Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN PROSEDUR

MELAKUKAN TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA


DI RUANG RAJAWALI III B RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik


Mata Kuliah Keperawatan Medikal Medah II

DI SUSUN OLEH :
RISTA HERNIDAWATI
P1337420614031

PRODI D IV KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016

A; PENGERTIAN

Pengambilan darah vena yaitu suatu pengambilan darah yang diambil pada pembuluh
darah vena vossa cubitti, vena saphena magna/ vena supervicial lain yang cukup besar untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representatif dengan menggunakan spuit atau
vacutainer.
B; TUJUAN
1; Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan

pemeriksaan
2; Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)
3; Untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti sel darah merah, sel darah
putih,angka leukosit, dan angka trombosit.
C; PERALATAN
1; Peralatan sesuai teori
a; Sarung tangan/ handscoon 1 pasang
b; Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
c; Alkohol swab
d; Torniquet
e; Perlak dan pengalas

Botol wadah specimen dengan atau tanpa koagula


g; Bak instrument
h; Bengkok
i; Plester luka (contoh Hansaplast) atau kasa dan plester
j; Lembar pemeriksaan laborat
2; Peralatan sesuai di lapangan
a; Sarung tangan/ handscoon 1 pasang
b; Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
c; Alkohol swab
d; Torniquet
e; Botol wadah specimen dengan atau tanpa koagula
f; Bak instrument
g; Plester luka (contoh Hansaplast) atau kasa dan plester
h; Lembar pemeriksaan laborat
f;

D; PROSEDUR/LANGKAH SOP
1; Prosedur Sesuai di Teori
a; Tahap Pra Interaksi
1; Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2; Mencuci tangan
3; Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b; Tahap Orientasi
1; Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2; Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3; Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c; Tahap Kerja
1; Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
2; Memasang perlak dan alasnya
3; Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4; Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
5; Memakai hand schoon
6; Membersihkan kulit dengan kapas alcohol/ alkohol swab (melingkar dari arah

dalam ke luar) biarkan kering


7; Mempertahankan vena pada posisi stabil
8; Memegang spuit dengan sudut 30o,
9; Menusuk vena dengan kemiringan 30o, dan lubang jarum menghadap keatas
10; Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit, ambil darah sesuai
kebutuhan
11; Membuka tourniquet
12; Memasukkan darah secara perlahan
13; Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas atau alkohol swab
14; Menutup daerah tusukan dengan plester luka
15; Memasukkan darah kedalam botol specimen
16; Merapikan pasien
d; Tahap Terminasi
1; Melakukan evaluasi tindakan
2; Berpamitan dengan klien
3; Membereskan alat-alat
4; Mencuci tangan
5; Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

2; Prosedur Sesuai di Lapangan


e; Tahap Pra Interaksi
4; Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
5; Mencuci tangan
6; Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Tahap Orientasi
4; Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
5; Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
6; Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
g; Tahap Kerja
17; Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
18; Membebaskan daerah yang akan di injeksi
19; Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
20; Memakai hand schoon
21; Membersihkan kulit dengan kapas alcohol/ alkohol swab (melingkar dari arah
dalam ke luar) biarkan kering
22; Mempertahankan vena pada posisi stabil
23; Memegang spuit dengan sudut 30o,
24; Menusuk vena dengan kemiringan 30o, dan lubang jarum menghadap keatas
25; Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit, ambil darah sesuai
kebutuhan
26; Membuka tourniquet
27; Memasukkan darah secara perlahan
28; Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas atau alkohol swab
29; Menutup daerah tusukan dengan plester luka
30; Memasukkan darah kedalam botol specimen
31; Merapikan pasien
h; Tahap Terminasi
6; Melakukan evaluasi tindakan
7; Berpamitan dengan klien
8; Membereskan alat-alat
9; Mencuci tangan
10; Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
f;

E; KONTRA INDIKASI

1; Jika terdapat tanda-tanda infeksi, infiltrasi atau thrombosis pada tempat penusukan.
2; Klien dengan mastektomi yang mengalami gangguan pada tangannya.
3; Fistula arteriovenus
4; Lengan yang mengalami gangguan atau kelumpuhan
5; Lengan dengan gangguan sirkulasi ataupun neurologis.
F; HASIL/DAMPAK PADA PASIEN
1; Klien dapat mengetahui hasil dari pemeriksaan darah vena
2; Klien dapat dilakukan tindakan lebih lanjut setelah diketahui hasil dari pemerikaan

darah vena
G; KESIMPULAN

Dari hasil kajian prosedur diatas dapat kita simpulkan bahwa pengambilan darah vena
untuk pemeriksaan sangat penting karena hasil pemeriksaan laboratorium seperti darah vena
sangat penting dalam membantu diagnose, memantau perjalanan penyakit serta menentukan
prognosa dan tindakan lebih lanjut.

H; SARAN

Saya berharap dengan adanya kajian prosedur ini mahasiswa keperawatan maupun
perawat yang bertugas di ruangan dalam melakukan pengambilan sampel atau specimen
darah vena harus sesuai dengan standar operasioanl prosedur agar tidak mengalami kesalahan
dalam pemeriksaan.

Nama Mahasiswa
: Rista Hernidawati
NIM
: P1337420614031
Tanda Tangan Mahasiswa :
Tanda Tangan Pembimbing:

Anda mungkin juga menyukai