Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, tuhan yang maha esa yang senantiasa
memberikan rahmat, taufiq dan hidayahnya kepada kita semua sehingga
kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Salawat beserta salam kita
sanjungkan kepada nabi dan rasul kita, rasul yang menjadi panutan
semua umat, yakni Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat
beliau yang telah membawa kita dari juang yang penuh kesesataan
menuju sebuah kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian.
Suatu rahmat yang besar dari Allah SWT yang selanjutnya penulis
syukuri, karena dengan kehendaknya, taufiq dan rahmatnya pulalah
akhirnya penulis dapat menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini guna
persyaratan untuk mengikuti Intermediate Training (LK II) Tingkat Nasional
Yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Indramayu. Adapun judul makalah ini adalah Gagasan Dan Visi Dalam
Proses Terbentuknya HMI.
Selanjutnya

penulis

mengucapkan

terima

kasih

sebanyak-

banyaknya kepada HMI Cabang Kediri dan juga rekan-rekan kader-kader


HMI yang selalu berjuang, yang selalu memberikan saran, koreksi dan
motivasi

yang

sangat

membangun.

Dan

juga

tidak

lupa

penulis

mengucapkan ribuan terima kasih kepada Kanda-Kanda Alumni (KAHMI)


yang juga tidak luput memberi bantuan kepada penulis, dari segi moril
maupun materil serta ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk
semua kader HMI Cabang Indramayu yang telah berjuang untuk
mengadakan Intermediate Traning (LK II) ini dengan harapan dan tujuan
yang sangat mulia.
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan hasil jerih payah penulis yang
sangat maksimal sebagai manusia yang tidak lepas dari salah dan khilaf.
Namun penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini masih banyak
kekurang dan jauh dari kesempurnaan. Jadi saran, kritik dan koreksi yang
membangun sangat penulis harapkan dari rekan-rekan semua.
Akhirnya, kepada Allah jualah kita memohon. Semoga Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini bermanfaat bagi kita sebagai penambah wawasan dan
cakrawala pengetahuan. Dan dengan memanjatkan doa dan harapan

semoga apa yang kita lakukan ini menjadi amal dan mendapat ridho dan
balasan serta ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Kediri, 26 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
VISI DAN MISI PEMERINTAH KOTA KEDIRI
ARTI DAN MAKNA LAMBANG DAERAH
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
SISTEMATIKA PENULISAN
TUJUAN DAN MANFAAT
VISI DAN MISI
TUJUAN DAN SASARAN
ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
ISU STRATEGIS
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

VISI DAN MISI PEMERINTAH KOTA KEDIRI


VISI
Menata Kota Kediri lebih sejahtera, berkeadilan,
berdaya saing, berakhlak dan tanpa korupsi
MISI
1 Mewujudkan

pemerintahan

yang

bersih,

transparan, akuntabel, efektif, dan efisien dengan


memperluas

partisipasi

publik

dalam

pembangunan.
2 Mewujudkan kota kediri yang indah, nyaman dan
ramah lingkungan.
3 Mewujudkan masyarakat yang agamis, bermoral,
sejahtera,
pendidikan.
4 Memperkuat
terwujudnya

berbudaya,

dan

ekonomi
kota

sebagai

kerakyatan

kediri

sebagai

pusat
menuju
pusat

perdagangan, jasa, wisata, dan industri kreatif.

ARTI DAN MAKNA LAMBANG DAERAH


KOTAMADYA KEDIRI

ISI GAMBAR
1. Buto Lucoyo
2. Perisai
3. Macan Putih
(Sri Aji Joyoboyo)
4. Bunga Melati
5. Padi dan Kapas
6. Dewi Kilisuci
7. Pita Djojo Ing Bojo
8. Sayap Berbulu 17 dan 8 dan
ekor berbulu 4 dan 5

