Anda di halaman 1dari 5

Nama

Nim
Jurusan
Fakultas

:
:
:
:

FERIYANTI BATI AMTIRAN


1206102024
TEKNIK PERTAMBANGAN
SAINS DAN TEKNIK

Perencanaan Program
Program individu (K2) adalah salah satu program yang wajib dilakukan oleh setiap
mahasiswa KKN sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Sebelum menjalankan
program ini mahasiswa KKN perlu melakukan pengamatan/observasi terhadap
desa/tempat mahasiswa tersebut ditempatkan untuk mengetahui permasalahan apa yang
terjadi dan perlu cari solusinya .
Berdasarkan hasil pengamatan/observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa
permasalahan yang ada di Desa Naukae, Kecamatan Kuatnana, Timor Tengah Selatan
diantaranya sebagai berikut :

1. Demo sains tentang gejala alam dalam hal ini letusan gunung api, lipatan (fold),
patahan, kekar dan sesar pada siswa/i SD kelas V dan VI
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam segi pembangunan
bangsa indonesia. Dalam proses belajar mengajar guru selalu melakukan pengajaran
dengan cara memberikan penjelasan dengan menggunakan metode ceramah dan menulis
materi dengan buku paket dan jarang sekali melakukan demo sains sebagai salah satu
media pembelajaran saat proses belajar mengajar sehingga siswa merasa jenuh dan bosan.
Para siswa belajar dan mendapatkan ilmu serta informasi hanya dari guru sehingga
potensi maupun daya pikir yang ada dalam diri siswa tidak tersalurkan dengan baik. Hal

ini mengakibatkan situasi belajar di kelas kurang efektif, sehingga materi yang
disampaikan guru tidak diserap dengan baik hanya sebagian tujuan pembelajaran yang
tercapai. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka saya mencoba untuk melakukan demo
sains pada mata pelajaran IPS Terpadu tentang letusan gunung api, lipatan (fold), patahan,
kekar dan sesar untuk siswa/i SD kelas V dan VI dengan tujuan agar siswa/i lebih
memahami dengan baik materi tentang gejala alam karena bisa mempraktekan secara
langsung bagaimana peristiwa gejala alam yang terjadi akibat adanya pengaruh tenaga
eksogen dan endogen yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk bumi seperti lipatan (fold), patahan, kekar dan sesar sampai pada
peristiwa letusan gunung berapi serta material yang dikeluarkan dari letusan tersebut.
ketimbang hanya mendengar dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru mata
pelajaran. Selain itu dapat melatih siswa untuk dapat berpikir kreatif, berperan aktif di
kelas, mengasah imajinasi, dan membuat siswa/i mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
Sasaran program ini adalah siswa/i kelas V dan VI SDK Yaswari. Program ini
dimulai pada tanggal 3 Agustus 2015-27 Agustus 2015. Tempat pelaksanaan program ini
yaitu di SDK Yaswari Dusun A RT 01. Media yang digunakan untuk melakukan demo
sains adalah Buku paket IPS terpadu, spons untuk demo sains tentang lipatan, alat peraga
berupa gunung api. Adapun bahan yang dgunakan adalah soda, cuka, pewarna makanan
dan kopi.
Program dilaksanakan dengan proses dilakukan sebagai berikut, yang pertama
melakukan Observasi: Mahasiswa melakukan observasi/pengamatan yaitu perkunjungan
di SDK Yaswari pada tanggal 1 Agustus 2015 untuk mengetahui jumlah siswa, proses
belajar yang dilakukan, dan berkenalan dengan guru-guru serta siswa/i SDK Yaswari.
Yang kedua yaitu Pelaksanaan. Pelaksanaan program ini yaitu pada tanggal 12 agustus
2015 - 27 agustus 2015 , setiap hari Rabu yang merupakan jadwal pelajaran IPS Terpadu
untuk siswa/siswi kelas V dan hari Kamis untuk siswa/i kelas VI, dimana setiap pertemuan
memakan waktu kurang lebih 2 jam. Hambatan yang dialami saat proses pelaksanaan
kegiatan demo sains tentang gejala alam ini yaitu siswa tidak fokus dalam belajar,
kurangnya daya tangkap siswa/i terhadap materi yang disampaikan sehingga perlu di
jelaskan berulang-ulang kali, Siswa/i yang ribut sehingga menggangu proses belajar.
Dokumentasi :

