Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN PADA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

PADA TN AG UMUR 48 TAHUN CALON AKSEPTOR KB MOP


(VASEKTOMI) DI RUMAH SAKIT UMUM PM

OLEH :
KELOMPOK 2

Made Aprillia Negari

P07124214 008

I G A A Cahyaningrum Ananta

P07124214 017

Kadek Devi Ary Suta

P07124214 022

Ni Putu Manis Mustika Dewi

P07124214 023

Ni Putu Ayu Sinta Puji Rahayu

P07124214 025

Ni Putu Devi Nita Sari

P07124214 027

Ni Km Ngurah Apni Sulistyawati SJ

P07124214 028

Ni Nyoman Juni Astuti

P07124214 031

Kadek Vebny Lia Primantari

P07124214 040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
2016

PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Asuhan Kebidanan
Pada Pelayanan Keluarga Berencana Pada Tn Ag Umur 48 Tahun Calon
Akseptor KB MOP (Vasektomi) di Rumah Sakit Umum PM tepat pada
waktunya.
Kami tetap menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman kami yang
cukup dangkal dan terbatas. Kendala ini dapat diatasi karena bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak yang telah membantu penyelesaiannya. Untuk itu
kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan Keluarga
Berencana,
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan material,
3. Serta pihak-pihak yang telah membantu yang tidak bisa kami sebutkan
satu per satu.
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan tentang asuhan
kebidanan paa pelayanan keluarga berencana. Terakhir, kami tetap terbuka untuk
menerima segala bentuk saran dan kritik yang sifatnya membangun dan
mendukung demi kesempurnaan makalah ini.
Denpasar, 23 Maret 2016

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
PRAKATA..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................................
D. Manfaat Penulisan....................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Vasektomi...............................................................................
B. Indikasi Vasektomi...................................................................................
C. Kontra Indikasi Vasektomi.......................................................................
D. Kondisi yang Memerlukan Perhatian Khusus Tindakan Vasektomi........
E. Penilaian Klinik.......................................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Simpulan.................................................................................................

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan..................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontrasepsi (Contraception) adalah alat, obat, efek atau tindakan yang
dimaksudkan untuk mencegah kehamilan. Secara halus, kontrasepsi diistilahkan
juga sebagai Keluarga Berencana atau KB. Keluarga berencana adalah gerakan
untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Berbeda dengan aborsi,
kontrasepsi menghindari kehamilan dengan mencegah terjadinya pembuahan itu
sendiri. Sedangkan aborsi adalah mencegah berlanjutnya kehamilan setelah
kehamilan itu terjadi.
Pada dasarnya kontrasepsi bertujuan untuk mengurangi laju pertambahan
jumlah

penduduk

dengan

menurunnya

jumlah

angka

kelahiran

bayi.

Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.


Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.
Salah satu metode kontrasepsi adalah vasektomi, vasektomi merupakan
tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan memotong saluran sperma
sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa,
dengan demikian tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih 15
menit dan pasien tak perlu dirawat. Operasi dapat dilakukan di Puskesmas, tempat
pelayanan kesehatan dengan fasilitas dokter ahli bedah, pemerintah dan swasta,
dan karena tindakan vasektomi murah dan ringan sehingga dapat dilakukan di
lapangan.
Pada dasarnya masalah kontrasepsi merupakan masalah vital yang
menyangkut hajat hidup orang banyak tidak terkecuali dengan vasektomi