Makna Masing-Masing Gambar


1. Buto locoyo (Ki Ageng Dhoho) patih yang setia, teguh dan jujur
dari Sri Aji Jiyoboyo, penjaga Kota Kediri, lambing Kesetiaan,
Keteguhan dan kejujuran.
2. Perisai, lambing pertahanan.
3. Macan Putih (Sri Aji Joyoboyo) Raja Pujangga ahli nujum ternama
dari Kediri, lambing waspada.
4. Bunga Melati, Bungan nasional (Bunga Pustaka Indonesia)
berdaun lima lambing Pancasila.
5. Padi dan Kapas lambing kemakmuran.
6. Dewi Kilisuci namanya sesuai dengan jiwanya, ia bertapa untuk
kepentingan saudaranya yang diberi haknya untuk memimpin
rakyatnya (dia lapar untuk orang lain), lambing tidak
mementingkan diri sendiri.
7. Pita Djojo Ing Bojo adalah bahan pengikat atau mempersatukan,
lambing Persatuan.
8. Sayap dan ekor berbulu 17, 8, 4 dan 5 atau 17-8-1954, lambing
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kesimpulannya:
1. Warna: Dengan Keberanian, Kesucian, dan Penderitaan dapat
tercapai hasil yang gilang gemilang.
2. Lambang : Kediri tetap Waspada dan mempertahankan
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dengan Keberanian, Kesucian, Keteguhan dan tidak
takut Penderitaan untuk mencapai hasil yang Gilang Gemilang
(Aman dan Makmur).

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 mengamanatkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah yang
bersangkutan. Hal ini mengandung maksud bahwa dalam pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, masyarakat tentunya akan
memperhatikan visi, misi dan program yang disampaikan dalam proses
pemilihan umum Kepala Daerah. Visi, misi dan program tersebut nantinya
harus diimplementasikan dalam masa jabatannya dengan cara
menuangkannya di dalam suatu dokumen perencanaan yang dikenal
dengan nama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
RPJMD merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 5
(lima) tahun, dimana RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang
penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Tata Ruang (RTRW) Kabupaten/Kota serta
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota lainnya.
Penetapan RPJM Daerah telah diatur dalam Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 dalam Pasal 19 ayat (3) tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) yang menyatakan bahwa RPJM Daerah
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah Kepala Daerah dilantik. Sedangkan di dalam Undang-Undang
Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah
diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 pada Pasal
150 ayat (3) huruf e, disebutkan bahwa RPJM Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara,
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah pasal 15 ayat (2) dan Permendagri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
pada pasal 76 menyatakan bahwa Peraturaan Daerah tentang RPJMD
ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik.

Dengan dilantiknya H. Abdullah Abu Bakar, SE sebagai Walikota


Kediri dan Hj. Lilik Muhibbah, S.Sos.I, MPdI sebagai Wakil Walikota
Kediri pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 maka pemerintah Kota Kediri
berkewajiban menyusun RPJMD Kota Kediri Tahun 2014-2019 yang
nantinya akan ditetapkan degan Peraturan Daerah.
RPJMD Kota Kediri Tahun 2014-2019 merupakan perencanaan tahap ketiga
dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kota Kediri Tahun 2005-2025 untuk selanjutnya menjadi pedoman bagi
pelaksanaan pembangunan daerah Kota Kediri. Untuk pelaksanaan lebih
lanjut, RPJMD ini menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis
(RENSTRA SKPD) dan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) setiap tahun yang menjadi pedoman penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) pada
setiap tahunnya.
Untuk mengakomodir berbagai aspirasi masyarakat dengan
pembangunan yang tepat sasaran, penyusunan RPJMD Kota Kediri Tahun
2014-2019 disusun melalui pendekatan politik, teknokratik dan
partisipatif, top down, serta bottom up. Pendekatan teknokratik dilakukan
dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah dan diskusi
dengan tenaga ahli dan pakar yang kompeten untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang menjadi tantangan ke depan dan modal dasar
pembangunan dalam menyusun rencana pembangunan daerah.
Pendekatan partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh
stakeholders pembangunan di Kota Kediri, baik dengan SKPD, tokoh
agama, masyarakat, pelaku ekonomi, pihak perbankan, dan pihak
perguruan tinggi dalam forum diskusi publik dan musyawarah
perencanaan pembangunan (musrenbang) untuk menjaring aspirasi yang
penting untuk pembangunan. Pendekatan politik dilakukan dengan
mengakomodir visi, misi dan program pembangunan Walikota dan Wakil
Walikota terpilih serta pokok-pokok pikiran dan aspirasi DPRD dalam
proses perencanaan. Sedangkan untuk pendekatan bottom up dan top
down dikomunikasikan secara aktif dari berbagai forum pertemuan dan
sosialisasi Kepala Daerah beserta jajaran Pemerintahan dengan SKPD dan
masyarakat umum. Hasil dari seluruh tahapan pendekatan ini selanjutnya
diselaraskan dalam musrenbang RPJMD Kota Kediri 2014-2019.
Dalam proses penyusunan RPJMD dilakukan beberapa tahapan
mulai dari persiapan penyusunan, penyusunan rancangan awal,
penyusunan rancangan, musrenbang RPJMD, konsultasi dengan Gubernur
(Provinsi), penyusunan rancangan akhir dan konsultasi rancangan akhir
untuk mendapatkan persetujuan DPRD untuk selanjutnya ditetapkan
dalam Perda RPJMD.

B. RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis memfokuskan terhadap
beberapa permasalahan yang akan dikaji melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menerapkan RPJMD lima tahun kota Kediri dalam mengakomodir
aspirasi masyarakat dengan pembangunan yang tepat sasaran?
2. Bagaimana upaya untuk mengatasi problematika pembangunan dalam menata kota
Kediri dan mengakomodir aspirasi masyarakat dengan pembangunan yang tepat
sasaran?

C. SISTEMATIKA PENULISAN
RPJMD Kota Kediri Tahun 2014-2019 secara teknis disusun Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah, dengan sistematika sebagai berikut :


PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang penyusunan RPJMD Kota Kediri, maksud
dan tujuan penyusunannya, landasan normatif penyusunannya,
hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya dan

sistematika

penulisannya.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Sistematika Penulisan
D. Tujuan dan Keguanaan
PEMBAHASAN
Menguraikan rumusan visi dan misi Pemerintah Kota Kediri Tahun
2014-2019, serta tujuan dan sasaran pembangunan dalam kurun

waktu 5 (lima) tahun selama periode 2014-2019.


A. Visi dan Misi
B. Tujuan dan Sasaran
C. Arah dan Strategi Kebijakan
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Berisi uraian tentang permasalahan pembangun yang akan dianalisa
sehingga

menghasilkan

isu-isu

strategis

dengan

tujuan

untuk

memudahkan proses perumusan arah kebijakan, strategi dan skala


prioritas.

A. Permasalahan Pembangunan
B. Isu Strategis
PENUTUP
Memaparkan jawaban dari rumusan masalah sekaligus
solusi didalam menanganinya.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSKATA
Berisi
referensi-referensi
yang

peneliti

cari

guna

mendukung Karya Tulis Ilmiah (KTI) .

D. TUJUAN DAN MANFAAT


RPJMD Kota Kediri Tahun 2014 2019 disusun untuk memenuhi amanat
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54


tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
RPJMD Kota Kediri Tahun 2014 2019 disusun dengan maksud :
1) Menjabarkan visi misi dan program kepala daerah yang terpilih dalam
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kediri yang terpilih secara
langsung pada tanggal 29 Agustus 2013 dengan berpedoman pada
RPJPD kota Kediri dan memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Timur dan
RPJM Nasional.
2) Sebagai pedoman atau auan dalam menetapkan arah kebijakan
pembangunan dan strategis pembangunan daerah dalam kuru waktu
2014-2019 serta dalam rangka menjamin keberlanjutan pembangunan

jangka panjang dan konsisten antara perencanaan, penganggaran,


pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama
lima tahun anggaran selama lima tahun yang akan dating sehingga
secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat kota Kediri.
3) Menjamin terciptanya integresi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan di kota Kediri serta menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan.
4) Menciptakan sinergisitas pelaksanaan pembangunan daerah antar
wilayah, antar sector pembangunan dan antar tingkat pemerintahan.,
5) Sebagai dasar komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, dan
pemangku kepentingan pembangunan daerah yang dilaksanakan
dalam kurun waktu lima tahun dalam rangka pencapaian visidan misi
kepala daerah.

