DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT ,karena dengan limpahan
rahmat dan hidayahNya akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini membahas tentang keluarga sakinah yang kami beri judul : “Keluarga
Sakinah Menurut Islam”.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusunan
makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu ,penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, keluarga sakinah sukar diukur karena merupakan satu perkara
yang abstrak dan hanya boleh ditentukan oleh pasangan yang berumahtangga.
Namun, terdapat beberapa ciri-ciri keluarga sakinah, diantaranya :
Asas yang paling penting dalam pembentukan sebuah keluarga sakinah ialah
rumah tangga yang dibina atas landasan taqwa, berpandukan Al-Quran dan Sunnah
dan bukannya atas dasar cinta semata-mata. Ia menjadi panduan kepada suami istri
sekiranya menghadapi perbagai masalah yang akan timbul dalam kehidupan
berumahtangga.
Firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa’ ayat 59
yang artinya :
“Kemudian jika kamu selisih faham / pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasulullah (Sunnah)”.
b. Rumah Tangga Berasaskan Kasih Sayang (Mawaddah Warahmah)
Istri mempunyai kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga
kehormatannya (jilbab, khalwat, tabaruj, dan lain-lain.). Ketaatan yang dituntut bagi
seorang istri bukannya tanpa alasan. Suami sebagai pimpinan, bertanggung jawab
langsung menghidupi keluarga, melindungi keluarga dan menjaga keselamatan
mereka lahir-batin, dunia-akhirat. Ketaatan seorang istri kepada suami dalam rangka
taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan akhirat. Istri
boleh membangkang kepada suaminya jika perintah suaminya bertentangan dengan
hukum syara’, missal: disuruh berjudi, dilarang berjilbab, dan lain-lain.
Di antaranya kewajiban istri terhadap suami antara lain;
1. Hendaknya istri menyadari dan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki Iaki
adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)
2. Hendaknya istri menyadari bahwa kedudukan suami setingkat lebih tinggi
daripada istri. (Al-Baqarah: 228)
3. Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’: 39)
4. Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah: a. Menyerahkan dirinya, b.
Mentaati suami, c. Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya, d. Tinggal di
tempat kediaman yang disediakan suami, e. Melayani suami dengan baik. (Al-
Ghazali)
5. Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt.
mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada
hak orang tuanya. (Tirmidzi)
6. Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia
dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah, At-Tirmidzi)
7. Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya.(At-Thabrani)
8. Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di
belakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa’: 34)
9. Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama
empat bulan sepuluh hari. (Muttafaqun Alaih)
2.5 Faktor yang Berhubungan dengan pembentukan Keluarga Sakinah
b. Faktor Keilmuan
Al-Imam al-Nawawi menjelaskan bahwa selain ibu bapak, seorang anak juga
perlu menjaga hubungan kekeluargaan dengan kerabat-kerabat sebelah ibu dan
bapak. Al-Nawawi menjelaskan bahwa seorang anak berbakti kepada ibu bapaknya
jika dia menjaga hubungan yang baik dengan kerabat-kerabat mereka (Kamarul Azmi
Jasmi, 2004 : 11). Islam juga turut menggalakkan supaya diutamakan kaum kerabat
terlebih dahulu sekiranya ingin memberikan sedekah kerana melalui cara ini ia akan
dapat membantu mengeratkan hubungan kekeluargaan disamping mendapat ganjaran
pahala bersedekah.
d. Faktor Ekonomi
KESIMPULAN
Keluarga adalah satu institusi sosial karena keluarga menjadi penentu utama
tentang apa jenis warga masyarakat. Apabila keluarga kukuh, maka masyarakat akan
bersih dan kukuh. Namun apabila rapuh, maka rapuhlah masyarakat. Begitu
pentingnya keluarga dalam menentukan kualitas masyarakat, sehingga dalam
pembentukan sebuah keluarga harus benar-benar mengetahui pilar-pilar membangun
sebuah keluarga.
http://www.scribd.com/doc/3742938/LIMA-SYARAT-KELUARGA-SAKINAH
http://syamsuri149.wordpress.com/2008/02/06/membangun-keluarga-sakinah/
http://www.slideshare.net/road_to_khilafah/menuju-keluarga-sakinah
http://www.tentang-pernikahan.com/article/articleindex.php?aid=883
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1835163-tips-keluarga-sakinah/
http://blog.belajarmenulis.com/memaknai-artikeluarga
http://gusuwik.info/2009/03/11/training-keluarga-sakinah-mawaddah-wa-rahmah-samara/
http://mujahid.wordpress.com/2006/11/02/sakinah-mawaddah-wa-rahmah/
http://utheyabdullah.multiply.com/journal/item/31
http://mubarok-institute.blogspot.com/