sehingga perlu peninjauan lebih lanjut mengenai vasektomi. Oleh karena itu, kami
akan mengkaji lebih dalam mengenai Vasektomi melalui contoh kasus.
B. Rumusan Masalah
Atas penentuan latar belakang diatas masalah pokok yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa dan bagaimana penatalaksanaan untuk Tn Ag umur 48 tahun sebagai
calon akseptor KB (Vasektomi) di Rumah Sakit Umum PM
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pelayanan keluarga berencana pada Tn. AG
akseptor KB MOP (Pre Vasektomi) di Rumah Sakit Umum PM.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian yang meliputi keluhan, data
subyektif dan obyektif pada Tn. AG akseptor KB MOP (Pre Vasektomi).
b. Menginterpretasi data yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan
kebutuhan pada Tn. AG akseptor KB MOP (Pre Vasektomi).
c. Menentukan diagnosa potensial yang timbul pada Tn. AG akseptor KB
MOP (Pre Vasektomi).
d. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan pada Tn. AG akseptor
KB MOP (Pre Vasektomi).
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan dari penulisan makalah ini dapat menambah kontribusi
pengetahuan tentang asuhan kebidanan pelayanan keluarga berencana, khususnya
mengenai asuhan kebidanan pelayanan keluarga berencana pada akseptor KB
MOP (Pre Vasektomi) agar mahasiswa kebidanan dapat menerapkan pengetahuan
mengenai program KB terkait dalam pemberian asuhan kebidanan.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Vasektomi
Vasektomi adalah cara KB permanen bagi pria yang sudah memutuskan
tidak ingin mempunyai anak lagi (Meilani, et al.2010, hal. 161). Vasektomi adalah
prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia sehingga jalur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi (Arum dan Sujiyatni.
2009, hal. 170).
Vasektomi adalah pemotongan vas deferens, yang merupakan saluran yang
mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis ke vesikula seminalis. Dengan
memotong vas deferens, sperma tidak mampu diejakulasikan dan pria akan
menjadi tidak subur setelah vas deferens bersih dari sperma (Everett, 2007, hal.
70). Pada pelaksanaan vasektomi ini saluran sel mani yang berfungsi menyalurkan
sperma (sel mani) keluar, diikat atau di potong sehingga sperma tidak dikeluarkan
dan tidak bisa bertemu dengan sel telur. Dengan demikian bila suami istri
melakukan hubungan seksual tidak akan terjadi kehamilan, yang disebabkan
karena tidak
B. Indikasi Vasektomi
1. Pasangan yang tidak lagi ingin menambah jumlah anak
2. Pasangan yang istrinya sering melahirkan
3. Memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan
4. Pasangan yang telah gagal dengan kontrasepsi lain (Mulyani dan Mega.R,
2013).
Persyaratan Klien untuk Vasektomi (BKKBN, 2008):
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Sudah merasa cukup jumlah anak dan dalam keadaan sehat


Atas kehendak sendiri, mendapat persetujuan dari istri
Dalam kondisi keluarga yang harmonis
Pasutri dalam keadaan sehat
Usia istri minimal 25 tahun
Klien perlu istirahat total selama 1 hari dan tidak bekerja keras selama
1 minggu.

C. Kontra Indikasi Vasektomi


1. Peradangan kulit atau jamur pada kemaluan.
3

2. Peradangan pada alat kelamin pria.


3. Penyakit kencing manis.
4. Kelainan mekanisme pembekuan darah.
5. Infeksi didaerah testis (buah zakar) dan penis
6. Hernia (turun bero)
7. Varikokel (varises pada pembuluh darah balik buah zakar)
8. Buah zakar membesar karena tumor
9. Hidrokel (penumpukan cairan pada kantong zakar)
10. Buah zakar tidak turun (kriptokismus)
11. Penyakit kelainan pembuluh darah
D. Kondisi yang Memerlukan Perhatian Khusus Bagi Tindakan Vasektomi
1. Filariasis (elefantiasis)
2. Undesensus testikularis
3. Massa intraskrotalis
4. Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia (Saiffudin, 2006: MK-86)
E. Penilaian klinik
Riwayat sosiomedik yang perlu diketahui dari seorang calon akseptor
vasektomi meliputi hal-hal berikut :
3.
4.
5.
6.

Riwayat operasi atau trauma pada region skrotalis atau inguinalis


Riwayat Disfungsi seksual, termasuk impotensi
Kondisi area skroktalis (ketebalan kulit, parut, atau infeksi)
Temuan berupa undesensus testicularis, hidrokel/varikokel, massa

intraskrotalis atau hernia inguinalis


7. Riwayat alergi
8. Adanya proteinuria atau diabetes mellitus (Saiffudin, 2006: MK-87)

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kasus
Ny Wn umur 45 tahun P3A0 dengan suami Tn Ag umur 48 tahun datang
ke Rumah Sakit Umum PM ingin mendapatkan informasi tentang metode
kontrasepsi vasektomi. Ny Wn tidak ingin hamil lagi karena menderita penyakit
jantung dan diabetes mellitus sehingga Ny W ingin suaminya mengikuti
program KB.
B. Format Pengkajian Data
Tempat: Rumah Sakit Umum PM
Tanggal
: 15 Maret 2016
Pukul : 10.00 WITA
Data Subyektif
a. Identitas Klien
Identitas Suami
1) Nama
: Ny. Wn
Nama
: Tn. Ag
2) Umur
: 45 tahun
Umur
: 48 tahun
3) Agama
: Hindu
Agama
: Hindu
4) Suku Bangsa : Bali
Suku Bangsa : Bali
5) Pendidikan : S1
Pendidikan
: S1
6) Pekerjaan
: PNS
Pekerjaan
: Wiraswasta
7) Alamat
: Jalan Raya Sesetan No 165X
b. Alasan kunjungan : Tn. Ag mengatakan ingin mengetahui program KB
Vasektomi.
c. Riwayat Perkawinan
a. Menikah
b. Status Perkawinan
c. Lama Pernikahan
d. Jumlah Anak

: 1 kali
: Sah
: 20 tahun
: 3 anak

4. Riwayat KB
a. Pernah mendengar tentang KB

: Pernah

b. Pernah menjadi akseptor KB

: Pernah

c. Jenis kontrasepsi yang digunakan

: Kondom

d. Alasan berhenti menjadi akseptor

: Karena ingin menggunakan metode

KB lainnya.
5. Data kesehatan
Riwayat penyakit yang diderita / pernah diderita
TBC

: Tidak Ada

Peny. Ginjal

: Tidak Ada

Malaria

: Tidak Ada

DM

: Tidak Ada

Hypertensi

: Tidak Ada

Penyakit kelamin

: Tidak Ada

Penyakit jantung

: Tidak Ada

6. Data psikososial
Keadaan psikis pasien

:Baik

Kondisi sosial ekonomi pasien

:Baik

Hubungan dengan istri dan keluarga

:Baik

7. Latar belakang sosial budaya


Kebiasaan yang dilakukan

: Tidak Ada

8. Riwayat Kebiasaan Sehari-hari


a. Nutrisi
1) Makan
Frekuensi
: 3 kali sehari
Jumlah
: Porsi sedang
Jenis
: Nasi, lauk pauk, sayur
2) Minum
Frekuensi
Jenis
b. Eliminasi
1) BAK
Frekuensi
Warna
2) BAB
Frekuensi
Konsistensi

: + 6 gelas perhari
: Air Putih dan Kopi
: + 6 kali sehari
: Kuning jernih
: 1 kali sehari
: Lembek
6

Warna
: Kekuningan
c. Istirahat
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 8 jam
d. Personal Hygiene
Mandi
: 2 kali sehari
Keramas
: 2 hari sekali
Gosok gigi
: 2 kali sehari
Ganti Pakaian : 2 kali sehari
Cebok
: Setelah BAK, BAB, Mandi
e. Pola Seksual
Frekuensi
: 1 kali seminggu
Keluhan
: Tidak ada
Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran

: Compos Mentis

KU

: Baik

TB / BB

: 170 cm / 60 kg

TD

: 120/80 mmHg

Nadi

: 80x/mnt

RR

: 20x/mnt

Suhu

: 370C

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut

: Bersih , Tidak Rontok

Mata

: Conjungtiva Merah Muda , Sclera Putih Bersih

Muka

: Tidak Ada Cloasma Gravidarum

Hidung

: Tidak Ada Polip

Mulut

: Tidak Ada Caries Gigi

b. Leher
Kelenjar Tiroid

: Tidak Ada Pembesaran Kelenjar Tiroid

Vena Jugularis

: Tidak Ada Pembesaran Vena Jugularis

c. Dada
Axial

: Tidak Ada Benjolan

d. Abdomen
7

Bentuk

: Simestris

Luka Bekas Operasi

: Tidak Ada

Pembesaran

: Tidak Ada

Nyeri Tekan

: Tidak Ada

e. Genetalia
Penis

: Tidak Ada Kelainan

Testis

: Tidak Ada Kelainan

Skrotum

: Tidak Ada Kelainan

f. Ekstremitas Bawah
Tungkai

: Simestris

Varises

: Tidak Ada

Kelainan : Tidak Ada


3. Pemeriksaan Penunjang
Darah :
a. Hb

: 12 gr%

b. Golongan Darah : O
Urine
a. Protein : b. Glukosa : -

Analisa Data/ Assassment


Diagnosa

: Tn. Ag umur 48 tahun dengan akseptor KB vasektomi

Masalah

:-

Kebutuhan

: KIE tentang KB vasektomi


Dilakukan vasektomi

Planning
a. Mengobservasi vital sign
TD : 120/80 , Nadi : 80x/mnt , T : 37 oC , RR : 20x/mnt
b. Memberikan KIE tentang KB vasektomi

KB vasektomi dilakukan dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga


saluran transportasi sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum
tidak bekerja. Pasien mengerti tentang KB vasektomi
c. Memberikan KIE tentang indikasi dan kontra indikasi KB vasektomi
Menjelaskan indikasi vasektomi adalah untuk mengakhiri kesuburan pada pria
atau suami dari suatu pasangan usia subur yang telah memiliki anak cukup dan
tidak ingin menambah anak. Pasien mengerti indikasi dan kontra indikasi KB
vasektomi.
Menjelaskan

kontraindikasi

vasektomi

adalah

pada

seseorang

yang

mempunyai penyakit DM, kelainan pembekuan darah, obesitas yang


berlebihan, dan varikokel. Pasien mengerti indikasi dan kontra indikasi KB
vasektomi.
d. Memberikan KIE tentang keuntungan dan kerugian KB vasektomi.
Keuntungan dari KB vasektomi adalah tidak mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam menikmati hubungan seksual, biaya terjangkau oleh
masyarakat, sangat baik dilakukan pada pria yang sudah mempunyai cukup
anak. Kerugian dari KB vasektomi adalah adanya rasa sakit dan tidak nyaman
pasca operasi dilakukan, vasektomi tidak melindungi dari penyakit menular
seksual. Pasien mengerti keuntungan dan kerugian KB vasektomi
e. Memberikan KIE tentang komplikasi dan efek samping KB vasektomi
Komplikasi serta efek samping dari KB vasektomi tidak ada yang merugikan
selama perawatan pasca operasi tidak mengalami infeksi pada bekas luka.
Pasien mengerti komplikasi dan efek samping KB vasektomi
f. Menganjurkan pasien untuk kembali ke klinik 1 minggu setelah dilakukan
vasektomi
Setelah pasca operasi dilakukan anjurkan pasien untuk melakukan kunjungan
ulang untuk mengontrol dari hasil operasi atau pun melakukan perawatan luka
pasca operasi untuk terhndar dari infeksi luka yang dapat merugikan pasien
dan deteksi dini apabila terjadi perdarahan atau pun komplikasi lainnya.
Pasien mengerti anjuran yang diberika

BAB IV
PENUTUP
C. Simpulan
Vasektomi dilakukan dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga
saluran transportasi sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum
tidak bekerja. Seorang pria yang sudah divasektomi, volume air maninya
sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena
scrotum yang mengalirkannya sudah dibuat buntu. Sperma yang sudah
dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap & dihancurkan oleh
tubuh.
Vasektomi merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi untuk pria yang
aman dan tentunya diperuntukan untuk pria yang tidak ingin punya anak.
Prosedur yang dilakukan untuk vasektomi pun sangat aman karena ini adalah
operasi kecil.
Kelebihan dari vasektomi, yaitu teknik operasi kecil yang sederhana dapat
dikerjakan kapan saja, komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan, biaya
murah dan terjangkau oleh masyarakat. Kekurangannya ada sedikit rasa sakit
dan ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya
dapat lega oleh konsumsi obat-obatan lembut, seringkali harus melakukan
dengan kompres es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan,
perdarahan dan rasa tidak nyaman dan harus memakai celana yang dapat
mendukung skrotum selama 2 hari, pasien diminta untuk memakai kondom
terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada.
Berdasarkan asuhan yang telah diberikan pada Tn. Ag umur 48 tahun
akseptor post KB MOP dapat disimpulkan:
1. Pengkajian data pada Tn. Ag umur 48 tahun akseptor Post KB MOP
dilakukan dengan menggunakan pengumpulan data subyektif dan
pengumpulan data obyektif.
2. Data subyektif pada Tn. Ag yaitu Tn. Ag mengatakan ingin mengetahui
program KB Vasektomi.
3. Data obyektif yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV
dalam batas normal, fisik baik.
10

4. Analisa yang ditegakkan yaitu Tn. Ag umur 48 tahun akseptor KB MOP


(vasektomi).
5. Pelaksanaan pada asuhan Tn. Ag umur 48 tahun dilakukan sesuai dengan
perencanaan.
D. Saran
1. Bagi Bidan
Sebagai bidan harus ditingkatkan pengetahuan dan pelatihan dalam
meningkatkan mutu Asuhan Kebidanan pada akseptor KB MOP baik dalam
perawatan pra operasi atau post operasi.
2. Bagi Pasien
Diharapkan pasien dapat menyiapkan fisik, mental dan psikologis sebelum
operasi vasektomi dilakukan.

11

DAFTAR PUSTAKA
Saiffudin, A.B, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

12

Anda mungkin juga menyukai