dengan
rancangan
penelitian
cross-sectional
dengan
: Miftahul Jannah
: Medical Education
Title
C. Definisi
a) Definisi Persalinan Prematur
Persalinan prematur adalah persalinan yang berangsung
pada umur kehamilan 28 minggu sampai kurang dari 37
minggu.
b) Definisi Infeksi saluran kemih
Istilah
umum
yang
menunjukkan
keberadaan
2010
Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang melahirkan
dengan status prematur dan aterm di Rumah Sakit Umum
Adjidarmo Keabupaten Lebak Provinsi Banten yang berjumlah
96 yang diperoleh dari hasil perhitungan besar sampel dengan
enggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi berikut:
2
1 p
2
p1 [ 1p 1 ]+ p
1 p
1a /2 2 P [ 1P ] + Z
{Z
Keterangan :
N
= Jumlah sampel yang dibutuhkan
No RM pasien dengan
diagnosa partus matur
Sistematic random sampling
Lihat hasil pemeriksaan
laboratorium patologi klinik
Normal
Leukosit < 10 LPB
ISK
Leukosit > LPB
Tabulasi dan input ke
SPS 16
Analisa data
Editing
Entry Data
Coding
Data
Ke
komputer
Bagan 3.2 Proses Pengolahan DataData
Analisis Data
- Analisis univariat
Analisis ini bertujuan untuk
Cleaning
Data
menggambarkan
hubungan
variabel
dependen
(partus
2011. Pada penelitian ini, data yang didapat adalah rekam medik pasien
persalinan di RSUD Adjidarma Lebak Januari-Desember 2010
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara infeksi
saluran kemih terhadap kejadian prematur di RSUD Adjidarma Lebak
tahun 2010.
1} Analisis Univariat
Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen
maupun independen. Selanjutnyan hasil analisis univariat akan
dijelaskan pada sub-bab berikut ini:
Partus Prematur dan tidak prematur
Distribusi ibu hamil yang melahirkan prematur dan tidak
prematur di Rumah Sakit Adjidarma Lebak-Banten periode
Januari-Desember 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Ibu hamil
di Rumah Sakit Adjidararma Lebak-Banten periode 2010
Status Prematur
N
%
Ya
73
67, 0
Tidak
36
33,0
Total
109
100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel diketahui bahwa lebih banyak ibu hamil
yang melahirkan dengan persalinan prematur (67,0%) daripada
yang tidak prematur (32,0%).
Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada
bayi prematur masih sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan
maturitas organ pada bayi lahir seperti paru, otak, dan
gastrointestinal. Di negara Barat sampai 80 % dari kematian
neonatus adalah akibat prematuritas, dan bayi yang selamat 10
% mengalami permasalahan dalam jangka panjang seperti
serebral palsi, retinopati, retradasi mental, dan juga disfungsi
neurobehavior dan prestasi sekolah yang kurang baik.10-12 Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian kami yang menggambarkan
N
39
7/
109
%
35, 8
64, 2
100
pada
ginjal
dan
saluran
kencing
sehingga
2} Analisis Bivariat
Analisis bivariat
digunakan
untuk
melihat
kemungkinan
yang
serius
seperti
pielonefritis,
penyakit
N
32
%
82,1
Tidak
N
%
7
17,9
Total
N
Odd Ratio
95 % Cl
39
35,8
3,233
pvalue
0,02
Tidak ISK
41
Total
73
58,6
104,
7
29
41,4
70
64,2
36
59,3
109
100
1,25-8,33
PEMAKAIAN
PEMBALUT
HERBAL
UNTUK
herbal terhadap kejadian ISK dengan menilai profil urin sebagai indikator
penegakkan diagnosis ISK.
Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah intervention study dengan desain cross over. Untuk menentukan
jumlah sampel tidak bisa menggunakan rumus karena belum ada
penelitian sebelumnya. Jadi, sebagai penelitian pendahuluan diambil
jumlah sampel sebanyak 30 orang.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 subjek
penelitian dengan leukosit >15 pasca menggunakan pembalut non herbal
dan nitrit negatif berdasarkan hasil pemeriksaan urinalisis dengan
menggunakan dipstcik urine test.
Kesimpulan: 1. Didapatkan 1 subjek penelitian yang mengalami
peningkatan jumlah leukosit pasca menggunakan pembalut non herbal. 2.
Tidak didapatkan perbedaan nitrit urin pasca menggunakan pembalut
herbal dibandingkan dengan pembalut non herbal
ABSTRACT
Imtiyazi Nabila
"Benefits of Using Herbal Pads To Prevent Urinary Tract Infections
(Evaluation At the Medical Student Not Married"
Background: Urinary Tract Infection (UTI) is a general term used to
indicate the presence of microorganisms in the urine. A group of women
at high risk for UTI is women who are menstruating. In Indonesia, only a
small proportion of women who use herbal sanitary napkins during
menstruation. To the researchers wanted to deepen the effect of the use of
herbal pads on the incidence of UTI by assessing the profile of urine as
indicators of the diagnosis of UTI
Methods: The method used in this study is the intervention study with
cross-over design. To determine the number of samples can not use
formula because no previous studies. Thus, as the number of samples
taken preliminary study of 30 people. Results: The results showed that
the first subject of research with leukocytes >15 after the use of non
herbal pads and negative nitrite based on the results of urinalysis using
dipstcik urine test.
B. Latar Belakang
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang
dipakai dalam menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam urin.
Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria. Bakteriuria bermakna
menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme murni lebih dari 105 colony
forming units (CFU) pada biakan urin.1 Bakteriuria bermakna tanpa
disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik.
Sebaliknya, bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut
bakteriuria simptomatik. Infeksi saluran kemih dibagi berdasarkan
lokasinya yaitu saluran kemih atas dan bawah.
Setiap individu beresiko mengalami infeksi bakteri pada saluran
kemihnya, terutama wanita dewasa. Kelompok wanita yang beresiko
tinggi adalah wanita yang sedang mengalami masa menstruasi.
Menstruasi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya ISK
karena pengaruh dari sistem endokrin, yaitu hormon estrogen. Selain itu
didukung juga dari faktor anatomi sistem urinary wanita yaitu panjang
uretra wanita yang hanya berkisar antara 3-4 cm dan letaknya yang
berdekatan dengan sistem reproduksi, ostium vagina dan anus. Sehingga,
wanita mempunyai risiko lebih besar mengalami ascending infection dari
daerah perineum dan sekitarnya.
Penyakit ISK merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia
yang perlu mendapatkan perhatian serius. Pada anak yang baru lahir
hingga umur 1 tahun, dijumpai bakteriuria di 2,7% laki-laki dan 0,7% di
perempuan. Pada anak berusia 1-5 tahun, insidens bakteriuria di
perempuan bertambah menjadi 4,5% sementara berkurang di laki-laki
menjadi 0,5%. Menjelang remaja, insidens ISK bertambah secara
bakteri.
Pemeriksaan
kultur
urin
dimaksudkan
untuk
herbal
selama
menstruasi.
Untuk
itu
peneliti
ingin
C. Definisi
1} Pembalut Wanita
Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh
wanita di saat menstruasi, berfungsi untuk menyerap darah dari
vagina. Selain saat menstruasi, pembalut juga digunakan pada saat
setelah melahirkan, sesudah aborsi, setelah pembedahan vagina,
maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut untuk menyerap
setiap cairan yang berupa perdarahan pada vagina.
Pembalut dipakai ketika wanita sedang mengalami periode
menstruasi dengan tujuan untuk menyerap darah yang keluar.
Pembalut digunakan sebagai pemakaian luar, diantara vulva dan
pakaian dalam wanita.
2} Jenis Pembalut Wanita
Pembalut wanita terdiri dari dua jenis yaitu, pembalut herbal dan
pembalut non herbal. Hal yang membedakan diantara kedua jenis
pembalut tersebut adalah komposisi herbal alami yang terkandung di
dalam pembalut herbal yang tidak hanya berfungsi menyerap darah
haid tetapi juga berfungsi sebagai antiseptik.
3} Kandungan Pembalut Herbal
Huo GZ, et al (1995) dan Alankar (2009)5 yang dirujuk oleh Rachma
dijelaskan beberapa komposisi herbal alami beserta fungsinya yang
terkandung dalam pembalut herbal. Komposisi yang terkandung
dalam pembalut herbal yaitu Mai Fang Shi, dengan nama latin
Maifanitum/Mai Fang Stone/Talcum, Peppermint dengan nama latin
Menthae Herb, Ming Fang (Alumen), Bing Pian, dengan nama latin
Borneol/Borneolum, Kuai Mu You, dengan nama latin Agrilariae
Lignum, Selain itu, pembalut herbal juga mengandung kapas murni
(Gossypium) sebagai bahan penyerap utama.
4} Fungsi Kandungan Pembalut Herbal
Mai Fang Shi, dengan nama latin Maifanitum/Mai Fang
Stone/Talcum, berkhasiat mengurangi bau busuk. Hal ini dikarenakan
E. Metodelogi Penelitian
1} Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah intervention study
dengan desain cross over.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 Oktober
2015 dengan pengambilan sampel dilaksanakan dari April 2015
Juli 2015.
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan
di
laboratorium
Patologi
Klinik,
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dengan rentang usia
18-25 tahun.
Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah mahasiswi PSPD UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
- Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
a} Riwayat ISK dalam 1 bulan terakhir
b} Sudah menikah
c} Riwayat penggunaan pembalut herbal dalam 2 bulan
terakhir.
Urin yang digunakan adalah urin segar pagi hari porsi tengah
(midstream urine), hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga pasca
menstruasi. Urin diperoleh dari mahasiswi PSPD UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang dan terbagi
menjadi dua kelompok, kelompok I dengan pemakaian pembalut
herbal dan kelompok tanpa pemakaian pembalut herbal.
Untuk menentukan jumlah sampel pada setiap kelompok
penelitian, digunakan rumus sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jumlah sampel beda rerata perubahan leukosit
digunakan rumus mencari beda rerata kelompok berpasangan
dengan rumus :
[ za + z p ] x S d
d
n=
Sd
: SD of mean difference
D
: minimal clinically important difference
2. Untuk mencari beda proporsi nitrit urin positif dengan dan tanpa
penggunaan pembalut herbal digunakan rumus mencari beda
proporsi pada kelompok berpasangan dengan rumus sebagai
berikut :
np
[ za f + z p f d ]2
2
d2
Alternative
[ za + z ]2 f
np
=
d2
b
Np
f
: Number of pairs
: Proportion of participants pair with discordant response
Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pot urin
beserta label yang telah tersedia dan dip-stick urine test.
Bahan Penelitian
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah urin segar
pagi hari porsi tengah (midstream urine), hari pertama, hari
kedua, dan hari ketiga pasca menstruasi yang diperoleh dari
mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pengukuran Sampel
- Urin
Pengambilan urin dilakukan satu kali sehari selama tiga hari
berturutturut, yaitu saat hari pertama pasca menstruasi, hari
kedua pasca menstruasi, dan hari ketiga pasca menstruasi.
Pengambilan urin dilakukan dengan memberikan pot urin
sebanyak 3 buah pada mahasiswi yang sedang mengalami
menstruasi.
Sebelum
pengambilan
urin,
mahasiswi
menyingkirkan
terjadinya
kerancuan
pada
Kelompok 1
Pembalut herbal
Pembalut nonherbal
Cek profil urin 3 hari
berturut-turut pasca
menstruasi
1 bulan berikutnya
1 bulan berikutnya
Pembalut herbal
Cek profil urin 3 hari
berturut-turut pasca
menstruasi
Pembalut nonherbal
Cek profil urin 3 hari
berturut-turut pasca
menstruasi
yang
akan
diberikan
dalam
penelitian
dan
telah
{%} n = 60
n = 30
1 [ 1,6 % ]
47 [ 78,3 % ]
13 [ 21,6 % ]
24 [ 80 % ]
6 [ 20 % ]
13 [ 21,6 % ]
36 [ 60 % ]
11 [18,3 % ]
7 [ 23,3 % ]
15 [ 50 % ]
8 [ 26,6 % ]
47 [ 78,3 % ]
13 [ 21,6 % ]
30 [ 100 % ]
-
2 [ 3,3 % ]
45 [ 75 % ]
13 [ 21,6 % ]
2 [ 6,6 % ]
22 [ 73,3 % ]
6 [ 20 % ]
Variabel
Riwayat penggunaan pembalut
herbal
berbedabeda
sehingga
terdapat
kemungkinan
kopi
tidak
Indikato
r
Leukosit
Nitrit
Pre
Pembalut
Pembalut
Leukosit < 15
menstruasi
30
herbal
30
non herbal
29
Leukosit > 15
Nitrit +
1
-
30
30
30
Interpretasi
Nitrit -
segar pagi hari porsi tengah dan jenis pembalut non herbal yang
digunakan selama menstruasi, pembalut non herbal yang tidak sesuai
dapat mengakibatkan iritasi dan inflamasi pada daerah kewanitaan.
Proses inflamasi yang terjadi dapat menunjukkan hasil positif palsu pada
pemeriksaan urin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan urinalisis dengan menggunakan
dipstick urine test didapatkan indikator penilaian untuk mengukur
keberadaan nitrit di dalam urin didapatkan hasil nitrit (-) pada seluruh
pemeriksaan urinalisis, baik saat pre menstruasi, pasca menstruasi
menggunakan pembalut herbal dan non herbal. Hasil pemeriksaan nitrit
(-) menginterpretasikan bahwa tidak adanya bakteri yang terdapat di
dalam urin.
I. Keluhan Berkemih
Berdasarkan hasil kuesioner mengenai sebaran keluhan berkemih
dengan 13 variabel pertanyaan, didapatkan 21 orang mengalami gejala
yang mengarah ke infeksi saluran kemih dan 9 orang tidak memiliki
gejala sama sekali.
Gejala yang banyak dikeluhan berdasarkan urutan terbanyak
jumlah subjek penelitian adalah urgency setiap kali ingin berkemih
(46,6%), perasaan tidak tuntas setiap kali selesai berkemih (30%),
kadang-kadang tidak dapat menahan rasa ingin berkemih sebelum tiba
di toilet (13,3%), merasakan urin keluar ketika sedang tertawa, bersin,
batuk, loncat, atau berlari (10%), buang air kecil (BAK) >8 kali dalam
sehari, terbangun pada malam hari untuk berkemih 3-4 kali, perlu
untuk sedikit mengejan ketika ingin berkemih, merasa urin cukup
lama keluar ketika ingin berkemih (3,3%).
Untuk menegakkan diagnosis pasti infeksi saluran kemih pada
seluruh subjek penelitian yang mengalami gejala tersebut perlu
dilakukannya pemeriksaan dengan kultur urin untuk mengetahui
sepenuhnya
merupakan
penyebab
terjadinya
penyakit.
selesai
berkemih
dengan
menggunakan
handuk
sabun)
dan
mencuci
pakaian
dalam
dengan
dalam
dibawah
sinar
matahari
(6,6%),
frekuensi
saluran kemih karena frekuensi mengganti pakaian dalam yang <3 kali
dalam sehari.
Apabila pakaian dalam yang digunakan merupakan bahan yang
tidak dapat menyerap keringat atau air (ex. Synthetic (nylon)), maka
hal ini dapat meningkatkan risiko ISK. Tapi apabila jenis bahan
pakaian dalam yang digunakan adalah bahan yang dapat menyerap
keringkat (ex. Cotton), maka faktor predisposisi untuk terjadinya ISK
dapat berkurang namun erat hubungannya dengan frekuensi
mengganti pakaian dalam dalam sehari. Jenis pakaian dalam seperti
bahan synthetic (nylon) yang tidak menyerap keringat lebih banyak
seperti bahan cotton, dapat menyebabkan perineum menjadi lembab
dan meningkatkan resiko untuk terjadinya infeksi pada saluran kemih.
Mengeringkan pakaian dalam dibawah sinar matahari merupakan
salah satu cara untuk mematikan kuman atau bakteri. Maka apabila
pakaian dalam yang sudah dicuci tidak dikeringkan dibawah sinar
matahari dapat menciptakan kondisi yang lembap dan memicu
pertumbuhan bakteri.
Minimal waktu yang dianjurkan untuk membersihkan rambut pubis
terutama dengan cara memotong rambut pubis yaitu 40 hari sekali
atau kurang lebih satu bulan sekali. Karena apabila tidak dibersihkan,
dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK. Frekuensi memotong dan
membersihkan rambut pubis setiap dua bulan sekali, satu bulan sekali,
atau kurang dari satu bulan sekali dapat menurunkan resiko infeksi
pada saluran kemih.12 Anjuran untuk memotong rambut pubis juga
terdapat dalam hadis :
Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu, Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda :
hasil
kuesioner
mengenai
kebiasaan
selama
hasil
kuesioner,
didapatkan
bahwa
frekuensi
resiko infeksi pada saluran kemih, akibat dari pindahnya bakteri dari
anus ke vagina. Rata-rata seluruh responden kuesioner dan subjek
penelitian sudah melakukan cara atau tekhnik yang benar ketika
membersihkan daerah perineum dan daerah kewanitaan, yaitu dengan
cara membersihkan dari depan ke belakang. Walaupun masih
didapatkan satu subjek penelitian membersihkan daerah perineum dan
daerah kewanitaan dengan cara dari belakang ke depan (3,3%).