OLEH :
KELOMPOK
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
praktik terintegrasi mata kuliah Promosi Kesehatan di Ruang OK RSUP
Sanglah dengan baik. Dalam penyusunan laporan ini, tidak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
kelancaran pembuatan laporan ini, yakni yang terhormat :
1. Ibu Ni Gusti Kompiang Sriasih, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar.
2. Ibu Kadek Ayu Sutariani, SST selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan laporan praktik terintegrasi ini yang telah memberikan izin
untuk melaksanakan praktik terintegrasi dan meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis.
3. Ibu Ni Nyoman Sumiasih, SKM, M.Kes sebagai penanggung jawab mata
kuliah Promosi Kesehatan.
4. Pembimbing di wahana praktik Ruang OK RSUP Sanglah yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing kami di wahana praktik.
5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam penyusunan laporan hasil praktikum ini.
Dalam laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki
beberapa kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
PRAKATA..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan Praktik.................................................................................. 2
C. Metode Praktik................................................................................. 2
D. Sistematika Penulisan Laporan........................................................ 3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi............................................. 4
B. Langkah Langkah Managemen Kebidanan Pada Asuhan
Kesehatan Reproduksi.................................................................... 10
C. Asuhan Pada Remaja, Pra Konsepsi, Dan Masa Perimenopause
Berdasarkan Best Practice.............................................................. 11
D. Upaya Berpikir Kritis Dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Berbasis Evidence Based................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeliharaan kesehatan adalah suatu upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan
atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Salah satu usaha
pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaan bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan melalui penyuluhan atau yang biasa disebut promosi
kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya memasarkan, menyebarluaskan,
memperkenalkan pesan-pesan kesehatan, atau upaya-upaya kesehatan
sehingga masyarakat menerima pesan-pesan tersebut (Notoatmojo,2005).
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan mampu melakukan
upaya promosi kesehatan khusunya dalam pelayanan kebidanan yang meliputi
upaya promotive, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran pada mata kuliah promosi
kesehtan, sekaligus menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya bagi
mahasiswa DIV Kebidanan Klinik semester V Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Denpasar, diwujudkan melalui kegiatan praktik terintegrasi yang
dilaksanankan di Ruang OK RSUP Sanglah. Melalui kegiatan praktik
terintegrasi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan
upaya promosi kesehatan khusunya dalam pelayanan kebidanan di wahana
praktik.
B. Tujuan Praktik
Adapun tujuan praktik terintegrasi pada mata kuliah Promosi Kesehatan
adalah sebagai berikut :
C. Metode Praktik
D. Sistematika Penulisan Laporan
Laporan ini terdiri dari II BAB, yaitu BAB I yaitu bab pendahuluan yang
terdiri dari latar belakang diadakannya praktik terintegrasi mata kuliah
promosi kesehatan, tujuan praktik, metode praktik dan sistematika laporan..
BAB II terdiri dari kajian teori mengenai asuhan kebidanan pada kesehatan
reproduksi, langkah langkah managemen kebidanan pada asuhan kesehatan
reproduksi, asuhan pada remaja, pra konsepsi, dan masa perimenopause
berdasarkan best practice, dan upaya berpikir kritis dalam pelayanan
kesehatan reproduksi berbasis evidence based. BAB III merupakan Tinjauan
Kasus. BAB IV yaitu Pembahasan. Terakhir, BAB V yaitu Penutup yang
terdiri dari simpulan dan saran. Selain itu juga disertakan dengan daftar
pustaka yang memuat sumber-sumber pustaka yang diambil atau digunakan
dalam teori di laporan ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
Memilih Kebutuhan, Menyusun TIU dan TIK, Menyusun Materi, Menentukan
Metode, Merancang Tempat, Waktu, Merancang Strategi Pendidikan Promosi,
Merancang Evaluasi dalam Promosi
1. Memilih Kebutuhan
Pemilihan kebutuhan yang dilakukan dapat dibuat dalam bentuk kasus.
Memilih Kebutuhan Dalam Promosi Kesehatan Tentang Pentingnya
Senam Hamil pada Trimester III
Kasus :
Kebutuhan :
1. Tempat yang luas, nyaman, dan bersih
2. Matras
3. Bantal
4. Doppler
5. Tensimeter
6. Music dan sound system
7. Provider senam hamil
8. Gym ball
9. Lembar balik
2. Menyusun TIU dan TIK
3. Menyusun Materi
Setelah tujuan, sasaran, situasi, masalah, dan latar belakang sasaran sudah
ditentukan, maka isi/materi dari promosi dapat disusun. Materi promosi
kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh
sasaran. Dasar-dasar komunikasi juga perlu dipahami dalam menyusun
materi/isi promosi. Bila perlu materi/isi pesan dibuat dengan menggunakan
gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran merasa bahwa pesan tersebut
memang benar benar ditujukan kepadanya sehingga sasaran mau
melaksanakan isi pesan tersebut.
4. Menentukan Metode
Dalam menentukan metode yang digunakan dalam promosi ksehatan ,
harus dipertimbangkan tentang aspek yang akan dicapai. Bila mencangkup
aspek pengetahuan maka yang dapat dilakukan dengan penyuluhan langsung,
pemasangan poster, spanduk dan penyebaran leadlet. Untuk aspek sikap kita
perlu memberikan contoh yang lebih konkrit dan mengungah emosi, perasaan
dan sikap sasaran, misalnya dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui
pemutaran film dan video. Bila untuk mengembangkan kemampuan
keterampilan tentu sasaran harus mencoba keterampilan tersebut. Yang lain
yang perlu diperhatikan adanya sumber daya yang dimiliki masyarakat dan
jenis sasarannya.
Secara garis besar, metode dibagi menjadi dua, yaitu metode didaktif dan
metode sokratik.
1. Metode didaktik didasarkan atau dilakukan secara satu arah atau one way
method. Tingkat keberhasilan metode didaktif sulit dievaluasi karena
peserta didik bersifat pasif dan hanya pendidik yang aktif (misalnya :
ceramah, film, leaflet, bulket, poster, dan siaran radio, kecuali siaran radio
yang bersifat interaktif, dan tulisan di media cetak).
2. Metode sokratik. Metode ini dilakukan secara dua arah atau two ways
method. Dengan metode ini, kemungkinan antara pendidik dan peserta
didik bersikap aktif dan kreatif (misalanya : diskusi kelompok, debat,
panel, forum, buzzgroup, seminar, bermain peran, sosiodarma, curah
pendapat, demonstrasi, studi kasus, lokakarya, dan penugasan perorangan).
1) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun
rendah.
2) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk pendidikan menengah ke atas.
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau
beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan
dianggap hangat masyarakat.
b. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita
sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok
kecil antara lain :
1) Diskusi Kelompok
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan
pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-petanyaan
atau kasus sehubungan dengan topic yang dibahas. Agar terjadi
diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus mengarahkan
dan megatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat
kesempatan berbicara, sehingga tidak menimbulkan dominasi dari
salah seorang peserta.
2) Curah pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.
Prinsipnya sana dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada
permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah
dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan
(curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum
semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari
oleh siapa pun. Baru setelah semua anggota dikeluarkan
pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya
terjadi diskusi.
3) Bola Salju (Snow Bailing)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2
orang) dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah.
Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2pasang bergabung
menjadi satu. Msreka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan
mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah
beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan
lainnya, demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi
diskusi seluruh anggota kelompok.
4) Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok
kecil (buzz group) yang kemudian diberi suatu permasalahan yang
sama atau tidak sama dengan kelompok lain, Masing-masing
kelompok mendiskusikan masalah tersebut, Selanjutnya hasil dan
tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
5) Bermain peran (Role Ploy)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk
sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan,
misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan,
dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau
anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana
interaksi atau berkomunika sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6) Permainan Simulasi (Simulation Game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan
diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan da lam
beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara
memainkannya persis seperti bermain monopoli, dengan
menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah), selain beberan atau
papan main. Beberapa orang menjadi pemain, dan sebagian lagi
berperan sebagai narasumber.
b. Di kamar periksa
Sambil memeriksa pasien atau setelah selesai memeriksa pasien,
petugas kesehtan atau dokter dapat menjelaskan tentang penyakit yang
diderita pasien, penyebabnya, perjalanan penyakitnya, cara penularan, cara
pencegahan, dan pengobatan yang diberikan.Untuk menunjang promosi
atau penyuluhan kesehatan pada kesempatan kesempatan tersebut, di
ruang periksa dilengkapi dengan alat alat peraga atau gambar gambar
terkait dengan penyakit tertentu, misalnya : kerangka manusia, gambar
gambar atau model makanan bergizi dan sebagainya.
c. Di ruang perawatan
Di ruang perawatan peran perawat sangat penting karena di tempat
ini, perawat mempunyai waktu yang relatif banyak untuk berkomunikasi
dengan pasien dibandingkan dengan petugas yang lain. Perawat dapat
menyampaikan pesan pesan dan anjuran anjuran yang harus dipatuhi
oleh pasien dalam rangka proses penyembuhan.