INTERPROFESSIONAL EDUCATION
SUBJEK: LANSIA
Dosen Pembimbing:
Dra. Ani Margawati,M.Kes,Ph.D
Dr. Anggorowati,S.Kp., M. Kep., Sp. Mat
dr. Hari Peni Julianti, Sp.KFR
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2.7
Fatma Az Zahra
22010113140151
22020113140058
22030113120018
22010113120016
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
A. Gambaran Keluarga
No
Kedudukan
dalam
keluarga
Jenis
kelamin
(L/P)
Umur
Agama
Suku
Status
Marital
Pendidikan
Pekerjaan
Turmudi
Kepala
keluarga
30
tahun
Islam
Jawa
Menikah
SLTP/Sederajat
Buruh bangunan
2.
Ernawati
Isteri
29
tahun
Islam
Jawa
Menikah
Belum
SD/sederajat
3.
Ahmad Guntur
Mahandyika
Anak
6 tahun
Islam
Jawa
Belum
menikah
Masih
bersekolah Belum/tidak
(SD Kelas 1)
bekerja
Muhammad
Bagus Mahendra
Anak
3 tahun
Islam
Jawa
Belum
menikah
Belum/tidak
bersekolah
1.
Nama
tamat Wiraswasta
Belum/tidak
bekerja
B. Hasil Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan Anak
Ny. E tidak pernah membawa kedua anaknya untuk melakukan pengukuran
berat badan baik yang diadakan di posyandu maupun tempat fasilitas kesehatan
lainya, sehingga kurang diketahui perkembangan pertumbuhan anak. Kedua anak
Ny. E tidak mendapatkan imunisasi dasar dari pelayanan kesehatan.
2. Fungsi Pendidikan
Saat ini, anak pertama yaitu An. D, sedang menjalani pendidikan sekolah
dasar kelas 1 di MI yang berlokasi tepat di depan rumah Ny. E. Ny. E berharap
setidaknya semua anaknya menempuh pendidikan hingga tingkat SMA namun
belum ada perencanaan dana khusus untuk pendidikan anak.
3. Status Gizi
Anak pertama merupakan An. D, telah berusia 6 tahin lebih 8 bulan, dan
memiliki berat badan 17,5 kg dan tinggi badan sebesar 108 cm. Pada waktu lahir,
An. D memiliki berat badan 3,2 kg sehingga tidak termasuk BBLR. Ia tidak
mendapatkan ASI eksklusif dan sudah meminum susu formula sejak usia 2
bulan. Dndikator pertumbuhan An. D dapat dilihat dari IMT/U dan TB/U.
Berdasarkan IMT/U, nilai z-score yang didapat adalah -0,31 yang termasuk
normal. Namun untuk nilai z-score TB/U, hasil yang didapat yaitu -2,34. Angka
tersebut meunjukkan bahwa An. D tergolong sangat pendek atau stunting.
Pengukuran antropometri pada anak kedua, yaitu An. B, mendapatkan hasil
berupa berat badan sebesar 11,5 kg dan tinggi badan sebesar 86 cm. Berat badan
lahir An. B adalah sebesar 3,3 kg yang termasuk normal. Ia dilaporkan
mendapatkan ASI eksklusif. An. B berusia 2 tahun 11 bulan, sehingga indikator
pertumbuhan yang digunakan adalah nilai BB/TB, BB/U, dan TB/U. Nilai zscore untuk indikator BB/TB pada An. B adalah -0,44 yang termasuk normal,
sedangkan untuk indikator TB/U mendapatkan angka -2,69. Ini menunjukkan
bahwa An. B mengalami stunting atau termasuk sangat pendek. Karena nilai zscore TB/U yang rendah, maka nilai z-score untuk BB/U menjadi rendah pula,
yaitu -1,82.
.