PENDAHULUAN
A. VISI DAN MISI

Visi
Adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan yang didalamnya berisi suatu gambaran yang


menantang tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin
diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari
nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders. Visi
dapat dikatakan juga semacam tujuan yang dapat mengarahkan dan
mendorong semua stakeholders (pemerintah dan non pemerintah) untuk
berkontribusi pada pencapaian visi. Visi mempunyai jangkauan 5 tahun
atau lebih ke depan dan merupakan keadaan ideal yang sifatnya
memberikan inspirasi dan arah serta posisi (setting) daerah di masa
depan.
Berpijak pada Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kota Kediri 2005-2025, yaitu terwujudnya Kota Kediri Yang
Aman, Sejahtera, Adil, Demokratis, Bermartabat dan Berdaya
Saing, melalui lima tahapan periodesasi, maka periode 2014-2019
merupakan pembangunan jangka menengah tahap ketiga. Pembangunan
tahap ketiga dilaksanakan dengan berlandaskan pada pelaksanaan,
pencapaian, dan sebagai keberlanjutan pembangunan tahap pertama dan
kedua. Pembangunan pada tahap ketiga ini ditujukan untuk lebih
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di pelbagai bidang
dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
daerah yang didukung oleh keunggulan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mandiri, sarana dan prasarana yang berkualitas dengan
diimbangi kemampuan ilmu dan teknologi yang dikembangkan secara
berkelanjutan dan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi pada berbagai bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Selanjutnya memperhatikan visi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
Terwujudnya

Nasional

(Perpres

Indonesia

Nomor

Yang

Tahun

Sejahtera,

2010),

yaitu

Demokratis,

dan

Berkeadilan dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 (Perda


Nomor

3 tahun 2014) dengan visi terwujudnya Jawa Timur Lebih

Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak,


serta

berpedoman

pada

arah

pembangunan

sebagaimana termuat dalam RPJPD Kota Kediri,


pembangunan

periode

2009-2014

potensi,

daerah

Kota

Kediri

dan capaian kinerja

isu-isu

strategis,

serta

tantangan Kota Kediri lima tahun ke depan, serta visi, misi, program
Walikota dan Wakil Walikota Kediri terpilih (2014-2019), maka diperlukan
kesinambungan pembangunan yang sekaligus mengakomodasi
perubahan secara dinamis

dengan

berbagai

menata Kota Kediri untuk menjadi

lebih baik dan lebih sejahtera.


Visi pembangunan Kota Kediri yang ingin diwujudkan pada periode
2014-2019

adalah

Menata

Kota

Kediri

Lebih

Sejahtera,

Berkeadilan, Berdaya Saing, Berakhlak dan Tanpa Korupsi


Dengan penjelasan sebagai berikut :
Kota Kediri Lebih Sejahtera
Adalah terwujudnya peningkatan lebih lanjut dari kondisi makmur,
yang tidak hanya berdimensi material atau jasmaniah, tetapi juga spiritual
atau rohaniah, yang memungkinkan rakyat menjadi manusia yang utuh
dalam menggapai cita-cita

ideal,

dan berpartisipasi dalam proses

pembangunan secara kreatif, inovatif, dan konstruktif, dalam tata


kehidupan (juga tata pemerintahan) yang aman dan tenteram, rukun dan
damai, di samping terpenuhinya kebutuhan dasar sandang, pangan,
papan,

pendidikan,

kesehatan,

dan

lapangan

kerja,

juga

bebas

mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan belenggu


diskriminasi, serta bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia
yang makin berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas.
Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (basic needs) menjadi prasyarat
untuk mencapai kondisi sejahtera dengan standar hidup yang layak.
Sehingga dapat terwujud masyarakat Kota Kediri yang lebih sejahtera,
hidup dalam situasi dan kondisi aman, tenteram, damai, sentosa dan
makmur.

Kota Kediri Lebih Berkeadilan


Adalah terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, sehingga
dapat tercapai kesejahteraan yang merata bagi semua orang, bukan
kesejahteraan orang-seorang maupun sekelompok orang. Kesejahteraan
yang berkeadilan adalah bersifat distributif, yakni adanya kesetaraan
kondisi

awal

yang

dibutuhkan

bagi

setiap

warga

untuk

dapat

mengembangkan dirinya dan proporsionalitas hasil yang diperolehnya


dari

setiap

upaya

yang

dilakukan.

