LP Bronchopneumonia
LP Bronchopneumonia
DISUSUN OLEH
RISTA HERNIDAWATI
P. 1337420614031
BRONCHOPNEUMONIA
A. Definisi
Bronchopenumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing yang ditandai dengan gejala
panas yang tinggi, gelisah, dispneu, nafas cepat, dan dangkal, muntah, diare, serta
batuk kering dan produktif. (Aziz Alimul Hidayat, 2008).
Bronchopneomonia adalah penyebaran daerah infeksi yang berbercak dengan
diameter sekitar 3 sampai 4 cm mengelilingi dan juga melibatkan bronchi. (Sylvia A.
Price & Lorraine M.W, 2006).
Bronkopneumonia merupakan
proses
inflamasi
paru
yang
umumnya
C. Patofisiologi
Sebagian besar penyebab bronkopneumonia adalah mikroorganisme (jamur,
bakteri, virus) dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (minyak
tanah, bensin dan sejenisnya). Serta aspirasi ( masuknya isi lambung ke dalam saluran
napas). Awalnya mikroorganisme akan masuk melalui percikan ludah (droplet) infasi
ini akan masuk ke saluran pernapasan atas dan menimbulkan reaksi imunologis dari
tubuh. Reaksi ini menyebabkan peradangan, dimana saat terjadi peradangan ini tubuh
akan menyesuaikan diri sehingga timbulah gejala demam pada penderita.
Reaksi peradangan ini akan menimbulkan secret. Semakin lama secret semakin
menumpuk di bronkus sehingga aliran bronkus menjadi semakin sempit dan klien akan
merasa sesak. Selain terkumpul di bronkus, lama kelamaan secret akan sampai ke
alveolus paru dan mengganggu sistem pertukaran gas di paru.
Selain menginfeksi saluran nafas, bakteri ini juga dapat menginfeksi saluran
cerna saat ia terbawa oleh darah. Bakteri ini akan membuat flora normal dalam usus
menjadi agen pathogen sehingga timbul masalah GI tract.
D. Pathway
E.
Invasi saluran nafas
Kuman berlebih
di bronkus
Kuman F.
terbawa keG.
saluran cerna
Proses
Infeksi saluran
cerna
H.Akumulasi
secret di
I.
Bersihan
J.
jalan
nafas
tidak
Mukus di
bronkus
Bau mulut
tak sedap
Anoreksia
Intake
Nutrisi kurang
Peningkatan
flora normal di
usus
Peristaltic
usus
Malabsorpsi
Frekuensi BAB
> 3x/hari
Gangguan
keseimbangan
cairan tubuh
Infeksi
saluran
nafas bawah
Dilatasi
pembulu
h darah
Eksudat
masuk
alveoli
Gang.
difusi gas
Gangguan
pertukara
n gas
Peradang
an
Peningka
tan suhu
tubuh
Hipertem
Suplai O2
dalam darah
Hipoks
Fatique
Intoleransi
E. Manifestasi
Klinis
dari kebutuhan
Aktivitas
Tanda gejala
tubuhyang muncul pada bronkopneumonia adalah:
a. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
1) Nyeri pleuritik
2) Nafas dangkal dan mendengkur
3) Takipnea
b. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
1) Mengecil, kemudian menjadi hilang
2) Krekels, ronki,
c. Gerakan dada tidak simetris
d. Menggigil dan demam 38,8 C sampai 41,1C, delirium
e. Diafoesis
f. Anoreksia
g. Malaise
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto polos : digunakan untuk melihat adanya infeksi di paru dan status
pulmoner
2. Nilai analisa gas darah: untuk mengetahui status kardiopulmoner yang
berhubungan
dengan oksigenasi
3. Hitung darah lengkap dan hitung jenis: digunakan untuk menetapkan adanya
anemia, infeksi dan proses inflamasi
4. Pewarnaan gram: untuk seleksi awal anti mikroba
5. Tes kulit untuk tuberkulin: untuk mengesampingkan kemungkinan terjadi
tuberkulosis jika anak tidak berespon terhadap pengobatan
6. Jumlah lekosit: terjadi lekositosis pada pneumonia bacterial. Menurut
Ngastiyah; 1997; 41, pemeriksaan laborat didapatkan leukosit meningkat
mencapai 15.00-40.000/cm3, urine biasanya lebih tua dan terdapat albuminuria
ringan dan pada analisa gas darah tepi menunjukkan asidosis metabolic dengan
atau beberapa lobus
7. Tes fungsi paru: digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru, menetapkan luas
dan beratnya penyakit dan membantu memperbaiki keadaan
8. Spirometri statik digunakan untuk mengkaji jumlah udara yang diinspirasi
9. Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agen penyebab seperti virus.
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Keperawatan yang dapat diberikan pada klien bronkopneumonia
adalah:
a. Menjaga kelancaran pernapasan
b. Kebutuhan istirahat
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan
d. Mengontrol suhu tubuh
e. Mencegah komplikasi atau gangguan rasa nyaman dan nyaman
Sementara Penatalaksanaan medis yang dapat diberikan adalah:
a. Oksigen 2 liter/menit (sesuai kebutuhan klien)
b. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal bertahap melalui
selang nasogastrik dengan feeding drip
c. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal
dan beta agonis untuk transpor muskusilier
d. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
1) Nama
2) Umur
:
3) Suku/bangsa
:
4) Agama
:
5) Pendidikan
:
6) Alamat
:
7) Tanggal Pengkajian :
b. Biodata Penanggung Jawab
1) Nama
:
2) Umur
:
3) Hubungan dg klien :
4) Suku/ bangsa
:
5) Agama
:
6) Pekerjaan
:
7) Alamat
:
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Anak sangat gelisah, dispnea, pernapasan cepat dan dangkal, disertai
pernapasan cuping hidung, serta sianosis sekitar hidung dan mulut. Kadang disertai
muntah dan diare, tinja berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia dan muntah.
b. Riwayat penyakit sekarang
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan
bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai
39-40 oC dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun
menurun.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Anggota keluarga lain yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan
dapat menularkan kepada anggota keluarga yang lainnya.
3. Riwayat kesehatan lingkungan
Brochopneumonia sering terjadi pada musim hujan dan awal musim semi.
Selain itu pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan yang kurang juga bisa
menyebabkan anak menderita sakit. Lingkungan pabrik atau banyak asap dan debu
ataupun lingkungan dengan anggota keluarga perokok.
4. Imunisasi
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat
penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau bawah karena sistem pertahanan tubuh
yang tidak cukup kuat untuk melawan infeksi sekunder. Imunisasi yang diperlukan,
diantaranya; BCG, DPT, Polio, Hepatitis B dan Campak.
5. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
6. Nutrisi
Riwayat gizi buruk atau meteorismus (malnutrisi energi protein = MEP).
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik head to toe pada anak dengan bronkopneumonia menurut Riyadi,
2009 :
a. Kepala
1) bentuk kepala
2) warna rambut
3) distribusi rambut
4) ada lesi atau tidak
5) hygiene
6) ada hematoma atau tidak
b. Mata
1) sklera berwarna merah (ada peningkatan suhu tubuh)
2) kaji reflek cahaya
3) konjungtiva anemis atau tidak
4) pergerakan bola mata
c. Telinga
1) simetris atau tidak
2) kebersihan
3) tes pendengaran
d. Hidung
1) ada polip atau tidak
2) nyeri tekan
3) kebersihan
4) pernafasan cuping hidung
5) fungsi penciuman
e. Mulut
1) warna bibir
2) mukosa bibir lembab atau tidak
3) mukosa bibir kering (meningkatnya suhu tubuh)
4) reflek mengisap
5) reflek menelan
f. Dada
1) Paru paru
Inspeksi : Irama nafas tidak teratur, pernapasan dangkal, penggunaan otot
bantu napas
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara paru ronchi
2) Jantung
Inspeksi
: Tidak ada pembesaran pada dada sebelah kiri
Perkusi
: Suara jantung terdengar redup
Auskultasi
: Nada S1 S2 dan lub dup
g. Abdomen
1) Inspeksi : bentuk, lesi
2) Palpasi : Splenomegali, hepatomegali, nyeri tekan, nyeri lepas, turgor kulit <3
detik
3) Perkusi : Suara abdomen timpani
4) Auskultasi :Bising usus meningkat (normal 4-9x/menit)
h. Ekstremitas
1) pergerakan sendi terbatas (nyeri sendi)
2) kelelahan (malaise)
3) kelemahan
4) CRT <2 detik dan keluhan
i. Genetalia dan anus
1) kelengkap (laki-laki: penis, skrotum; perempuan: labia minora, labia mayora,
klitoris)
2) fungsi BAB
3) fungsi BAK
B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi
sputum
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan proses infeksi pada jaringan paru
(perubahan membrane alveoli)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolic
sekunder terhadap demam dan proses infeksi
4. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilngan cairan berlebih,
(demam,
1.
Keperawat
an
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
mempertahankan
jalan
nafas
berhubungan
dengan
peningkatan
pernapasan normal/
produksi
efektif dengan
sputum
frekuensi pernapasan
2.
fungsi
Gangguan
16-24x/menit
respon pasien).
Bebas dispnea
Bantu dan ajarkan pasien untuk
Tidak ada kesukaran
batuk dan nafas dalam yang
dalam bernapas
efektif.
Penggunaan otot bantu
Kolaborasi dengan tim medis lain
pernapasan tidak ada
untuk pemberian O2 dan obat-
normal
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas
yang
bersih,
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah)
Beri
pentingnya nutrisi.
Auskultasi suara bising
Kriteria hasil :
Konsumsi lebih 40 %
usus
Lakukan oral hygiene setiap
jumlah makanan
berat badan normal
hari.
Beri makanan dalam porsi
dan hasil
berhubungan
dengan
peningkatan
metabolic
sekunder
terhadap
demam
dan
laboratorium dalam
batas normal
TKTP
Hemoglobin)
tentang
(albumin,
proses infeksi
motivasi
jam diharapkankebutuhan
kelembaban
cairan teratasi.
Kriteria hasil :
Mempertahankan urine
kehilngan
muntah.
Pantau
cairan
usia dan bb
Ttv
dalam
keluaran urine.
Kolaborasi pemberian obat
normal
Tidak ada tanda-tanda
cairan
berhubungan
dengan
berlebih,
(demam,
berkeringat
banyak, napas
dehidrasi,
mulut/hiperven
turgor
tilasi, muntah).
membran
batas
elastisitas
kulit
baik,
mukosa
membran
masukan
sesuai indikasi.
dan
Observasi
adanya
pembatasan
melakukan aktivitas
Kaji adanya faktor yang
menyebabkan kelelhan
Monitor pola tidur dan
lamanya tidur
Bantu
klien
klien meningkat.
Kriteria hasil :
Berpartisipasi
antara
suplai
dan
dalam
aktivitas
fisik
disertai
peningkatan
darah,
tanpa
kebutuhan
tekanan
oksigen
dan RR
Mampu
mengdentifikasi
nadi
melakukan
klien
dalam
untuk
aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Z. Bab 239: Pneumonia dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2006.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Bab Pneumonia Komuniti dan Pneumonia
Nosokomial dalam IPDs Compendium of Indonesian Medicine 1st Ed. Jakarta: PT
Medinfocomm Indonesia. 2009.
Nanda-International, (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification. First Edition,
United Kingdom.
Murwani, A. (2008). Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan. Cetakan I,
Jakarta : Fitramaya.