Anda di halaman 1dari 216

PT Astra International Tbk

Annual Report 2003 Laporan Tahunan

PT Astra International Tbk


Head Office: Jln. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330 Indonesia Tel: (62-21) 652 2555 Fax: (62-21) 651 2058 / 651 2059
website: www.astra.co.id

Annual Report 2003 Laporan Tahunan

At PT Astra International Tbk (Astra or the Company),


we completed our 46th year in a strong position. The
Company has delivered record profits, a combination of
extraordinary gains from a timely business reorganization
designed to enhance medium term prospects and a solid
underlying earnings performance.
Astra has leadership, competence, ample capacity and
growth potential in the businesses in which we have
invested.
As we look ahead our biggest challenge is to raise the
bar again..but in a new and exciting direction.

Raising the bar


PT Astra International Tbk (Astra atau Perseroan)
menapaki usia ke 46 tahun dengan posisi keuangan yang
mantap, Perseroan mencatat rekor perolehan laba yang
merupakan kombinasi dari keuntungan luar biasa yang
diperoleh dari reorganisasi usaha tepat waktu yang
dirancang untuk meningkatkan prospek jangka menengah
dan solidnya kinerja pendapatan dari anak perusahaan.
Astra memiliki kepemimpinan, kompetensi, kapasitas dan
potensi pertumbuhan dalam bidang usahanya.
Tantangan terbesar kami di masa mendatang adalah
meningkatkan prestasi berikutnya namun pada
arah yang baru dan menakjubkan.

Our record year

Net income 21.6% higher at Rp 4.4 trillion (US$ 522 million equivalent)
Astra parent debt reduced by approximately 60% to Rp 2.7 trillion (US$ 322 million equivalent)
Rights issue subscription proceeds of Rp 1.4 trillion (US$ 158 million equivalent)
Paid Interim dividend at Rp 50 per share

Rekor kami di tahun ini:


Laba bersih 21,6% lebih tinggi menjadi Rp 4,4 triliun (setara US$ 522 juta)
Hutang perusahaan induk Astra berkurang sekitar 60% menjadi Rp 2,7 triliun (setara US$ 322 juta)
Memperoleh dana sebesar Rp 1,4 triliun (setara US$ 158 juta) yang berasal dari Penawaran Umum
Terbatas II
Membagikan dividen interim sebesar Rp 50 per saham

Contents
Contents
Philosophy & Vision
Corporate Profile
Board of Directors
Financial Highlights
Awards
Milestones in 2003
Astra International: a closer look
Audit Committee Report
Message from the President
Commissioner
President Directors Report
Managements Discussion & Analysis of
Financial Condition and Results of
Operations
Operating Review
Automotive
Financial Services
Heavy Equipment
Agribusiness
Information Technology
Infrastructure
Human Resources
Environment, Health and Safety
Social Responsibility
Corporate Governance
Board of Commissioners
Board of Directors
Organization Structure
Corporate Information

1
2
3
4
6
8
9
10
11
12

Daftar Isi
Catur Dharma & Visi
Profil Perseroan
Direksi
Ringkasan Keuangan
Penghargaan
Jejak Langkah 2003
Astra International: a closer look
Laporan Komite Audit
Sambutan Presiden Komisaris

14
20

Laporan Presiden Direktur


Pembahasan & Analisa oleh
Manajemen Mengenai Kondisi
Keuangan dan Hasil Usaha Perser
Tinjauan Usaha
Otomotif
Jasa Keuangan
Alat Berat
Agribisnis
Teknologi Informasi
Infrastruktur
Sumber Daya Manusia
Lingkungan Hidup, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Tanggung Jawab Sosial
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris
Direksi
Struktur Organisasi
Informasi Perseroan

24
26
40
45
50
53
56
58
63
65
70
i
v
vii
ix

Philosophy

Vision

1. To be an asset to the nation

1. To be one of the best managed corporations


in the Asia-Pacific region with an emphasis on
building competence through human resources
development, solid financial structures, customer
satisfaction and efficiency

2. To provide only the best service to our


customers
3. To respect individuals and promote teamwork
4. To continually strive for excellence

2. To be a socially responsible corporation and to


be environmentally friendly

Catur Dharma Visi


1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan
Negara
2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan
3. Saling menghargai dan membina kerjasama
4. Berusaha mencapai yang terbaik

1. Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang


manajemen di kawasan Asia Pasifik dengan
penekanan pada pembangunan kompetensi
melalui pengembangan sumber daya manusia,
struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan
dan efisiensi.
2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung
jawab sosial serta ramah lingkungan.

Corporate Profile
Since starting as a trading company in 1957, Astra has continually widened its scope
of business and investments and today is a public company with six business divisions:
Automotive, Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Technology,
and Infrastructure.
Over the course of its development, the Company has formed strategic alliances with
reputable international corporations.
Listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX)
since 1990, the Companys market capitalization as at 31 December 2003 stood at
approximately Rp 20.1 trillion (US$ 2.4 billion equivalent) with 4,547 shareholders.
The Astra Group employed 95,420 people throughout Indonesia at year-end.

Profil Perseroan
Bermula dari sebuah perusahaan dagang pada tahun 1957, Astra
secara terus menerus mengembangkan bidang usaha dan
investasinya. Kini, sebagai perusahaan publik, Perseroan memiliki
enam bidang usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat
Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur.
Dalam pengembangan usahanya selama ini, Perseroan
banyak bermitra usaha dengan perusahaanperusahaan yang memiliki reputasi internasional.
Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) sejak
tahun 1990, dengan nilai kapitalisasi pasar
pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar
Rp 20,1 triliun (setara US$ 2,4 miliar) dengan
4.547 pemegang saham. Karyawan Grup
Astra di seluruh Indonesia pada akhir
Desember 2003 berjumlah 95.420 orang.

Board of Directors
Direksi

4
2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kour Nam Tiang (Director)


Michael Dharmawan Ruslim (Vice President Director)
Gunawan Geniusahardja (Director)
Danny Walla (Director)
Budi Setiadharma (President Director)
John Stuart Anderson Slack (Director)
Prijono Sugiarto (Director)

6
5

Financial Highlights
Ringkasan Keuangan
In billion of Rupiah, unless stated otherwise

Total Astra (consolidated)

Dalam miliar Rupiah, kecuali jika disebutkan lain

2003

2002

2001

2000

1999

Total Astra (Konsolidasian)


Laporan Laba Rugi

Income Statement
31,513

30,685

30,123

28,404

14,853

Penghasilan Bersih

Gross Profit

7,679

6,625

5,657

5,119

3,298

Laba Kotor

Operating Profit

3,398

2,811

2,624

2,577

1,759

Laba Usaha

EBITDA*

4,294

3,704

3,441

3,340

2,468

*EBITDA

Net Income / (Loss)

4,421

3,637

845

(239)

1,487

Laba Bersih / (Rugi)

Net Revenues

Balance Sheet

Neraca
27,404

26,186

26,574

26,863

22,204

Jumlah Aktiva

Current Assets

9,254

10,469

10,173

8,930

7,577

Aktiva Lancar

Fixed Assets**

6,338

6,680

7,816

7,664

7,431

**Aktiva Tetap

Current Liabilities

7,733

7,983

10,355

10,100

7,396

Kewajiban Jangka Pendek

Total Assets

8,728

11,954

16,506

17,774

15,486

Jumlah Pinjaman

Total Equity

11,711

6,499

2,567

1,705

2,012

Jumlah Ekuitas

Total Equity + Minority Interest

13,506

8,921

4,550

3,455

3,634

Jumlah Ekuitas & Hak Minoritas


atas Ekuitas Anak Perusahaan

Total Borrowings

Analisis Rasio & Informasi Lain

Ratio Analysis & Other Information


Return on Assets

17%

13%

3%

-1%

6%

Laba terhadap Aktiva

Return on Equity

49%

74%

46%

-18%

147%

Laba terhadap Ekuitas

Gross Profit Margin

24%

22%

19%

18%

22%

Marjin Laba Kotor

Operating Profit Margin

11%

9%

9%

9%

12%

Marjin Laba Usaha

1.2

1.3

1.0

0.9

1.0

Rasio Lancar

Issued Shares (in million)

4,035

2,608

2,538

2,507

2,472

Saham Terdaftar (dalam jutaan)

Net Earnings/(Losses) per share (Rp)***

1,100

1,024

244

(96)

624

***Laba Bersih/(Rugi) per saham (Rp)

Current Ratio

Interim Cash Dividend per share (Rp)

50

Dividen tunai interim per saham (Rp)

Net Gearing****

0.1

0.9

4.4

7.1

5.1

****Net Gearing

Earnings Before Interest Tax Depreciation and Amortization

EBITDA: Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi

Includes assets not used in operations

**

Termasuk aktiva yang belum digunakan dalam usaha

Net Earnings / (Losses) per share is calculated based on the weighted


average number of ordinary shares outstanding adjusted for any
rights issue

***

Laba Bersih / (Rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata


tertimbang jumlah saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan
hak memesan efek terlebih dahulu

Net debt to equity

****

Hutang Bersih terhadap Ekuitas

Net Income / Laba Bersih


1999
2000

1,487
(239)
845

2001

3,637

2002

4,421

2003

Divisional Net Revenues / Penghasilan Bersih per Divisi


Automotive
Financial Services
Agribusiness
Wood based
Information Technology
Heavy Equipment
Others

14,853

1999
2000

28,404

2001

30,123
30,685

2002

31,513

2003

Rp Share Price Data 2002 and 2003 / Harga Saham 2002 dan 2003
Period

Highest

Lowest

Closing

Average Volume (units)

Periode

Tertinggi

Terendah

Penutupan

Volume Rata-Rata (unit)

2002

2003

2002

2003

2002*

2003

2002

2003

1st Quarter / Triwulan I

2,375

2,600

1,425

1,975

1,975

2,500

28,723,720

11,071,533

2nd Quarter / Triwulan II

3,875

3,775

2,000

2,450

3,275

3,575

21,763,023

14,170,508

3rd Quarter / Triwulan III

3,475

4,600

1,825

3,450

2,075

4,525

13,001,780

12,452,445

4th Quarter / Triwulan IV

2,750

5,150

1,100

4,225

2,425

5,000

31,643,821

9,080,254

* The share price is adjusted after Rights Issues / Harga saham disesuaikan setelah Penawaran Umum Terbatas II

Top Ten Shareholders as at 31 December 2003


Sepuluh Besar Pemegang Saham per 31 Desember 2003
1. Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd. 37.17%
2. JPMCB US Resident (Norbax Inc) 4.90%
4.77%
3. Parmix
3.51%
4. HSBC Bank Plc
2.76%
5. JP Morgan BK Luxembourg SA
2.63%
6. Government of Singapore
2.16%
7. PT Mitra Investdana Sekurindo
1.80%
8. Endang Lestari Pujiastuti
1.65%
9. The Northern Trust S/A Avfc
1.64%
10. BBH Boston S/A

Awards

Penghargaan
From year to year, Astra has been considered and
selected as one of the best corporations in Indonesia
by various institutions. As market leader in its industry,
Astra always strives to think and act a step ahead. Here
are some of these achievements in 2003:
Dari tahun ke tahun, Astra selalu masuk dalam perhitungan
dan terpilih sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia
oleh berbagai institusi. Sebagai pemimpin pasar, Astra
senantiasa berupaya untuk selalu berpikir dan bertindak
selangkah di depan. Penghargaan yang diperoleh Astra
selama tahun 2003 adalah :

SWA Magazine and Markplus


& Co ranked the Company in
5th position as the Best Public
Company based on the
Economic Value Added (EVA)
concept.
Majalah SWA dan Markplus &
Co memilih Astra sebagai
Perusahaan Publik Terbaik
berdasarkan konsep Economic
Value Added (EVA) pada
peringkat kelima.

FinanceAsia has chosen Astra


as overall Best Managed
Company in Indonesia:
Best Managed Company
Best Investor Relations
Most Committed to
Shareholder Value
Best Corporate Governance
Best Financial Management
FinanceAsia telah memilih Astra
sebagai perusahaan terbaik di
Indonesia pada semua kategori:
Best Managed Company
Best Investor Relations
Most Committed to
Shareholder Value
Best Corporate Governance
Best Financial Management

Forbes magazine ranked Astra


as 1270th in its survey of the
top 2000 worlds biggest and
most powerful companies
using a composite ranking
based on sales, profits, assets
and market value
Majalah Forbes dalam surveinya
terhadap 2000 perusahaan
terbesar dan paling
berpengaruh di dunia
berdasarkan penjualan, laba,
aktiva dan nilai kapitalisasi pasar
telah memilih Astra pada
peringkat ke 1270.

Warta Ekonomi magazine


chose Astra as the Most Highly
Regarded Employer in 2003.
Majalah Warta Ekonomi
memilih Astra sebagai
Perusahaan Idaman untuk
Bekerja pada peringkat
pertama.
In its annual Asias Leading
Company Awards, the Far
Eastern Economic Review, has
selected Astra as :
2nd Leading Company overall
2nd for High Quality
Services/Products
1st for Long Term Vision
Dalam Asias Leading Company
Award Far Eastern Economic
Review memilih Astra sebagai :
Leading Company peringkat
dua secara keseluruhan
Peringkat Kedua untuk High
Quality Services/Products
Peringkat Pertama untuk
Long Term Vision

Investor Magazine, an
Indonesian publication,
awarded Astra as best public
listed company in the
miscellaneous industries
category in Indonesia.
Majalah Investor memberikan
penghargaan Emiten Terbaik
di Indonesia untuk kategori
aneka industri.
Astra was ranked first by the Indonesian Institute for Corporate
Governance and SWA magazine in the Corporate Governance
Perception Index under categories: Commitment to Good
Corporate Governance, Board of Commissioners Governance,
Functional Committees, Board of Directors, Transparency,
Shareholders Rights and Stakeholder Relations.
The Indonesian Institute for Corporate Governance dan majalah
SWA memberi penghargaan Corporate Governance Perception Index
peringkat pertama pada semua kategori yaitu Komitmen terhadap
Tata Kelola Perusahaan, Tata Kelola Dewan Komisaris, Komitekomite Fungsional, Direksi, Transparansi, Hak para Pemegang
Saham dan Hubungan dengan Stakeholders.

Milestones in 2003
Jejak Langkah 2003
January
February-December

- Rights issue II subscription proceeds of Rp 1.4 trillion (US$ 158 million equivalent).
Memperoleh dana sebesar Rp 1,4 triliun (setara US$ 158 juta) yang berasal dari Penawaran
Umum Terbatas II
- Total Astra parent debt is reduced through a series of regular payments, debt buybacks and
prepayments
Jumlah hutang perusahaan induk Astra berkurang melalui serangkaian pembayaran sesuai
jadwal, pembelian kembali hutang dan percepatan pembayaran

26 May

The 10 millionth motorcycle rolls off the


Astra Honda Motor (AHM) production line
Astra Honda Motor (AHM) mencapai
produksi sepeda motor ke sepuluh juta

30 September

Toyota Astra Motor (TAM) business


restructuring completed
Restrukturisasi usaha Toyota Astra
Motor (TAM) selesai

1 October

The one millionth Toyota Kijang is


produced under the current design
Produksi Sejuta Toyota Kijang

2 October

The Honda Supra Fit


motorcycle is launched
Peluncuran sepeda motor
Honda Supra Fit

11 December

New MPVs, the Toyota Avanza and


Daihatsu Xenia are unveiled
Perkenalan MPV baru, Toyota Avanza
dan Daihatsu Xenia

Astra International: a closer look


PT Astra International Tbk

Automotive
Automobile Group

Component Group

Motorcycle Group

Toyota
Isuzu
Daihatsu
BMW
Peugeot
Nissan Diesel

Honda

PT Astra Otoparts Tbk

Financial Services
Automobile Financing

Motorcycle Financing

ACC
Subsidiaries:
PT Astra Sedaya Finance
PT Estika Sedaya Finance
PT Stacomitra Sedaya Finance
PT Swadharma Bakti Sedaya Finance
PT Astra Multi Finance
Associate:
PT Astra Auto Finance

General Insurance
PT Asuransi Astra
Buana

PT Federal
International
Finance

Heavy Equipment
Construction Machinery
PT United Tractors Tbk
(49.1% owned associate)

Life Insurance
PT Astra CMG Life

Agribusiness
Mining Contractor
PT Pamapersada
Nusantara

Palm Oil Plantations


CPO milling

Coal Mining
PT Berau Coal

PT Astra Agro Lestari Tbk

PT Komatsu Indonesia Tbk


PT Traktor Nusantara

Information Technology
PT Astra Graphia Tbk

Infrastructure
PT Astratel Nusantara
PT Intertel Nusaperdana

Key:
PT Astra International Tbk

: denotes public company

Financial Service

PT Astra Sedaya Finance : denotes Operating Company within a Group

: denotes Key business

Coal Mining

Toyota : Indicates brand name

: denotes business group

Audit Committee Report


Laporan Komite Audit
The Audit Committee (the Committee)
is a committee appointed by the Board of
Commissioners (BOC) and is responsible
to the BOC. The Committee consists entirely
of independent parties with the Chairman
of the Committee being an Independent
Commissioner. The Board of Directors
(BOD), Internal Auditors and External
Auditor attend Committee meetings if
requested.
The Committees primary function is to
assist the BOC in fulfilling its oversight
responsibilities. In carrying out its
responsibilities, the Committee relies on the
information provided by the BOD,
Management, Internal Auditors, the Risk
Management Group, External Auditors and
other Committees. The Committees
functions are not intended to duplicate the
roles and responsibilities of these parties.
The BOD and Management bear primary
responsibilities for financial reporting,
establishing the system of internal control
and compliance with laws and regulations,
and the Internal and External Auditors bear
primary responsibility for the audit functions.
Komite Audit (Komite) merupakan Komite
yang diangkat dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Keanggotaan Komite
seluruhnya berasal dari pihak yang
independen, dengan salah satunya yang juga
Komisaris Independen sebagai ketua. Direksi,
Audit Internal maupun Eksternal menghadiri
pertemuan Komite bila diminta.
Tugas utama Komite adalah membantu
Dewan Komisaris dalam mejalankan tanggung
jawab pengawasannya. Dalam melaksanakan
fungsinya tersebut, Komite mengacu pada
informasi yang diperoleh dari Direksi, jajaran
Manajemen, Audit Internal, Risk Management
Group, Auditor Eksternal dan komite-komite
lain. Oleh sebab itu fungsi dari Komite Audit
tidak merupakan duplikasi dari fungsi dan
tanggung-jawab pihak-pihak tersebut. Direksi
dan Manajemen Perseroan bertanggungjawab atas pelaporan keuangan, pembentukan
sistem pengendalian internal serta memastikan
kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, sedangkan
Audit Internal maupun Auditor Eksternal
merupakan pelaksana utama fungsi-fungsi
audit. Adapun peran Komite Audit adalah
memantau fungsi pengendalian internal secara

The Committees role is to oversee the


adequacy of the overall internal control
functions and the adequacy of Internal and
External Audit activities. In carrying out its
oversight function, the Committee:
Reviews financial statements and reports
to be issued to external parties;
Reviews accounting policies to ensure
they are in compliance with current laws,
regulations and accounting standards; and
Reviews the reports of the Internal
Auditors and Risk Management Group.
Independent of Management and the External
Auditor, the Committee examines the quality
of information received and discusses with
Management and the External Auditor the
conformity of the financial statements with
accounting standards, statutory reporting,
other mandatory reporting requirements
and the quality of the accounting policies
applied.