Sebagai

upaya

mewujudkan

kesejahteraan yang lebih berkeadilan merefleksikan sikap dan komitmen


keberpihakan

kepada

elemen

masyarakat

yang

lemah

atau

termarjinalisasi. Keberpihakan ini merupakan upaya mencegah terjadinya


persaingan tak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
Kota Kediri Lebih Berdaya Saing
Adalah terwujudnya peningkatan kemampuan daya saing Kota
Kediri, bukan hanya berdasarkan keunggulan komparatif (comparative
advantage),

tetapi

terutama

keunggulan

kompetitif

(competitive

advantage). Hal tersebut menyangkut peningkatan kualitas produk,


manajemen

produksi,

pemasaran

dan

akses

permodalan,

serta

peningkatan kualitas sumber daya manusia usaha mikro, kecil, dan


menengah (UMKM), serta semakin meningkatnya daya saing daerah
dalam rangka menarik minat investor, khususnya menghadapi ASEAN
Economic Community pada 2015.
Di samping itu Kota Kediri Lebih Berdaya Saing juga berkait dengan
upaya

meningkatkan

daya

saing

dan

kemandirian

budaya

lokal

menghadapi ASEAN Socio-Cultural Community pada 2015, agar tidak


tergusur dan lenyap ditelan oleh integrasi sosio-kultural ASEAN maupun
budaya asing lainnya.
Kota Kediri Lebih Berakhlak
Adalah

terwujudnya

peningkatan

akhlak

mulia,

baik

secara

individual maupun sosial, dalam konteks rohaniah maupun spiritual.

Dengan akhlak yang baik maka akan melahirkan kesalehan sosial, yang
ditandai oleh semakin meningkatnya empati sosial, toleransi sosial,
solidaritas sosial dan sikap demokratis dalam menghadapi perbedaan,
serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan terhadap
hak asasi manusia yang akan bermuara pada terciptanya harmoni sosial
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sehingga proses pembangunan
maupun pemerintahan akan terhindar dari permasalahan dan konflik sara.
Kota Kediri Tanpa Korupsi :
Adalah bahwa penataan Kota Kediri melalui upaya pemerintah
memenuhi

kebutuhan dasar masyarakat Kota Kediri pada dasarnya

merupakan tujuan yang ingin dipenuhi oleh Pemerintah Kota Kediri saat
ini. Kondisi tersebut secara ideal dapat terwujud bila dalam pelaksanaan
pemerintahan dapat bersih dan bebas dari korupsi. Dimana untuk
mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi maka perwujudan
reformasi birokrasi dan good governance mutlak diperlukan. Perbaikan
tata kelola pemerintah ini akan mendorong keterbukaan dan akuntabilitas
publik yang nantinya penting dalam pencegahan kolusi, nepotisme dan
konflik kepentingan yang dapat mengganggu jalannya pemerintahan.
Sehingga melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good
Governance) dan bersih (Clean Governance) maka upaya menata Kota
Kediri tanpa korupsi akan terwujud.

Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu


gerak,

langkah

penyelenggara

dan

tindakan

pemerintahan

nyata

tanpa

bagi

segenap

mengabaikan

komponen

mandat

yang

diberikannya. Sesuai dengan harapan untuk mewujudkan Kota Kediri


Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdaya Saing, Berakhlak dan Tanpa
Korupsi, maka ditetapkan misi pembangunan sebagai upaya yang

ditempuh dalam mewujudkannya. Keterkaitan visi dan misi dapat dilihat


pada tabel 1. berikut ini :

Visi

Tabel 1.
Keterkaitan Visi dan Misi
Misi
Mewujudkan pemerintahan yang bersih,
transparan, akuntabel, efektif dan efisien
dengan memperluas partisipasi publik
dalam pembangunan.

Menata Kota Kediri Lebih


Sejahtera, Berkeadilan,
Berdaya Saing, Berakhlak
dan Tanpa Korupsi

Mewujudkan Kota Kediri yang indah,


nyaman, dan ramah lingkungan.
Mewujudkan masyarakat yang agamis,
bermoral, sejahtera, berbudaya, dan
sebagai pusat pendidikan.
Memperkuat
ekonomi
kerakyatan
menuju terwujudnya Kota Kediri sebagai
pusat perdagangan, jasa, wisata dan
industri kreatif.

