No
1
Nama Program
Sosialisasi kepada masyarakat
yang
sebagai
benar.
Karena
yang
sebagai
(Kesehatan
berprofesi
berprofesi
dan
Keselamatan
kurangnya
penambang
pasir
diingatkan
tentang
pemahaman
juga
perlu
pentingnya
bekerja
sehingga
bisa
yang
Sungai
penjelasan
yang
Noelmina melakukan
memadai
pada
penambangan.
saat
Dengan
BPELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan kegiatan inti KKN ini mahasiswa diberikan tanggung jawab
untuk melaksanakan 3 program individu berikut :
1
Sasaran
Tujuan
Sungai Noelmina
Program ini dilaksanakan untuk memberi pengetahuan tambahan
kepada masyarakat yang berprofesi sebagai penambang pasir
mengenai prosedur penambangan pasir yang baik dan benar.
Waktu
Tempat
Sungai Noelmina
Metode
Proses
Media
Hambatan
Sosialisasi kepada masyarakat tentang K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan APD
(Alat Pelindung Diri)
Sasaran
Tujuan
Sungai Noelmina
Program ini dilaksanakan untuk memberi pengetahuan tambahan
kepada masyarakat yang berprofesi sebagai penambang pasir
mengenai K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan APD (Alat
Pelindung Diri) yang harus diterapkan selama melakukan proses
Waktu
penambangan.
Senin, 21 Juli 2014 pukul 13.00-18.00
Tempat
Sungai Noelmina
Metode
Proses
Media
Hambatan
Tujuan
Sungai Noelmina
Program ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat dalam
penyediaan Alat peindung diri yang mustinya digunakan ketika
melalukan proses penambangan sehingga masyarakat bisa lebih
Waktu
Tempat
Sungai Noelmina
Metode
jawab
- Mengunjungi lokasi dimana APD akan diserahkan
- Menyerahkan APD kepada Masyarakat yang berprofesi sebagai
Proses
Media
penambang pasir
Tanya jawab bersama masyarakat mengenai penggunaan APD
yang diberikan
Media yang digunakan adalah buku, kamera, alat tulis dan APD
(Masker).
Hambatan
Penyumbangan APD kepada salah satu masyarakat yang berprofesi sebagai penambang pasir di lokasi
penambangan
mineral.
B Kegiatan Penambangan Pasir
Kegiatan penambangan khususnya pasir dikenal sebagai kegiatan yang dapat
merubah permukaan bumi. Karena itu penambangan sering dikaitkan dengan
kerusakan lingkungan. walaupun pernyataan ini tidak selamnya benar, patut diakui
bahwa banyak sekali kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan kerusakan di
tempat penambangannya. Akan tetapi perlu diingat pula bahwa dilain pihak kualitas
lingkungan di tempat penambangan meningkat dengan tajam. Bukan saja
menyangkut kualitas hidup manusia yang berada di lingkungan tempat
penambangan
itu,
namun
juga
alam
sekitar
menjadi
tertata
lebih
Tahap Persiapan.
Tahap persiapan biasanya didahului dengan kegiatan pengangkutan
berbagai
jenis
peralatan
tambang,
dan
selanjutnya
adalah
akan dilalui. Hal ini perlu diperhitungkan secara matang agar tidak terjadi
dampak negatif terhadap lingkungan di sepanjang jalan yang akan dilalui, baik
terhadap manusia maupun fisik alam itu sendiri.
Pada tahap ini dilakukan pengamatan, dimana saja biasanya pasir akan
terkumpul banyak, maka setelah diketahui lokasinya, maka masyarakat akan
langsung melakukan penggalian.
2
Tahap Eksploitasi/Penggalian
Kegiatan
yang
dilakukan
pada
tahap
ini
utamanya
berupa
Pengangkutan
Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah ketika alat-alat berat
mulai masuk ke lokasi penambangan untuk mengangkut pasir. Pengangkutan
pasir ini biasanya dilakukan dengan menggunakan truk, untuk mencapai
kawasan penambangan secara mudah, maka dilakukan pembukaan jalan
dengan menebang pohon-pohon disekitar kawasan penambangan, sehingga
lingkungan menjadi gersang dan berdebu.
II
Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa dilain pihak kualitas lingkungan di
tempat penambangan meningkat dengan tajam. Bukan saja menyangkut kualitas hidup
manusia yang berada di lingkungan tempat penambangan itu, namun juga alam sekitar
menjadi tertata lebih baik, dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu kegiatan
penambangan dapat menjadi daya tarik, sehingga penduduk banyak yang berpindah
mendekati lokasi penambangan tersebut.
Dampak penambangan pasir ini, mengakibatkan dampak positif dan dampak
negatif terhadap kondisi lingkungan, dampak positif diantaranya dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat dan membuka lapangan pekerjaan, sedangkan
dampak negatifnya terdiri dari meningkatnya polusi udara, dan kerusakan pada
tanggul sungai.
1
a
Dampak Positif
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Kegiatan penambangan pasir memberikan dampak terhadap tingkat
pendapatan masyarakat, hal ini terlihat pada masyarakat pengangguran
mengakui bahwa adanya kegiatan penambang pasir memberikan keuntungan
yang sangat besar sehingga bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.
2
a
Dampak Negatif
Meningkatnya polusi udara
Peningkatan kebisingan
Peningkatan kebisingan diakibatkan oleh aktivitas kendaraan truk,
padahal sebelum adanya penambangan pasir suasana dilokasi tersebut jauh
dari kebisingan, dan masyarakat masih dapat menghirup udara segar karena
arus lalau lintas yang tidak begitu ramai. Sama halnya dengan hewan - hewan
yang sebelumnya berada di sekitar tempat penambanagn, hewan tersebut mati
karena kehabisan bahan makan yang. Sebagian hewan ada yang melarikan diri
mencari tempat baru untuk mencari makanan demi mempertahankan
keturunan dan juga kelangsungan hidupnya
Rusaknya Jalan
Para penambang yang telah mendapatkan pasir biasanya meggunakan
alat atau mesin mesin berat seperti mobil pengangkut. Mobil yang
mengangkut pasir tersebut tentu menggunakan alternatif jalan raya yang
tentunya akan membuat jalan raya semakin rusak di karenakan berat beban
pada kendaraan angkut tersebut melebihi kapasitas yang di tentukan. Selain itu
juga pengankutan bobot beban yang berlebihan dapat menimbulkan
kecelakaan lalu lintas terutama di jalur utama. Kendaraan yang melintas di
jalur utama biasa menggunakan kecepatan diatas 60 km/jam untuk menempuh
waktu yang di targetkan. Itulah kenapa di jalan utama kendaraan tidak di
izinkan untuk membawa beban yang melebihi kapasitas seperti truk pembawa
pasir. Selain itu juga kendaraan yang membawa beban berat bisa menimbulkan
kemacetan yang cukup parah.
kematian terhadap pekerja, kemudian mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan
kerja. Konsep ini juga mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar
tempat kerja.Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu
menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya.
K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya
kebisingan, pencahayaan (sinar), getaran, kelembaban udara, dan lain-lain yang dapat
menyebabkan kerusakan pada alat pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru,
kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultraviolet, kanker kulit, kemandulan, dan
lain-lain. Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan. K3 dalam konteks ini
berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja, shift, kerja wanita, tenaga kerja kaum muda,
pengaturan jam lembur, analisis dan pengelolaan lingkungan hidup, dan lain-lain. Hal-hal
tersebut mempunyai korelasi yang erat terhadap peristiwa kecelakaan kerja.
Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atas adalah sesuai dengan sektor/bidang
usaha. Misalnya, UU No. 13 Tahun 1992 tentang Perkerataapian, UU No. 14 Tahun 1992
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), UU No. 15 Tahun 1992 tentang
Penerbangan beserta peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Selain sekor perhubungan di
atas, regulasi yang berkaitan dengan K3 juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti
pertambangan, konstruksi, pertanian, industri manufaktur (pabrik), perikanan, dan lainlain.Di era globalisasi saat ini, pembangunan nasional sangat erat dengan perkembangan isuisu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup, kemiskinan, dan buruh.
Persaingan global tidak hanya sebatas kualitas barang tetapi juga mencakup kualitas
pelayanan dan jasa. Banyak perusahaan multinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara
jika negara bersangkutan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Juga
kepekaan terhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin. Karena itu bukan mustahil jika ada
perusahaan yang peduli terhadap K3, menempatkan ini pada urutan pertama sebagai syarat
investasi.
Berikut ini adalah peralatan pelindung diri dalam bekerja :
1
dibedakan terutama pada kacanya, antara pekerjaan las asetilin dan las listrik. Kacamata
las listrik lebih gelap dibandingkan dengan kacamata las asetilin. Selain kacamata las
terdapat juga kedok yang lazim disebut helm las atau kacamata las yang dipadukan dengan
topi.
2
Penahan debu
Penahan debu memberi perlindungan pernafasan dari debu, debu metalik yang
kasar atau partikel lainnya yang bercampur dengan udara. Yakinlah bahwa pemakaian
pelindung ini sudah rapat betul, sehingga udara yang dihirup melalui saringan (filter).
b
Saringan Cartridge
Pemakaian saringan cartridge bila jalannya pernafasan mendapat pengotoran
dari embun cairan berracun yang berukuran 0,5 mikron. Saringan cartridge diberi
tanda oleh pabrik guna menerangkan kegunaannya. Bila terasa pernafasan sangat
sesak segera saringan diganti. Yakinlah bahwa melekatnya alat ini pada bagian kulit
muka benar-benar melekat dengan baik. Agar tidak meragukan cobalah dengan
melekatkan lembaran kertas atau ditutup telapak tangan pada lubang udara, kemudian
dihirup. Jika penghirupan terasa sesak, berarti tidak ada kebocoran, ini menunjukkan
perlekatan pada bagian kulit muka baik.
api.
Pakaian pelindung. Dengan menggunakan pakaian pelindung yang dibuat dari
kulit, maka pakaian biasa akan terhindar dari percikan api terutama pada
waktu mengelas dan menempa. Lengan baju jangan digulung, sebab lengan
baju akan melindungi tangan dari sinar api.