In 2003 the Committee was very active in


encouraging and assisting company
management in the establishment of a risk
management framework, development of
internal audit charters and strengthening of
internal controls as well as overall corporate
governance awareness and implementation.
The Committee sees these processes being
continuously strengthened throughout the
Companys operations during the coming
few years. To that end the BOC has adopted
a new Audit Committee Charter in 2003
and the Committee meets regularly with
Audit Committees of other listed entities
within the Astra Group to ensure a uniform
approach to issues under review.
The Committees review of the
implementation of the total compensation
packages for the BOD and BOC indicated
that payment has been made in accordance
with the approved budget and shareholders
guideliness.

The Committee reviews the scope of the


audit and the audit plan of the External
Auditors and the Internal Auditors.
menyeluruh serta fungsi Audit Internal dan
Auditor Eksternal secara memadai. Dalam
melaksanakan fungsinya tersebut, Komite
bertugas untuk:
Menelaah laporan keuangan dan laporan
lain yang akan diberikan kepada pihak
ketiga.
Menelaah kebijakan akuntansi untuk
memastikan kepatuhan terhadap peraturan,
perundang-undangan serta standar
akuntansi yang berlaku.
Menelaah laporan Audit Internal dan Risk
Management Group.
Tanpa kehadiran pihak Manajemen dan
Auditor Eksternal, secara berkala Komite
menelaah kualitas informasi yang diterima
dan selanjutnya membahas informasi tersebut
bersama Manajemen dan Auditor Eksternal
mengenai kesesuaian laporan keuangan yang
akan diterbitkan dengan standar akuntansi
dan peraturan yang berlaku.
Komite melakukan penelaahan terhadap
lingkup kerja serta rencana Audit Internal
maupun Auditor Eksternal.

Di tahun 2003 Komite Audit sangat aktif


mendorong dan membantu manajemen
Perseroan dalam pembentukan kerangka
kerja untuk manajemen risiko, pengembangan
piagam audit internal (internal audit charter)
dan pemantapan pengendalian internal serta
peningkatan kesadaran akan tata kelola
perusahaan dan penerapannya. Komite
melihat bahwa semua proses ini akan secara
terus menerus diperkuat dalam kegiatan
operasional Perseroan dalam beberapa tahun
ke depan. Untuk itu di tahun 2003 Komite
telah meminta Dewan Komisaris untuk
mengadopsi Piagam Komite Audit (Audit
Committee Charter) dan mengadakan
pertemuan rutin dengan Komite Audit dari
beberapa perusahaan publik lain dalam Grup
Astra untuk memastikan pendekatan yang
sama dalam menangani permasalahan yang
dalam proses penelaahan.
Setelah melakukan kajian atas total paket
remunerasi yang diterima anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, Komite Audit
berpendapat bahwa paket remunerasi
tersebut telah dibayarkan sesuai anggaran
yang disetujui dan mengikuti petunjuk dari
pemegang saham.

Message from the


President Commissioner
Sambutan Presiden Komisaris

As you will read in the pages that


follow, the current performance of
the Company owes a great deal to a
long term, meticulous planning process
much of which was carried out during
the financial crisis of the late 1990s.
Looking forward the Company is well
prepared as it places more emphasis
on sales and responsiveness to markets,
adding a new layer to a strong
manufacturing reputation.
Positive consumer sentiment, a stable
economic environment with low
inflation, steadily falling interest rates
and a stronger Rupiah favoured the
Company while competition in
automotive markets grew tougher.
Leading auto manufacturers continue
to view Indonesia and South East Asia
as markets with significant potential.

Sebagaimana dapat dibaca pada


halaman selanjutnya, kinerja Perseroan
tahun 2003 merupakan hasil dari
proses perencanaan jangka panjang
yang sangat teliti yang dimulai pada
saat terjadinya krisis keuangan di akhir
tahun 1990an. Perseroan telah
mempersiapkan diri dengan baik untuk
menyongsong masa depan, dengan
memberi penekanan pada penjualan
serta lebih tanggap terhadap
permintaan pasar, membuka lembaran
baru untuk meningkatkan reputasi
Perseroan di bidang manufaktur.

An important business reorganization has been


completed... positioning the Company for good
earnings growth and most significantly, a new sense
of purpose
Perseroan telah berhasil menyelesaikan reorganisasi
usaha dengan sangat memuaskan... untuk
menghasilkan laba dan yang paling penting, memberi
arti baru bagi tujuan Perseroan

Sentimen konsumen yang positif,


kondisi perekonomian yang stabil
disertai dengan tingkat inflasi yang
relatif rendah, penurunan tingkat suku
bunga dan nilai Rupiah yang menguat
berdampak positif terhadap Perseroan
kendati kompetisi di pasar otomotif
semakin ketat. Produsen mobil
terkemuka masih memandang
Indonesia dan Asia Tenggara sebagai
pasar yang memiliki potensi besar.

I commend the BOD on the


performance of the company in 2003.
Net operating income increased by
20.9% to Rp 3.4 trillion on revenues
that grew by 2.7% to Rp 31.5 trillion.
Underlying profitability improved
through higher margins in the
automotive and financial services
businesses and reduced borrowing
costs. An important business
reorganization has been completed
satisfactorily which has already
provided Astra with a stronger balance
sheet, positioning the Company for
good earnings growth and most
significantly, a new sense of purpose.
During the year we said farewell to
two Commissioners, Ibu Sri Mulyani
Indrawati and Ms. Vimala Menon and

Saya memberikan penghargaan kepada


Direksi atas pencapaian kinerja
Perseroan di tahun 2003. Laba usaha
bersih meningkat sebesar 20,9%
mencapai Rp 3,4 triliun dimana
penghasilan bersih tumbuh sebesar
2,7% mencapai Rp 31,5 triliun.
Peningkatan profitabilitas berasal dari
marjin bisnis otomotif dan jasa
keuangan yang lebih tinggi dan beban
bunga yang lebih rendah. Perseroan
telah berhasil menyelesaikan
reorganisasi usaha dengan memuaskan
sehingga Astra memiliki neraca
keuangan yang semakin mantap, untuk
menghasilkan pertumbuhan laba dan
yang paling penting memberi arti baru
bagi tujuan Perseroan.
Kami mengucapkan terima kasih atas
kontribusi kepada dua anggota
Komisaris yaitu Ibu Sri Mulyani
Indrawati dan Ms. Vimala Menon yang
telah mengundurkan diri pada tahun
2003 dan kami mengucapkan selamat
jalan kepada mereka. Kami menyambut
pengangkatan Mr. Patrick Alexander,

we thank them for their contribution.


We welcomed Mr. Patrick Alexander,
Bp. Djunaedi Hadisumarto and Ibu
Mari Pangestu as Independent
Commissioners and Mr. Brian Keelan
and Mr. Adam Keswick as
Commissioners in 2003.
2003 marked the end of a difficult
period in which the Company was
constrained by the issue of debt arising
from the regional currency crisis. Astra
today has a sound financial condition,
excellent cash flows and is ably
governed, with policies on risk
management and corporate
governance in line with international
standards. As the economic outlook
continues to improve, we encourage
the management to capitalize on the

Bp. Djunaedi Hadisumarto dan Ibu


Mari Pangestu sebagai Komisaris
Independen Perseroan dan Mr. Brian
Keelan serta Mr. Adam Keswick
sebagai Komisaris di tahun 2003.
Tahun 2003 merupakan akhir dari
suatu periode yang sulit di mana
aktivitas Perseroan dibatasi oleh
permasalahan hutang sebagai dampak
krisis mata uang yang terjadi secara
regional. Astra saat ini memiliki
kondisi keuangan yang mantap, arus
kas yang kuat dan kepatuhan
terhadap kebijakan manajemen risiko
dan tata kelola perusahaan yang
sesuai dengan standar internasional.
Seiring dengan perkiraan ekonomi
ke depan yang semakin baik, kami
memberikan dukungan kepada
manajemen untuk dapat
memaksimalkan kemitraan strategis,
kekuatan merek dan pasar yang terus
berkembang untuk menghasilkan
pertumbuhan dan keuntungan yang
mantap.

Companys strategic partnerships,


excellent brands and expanding
markets and to continue to deliver
sound growth and profitability.
On behalf of the BOC, I would like
to thank our shareholders, partners,
suppliers and customers for their
continued support and I extend my
appreciation to the BOD and all
Astra employees for their efforts
during the year.

Atas nama Dewan Komisaris, saya


menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pemegang saham, mitra usaha,
pemasok dan pelanggan kami atas
dukungan yang diberikan secara terus
menerus. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada Direksi dan semua
karyawan Grup Astra untuk semua
upaya dan kerja kerasnya sepanjang
tahun 2003.

Theodore Permadi Rachmat


Presiden Komisaris
Jakarta, Maret 2004

President Directors Report


Laporan Presiden Direktur

2003:
Performance and Progress
Striking a balance between
performance in the short term and
progress towards medium term
objectives is always a challenge. I am
pleased to report that in 2003 Astra
was successful on both fronts. We
competed effectively in our markets,
delivered record profits and through
our business reorganization and
successful rights issue, we have raised
the bar for the future, towards some
new goals and objectives.

2003:
Kinerja dan kemajuan

We competed effectively in our markets,


delivered record profits and through our business
reorganization and successful rights issue, we have
raised the bar for the future...
Kami bersaing secara efektif di pasar, mencatat
rekor perolehan laba dan melalui reorganisasi
usaha dan suksesnya penawaran umum terbatas,
kami telah meningkatkan target prestasi kami di
masa depan...

Salah satu yang selalu menjadi tantangan


kita adalah menyeimbangkan antara
kinerja jangka pendek dan
perkembangan selanjutnya untuk
mencapai tujuan jangka menengah.
Berkenaan dengan hal tersebut, dengan
ucapan syukur, kami sampaikan bahwa
pada tahun 2003 Astra berhasil meraih
kesuksesan pada kedua aspek tersebut.
Kami bersaing secara efektif di pasar,
mencatat rekor perolehan laba dan
melalui reorganisasi usaha serta
suksesnya penawaran umum terbatas,
kami telah meningkatkan target prestasi
kami di masa depan, menuju beberapa
sasaran dan tujuan baru.

Lets first look at the years highlights:

Performance
Our income performance of
Rp 4.4 trillion or Rp 1,100 earnings
per share was a new record, a
21.6% improvement over last year,
on revenues of Rp 31.5 trillion;
We cut our level of indebtedness
by approximately 60% through a
combination of stronger cash flows,
a business re-organization and a
successful rights issue;

Our joint venture, AHM set a new


record in motorcycle sales of 1.58
million vehicles and successfully
launched the Honda Supra Fit, a new
value-priced model;
We celebrated completing the
1,000,000th Toyota Kijang under
the current design;
The Toyota Avanza and Daihatsu
Xenia were unveiled at the end of
the year, two new MPVs with a big
future;

Our Financial Services returned a


37% growth in ACC group
financing and a 32% growth in FIF
motorcycles financing year on year:
over 500,000 motorcycles
financed;
In Agribusiness we produced over
630,000 tons of crude palm oil
(CPO), tripled exports and raised
total sales over 25.2% to Rp 2.5
trillion; and
PT United Tractors Tbk delivered
11% Komatsu sales volume growth
and net revenues of Rp 6.9 trillion.

Mari kita lihat beberapa catatan prestasi


tahun 2003 :

Kinerja
Laba bersih sebesar Rp 4,4 triliun
atau laba per saham sebesar
Rp 1.100, suatu rekor baru,
meningkat 21,6% dibandingkan
tahun sebelumnya, dengan
penghasilan sebesar Rp 31,5 triliun.
Kami menurunkan 60% kewajiban
hutang melalui kombinasi arus kas
yang lebih kuat, reorganisasi usaha
dan suksesnya penawaran umum
terbatas melalui hak memesan efek
terlebih dahulu.

Perusahaan joint venture AHM


mencatat rekor baru dalam
penjualan sepeda motor sebanyak
1,58 juta unit dan dengan sukses
meluncurkan Honda Supra Fit,
model baru yang berkualitas dengan
harga terjangkau.
Toyota Kijang mencapai produksi
sebanyak satu juta unit.
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia
diperkenalkan kepada masyarakat
di akhir tahun 2003, dua Multi
Purpose Vehicles (MPV) ini memiliki
prospek yang cerah.

Jasa Keuangan mencatat


pertumbuhan dalam jumlah
pembiayaan sebesar 37% pada grup
pembiayaan ACC dan 32% pada
pembiayaan sepeda motor FIF
dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dimana lebih dari
500.000 sepeda motor dibiayai.
Agribisnis menghasilkan lebih dari
630.000 ton minyak sawit mentah
(CPO), ekspor naik tiga kali lipat
sehingga meningkatkan nilai
penjualan lebih dari 25,2 % mencapai
Rp 2,5 triliun.
PT United Tractors Tbk
membukukan pertumbuhan volume
penjualan Komatsu sebesar 11%
dan mencapai penghasilan bersih
sebesar Rp 6,9 triliun.

Progress
Astra today is the realisation of a vision
and substantial work started several
years ago. We set out to manage the
Companys indebtedness, a legacy from
the financial crisis that impacted Asia
as a whole. We planned a business reorganization, not driven by the debt
issue but by the need to stay
competitive and relevant as our
markets evolved and we looked for
efficiency and profitability.
Our success in debt management has
enabled us, subsequent to the year
end, to remove restrictive covenants
and has given us the freedom to invest
again in new opportunities in our
businesses. There are still elements of
our financial planning to complete,

Kemajuan
Kinerja Astra tahun 2003 merupakan
perwujudan dari sebuah visi dan
pekerjaan besar yang dimulai beberapa
tahun yang lalu. Kami mampu
mengelola dengan baik kewajiban
hutang Perseroan yang merupakan
warisan dari krisis keuangan yang
mempengaruhi kawasan Asia secara
menyeluruh. Kami melaksanakan suatu
reorganisasi usaha, tidak didasarkan
oleh masalah hutang namun merupakan
kebutuhan agar Perseroan tetap
kompetitif dan relevan mengikuti
perkembangan pasar. Selain itu, kami
terus melakukan efisiensi di berbagai
area dan meningkatkan profitabilitas.
Keberhasilan Perseroan dalam
mengelola pinjaman telah
memungkinkan kami lepas dari
ketentuan-ketentuan dalam perjanjian
dan memberikan kebebasan kembali
untuk melakukan investasi baru pada
peluang-peluang yang ada dalam bisnis
Perseroan. Kami masih akan

namely the restructuring of PT United


Tractors Tbk as well as evaluating our
options in the Information Technology
division.

The sale of our manufacturing plants


to Toyota has resulted in a stronger
relationship for the future distribution
of Toyota vehicles and the
development of our own markets.

menyelesaikan beberapa aspek dalam


perencanaan keuangan, yakni
restrukturisasi PT United Tractors
Tbk dan juga mengevaluasi pilihan kami
pada Teknologi Informasi.

Apa yang terjadi dalam pasar


otomotif?

Penjualan usaha manufaktur Astra


kepada Toyota telah menghasilkan
suatu hubungan yang semakin kuat
antara usaha distribusi kendaraan
Toyota dan pengembangan pasar kami.
Pada saat ini, Astra mempunyai tim
penjualan yang kuat, tercermin dari
track record dealer sepeda motor kami
dan kegiatan operasional jasa keuangan
yang baik di tahun 2003.
Untuk mencapai efisiensi dan
profitabilitas yang lebih baik, kami
menyadari bahwa masih ada beberapa
hal yang perlu ditempuh. Dengan
menyelesaikan rencana keuangan di
tahun 2004 dan memanfaatkan investasi
di bidang teknologi informasi, kami
berharap dapat meningkatkan
pengembalian investasi pada kegiatan
bisnis kami.

Dunia otomotif berubah dengan


cepat, secara global maupun
lokal. Sementara penjualan otomotif
di AS, Eropa dan Amerika Selatan
masih kurang berkembang, pasar Asia
berkembang paling pesat di dunia.
Penjualan kendaraan bermotor roda
empat kami hampir mencapai 150.000
unit dan 1,58 juta unit sepeda motor
dalam dua belas bulan tahun 2003.
Hanya dalam tiga bulan terakhir tahun
2003 penjualan Honda Supra Fit
berhasil mencapai jumlah 160.000 unit.
Volume penjualan truk Nissan Diesel
mengalami pertumbuhan sebesar
19% sepanjang tahun 2003.
Industri mobil adalah industri
yang mendunia. Saat ini konsumen
di Eropa membeli mobil Jerman yang
dirancang oleh anak perusahaan Jepang
dari produsen mobil Amerika yang
terkemuka. Sementara itu, perusahaan
Korea, Jepang dan AS bekerja sama di

Astra today has strong sales teams:


the track records of our motorcycle
dealer and financial services
operations were outstanding in 2003.
In achieving improved efficiency and
profitability we recognize there is still
some way to go and in completing our
financial plans in 2004 and in utilizing
our investment in information
technology we expect to improve our
returns in our underlying business
performance.

motorcycles in 12 months. In just the


last three months of the year sales of
our new Honda Supra Fit model alone
topped 160,000 units. Our Nissan
Diesel trucks business enjoyed volume
growth of 19% during the year.

The automotive world is changing


fast, globally and locally. While
sales in the US, Europe and South
America are still depressed, Asian
markets are the fastest growing in the
world: we sold just under 150,000
four wheelers and 1.58 million

The auto industry is a world


industry. Todays European consumer
is buying German branded cars,
designed by a Japanese subsidiary of a
major US auto manufacturer. Closer
to our own market, Korean, Japanese
and US companies are cooperating in
Asia to co-design and produce a new
range of 4 cylinder engines that will
form the power unit for multiple brands
in multiple markets all over the world.
Astra has the opportunity to be involved
in this new scene in the future. Increased
regional sales from Toyotas
manufacturing base in Indonesia will
give us an indirect benefit in lower

Asia untuk bersama-sama merancang


dan memproduksi mesin baru 4 silinder
yang akan digunakan oleh berbagai
merek kendaraan di seluruh dunia.
Astra memiliki kesempatan untuk
terlibat dalam skema baru ini di masa
depan. Meningkatnya penjualan regional
yang berasal dari manufaktur Toyota
di Indonesia akan memberikan manfaat
secara tidak langsung bagi kami untuk
menurunkan biaya produksi per unit.
Selain itu, kami juga telah ditunjuk oleh
Peugeot sebagai basis produksi regional
untuk tipe 206.

Merek dan segmentasi pasar


adalah aspek penting untuk
pertumbuhan. Para pembeli mobil
dan sepeda motor di Indonesia belum
pernah menikmati lebih banyak pilihan
dan model seperti sepeda motor baru
yang kami tawarkan saat ini dan MPV
kecil yang diluncurkan di tahun 2003
akan dapat membantu kami dalam
mempertahankan pangsa pasar kami.
Astra menjual enam merek kendaraan
bermotor roda empat yang terkemuka,
termasuk lebih dari 70% pangsa pasar
segmen medium minibus berbahan
bakar bensin. Kami memproduksi
sepeda motor dengan merek yang
terkemuka di pasar. Hal ini merupakan
ceritera sukses terbesar kami di
sepanjang tahun 2003 dan kunci
kesuksesan tersebut adalah model baru
yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau telah berhasil menarik
perhatian pasar dalam waktu relatif
singkat dan meraih pangsa pasar di
atas 5% hanya dalam waktu empat
bulan.

Whats happening in automotive


markets?

production costs per unit and we are


appointed as a regional production base
for Peugeots new 206.
Brand and market segmentation
is the key to growth. Indonesian
car and motorcycle buyers have never
enjoyed more choice and our new
models in motorcycles and small MPVs
launched during the year will sustain
our leading market share. Astra sells
six leading brands of four wheeled
vehicles including over 70% share of
the medium minibus gasoline segment.
We produce the leading brand of
motorcycle in the market, our biggest
success story during the year, and a
key part of that success was a new
value priced model that gained an
instant following and over 5% market
share in just four months.

Keberhasilan di pasar otomotif


ditentukan oleh kemampuan
untuk menyediakan layanan yang
menyeluruh. Sementara persaingan
diantara produsen otomotif besar
semakin ketat, khususnya diantara
mereka yang memiliki kantor pusat di
Asia maka tidak dapat dielakkan bahwa
kecenderungan harga otomotif akan
menurun dan marjinnya akan
berkurang. Pengembangan Zona
Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA)
akan memberikan kontribusi lebih jauh
terhadap kecenderungan ini. Sebagai
kunci penghubung dalam pasar utama
yang tumbuh pesat, kami harus
mempergunakan kesempatan yang ada
untuk menyediakan tidak hanya akses
bagi manufaktur dan pelanggan, namun
juga pengetahuan pasar lokal serta
kemampuan untuk menyediakan
layanan menyeluruh yang akan
memberikan nilai tambah bagi setiap
pelanggan dan meningkatkan
profitabilitas dari setiap hubungan
kerjasama yang ada. Divisi jasa
keuangan, dealer, suku cadang dan

Success in the automotive


market is tied to a full service
capability. As competition among
the major manufacturers grows,
particularly those headquartered in
Asia, it is inevitable that prices will
fall, and margins reduce. The
development of ASEAN Free Trade
Area (AFTA) will contribute further
to this trend. As a key link in a
major growth market we must
capitalize on providing not only access
between manufacturer and customer
but local knowledge and a full service
capability that will add value to each
customer and drive profitability from
each relationship. Our financial
services division, dealerships, spare
parts and service facilities, combined
with our investment into relationship
management, AstraWorld, are all
vital parts of how we will build our
future. Recent investment in new IT
systems will help us stay closer to

fasilitas layanan, kami gabungkan dengan


investasi dalam menata hubungan
dengan pelanggan yang disebut
AstraWorld, semua hal tersebut
merupakan aspek penting dalam
mengembangkan masa depan
Perseroan. Investasi kami yang baru
pada system TI akan membantu kami
untuk lebih mendekatkan diri dengan
para pelanggan. Konsolidasi kantor
administrasi pendukung TI pada
kegiatan operasional penjualan
kendaraan bermotor roda empat akan
dapat meningkatkan kualitas layanan
dan efisiensi operasional. Selain itu,
kami perlu meningkatkan referensi
silang antara tim penjualan otomotif
dan jasa keuangan.
Apa yang terjadi di pasar nonotomotif kami ?
Astra mempunyai landasan sumber
daya yang sangat kuat. Kami memiliki

our customer. Consolidation of back


office IT support among our 4
wheeler sales operations will improve
both service quality and operational
efficiency. We will be encouraging
cross referrals between automotive
and financial services sales teams.
Whats happening in our nonautomotive markets?
Astra has a very strong resources
base. We have a leading position in
the production of crude palm oil which
is benefiting from high CPO prices in

keunggulan pada produksi minyak sawit


mentah (CPO) yang memperoleh
keuntungan dari tingginya harga CPO
dalam jangka pendek (karena musim
kemarau berlangsung lama pada minyak
makan lainnya). Sedangkan dalam jangka
panjang, kami mengharapkan adanya
permintaan yang berkesinambungan dari
pasar India dan Cina yang besar. Kami
adalah pemimpin pasar pada industri
penambangan batubara serta pada
industri penyediaan dan penggunaan alat
berat. Pengembangan energi adalah suatu
prioritas yang mendesak untuk Indonesia
di masa depan dan sektor-sektor
pertambangan, konstruksi dan
infrastruktur menawarkan peluang yang
signifikan di masa depan. Grup bisnis
Informasi kami, pada skala yang lebih
kecil, mempunyai potensi penting untuk
berkembang.

the short term (as drought conditions


in other edible oils persist). Over the
long term we expect sustained demand
from the large markets of India and
China. We are a leader in coal mining
and in the supply and use of heavy
equipment. Energy development is an
urgent priority for Indonesia going
forward and the mining, construction
and infrastructure sectors offer
significant opportunities ahead. The
Groups Information business, on a
smaller scale, has substantial potential
to grow.

Membentuk Astra di masa depan


Proses mengelola perubahan
berlangsung terus menerus. Perseroan
senantiasa menekankan pentingnya
pelatihan dan melakukan investasi pada
karyawan yang menjalankan kegiatan
operasional berbagai usaha dimana hal
tersebut merupakan bagian penting
untuk kelangsungan Grup Astra di
masa depan. Besarnya dan
anekaragamnya kegiatan operasional
telah mendorong kami untuk
melakukan investasi guna meningkatkan
sistem teknologi informasi dan dalam
proses ini kami mempelajari lebih
banyak lagi bidang usaha kami. Sebagai
sebuah grup yang memiliki berbagai
jenis usaha, kami percaya bahwa kami
mempunyai landasan bisnis yang terbaik
untuk menyongsong masa depan.

Shaping the Astra International


of tomorrow
The process of managing change is
constant. The Company continues to
place strong emphasis on the
importance of training and investing
in the people who operate its many
businesses and shape the Astra
Groups destiny. Sheer scale and
diversity in our operations has required
us to invest in upgrading our
information technology systems and

in the process we have learned a great


deal more about our businesses. As a
diversified group we believe we have
the best foundation for the future.
This lies in our exposure to the rapidly
expanding consumer market of
Indonesia and the natural resource
base in key commodities, tied to
population and income growth in the
region.
A stronger balance sheet and cash
flow position us well to carefully

evaluate the many growth


opportunities available to us. We are
recognized as a thorough and well
governed company, established in key
business sectors. Our biggest challenge
is in adapting ourselves to the exciting
changes in the next few years.
I take this opportunity to express my
thanks to our customers, to our
strategic partners and suppliers, to
the many hardworking staff in our
businesses, to the Boards of
Commissioners and Directors and to
our shareholders for their continued
support.
For and on behalf of the Board of
Directors,

Kekuatan ini terletak pada kemampuan


kami dalam menangani kebutuhan pasar
konsumen Indonesia yang berkembang
sangat cepat dan juga sumber daya alam
pada komoditas utama yang terkait
dengan populasi dan pertumbuhan
pendapatan di kawasan ini.
Neraca keuangan dan arus kas Astra
yang semakin mantap telah
memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengevaluasi dengan seksama
berbagai peluang pertumbuhan. Astra
dikenal sebagai Perseroan yang cermat
dan dikelola dengan baik, dan hal ini
telah dibuktikan pada sektor-sektor
bisnis penting Perseroan. Tantangan

terbesar kami adalah menyesuaikan


diri terhadap perubahan yang
menggairahkan di masa mendatang.
Pada kesempatan ini perkenankan saya
mewakili Direksi Perseroan untuk
menyampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada para pelanggan kami, para
mitra strategis dan dealer, serta para
karyawan yang telah bekerja keras di
sepanjang tahun, juga kepada Dewan
Komisaris dan seluruh pemegang
saham atas kerja sama dan dukungan
yang diberikan selama tahun 2003.

Untuk dan atas nama Direksi,

Budi Setiadharma
Presiden Direktur
Jakarta, Maret 2004

Managements Discussion & Analysis


of Financial Condition and Results
of Operations

Pembahasan & Analisa oleh Manajemen Mengenai Kondisi


Keuangan dan Hasil Usaha Perseroan
Income Statement
The revenues and income performance
of Astra emanate primarily from the
automotive division which contributed
81.1% of total consolidated net
revenues in 2003 compared with
Financial Services 7.3%, Agribusiness
8.1% and Information Technology 2.3%.
Our interests in Heavy Equipment are
mainly through an associate company
and are therefore not consolidated,
but contribute direct to the bottom
line net income.
Despite the disposal of the wood-based
business in 2002 and the deconsolidation
of TAM from August 1st, 2003, net

Laba Rugi
Penghasilan dan laba Astra terutama
berasal dari Divisi Otomotif yang
memberikan kontribusi sebesar 81,1%
dari total penghasilan bersih
konsolidasian di tahun 2003, sedangkan
kontribusi Divisi Jasa Keuangan 7,3%,
Agribisnis 8,1%, dan Informasi
Teknologi 2,3 %. Penyertaan saham
kami di Alat Berat dilakukan melalui
perusahaan asosiasi sehingga tidak
dikonsolidasikan ke dalam laporan
keuangan Astra, meskipun demikian
divisi ini memberikan kontribusi
langsung terhadap laba bersih.
Meskipun Perseroan melakukan
pelepasan investasi pada bisnis
perkayuan pada tahun 2002 dan tidak

revenues for Astra still grew by 2.7%


to Rp 31.5 trillion, a slight improvement
over 2002. The flat net revenues growth
for Automotive from Rp 25.4 trillion,
to Rp 25.5 trillion in 2003 belies a positive
performance from the Motorcycles
group which saw net revenues growth
of 7.5% and volume growth of 9.7%.
A combination of several factors
helped boost gross profit 15.9% higher
to Rp 7.7 trillion. These included higher
unit volumes for motorcycles and
lower auto component costs as the
Rupiah strengthened against the US
Dollar. In addition, increased demand
for credit for automotive sales coupled

lagi membukukan TAM secara


konsolidasian sejak 1 Agustus 2003,
penghasilan bersih Astra terus
meningkat, mencapai Rp 31,5 triliun
dengan pertumbuhan sebesar 2,7%,
suatu peningkatan tipis dibandingkan
tahun 2002. Penghasilan bersih
otomotif yang mengalami sedikit
pertumbuhan dari Rp 25,4 triliun
menjadi Rp 25,5 triliun di tahun 2003
diimbangi oleh kinerja positif dari grup
sepeda motor dengan penghasilan
bersih tumbuh sebesar 7,5% dan
volume penjualan meningkat 9,7%.
Gabungan sejumlah faktor telah
membantu meningkatnya laba kotor
sebesar 15,9% mencapai Rp 7,7 triliun.
Faktor-faktor tersebut meliputi
peningkatan volume unit sepeda motor

25.5

25.4

6.0

5.3

2002

2003

Non Auto

Auto

Net Revenues (Rp trillion)


Penghasilan Bersih (Rp triliun)

3.4
2.8

2002 2003
Operating Income (Rp trillion)
Laba Usaha (Rp triliun)

1.7

1.8

2002 2003
Equity Income (Rp trillion)

with high CPO prices contributed to


improved profitability. Gross margin
increased from 21.6% to 24.4%.
Operating expenses increased by
12.2% due mainly to an increase in
employee compensation and higher
promotion expenses in a more
competitive market environment.
Operating income was 20.9% higher
as the strong trading performance by
financial services and agribusiness
flowed through to the operating result.

The general decline in interest expense


as a result of the reduction in total
debt, the gain from sale proceeds from
the divestment of shares in TAM and
the effects of the stronger Rupiah all
helped increase other income from
Rp 1 trillion to Rp 1.8 trillion in 2003.
This in turn contributed to a record
bottom line net income which
increased by 21.6% to Rp 4.4 trillion
(Rp 1,100 per share).

Bgn Laba Prshn Asosiasi (Rp triliun)

1,144.0

162.4
2002

Equity in net income of associates and


jointly controlled entities increased by
over 9.7% to Rp 1.8 trillion due to the
improved performance by AHM, the
motorcycle producer and United
Tractors, the heavy equipment and
mining group.

2003

-656.1
-891.5
Gain on Forex

Interest Expense

Financial Charges (Rp billion)


Beban Keuangan (Rp miliar)

dan biaya-biaya komponen mobil yang


lebih rendah sejalan dengan menguatnya
nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika.
Selain itu, meningkatnya permintaan
kredit pada penjualan otomotif dibarengi
dengan harga CPO yang tinggi telah
memberikan kontribusi terhadap
peningkatan profitabilitas. Marjin laba
kotor meningkat dari 21,6% menjadi
24,4%.
Beban usaha yang meningkat sebesar
12,2%, terutama disebabkan oleh
peningkatan kompensasi karyawan dan
biaya promosi yang lebih tinggi untuk
menghadapi pasar yang semakin
kompetitif. Kenaikan laba usaha sebesar
20,9% berasal dari menguatnya kinerja
pada Jasa Keuangan dan Agribisnis. Semua
ini pada akhirnya memberikan kontribusi
terhadap laba bersih.

Bagian atas laba bersih perusahaan


asosiasi dan jointly controlled entities
meningkat lebih dari 9,7% mencapai
Rp 1,8 triliun yang disebabkan oleh
peningkatan kinerja AHM, yang
memproduksi sepeda motor dan
United Tractors, yang bergerak dalam
usaha alat berat dan grup
penambangan.
Penurunan biaya bunga secara umum
sebagai akibat menurunnya jumlah
pinjaman, keuntungan penjualan investasi
pada TAM serta dampak penguatan nilai
Rupiah. Semua ini membantu kenaikan
penghasilan lain-lain dari Rp 1 triliun
menjadi Rp 1,8 triliun di tahun 2003.
Dengan demikian maka laba bersih
meningkat sebesar 21,6 % menjadi
Rp 4,4 triliun (Rp 1.100 per saham).

4,421.6
3,636.6

2002

2003

Net Income (Rp billion)


Laba Bersih (Rp miliar)

Balance Sheet

Assets

The Groups balance sheet was


considerably strengthened in 2003. Total
equity increased from Rp 6.5 trillion to
Rp 11.7 trillion reflecting additional paid
in capital and retained earnings.

The reduction in current assets at the


year end related primarily to a lower
level of inventories resulting from the
effects of the deconsolidation of TAM
after July 2003. In non current assets
the increase in financing receivables from
Rp 3 trillion to Rp 5.2 trillion reflected
the growth of car and motorcycle finance
during the year.

The Group adopts a policy that requires


hedging in full against any
foreign currency liabilities falling due
within certain periods of time to ensure
any foreign currency payment, whether
for debt and interest service or normal
trading activities, is sufficiently covered.
At the moment the coverage period is
at least 6 months.

Neraca
Neraca konsolidasian Astra sangat
mantap di tahun 2003. Jumlah ekuitas
meningkat dari Rp 6,5 triliun menjadi
Rp 11,7 triliun yang disebabkan oleh
penambahan modal disetor dan laba
ditahan.
Grup Astra menerapkan kebijakan
aktivitas lindung nilai sepenuhnya
terhadap kewajiban dalam mata uang
asing yang akan jatuh tempo pada
suatu periode tertentu untuk
memastikan setiap pembayaran
dalam mata uang asing tersebut,
apakah untuk hutang dan biaya bunga
atau aktivitas perdagangan normal,
dapat dipenuhi dengan memadai. Pada

Liabilities
Debt
The equivalent of US$ 463 million in
debt was repaid over the course of the
year resulting in a parent company net

debt to equity ratio of 0.1 times at


reporting date. Several factors
contributed to debt reduction including
proceeds from the fully subscribed rights
issue, the TAM restructuring and strong
operational results for the year. By the
close of the year, parent company debt
reduced to Rp 2.7 trillion (US$ 322
million equivalent).
In September 2003, Astra Graphia issued
a Rp 150 billion bond and repaid its
outstanding US Dollar loan in full. During
the year, PT Astra Sedaya Finance and
PT Federal International Finance issued
bonds of Rp 900 billion and Rp 750
billion respectively in support of their
expanding car and motorcycles financing
business. PT Serasi Auto Raya also

saat ini aktivitas lindung nilai


mencakup periode paling sedikit 6
bulan.

Kewajiban

Aktiva

Pinjaman perusahaan induk Astra


setara US$ 463 juta telah dibayar di
sepanjang tahun 2003 sehingga rasio
hutang bersih terhadap ekuitas
menjadi 0,1 kali. Faktor-faktor yang
menyebabkan penurunan hutang
antara lain melalui dana yang
diperoleh dari Penawaran Umum
Terbatas II, restrukturisasi TAM dan
kinerja operasional yang kuat di tahun
2003. Menjelang akhir tahun 2003,
jumlah hutang perusahaan induk telah
turun menjadi Rp 2,7 triliun (setara
US$ 322 juta).

Penurunan aktiva lancar terutama


berkaitan dengan penurunan
persediaan sebagai dampak dari tidak
dikonsolidasikannya usaha TAM
setelah Juli 2003. Pada aktiva tidak
lancar, peningkatan piutang pembiayaan
dari Rp 3 triliun menjadi Rp 5,2 triliun
mencerminkan pertumbuhan
pembiayaan mobil dan sepeda motor
di sepanjang tahun 2003.

Hutang

issued a bond for Rp 300 billion in


support of its expansion in the fleet
car rental business Astra Rent a Car
(TRAC).

11,954

8,728

Dividend
The Company paid an interim dividend
of Rp 50 per share in December 2003
distributed from profits earned during
the year. This was a welcome return
to paying dividends after a number of
years of interruption and demonstrates
the significant improvement of the
Astra Groups financial condition and
future prospects.

Di bulan September 2003, Astra


Graphia menerbitkan obligasi sebesar
Rp 150 miliar dan membayar kembali
seluruh pinjaman dalam denominasi
Dolar Amerika. Selain itu, di sepanjang
tahun 2003 PT Astra Sedaya Finance
dan PT Federal International Finance
menerbitkan obligasi masing-masing
sebesar Rp 900 miliar dan Rp 750
miliar guna mendukung ekspansi bisnis
pembiayaan mobil dan sepeda motor.
PT Serasi Auto Raya juga menerbitkan
obligasi sebesar Rp 300 miliar untuk
mendukung ekspansi bisnis penyewaan
kendaraan Astra Rent a Car (TRAC).

2002

2003

Total Debt (Rp billion)


Total Hutang (Rp miliar)

Dividen
Perseroan membagikan dividen interim
sebesar Rp 50 per saham di bulan
Desember 2003 dari laba yang
diperoleh di tahun tersebut. Langkah
tersebut disambut gembira mengingat
Perseroan sempat mengalami sejumlah
hambatan untuk membagikan dividen
selama beberapa tahun terakhir.
Pembagian dividen ini menunjukkan
peningkatan signifikan kondisi keuangan
Grup Astra dan prospek masa depan
yang cerah yang dimiliki oleh Perseroan.

Operating Review
Tinjauan Usaha

PT Astra International Tbk


Automotive

The principal business of Astra,


namely production and sales of cars,
motorcycles and spare parts. Astra
holds 41.5% market share in cars
and 51.5% market share in
motorcycles.
Net revenues of Rp 25.5 trillion
contributing 81.1% of total
consolidated net revenues.

Bisnis utama Astra adalah pabrikan


dan penjualan mobil, sepeda motor
dan suku cadang. Astra memiliki
41,5% pangsa pasar mobil dan 51,5%
pangsa pasar sepeda motor.
Penghasilan bersih sebesar Rp 25,5
triliun menyumbang 81,1% dari
keseluruhan penghasilan bersih
konsolidasian.

Financial Services

Astras car and motorcycle financing


business, general insurance and life
insurance. Our ACC group of
companies finances 26% share of total
cars purchased on credit from Astra
Dealers. Federal International Finance
is the largest motorcycle finance
company in Indonesia.
Net revenues of Rp 2.3 trillion
contributing 7.3% of total consolidated
net revenues.
Bisnis Astra di bidang jasa keuangan
meliputi pembiayaan mobil dan sepeda
motor, asuransi umum dan asuransi
jiwa. Grup ACC membiayai 26% dari
total mobil yang dibeli secara kredit
dari Dealer Astra. Federal International
Finance merupakan perusahaan
pembiayaan sepeda motor yang
terbesar di Indonesia
Penghasilan bersih sebesar Rp 2,3 triliun
memberikan kontribusi sebesar 7,3%
terhadap total penghasilan bersih
konsolidasian.

Heavy Equipment

Construction machinery, mining


contractor and coal mining.
Net revenues of Rp 6.9 trillion. Astra
interests are held through an
associate company and are therefore
not consolidated.
Mesin konstruksi, kontraktor
penambangan dan pertambangan
batu bara.
Penghasilan bersih sebesar Rp 6,9
triliun. Penyertaan saham Astra
dilakukan melalui perusahaan asosiasi
sehingga penghasilan bersihnya tidak
dikonsolidasikan.

Agribusiness

Information
Technology

Infrastructure

The export and local sale of Crude


Palm Oil (CPO), AAL is one of the
largest producers in Indonesia.

Our subsidiary PT Astra Graphia Tbk


is one of the leading companies in the
fields of Document Solutions and IT
Solutions in Indonesia.

PT Astratel Nusantara, a wholly


owned subsidiary, is in the final stages
of selling its interests in PT Pramindo
Ikat Nusantara in telecommunication
services.

Net revenues of Rp 2.54 trillion


contributing 8.1% of total
consolidated net revenues.
Penjualan minyak sawit mentah
(CPO) ekspor maupun lokal. AAL
merupakan salah satu produsen
terbesar di Indonesia.
Penghasilan bersih sebesar Rp 2,54
triliun memberikan kontribusi
sebesar 8,1% terhadap total
penghasilan bersih konsolidasian.

Net revenues of Rp 802 billion in


2003 represent about 2% of total
consolidated net revenues.

Anak perusahaan PT Astra Graphia Tbk


merupakan sebuah perusahaan
terkemuka dalam bidang Document
Solutions dan IT Solutions di Indonesia.
Penghasilan bersih sebesar Rp 802
miliar di tahun 2003 merupakan 2%
dari total penghasilan bersih
konsolidasian.

PT Astratel Nusantara, anak


perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
oleh Astra, sedang berada dalam
tahap akhir penjualan sahamnya di
PT Pramindo Ikat Nusantara di
bidang jasa telekomunikasi.

Automotive
Otomotif

Overview
Automotive Division comprises the
production, distribution and sales of
four-wheeled vehicles, two-wheeled
vehicles and auto components.
The division contributed 81.1% of total
Company net revenues in 2003 derived
from a combination of domestic exfactory sales to third party dealers as
well as direct-to-customer sales. The
contribution from export revenues, a
mix of completely built up (CBU) units,
completely knocked down (CKD) units

Ikhtisar
Divisi Otomotif meliputi aktivitas
manufaktur, distribusi dan penjualan
dari kendaraan bermotor roda empat,
roda dua beserta komponennya.
Divisi ini memberikan kontribusi
sebesar 81,1% terhadap total
penghasilan bersih Perseroan di tahun

2003 yang diperoleh dari kombinasi


dari penjualan domestik kepada dealer
pihak ketiga seperti halnya penjualan
langsung kepada pelanggan. Kontribusi
dari penghasilan ekspor yang
merupakan gabungan dari unit
completely built up (CBU), unit
completely knocked down (CKD) serta
suku cadang mengalami penurunan di
tahun 2003. Kondisi ini sejalan dengan

reorganisasi usaha yang kami lakukan


dimana kami berharap dapat
memanfaatkan kesempatan yang ada
pada jaringan penjualan mobil domestik
Astra.
Kehadiran Astra di pasar domestik
mencakup 359 dealer mobil dimana
sejumlah 134 dealer dimiliki
sepenuhnya oleh Astra dan sejumlah

plus spare parts reduced in 2003. This


was in line with our business
reorganization as we look to capitalize
on the domestic Astra sales network.
Astras market representation stood
at 359 dealerships for cars, of which
134 were wholly owned and 243 for
motorcycles, of which 41 were wholly
owned. The Companys Customer
Relationship Management (CRM)
initiative, known as AstraWorld
completed its second year with over
90,000 members.
Net revenues for the year were
Rp 25.5 trillion, a slight increase over

243 dealer untuk sepeda motor,


dimana 41 dealer dimiliki sepenuhnya
oleh Astra. Prakarsa Manajemen
Hubungan Pelanggan/Customer
Relationship Management (CRM)
Perseroan, yang dikenal sebagai
AstraWorld telah memasuki tahun
kedua dengan jumlah keanggotaan lebih
dari 90.000.

2002, comprising Rp 19.2 trillion from


four wheeled revenues Rp 4.2 trillion
from two wheeled revenues and
Rp 2.2 trillion from components
revenues. From August onwards
following the deconsolidation, net
revenues no longer reflected the
participation of TAM wholesale
activities.

Peugeot
1.2 %
BMW
1.5 %

Automobile Group

Astras Market Share Overall

Operating Environment

This was a year of contrasts: Toyota


sales volumes were up a healthy 19.7%,
breaking the 100,000 unit barrier,
Nissan Diesel volumes moved up
18.7% and Daihatsu also by 6.9%.
Meanwhile, the impact of the
unprecedented rise in diesel fuel prices
instituted by the Government in 2002
continued to depress sales volumes
of Isuzu which declined 24.9%.
The downward trend for Isuzu was

The total domestic market for cars


increased 11.5% in 2003 to sales of
354,480 units of which Astra sold
147,074 units, an increase of 8.3%.
Increased competition impacted
Astras overall market share with a
slight decline of 1.2% to 41.5%.

Nissan
0.8 %
Isuzu
13.4 %

Isuzu
19.4 %

BMW
1.3 %

2002
Daihatsu
15 %

Peugeot
1%

Nissan
0.9 %

2003
Toyota
62.1 %

Daihatsu
14.8 %
Toyota
68.6 %

Vehicle Volumes
(% contribution)
Volume Kendaraan
(% kontribusi)

Penghasilan bersih di tahun 2003 adalah


sebesar Rp 25,5 triliun, meningkat tipis
dibandingkan tahun 2002, terdiri atas
Rp 19,2 triliun dari penjualan
kendaraan bermotor roda empat, Rp
4,2 triliun dari penjualan kendaraan
bermotor roda dua dan Rp 2,2 triliun
dari penjualan komponen. Sejak bulan
Agustus 2003 setelah melakukan
restrukturisasi usaha, aktivitas TAM
tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam
penghasilan bersih Perseroan.

Grup Mobil

penurunan tipis sebesar 1,2% menjadi


41,5%.

Lingkungan Usaha

Pangsa Pasar Astra Secara

Di tahun 2003 total pasar domestik


mobil meningkat 11,5% dengan volume
penjualan keseluruhan sebanyak
354.480 unit, dimana Astra menjual
sebanyak 147.074 unit, meningkat
sebesar 8,3 %. Kompetisi yang semakin
ketat berdampak terhadap pangsa
pasar Astra secara keseluruhan dengan

Keseluruhan
Tahun 2003 adalah tahun dengan
perbedaan yang kontras, ditunjukkan
oleh volume penjualan Toyota yang
meningkat pesat sebesar 19,7%,
melampaui jumlah 100.000 unit,
volume penjualan Nissan Diesel

arrested in the second half of the year


following a further change of diesel
prices back to a level below gasoline
prices. A campaign promoting the
durability and superior fuel
consumption of the diesel engine also
helped and a new model, the Isuzu Dmax double cabin was launched mid
Astra Market Share:
segment by segment
Pangsa Pasar Astra:
per segmen

year 2003 and was named as The


best choice car of the year by a leading
auto magazine. Diesel sales for Toyota
Kijang were similarly affected by the
fuel price increases, declining by 6,405
units but an increase of 14,594 gasoline
units more than compensated.

DOMESTIC MARKET

2002
UNITS SOLD

High MPV / SUV

10,565

Truck 2 Ton

46,332

Low Sedan

15,298

Pick Up (4x2)

59,852

Medium Minibus - D

32,226

Medium Minibus - G

75,106

4x2 Low

54,487

New Models from Toyota and


Daihatsu
More good news came in the form of
the launch of the attractively-priced
Toyota Avanza and Daihatsu Xenia.
The positioning of these 1,000 cc and
1,300 cc engined models as affordable

ASTRA MARKET SHARE

2003

2002

2003

19,215

0.1%

0.2%

52,358

28.7%

30.3%

Toyota Dyna, Isuzu Elf

27,035

47.9%

44.7%

Toyota Soluna, Toyota Vios, Peugeot 206

65,727

38.2%

37.7%

Toyota Kijang, Isuzu Panther


Daihatsu Zebra

17,209

79.1%

76.0%

Toyota Kijang, Isuzu Panther

93,876

71.9%

71.9%

Toyota Kijang, Daihatsu Taruna

53,616

5.1%

8.7%

25,444

41.4%

35.6%

42.7%

41.5%

Daihastu YRV

Daihatsu Ceria, Daihatsu Zebra MB

23,928
Others
TOTAL MARKET

317,794 Unit

meningkat 18,7% dan volume penjualan


Daihatsu juga meningkat 6,9%.
Sementara itu, dampak dari kenaikan
harga bahan bakar diesel yang belum
pernah terjadi sebelumnya yang
ditetapkan oleh Pemerintah di tahun
2002 masih terus menekan volume
penjualan Isuzu yang turun sebesar
24,9%.
Tren menurunnya penjualan
Isuzutertahan pada paruh tahun kedua
mengingat harga diesel berubah kembali

354,480 Unit

ke suatu tingkat di bawah harga bensin.


Suatu kampanye yang mempromosikan
ketahanan dan pemakaian bahan bakar
yang superior dari mesin diesel juga
telah membantu pulihnya kondisi ini.
Isuzu model terbaru, Isuzu D-max
double cabin telah diluncurkan pada
pertengahan tahun 2003 dan
memperoleh penghargaan sebagai The
best choice car of the year oleh sebuah
majalah mobil terkemuka. Penjualan
Toyota Kijang diesel juga terpengaruh
oleh peningkatan harga bahan bakar,

Toyota, BMW, Peugeot, Isuzu, Nissan Diesel

merosot sebanyak 6.405 unit namun


diimbangi oleh peningkatan penjualan
Toyota Kijang bensin sebanyak 14.594
unit.
Model Baru Toyota dan Daihatsu
Sebuah berita gembira datang dari
peluncuran Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia yang menawarkan
mobil baru dengan harga menarik.
Dengan mengandalkan model mesin
1.000 cc dan 1.300 cc sebagai

minibus multi-purpose vehicles clearly


struck a chord in the market for, within
a couple of months of launch, advanced
orders had risen to 50,000 the bulk
of which will be delivered during 2004.
Production capacity is already being
expanded to cope with demand.
The Mid to High-end Market
Sales in the medium to large sedan
categories were satisfactory. The Toyota
Vios replaced the Toyota Soluna.

Daihatsu
6.4%

Peugeot unit sales were 10.5% lower,


however Peugeot has appointed Astra
as the production base for the South
East Asia market for the new CKD
Peugeot 206.
Astra is still the largest retailer of
BMW cars with overall national sales
up slightly in a tough, competitive
market segment. At the high end of
the market, sales of the BMW 5 series
and 7 series with the latest technology
iDrive system were encouraging.

Others
1.5%

Isuzu
8.3%

Daihatsu
6.1 %
Toyota
26.5%

Other Non-Astra
13.6%

Isuzu
5.6 %

Others
1.3 %

Other Non-Astra
16.9 %

2002
Suzuki
20.0 %

During the year we celebrated


completion of the one millionth
Toyota Kijang to roll off the production

Toyota
28.5 %

2003

Suzuki
19.8 %

Mitsubishi
23.7%

Mitsubishi
21.8 %

Astras Market Share Overall


Pangsa Pasar Astra
Keseluruhan

kendaraan minibus serba guna dan


harga terjangkau yang langsung menarik
minat masyarakat luas sekaligus mampu
menembus pasar. Hanya dalam
beberapa bulan peluncuran, inden
pemesanan telah mencapai jumlah
50.000 unit dan mobil-mobil pesanan
ini akan diserahkan selama tahun 2004.
Kapasitas produksi telah ditingkatkan
untuk memenuhi permintaan pasar
yang sangat tinggi.

Pasar Untuk Kelas Menengah dan


Atas
Penjualan kendaraan bermotor roda
empat pada kategori sedan medium
hingga besar cukup memuaskan.
Toyota Vios menggantikan Toyota
Soluna. Penjualan unit Peugeot turun
10,5%, meskipun demikian Peugeot
telah menunjuk Astra sebagai
manufaktur CKD Peugeot 206 baru
untuk seluruh pasar Asia Tenggara.

Astra masih merupakan pedagang ritel


terbesar untuk mobil BMW secara
nasional pada segmen pasar yang berat
dan kompetitif. Pada pasar high end,
penjualan BMW seri 5 dan seri 7
dengan teknologi mutakhir sistem
iDrive merupakan harapan masa depan.
Pada tahun 2003, kami merayakan
produksi sejuta Toyota Kijang,
melanjutkan produksi yang telah
dimulai sejak 1977. Toyota Kijang

line since 1977, recognized as Best


motor car brand in the non-sedan
category in the Indonesian Best Brand
Awards. The Toyota Vios was another
success story named Indonesian Car
of the Year by a leading auto magazine.
Business Restructuring
The activities and results during 2003
represented the changing role of Astra
going forward. We divested 46% of
our interest in the Toyota
manufacturing and assembly plant and
established a new 51% owned

dinobatkan sebagai Best motor car


brand untuk kategori non-sedan pada
penghargaan Indonesian Best Brand
Awards. Toyota Vios merupakan
ceritera sukses kami lainnya, mobil ini
memperoleh penghargaan dari sebuah
majalah otomotif terkemuka sebagai
Indonesian Car of the Year.
Restrukturisasi Usaha
Aktivitas dan kinerja Perseroan selama
tahun 2003 menunjukkan perubahan
peran Astra secara berkelanjutan.
Perseroan melepaskan 46% penyertaan
sahamnya pada manufaktur dan
assembly plant Toyota dan mendirikan
sebuah perusahaan distribusi baru
dengan kepemilikan saham sebesar

distribution business to focus on


expanding our sales and service
network as domestic demand
increases. At the same time we
retained a 5% interest in manufacturing
company, PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN),
which we believe will benefit from
Toyotas plans for Indonesia as a key
supply centre for a much greater
regional market. In addition, we
increased our share in PT Gaya Motor
from 75.92% to 100%. This company,
founded back in 1968, is a general
assembler for Peugeot, Nissan Diesel,
Isuzu, Daihatsu and BMW with a
65,000 unit capacity per year.

51% yang difokuskan untuk


meningkatkan penjualan dan
memperluas jaringan layanan sejalan
dengan peningkatan permintaan pasar
domestik. Pada waktu yang sama,
mempertahankan kepemilikan
Perseroan sebesar 5% di perusahaan
manufaktur, PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Kami yakin TMMIN ini akan
memperoleh manfaat dari rencana

Toyota untuk Indonesia, menjadikannya


sebagai pusat pasokan utama bagi pasar
regional yang jauh lebih besar. Sebagai
tambahan, Astra meningkatkan
kepemilikan saham kami di PT Gaya
Motor dari 75,92% menjadi 100%.
Perusahaan yang didirikan pada tahun
1968 ini, merupakan general assembler
untuk Peugeot, Nissan Diesel, Isuzu,
Daihatsu dan BMW dengan kapasitas
sebesar 65.000 unit per tahun.

Strategi
Salah satu tantangan strategis terbesar
kami di tahun 2004 adalah
memanfaatkan investasi yang telah kami
lakukan pada sistem TI dalam beberapa
tahun terakhir ini. Konsolidasi back
office sistem TI akan membantu
memperkuat dealer ritel. Kami ingin
mengembangkan kemampuan data base
dengan menggunakan sejumlah
prakarsa antara lain AstraWorld,
jaringan dealer Astra, dukungan suku
cadang dan keahlian jasa keuangan
kami, agar dapat memberi nilai tambah
dalam hubungan dengan setiap
pelanggan. Sebagai tambahan terhadap
usaha CRM AstraWorld, kami
memelopori pusat penjualan dan

Strategy
One of our biggest strategic challenges
in 2004 is to capitalize on the
investment we have made in recent
years in IT systems. Our back office
consolidation of IT systems will help
strengthen our retail dealerships. We
want to develop our data base
capability through the combined efforts
of AstraWorld, the Astra dealer
network, spare parts support and our
financial services expertise, to add value
to each customer relationship. In
addition to the AstraWorld CRM effort,
we piloted a one-stop multiple brand
sales and service centre near Jakarta
under the brand name Car and Care.

layanan untuk berbagai merek di bawah


satu-atap yang terletak di kawasan
dekat Jakarta, yang dikembangkan
dengan nama Car & Care. Di tahun
depan estimasi pertumbuhan pasar
kendaraan bermotor roda empat
adalah sekitar 8% dan kami berharap
dapat mempertahankan atau bahkan
meningkatkan pangsa pasar kami
melalui kehadiran kendaraan-kendaraan
model baru.

Looking ahead we estimate growth


for the four wheel market of about
8% next year and we expect to
maintain or increase our market share
with the impact of the new vehicles.

AstraWorld

The Opportunity

The Benefit

AstraWorld is a major customer


relationship management (CRM)
initiative which has recruited 90,000
members in just 24 months. It
represents a fundamental change in
the way Astra views its core business.

The deregulation of Indonesias


automotive markets, while giving the
motorist a better choice, has also left
many vulnerable to indifferent service
and poor quality products especially
buyers of imported vehicles with little
or no after sales service or support.

AstraWorld is a comprehensive service


designed to provide customers with
advice on buying cars, on finance,
insurance, vehicle servicing, parts and
repairs and emergency recovery.
Members can enjoy the benefits of
pre-approved credit, their own credit

AstraWorld

Peluang

Manfaat

AstraWorld merupakan prakarsa


utama dalam customer relationship
management (CRM), dan dalam waktu
hanya 24 bulan berhasil merekrut
90.000 anggota. Ini menunjukkan
perubahan fundamental dalam cara
pandang Astra terhadap bisnis intinya.

Deregulasi yang terjadi di pasar


otomotif Indonesia selain memberikan
lebih banyak pilihan kepada para
konsumen juga memberikan layanan
yang biasa-biasa saja dan menghadirkan
produk-produk berkualitas rendah
khususnya para pembeli kendaraan
impor yang tidak memiliki pelayanan
atau pendukung penjualan.

AstraWorld adalah suatu layanan


komprehensif yang dirancang untuk
menyediakan berbagai layanan seperti
memberikan saran dalam membeli
mobil, pembiayaan, asuransi,
pemeliharaan kendaraan, suku cadang
dan perbaikan serta layanan keadaan
darurat. Para anggota dapat menikmati
berbagai keuntungan seperti

35

card and traveling insurance, a 24 hour


emergency road-side assistance
service, privileges such as airport
lounge access and hotel bookings
services and discounts on spare parts,
service or car hire.
A dedicated portal and regular
newsletter keeps AstraWorld
members updated and informed. As
the membership grows so the benefits
will grow too.

in our view will be those who


understand the customer.
AstraWorld is our early
initiative to build customer
relationships, to provide added
value and create new
opportunities to sustain and
grow earnings.

The Future
Indonesias fast growing automotive
industry will be no different to any
other over the next 10 years as choice
and competition expand in step with
consumer buying power. The winners

pre-approved kartu kredit dan asuransi


perjalanan, layanan siaga 24 jam, akses
ke ruang tunggu bandara, layanan
pemesanan hotel serta diskon untuk
suku cadang, layanan atau sewa mobil.
Melalui situs dan newsletter para anggota
AstraWorld memperoleh informasi
terkini secara teratur. Manfaat yang
diberikan akan bertambah seiring
dengan semakin banyaknya anggota.
Masa Depan
Kondisi industri otomotif yang
berkembang dengan sangat pesat akan
tetap sama dalam 10 tahun mendatang,
dimana pilihan dan persaingan akan
meningkat sesuai dengan daya beli

konsumen. Menurut kami, yang akan


muncul sebagai pemenangnya adalah
mereka yang dapat memahami
konsumen dengan baik. AstraWorld
merupakan prakarsa awal kami untuk
membangun hubungan dengan para
konsumen. Kami memberikan nilai
tambah dan menciptakan kesempatan
baru untuk mempertahankan dan
meningkatkan laba.

Motorcycle Group
Production and distribution of
motorcycles is carried out by AHM in
which Astra has a 50% stake and retail
sales are handled by both Astra-owned
dealers and third party dealers.

2002, a number of competitors joined


the trend, introducing their own
models for the cub segment. The
Supra Fit, launched in October 2003
was a successful counter to this move
and has given AHM further
momentum.

Operating Environment

Strategy

The strong sales growth from 2002


continued with a rise of 22.4% in the
market to over 3 million units. Honda
continues to lead an increasingly
competitive market with a share of
51.5% down from a level of 57.4% in
2002. Through the introduction of
Legenda in July 2001, Honda had gained
leadership in the value-priced cub
market, effectively blocking the threat
from cheap imports. By October

Supra Fit has given Honda entry into


a fast growth segment. At the same
time it provides the market with the
quality, reliability and premium after
sales associated with Astra and the
Honda brand, but at an affordable
price. Early indications are that the
vehicle retains its price in the second
hand market, a key success factor over
both local competitors and cheap
imports.

Grup Sepeda Motor


AHM merupakan perusahaan asosiasi
yang memproduksi dan mendistribusi
sepeda motor, dimana Astra memiliki
penyertaan saham sebesar 50%,
sedangkan penjualan dilakukan melalui
dealer yang dimiliki oleh Astra maupun
oleh dealer pihak ketiga.

dari produk impor yang murah. Pada


bulan Oktober 2002, sejumlah pesaing
mengikuti langkah ini dengan
memperkenalkan model mereka sendiri
pada kelas bebek dengan harga
terjangkau. Peluncuran Supra Fit pada
Oktober 2003 merupakan strategi yang
berhasil mengatasi ancaman pesaing dan
telah mengembalikan momentum AHM.

Lingkungan Usaha

Strategi

Pertumbuhan penjualan yang kuat di


tahun 2002 terus berlanjut di tahun
2003, dimana penjualan tumbuh
sebesar 22,4% hingga mencapai 3 juta
unit. Honda masih memimpin pasar
yang semakin kompetitif dengan pangsa
pasar sebesar 51,5% turun dari 57,4%
di tahun 2002. Dengan diluncurkannya
Legenda pada bulan Juli 2001, Honda
mampu memimpin pasar kelas bebek
yang berkualitas dengan harga terjangkau
dan secara efektif memagari ancaman

Dengan kehadiran Supra Fit, Honda telah


berhasil memasuki segmen pasar yang
tumbuh dengan cepat, dan pada saat
yang sama mampu memberikan kualitas
yang diharapkan oleh pasar, didukung
oleh kehandalan dan layanan purna jual
yang prima berasosiasi dengan Astra dan
merek Honda, serta dengan harga
terjangkau. Indikasi awal menunjukkan
bahwa harga sepeda motor yang
bertahan di pasar tangan kedua
merupakan faktor kunci keberhasilan

The Honda servicing network


comprises 1,095 sales outlets, 2,199
after sales service outlets and 3,616
spare-part shops. Astra is main dealer
in seven provinces with a number of
outlets equipped with workshops. Our
goal for the year ahead is to continue
to capture the highest share of all
nationwide Honda sales using the
Astra network. At current capacity
of close to 2 million units per year the
division has ample production
headroom for the immediate future.
Financial services division continues
to support sales with over half of all
Honda units financed.

bagi pesaing lokal maupun sepeda motor


impor dengan harga murah.
Honda memiliki jaringan pemeliharaan
sebanyak 1.095 gerai penjualan, 2.199
gerai layanan purna jual dan 3.616 gerai
suku cadang. Astra adalah dealer utama
di tujuh propinsi dengan sejumlah gerai
yang dilengkapi dengan bengkel. Target
kami di tahun depan adalah terus
meraih pangsa pasar tertinggi secara
nasional di seluruh penjualan Honda
melalui jaringan Astra. Dengan
kapasitas yang ada sekarang hampir
mencapai 2 juta unit per tahun divisi
ini masih dapat mengembangkan
kapasitas produksinya di masa
mendatang. Divisi jasa keuangan terus
mendukung penjualan dengan
memberikan pembiayaan bagi lebih
dari separuh unit penjualan Honda
melalui kredit.

Market Share:
segment by segment
Pangsa Pasar
per segmen
DOMESTIC MARKET

2002

Business & Scooter

Sports

Cub - > Rp 10 m

Cub - < Rp 10 m

TOTAL MARKET

ASTRA MARKET SHARE

2003

2002

2003

74,980

72.5%

74.1%

Honda Win

207,994

50.8%

46.9%

Honda Megapro
Honda GL Max
Honda Tiger

1,695,733

58.7%

61.4%

Honda Supra Fit DB


Honda Karisma
Honda Supra

1,084,908

54.5%

35.2%

Honda Supra Fit


Honda Legenda

3,063,615 Unit

57.4%

51.5%

49,963
188,821

1,652,005

612,565

2,503,354 Unit

Total Market Share


Total Pangsa Pasar

Kawasaki
1.8 %

Others
9.1 %
Honda
57.4 %

Yamaha
14.1 %

Kawasaki
2.0 %
Yamaha
18.6 %

2003

2002

Suzuki
17.6 %

Others
8.8 %

Suzuki
19.1 %

Honda
51.5 %

Motorcycle growth means an extra letter


on vehicle registration plates.
Jakartas busy streets have almost 1.5
million registered cars, a number that
grows by about 8,500 per month. While
this is substantial, the number of
motorcycles being used in the city is over
3.3 million. To manage the surge in
motorcycle sales, Jakarta now has a new
number plate with one more letter to
help Traffic Division officials cope with
35,000 new registrations every month.

Pertumbuhan sepeda motor berarti penambahan huruf akhir pada nomor plat
kendaraan
Jalan-jalan di Jakarta yang sibuk dipenuhi oleh hampir 1,5 juta mobil, terus
bertambah sekitar 8.500 setiap bulannya. Selain itu, sepeda motor yang
beroperasi di Jakarta berjumlah lebih dari 3,3 juta unit. Untuk mengatasi
registrasi kendaraan bermotor roda dua sebanyak 35.000 unit setiap bulan,
pengelola lalu lintas di Jakarta sekarang mengeluarkan nomor plat baru untuk
sepeda motor dimana terdapat penambahan satu huruf di seri akhirnya.

Component Group
Operating Environment
Listed subsidiary PT Astra Otoparts
Tbk faced a challenging environment
in 2003 as principals of Component
Group sought revised terms and OEM
(Original Equipment Market) sales
margins were under pressure. Net
revenues from Component Group
grew over 4.3% to Rp 2.2 trillion and
the sales mix was broadly unchanged
with 50.9% of revenues derived from
the replacement market, 31.9% from
OEM sales and 17.2% from exports.
Strategy
To respond, the Component Group
continued to emphasize its retail
strategy through its Shop & Drive,

Grup Komponen
Lingkungan Usaha
PT Astra Otoparts Tbk menghadapi
kondisi yang penuh tantangan di tahun
2003 mengingat principal dari Grup
Komponen sedang menjajaki perubahan
kondisi dan persyaratan dan tekanan
marjin penjualan Original Equipment Market
(OEM). Penghasilan bersih Grup
Komponen tumbuh lebih dari 4,3%
mencapai Rp 2,2 triliun. Kombinasi
penghasilan bersih secara umum tidak
mengalami perubahan, 50,9% dari
replacement market, 31,9% dari penjualan
OEM dan 17,2% dari ekspor.
Strategi
Untuk menyikapi kondisi di atas,
Grup Komponen terus memfokuskan
pada strategi ritelnya melalui gerai

Super Shop & Drive and Shop &


Ride outlets. To support the retail
presence, the supply depot network
was expanded, improving the speed
and responsiveness of spare parts
distribution.
The replacement market is by far the
largest source of growth for the future.
The Component Group is enhancing its
engineering and product development
capability, with a view to expanding its
product range to serve the after market.
In this area, the Component Group is
focusing on building the awareness of
its Aspira brand. Aspira has a strong
sales track record, contributing 15.6%
of the Component Group net revenues
in 2003.
Shop & Drive, Super Shop &
Drive dan Shop & Ride. Di tahun
2003, telah didirikan jaringan depot
persediaan untuk memberikan
dukungan terhadap jaringan ritel yang
ada. Dengan kehadiran gerai-gerai
ini maka kecepatan dan respon pada
distribusi suku cadang mengalami
peningkatan.
Pasar komponen pengganti merupakan
sumber pertumbuhan terbesar di masa
depan. Grup Komponen memperkuat
engineering dan
kemampuan
pengembangan produk
agar kami dapat
memperluas jajaran
produk yang ditawarkan.
Grup Komponen sedang
memusatkan perhatian
untuk membangun
kesadaran akan merek

The Component Group is also looking


for further growth opportunities, drawing
on extensive experience in export
markets and taking advantage of the
trend towards standardization of various
components in the industry.

Export

49.3%

OEM

AOP Sales Breakdown


Rincian Penjualan AOP

Aspira, yang memiliki track record


penjualan yang kuat dan memberikan
kontribusi sebesar 15,6% terhadap
penghasilan bersih Grup Komponen di
tahun 2003.
Grup Komponen juga sedang menjajaki
peluang pertumbuhan yang lebih tinggi
mengingat pengalaman yang luas dalam
pasar ekspor dan memanfaatkan
kecenderungan di industri ini untuk
menstandardisasi beragam jenis
komponen.

Financial Services
Jasa Keuangan

Right place, right time, right offer.


Financial Services revenues up 39.3%

Sales volume and margin growth


Astra delivers customer satisfactio

Increased demand
Astra offers more choice

Falling interest rates


Astras affordable terms

PEMBIAYAAN MOBIL
4.7

2002
2003

55,626

2002
6.4

2003

69,670

Amount Financed (Rp trillion)

Units Financed

Jumlah Pembiayaan (Rp triliun)

Unit Pembiayaan

Overview

Automobile Financing

Net Revenues for the division


increased 39.3% to Rp 2.3 trillion
(2002 Rp 1.7 trillion) derived from
interest, finance charges and insurance
premiums. The bulk of the revenues
are derived from vehicle and
motorcycle financing. Astra Credit
Companies (ACC) comprises a
number of separate companies, both
subsidiaries and associates engaged in
automobile finance. Specifically focused
on financing Honda motorcycles is
subsidiary PT Federal International
Finance. PT Asuransi Astra Buana is a
general insurer and PT Astra CMG
Life is a joint venture in life insurance.

A total of 5 subsidiary companies are


active under the banner ACC:
PT Astra Sedaya Finance, PT Estika
Sedaya Finance, PT Stacomitra Sedaya
Finance, PT Swadharma Bakti Sedaya
Finance and PT Astra Multi Finance as
well as an associate company, PT Astra
Auto Finance.

Ikhtisar

PT Astra CMG Life merupakan


perusahaan patungan untuk asuransi
jiwa.

Penghasilan bersih divisi ini meningkat


39,3% mencapai Rp 2,3 triliun
dibandingkan dengan Rp 1,7 triliun di
tahun 2002 yang diperoleh dari bunga,
beban keuangan dan premi asuransi.
Sebagian besar penghasilan bersih
diperoleh dari pembiayaan mobil dan
sepeda motor. Astra Credit
Companies (ACC) mencakup
sejumlah perusahaan, anak perusahaan
dan perusahaan asosiasi yang terlibat
dalam aktivitas pembiayaan kendaraan.
Anak perusahaan yang secara khusus
memusatkan pada aktivitas
pembiayaan sepeda motor Honda
adalah PT Federal International
Finance. PT Asuransi Astra Buana
adalah perusahaan asuransi umum dan

Operating Environment
As interest rates continued to fall in
a low inflation environment, demand
for consumer finance has increased
but so too has the level of competition
not only from rival consumer credit
companies but banks lending direct

Pembiayaan Mobil
Sejumlah 5 anak perusahaan aktif di
bawah ACC yaitu PT Astra Sedaya
Finance, PT Estika Sedaya Finance,
PT Stacomitra Sedaya Finance,
PT Swadharma Bakti Sedaya Finance
dan PT Astra Multi Finance dan sebuah
perusahaan asosiasi PT Astra Auto
Finance.
Lingkungan Usaha
Sejalan dengan tingkat suku bunga yang
terus turun dalam kondisi tingkat inflasi
yang rendah, permintaan pembiayaan

and acquiring finance companies. We


operate in 24 major cities through a
network of 28 branch offices. We are
already present in almost 70% of the
Astra car sales network outlets using
an automated link capability to
complete finance applications in just
6 hours.
Strategy
Our strategy has three main elements,
first, to utilize a variety of instruments
including bonds and asset-backed
securities to obtain low cost funding
in order to stay competitive. During
the year we worked closely with a
number of banks in supporting this
objective. Second, to diversify our range

konsumen meningkat namun kondisi


ini diimbangi oleh peningkatan
persaingan tidak hanya dari perusahaan
kredit konsumen tetapi juga dari bank
yang memberikan pinjaman langsung
dan perusahaan keuangan. Kami
beroperasi di 24 kota besar melalui
jaringan 28 kantor cabang. Kami telah
hadir di hampir 70% dari gerai jaringan
penjualan mobil Astra, yang
menggunakan kemampuan sambungan
otomatis untuk memproses aplikasi
keuangan hanya dalam waktu 6 jam.
Strategi
Strategi kami di tahun 2003 meliputi
tiga tujuan utama. Pertama,
memanfaatkan berbagai instrumen
termasuk obligasi dan surat berharga

of business, we strengthened our


position in the used car market which
we believe offers even bigger
opportunities than new car financing
and we began to finance non-Astra
brand vehicles. Third, we focused on
raising productivity and lowering costs.
Net Revenues and Operating
Performance
The ACC group achieved net revenues
of Rp 1 trillion (out of a total for the
division of Rp 2.3 trillion), up 17%.

dengan jaminan aktiva agar dapat


memperoleh pembiayaan dengan dana
murah agar dapat tetap kompetitif.
Untuk mendukung tujuan ini, di
sepanjang tahun 2003 kami menjalin
kerja sama dengan sejumlah bank.
Kedua, mendiversifikasi jajaran bisnis
yang sudah ada dengan cara
memperkuat posisi di pasar mobil
bekas dimana kami percaya pasar ini
menawarkan peluang yang lebih besar
dibandingkan dengan pembiayaan mobil
baru dan mulai memberikan
pembiayaan untuk kendaraan dengan
merek non-Astra. Ketiga, memfokuskan
perhatian pada peningkatan
produktivitas dan menurunkan biaya.

Penghasilan Bersih dan Kinerja


Operasi
Grup ACC mencapai penghasilan
sebesar Rp 1 triliun diluar jumlah
penghasilan divisi sebesar Rp 2,3 triliun,
tumbuh sebesar 17%.
Kami melakukan ekspansi bisnis
sebesar 37% di tahun 2003 dengan
mengeluarkan Rp 6,4 triliun untuk
membiayai 41.305 mobil baru, 28.365
mobil bekas. Pangsa pasar kami adalah
sebesar 45,6% dari total jumlah mobil
yang dibeli dari Astra dengan
menggunakan kredit dan lebih dari 26%
dari semua mobil baru yang dibeli dari
dealer Astra. Hubungan kami dengan
dealer Astra tetap penting mengingat
data base kami telah mencapai 500.000

pelanggan. Bisnis dari pelanggan lama


tumbuh dari sekitar 20% menjadi 28%,
suatu indikator yang menunjukkan
aktivitas CRM berjalan dengan baik
dan suatu wacana yang membantu kami
membangun usaha mobil bekas setelah
kami secara terus menerus
berhubungan dengan pembeli awal.
Sumber pembiayaan kami tumbuh
selama 2003 dimana PT Astra Sedaya
Finance dengan sukses menerbitkan
obligasi korporasi tiga seri berjumlah
Rp 900 miliar, diamortisasi selama
empat tahun dan memperoleh
peringkat Single A plus dari Pefindo,
perusahaan pemeringkat. Kami
memiliki sejumlah skema pembiayaan
gabungan dengan GE Finance
Indonesia dan sejumlah bank.

MOTORCYCLE FINANCING
PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR
3.6

2002

4.7

2003

424.713

2002
2003

516.259

Amount Financed (Rp trillion)

Units Financed

Jumlah Pembiayaan (Rp triliun)

Unit Pembiayaan

We expanded our business by 37% in


2003, disbursing Rp 6.4 trillion to
finance 41,305 new automobiles and
28,365 used automobiles, giving us a
share of 45.6% of the total car
purchases from Astra using credit and
over 26% of all new cars purchased
from Astra dealers. Our relationships
with Astra dealers remain crucial as
does our data base which has grown
to 500,000. Repeat business has grown
from around 20% to 28%, both an
indicator that our CRM activity is
working and an avenue that helps us
build our used car business as we keep
contact through the original purchaser.
Our funding sources grew during 2003
with PT Astra Sedaya Finance
successfully issuing corporate bonds
in three series in the amount of

Pembiayaan Sepeda Motor


Lingkungan Usaha
PT Federal International Finance
(FIF), anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya oleh Perseroan, adalah
perusahaan pembiayaan sepeda
motor terbesar di Indonesia dengan
jaringan 73 kantor cabang dan 195
poin layanan di seluruh Indonesia.
Permintaan untuk sepeda motor
terus berlanjut dengan tingkat
pertumbuhan dua digit, sementara
tingkat pembelian kendaraan dengan
menggunakan fasilitas kredit masih
belum pulih ke tingkat sebelum
terjadinya krisis ekonomi.

Rp 900 billion, amortizing over four


years and carrying a Single A plus
rating from Pefindo, the ratings agency.
We have a number of joint financing
schemes in place with GE Finance
Indonesia and several banks.

density of motorcycle ownership is


lower than comparative economies in
the region.

Motorcycle Financing
Operating Environment
PT Federal International Finance (FIF),
a wholly owned subsidiary, is the
largest motorcycle financing company
in Indonesia with a network of 73
branch offices and 195 points of service
throughout the country. Demand for
motorcycles continues at a double
digit growth rate, while the level of
vehicle purchases using credit has still
not returned to pre-crisis levels. The

Kepemilikan sepeda motor di


Indonesia lebih rendah dibandingkan
dengan kondisi perekonomian di
kawasan ini.
Penghasilan Bersih
Di tahun 2003 penghasilan bersih
meningkat 58% mencapai Rp 1,1
triliun sementara kredit macet hanya
1,4% dari jumlah pinjaman. Untuk
mempertahankan pertumbuhan ini
FIF berhasil memperoleh pembiayaan
tambahan melalui penerbitan obligasi
sebesar Rp 750 miliar yang
diamortisasi lebih dari empat tahun
dengan peringkat A+ dari Pefindo.
Sebagai tambahan sumber dana
internal FIF bekerja sama dengan

sejumlah lembaga keuangan dalam


suatu skema pembiayaan.
Total pembiayaan meningkat 33%
dari tahun sebelumnya mencapai
Rp 4,7 triliun untuk pembelian
501.420 sepeda motor baru dan
14.839 sepeda motor bekas, mewakili
52,3% jumlah sepeda motor Honda
yang dibeli dengan kredit dan 32,3%
dari semua sepeda motor Honda
yang dibeli di tahun 2003.

Net Revenues

General Insurance

Life Insurance

Net revenues increased 58% in 2003 to


Rp 1.1 trillion while loan delinquency is
just 1.4% of total loans. To sustain this
growth FIF was able to obtain additional
funding through a bond issue for Rp 750
billion amortizing over four years with
a Pefindo rating of Single A plus. In
addition to its own source of funds FIF
works with a number of banks in joint
financing arrangements.

PT Asuransi Astra Buana (AAB) is the


Astra Groups general insurer majority
owned by PT Sedaya Multi Investama,
itself a direct subsidiary of Astra. AAB
posted a 12% growth in gross
premiums in 2003 to Rp 763.9 billion
largely driven by an 18% growth in
individual policies written. Total assets
increased 25% to Rp 1 trillion and
total investments rose 21% to Rp 723
billion. AAB maintained a risk based
capital (RBC) ratio of 148.6%,
substantially above the 100%
requirement.

PT Astra CMG Life (ACMGL) is a joint


venture, 50% owned by PT Sedaya
Multi Investama. During 2003 ACMGL
posted a 16% increase in gross
premium income to Rp 248 billion,
total assets were 26% higher at Rp
579 billion and the companys RBC
ratio stood at 136% compared with
the minimum requirement of 100%.

Total financing increased 33% year on


year to Rp 4.7 trillion for the purchase
of 501,420 new motorcycles and 14,839
used motorcycles, representing 52.3%
of the total Honda motorcycles
purchased using credit and 32.3% of all
Honda motorcycles purchased in 2003.

Asuransi umum

Asuransi Jiwa

PT Asuransi Astra Buana (AAB)


adalah asuransi umum Grup Astra
yang secara mayoritas dimiliki oleh PT
Sedaya Multi Investama, yang
merupakan anak perusahaan Astra.
AAB membukukan 12%
pertumbuhan dalam jumlah premi
kotor di tahun 2003 mencapai
Rp 763,9 miliar yang sebagian besar
disebabkan oleh 18% pertumbuhan
pada polis individu. Total aktiva
meningkat 25% mencapai Rp 1 triliun
dan total investasi tumbuh 21%
mencapai Rp 723 miliar. AAB
mempertahankan rasio Risk Base Capital
(RBC) 148,6%, jauh di atas persyaratan
100%.

PT Astra CMG Life (ACMGL) adalah


sebuah perusahaan patungan, 50%
dimiliki oleh PT Sedaya Multi Investama.
Di tahun 2003 ACMGL membukukan
peningkatan 16% penghasilan premi
kotor mencapai Rp 248 miliar, total
aktiva 26% lebih tinggi mencapai Rp
579 miliar dan RBC sebesar 136%
dibandingkan dengan persyaratan
minimum 100 %.

Heavy Equipmentt
Alat Berat

Overview
For the second successive year the
relative strength of the Rupiah against
the US Dollar was a major factor
impacting the performance of this
division with the level of net revenues
virtually unchanged from 2002 at
Rp 6.9 trillion. Net revenues are
derived from the distribution, sales
and after sales service relating to

Ikhtisar
Memasuki tahun kedua penguatan nilai
Rupiah terhadap Dolar Amerika adalah
suatu faktor utama yang berdampak
terhadap kinerja divisi ini dimana
penghasilan bersih tidak mengalami
perubahan dibandingkan dengan tahun

construction, agricultural, mining and


logging equipment (contributing 36.9%),
coal mine contracting (44.3%) and coal
mining (18.8%).
Astra holds a 49.12% share in
construction machinery distributor
PT United Tractors Tbk (UT), and UT
holds 100% in PT Pamapersada
Nusantara (Pama), the mine contractor
and a 60% interest in the

2002 yaitu sebesar Rp 6,9 triliun.


Penghasilan bersih berasal dari distribusi,
penjualan dan layanan purna jual yang
berkaitan dengan peralatan konstruksi,
pertanian, pertambangan dan logging
(dengan kontribusi 36,9%), kontraktor
penambangan batu bara (44,3%) dan
pertambangan batubara (18,8%).

Astra memiliki penyertaan 49,12%


pada distributor mesin konstruksi
PT United Tractors Tbk (UT), dan UT
memiliki penyertaan saham 100% pada
PT Pamapersada Nusantara (Pama),
kontraktor penambangan dan
penyertaan saham 60% pada tambang
PT Berau Coal (Berau). Prioritas kami
untuk divisi ini adalah menyelesaikan
rencana retsrukturisasi hutang UT dan
menyuntikkan modal baru guna
memposisikan UT untuk berkiprah
dalam sektor sumber daya Indonesia
yang terus berkembang di masa datang.

Strategi
Di alat berat kami akan tetap
mempertahankan posisi sebagai
pemimpin pasar dimana kami memiliki

pangsa pasar sebesar 41%. Posisi ini


diperoleh dengan memperkuat purna
jual dan suku cadang dan menambah
layanan baru seperti penyediaan
pembiayaan bagi pelanggan utama. Saat
ini suku cadang dan pemeliharaan
memberikan kontribusi sebesar 40%
kepada penghasilan bersih dan
memberikan kontribusi lebih besar
terhadap profitabilitas dan kami
berusaha untuk lebih meningkatkan
kontribusi. Pada kontraktor
penambangan, kami sedang berupaya
memperoleh kontrak baru untuk
menambah jumlah pelanggan,
menekankan pada jajaran layanan
menyeluruh termasuk pola desain
penambangan. Kami sedang menjajaki
peluang baru sejalan dengan
berkembangnya industri batubara,
listrik dan infrastruktur di Indonesia.

Tantangan
Dengan gembira kami laporkan bahwa
mayoritas pemberi pinjaman sudah
menyetujui persyaratan dalam
Perjanjian Restrukturisasi II untuk UT.
Masa jatuh tempo hutang diperpanjang
hingga tahun 2008 dengan opsi untuk
memperpanjang kembali hingga tahun
2010. Selain itu, rencana penawaran
umum terbatas sedang
dipertimbangkan untuk dilaksanakan
di tahun 2004 untuk membeli kembali
hutang dan meningkatkan modal kerja
guna mendukung peningkatan bisnis.
Berau telah menyelesaikan persyaratan
dan kondisi restrukturisasi hutang
sebesar US$ 29 juta dan perpanjangan
jatuh tempo pembayaran telah disetujui
hingga tahun 2008.

PT Berau Coal (Berau) mine. Our


priority for this division is the
completion of plans to restructure
debt in UT and inject new capital to
position UT for future growth in
Indonesias resources sector.

Strategy
In heavy equipment we will continue
to defend our leadership position in
a market where we have a 41% share,
by strengthening our after sales and
spare parts and adding new services
such as the provision of financing for
major customers. Currently spare
parts and maintenance account for
around 40% of net revenues but
contribute more in terms of
profitability and our aim is to increase

Faktor pendorong untuk


pengembangan bisnis ini sangat
ditentukan oleh tingkat investasi pada
sektor pertambangan, kehutanan,
konstruksi dan infrastruktur. Perluasan
industri pembangkit tenaga listrik di
Indonesia merupakan prioritas. Begitu
pula permintaan regional di Asia,
terutama Cina untuk kebutuhan
batubara akan membantu prospek
ketiga jenis usaha UT. Pengembangan

the contribution from this activity. In


mine contracting, we are pursuing new
contracts to broaden our customer
base, emphasizing our full service range
including mine design. We are
considering new opportunities as the
coal, power and infrastructure sectors
continue to develop in Indonesia.

Challenges
We are pleased to report the majori
ty of lenders have agreed to the terms
of Restructuring Agreement II for UT.
Debt has been rescheduled to 2008
with a conditional option to further
reschedule to 2010. In addition, plans
for a rights issue are being considered
for 2004 in order to buy back
outstanding debt and raise working

capital to support an increase in


business. Berau completed terms for
the restructuring of US$ 29 million
debt and a payment schedule to 2008
has been agreed.
Key drivers for these businesses are
the level of investment going into the
mining, forestry, construction and
infrastructure sectors. Expansion of
Indonesias electrical power generation
industry is a priority and regional
demand in Asia, particularly in China
for steam coals will help all three of
our businesses. Infrastructure
development, primarily new road
building and the retail/commercial
construction are very active and
sectors in which UTs Komatsu
equipment has a strong track record.

Net Revenues
Net revenues for the division in 2003
totalled Rp 6.9 trillion comprised of
Rp 2.5 trillion from UT, Rp 3.1 trillion
from Pama and Rp 1.3 trillion from
Berau.

Operating Environment
The division recorded sales volume
growth of 11% for construction
machinery. Together the mining and

forestry sectors account for 66% of


sales volumes. Mining equipment
volumes were up 18%, while demand
in the depressed forestry sector was
down by 18%. Conditions for the
construction and agricultural sectors
were good with growth of 45% and
60% respectively. Berau increased
volumes by 12% in coal mining, while
Pama, the mining contractor, booked
just under 5% reduction in coal
contracting.

Coal Mining
Rp 1.3 trillion
18.8%

Coal Mining
Rp 1.2 trillion
18.7%

Mining Contracting
Rp 3.1 trillion
44.2%

Mining Contracting
Rp 3.1 trillion
44.5%
2002
Construction Machinery
Rp 2.6 trillion
36.8%

2003

Construction Machinery
Rp 2.5 trillion
37.0%

Heavy Equipment:
Net Revenue Analysis
Alat Berat:
Analisa Penghasilan Bersih

Caterpillar, Hitachi
and Others
59 %

Komatsu
41 %

Construction Machinery Sales Volumes


Volume Penjualan Mesin Konstruksi
2003
Mining Pertambangan

338

18%

332

269

(18%)

Construction Konstruksi

134

194

45%

Agriculture Pertanian

72

115

60%

825

916

11%

Pangsa Pasar: Mesin Konstruksi

Di tahun 2003 penghasilan bersih divisi


ini berjumlah Rp 6,9 triliun yang terdiri
atas Rp 2,5 triliun dari UT, Rp 3,1 triliun
dari Pama dan Rp 1,3 triliun dari Berau.

Lingkungan Usaha
Divisi ini mencatat pertumbuhan volume
penjualan sebesar 11% untuk mesin
konstruksi. Enam puluh enam persen

Growth

287

Market Share: Construction Machinery

Penghasilan Bersih

2003

Forestry Perhutanan

Overall Keseluruhan

infrastruktur, terutama pembangunan


jalan baru dan konstruksi
ritel/komersial berkembang pesat
dan merupakan sektor di mana
peralatan Komatsu memiliki track
record yang kuat.

2002

dari volume penjualan berasal dari


sektor pertambangan dan kehutanan.
Volume peralatan pertambangan
meningkat sebesar 18%, permintaan di
sektor kehutanan yang masih terus
menghadapi kondisi usaha yang cukup
berat turun 18%. Sektor konstruksi dan
pertaninan mengalami kondisi yang baik
dengan pertumbuhan masing-masing
sebesar 45% dan 60%. Berau mencatat
peningkatan volume sebesar 12% pada
pertambangan batubara, sementara
Pama, kontraktor penambangan,
mencatat penurunan produksi batubara
sedikit di bawah 5%.

Agribusinesss
Agribisnis
Overview
The majority of the Divisions net
revenues are derived from the exports
and local sales of crude palm oil (CPO)
to downstream cooking oil refineries
by subsidiary PT Astra Agro Lestari
Tbk (AAL) that is 63.26% owned by
Astra International. Historically high
prices in CPO in the last two years
are expected to continue in the near
term. This situation results from CPO
substituting for a scarcity in soybean
oil impacted by poor harvest
conditions in North and South
America. Rising demand has exceeded
supply for the third year running. The

key source of demand is China where


rising incomes have prompted higher
consumption of meat and foods
cooked with oils. Agribusiness net
revenues increased 25.2% from
Rp 2.03 trillion to Rp 2.54 trillion in
2003, with 94% of the revenues
derived from CPO operations.
Agribusiness represents 8.1% of total
company revenues.

Operating Environment
AAL is a leading producer in
Indonesias thriving CPO industry,
controlling a total planted area of
191,149 hectares, 15 mills with a

capacity of 700 tons Fresh Fruit


Bunches (FFB)/hour and a refinery in
Medan, North Sumatra which
produces the Sendok brand of
cooking oil for sale in local markets.
Production increased 16.5% to 633,425
tons with extra capacity coming on
stream during the year resulting from
good harvest conditions and a policy
of optimizing purchases of FFB from
third parties. Sales volumes grew 20.7%
to 561,505 tons and exports more
than tripled to 165,248 tons. In 2004
two new CPO mills are due to be
commissioned to take up the available
crop yield in full.

tahun ketiga. Sumber permintaan


utama adalah Cina dimana peningkatan
penghasilan telah mendorong
peningkatan konsumsi daging dan
makanan yang digoreng. Di tahun 2003,
divisi ini memberikan kontribusi kepada
penghasilan bersih Perseroan sebesar
Rp 2,54 triliun, meningkat 25,2% dari
Rp 2,03 triliun di tahun 2002, dimana
sebesar 94% berasal dari produksi
CPO. Penghasilan divisi ini adalah
sebesar 8,1% dari jumlah penghasilan
Perseroan.

