mengendalikan limbah
maupun mengelola limbahnya. Melakukan penyuluhan pada masyarakat,
menegakkan hukum merupakan kelengkapan dari penerbitan peraturan tersebut.
Sistem penanganan limbah industry
1) Penanganan limbah industri sistem setempat
Sekitar tahun 1970 limbah industri ditangani dengan membuat instalasi
pengolahan limbah industri di tempat (end of pipe). Model ini disebut sebagai
penanganan limbah industri dengan sistem setempat. Pengolahan terhadap
limbah industri ini memerlukan biaya yang tidak kecil, sehingga berpengaruh
terhadap harga jual barang produksinya. Kemudian para industriawan
melakukan berbagai upaya, agar limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin
dan dengan memanfaatkan kembali limbah yang ada. Cara ini disebut dengan
istilah produksi bersih.
2) Penanganan limbah industri sistem terpusat
Ada juga industri yang dibangun di suatu kawasan yang disebut kawasan
industri. Sistem penanganan limbah yang dikembangkan adalah sistem
penanganan limbah terpusat, dengan dibuatkan jaringan air kotor dan berakhir
di instalasi pengolahan limbah industri. Jenis industri yang dibangun di
kawasan industri ini bervariasi, sehingga kualitas limbah yang dihasilkan juga
bervariasi. Apabila disatukan (dicampur) limbahnya, akan menyulitkan dalam
17

proses

pengolahan

serta

meningkatkan

biaya

investasi

dan

biaya

operasionalnya, yang mempengaruhi tarif pengolahan limbah. Bagi industri


yang limbahnya memang sulit diolah akan menguntungkan, sedangkan industri
yang tidak sulit diolahnya akan dirugikan. Oleh karenanya masing-masing
industri melakukan pengolahan pendahuluan, hingga efluen limbah sebelum
masuk ke jaringan air kotor telah memenuhi syarat tertentu. Di bawah ini
disajikan bagan sistem penanganan limbah di suatu kawasan industri.
Produksi bersih didefinisikan sebagai strategi pengelolaan lingkungan
yang bersifat preventif, proaktif, terpadu dan diterapkan secara kontinyu pada
setiap kegiatan mulai dari hulu sampai dengan ke hilir yang terkait dengan proses
produksi terhadap suatu produk dan atau jasa. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah mulai dari
sumbernya sehingga dapat memperkecil resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan.
Pencegahan pencemaran adalah upaya dalam mencapai produksi
bersih. Dalam konsep ini limbah didefinisikan sebagai sumberdaya yang tidak
pada tempatnya. Konsep pencegahan pencemaran terutama ditujukan pada
limbah cair industri, sedangkan dalam limbah cair domestik kegiatan minimisasi
limbah terutama dalam hal hemat pemakaian air.
Pencegahan pencemaran didefinisikan sebagai upaya agar dalam
penggunaan material, proses atau praktek ditujukan untuk mengurangi atau
mengeliminasi polutan dalam limbah sejak dari sumbernya. Hal ini mencakup
pengurangan penggunaan bahan berbahaya, energi, air atau sumberdaya dan
praktek yang melindungi sumberdaya melalui konservasi atau pemanfaatan yang
lebih efisien. EPA (Environmental Protection Agencies yaitu institusi yang
bertanggung jawab dalam perlindungan lingkungan)
Beberapa keuntungan dalam penerapan/pelaksanaan Produksi Bersih
antara lain adalah:
Penggunaan sumberdaya alam lebih efisien
Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar
Mencegah berpindahnya pencemar dari satu media ke media lainnya
Terhindar dari biaya pemulihan lingkungan.
Produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional
18

Mengurangi risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan


Mendorong

dikembangkannya

teknologi

pengurangan

limbah

pada

sumbernya dan produk akrab lingkungan.

H. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR


Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah
dikembangkan sangat beragam. Limbah cair dengan kandungan polutan yang
berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula.
Proses- proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan,
berupa kombinasi beberapa proses atau hanya salah satu. Proses pengolahan
tersebut juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial.
1.

Pengolahan Primer (Primary Treatment)


Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa

proses pengolahan secara fisika.


A.

Penyaringa (Screening) Pertama, limbah yang mengalir melalui


saluran pembuangan disaring menggunakan jeruji saring.Metode
ini disebut penyaringan.

Metode penyaringan merupakan cara

yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan padat


berukuran besar dari air limbah.
B.

Pengolahan Awal

(Pretreatment) Kedua, limbah yang telah

disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang


berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi
lain yang berukuran relatif besar. Tangki ini dalam bahasa inggris
disebut

grit

chamber

dan

cara

kerjanya

adalah

dengan

memperlambat aliran limbah sehingga partikel partikel pasir


jatuh ke dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk
proses selanjutnya.
C.

Pengendapan Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair


akan dialirkan ke tangki atau bak pengendapan. Metode
pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling
banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair. Di
tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel partikel
padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke
dasar tangki. Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur
yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain
19

untuk diolah lebih lanjut. Selain metode pengendapan, dikenal


juga metode pengapungan (Floation).
D.

