PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1
merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan berdasarkan undang-undang yang bersifat memaksa dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara untuk kemakmuran rakyat. Pajak mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan bernegara, khususnya didalam melanjutkan
pembangunan, karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk
membiayai semua pengeluaran negara. Selain itu, pajak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan nasional, baik berupa barang taupun jasa.
Setiap negara berupaya untuk mensejahterakan rakyatnya. Hal ini dapat
di
lihat
dari
fasilitas-fasilitas
yang
tersedia
yang
bertujuan
untuk
sistem
perpajakan,
sistem
perpajakan,
sistem
perpajakan
pusat khususnya bagi hasil pajak dan bukan pajak telah mendekati hasil yang
diharapkan. Disamping bagian hasil pajak pusat seperti PBB dan PPh, yang
diterima telah cukup besar. Maka sesuai direktorat jederal lembaga
departemen keuangan tanggal 4 juni 2001, bahwa seluruh penerimaan
Negara
bukan
pajak
yang
diperoleh
dari
suatu
pelayanan
yang
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian ini bersifat fenomenologi dan deskriptif yang berupa
pengalaman sebelumnya serta penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati dan tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang
dan aktual.
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap
makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran
yang terjadi pada beberapa individu. Fenomenologi dilakukan dalam situasi
yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami
fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisi data yang
diperoleh.
Metode Fenomenologi, menurut Polkinghorne (Creswell,1998) Studi
fenomenologi menggambarkan arti sebuah pengalaman hidup untuk
beberapa orang tentang sebuah konsep atau fenomena. Orang-orang yang
terlibat dalam menangani sebuah fenomena melakukan eksplorasi terhadap
struktur kesadaran pengalaman hidup manusia. Sedangkan menurut Husserl
(Creswell, 1998) peneliti fenomenologis berusaha mencari tentang hal-hal
yang perlu (esensial), struktur invarian (esensi) atau arti pengalaman yang
mendasar dan menekankan pada intensitas kesadaran dimana pengalaman
terdiri hal-hal yang tampak dari luar dan hal-hal yang berada dalam
kesadaran masing-masing berdasarkan memori, image dan arti.
ini
memakai
cara
Wawancara
yang
dimana
proses
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak Negara yang dikenakan
terhadap bumi atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun
1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan
undang-undang nomor 12 Tahun 1994. PBB adalah pajak yang bersifat
kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek tidak ikut
menentukan besarnya pajak.
Hasil penelitian ini memaparkan pendapat dari responden dengan
berbagai pertanyaan tentang Apa saja yang dilakukan Direktorat Jenderal
Pajak untuk meningkatkan keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan di kota
Ternate, Bagaimana menghadapi Wajib Pajak yang tidak membayar Pajak
dan sanksi apa saja jika masyarakat terlambat membayar Pajak Bumi dan
Bangunan serta Masalah apa saja yang menghambat keberhasilan Pajak
Bumi dan Bangunan?
Langkah-langkah alternatif pun mereka ambil untuk meningkatkan
keberhasilan dan membangun kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak dalam
membangun kesadaran dan kepedulian wajib pajak guna meningkatkan
keberhasilan pajak, yang pertama Melakukan sosialisasi, sebagaimana
dinyatakan bahwa kesadaran dan pemahaman membayar pajak datangnya
dari diri sendiri maka menanamkan pengertian dan pemahaman tentang
pajak bisa diawali dari lingkungan keluarga sendiri yang terdekat, melebar
kepada tetangga, lalu dalam forum-forum tertentu melalui sosialisasi.
Kedua, memberikan kemudahan dalam segala hal pemenuhan
kewajiban perpajakan dan meningkatkan mutu pelayanan kepada Wajib
pajak. Jika pelayanan tidak beres atau kurang memuaskan maka akan
menimbulkan keengganan Wajib pajak melangkah ke kantor Pelayanan
Pajak. Pelayanan sebagai wajah DJP harus mencitrakan sebuah keramahan,
keanggunan dan kenyamanan. Ketiga, meningkatkan citra Good Governance
yang dapat menimbulkan adanya rasa saling percaya antara pemerintah dan
masyarakat wajib pajak, sehingga kegiatan pembayaran pajak akan menjadi
sebuah kebutuhan dan kerelaan, bukan suatu kewajiban.
Keempat membangun kepercayaan masyarakat terhadap pajak, akibat
kasus penggelapan pajak yang terjadi kepercayaan masyarakat terhadap
Ditjen Pajak menurun sehingga upaya penghimpunan pajak tidak optimal dan
para aparat perpajakan juga harus dapat merespon dan menjelaskan dengan
tegas bahwa jika masyarakat mendapat informasi adanya korupsi di
lingkungan pajak jangan hanya memandang informasi ini dari sudut yang
sempit saja. DJP harus senantiasa
berusaha
membangun kembali
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak Negara yang dikenakan
terhadap bumi atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun
1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan
undang-undang nomor 12 Tahun 1994. PBB adalah pajak yang bersifat
kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek tidak ikut
menentukan besarnya pajak.
Rendahnya minat masyarakat untuk bayar pajak salah satunya
disebabkan oleh mininya pengetahuan dan informasi tentang pajak. Salah
satu usaha untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak adalah melalui
pendidikan
dan
sosialisasi.
Banyak
usaha
yang
dilakukan
untuk
digunakan
sebagai
membangun
infrastruktur,
pendidikan
pertahanan negara.
4.2 Saran
Saran dari penulis dengan adanya permasalahan serta minimnya
kesadaran dan pemahaman membayar pajak Direktorat Jenderal tetap
konsisten untuk membangun kesadaran dan kepedulian Wajib Pajak demi
10
dan
11
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi.2003. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sumardi Suryabrata.2008. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Herry.2012. Membangun Kesadaran dan Kepedulian Sukarela Wajib Pajak.
Artikel Pajak Nasional Direktorat Jederal Pajak.
Syamsul.2014 Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Wajib Pajak. Artikel
Pajak Nasional
Eddi.2015. Pajak Bumi dan Bangunan. Artikel
12