4. Riwayat makan
Berdasarkan data FFQ, ditemukan bahwa rata-rata asupan energi harian An. D
adalah sebanyak 1251 kkal atau 95% dari kebutuhan hariannya yang dihitung
dengan bantuan rumus Mifflin. Namun, rerata asupan protein harian An. D hanya
memenuhi 55,5% yaitu hanya 27,4 g sehingga tergolong defisit. Terlebih, asupan
vitamin D, vitamin B1, kalsium, dan zat besi yang dibutuhkan dalam tumbuh
kembang juga tercatat defisit. Meskipun demikian, asupan seng An. D sudah
mencukupi. Selain itu, asupan kolesterol harian An. D termasuk berlebih yaitu
317 mg. An. D hanya makan satu kali dalam sehari, yaitu makan malam. Berikut
rekapitulasi analisis asupan dan kecukupan zat gizi harian An. D.
No Zat gizi
Jumlah
Kebutuhan %
Kesimpulan
Energi
95%
Sedang
Protein
27,4 g
49 g
55,5%
Defisit
Lemak
37,5 g
43 g
31,5%
Sedang
Karbohidrat
181,27 g
180 g
100%
Cukup
Serat
5,26 g
22 g
23,9%
Defisit
Vitamin A
161,7 g
400 mcg
40,4%
Defisit
Vitamin D
1 mcg
15 mcg
6,7%
Defisit
Vitamin B1
0,39 mcg
0,6 mcg
65%
Defisit
Vitamin B2
1,17 mg
1 mg
117%
Cukup
10 Vitamin B6
0,65 mg
0,6 mg
108%
Cukup
11 Vitamin B12
2,76 mcg
1,2 mcg
230%
Cukup
12 Natrium
838 mg
1200 mg
69,8%
Defisit
13 Kalium
2841 mg
3800 mg
74,8%
Kurang
14 Kalsium
771 mg
1000 mg
77,1%
Kurang
15 Fosfor
835 mg
500 mg
167%
Cukup
16 Zat besi
5,09 mg
9 mg
56,5%
Defisit
17 Seng
5,29 mg
5 mg
105,8% Cukup
18 Kolesterol`
317 mg
Sedangkan untuk riwayat asupan An. B yang juga didapatkan melalui FFQ,
rata-rata asupan energinya sebesar 939 kkal serta asupan proteinnya hanya
mencapai 25,31 g. Karena masih dalam masa pertumbuhan, maka terdapat
beberapa asupan mikronutrien yang menjadi perhatian, seperti asupan vitamin D
yaitu sebesar 1 mcg, asupan vitamin B1 sebesar 0,32 mg, asupan kalsium sebesar
658 mg, asupan fosfor mencapai 731 mg, asupan zat besi sebanyak 9,8 mg, dan
asupan seng sebesar 5,26 mg. Adapun asupan kolesterol per hari An. B mencapai
301 mg. Selain itu, An. B hanya makan sebanyak satu atau dua kali dalam sehari,
serta memiliki kebiasaan jajan dari makanan yang tersedia di warung ibu.
Kebutuhan total energi An. B dihitung dengan bantuan rumus Mifflin
menghasilkan total kebutuan energi harian sebesar 1060 kkal. Ini menunjukkan
bahwa An. B telah mengonsumsi sebanyak 88,5% dari kebutuhannya, yang
tergolong sedang. Sedangkan asupan kalsium, zat besi, seng, dan fosfor An. B
termasuk baik, namun untuk asupan protein, vitamin B1, dan vitamin D terhitung
defisit. Berikut analisa kecukupan zat gizi An. B.
