Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS MTBM

PADA An. A DI PUSKESMAS ROWOSARI

DI SUSUN OLEH :
RISTA HERNIDAWATI
P1337420614031

PRODI D IV KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016

LAPORAN KASUS MTBM


I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Alamat
B. Identitas Orang Tua
1. Nama
2. Hubungan dengan Klien

: An. Arvino
: 1 bulan
: Laki-laki
: Genting, Meteseh
: Ny. Vellyn
: Ibu

II. Riwayat Singkat Klien


Ny. V membawa anaknya ke Puskesmas Rowosari

karena klien mengalami batuk

berdahak. Saat dikaji tanggal 22 Oktober 2016 di Puskesmas Rowosari, napas klien dalam
1 menit 42 x/menit, tidak ada tarikan dinding dada, bayi tidak merintih, suhu tubuh bayi
36,2 oC, berat badan klien 4600 gram, klien juga diberi ASI dalam 24 jam mencapai 9
kali. Ibu juga mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi HB 0, Polio 1 dan
BCG.
III. Hasil Penilaian MTBS (Formulir Terlampir)
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
A. Saat ini anak tidak ada kemungkinan infeksi : bayi mau minum atau tidak
memuntahkan semuanya, tidak ada riwayat kejang, bayi bergerak bebas, RR 42
x/menit, tidak ada tarikan dinding dada, bayi tidak merintih, suhu tubuh 36,2 oC, mata
tidak bernanah, pusar tidak kemerahan sampai ke perut, dan juga tidak ada pustul
dikulit, tali pusat sudah lepas.
B. Saat wawancara dengan keluarga, berat badan klien 4600 gram. Bayi diberikan ASI
selama 24 jam mencapai 9 kali, tidak ada kesulitan dalam pemberian asi, tidak
terdapat luka atau bercak putih di mulut dan tidak ada celah bibir / langit-langit.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat ini
menderita Mungkin Bukan Infeksi, Berat Badan tidak Rendah dan tidak ada Masalah
Pemberian ASI.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Mengajari cara merawat bayi di rumah.

2. Melakukan asuhan dasar bayi muda.


a. Mencegah infeksi
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
2) Menjaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil.
Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati
3) Menganjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6
bulan. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya infeksi saluran cerna.
b. Menjaga bayi muda selalu hangat
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
2) Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti pakaian/kainnya
dengan yang kering.
3) Membaringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau pintu.
Memberi alas kain yang bersih dan kering ditempat untuk pemeriksaan bayi,
termasuk timbangan bayi.
4) Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali sehari (tidak boleh
lebih).
5) Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian bersih dan
kering, topi, kaos tangan, kaos kaki dan selimut jika perlu.
6) Meminta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur
bersama ibu.
c. Memberi ASI saja sesering mungkin
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
2) Meminta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin minimal 8 kali sehari,
siang maupun malam.
3) Menyususi dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian.
4) Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
lainnya.
5) Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu untuk membangunkannya dan
langsung disusui.
6) Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur
bersama ibu.
7) Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk membaca kembali hal-hal
tentang pemberian ASI di Kartu Nasihat Ibu atau Buku KIA.
3. Memuji ibu klien karena telah memberikan ASI kepada bayinya dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai