Dapus 2 PDF
Dapus 2 PDF
REPUBLIK INDONESIA
Retinoblastoma
Komite Nasional
Penanggulangan Kanker
(KPKN)
2015
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI
Daftar isi.ii
PANDUAN NASIONAL
Pendahuluan.........1
PENANGANAN RETINOBLASTOMA
Kriteria Diagnosis.......................2
Klasifikasi Stadium.......................................3
Penatalaksanaan.................5
Referensi.......................................................................................7
Disetujui oleh:
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Algoritma.......................................................................................8
ii
PENDAHULUAN
lebih dini.
Manifestasi Klinis
Retinoblastoma yang terbatas hanya pada mata (intraocular), pada
90% kasus dapat disembuhkan. Tantangan terbesar dalam
pengobatan retinoblastoma adalah mempertahankan bola mata
yang ada, menghindari kebutaan, dan seluruh efek samping dari
pengobatan yang dapat menurunkan kualitas hidup.
KRITERIA DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
CT Scan/MRI Orbita
pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Terdapat bintik putih pada mata, yang tampak seperti mata kucing.
gangguan penglihatan.
Pemeriksaan Fisik
Leukoria, proptosis, pertumbuhan massa tumor pada mata,
kekuningan.
Pemeriksaan Penunjang
DPL
Terutama untuk melihat keadaan umum pasien dan kesiapannya
trilateral retinoblastoma
Foto toraks
Bone Scan
kemoterapi).
USG Orbita
Menentukan prognosis
lunak sekitar mata atau bagian lain dari tubuh. Angka bebas
KASIFIKASI STADIUM
ekstraokular.
atau vitreus.
avaskular
Tumor diskrit
Terdapat cairan sub retina, saat ini atau lampau, tanpa
Grup A: Tumor intraretina kecil, terletak jauh dari fovea dan diskus.
Seluruh tumor berukuran < 3 mm, terbatas pada retina
Seluruh tumor berlokasi 3 mm dari fovea
1.5 mm dari diskus optikus
Grup B: Seluruh tumor lainnya yang berukuran kecil dan terbatas pada
retina
ke 7 tahun 2009.
T
T1
T2
Stadium I
Stadium II
Stadium 0
PENATALAKSANAAN
T3
terapi yang optimum. Tujuan utama terapi selain kuratif, juga untuk
T4
preservasi penglihatan.
opticus, orbita)
Retinoblastoma intraokular
M1
: Penyebaransistemik
Retinoblastoma Ekstraokular
manifestasi pada tiap-tiap mata. Pada umumnya satu mata lebih berat
lebih jauh dapat ke arah otak dan meningen dengan penyebukan lebih
yang lebih berat. Namun demikian, bila kedua mata memiliki potensi
sumsum tulang.
Belum terdapat standar terapi yang jelas untuk penyakit ekstraokular, pada
(seperti, krioterapi atau terapi laser), bila terdapat indikasi. Terapi sistemik
grup A-C, yaitu dengan kemoreduksi terlebih dahulu, namun terapi fokal
terkena.
infiltrasi iris, terdapat nekrosis dengan inflamasi orbital dan tidak memiliki
REFERENSI
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Retinoblastoma