Gambar. Kegiatan Demo sains Letusan Gunung Api, kekar dan sesar

2. Sosialisasi tentang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) bagi masyarakat


pada pekerja jalan serta melakukan pembagian alat pelindung diri (Masker).
Kegiatan soialisasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan
hal yang penting untuk di informasikan kepada masyarakat sebelum melaksanakan
kegiatan-kegiatan konstruksi, seperti pengerjaan jalan. Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) pekerja adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh semua pihak yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan
derajat kesehatan pekerja setinggi-tingginya. Penerapan konsep Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) pada pekerja adalah hal yang sangat penting untuk mengurangi
faktor resiko kecelakaan yang akan terjadi pada pekerja. Berdasarkan hasil observasi

yang telah saya lakukan pada tanggal 15 - 20 juli 2015 pada 3 dusun di Desa Naukae
Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tangah Selatan maka di ketahui bahwa akan
dilaksanakan kegiatan pengerjaan jalan pada wilayah di dusun A ke dusun B dan C
pada hari jumat tanggal 24 juli 2015. kegiatan sosialisasi ini dilakukan agar dalam
pelaksanaan kegiatan pengerjaan jalan dapat diterapkaan konsep Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) untuk melindungi diri dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.
Sasaran program ini adalah masyarakat dusun A, B dan C yang akan melakukan
pengerjaan jalan, Program ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15 juli 2015 - 24 Juli
2015, Tempat pelaksanaan kegiatan sosialisasi di salah satu rumah warga RT O2 Dusun
A, dengan media yang digunakan adalah materi tentang kesehatan dan keselamatan
kerja serta alat pelindung diri berupa masker untuk dibagikan kepada masyarat yang
akan melakukan pengerjaan jalan. Program ini dilaksanakan dengan proses yang
dilakukan sebagai berikut, Observasi: Mahasiswa melakukan observasi/pengamatan
langsung pada 3 dusun yang ada di Desa Naukae pada tanggal 15- 20 juli 2015,
Meliputi pertemuan dengan kepala dusun setempat, dilanjutkan pemberian informasi
kepada masyarakat tentang waktu dan tempat pelaksanan sosialisasi. Pelaksanana :
melakukan kegiatan sosialisasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada
tanggal 23 Juli 2015, Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembagian alat
pelindung diri (APD) berupa masker pada masyarakat yang akan melakukan pengerjaan
jalan.
Adapun tujuan dilakukannya sosialisasi tentang kesehatan dan keselamatan
kerja yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sehingga mengurangi resiko kecelakaan serta
menghindari kejadian-kejadian yang membahayakan pekerja, selain itu untuk
membantu meningkatkan kesehatan kerja yaitu dengan melakukan pembagian Alat
Pelindung Diri (APD) berupa masker untuk menghindari terhirupnya debu yang
mengganggu sistem pernapasan serta untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja serta
hal-hal yang tidak diinginkan. Hambatan yang dialami saat kegiatan ini dilakukan yaitu
banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan ini karena merupakan kegiatan gotong
royong dan persediaan masker untuk dibagikan sangat minim sehingga masker hanya
dibagikan kepada sebagian masyarakat saja.
Dokumentasi :

3. Sosialisasi tentang cara pembuatan batako


sebagian besar masyarakat yang memiliki rumah tembok membuat sendiri batako
untuk konstruksi rumah dan bangunan lainya.
Untuk memberikan pengetahuan bagaimana perbandingan
komposisi bahan baku dalam pembuatan batako yang benar

pencampuran

Anda mungkin juga menyukai