No Zat gizi
Jumlah
Kebutuhan %
Kesimpulan
Energi
939 kkal
1060 kkal
88,5%
Sedang
Protein
25,3 g
39 g
25,3%
Defisit
Lemak
31,5 g
35 g
31,5%
Sedang
Karbohidrat
116,2 g
145 g
79,7%
Kurang
Serat
4,3 g
19 g
22,7%
Defisit
Vitamin A
151,2 g
300 mcg
50,4%
Defisit
Vitamin D
1 mcg
15 mcg
6,7%
Defisit
Vitamin B1
64%
Defisit
Vitamin B2
0,95 mg
0,7 mg
135,7% Cukup
10 Vitamin B6
0,64 mg
0,5 mg
128%
11 Vitamin B12
267,7% Cukup
12 Natrium
530 mg
1000 mg
53%
Defisit
13 Kalium
2809 mg
3000 mg
93,6%
Sedang
14 Kalsium
658 mg
650 mg
101,2% Cukup
15 Fosfor
731 mg
500 mg
146,2% Cukup
16 Zat besi
9,8 mg
8 mg
122,5% Cukup
17 Seng
5,26 mg
4 mg
131,5% Cukup
18 Kolesterol`
301 mg
C. Permasalahan
1. Anak tidak mendapatkan imunisasi dasar
2. Status gizi kedua anak yang termasuk stunting
3. Pola asuh ibu kurang baik
Cukup
D. Analisis Masalah
2. Perilaku
a) Pola makan
Kedua anak memiliki pola makan kedua anak kurang baik yang tercermin dari
frekuensi makan yang hanya satu s.d dua kali dalam sehari dan konsumsi jajan
yang berlebih. Pola makan yang tidak teratur ini diikuti oleh variasi makanan yang
rendah dan kurang sehat sehingga menyebabkan asupan An. B dan An. D menjadi
tidak tercukupi. Data FFQ menunjukkan bahwa konsumsi protein kedua anak
termasuk deficit. Kurang terpenuhinya kebutuhan protein dapat menyebabkan
gangguan dalam pembentukan hormone pertumbuhan dan terhambatnya
pemanfaatan zat-zat gizi lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Hal ini
tercermin pula dalam nilai z-score TB/U kurang dari -2 sehingga tergolong sangat
pendek atau stunting. Ditemukannya stunting pada kedua anak ini menunjukkan
terjadinya kekurangan asupan dalam jangka waktu yang lama. Kondisi tinggi
badan yang kurang menjadi sulit untuk diperbaiki pada An. D, mengingat usianya
yang telah melebihi 5 tahun, namun untuk An. B masih dapat diusahakan tumbuh
kejar secara linear.
Akan tetapi, stunting juga menunjukkan bahwa anak kekurangan asupan
selama masa awal perkembangan organ-organ yang vital, termasuk otak.
Akibatnya, An. D dan An. B sangat mungkin memilki kemampuan berpikir dan
intelegensi yang lebih rendah dibandingkan anak seumurannya yang memiliki
tinggi badan normal. Adanya pola dan kebiasaan makan yang kurang baik
teresebut diperkirakan terkait dengan pola asuh orangtua yang cenderung
melepaskan anaknya sehingga kurang terdapat kontrol dan perhatian terhadap pola
makan anak. Orangtua kurang mendorong dan memotivasi anak untuk makan
dengan baik serta membiarkan mereka mengonsumsi jajanan yang membuat
mereka merasa kenyang terlebih dahulu sebelum memasuki waktu makan besar.
E. Intervensi
No
Sasaran
Intervensi
Materi:
o Definisi dan pentingnya imunisasi dasar
o Hasil pengkajian pengukuran antropometri anak
o Manfaat pemantauan pertumbuhan
o Dampak negative pertumbuhan yang terhambat
o Cara pemantauan dan interpretasi indiktor
Materi:
o Pemaparan hasil recall dan kemungkinan dampaknya
o Zat-zat gizi penting terkait pertumbuhan anak dan
manfaatnya
o Pilihan
makanan
dan
menu
untuk
pemenuhan
kebutuhan anak
o
Keluarga
Materi:
o Pentingnya kebersihan lingkungan
F. Evaluasi
No
Intervensi
dan
Monitoring
-
pemantauan
Evaluasi
pemahaman ibu
-
Menanyakan
Ibu
masih
kurang
memahami
(30%)
untuk
tetapi
melakukan
cukup
mengerti
(50%)
terkait
imunisasi
tetapi
belum
bersedia
ke
Menanyakan perkembangan perubahan pola Secara umum, ibu sudah tampak memiliki
makan dan hambatan yang dihadapi
recall
belum
menunjukkan
adanya
Melakukan diskusi kecil untuk melihat tingkat Keluarga masih tampak kurang memahami (30%)
pemahaman anggota keluarga