Makna dari Visi Menata Kota Kediri Lebih Sejahtera, Berkeadilan,


Berdaya Saing, Berakhlak dan Tanpa Korupsi, secara substansi
terjabarkan didalam 4 (misi) pembangunan. Lebih lanjut makna yang
terkandung didalam 4 (empat) misi tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Misi 1
: Mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan,
akuntabel, efektif dan efisien dengan memperluas partisipasi
publik dalam pembangunan.
Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi isu yang
sangat penting saat ini, dimana rendahnya tingkat kesejahteraan
masyarakat tidak terlepas dari buruknya tata kelola pemerintahan itu
sendiri. Sehingga melalui misi ini dimaksudkan untuk menghadirkan tata
pengelolaan pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani masyarakat.
Wujud nyata dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat
dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik dan
pengurangan ekonomi biaya tinggi.
Elemen terpenting untuk memperbaiki tata kelola pemerintah ini
yaitu melalu pembangunan birokrasi yang kuat. Upaya untuk mewujudkan
reformasi birokrasi melalui penyelenggaraan pemerintahan yang
transparan dan akuntabel dengan didukung kompetensi aparat yang

profesional, kelembagaan yang tepat fungsi dan ukuran (right sizing),


sistem kerja yang jelas dan terukur, kebijakan penganggaran yang efisien,
serta adanya sistem modern berbasis IPTEK menuju pengelolaan
pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang
bersih (Clean Governance) merupakan aspek utama dalam bureaucration
reform. Perbaikan tata kelola pemerintah ini akan mendorong keterbukaan
dan akuntabilitas publik, yang nantinya penting dalam pencegahan kolusi,
nepotisme dan konflik kepentingan yang dapat mengganggu jalannya
pemerintahan. Hal tersebut didukung pula melalui peran serta masyarakat
sebagai bentuk partisipasi publik dalam pembangunan.
Sehingga melalui perbaikan tata kelola pemerintahan maka dapat
terwujud penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance)
dan bersih (Clean Governance). Perwujudan misi ini, sebagai upaya
Pemerintah Kota Kediri untuk mewujudkan makna dari visi Kota Kediri
Tanpa Korupsi dapat tercapai.
Misi 2
: Mewujudkan Kota Kediri yang indah, nyaman, dan
ramah lingkungan
Dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh
masyarakat Kota Kediri melalui pembangunan yang adil dan merata,
sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Hal
ini adalah sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan yang lebih
berkeadilan merefleksikan sikap dan komitmen keberpihakan kepada
elemen masyarakat yang termarjinalisasi.
Pembangunan dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat
tersebut, utamanya dilakukan melalui peningkatan ketersediaan
infrastruktur dasar perkotaan yang mampu mendukung pengembangan
daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Dimana pembangunan
tersebut harus memperhatikan daya tampung dan daya dukung
lingkungan, yang pada akhirnya dapat merwujud pembangunan
infrastruktur yang berwawasan lingkungan, indah dan ramah terhadap
lingkungan. Perwujudan misi ini, sebagai upaya Pemerintah Kota Kediri
untuk dapat mewujudkan makna dari visi Kota Kediri lebih
Berkeadilan dapat tercapai.
Misi 3
:
Mewujudkan masyarakat yang agamis, bermoral,
sejahtera, berbudaya, dan sebagai pusat pendidikan
Melalui misi ini, dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat Kota
Kediri yang agamis, bermoral, memiliki tingkat kesejahteraan yang baik,
dan berbudaya, serta mewujudkan Kota Kediri sebagai pusat pendidikan.
Hal tersebut dapat tercapai melalui peningkatan pelayanan pendidikan,

