Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami membuat
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah pendidikan pancasila pada
semester gasal tahun ajaran 2014/2015.
Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna seperti yang
diharapkan oleh dosen pengampu dan para pembaca. Tak lupa kami sampaikan
terimakasih atas pengarahan dari dosen pengampu dan juga pihak-pihak terkait
yang ikut serta menyumbangkan pemikiran dan idenya. Kami berharap makalah
ini bermanfaat bagi siapa saja yang berkenan membacanya. Namun demikian,
kami mengaharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
demi sempurnanya makalah ini.

Semarang,

September 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Hal itu yang membuat Indonesia tetap menerapkan Pendidikan Pancasila.
Secara etimologi istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang diartikan
sebagai, Panca artinya lima dan Sila artinya alas/dasar. Pancasila adalah Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Adapun pendidikan pancasila itu sendiri merupakan sarana untuk
membangun pendidikan karakter generasi muda Indonesia agar tidak terpuruk
oleh perkembangan zaman dengan mewarisi dan melestarikan pancasila dari
generasi ke generasi dan selalu berpedoman pada pancasila.
B. RUMUSAN MASALAH
1.

Bagaimana latar belakang Pendidikan Pancasila secara historis, kultural,


yuridis, dan filosofis ?

2.

Apa tujuan nasional, tujuan pendidikan nasional, dan tujuan pendidikan


pancasila ?

C. TUJUAN
1.

Untuk menjelaskan bagaimana latar belakang Pendidikan Pancasila secara


historis, kultural, yuridis, dan filosofis.

2.

Untuk menjelaskan apa tujuan nasional, tujuan pendidikan nasional, dan


tujuan pendidikan pancasila.

BAB II
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PANCASILA
A.1 Latar Belakang Historis
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Indonesia tidak semudah kita
membalikkan telapak tangan, namun dengan penuh perjuangan dari seluruh rakyat
Indonesia, khususnya tokoh-tokoh BPUPKI dalam sidangnya selama 3 hari
berturut-turut dari tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 dan telah berhasil
merumuskan dasar falsafah negara atau philosophiche grondslag yang kemudian
oleh Ir. Soekarno diberi nama Pancasila.
Bukti bahwa Pancasila sebagai dasar negara yaitu termuat dalam
Pembukaan UUD 1945 Alenia VI yang berbunyi, ..... Maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar
negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Meskipun Indonesia secara de facto merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945, namun Pancasila baru diresmikan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
atau dengan kata lain Indonesia merdeka secara de jure. Pertahanan Pancasila dari
tahun 1945 hingga sekarang mengalami banyak pertentangan dengan masuknya
paham atau ideologi lain. Sehingga fungsi pendidika pancasila berkaitan dengan
latar belakang historis adalah dengan tidak melupakan sejarah pancasila dan akan
mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

A.2 Latar Belakang Kultural


Budaya bangsa Indonesia dari tahun ke tahun semakin terkikis oleh
masuknya budaya asing yang mepengaruhi pola pikir masyarakat. Setiap bangsa
memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain
dengan berpedoman pada ideologi masing-masing. Berbeda dengan bangsa lain,
bangsa Indonesia berpegang teguh pada Pancasila yang digali dari nilai-nilai,
budaya, dan karakteristik bangsa Indonesia itu sendiri. Pancasila merupakan
ideologi negara yang kedudukannya sejajar dengan ideologi lain, seperti
komunisme, liberalisme, dll.
Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan,
bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan padaa umumnya
(Sunoto, 1982:1).
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam silasila pancasila bukan sekedar merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja.
Melainkan merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri melalui
pemikiran para pencetus negara, seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, M. Hatta,
Supomo, serta pendiri negara lainnya, sehingga terbentuklah Indonesia yang
berdiri di kaki tangan sendiri tanpa belenggu dari negara penjajah. Proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia

murni bersumber dari perjuangan bangsa

Indonesia dengan rahmat Tuhan dan bukan pemberian dari jepang.


Satu-satunya karya besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya
besar bangsa lain di dunia adalah pemikiran tentang bangsa dan negara yang
berdasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam sila-sila
pancasila. Dimana ideologi itu sendiri menunjukkan jati diri atau identitas suatu
negara dan apabila suatu negara tanpa ideologi seperti berjalan tanpa arah yang
terombang ambing oleh negara adidaya.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah jati diri dan
kepribadian bangsa yang merupakan kristalisasi dari nilai- nilai yang hidup dan
berkembang dalam budaya masyarakat Indonesia sendiri dengan memiliki sifat

keterbukaan dan pluralisme, sehingga dapat mengadaptasikan dirinya terhadap


perkembangan zaman. Oleh karena itu para generasi penerus bangsa terutama
mahasiswa sudah seharusnya untuk mendalami secara dinamis dalam diri
pengembangannya sesuai dengan tuntunan zaman dan menuangkan ide-ide
cemerlang yang kreatif dan inovatif.
A.3 Latar Belakang Yuridis
Landasan yuridis adalah landasan yang berdasarkan atas aturan yang
dibuat setelah melalui perundingan dan permusyawarahan. Pancasila mempunyai
kekuatan mengikat secara yuridis atau hukum, terbukti bahwa Pancasila
merupakan sumber hukum nasional. Adapun landasan yuridis pancasila yakni:
1.

Pembukaan UUD 1945 Alenia IV, antara lain di dalamnya terdapat rumusan
sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah.

2.

Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis konstitusional


karena dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan
lebih lanjut dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat-ayat yang terdapat di dalam
Batang Tubuh UUD 1945 tersebut.
Adapun penjabaran yang terdapat pada batang tubuh UUD 1945 sebagai
berikut :
1) Sila pertama
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa. Ayat (2) UUD 1945: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
2) Sila kedua
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945: Segala Warganegara bersamaan
kedudukannya di dalam Hukum danPemerintahan dan wajib menjunjung
Hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Ayat (2) UUD

1945: Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang


layak bagi kemanusiaan.
3) Sila ketiga
Pasal 30 ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara.
4) Sila keempat
Pasal 22E: Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.
5) Sila kelima
Pasal 33 ayat (1): Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas azas kekeluargaan. Ayat (2):Cabang-cabang produksi yang penting
bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai hajat
hudup orang banyak dikuasai oleh Negara. Ayat (3): Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalammya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
3.

UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan. Yang sebelumnya telaah dijelaskan dalam Ketetapan MPR RI
No.XVIII/MPR/1998.

4.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahuun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

A.4 Latar Belakang Filosofi


Landsan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atas filsafat atau
pandangan hidup. Pancasila merupakan dasar filsafat negara. Dalam aspek
penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk
sistem perundang-perundangan. Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila
Pancasila merupakan filosofi bangsa Indonesia yang telah tumbuh, hidup, dan

berkembang jauh sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Oleh karena itu
Pancasila itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten
merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif
bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara berpedoman
pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila, seperti nilai gotongroyong, kekeluargaan, toleransi, serta menjunjung tinggi pluralisme.
Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus
bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk peraturan perundang-undangan di
Indonesia. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bahwa pancasila merupakan
sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan baik dalam pembangunan nasional,
ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
B. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
Seperti yang telah diuraikan pada alenia-alenia sebelumnya bahwa
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia merupakan karya besar bangsa
Indonesia dan merupakan lambang ideologi bangsa Indonesia yang setingkat
dengan ideologi besar di dunia lainnya. Bangsa Indonesia menggunakan Pancasila
sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, serta pedoman dalam pelaksaan pemerintahan. Pancasila dalam hal
ini digunakan sebagai senjata untuk melawan masuknya budaya asing yang
menyimpang dari Pancasila.
Untuk itu dalam hal memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia, Pancasila mempunyai 3 Tujuan Pokok yang Mencangkup :
1) Tujuan Nasional
2) Tujuan Pendidikan Nasional
3) Tujuan Pendidikan Pancasila

B.1 Tujuan Nasional


Tujuan nasional bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD
1945, diantaranya:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum atau bersama.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
B.2 Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan
UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
Serta tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Sesuai dengan pasal 3 UUD 1945 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menegaskan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik.
UU No.2 Tahun 1989 pasal 4, Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pada pasal 15 pasal yang sama tertulis
untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan hubungan timbal
balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat

mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan


tinggi.
Untuk

mewujudkan

tujuan

nasional

tersebut

diselenggarakan

pembangunan nasional secara berencana, meyeluruh, terpadu, terarah, dan


berkesinambungan. Adapun tujuan pembangunan nasional adalah untuk
mewujudkam masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,
bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang
aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Hal di atas sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 3: Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
B.3 Tujuan Pendidikan Pancasila
Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air perlu pengembangan wawasan dan ketahanan pada
setiap warga negara. Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan
Nasional dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003,
dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral
yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang
memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat
yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam
kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga
perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

10

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan Masyarakat Indonesia yang


beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan
perilaku:
1)Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab
sesuai dengan hati nuraninya.
2)Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
serta cara-cara pemecahannya.
3)Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4)Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai
budaya bangsa untuk

menggalang persatuan Indonesia.

5)Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa;
6)Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
7)Perilaku kebudayaan, dan
8)Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan
golongan.
Tujuan pembelajaran umum pendidikan pancasila yaitu pada akhir
perkuliahan, mahasiswa dapat memiliki pengetahuan dan memahami landasan dan
tujuan Pendidikan Pancasila, pancasila sebagai karya besar bangsa Indonesia yang
setingkat dengan ideologi besar lainnya , Pancasila sebagai paradigma dalam
kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan sehingga memperluas
cakrawala pemikirannya, menumbuhkan sikap demokratis pada mereka dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila (Koento
Wibisono,dkk).

11

Ada 2 tujuan dalam mempelajari Pancasila:


1. Tujuan Jangka Pendek
Inti dari tujuan pendek yaitu mengetahui Pancasila secara benar dengan
pengetahuan ilmiah. Hasilnya adalah pengetahuan yang objektif, sistematis,
rasional, dan tidak subjektif.
2. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang merupakan kelanjutan dari tujuan jangka pendek
dimana lebih mengutamakan pada penghayatan dan pelaksanaan secara nyata
dari Pendidikan Pancasila itu sendiri. Dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 2,
yaitu:
1) Pelaksanaan secara Subjektif
Pelaksanaan pancasila secara individu, bagaimana perseorangan memaknai
Pancasila serta bagaimana cara menerapkan dan mewariskan kepada
generasi berikutnya.
2) Pelaksanaan secara Objektif
Meliputi seluruh sifat dan keadaan negara dan telah dijelaskan dalam pasal
27 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi, segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualiannya. Hasilnya
warga negara harus melaksanakan pancasila dengan berdasar hati
nuraninya.

12

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Landasan historis merupakan landasan dimana setiap bidang kegiatan yang
dikejar oleh setiap manusia untuk maju dikaitkan dengan bagaimana keadaan
bidang tersebut pada masa yang lampau.
Menurut landasan kultural, kebudayaan dan pendidikan mempunyai
hubungan timbal balik karena kebudayaan dapat dilestarikan atau dikembangkan
dengan jalan pendidikan. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
maka dari itulah pancasila disebutsebagai jati diri bangsa Indonesia. Dengan
demikian generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai pancasila untuk
menghadapi tantangan pada zaman yang akan datang.
Kebudayaan juga bisa disebut sebagai jati diri bangsa karena bangsa
Indonesia kaya akan kebudayaan yang harus kita lestarikan, maka dari itulah
melalui pendidikan, kebudayaan akan bisa dilestarikan.
Pancasila merupakan landasan yuridis konstitusional Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal dan ayat-ayat
yang terdapat pada batang tubuh UUD 1945. Hal ini menjadikan pancasila sebagai
dasar hukum negara yang harus ditaati dan direfleksikan dalam kehidupan seharihari.
Oleh karena itu dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan dapat
menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, serta mendukung kerakyatan

13

yang

mengutamakan

upaya

mewujudkan

suatu

keadilan

sosial

dalam

bermasyarakat. Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa


mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat
membantu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan
berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia
intelektual.
Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa
mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat
membantu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan
berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia
intelektual.
B. SARAN
Melalui Pendidikan Pancasila warga Negara Republik Indonesia
diharapkan mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah yang
dihadapi oleh bangsanya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita-cita
dan tujuan nasional. Diharapkan juga dapat menghayati filsafat dan ideologi
Pancasila. Dengan tidak melupakan sejarah atau jas merah. Pancasila harus
dijadikan pedoman dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam mengatur
system kenegaraan. Karena Pancasila bersifat mengikat dan wajib untuk
diwariskan kepada calon-calon pemimpin bangsa.
Untuk lebih lanjutnya kita sebagai generasi muda terutama mahasiswa
sebagai pucuk dari nasib Indonesia diharapkan mampu menjadi manusia
Indonesia yang berpancasila, sebelum menguasai IPTEK yang dimilikinya. Kita
juga diharapkan unggul dalam penguasaan IPTEK dan seni namun tidak
kehilangan jati diri apalagi tercabut dari akar budaya bangsa Indonesia.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://kata-sederhana.blogspot.com/2011/07/tujuan-pendidikan-pancasila.html
http://dinulislami.blogspot.com/2009/10/tujuan-pendidikanpancasila.html

Soegito A.T dkk. 2012. Pendidikan Pancasila. Semarang: Pusat pengembangan


MKU MKDK UNNES.
http://kabukabuku.blogspot.com/p/kumpulan-makalah-bsi.html

15

Anda mungkin juga menyukai