Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nyamuk termasuk serangga (Arthropoda: Insecta). Tubuhnya terbagi tiga bagian:
kaput, toraks, abdomen. Pada kepala ada bagian mulut yang disebut probosis yang lurus ke
depan (pada Tribus Culicini dan Anphelini) atau bagian depannya melemgkung ke arah perut
(Tribus Megarhini), sepasang antena, dan sepasang palpus maksilaris. Nyamuk jantan antena
tipe plumose, yang betina tipe pilose. Tipe bag. mulut menusuk dan mengisap. Pada toraks
melekat 3 pasang kaki, dan sepasang sayap, dan sepasang halter (sayap yang sangat
mereduksi, bentuknya seperti halter). Terdiri dari 3453 spesies, salah satu diantaranya adalah
nyamuk culex sp, aedes sp, mansonia sp, anopheles sp.
Di era yang modern ini masih saja banyak masalah kesehatan yang di timbulkan oleh
serangga, salah satunya adalah masalah yang di timbulkan oleh nyamuk. Nyamuk
merupakan salah satu vector penyakit yang dapat di katakan berbahaya dikarenakan ada
jenis nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit yang berdampakkan kematian pada
manusia.
Nyamuk dapat berkembang biak di tempat-tempat air yang tergenang. Beda tempat
perkembangbiakannya beda pula jenis nyamuk yang ada. Nyamuk mengalami metamorfosis
sempurna dalam perkembang biakannya.
Telah banyak penyakit-penyakit yang di temukan pada manusia yang di sebabkan
oleh nyamuk, beberapa di antaranya adalah demam berdarah, malaria dan filarial. Bahkan
telah mewabah pada saat musim hujan dan sangat menggangu kesehatan manusia sendiri
Maka dari itu kita perlu untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang ada di
pemukiman warga dengan mengidentifikasi nya dengan melihat ciri-ciri yang ada pada
bagian tubuh nyamuk tersebut, penyakit apa saja yang dapat di bawanya terhadap manusia
dan bagaimana siklus hidupnya serta cara untuk mengendalikannya.
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum identifikasi nyamuk, yaitu identifikasi jenis nyamuk dari sampel yang
diberikan berdasarkan morfologinya

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori Umum
Nyamuk dewasa hidup diluar air, setelah dari larva dan hinggap di tempat atau pada
benda-bendatertentu dan dapat terbang. Besar tubuh 6 mm, bentuk mulut memanjang untuk
menusuk dan menghisap disebut moncong atau probocis. Disamping Probocis terdapat
Palpi. Mempunyai sepasang sayap pada dada tengah (Mesothorax) urat-urat sayap bersisik,
demikian pula pada tepi bawah sayap bersisik disebut jumbai.
Pada dada belakang (Metathorax) terdapat sepasang halter yaitu sayap yang tidak
berkembang (Rudimeter). Di dunia kesehatan nyamuk yang perlu di ketahui adalah Tribus
Culicini dan Anophelini. Tribus anophelini di antaranya yang paling penting adalah genus
anopheles sedangkan dari Tribud culaini yang penting adalah Genus Aedes, Culex, dan
Mansonia. Pada tiap ruas dada terdapat sepasang kaki yang panjang.
Ada 5 genera yang sering dijumpai di indonesia yaitu : Aedes, Anopheles, Mansonia,
dan Culex.
Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk mengenal jenis Nyamuk antara lain :

Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk


Percabangan urat sayap
Bentuk, jumlah dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat pada bagian-bagian tubuh
nyamuk.
Siklus hidup nyamuk, sejak dari telur hungga menjadi nyamuk dewasa sama dengan

serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup
nyamuk terdapat empat stadia, yaitu :
Stadium dewasa telur pupa / kepompong
Keterangan :
Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup dialam bebas, sedangkan ketiga
stadium yang hidup dan berkembang didalam air.
Berdasarkan kesenangannya nyamuk suka mencari darah, dikenal 2 golongan nyamuk
yaitu :
1. Nyamuk yang senang mencari darah orang
2. Nyamuk yang senang mencari darah binatang
Waktu keaktifan mencari darah bagi nyamuk berbeda-beda, di bedakan atas :

1. Nyamuk yang aktif pada waktu malam hari misalnya : Anopheles dan Culex
2. Nyamuk yang aktif pada waktu siang hari misalnya : Aedes
Untuk tiap jenis nyamuk tipe breeding places yang berlainan. Nyamuk Culex dapat
berkembang disembarang tempat air, Aedes hanya mau di tempat air yang airnya cukup
bersih dan tidak kontak langsung dengan tanah. Mansonia senang di kolam, rawa-rawa,
danau yang banyak tanaman airnya. Sedangkan Anopheles kesenanganya untuk memilih
breeding places sangat bervariasi.
2.2 Ciri-ciri Nyamuk
1. Nyamuk Culex :

Abdomen ujung tumpul

Warna coklat muda tanpa tanda khusus

Sayap dengan sisik sempit panjang dengan ujung runcing

Kai depan tarsel 1 tidak lebih panjang dari gabungan tarsel II-V

Ada Pulvili pada semua ujun


2. Nyamuk Mansonia :

Sayapnya bintik-bintik

Pada sayap terdapat bentuk-bentuk yang asimetris dan kasar

Sikap hinggap sejajar dengan tempat hinggap

Sebagai vektor filariasis

Spesiesnya Mansonia Yuniformis dan Mansonia Anulifera

Warna hitam atau coklat bercampur putih


3. Nyamuk Aedes
Hampir seluruh bagian tubuh terdapat warna putih keperak-perakan dapat digunakan

sebagai alat (pedoman) identifikasi aedes


Pada kai terdapat garis-garis putih
Fedding Habitat Jam 09.00-11.00 Wib (Pagi) dan 16.00-17.00 Wib (Sore) mangsanya

khusus manusia.
Jarak terbang maksimal 200 meter dari sarang
Reesting Places : di dalam rumah terutama di tempat-tempat yang gelap dan lembab,

di dinding-dinding rumah, gorden, yang warna-warna gelap.


4. Nyamuk Anopheles
Palpinya hampir sama panjang dengan Probocis
Sayap bernoda
Posisi mengigit istirahat tidak sejajar (membentuk sudut)
2.3 Siklus Hidup Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk
Anopheles, Culex, , Aedes,. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing,

dan enam kaki panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa

1. Telur
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering.
Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang
ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban.
setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu
panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun
satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung
membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Telur berada pada masa periode
inkubasi (pengeraman). inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva
mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus
pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan menjadi larva nyamuk.
2. Larva
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva bernapas
melalui spirakel yang terletak pada segmen perut kedelapan, atau melalui siphon, dan
karena itu harus sering muncul ke permukaan.. Larva menghabiskan sebagian besar
waktu mereka untuk makan ganggang , bakteri , dan mikro-organisme lain. Mereka
menyelam di bawah permukaan hanya bila terganggu. Larva berenang dengan gerakan
tersentak-sentak dari seluruh tubuh. Larva berkembang melalui empat tahap, atau
instar , setelah itu mereka bermetamorfosis menjadi kepompong. Pada akhir setiap
instar, yang berganti bulu larva, exoskeleton shedding mereka, atau kulit, untuk
memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut.
3. Pupa
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan
"fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap
bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa
nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernafasan
Kepala dan dada digabung menjadi cephalothorax dengan perut melengkung di
bawahnya.. Seperti halnya larva, pupa harus datang ke permukaan sering untuk
bernapas, yang mereka lakukan melalui sepasang terompet pernafasan pada
cephalothorax tersebut. Selama tahap ini pupa tidak makan. Setelah beberapa hari, pupa

naik ke permukaan air, nyamuk dewasa muncul. Nyamuk harus keluar dari air tanpa
kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan.
4. Dewasa
Nyamuk memiliki mulut yang disesuaikan untuk menembus kulit tumbuhan dan
hewan. Sementara laki-laki biasanya nektar dan jus tanaman, wanita perlu mendapatkan
gizi dari menghisap darah sebelum dia dapat menghasilkan telur.
Durasi dari telur menjadi dewasa bervariasi antara spesies dan sangat
dipengaruhi oleh suhu lingkungan.. Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi
dewasa dalam sebagai hanya lima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi tropis.
Variasi ukuran tubuh nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi larva dan
suplai makanan di dalam air. Panjang dewasa bervariasi tetapi jarang lebih besar dari 16
mm (0,6 in) , dan berat sampai dengan 2,5 mg. Semua nyamuk memiliki tubuh langsing
dengan tiga bagian: kepala , dada dan perut.
Nyamuk betina juga akan memakan sumber gula untuk energi tetapi biasanya
memerlukan darah untuk pengembangan telur. Setelah menghisap darah, nyamuk betina
akan beristirahat selama beberapa hari untuk pematangan telur. Proses ini tergantung
pada suhu, namun biasanya berlangsung 2-3 hari dalam kondisi tropis..
Kepala memiliki mata, banyak-tersegmentasi antena . antena ini untuk
mendeteksi bau host. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya memiliki probosis panjang
untuk menembus kulit untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein
untuk pembentukan telur, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk
mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina,
dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Nyamuk betina dari satu
genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini
merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.

BAB III
HASIL KEGIATAN PRAKTEK
3.1 Metode Kerja
3.1.1 Alat
Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah jarum pinning, pinset, sterefom, pipet,
masker, hans kun, mikroskop.
3.2.1Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah nyamuk betina,cutex(prrekat
nyamuk),card point,cloroform(untuk membunuh nyamuk)
3.2 Cara Kerja
1. Nyamuk dimatikan menggunakan clorofom.
2. Ambil nyamuk dengan menggunakan pipet dan letakkan di card point yang sudah diolesi
cutex.
3. Tancapkan jarum pinning yang sudah berisi nyamuk dalam card point dan tancapkan
pada cerofom dengan posisi nyamuk kepala menghadap jarum,lalu kemudian diperiksa di
mikroskop.
4. Nyamuk siap untuk diidentifikasi.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil identifikasi di mikroskop terlihat bahwa nyamuk yang kami amati adalah
dengan tanda-tanda terlihat proboscis tanpa gelang putih, tergil pada abdomen dengan
gelang basal yang sempit, integument dari pleuron berwarna pucat merata.
4.2 Pembahasan
Berdasarakan hasil identifikasi di mikroskop terlihat bahwa nyamuk yang diamati
adalah nyamuk betina culex pipiens fatigans.

Gambar 1. Nyamuk culex sp.


Culex Quinquefasciatus adalah nyamuk yang dapat menularkan penyakit kaki gajah
(filariasis). Hal ini terjadi saat nyamuk Culex menghisap darah pengidap filariasis sehingga
larva cacing filariasis masuk dan berkembang biak ditubuhnya lalu nyamuk Culex
menularkan larva tersebut kepada manusia dengan cara menggigitnya. Kasus penyakit kaki
gajah banyak ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia seperi Malang Selatan dan Kediri.
Nyamuk Culex memiliki kebiasaan yang berbeda dengan Aedes Aegepty, bila Aedes
aegepty suka hidup pada air bersih maka Culex menyukai air yang kotor seperi genangan air,
limbah pembuangan mandi, got ( selokan ) dan sungai yang penuh sampah. Culex, nyamuk
yang memiliki ciri fisik coklat keabu-abuan ini mampu berkembang biak disegala musim.
Hanya saja jumlahnya menurun saat musim hijan karena jentik-jentiknya terbawa arus.
Culex melakukan kegiatannya dimalam hari.

4.2.1 Morfologi Nyamuk Culex Sp


Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vector penyakit
yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis
encephalitis. Nyamuk dewasa dapat berukuran 4 10 mm (0,16 0,4 inci), dalam
morfologinya nyamuk memiliki tiga bagian tubuh umum yaitu kepala, dada, dan
perut. Nyamuk Culex yang banyak di temukan di Indonesia yaitu jenis
Culexquinquefasciatus.
Ciri Secara Umum :

Telur
Larva

: Lonjong seperti peluru


: Sifon panjang dan bulunya lebih dari satu pasang
Fase dewasa :
Abdomen bagian ujung tumpul, warna

cokelat muda tanpa tanda khas


: Sisik sempit panjang dengan ujung runcing
Peran medis :
Sebagai vektor filariasis dan penyakit

Sayap

Perilaku

Habitat
4.2.2 Klasifikasi

Japanese B. encephalitis
: Mengisap darah pada malam hari
: Air jernih dan air keruh

Klasifikasi Culex adalah sebagai berikut :


Kingdom : Animalia,
Phylum

: Arthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Diptera

Family

: Culicidae

Genus

: Culex

Spesies

: Culex sp

4.2.3 Siklus Hidup


1. Telur
Seekor nyamuk betina mampu meletakan 100-400 butir telur. Setiap
spesies nyamuk mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda. Nyamuk Culex sp
meletakan telurnya diatas permukaan air secara bergelombolan dan bersatu
membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.
2. Larva

Setelah kontak dengan air, telur akan menetas dalam waktu 2-3 hari.
Pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh faktor temperature,
tempat perindukan dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum
waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang lebih 5 hari.
3. Pupa
Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air,
pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap
hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu
sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi
nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari
larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
4. Dewasa
Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin dan
nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu 24-36 jam.
Darah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan telur.[8]
Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10 sampai 12
hari.
Nyamuk Culex sp betina dapat meletakkan telur sampai 100 butir setiap
datang waktu bertelur. Telur telur tersebut diletakkan diatas permukaan air dalam
keadaan menempel pada dinding vertical bagian dalam tempat tempat
penampungan air . Nyamuk Culex sp betina lebih menyukai tempat penampungan air
yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya dibandingkan dengan tempat
penampunga air yang terbuka, karena tempat penampungan air yang tertutup longgar
tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga mengakibatkan ruang didalamnya
lebih gelap (Sumarmo,1988). Telur akan menetas dalam waktu 1-3 hari pada suhu
30o C, sementara pada suhu 16o C telur akan menetas dalam waktu 7 hari. Telur dapat
bertahan tanpa media air dengan syarat tempat tersebut lembab
Telur dapat bertahan sampai berulan bulan pada suhu -2o C sampai 42o C.
Stadium larva berlangsung selama 6-8 hari. Stadium larva terbagi menjadi 4
tingkatanperkembangan atau instar. Instar I terjadi setelah 1-2 hari telur menetas,
Instar II terjadi setelah 2-3 hari telur menetas, instar III terjadi setelah 3-4 hari telur

menetas dan instar IV terjadi setelah 4-6 hari telur menetas. Stadium pupa terjadi
seteah 6 -7 hari telur menetas. Stadium pupa berlangsung selama 2 -3 hari.
Lama waktu stadium pupa dapat diperpanjang dengan menurunkan suhu pada
tempat perkembangbiakan, tetapi pada suhu yang sangat rendah dibawah 10o C pupa
tidak mengalami perkembangan.(Upik Kesumawati Hadi dan Susi Soviana ,2000).
Stadium dewasa terjadi setelah 9 10 hari telur menetas. Meskipun umur nyamuk
Culex sp betina di alam pendek yaitu kira kira2 minggu, tetapi waktu tersebut
cukup bagi nyamuk Culex sp. Betina untuk menyebarkan virus dengue dari manusia
yang terinfeksi ke manusia yang lain. (Soedarto, 1992)
PupaPupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air,
padastadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga
dapatterbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua
hari.Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk, dan selama
faseini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva menjadi nyamuk
yangdapat terbang dan keluar dari air.d. DewasaSetelah muncul dari pupa nyamuk
jantan dan betina akan kawin dan nyamuk betina yang sudah dibuahi akan
menghisap darah waktu 24-36 jam. Darah merupakansumber protein yang esensial
untuk mematangkan telur. Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu
sekitar 10 sampai 12 hari.
4.2.4 Bionomik Nyamuk Culex sp
Nyamuk betina menghisap darah untuk proses pematangan telur, berbeda
dengan nyamuk jantan. Nyamuk jantan tidak memerlukan darah tetapi hanya
menghisap sari bunga. Setiap nyamuk mempunyai waktu menggigit, kesukaan
menggigit, tempat beristirahat dan berkembang biak yang berbeda-beda satu dengan
yang lain.
1. Tempat berkembang biak
Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang tempat misalnya di air
bersih dan air yang kotor yaitu genangan air, got terbuka dan empang ikan.
2. Perilaku makan
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam hari.
Nyamuk Culex sp suka menggigit binatang peliharaan, unggas, kambing, kerbau
dan sapi. Menurut penelitian yang lalu kepadatan menggigit manusia di dalam dan

di luar rumah nyamuk Culex sp hampir sama yaitu di luar rumah (52,8%) dan
kepadatan menggigit di dalam rumah (47,14%), namun ternyata angka dominasi
menggigit umpan nyamuk manusia di dalam rumah lebih tinggi (0,64643) dari
nyamuk menggigit umpan orang di luar rumah (0,60135).
3. Kesukaan beristirahat
Setelah nyamuk menggigit orang atau hewan nyamuk tersebut akan beristirahat
selama 2 sampai 3 hari. Setiap spesies nyamuk mempunyai kesukaan beristirahat
yang berbeda-beda. Nyamuk Culex sp suka beristirahat dalam rumah. Nyamuk ini
sering berada dalam rumah sehingga di kenal dengan nyamuk rumahan.
4. Aktifitas menghisap darah
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam hari
(nocturnal). Nyamuk Culex sp menggigit beberapa jam setelah matahari terbenam
sampai sebelum matahari terbit. Dan puncak menggigit nyamuk ini adalah pada
pukul 01.00-02.00.
4.2.5 Habitat
Nyamuk dewasa merupakan ukuran paling tepat untuk memprediksi potensi
penularan arbovirus.Larva dapat di temukan dalam air yang mengandung tinggi
pencemaran organik dan dekat dengan tempat tinggal manusia. Betina siap memasuki
rumah-rumah di malam hari dan menggigit manusia dalam preferensi untuk mamalia
lain.
4.2.6 Faktor Lingkungan Fisik
1. Suhu
Faktor suhu sangat mempengaruhi nyamuk Culex sp dimana suhu yang tinggi
akan meningkatkan aktivitas nyamuk dan perkembangannya bisa menjadi lebih
cepat tetapi apabila suhu di atas 350C akan membatasi populasi nyamuk. Suhu
optimum untuk pertumbuhan nyamuk berkisar antara 200C 300C. Suhu udara
mempengaruhi perkembangan virus dalam tubuh nyamuk.

2. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara yang
dinyatakan dalam (%). Jika udara kekurangan uap airyang besar maka daya
penguapannya juga besar. Sistem pernafasan nyamuk menggunakan pipa udara
(trachea) dengan lubang-lubang pada dinding tubuh nyamuk (spiracle). Adanya
spiracle yang terbuka lebar tanpa ada mekanisme pengaturannya. Pada saat
kelembaban rendah menyebabkan penguapan air dalam tubuh sehingga
menyebabkan keringnya cairan tubuh. Salah satu musuh nyamuk adalah
penguapan, kelembaban mempengaruhi umur nyamuk, jarak terbang, kecepatan
berkembang biak, kebiasaan menggigit, istirahat dan lain-lain.
3. Pencahayaan
Pencahayaan ialah jumlah intensitas cahaya menuju ke permukaan per unit luas.
Merupakan pengukuran keamatan cahaya tuju yang diserap. Begitu juga dengan
kepancaran berkilau yaitu intensitas cahaya per unit luas yang dipancarkan dari
pada suatu permukaan. Dalam unit terbitan SI, kedua-duanya diukur dengan
menggunakan unit lux (lx)atau lumen per meter persegi (cd.sr.m-2). Bila
dikaitkan antara intensitas cahaya terhadap suhu dan kelembaban, hal ini sangat
berpengaruh. Semakin tinggi atau besar intensitas cahaya yang dipancarkan ke
permukaan maka keadaan suhu lingkungan juga akan semakin tinggi. Begitu juga
dengan kelembaban, semakin tinggi atau besar intensitas cahaya yang
dipancarkan ke suatu permukaan maka kelembaban di suatu lingkungan tersebut
akan menjadi lebih rendah.

BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Hasil identifikasi di mikroskop terlihat bahwa nyamuk yang diamati adalah dengan
tanda-tanda terlihat proboscis tanpa gelang putih, tergil pada abdomen dengan gelang basal
yang sempit, integument dari pleuron berwarna pucat merata. Berdasarkan hasil tersebut
disimpulkan bahwa nyamuk yang diamati adalah nyamuk betina culex pipiens fatigans.
5.2 Saran
-

DAFTAR PUSTAKA
Gandahusada S, dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran, Cetakan ke-VI, FKUI, Jakarta
http://narunilif1.wordpress.com/materi-entomology/
Levine, D. Norman.1994. Buku Pelajaran Parasitologi Veterniter. Cetakan kedua. Yogyakarta:
UGM.
Srisasi Gandahusada, Herry D, Wita Pribadi. Parasitologi Kedokteran. Edisi ketiga : Jakarta.
FKUI;2004
Depkes RI. 2001. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Dit. Jen. PPM-PL. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai