TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Anatomi
Pelvis (panggul) tersusun atas empat tulang yaitu sakrum,
koksigeus, dan dua tulang inominata yang terbentuk oleh fusi ilium,
iskium, dan pubis. Tulang-tulang inominata bersendi dengan sakrum pada
sinkondrosis sakroiliaka dan bersendi dengan tulang inominata sebelahnya
di simfisis pubis.1
vera
tidak
menggambarkan
jarak
terpendek
antara
dan dengan arkus pubis yang luas. Jenis ini ditemukan pada 5%
wanita.
2.2
Definisi
Panggul dikatakan sempit apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari
ukuran yang normal.Kesempitan panggul bisa pada inlet (pintu atas
panggul), midpelvis (ruang tengah panggul), atau kombinasi dari inlet,
midpelvis, atau outlet. Ukuran pelvis normal (untuk janin rata-rata)
termasuk
konjugata
diagonalis
12,5
cm,
konjugata
obstetrik
2.2.1
Kesempitan midpelvis
Terjadi bila:3
a. Diameter interspinarum 9 cm, atau
b. Kalau diameter transversa ditambahkan dengan diameter sagitalis
posterior kurang dari 13,5 cm.
Kesempitan midpelvis hanya dapat dipastikan dengan Rontgen
pelvimetri. Dengan pelvimetri klinik, hanya dapat dipikirkan kemungkinan
kesempitan midpelvis, kalau: spina menonjol, partus akan tertahan, disebut
midpelvic arrest, side walls convergen, ada kesempitan outlet.3
Midpelvis contraction dapat memberi kesulitan sewaktu partus
sesudah kepala melewati pintu atas panggul. Adanya kesempitan ini
sebetulnya merupakan kontraindikasi untuk forsep karena daun forsep
2.2.3
2.3
Diagnosis
Kita selalu memikirkan kemungkinan panggul sempit, bila ada
seorang primigravida pada akhir kehamilan apabila kepala anak belum
memasuki pintu atas panggul dan dijumpainya malpresentasi janin. Ibu
dengan tinggi badan yangkurang dari 145 cm, patut kita curigai adanya
kesempitan panggul. Pada palpasi,apabila kepala janin didorong dan tidak
masuk ke pintu atas panggul, atau masih goyang di atas simfisis pubis
(tanda Osborn).2
2.3.1
Pelvimetri Klinis
1. Pemeriksaan panggul luar
Cara ini dapat ditentukan secara garis besar jenis, bentuk, dan
ukuran-ukuranpanggul apabila dilakukan dengan pemeriksaan dalam.
Alat-alat yang dipakaiantara lain : jangkar-jangkar panggul Martin,
Oseander, Collin, Boudeloque dan sebagainya. Yang diukur adalah:3
a. Distansia spinarum ( 24-26 cm), jarak anatar kedua spina iliaka
anteriorsuperior sinistra dan dekstra.
b. Distansia kristarum ( 28-30 cm), jarak yang terpanjang antara dua
tempatyang simetris pada krisna iliaka sinistra dan dekstra.
10
11
12
Gambar
2.9.
Cara
mengukur
konjugata
diagonalis
pada
pemeriksaan dalam.2
2.3.2
Rontgen Pelvimetri
Dari foto dapat kita tentukan ukuran-ukuran CV, CO (Conjugata
Obstetrique) =apakah kurang dari normal, CT (Conjugata Tranversalis),
serta imbang kepala panggul.2
Indikasi pemeriksaan Rontgen pada kehamilan bila ada kecurigaan
fetopelvik disproporsic atau kecurigaan panggul sempit, riwayat operasi
seksio sesaria atau riwayat forcep serta riwayat kematian janin dalam
persalinan. X-ray pelvimetri juga dilakukan bila pada pemeriksaan klinis
didapati ukuran konjugata diagonal <11,5 cm atau diameter intertuberous
< 8 cm serta bila kepala janin tidak masuk pintu atas panggul dan
13
malposisi letak janin seperti pada presentasi bokong, wajah atau letak
lintang.7
2.4
Penatalaksanaan
Saat ini ada 2 cara yang merupakan tindakan utama untuk
menangani persalinan pada disproporsi sefalopelvik, yakni sectio sesaria
dan partus percobaan.8
a. Sectio Sesaria
Sectio sesaria dapat dilakukan secara elektif atau primer, yakni
sebelum persalinan mulai atau pada awal persalinan, dan secara
sekunder yakni setelah persalinan berlangsung selama beberapa waktu.
sectio sesaria elektif direncanakan lebih dahulu dan dilakukan pada
kehamilan cukup bulan karena kesempitan panggul yang cukup berat,
atau karena terdapat disproporsi sefalopelvik yang nyata.4
Berdasarkan perhitungan konjugata vera pada pintu atas panggul
dapat diambil tindakan yaitu:9
- panjang CV 8-10 cm partus percobaan
- panjang CV 6-8 cm SC primer
- panjang CV < 6 cm SC absolut.
Selain itu sectio tersebut diselenggarakan pada kesempitan ringan
apabila ada faktor- faktor lain yang merupakan komplikasi, seperti
primigravida tua, kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki,
kehamilan pada wanita yang mengalami infertilitas yang lama,
14
15
2.5
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi pada ibu dan janin. Pada Ibu, komplikasi
yang dapat terjadi antara lain:2
1. Persalinan akan berlangsung lama.
2. Sering dijumpai ketuban pecah dini.
3. Karena kepala tidak mau turun dan ketuban sudah pecah, sering terjadi
talipusat menumbung.
4. Moulage kepala berlangsung lama.
5. Sering terjadi inersia uteri.
6. Ruptur uteri.
7. Simfisiolisis.
8. Infeksi intrapartal.
16
17