Pengapungan (Floation) Metode ini efektif digunakan untuk


menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak. Proses
pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat
menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil ( 30
120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel
partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga
kemudian dapat disingkirkan. Bila limbah cair hanya mengandung
polutan yang telah dapat disingkirkan melalui proses pengolahan
primer,

maka

limbah

cair

yang

telah

mengalami

proses

pengolahan primer tersebut dapat langsung dibuang kelingkungan


(perairan). Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan
yang lain yang sulit dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya
agen penyebab penyakit atau senyawa organik dan anorganik
terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan ke proses
pengolahan selanjutnya.
2.

Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)


Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara

biologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurai/


mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah
bakteri aerob.
Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum
digunakan yaitu metode penyaringan dengan tetesan (trickling filter), metode
lumpur aktif (activated sludge), dan metode kolam perlakuan (treatment ponds /
lagoons) .
a.

Metode Trickling Filter


Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan
organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar, biasanya
berupa serpihan batu atau plastik, dengan dengan ketebalan 1 3 m.
limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media dan dibiarkan
merembes melewati media tersebut. Selama proses perembesan, bahan
organik yang terkandung dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri aerob.
Setelah merembes sampai ke dasar lapisan media, limbah akan menetes ke
suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tangki pengendapan.
20

Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan


untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air
limbah. Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan limbah
lebih lanjut, sedangkan air limbah akan dibuang ke lingkungan atau
disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih diperlukan
b.

Metode Activated Sludge Pada metode activated sludge atau lumpur aktif,
limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur
dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsung
didalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu dengan pemberian
gelembung udara aerasi (pemberian oksigen). Aerasi dapat mempercepat
kerja bakteri dalam mendegradasi limbah. Selanjutnya, limbah disalurkan ke
tangki pengendapan untuk mengalami proses pengendapan, sementara
lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki aerasi.
Seperti pada metode trickling filter, limbah yang telah melalui proses ini dapat
dibuang ke lingkungan atau diproses lebih lanjut jika masih dperlukan.

c.

Metode Treatment ponds/ Lagoons Metode treatment ponds/lagoons atau


kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun prosesnya
berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam
kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan
berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen tersebut kemudian digunakan
oleh bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik dalam
limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi. Selama proses
degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses pengendapan.
Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan didasar kolam, air limbah
dapat disalurka untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut.

3. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)


Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan
sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya
bagi lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya
pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah
cair / air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui
proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut,
seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman.

21

Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced


treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika.
Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan
pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan
dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.
Metode

pengolahan

tersier

jarang

diaplikasikan

pada

fasilitas

pengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan
proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.
4. Desinfeksi (Desinfection)
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau
mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair.Meknisme
desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu,
atau dengan perlakuan fisik. Dalam menentukan senyawa untuk membunuh
mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

Daya racun zat

Waktu kontak yang diperlukan

Efektivitas zat

Kadar dosis yang digunakan

Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan

Tahan terhadap air

Biayanya murah
Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan

klorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (O).


Proses desinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan setelah proses
pengolahan limbah selesai, yaitu setelah pengolahan primer, sekunder atau
tersier, sebelum limbah dibuang ke lingkungan.
5. Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)
Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun
tersier, akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak
dapat dibuang secara langsung, melainkan pelu diolah lebih lanjut. Endapan
lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara diurai/dicerna
secara aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa alternatif,
22

yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk


kompos, atau dibakar (incinerated).

I. PENGERTIAN LIMBAH PADAT


Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses
kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011 :226).

Limbah dapat berupa tumpukan

barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.Keseimbangan


lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang
batas toleransi lingkungan.Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang
batas, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap
limbah.Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada
jenis dan karakteristik limbah.
Adapun karakteristik limbah secara umum menurut Nusa Idaman
Said,2011 adalah sebagai berikut:
1. Berukuran mikro, maksudnya ukurannya terdiri atas partikelpartikel kecil yang dapat kita lihat.
2. Penyebarannya berdampak banyak, maksudnya bukan hanya
berdampak pada lingkungan yang terkena limbah saja melainkan
berdampak pada sector-sektor kehidupan lainnya, seperti sektor
ekonomi, sektor kesehatan dll.
3. Berdampak jangka panjang (antargenerasi), maksudnya masalah
limbah tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sehingga
dampaknya akan ada pada generasi yang akan datang.

J. PENGGOLONGAN LIMBAH
I.

Berdasarkan polimer penyusun mudah dan tidak terdegradasinya menurut Nusa


Idaman Said, 2011, limbah dibagi menjadi dua

golongan besar:

Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste =


mudah terurai), yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan
jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.

23

Limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak mudah terurai), misanya plastic, kaca, kaleng, dan
sampah sejenisnya.
II.

Berdasarkan Wujudnya menurut Ign Suharto, 2011, limbah dibedakan menjadi


tiga, yaitu: limbah dalam wujud padat,gas, dan cair

Limbah padat, limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat
bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah
padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas,
sampah, plastik, dan logam
Limbah cair, limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut
dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air
bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.
Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas.
Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak
sehingga

penyebarannya

pembuangan

kendaraan

sangat

luas.

bermotor.

Contoh

Pembuatan

limbah
bahan

gas
bakar

adalah

gas

minyakjuga

menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.

III.

Berdasarkan Sumbernya menurut A. K. Haghi, 2011, jenis limbah dapat dibedakan


menjadi:

Limbah rumah tangga, limbah rumah tangga disebut juga limbah domestik.
Limbah industri, limbah industri adalah limbah yang berasal dari industry pabrik.
Limbah pertanian, limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan pertanian,
contohnya sisa daun-daunan, ranting, jerami, dan kayu.
Limbah konstruksi. Adapun limbah konstruksi didefinisikan sebagai material yang
sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau
perubahan.Material limbah konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi,
baik itu proyek pembangunan maupun proyek pembongkaran (contruction and
domolition). Limbah yang berasal dari perobohan atau penghancuran bangunan
digolongkan dalam domolition waste, sedangkan limbah yang berasal dari
pembangunan perubahan bentuk (remodeling), perbaikan (baik itu rumah atau
bangunan komersial), digolongkan ke dalam construction waste.
Limbah radioaktif, limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir,
baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir,
maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit.
Bahan atau peralatan terkena atau menjadi radioaktif dapat disebabkan karena
pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.
24

IV.

Berdasarkan sifatnya menurut A. K. Haghi, 2011, limbah terdiri atas enam jenis,
yaitu:

Limbah mudah meledak, limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui
proses kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu tekanan tinggi serta dapat
merusak lingkungan.
Limbah mudah terbakar, bahan limbah yang mudah terbakar adalah limbah yang
mengandung bahan yang menghasilkan gesekan atau percikan api jika
berdekatan dengan api.
Limbah reaktif, limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat mudah bereaksi
dengan oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi
dan dapat menyebabkan kebakaran.
Limbah beracun, limbah beracun atau limbah B3 adalah limbah yang mengandung
racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah ini mengakibatkan
kematian jika masuk ke dalam laut.
Limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan
dapat membuat logam berkarat.

K. DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT


Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak
adapengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat didalam linkunganidup
maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :

a) Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan
3(CH4), C02 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan
membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau,
terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana
aerob/anaerob.
b) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk,
akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi
NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat
mengakibatkan mabuk dan pusing.
c)

Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam
perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air
menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.
25

d)

Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat


diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang
berbeda secara umum.

Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap
lingkungan adalah sebgai berikut :
1. Dampak Terhadap Kesehatan Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau
menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai
berikut:
a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasaldari
sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

2. Dampak Terhadap LingkunganCairan dari limbah limbah yang masuk ke


sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai
ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia
juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia
akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain
mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang
membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu
musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk,
sehingga dapat meresahkan para penduduk.

Peranan Pelaku (stake holder) dalam Pengelolaan Limbah


Tanggung jawab terhadap limbah dapat dikategorikan pada 3 unsur:

Masyarakat
Tiap unsur masyarakat adalah penghasil sampah baik secara individu
maupun kelompok sehingga kita memiliki kewajiban untuk ikut andil
mengelola sampah yang dapat kita lakukan berupa:

26

Membuang sampah sesuai dengan karakteristik dari sampah


tersebut.
Aktif dalam menjalankan 3R (Reuse, Reduce, and Recycle)
terutama bagi bahan yag dapat digunakan berulang dan dapat
dioah kembali.
Pemisahan limbah padat kering dan padat basah teruatama barang
barang yang masih dapat dimanfaatkan orang lain, sehingga
mudah untuk menggunakan ulang limbah tersebut
Pengawasan dan pemeliharaan ketat lingkungan sekitar
Memelopori upaya daur ulang
Mengikuti setiap peraturan pemerintah

Lembaga
Setiap lembaga baik lembaga pemerintah atau swasta memeiliki kewajiban
untuk mendorong dan mempelopori pengelolaan limbah secara baik dan
benar. Apapun arah organisasi mereka.
Lembaga akan memelopori upaya 3R.
Seperti suatu perusahaan tambang tembaga yang memanfaatkan
limbah penghasilan tembaga untuk mengambil Emas dan Perak.
Membuat produk produk yang ramah lingkungan seperti
menciptakan plastik yang dapat hancur dengan sendirinya
Mengefisienkan kerja pabrik sehingga menghasilkan minim limbah
dan maksimal produksi
Research terhadpa pengolahan limbah yang lebih baik dan efisien.
Menciptakan daur ulang yang ekonomis

Pemerintah
Sebagai bagianyang paling utama dalam pengelolaan limbah maka
pemerintah memeiliki tugas dan wewenang berupa:
Membentuk dan menyusun perundang undangan yang berkaitan
tentang pengolahan limbah.
Mengawasi secara ketat dan tegas terhadap undang undang
yang telah meluncur ke masyarakat
Mendorong agar tercipatanya suasana sadar diri tentang peningnya
menajaga kebersihan lingkungan.
Memaksimalkan

dan

meningkatkan

pelayanan

pengelolaan

sampah.
Seperti membuat balai2 pengolahan limbah dan pendaur ulangan
limbah.
27

L. DEFINISI ENERGI DAN MATERI


Energi adalah sesuatu yang tidak tampak namun dapat dihitung
jumlahnya dan dapat diamati berdasarkan kinerja dari pemilik energy. Dan ciri
utama dari benda berenergi atau implementasi energy adalah terjadi nya gerak,
perpindahan, transformasi, dan penyimpanannya.
Energy tidak dapat diciptakan namun dapat berubah bentuk
Hukum kekelakan energy Einstein. Sumber energy terbesar adalah dari matahari
Materi adalah segala macam bentuk benda yang terkena dampak
dari energy. Energy dpaat berpindah dari materi ke materi lain seperti dalam proses
konsumsi, transfer elektrik, kinetic dan potensial.
Sumber energy adalah setiap materi yang mengemisikan energy
yang berasal dari dirinya sendiri dan bergantung pada acuannya. Sumber energy
dari segi lingkungan adalah materi alam yang mampu menghasilkan energy yang
dapat digolongkan sebagai berikut:

Energi Terbarukan
Sinar Matahari
Matahari yang dimiliki oleh bumi adalah salah satu sumber energy tak
terbatas (red: umur yang sangat panjang dari matahari membuatnya
seakan tak terbatas) yang sangat sedikit sekali penggunaannya dalam
kehidupan manusia, meskipun saat ini mulai berkembang teknologi yang
memanfaatkan sinar matahri secara besar besaran, dari mulai
pembangkit listrik sampai pada alat transportasi. Tumbuhan pun
memanfaatkan sinar matahri untuk proses fotosintesis.

28

Tenaga Air
Bumi diisi hampir 70% air. Pemanfaatan tenaga air yang paling mudha
dilihat adalah penggunaan tengaa air untuk memutarkan turbin pembangkit
listrik.
Tenaga Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena disebabkan sesuatu. Negara
Belanda telah dikenal akibat menggunakan Kincir angin secara massive
untuk membangkitkan tenaga listrik dinegaranya.
Tenaga Panas Bumi
Panas Bumi memiliki potensi besar sebagai sumber energy Karena selama
bumi masih ada maka panas bumi akan selalu ada.
Biomass
Biomass adalah turunan materi organic yang dpat digunakan sebagai
sumber energy mostly digunakan dengan memicunya dengan api untuk
menghasilkan panas, dan juga bias diturunkan membentuk biofuel seperti
bio solar dari buah jarak.
Gas Metan (CH4)

Gas metan yang berasal dari hasil kerja biologis bakteri dapat
dimanfaatkan untuk menggantikan gas bumi dikarenakan sifatnya
yang sangat mirip dan mudah terbakar menjadi zat yang minim
dampak lingkungannya.

Energi Tidak Terbarukan

Bahan Bakar Fosil


Bahan bakar fossil adalah bahan bakar yang dihasilkan dari proses
pembusukan jasad2 renik yang terjadi selama berjuta tahun dan
penggunaannya yang sangat banyak dalam bentuk minyak bumi dan batu
bara.

Bahan Bakar Nuklir


29

Bahan bakar Nuklir adalah sumber energy yang berasal dari zat zat radio
aktif seperti Uranium, yang digunakan sebagai sumber panas pada reactor
nuklir.
Sumber energy juga dapat dikategorikan berdasarkan dampaknya pada
lingkungan saat kita memanfaatkannya:

Energy yang ramah lingkungan adalah energy yang memiliki minim


dampak buruk terhadap lingkungan setelah dimanfaatkan yang biasanya adalah
berupa sumber sumber energy terbarukan.
Energy yang tidak ramah lingkungan adalah energy yang memilik
dampak yang buruk terhadapa lingkungan setelah pemanfaatannya dikarenakan
residua tau efek yang dihasilkan seperti emisi gas CO2, CO, Radiasi yang
merusakn dan sebagainya.

M. PEMANFAATAN ENERGI DAN FAKTOR YANG


MEMENGARUHINYA

1. Pemanfaatan Energi
Semua organisme hidup memerlukan energi selama hidupnya, baik
untuk tumbuh maupun untuk berkembang biak. Namun dengan berkembangnya
budaya, manusia memerlukan lebih banyak energi untuk kegiatan lain, seperti
industri, transportasi, komunikasi, dan semua kegiatan di permukiman.

2. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan energi

Budaya, semakin maju budaya, cenderung semakin banyak pakai energi,


kecuali negara post-industrial yang sudah ramah lingkungan
30

Ekonomi, semakin tinggi taraf ekonomi, cenderung semakin banyak


memakai energi

3. Perubahan Bentuk Energi


Untuk mendapatkan energi yang sesuai dengan kebutuhan, manusia
harus mengubah satu bentuk energi ke bentuk lainnya. Menggunakan sumbersumber energi, misalnya kayu bakar, batu bara yang terdapat di alam, merupakan
contoh perubahan satu bentuk energi ke bentuk lain. Dengan kata lain, energi
selalu mengalami perubahan bentuk saat dipergunakan. Misalnya, dalam
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk mendapatkan energi listrik harus
dilakukan perubahan bentuk energi, yaitu energi gerak, dari tenaga air menjadi
energi listrik.

4. Kerugian Dari Perubahan Bentuk Energi


Sesuai dengan hukum alam, bahwa setiap perubahan energi selalu
diikuti dengan kerugian energi.Kerugian energi dimaksudkan sebagai energi panas
yang timbulnya tidak dikehendaki akibat perubahan energi.Misalnya, sebuah bola
lampu tidak hanya menghasilkan cahaya, melainkan juga panas. Sebuah motor
mesin selain menghasilkan kerja mekanik, juga menimbulkan kebisingan dan
panas.
Sama halnya dengan pemanfaatan tenaga matahari oleh organisme,
energi yang terpakai akhirnya habis, sebagian berubah menjadi energi tak terpakai
(panas). Sebagai contoh efisiensi penggunaan uap air untuk tenaga listrik, dengan
teknologi yang ada saat ini hanya rata-rata 33% yang dapat dikonversikan menjadi
listrik, sisanya akan terbuang kembali ke lingkungan. Listrik kemudian diubah
voltasenya

dan

ditransmisikan/

disalurkan

ke

berbagai

daerah,

dengan

konsekuensi ada pula energi listrik yang hilang sebagai panas. Oleh karena itu
penting kiranya bagi kita untuk :
a. Menghemat energi
b. Mencari energi yang ramah lingkungan
c. Dan/atau mencari energi yang dapat diperbaharui.

31

Sama halnya dengan pemanfaatan tenaga matahari oleh mahluk


hidup, energi yang terpakai akhirnya habis, berubah menjadi energi tidak terpakai
(panas).Oleh karena itu suplai energi harus terus menerus diberikan.Karena itu
sangat perlu kiranya dilakukan pengelolaan penggunaan energi. Penggunaan
energi yang boros akan menimbulkan kerugian antara lain :

a. Pemborosan biaya hidup,


b. Kerusakan/pencemaran lingkungan.

Penghematan dalam penggunaan energi secara umum belum begitu


diperhatikan.Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang masalah
penggunaan energi dan efeknya, serta kurangnya informasi tentang pengelolaan
energi serta efek penggunaannya terhadap lingkungan.
Upaya pengelolaan penggunaan energi dimulai dengan membuat
kebijakan berupa undang-undang atau peraturan yang dapat melakukan
penghematan atau konservasi energi.Konservasi energi adalah penggunaan
energi disertai usaha-usaha mencari teknologi baru dengan memanfaatkan
sumber energi terbarui (misalnya sinar matahari, tenaga air, panas bumi) dengan
lebih efisien.Untuk jangka panjang hal itu dapat berarti, menggunakan energi
sedemikian

rupa

sehingga

dapat

menekan

kerugian

energi

seminimal

mungkin.Sedangkan untuk jangka pendek, konservasi energi dapat dilakukan


melalui langkah-langkah penghematan energi.
Kegiatan penghematan energi dapat dikelompokkan menjadi dua,
yakni:
a. Melakukan konservasi energi
b. Penghematan energi sehari-hari

N. KONSERVASI ENERGI
Penghematan energi/konservasi energi adalah tindakan mengurangi
jumlah

penggunaan

energi.

Penghematan energi

dapat

dicapai

dengan

penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan
menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan
kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan
berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara,
keamanan pribadi, serta kenyamanan.Organisasi-organisasi serta perseorangan
32

dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan


pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan
dengan melakukan penghemaan energi.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan
energi.Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi
per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat
pertumbuhan populasi.Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat
mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi.Berkurangnya
permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi
energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan
bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim.Penghematan
energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui
dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering
merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan
merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan
produksi energi.

Terdapat empat cara untuk melaksanakan konservasi energi, yaitu


melalui:

Kampanye hemat energi, antara lain penyuluhan, pendidikan, dan


pelatihan hemat energi,

Pemberian insentif bagi pelaksanaan program konservasi energi,


antara lain keringanan pajak, keringanan bea masuk, pinjaman
lunak.

Pengaturan kerja-sama sektoral dengan tujuan agar program


konservasi energi dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan
terpadu.

Penetapan harga energi untuk mendorong pemanfaatan energi


secara efisien.

1. Perlunya Penghematan Energi


Penghematan energi dan penggunaan sesuai kebutuhan mutlak
diperlukan.Melihat kondisi bumi yang semakin tua, di iringi dengan menipisnya
33

persediaan energi yang diperlukan manusia untuk kehidupan sehari hari. Hal
inidapat berakibat fatal bagi masa depan apabila energi di bumi punah begitu saja,
tanpa ada penggantinya. Oleh karena itu penghematan energi sangatlah penting
bagi kehidupan kita dimasa mendatang. Terlebih masa mendatang akan sangat
memerlukan lebih banyak energi karena kemajuan teknologinya. Hal ini tentu
sangat berpengaruh bagi persedian energi yang terus menerus di eksploitasi
tanpa ada pembaharuan, terlebih energi yang tidak bisa diperbaharui.
Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1945 Surabaya, Djoko
Sungkono, Rabu (27/7/2011), menjelaskan, menurut para ahli minyak bumi, gas
alam, dan batu bara yang dikatakan sebagai bahan bakar fosil diperkirakan akan
habis 30 tahun lagi, bahan bakar gas habis dalam kurun waktu 70-80 tahun, dan
bahan bakar padat 120 tahun lagi. Hal ini tentu memperkuat alasan mengapa
penghematan energi sangatlah penting bagi kita semua.Untuk mejaga persediaan
energi yang masih tersisa untuk kehidupan kita di masa mendatang.

2. Penghematan energi sehari-hari


Meningkatnya kebutuhan energi di dalam negeri disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya pertambahan penduduk, industrialisasi, peningkatan
transportasi dan penggunaan listrik.Oleh karena itu, penghematan energi harus
dilakukan di semua segi kegiatan tersebut.

1. Umum

Mematikan aliran listrik apapun apabila sudah tidak digunakan, seperti


lampu, TV, komputer, radio, dll;

Jangan melakukan pembakaran apabila tidak perlu, misalnya limbah padat


tidak perlu dibakar;

Hidup sederhana,

Mempunyai

dan

menggunakan

kendaraan

secukupnya.

Gunakan

kendaraan umum.

Gunakan tangga biasa, dan bukan lift, atau eskalator bila hanya mau turun
atau naik satu tingkat saja

Gunakan sumber energi ramah lingkungan: energi matahari, angin, panas


bumi

Pilih bola lampu yang hemat energi

34

Buka lemari es hanya bila diperlukan. Lemari es yang terbuka akan


memerlukan energi lebih besar guna mempertahankan suhu dingin di
dalamnya. Buka kemudian tutup pintu lemari es segera.

Gunakan peralatan elektronik yang tidak memakai energi batu baterai,


misalnya kalkulator bertenaga surya.

Pakailah sepeda ketika hendak berpergian ke suatu tempat yang dekat,


atau berjalan kaki.

Rencanakan segala sesuatu sebelum berpergian/berbelanja, sehingga


hanya dperlukan transportasi sekali jalan.

Gunakan satu mobil untuk mengangkut beberapa orang sekaligus


(anggota keluarga maupun tetangga) bila mempunyai tujuan sama/searah,

2. Industri

Gunakan mesin-mesin seoptimal mungkin pada kegiatan produksi.

Manfaatkan sisa energi (panas) untuk keperluan lain.

Utamakan pemanfaatan energi dari sumber energi terbarukan (misalnya,


sel surya).

3. Pemilihan Peralatan Hemat Energi dalam Kehidupan


Tindakan-tindakan penghematan energi untuk beberapa peralatan rumah
tangga, antara lain dengan penghematan penggunaan peralatan listrik

Lampu Penerangan
Pilihlah lampu yang hemat energi seperti lmapu neon. Kuat cahaya yang

dihasilkan lampu neon/tabung gas jauh lebih besar dibandingkan dengan lampu
pijar dengan ukuran watt yang sama. Ini berarti untuk menghasilkan penerangan
yang sama, lampu pijar lebih banyak mengkonsumsi listrik atau lebih boros dan
umur pakainya pun lebih pendek daripada lampu tabung gas. Efisiensi energi
lampu

tabung

gas

sebesar

22%

sedangkan

efisisensi

energi

dengan

menggunakan lampu pijar hanya 5%. Gunakan Sakelar LDR. LDR (Light Dippent
Resistence) adalah salah satu jenis resistor non linier yang bekerja berdasarkan
cahaya yang jatuh padanya.Bila ada cahaya yang jatuh pada LDR maka LDR
bekerja untuk memutuskan hubungan antara sumber dengan beban. Penggunaan

35

LDR untuk lampu jalan dan lampu taman akan menghemat biaya yang cukup
besar.
Gunakan Emergency Switch. Apabila terjadi gangguan pemadaman
listrik dari PLN, lampu-lampu dan peralatan lainnya di kantor otomatis tidak
bekerja. Jika gangguan ini berlangsung hingga kantor tutup dan baru pulih kembali
menjelang malam, lampu bahkan peralatan lainnya akan menyala sampai esok
hari. Ini merupakan pembuangan energi yang harus dibayar dengan uang.Untuk
mengatasinya, perlu dipasang emergency switch pada panel. Emergency switch
akan putus apabila aliran listrik putus dan apabila aliran jalan kembali emergency
switch tetap memutus maka lampu dan peralatan tidak akan bekerja. Emergency
switch cukup dipasang untuk instalasi dalam ruangan saja.
Gunakan Sakelar Hotel.Sakelar hotel adalah sakelar yang dapat
melayani sebuah lampu dari dua tempat.Sakelar ini sangat cocok digunakan untuk
lampu tangga dan lampu lorong.

Kulkas / freezer
Untuk melakukan penghematan energi dapat mengikuti beberapa

petunjuk di bawah ini:


a. Pilih kulkas / freezer yang menggunakan bahan pendingin gas HC
(Hidrokarbon), bukan gas freon.

b. Jangan menyimpan bahan makanan yang masih panas.

c. Atur suhu pendingin dengan benar 50-70C

d. Tutuplah pintu kulkas dengan baik (luar dan dalam)

e. Tempatkan kulkas pada tempat yang paling dingin dalam ruangan


(tidak dekat kompor atau oven).

f.

Jangan membiarkan kulkas terbuka terlalu lama. Jika selesai segeralah


ditutup.

Kompor gas dan listrik


a. Pemilihan alat memasak (wajan, panci) yang bagian bawahnya
datar sangat menghemat energi.
36

b. Gunakan alat memasak dengan penutup yang baik.


c. Ukuran plat memasak dan diameter alat memasak sebaiknya
sama jika menggunakan kompor listrik.
d. Alat memasak diletakkan di atas kompor, kemudian kompor
baru dinyalakan.
e. Mematikan kompor segera jika masakan telah matang.

Mesin cuci

a. Pengisian mesin cuci sesuai dengan kapasitas.

Peralatan audio video


a. Matikan peralatan audio video jika tidak sedang dinikmati.

Peralatan Listrik Domestik Kantor

Peralatan domestik kantor seperti pompa air, peralatan pendingin,


peralatan pemanas, dan komputer semuanya menggunakan energi listrik
yang besar. Dalam pemakaiannya, peralatan tersebut sering tidak
terkontrol sehingga terus hidup padahal tidak digunakan. Langkah-langkah
penghematan energidengan menggunakan antara lain dengan:
a. Penggunaan Pressure Switch dan Float Switch

b. Penggunaan Termostat

c. Penggunaan Stop Kontak Bersakelar

d. Penggunaan Digital Timer

3. Energi Alternatif
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang
dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional
tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut.Umumnya, istilah ini
digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi,
yang

berkontribusi

besar

terhadap
37

pemanasan

global

berdasarkan

Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang


sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya
pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang
digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi.Teknologi alternatif
yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak
menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.

4. Contoh Energi Alternatif


1.

Matahari
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi yang berupa

energi panas dan energi cahaya.Energi panas matahari dapat digunakan secara
langsung, misalnya untuk mengeringkan pakaian.Energi cahaya matahari
menerangi bumi pada siang hari.Selain itu, cahaya matahari dimanfaatkan
tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis.Energi cahaya matahari juga
digunakan untuk memanaskan air atau menghasilkan listrik.Oleh karena itu, energi
cahaya biasa disebut sebagai tenaga surya.Pemanasan air dengan tenaga surya
memerlukan alat yang disebut panel surya.Panel surya biasa dibuat dari
lempengan logam hitam yang dihubungkan dengan pipa air. Lempengan ini akan
memindahkan panas matahari ke air yang mengalir di sepanjang pipa.
Tenaga surya juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.Alat yang
diperlukan untuk menghasilkan listrik ini berupa cermin cekung dan turbin. Cermin
ini akan bergerak mengikuti arah matahari saat melintas di langit. Cermin ini
kemudian memfokuskan cahaya ke sebuah menara.Di menara tersebut panas
yang diserap digunakan untuk mendidihkan air.Uap yang dihasilkan digunakan
untuk menggerakkan turbin. Turbin inilah yang akan menghasilkan listrik. Listrik
tenaga surya sangat bermanfaat untuk masyarakat pedesaan atau tempat-tempat
terpencil.Listrik ini dapat digunakan untuk menyalakan lampu, televisi, bahkan
lemari es.Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi
listrik menggunakan sel surya. Kegunaan sel surya di antaranya untuk
menjalankan jam, kalkulator, dan penerangan luar ruangan. Bahkan, sel surya
dengan susunan yang rumit dapat memberikan tenaga listrik ke satelit.

38

2.

Angin
Angin merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting.Sejak

zaman dahulu, angin telah banyak digunakan untuk menggerakkan perahu


layar.Selain itu, angin digunakan untuk menggerakkan roda-roda penggilingan
padi, sagu, dan gandum.
Saat

ini,

angin

banyak

digunakan

sebagai

sumber

energi

alternatif.Misalnya angin digunakan untuk memutar turbin yang memiliki bilahbilah.Bilah-bilah ini dihubungkan dengan sebuah generator. Saat bilah bergerak,
generator akan membangkitkan listrik. Selain ditentukan oleh kecepatan angin,
energi listrik yang dihasilkan juga ditentukan oleh panjang bilah turbin.Semakin
panjang bilah yang dimiliki suatu turbin, semakin besar pula listrik yang
dihasilkan.Sebagai contoh, sebuah turbin angin setinggi 40 m dapat menghasilkan
listrik yang dapat digunakan sekitar 100150 rumah.

3.

Air
Air merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat

bermanfaat. Air dapat menghasilkan energi dalam bentuk arus air, gelombang,
dan air panas. Arus air biasa dihasilkan oleh air terjun atau sungai. Tenaga yang
dihasilkan air ini biasa digunakan untuk memutar turbin dari suatu generator listrik.
Air terjun yang jatuh

menyimpan energi yang besar. Air yang jatuh

tersebut dapat diarahkan untuk memutar turbin. Akibatnya, turbin akan berputar
sehingga generator listrik bekerja. Generator tersebut dapat menghasilkan listrik
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.Oleh karena itu, di sekitar bendungan
biasanya dibangun pembangkit listrik.
Turbin juga dapat digerakkan menggunakan tenaga pasang.Saat laut
pasang, air yang mengalir ke sungai atau muara sungai arusnya dapat memutar
turbin raksasa.Pada turbin ini dilengkapi penahan arus.Penahan arus bekerja
seperti bendungan yaitu memerangkap air, kemudian mengalirkannya untuk
menghasilkan listrik.

4.

Gelombang Air Laut

39

Gelombang air laut saat memecah di pantai juga dapat menghasilkan


banyak energi.Energi ini dapat diubah menjadi listrik.Penggunaan energi
gelombang air laut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Gelombang laut menuju ruang miring yang dibangun di sepanjang
pantai.
Gelombang ini mendorong udara di ruang turbin sehingga turbin dapat
berputar.Perputaran turbin ini dapat menghasilkan listrik melalui suatu generator
listrik.
Saat gelombang keluar ruangan juga dapat memutar turbin.Cara ini juga
dapat menghasilkan listrik.
Selain arus air dan gelombang, air panas dalam bumi juga dapat
menghasilkan listrik. Air panas ini menghasilkan uap.Uap ini kemudian digunakan
untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator. Dari proses ini
dihasilkan listrik.
5.

Bahan Bakar Bio


Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal dari makhluk

hidup, baik dari tumbuhan maupun hewan.Bahan bakar bio dari tumbuhan di
antaranya tumbuhan berbiji yang mengandung minyak.Seperti bunga matahari,
zaitun, jarak, kacang tanah, dan kedelai.Minyak yang dihasilkan biasa digunakan
sebagai campuran solar untuk menjalankan mesin diesel dan bus.
Tanaman tebu juga sering digunakan untuk menghasilkan bahan bakar
bio.Batang tanaman tebu diambil sarinya untuk diolah menjadi gula.Gula yang
dihasilkan digunakan untuk membuat alkohol.Alkohol dapat dicampur dengan
bensin sebagai bahan bakar.Campuran antara alkohol dan bensin dikenal sebagai
gasohol.
Bahan bakar bio dari hewan biasanya berasal dari lemak sapi, biri-biri,
dan paus.Lemak ini dapat dibuat lilin sebagai penerangan.Bahan bakar bio juga
berasal dari kotoran hewan.Kotoran hewan ini dimasukkan ke ruangan bawah
tanah (lubang) yang disebut pencerna biogas.Kotoran tersebut kemudian
melepaskan gas metana.Gas ini bersifat mudah terbakar sehingga dapat
digunakan untuk memasak dan memanaskan air.

40

6.

Panas Bumi
Energi panas bumi (geothermal) adalah energi yang dihasilkan oleh

magma di dalam perut bumi. Batuan panas akan memanaskan air di sekitarnya
sehingga menghasilkan sumber uap panas dan geiser. Geiser tersebut dibor dan
menghasilkan uap panas. Uap panas tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan
turbin yang akan memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik.

7.

Energi Biomassa
Sumber energi ini berasal dari sisa sisa metabolisme mahluk hidup .sisa

sisa mahluk hidup tersebut bisa berupa kotoran hewan maupun hasil pembusukan
sisa tanaman. Kotoran atau hasil pembususkan tersebut di kumpulkan kedalam
sebuah penyimpanan.Kemudian dipaksa untuk mengeuarkan energi melalui
mekanisme perubahan kimia yang terjadi.
Reaksi kimia yang terjadi menghasilkan energi.Kemudian energi
tersebut di simpan dan dikonversi menjadi energi lainnya.

8.

Energi Pasang Surut


Sebagai negara kepulauan, Indonesia punya garis pantai terpanjang di

dunia. Panjangnya garis pantai besar indonesia ini menjadikan Indonesia menjadi
salah satu negara yang berpotensi punya sumber daya energi pasang surut besar
.ide dasar oenggunaan sumber daya energi ini adalah mengubah energi mekanik
hasil perubahan gelombang laut menjadi energi lain misalnya listrik.

41

DAFTAR PUSTAKA
Kodoatie Robert. J dan Sjarief Roestam. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
(edisi revisi).Yogyakarta: Penerbit Andi.
Udin Jabu, Dkk, Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada Institusi
Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Pusdiknakes.
Soedomo M. 1998. Pehigelolaan Limbah Gas dan Partikulat Lingkungan Perkotaan
(Sumber Bergerak). Pelatihan Pengelolaan dan Teknologi Limbah, ITB, Bandung.
https://uwityangyoyo.wordpress.com/2012/07/02/pengelolaan-sumber-daya-air-yangterpadu-dan-berkelanjutan/
http://www.tpsda.itb.ac.id/
https://prezi.com/odqbmussl1pl/pengelolaan-sumber-daya-air/
http://bamspratama01.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-limbah-padat-cara.html
http://dinarsaputri.weblog.esaunggul.ac.id/2014/12/16/pengelolaan-limbah-padat/
http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-konservasi-energi.html
https://ugm.ac.id/id/berita/1057-konservasi.energi.dalam.penyediaan.energi.nasional
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi
http://sharetipsdancara.blogspot.co.id/2016/02/cara-menghemat-energi-dalamkehidupan.html

42

LAMPIRAN

Hasil diskusi
1. Fathia Rosnani
Pertanyaan :
Bagaimana cara penanggulangan pencemaran terutama terhadap polusi udara dan
menangulangi terjadinya hujan asam?
Jawaban :
Pemerintah telah melakukan upaya untuk menangulangi pencemaran udara, yaitu :

Dengan membatasi penggunaan tranportasi contohnya seperti dijakarta


pemerintah setempat menerapkan sistem ganjil genap dalam kendaraan
bermotor

Pemerintah mengupayakan untuk mengefektifkan kendaraan umum


dengan menciptakan kendaraan umum yang nyaman dan aman sehingga
dapat mengurangi penggunann trasportasi pribadi

Pemerintah

memberhentikan

produksi

kendaraan

motor

yang

mengeluarkan gas emisi berbahaya dan menciptakan inovasi baru dengan


memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan

2. Kharisma Wulandhari
Pertanyaan :
Apakah ada hasil samping setelah pengolahan limbah cair selesai?
Jawaban :
Ada, yaitu lumpur setelah pengolahan limbah cair selesai.lumpur tersebut pun harus
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan lumpur
atau dengan cara dibakar

43

3. Asad Amanullah
Pertanyaan :
Apa upaya pemerintah dalam menangani sumber daya air di daerah gersang?
Jawaban :
Setiap daerah pasti Memiliki sumber daya air tetapi jarak untuk mengambil sumber
daya tersebut jauh sehingga upaya pemerintah turut membangun dan mengajak warga
untuk saling gotong royong membangun pipa aliran menuju daerah tersebut.
Warga menyediakan tempat penampungan air bersih untuk mengantisipasi ketika
musim kemarau datang.

44

Anda mungkin juga menyukai