peningkatan layanan kesehatan, peningkatan kesempatan kerja,


peningkatan derajat kehidupan keluarga berakhlak dan bermoral, serta
melalui pengembangan dan pelestarian budaya lokal. Sehingga melalui
pencapaian misi ini pemerintah Kota Kediri dapat mewujudkan visi yang
telah disusun, yaitu untuk mewujudkan Kota Kediri Lebih Sejahtera
dan Lebih Berakhlak.
Misi 4 : Memperkuat ekonomi kerakyatan menuju terwujudnya
Kota Kediri sebagai pusat perdagangan, jasa, wisata, dan industri
kreatif
Dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan pembangunan
ekonomi pada sektor perdagangan dan jasa, pariwisata, serta industri
kreatif. Keadaan ini sekaligus meningkatkan kemandirian dan kemampuan
daya saing yang ada di Kota Kediri melalui penciptaan iklim usaha yang
kondusif guna meningkatkan investasi di Kota Kediri, peningkatan usaha
ekonomi kerakyatan, peningkatan produktifitas pertanian, peningkatan
kunjungan wisatawan, peningkatan pertumbuhan usaha perdagangan,
serta peningkatan usaha perindustrian. Maka melalui misi ini Pemerintah
Kota Kediri berusaha untuk mewujudkan visi yang telah disusun, yaitu
untuk mewujudkan Kota Kediri Lebih Berdaya Saing.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Untuk mewujudkan visi Kota Kediri 2014-2019 melalui pelaksanaan
misi yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka dirumuskan tujuan dan
sasaran yang akan dicapai pada setiap misi. Tujuan dan sasaran
merupakan perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat
prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah, yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur
kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.

Tujuan
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu
analisis strategis. Berdasarkan visi, misi dan isu-isu strategis yang ada,
maka ditetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun.

Mengacu pada pernyataan visi misi yang didasarkan pada isu-isu dan
analisis stratejik maka tujuan yang secara spesifik ingin dicapai Kota
Kediri dalam 5 tahun ke depan, keterkaitan tujuan dan misi terurai pada
tabel berikut ini :
Tabel 2.
Keterkaitan Misi dan Tujuan
MISI
Misi 1 :
Mewujudkan
pemerintaha
n yang
bersih,
transparan,
akuntabel,
efektif dan
efisien
dengan
memperluas
partisipasi
publik dalam
pembanguna
n
Misi 2 :
Mewujudkan
Kota Kediri
yang,
nyaman dan
ramah
lingkungan

TUJUAN
1

Meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bersih,
serta reformasi birokrasi dan
profesionalisme pelayanan publik

Meningkatkan kualitas
perencanaan, penganggaran dan
pengendalian program serta
kegiatan pembangunan
Meningkatkan kualitas pelayanan
kependudukan
Meningkatkan ketentraman,
ketertiban dan keamanan

3
4

Misi 3 :
Mewujudkan
masyarakat

Meningkatkan ketersediaan
infrastruktur dasar perkotaan untuk
mendukung pengembangan daya
saing ekonomi dan kesejahteraan
rakyat
Mewujudkan penataan ruang kota
yang ramah lingkungan dan
berbasis ekologi
Meningkatkan pengendalian
pencemaran dan kerusakan
lingkungan
Meningkatkan rehabilitasi dan
konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
Meningkatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, merata
dan terjangkau

MISI
yang agamis,
bermoral,
sejahtera,
berbudaya,
dan sebagai
pusat
pendidikan

TUJUAN
2

4
5
6

8
9

1
0
Misi 4 :
Memperkuat
ekonomi
kerakyatan
menuju
terwujudnya
Kota Kediri
sebagai
pusat
perdagangan
, jasa,
wisata, dan

Mengembangkan pelayanan,
aksesibiltas perpustakaan dan
peningkatan minat baca
Meningkatkan layanan kesehatan
yang bermutu, merata dan
terjangkau
Meningkatkan kesempatan kerja
dan berusaha
Penanggulangan kemiskinan secara
terpadu dan sistematis
Meningkatkan derajat kehidupan
keluarga yang berakhlak dan
bermoral dalam pembangunan
sumber daya manusia
Mengembangkan pengurusutamaan
gender, perlindungan anak, remaja
dan perempuan dari segala bentuk
diskriminasi dan eksploitasi
Mengembangkan dan melestarikan
seni budaya lokal
Meningkatkan peran pemuda dan
organisasi kepemudaan dalam
pembangunan serta meningkatkan
prestasi olahraga
Meningkatkan peran serta dan
keberdayaan masyarakat dalam
pembangunan
Menciptakan iklim usaha yang
kondusif guna meningkatnya
investasi atau penanaman modal di
Kota Kediri
Meningkatkan pengembangan
usaha ekonomi kerakyatan dan
berbasis lingkungan

Meningkatkan produktivitas dan


produksi tanaman pangan dan
holtikultura, pertanian, perkebunan,
dan perikanan

MISI
industri
kreatif

TUJUAN
4

Meningkatkan kecukupan
ketersediaan pangan dan
keanekaragaman konsumsi pangan

Meningkatkan kunjungan
wisatawan ke Kota Kediri
Meningkatkan percepatan usaha
perdagangan
Meningkatkan pertumbuhan usaha
perindustrian

6
7

Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam

rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Dalam sasaran disertakan pula
indikator kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran yang akan diwujudkan.
C. ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN
Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan
yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun serta memiliki dampak yang besar terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. Untuk mewujudkan Visi
Pembangunan Jangka Menengah Kota Kediri Tahun 2014-2019, maka
Pemerintah Kota Kediri akan melaksanakannya melalui 4 (empat) misi
yang telah ditetapkan dan strategi-strategi pembangunan daerah dalam
jangka waktu lima tahun mendatang. Sedangkan arah kebijakan adalah
pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama
5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi
agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Dapat

disimpulkan

bahwa

strategi

dan

arah

kebijakan

pembangunan merupakan rumusan perencanaan komprehensif dalam


mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Strategi

dituangkan secara lebih rinci ke dalam Misi 1 sampai dengan Misi 4


berdasarkan pendekatan urusan/bidang.

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting
dalam dokumen RPJMD, karena analisis isu-isu strategis menjadi dasar
utama penentuan visi dan misi pembangunan jangka menengah.
Isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang
menjadi fokus dan prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar,
luas dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada 5 (lima)
tahun mendatang. Karakteristik isu strategis adalah kondisi atau hal yang
bersifat
penting,
mendasar,
mendesak,
bersifat
kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis
diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah
diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Isu-isu strategis diidentifikasi berdasarkan berbagai permasalahan
pembangunan daerah yang sangat mendesak untuk ditangani dan
memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan pembangunan
daerah, yang dianalisis dengan berdasarkan analisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang akan muncul dalam 5 (lima)
tahun mendatang.
A. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
Permasalahan pembangunan

terjadi

karena

adanya

gap

expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai dengan target


kinerja yang diharapkan dapat dicapai dalam perencanaanyang telah
disusun.

Gap terjadi karena tidak atau kurang tercapainya target

pembangunan yang diharapkan dapat dicapai dimasa datang. Pada


umumnya permasalahan pembangunan daerah timbul dari kekuatan
(potensi daerah) yang belum dimanfaatkan secara optimal, kelemahan
yang

belum

dapat

diatasi, peluang yang belum dapat dimanfaatkan

serta ancaman dari luar daerah/eksternal yang tidak diantisipasi.


Oleh karena itu, dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
yang

berkelanjutan,

permasalahan

pembangunan

daerah

harus

diidentifikasi agar dapat dicarikan solusinya. Identifikasi permasalahan


pembangunan daerah dilakukan agar rencana pembangunan yang akan
disusun

dapat

meminimalkan

atau

menyelesaikan

permasalahan-

permasalahan yang dihadapi dengan tepat. Dengan teridentifikasinya


permasalahan pembangunan

daerah diharapkan teridentifikasi pula

berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja


pembangunan daerah dimasa lalu, terutama yang berkaitan dengan
wewenang

dan

tanggung

jawab

pemerintah

daerah

serta

demi

peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing


daerah.

B. ISU STRATEGIS
Dari

berbagai

permasalahan

pembangunan

yang

dihadapi,

tantangan dan potensi pembangunan yang dapat dikembangkan, maka


dirumuskan isu strategis pembangunan Kota Kediri melalui berbagai
pertimbangan

diantaranya

dengan

mempertimbangkan

dinamika

internasional, mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional


dan regional, merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah,
luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat,
memiliki daya ungkit

yang signifikan terhadap pembangunan daerah,

kemungkinan dan kemudahan untuk dikelola dan merupakan prioritas


terhadap janji politik yang perlu diwujudkan.

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai