1.1
Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan intoleren
Ketidakpatuhan
pengobatan yang dianjurkan dokter merupakan masalah yang sangat penting . Tingkat
ketidakpatuhan terbukti cukup tinggi dalam populasi medis yang kronis.
Walaupun
pasien tersebut mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain : pengetahuan yang relatif minim tentang penyakit DM, tidak menjalankan diet
dengan baik dan tidak melakukan latihan fisik secara teratur (Tjokroprawiro,A.,1991).
Dalam meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit DM
suatu
proses
yang berkesinambungan
diperlukan
terapi, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat
khususnya dalam menberikan asuhan keperawatan pada pasien DM.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1.2.1 Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kepatuhan klien DM dalam
menjalankan program terapi ?
1.2.2 Faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan klien DM
dalam menjalankan program terapi ?
1.3
Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien
DM dalam menjalankan program terapi.
pengaruh
Mengidentifikasi
terhadap
Mengidentifikasi
pengaruh
tingkat
pendidikan
terhadap
Relevansi
Diabetes merupakan suatu kelainan metabolik yang menahun , bila tidak diobati
dan
seringkali memerlukan pertolongan darurat dan perawatan di Rumah Sakit yang lama.
Proses pengobatan Diabetes merupakan suatu proses yang berlangsung 24 jam dan
seringkali berhubungan dengan perubahan gaya hidup. Oleh sebab itu kepatuhan
berobat merupakan harapan dari setiap penderita DM. Berarti setiap penderita DM
sanggup melaksanakan instruksiinstruksi ataupun anjuran dokternya agar penyakit
DM nya dapat dikontrol dengan baik. Pada umumnya penderita DM patuh berobat
selama ia masih menderita gejala / yang subyektif dan mengganggu hidup rutinnya
sehari-hari. Begitu ia bebas dari keluhan keluhan tersebut maka kepatuhannya
untuk berobat sangat berkurang. Perawat sebagai anggota tim kesehatan(anggota
eduktor Diabetes ) dapat menjalankan perannya sehingga kegagalan pengobatan
DNA mitichondria
Pankreatitis
Tumor pankreatektomy
Pankreatopati Fibrokalkulus
d. Endokrinopaty
-
Akromegali
Sindrom Cushing
Feokrositoma
Hiperthiridisme
f. Infeksi
-
10 15 %
Lemak
20 25 %
idaman.
Untuk kepentingan klinik praktis
Jumlah kalori yang dibutuhkan berat badan idaman, dikalikan kebutuhan kalori
basal ( 30 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita).
Ditambah dengan kebutuhan kalori untuk aktivitas (10 30 %).
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar untuk pagi ( 20 % ), siang ( 30 % ), dan
sore ( 25 % ) serta 2-3 porsi ( makanan ringan, 10 15 % ).
Untuk kelompok ekonomi rendah , makanan dengan komposisi karbihidrat
sampai 70 75 % juga memberi hasil yang baik.
Jumlah kandungan kolesterol , diusahakan lemak dari sumber lemak tidak jenuh
dan menghindari asam lemak jenuh.
Jumlah kandungan serat kurang lebih 25 g/hari, diutamakan serat laut.
( 220
MenurunkanHbA1c
Memelihara kardiovaskuler
(oral
insulin )
1. Obat Hipoglikemik Oral ( OHO )
Sulfonilurea: obat golongan ini mempunyai efek
utama meningkatkan
sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Merupakan pilihan utama untuk apsien
dengan berat badan normal dan kurang, namun masih boleh diberikan pada
ppasien dengan berat badan lebih. Pada pasien usia lanjut obat golongan
Sulfonilurea dengan waktu kerja panjang sebaiknya dihindari.
Biguanid ( Metformin) :
( misalnya pasien
dan
perilaku yang disarankan oleh dokternya atau yang lainnya, Sarafino [1990]
dikutip dari Psikologi Kesehatan [1994].
Pada umumnya perawat tidak mampu membedakan antara pasien yang
patuh dan yang patuh dan yang tidak atas nasihet /advice dan pengobatan yang
diberikan . Davis (1966), melaporkan kebanyakan dokter-dokter berkeyakinan
bahwa pasien yang diberi pengobatan akan mematuhi nasihat/perintah , tetapi
pada kenyataannya berdasarkan empiris hal tersebut tidak realistis dan over
estimasion.Ketidak patuhan terjadi apabila klien
dosis obat atau waktu pemakaiannyaserta menggunakan obat lain yang efeknya
lebih membahayakan. Tingkat ketidak patuhan berkisar antara 4-92 % dengan
media sekitar 45 % . Walau bukan hal yang vital apabila klien tidak mematuhi
nasehat namun ada anggapan bahwa klien harus mematuhi nasehat dan biula
tidak berarti klien itu salah, anggapan ini hanya berlaku apabila doketr bersifat
otoriter. Namun akhir-akhir ini hubungan ini lebih dianggap sebagai kompromi.
Pasien tidak selalu harus mematuhi nasehat dokter . Bahkan dalam beberapa hal
tindakan ini merupakan hal yang rasional untuk dilakukan. Dalam hal ini
kepatuhan dipakai sebagai contoh bahwa sukses tidaknya komunikasi dokter
dan pasien tergantung dari kepedulian dokter terhadap kliennya . Dari sudut
pandang lain kepatuhan berpengaruh terhadap kesehatan , hal ini dapat terjadi
dirumah-rumah sakit dimana resiko terjadinya infeksi dan ketergantungan pada
satu obat tertentu dapat mengakibatkan efek samping yang membahayakan .
Hare dan Wilcok (1967) , melaporkan bahwa ketidak patuhan ditemukan hanya
19 % pada pasien rawat inap. 37 % pada pasien sehari-hari dan 49 % pada
pasien rawat jalan. Hasil ini menyimpulkan dengan mengajarkan pengobatan diri
sendiri saat di rumah sakit meningkatkan kepatuhan pasien rawat jalan
( Kent dan Dalgleish,1986).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah :
a. Faktor Situasi ( Situational faktors)
Dukungan yang diberikan kepada pasien dan kesulitan yang dihadapi
keluarganya adalah relevan, mematuhi anjuran dokter mengakibatkan biaya
dan juga keuntungan.
b. Metode Perawatan ( The Treatment Regime), frekuensi dan jumlah obat
yang diberikan memiliki pengaruh, demikian juga dengan pandangan pasien
mengenai efek samping dan kemanjuran keperawatan.
realistik.
Kepatuhan pasien untuk menerapkan petunjuk diet dan penggunaan obat
hipoglikemi secara tetap memerlukan pengertian dan motivasi yang tinggi, yang
harus diusahakan melalui pendidikan yang dapat menghasilkan perubahan
perilaku.(Krall Lp, 1985).
1.7
Metodologi
1.7.1 Desain penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin
timbul selama proses penelitian (Burns & Grove,1991:171). Berdasarkan tujuan
penelitian desain penelitian yang di: cross sectional . Peneliti melakukan
observasi dan pengumpulan variabel sesaat. Artinya subyek diobservasi satu kali
dan pengukuran variabel independent dan dependent dilakukan pada saat
pemeriksaan atau pengkajian data(Sastro Asmori & Ismael,1985).
1.7.2 Frame Work
Faktor-faktor yang
Kepatuhan dalam
mempengaruhi
menjalankan
program terapi
Pasien DM
Umur
Jenis
Kelamin
Status
Perkawinan
Status
dalam keluarga
Pendi
dikan
Pekerj
aan
Pengh
asilan
Latih
an Fisik
Peny
uluhan
Obat
Hipoglikemi
1.7.3 Populasi
Popolasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah
yang diselidiki (Nursalam dan Siti Pariani,2000). Populasi penelitian ini adalah
seluruh pasien DM di Ruang Interne RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
1.7.3 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu
untuk bisa memenuhi populasi ( Nursalam dan Siti Pariani,2000). Kriteria inklusi
adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukan atau yang layak untuk
diteliti.
Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :
-
Besar
20-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
51-60 tahun
2) Jenis Kelamin
-
Laki-laki
Perempuan
3) Status Perkawinan
-
Belum menikah
Sudah menikah
Janda
Duda
SD
SMP
SMA
Akademi
PT
2) Pekerjaan Pasien
-
Swasta
PNS / ABRI
Tidak bekerja
3) Penghasilan
-
bebas (
Yang termasuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepatuhan
dalam menjalankan program terapi. Yang dimaksud Kepatuhan adalah
bagaimana pasien mentaati program terapi yang sebut dengan pentaloka
Terapi DM meliputi :
1. Penyuluhan Kesehatan
2. Diet Diabetes
3. Latihan Fisik
4. Obat Hipoglikemi ( Oral Anti Diabetik)
Definisi Operasional
1. Faktor-faktor adalah kondisi atau ciri seorang klien yang membedakan
klien yang satu dengan klien yang lainnya, yang diukur meliputi status
demografi : Umur, jenis kelamin, status perkawinan ; status sosial :
pendidikan , pekerjaan, penghasilan ; pengatahuan tentang hak dan
kewajiban dan penanggung biaya pengobatan.
- Usia adalah lamanya kihidupan seseorang yang dihitung sejak lahir
sampai dilakukan penelitian.
-Jenis kelamin adalah jenis kelamin klien yaitu pria atau wanitia.
-Status perkawinan : status klien dalam perkawinan.
-Pendidikan : pendidikan formal terakhir klien.
-Pekerjaan : pekerjaan sehari-hari klien.
-Penghasilan : pendapatan dalam keluarga sebulan.
2.Kepatuhan klien : ketaatan didalam melaksanakan program terapi DM,
meliputi diet, latihan fisik,penyuluhan dan obat hipoglikemi : oral dan
insulin.
1.7.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang
maka H0 ditolak.
1.7.7 Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomndasi dari FK Unair dan
ijin dari panitia eti RSUD Dr Soetomo Surabaya . Penelitian dimulai dengan
melakukan beberapa prosedur yang berhubungan dengan etika penelitian
meliputi:
(1) Lembar persetujuan sebagai subyek
Yang berisi pernyataan persetujuan sebagai subyek, yang diisi secara sukarela
oleh subyek. Tujuannya adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian
serta dampak selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti maka harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek menolak untuk diteliti , peniliti
tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
(2) Anomanity
Pada lembar pengumpulan data tidak mencantumkan nama subyek, lembar
pengumpulan data cukup diisi nomer kode.
(3) Confidentialy
Menjaga kerahasiaan lansia yang dijadikan subyek penelitian.
1.7.8 Keterbatasan
Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian ( Burns
& Grove,1991). Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
(1) Sampel yang digunakan terbatas pada pasien DM dengan yang dsg dirawat
di Ruang Interne RSUDDr. Soetomo Surabaya, sehingga hasilnya mungkin
kurang representatif sebagai generalisasi secara keseluruhan di Jawa Timur.
(2) Tehnik samplingnya menggunakan non probability , yang pada dasarnya
kurang objektif karena dipilih menurut perkiraan peneliti.
(3) Pengumpulan data menggunakan kuesioner, memungkinkan
responden
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Kedokteran
Tanda tangan
Tanggal
No. Register
: ..
: ..
: ..
LEMBAR KUESIONER
Ya
Tidak
I.
Data Demografi
1. Umur
1) 20 30 tahun
2) 31 40 tahun
3) 41 51 tahun
4) 51 60 tahun
5) lebih dari 61 tahun
2. Jenis kelamin
1) Laki-laki
2) Perempuan
3. Status Perkawinan
1) Belum kawin
2) Sudah kawin
3) Janda
4) Duda
4. Status dalam keluarga
1) Suami
2) Istri
3) anak
5. Pendidikan
1) SD
2) SMP
3) SMA
4) Akademi
6. Pekerjaan
1) Buruh
2) Swasta
3) PNS/ABRI
4) Tidak bekerja
7. Penghasilan
1) Kurang dari Rp.100.000.00
2) Rp. ( 100.000,00 .300.000.00 )
3) Rp. ( 300.000.00 500.000.00 )
4) Lebih dari Rp. 500.000.00
II.
Program Terapi
1. Diet
1) Apakah makanan yang disediakan
dari RS selalu dihabiskan
2) Apakah ada makan makanan selain
yang disediakan dari RS.
3) Apakah makanan itu
a. Roti / kue-kue manis
b. Nasi
c. Pisang
d.Buah lain (.)
2. Latihan Fisik
1) Apakah selama di RS selalu berbaring
ditempat tidur
2) Apakah rutin olah raga pagi atau
3)
dalam
dalam
program
materi
penyuluhan
bermanfaat ?
4. Obat Hipoglikemi
1) Apakah obat yang didapat berupa
obat yang ;
a. di minum
b. disuntik
2) Apakah obat yang diminum selalu
diberikan oleh perawat ?
3) Apakah ada minum obat tanpa resef
dokter untuk penyakit diabetesnya
4) Apakah tetap minum obat walaupun
tidak ada keluhan ?
dan memperbaiki
dan penurunan
masukan makanan