Ikhtisar
Mayoritas penghasilan bersih divisi ini
berasal dari penjualan ekspor dan
penjualan lokal dari minyak sawit
mentah (CPO) ke hilir penyulingan
minyak goreng oleh PT Astra Agro
Lestari Tbk, anak perusahaan Astra
dengan penyertaan saham sebesar
63,26%. Harga CPO yang tinggi dalam

dua tahun terakhir diharapkan akan


terus berlanjut dalam jangka pendek.
Adapun kondisi ini disebabkan oleh
terjadinya kelangkaan minyak kacang
kedelai yang sampai tingkat tertentu
dapat menggantikan CPO mengingat
panen kurang berhasil baik di Amerika
Utara dan Selatan dan terjadinya
peningkatan permintaan melebihi
persediaan yang ada telah memasuki

Lingkungan Usaha
AAL adalah salah satu produsen
terbesar di Indonesia yang
mengembangkan CPO industri dengan
baik, memiliki area penanaman sebesar
191.149 hektar, mengoperasikan 15
pabrik pengolahan CPO dengan
kapasitas 700 ton Tandan Buah Segar
(FFB)/jam dan fasilitas penyulingan di

CPO Production (000 tons)


Produksi CPO (000 ton)

CPO Sales Volume (000 tons)


Volume Penjualan CPO (000 ton)
2002

465

2003

2002
562

2003

Price (Rp/kg)
Harga (Rp/kg)
2002
2003

Strategy
Organic growth in CPO and the
divestment of non-core agricultural
activities are the main strategies for
developing this business. AALs
interests in tea and some rubber
plantations were sold, with the
agreements signed and legal closure
taking place in early 2004. Negotiations
over the sale of cocoa estates have
been concluded since balance sheet
Medan, Sumatra Utara yang
menghasilkan minyak goreng dengan
merek dagang Sendok yang dijual di
pasar lokal. Produksi meningkat 16,5%
hingga 633.425 ton dengan kapasitas
tambahan yang datang dari hasil panen
yang baik dan kebijakan untuk
mengoptimalkan pembelian FFB dari
pihak ketiga. Volume penjualan tumbuh
20,7% mencapai 561.505 ton dan
ekspor meningkat lebih dari tiga kali

3.4
3.0

Yield Rate (tons/ha)


Tingkat Produksi (ton/ha)
3,077
3,422

2002
2003

544
633

date. A provision for loss on all these


sales of Rp 90 billion was made in
2003. A relatively small cocoa
plantation business continues in West
Java pending identification of a suitable
buyer. We will continue to focus on
developing our export sales where
we are able to lock in forward supply
contracts and stable prices. Our
ongoing FFA 25 programme to reduce
the free fatty acid level in our
production is working well giving us

superior products which command


premium prices. Our Super CPO has
an FFA content level of less than 3%
and Golden CPO has an FFA content
level of around 2%. Production of
these high quality products grew 15.3%
in the year. The investment in recent
years in good road infrastructure to
help speed crop delivery to the mills
is another key success factor in
improving yield and keeping FFA levels
low.

lipat mencapai 165.248 ton. Di tahun


2004 dua fasilitas pengolahan CPO
yang baru akan disiapkan guna
mengolah hasil panen yang ada.

perkebunan karet telah dijual,


penandatanganan perjanjian dan aspek
legal akan diselesaikan di awal tahun
2004. Negosiasi atas penjualan
perkebunan karet telah diselesaikan
pada awal 2004. Perseroan melakukan
penyisihan kerugian atas penjualan
sebesar Rp 90 miliar di tahun 2003.
Sebuah perusahaan perkebunan kokoa
yang relatif kecil di Jawa Barat sedang
menjajaki pembeli yang cocok. Kami

Strategi
Pertumbuhan CPO dan divestasi usaha
yang bukan bisnis inti adalah strategi
utama untuk mengembangkan bisnis
ini. Kepemilikan saham AAL di

Outlook
Looking forward, large export markets,
particularly China, represent significant
opportunities and we will consider
acquiring additional plantation area as
and when the right opportunities
emerge. Our density of stands per
hectare is improving and with current
average plant maturity at less than 10
years we are well placed to capitalize
on rising demand.

akan terus memusatkan perhatian pada


pengembangan ekspor dimana kami
mampu mendapatkan kontrak
persediaan jangka panjang dan harga
yang stabil. Program FFA 25 kami
yang bertujuan untuk mengurangi
kandungan Free Fatty Acid (FFA) pada
CPO yang diproduksi berjalan dengan
baik, memberi kami produk prima
dengan harga premium. Super CPO
memiliki kandungan FFA kurang dari
3% dan Golden CPO memiliki
kandungan FFA sekitar 2%. Produksi
produk-produk berkualitas tinggi ini
tumbuh 15,3% di tahun ini. Investasi
yang dilakukan pada beberapa tahun
terakhir ini untuk membangun
infrastruktur jalan yang baik guna
membantu mempercepat pengiriman

hasil panen ke fasilitas pengolahan


adalah faktor sukses penting lainnya
untuk meningkatkan hasil dan
mempertahankan kandungan FFA yang
rendah.

yang besar, terutama Cina, merupakan


peluang yang signifikan dan kami akan
mempertimbangkan untuk menambah
area perkebunan bila saatnya tepat.
Produksi per hektar kami meningkat

dan dengan rata-rata tanaman produktif


kurang dari 10 tahun pada saat ini maka
kami siap untuk memenuhi permintaan
yang terus meningkat.

Information Technology
Teknologi Informasi

Overview
Information Technology comprises
two business units under publicly listed
subsidiary, PT Astra Graphia Tbk (AG),
namely Document Solutions and IT
Solutions. Document Solutions is the
sole agent and distributor of Fuji Xerox
products in Indonesia and provides
business solution products and services
related to electronic and printed
document processing systems.
IT Solutions provides integrated system
business solutions starting from design,
implementation, maintenance and
operation of hardware and software.
AG is recognized as one of the leading
companies in its field of expertise with
a network of 19 branches and 53
service points all over Indonesia. To

Ikhtisar
Teknologi Informasi yang terdiri atas
dua unit bisnis, Document Solutions dan
IT Solutions dikelola oleh
PT Astra Graphia Tbk (AG). Document
Solutions adalah agen dan distribusi
tunggal dari produk-produk Fuji Xerox
di Indonesia dan menyediakan produk
dan layanan untuk solusi bisnis yang
berhubungan dengan elektronik dan
sistem proses pencetakan dokumen.
IT Solutions menyediakan solusi bisnis
sistem terintegrasi berawal dari
rancangan, implementasi, pemeliharaan
dan pengoperasian perangkat keras
dan perangkat lunak. AG dikenal
sebagai salah satu perusahaan
terkemuka di bidangnya dengan

jaringan kerja yang luas meliputi 19


kantor cabang dan 53 service point di
seluruh Indonesia. Untuk memperkuat
neraca dan memantapkan posisi
keuangannya dengan meminimalkan
risiko fluktuasi kurs mata uang asing
di masa depan, pada bulan Oktober
2003 AG menerbitkan obligasi lima
tahun pertamanya untuk membayar
kembali semua hutang yang sebagian
besar dalam mata uang Dolar Amerika.

Lingkungan Usaha
Pertumbuhan pasar TI di Indonesia
yang lamban memberikan dampak bagi
kinerja bisnis AG secara keseluruhan
di tahun 2003. Penghasilan AG
menurun tipis dari Rp 829 miliar di

2002 menjadi Rp 802 miliar di 2003,


terutama disebabkan oleh turunnya
penjualan unit bisnis IT Solutions sebesar
8,2%. Kinerja Document Solutions tetap
stabil dan terus melanjutkan
penggantian mesin fotocopy model
analog lama dengan model-model baru
mesin fotocopy digital dan memberikan
kontribusi 55,6% terhadap penghasilan
bersih AG secara menyeluruh.

Strategi
Manajemen AG yakin bahwa
keberhasilan transisi teknologi dari
analog ke digital dan solusi berbasis
jaringan merupakan strategi penting
untuk mempertahankan kepemimpinan
kami di pasar Document Solutions.

further strengthen its balance sheet


and stabilize its financial position by
minimizing future risks of exchange
rate fluctuation, in October 2003,
AG issued its first 5 year Rupiah bond
to prepay all of its US Dollar
denominated debt.

Operating environment
The slowdown of the IT market
growth rate in Indonesia has affected

Di tahun 2003 AG berhasil memasang


6.129 mesin baru, tumbuh 30,4%
dimana sekitar 85% dari mereka
menggunakan teknologi digital.
Pada bisnis unit IT Solutions, AG telah
menyusun kembali portofolionya
dengan memfokuskan pada segmen
pasar yang sedang berkembang di luar
pasar yang sudah ada. Untuk
mendukung strategi ini, AG sedang
menjajaki kemungkinan untuk
melakukan aliansi dengan mitra
strategis internasional yang handal.

AGs overall business performance in


2003. AG revenues slightly declined
from Rp 829 billion in 2002 to
Rp 802 billion in 2003, primarily due
to an 8.2% decrease of revenues from
the IT Solutions business unit.
Document Solutions performance was
stable, continuing to participate in the
transition from analog based to digital
based technology and contributing
55.6% of total AG net revenues.

Strategy

Untuk melengkapi strategi bisnis unit


yang dimiliki, manajemen AG percaya
bahwa komitmen Perseroan untuk
memberikan keunggulan operasional,
efisiensi, dan tata kelola perusahaan
yang baik akan memperkuat reputasi
AG sebagai perusahaan penyedia solusi
bisnis berbasis TI yang terkemuka di
Indonesia.

langkah yang diperlukan untuk


meningkatkan efisiensi dan
produktivitas untuk memastikan agar
restrukturisasi berjalan dengan sukses.

Sejalan dengan restrukturisasi yang


sedang dilaksanakan terdapat
kemungkinan untuk melepaskan bisnis
IT Solutions dan AG mengambil langkah-

The management of AG believes that


the successful technology transition
from analog to digital and networked
based solutions are key strategies to
maintain its leadership position in
Indonesia. In 2003, AG successfully
installed 6,129 new machines, a growth
of 30.4% of which approximately 85%
used digital technology.

In the IT Solutions business unit, AG


has reshaped its portfolio by focusing
on growing market segments beyond
its traditional market. To support this
strategy, AG is also looking at the
possibility to build alliances with
compatible international strategic
partners.
Complimenting its business unit
strategies, AGs management believes
its commitment to operational
excellence, efficiency, and good
corporate governance will strengthen
its reputation as a leading IT-based
business solutions provider in
Indonesia.
Within the current restructuring is
the possibility of spinning off the IT
solutions business and AG is taking
the necessary steps to increase
efficiency and productivity to ensure
the restructuring will be successful.

2002

442

2003

446

356

Doc. Solutions

IT Solutions

Net Revenues (Rp Billion)


Penghasilan Bersih (Rp Miliar)

387

Infrastructure
Infrastruktur
Overview
The activities of the Infrastructure
Division are handled through wholly
owned subsidiaries, PT Astratel
Nusantara and PT Intertel
Nusaperdana.

Ikhtisar
Aktivitas Divisi Infrastruktur dikelola
oleh PT Astratel Nusantara dan
PT Intertel Nusaperdana, keduanya
merupakan anak perusahaan yang
sepenuhnya dimiliki oleh Astra.

As reported last year Astratel and the


other shareholders in PT Pramindo
Ikat Nusantara, the KSO operator for
Sumatra, have agreed to sell their
shares to PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk (Telkom) for an aggregate
consideration of US$ 381 million.

Astratels share is a 35% stake. In


accordance with the terms of a sale
and purchase agreement, 30% of the
shareholding was transferred in 2002,
15% in 2003 and the remaining 55% is
due in 2004.

Sebagaimana dilaporkan tahun lalu


Astratel bersama pemegang saham lain
di PT Pramindo Ikat Nusantara sebagai
KSO operator untuk wilayah Sumatra
telah menyetujui untuk menjual saham
mereka kepada PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk (Telkom) dengan total
nilai jual sebesar US$ 381 juta. Astratel

memiliki penyertaan saham sebesar


35% di perusahaan tersebut. Sesuai
dengan perjanjian penjualan dan
pembelian saham, kepemilikan sebesar
30% telah dialihkan di tahun 2002, 15%
di tahun 2003 dan 55% sisanya di tahun
2004.

The Intertel Astratel Consortium


(KIA), 100% owned by Intertel and
Astratel, continued to receive income
from a revenue sharing programme
with Telkom for operation of
telecommunication facilities in Jakarta,
a project known as PBH-2-Package 1.
This project will last until 2005 when
the facilities will revert to Telkom.

Konsorsium Intertel Astratel (KIA)


yang 100% dimiliki oleh Intertel dan
Astratel, menerima penghasilan yang
tetap dari Kontrak Bagi Hasil dengan
Telkom untuk pengoperasian beberapa
fasilitas telekomunikasi di Jakarta
(proyek PBH-2-Paket 1). Proyek ini
akan berakhir di tahun 2005 dan
fasilitas-fasilitas tersebut kemudian
akan diserahkan kepada Telkom.

Human Resources
Sumber Daya Manusia
Our people, our future
In todays fast-paced world, change is
everywhere. Open markets and the onset
of the AFTA trading bloc means more
competition in a number of our business
sectors. Forward planning in recent years
has prepared Astra to embark on a new

Karyawan kami, masa depan


kami
Di jaman serba cepat sekarang ini,
perubahan terjadi dimana-mana. Dalam
era perekonomian global dan
berlakunya AFTA menyebabkan
kompetisi yang semakin ketat di
sejumlah sektor bisnis kami.

chapter in the Groups development. A


crucial part of these plans are the people
who represent Astra throughout
Indonesia.

Development, has the task of equipping


Astra with the right people for the job
ahead. Here he addresses the major
challenges in human resources.

As the Board of Directors leads the


Groups Human Resources Development,
Julius Aslan, Chief of Human Resources

Perencanaan ke depan yang dilakukan


beberapa tahun terakhir telah
mempersiapkan Astra untuk memulai
suatu bab baru dalam pengembangan
grup Perseroan. Bagian yang sangat
penting dari keseluruhan rencana ini
adalah sumber daya manusia yang
mewakili Astra di seluruh Indonesia.

Sesuai dengan pengarahan Direksi untuk


Pengembangan Sumber Daya Manusia
Grup Astra, Julius Aslan, Chief
Pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM), mengemban tugas untuk
menyediakan orang-orang yang tepat
untuk pekerjaan di masa mendatang bagi
Grup Astra. Berikut pandangan beliau
dalam menghadapi tantangan utama pada
sumber daya manusia.

Our people, our future


Karyawan kami, masa depan kami

Q. As competition grows, what


makes Astra different from other
employers?
A. We are a very large and diverse
employer Astra represents 129
different companies and a total of
95,420 employees as at the end of
2003. We offer a level of training and
career mobility that very few
companies in Indonesia can match.
Q.What does that mean, exactly?

Astra people at the factory


Karyawan pabrik Astra

and manage the careers of good


performers and there are clear
advantages in broadening their
experience. Mobility brings benefits
from a Group perspective: fresh insight
on business matters from within
different divisions helps strengthen
the overall performance of the Group.

A. Let me give an example: there is


no reason why someone who works
in Astra Financial Services Division
could not transfer to say Automotive
Division or vice versa, providing they
have the skills and ability. We monitor

Q. What are the main HR


challenges?

T. Sejalan dengan kompetisi yang


semakin ketat, apa yang
menyebabkan Astra berbeda dari
perusahaan lainnya?

bila mereka memiliki berbagai


ketrampilan dan kemampuan yang
diperlukan. Kami memantau dan
mengelola karir para karyawan yang
memiliki prestasi kerja yang baik dan
manfaat yang diperoleh akan terlihat
jelas dengan memperluas pengalaman
mereka. Perputaran ini akan membawa
manfaat dilihat dari sudut pandang
Grup, pengembangan karir akan
memberikan manfaat yaitu pemahaman
baru mengenai berbagai permasalahan
bisnis dari divisi yang berbeda yang
dapat membantu memperkuat kinerja
Grup secara keseluruhan.

J. Kami adalah grup perusahaan yang


sangat besar yang terdiri dari beragam
jenis usaha Astra terdiri dari 129
perusahaan yang berbeda dengan
jumlah 95.420 karyawan pada akhir
tahun 2003. Kami menawarkan
berbagai program pelatihan dan
pengembangan karir, sangat sedikit
perusahaan di Indonesia yang
melakukan hal yang sama.
T. Apakah arti sebenarnya ?
J. Saya akan memberi sebuah contoh:
tidak ada alasan mengapa seseorang
yang bekerja di Divisi Jasa Keuangan
Astra tidak dapat pindah katakanlah
ke Divisi Otomotif ataupun sebaliknya,

A. The need to increase sales skills


training as we expand in automotive
and in financial services is a challenge.

T. Apakah yang menjadi


tantangan utama SDM ?
J. Tantangan kami adalah kebutuhan
untuk meningkatkan pelatihan
kemampuan penjualan mengingat kami
mengembangkan bisnis otomotif dan

The development of management skills


throughout the Group is another as
we grow. We have the methods to
cope. In 2003 the Remuneration and
Nomination Committee regularly
reviewed available resources and skills
at senior levels while AMDI, the Astra
Management Development Institute
conducted internal training seminars
for marketing personnel in all the
major brands, as well as for a number
of dealers. We also launched seven
new programmes in 2003 to increase
management skills.

menghadapi tantangan di bisnis jasa


keuangan. Tantangan lainnya adalah
pengembangan kemampuan
manajemen di seluruh jajaran grup.
Namun kami memiliki metode untuk
mengatasinya. Di tahun 2003 Komite
Remunerasi dan Nominasi secara
berkala mengkaji sumber daya manusia
beserta ketrampilan yang mereka miliki
pada tingkat manajemen senior,
sementara AMDI - Astra Management
Development Institute secara teratur
menyelenggarakan seminar pelatihan
internal bagi karyawan di bidang
pemasaran di semua perusahaan yang
menjual merek-merek utama kami dan
juga di sejumlah dealer. Kami juga
meluncurkan tujuh program baru di
tahun 2003 untuk meningkatkan
ketrampilan manajemen.

Astra Management Training - 7 new programmes launched in 2003 to increase


management skills.
Pelatihan Manajemen Astra - 7 program baru diluncurkan di tahun 2003 untuk
meningkatkan ketrampilan manajemen.

Q. How do you ensure your


training is effective?
A. We do a lot of benchmarking and
evaluation working with business
schools in Jakarta such as Prasetya
Mulia and overseas institutions,
including leading names such as the
Asian Institute of Management and
Harvard Business School.

to offer positions to the best graduates


from Astra Manufacturing Polytechnic
each year and 2003 was no exception.

we run weekly IR clinics throughout


the year. Our IR society meets every
three months.

Q. Industrial relations is an
important part of HR, how does
Astra approach this issue?

Q. Do you see changes in the role


of HR in Astra Group?

A. Naturally the normal training


routines go on throughout the group,
tailored to each business. We are able

A. We have a thorough and systematic


approach on several levels. We have
80 Human Resources Managers within
the Group and they work hard to
maintain high standards of internal
communications and welfare for all
employees. They are supported by
146 industrial relations officers and in
addition to an annual IR conference

A. To successfully compete in the


future we believe we must continually
review our performance in HR in light
of changes not only in our market but
across the region. Increasingly our
role is as a consultant to Astra
International subsidiaries and associate
companies making sure the best
practices are adopted and knowledge
shared across the Group.

T. Bagaimana Anda memastikan


pelatihan yang diberikan adalah
efektif?

terbaik dari Polman Astra setiap


tahunnya demikian pula pada tahun
2003.

T. Apakah Anda melihat


perubahan peran SDM di Grup
Astra?

J. Kami melakukan banyak


benchmarking dan evaluasi melalui
kerjasama dengan beberapa sekolah
bisnis di Jakarta seperti Prasetya Mulia
dan institusi-institusi terkemuka di luar
negeri, seperti Asian Institute of
Management dan Harvard Business
School.

T. Industrial Relations (IR) adalah


bagian penting dari SDM,
bagaimana pendekatan Astra
terhadap hal ini?

J. Agar dapat sukses bersaing di masa


datang kami percaya bahwa kami harus
senantiasa menelaah kinerja kami di
bidang SDM agar kami dapat mengikuti
perubahan yang terjadi tidak hanya di
pasar kami tetapi juga di kawasan
regional. Meningkatnya tugas kami
sebagai konsultan untuk anak
perusahaan Astra International dan
perusahaan asosiasi membuat kami
yakin bahwa praktek-praktek terbaik
telah diterapkan dan kami berbagi
pengetahuan secara menyeluruh di
Grup Astra.

Q.What about those who are not


involved in selling?

T. Bagaimana dengan mereka


yang tidak terlibat dalam
penjualan?
J. Sebenarnya program pelatihan biasa
yang rutin berjalan terus di seluruh
perusahaan dalam Grup Astra,
program-program yang diberikan
disesuaikan untuk setiap bisnis yang
berbeda. Kami menawarkan posisi
tertentu di perusahaan untuk lulusan

J. Kami memiliki pendekatan yang


menyeluruh dan sistematis pada
beberapa tingkatan. Kami memiliki 80
Manager SDM di dalam Grup Astra
dan mereka bekerja keras untuk
mempertahankan standar yang tinggi
pada komunikasi internal dan juga
kesejahteraan seluruh karyawan. Para
Manager SDM tersebut dibantu oleh
146 industrial relations officer. Selain
konferensi IR tahunan, kami juga
menyelenggarakan klinik IR mingguan
yang berlangsung sepanjang tahun.
Kami mengadakan pertemuan
perkumpulan IR setiap tiga bulan.

Financial Services
7.39 %

System & Others


1.72 %
Resources
19.50 %

Automotive
61.29 %

2003
Heavy Equipment
10.10 %

Automotive

Heavy Eq.

Resources

System & Others

Financial Services

Total

58,483

9,638

18,608

1,642

7,049

95,420

HR Statistic 2003
ASTRA GROUP EMPLOYEES (By Business Unit)
Statistik SDM 2003
KARYAWAN GRUP ASTRA (Berdasarkan Unit Usaha)

Elementary/Junior High / SD/SMP

16,3%
58,1%

Senior High / SMU


Diploma / Diploma

12,1%

Bachelor / Sarjana
Master Degree / Master

13,1%
0.4%

ASTRA GROUP EMPLOYEES


(By Education)
KARYAWAN GRUP ASTRA
(Berdasarkan Pendidikan)

Astra Pension Fund


Established in 1989, Astra Pension
Fund provides a pension to retired
Astra employees or their
beneficiaries. Currently with 52,570
members from 111 companies, the
fund is supported with fees of 3.2%
collected from employee salaries
combined with company
distributions. In 2003,
Rp 884 billion, an increase of 34%
over previous year, was raised and
reinvested according to Indonesian
Finance Ministry guidelines.
The Astra Pension Fund portfolio
in 2003 consisted of long term
deposits (26%), bonds (46%), shares
and mutual funds (25%) and direct
investment (3%).

Astra International
Cooperative
The principal function of the
cooperative is to provide its 50,313
members with facilities for savings
and also borrowing for use in house
renovation and for down payments
required for housing and motorcycle
finance. A total of Rp 53.26 billion
was allocated to members for these
purposes in 2003, an increase of
75% over the previous year. The
cooperative worked closely with a
number of housing developers in
West Karawang and Cikarang. The
cooperative also provided
scholarships totalling Rp 251.2
million to the dependents of 322
members, an increase of 115%.

Dana Pensiun Astra (DPA)

Koperasi Astra International

Didirikan tahun 1989, DPA


menyediakan dana pensiun bagi
karyawan Astra, yang telah habis masa
kerjanya, atau kepada ahli warisnya.
Sekarang ini dengan 52.570 anggota
dari 111 perusahaan, pengumpulan
dana didukung oleh pembayaran
sebesar 3,2% dari gaji karyawan
dikombinasikan dengan sumbangan
perusahaan. Pada tahun 2003, jumlah
dana DPA Rp 884 miliar, meningkat
34% dari tahun sebelumnya dan
diinvestasikan sesuai dengan ketentuan
dari Departemen Keuangan Republik
Indonesia. Portofolio DPA pada tahun
2003 terdiri dari: deposito jangka
panjang (26%), obligasi (46%), saham
dan reksadana (25%) serta investasi
langsung (3%).

Kegiatan utama Koperasi Astra


International adalah menyediakan
berbagai fasilitas simpan-pinjam bagi
kepentingan karyawan anggota yang
berjumlah 50.313 orang yang
digunakan untuk merenovasi rumah
dan pembayaran awal kredit rumah
dan sepeda motor. Di tahun 2003,
Koperasi Astra International
menyalurkan dana sebesar Rp 53,26
miliar, mengalami peningkatan sebesar
75% dibandingkan tahun 2002.
Koperasi bekerjasama dengan
sejumlah pengembang perumahan di
daerah Karawang Barat dan Cikarang.
Koperasi juga memberikan beasiswa
sebesar Rp 251,2 juta kepada anak
dari 322 anggotanya, suatu
peningkatan sebesar 115%.

Mutual Funds
25%

Direct Investment
3%

2003
Deposits
26%

Bonds
46%

Astra Pension Fund


Portfolio
Portofolio
Dana Pensiun Astra

Members
Anggota

2002

46,680

2003

50,313

Disbursed Funds (Rp Billion)


Penyaluran Dana (Rp Miliar)

2002

30.44
53.26

2003

Astra International
Cooperative
Koperasi Astra
International

Environment, Health and Safety

Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

The focus for 2003 was to extend the


implementation of the Companys
Environment, Health and Safety (EHS)
policy to suppliers and sub-contractors,
continuing to build awareness within
the Astra Group and to raise
performance against targets. We are
pleased to report there were fewer
accidents and less interruptions to
work during the year. Astra Groups
EHS policy follows a triple bottom line
approach taking account of economic,
social and environmental issues. Several
years ago a Green Company
philosophy was adopted incorporating
4 principles:

Green strategy: the integration of


EHS policy into all Astra Group
operations;

Fokus utama kegiatan di tahun 2003


adalah memperluas implementasi
kebijakan Perseroan terhadap
Lingkungan Hidup, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (LH&K3) ke dalam
kegiatan para pemasok dan subkontraktor, membangun kesadaran
terhadap LH&K3 secara berkelanjutan
ke dalam perusahaan di lingkungan
Grup Astra serta meningkatkan kinerja
perusahaan atas target yang telah
ditetapkan. Dengan rasa syukur kami
laporkan bahwa kecelakaan dan
gangguan kerja yang terjadi sepanjang
tahun 2003 ini lebih sedikit
dibandingkan tahun sebelumnya.
Kebijakan LH&K3 Grup mengacu pada
tiga pendekatan dasar utama
berdasarkan pada pertimbangan
terhadap aspek perekonomian, sosial

dan lingkungan hidup. Beberapa tahun


yang lalu Perseroan meluncurkan
filosofi Green Company yang
diwujudkan melalui empat pilar dasar
yaitu :

Green process: to ensure that all


processes and procedures are
efficient and environmentally
sustainable to international
standards;
Green product: the adoption of
measures and practices, such as
the use of minimal packaging and
non-CFC air conditioners, to
minimise waste and environmental
degradation; and

Green Strategy berkaitan dengan


integrasi kebijakan LH&K3 ke
dalam seluruh kegiatan operasional
perusahaan di lingkungan kelompok
usaha Astra.

Green Process untuk


memastikan berbagai proses dan
prosedur dapat terselenggara
dengan efisien, berkesinambungan
dengan memperhatikan lingkungan
sesuai dengan standar
internasional.

Green employee: the involvement


of all our employees in EHS, not
just the large team of
Environmental Officers, Safety
Specialists and Health Officers.
The number of companies complying
with EHS standards and the
performance relative to targets
improved during the year. A total of
241 facilities within the group
(compared with 191 in 2002) and 52%
of all facilities, up from 38% a year
earlier, are being regularly monitored.
Our target of 90% has yet to be
achieved. The internal performance

Green Product menyangkut


pembuatan produk-produk yang
ramah lingkungan seperti AC non
CFC, meminimalkan penggunaan
kemasan serta desain produk yang
hemat biaya pemeliharaan.

Green Employee bertujuan


untuk menumbuhkan kesadaran
serta keterlibatan aktif setiap
karyawan Astra dalam kegiatan
operasional dan manajemen
LH&K3, tujuan ini tidak hanya
diemban oleh para Environment
Officer, Safety Specialist dan Health
Officer.

Sejumlah perusahaan telah mematuhi


standar-standar LH&K3 dan kinerja
relatif mereka terhadap target

index system was improved by adding


tougher compliance procedures and
creating a single integrated index.
We made good progress in meeting
with international standards with 31
companies now accredited under
ISO 14001, 8 companies under the
Certified Indonesian Health and
Safety Management (SMK3) and a
further 4 companies achieved the
Occupational Health & Safety
Assessment Series (OHSAS) 18000
standard.

As a result of EHS Corporate Policy


implementation in 2003, Astra was
able to save 10% energy
consumption. The Company also
achieved a reduction in natural
resources utilization by 4.4% in water
consumption, 37.6% in diesel fuel
consumption and 14.6% in electricity
consumption. A formal Emergency
Crisis Centre was established using
our existing facilities of fire, rescue
and ambulance teams. These
professionals continue to carry out

preventative routines as well as


surveillance 24 hours a day across
the Sunter II Industrial Estate area.

A signing ceremony to implement Green Company


at Daihatsu Sales Operation.
Penandatanganan komitmen Green Company di
Daihatsu Sales Operation.

mengalami peningkatan selama tahun


2003. Adapun penerapan standarstandar tersebut dilakukan di 241
fasilitas dibandingkan dengan 191
fasilitas di tahun 2002 dan 52% dari
seluruh fasilitas, meningkat dari 38%
pada tahun sebelumnya yang dipantau
secara terus menerus. Target
Perseroan di bidang LH&K3 yaitu 90%
perusahaan di Grup Astra. Internal
performance index system ditingkatkan
melalui penambahan prosedur
kepatuhan yang lebih sulit dan juga

menciptakan single integrated index.


Kami berhasil membawa banyak
kemajuan dalam memenuhi standar
international, ini dapat dilihat dari
sebanyak 31 perusahaan telah menerima
sertifikasi ISO 14001, 8 perusahaan juga
memperoleh Sertifikasi nasional di bidang
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (SMK3) serta 4 perusahaan
menerima sertifikasi standar
Occupational Health & Safety
Assessment Series (OHSAS) 18000.

Hasil dari implementasi kebijakan


Perseroan terhadap LH&K3 adalah
kemampuan Astra melakukan
penghematan konsumsi energi sebanyak
10%. Perseroan berhasil mengurangi
penggunaan sumber daya alam sebesar
4,4% dalam konsumsi air, 37,6% dalam
konsumsi bahan bakar solar dan 14,6%
dalam konsumsi listrik. Sebuah pusat
penanganan krisis dan keadaan darurat
(Emergency Crisis Centre) telah didirikan
oleh Perseroan dengan memanfaatkan
fasilitas pemadam kebakaran, regu
penyelamat dan ambulans yang sudah
ada. Para profesional ini terus
melaksanakan tugas-tugas pencegahan
rutin seperti pengawasan penuh 24
jam di seluruh area Kawasan Industri
Sunter II.

Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial
Community Development
Astra Groups wide ranging business
activities bring it into contact with
many different communities at all levels
of society in Indonesia. Astra Group
concentrates its efforts on education,
promoting a cleaner living environment
and encouraging the preservation and
development of local culture and good
health. Individual group companies
manage their own programmes. AAL,
AHM, Pama and Berau all participated
actively in supporting their
communities during the year.
In 2003, Astra granted scholarships to
400 students from the levels of
elementary school to high school with
a combined value of Rp 300 million.
Through the Astra Mosque, the

Amaliah Astra Foundation supported


religious activities such as reading of
the Quran for children in the
community, giving lectures, food for
breaking the fast and gifts for the
underprivileged during Ramadhan and
Idul Adha.
In support of a clean and healthy
environment Astra continued to
sponsor an annual contest to
encourage cleanliness
among local communities
and, working with a Non
Government Organization
(NGO), the Company
provided guidance for
recycling waste as fertiliser.

and participated at forum meetings


with experts from various Indonesian
Universities and NGOs to share
knowledge and experience in assisting
community development.
In promoting the preservation and
understanding of local culture Astra
sponsored the publishing of a book
on ancient Javanese culture.
To assist the communities in Bali

Astra is a member of the


Corporate Forum for
Community Development
Aid for natural disaster victims in West Sumatra
Bantuan bagi korban bencana alam di Sumatra Barat

Pengembangan Masyarakat
Kegiatan bisnis Grup Astra yang sangat
luas menyebabkan Perseroan
berhubungan dan terlibat dalam
berbagai kegiatan dengan seluruh
lapisan masyarakat di Indonesia. Grup
Astra memfokuskan kegiatan
pengembangan masyarakat di bidang

pendidikan, meningkatkan kebersihan


lingkungan, pelestarian dan
pengembangan budaya setempat dan
kesehatan. Kelompok usaha dalam
Grup Astra menangani program
pengembangan masyarakatnya masingmasing. AAL, AHM, Pama dan Berau
terlibat secara aktif dalam kegiatan
pengembangan masyarakat masing-

masing di tahun 2003.


Pada tahun 2003, Perseroan
memberikan beasiswa berjumlah
Rp 300 juta kepada 400 pelajar sekolah
dasar dan sekolah menengah. Melalui
Masjid Astra, Yayasan Amaliah Astra
melaksanakan berbagai aktivitas
keagamaan seperti belajar membaca
Al Quran bagi anak-anak di komunitas
sekitar perusahaan Astra, memberikan
ceramah agama, membagikan makanan
untuk berbuka puasa dan paket Hari
Raya Lebaran dan Idul Adha.
Sebagai salah satu upaya Perseroan
untuk meningkatkan kebersihan,
kesehatan dan keindahan lingkungan,
Astra mengembangkan dan
mensponsori suatu lomba kebersihan

Astra presented the people of Aceh with an Ambulance


Astra memberikan sebuah ambulans kepada Masyarakat Aceh

recover their tourism industry Astra


sponsored cultural performances for
the Bali for the World programme
for US$ 50,000. An ambulance was
provided to the troubled community
of Aceh, aid was given to the victims
of a natural disaster in West Sumatra,
and vital medicines helped contain
an outbreak of Dengue Fever in
greater Jakarta.
Work continued to improve
conditions in the local community
surrounding the Companys facilities
at the Sunter II Industrial Estate. This
project, mentioned in last years
report, includes the provision of
adequate street lighting as a means
to reduce traffic accidents and street
crime. Improvements to drainage

are an essential means toward the


prevention of flooding which has
plagued the area in the past. Other
aspects of this ongoing project
include the greening of
thoroughfares, the provision and
upkeep of places of worship and
community development activities.

The Toyota Astra


Foundation (YTA)

University aid programmes


including technology project
research and science events (15
separate events);

Regular, special and top student


scholarship to 7,600 students
from elementary school to high
school including underprivileged
students;

YTA continued its commitment


during 2003 to support education.
The foundation was established by
Toyota Motor Corporation and
Astra in 1974 and distributed Rp
3.78 billion for education and culture
over the year into projects such as:

Community scholarships are a regular part of Astras


activities during 2003.
Beasiswa untuk masyarakat merupakan bagian dari
aktivitas rutin Astra di tahun 2003.

yang diadakan setiap tahun. Selain itu


Perseroan melalui kerja sama dengan
sebuah lembaga swadaya masyarakat
(LSM) memberikan penyuluhan dalam
pengolahan limbah menjadi pupuk.
Astra sebagai anggota Corporate
Forum for Community Development
ikut serta berpartisipasi dalam forum
pertemuan dengan para cendekiawan
dari berbagai universitas di Indonesia
dan LSM untuk bertukar pikiran dan
pengalaman dalam aktivitas
pengembangan masyarakat.
Dalam rangka mempromosikan
pelestarian dan pengertian budaya
daerah, Astra memberikan sponsor
untuk penerbitan buku budaya Jawa
kuno.

Untuk memulihkan kondisi pariwisata


di Bali pasca pemboman, Astra
mensponsori program pagelaran
budaya Bali for the World sebesar
US$ 50.000. Sebuah mobil ambulans
disumbangkan kepada masyarakat
Aceh, bantuan diberikan bagi
masyarakat yang tertimpa bencana
alam di Sumatra Barat serta pemberian
obat-obatan yang berguna untuk
mengatasi wabah deman berdarah di
kawasan Jabotabek.
Berbagai kegiatan pengembangan
masyarakat terus dilakukan oleh
Perseroan untuk meningkatkan kondisi
masyarakat setempat di sekitar lokasi
Perseroan di Kawasan Industri Sunter
II. Proyek ini, sebagaimana telah
disampaikan dalam laporan tahun lalu,
meliputi penyediaan penerangan jalan

secara memadai yang bertujuan untuk


mengurangi terjadinya kecelakaan lalu
lintas dan kejahatan di jalan. Perbaikan
saluran pembuangan air merupakan
usaha penting yang dilakukan untuk
mencegah banjir yang telah
menggenangi area sekitar Perseroan
di masa lalu. Aspek-aspek lain dari
proyek yang berkelanjutan ini antara
lain penghijauan jalan, penyediaan dan
pemeliharaan tempat-tempat beribadah
dan penyelenggaraan aktivitas
pengembangan masyarakat.

Yayasan Toyota Astra (YTA)


YTA terus melanjutkan komitmennya
untuk memberikan dukungan dalam
bidang pendidikan. Yayasan ini
didirikan oleh Toyota Motor
Corporation dan Astra pada tahun

Vocational school aid programmes


eg. technical equipment aid and
books; and

Training & Development


programmes for Entrepreneurship
by giving automotive entrepreneur
training and Astra subsidized
workshops.

To commemorate 30 years of YTA,


in cooperation with Kompas/
Gramedia Group, an educational book
will be published in 2004.
The foundation also hosted a classical
music concert from Sweden in 2003.

1974. Sebanyak Rp 3,78 miliar dana


dibagikan untuk berbagai kegiatan di
bidang pendidikan dan kebudayaan
antara lain:

Program bantuan dana bagi


berbagai perguruan tinggi di
seluruh Indonesia, yang digunakan
untuk pembiayaan riset, bantuan
bagi proyek riset teknik dan
dukungan bagi penyelenggaraan
lokakarya, simposium ataupun
pameran ilmiah (15 kegiatan).
Program pemberian beasiswa
biasa, khusus dan siswa teladan
kepada 7.600 siswa dari Sekolah
Dasar hingga Perguruan Tinggi
termasuk juga siswa yang berasal
dari keluarga dhuafa.

Dharma Bhakti Astra


Foundation (YDBA)
Small and medium enterprises (SME)
are an essential part of the
development of local economies
throughout Indonesia. YDBA
continued to provide financial and
technical support for SMEs during
2003 working closely with partners
including PT Bank Mandiri Tbk, PT
Sucofindo (Persero) and PT Surveyor
Indonesia (Persero) among others.

banks (BPR). Activities covered nine


different locations including Jakarta,
Garut, Tegal, Yogyakarta, WaruSidoarjo, Mataram-Nusa Tenggara
Barat, Batam, Ubud-Bali and Tabalong
in South Kalimantan.
Working with Government-owned
companies (BUMN), YDBA arranged
Rp 8.6 billion in soft loans to SMEs
at attractive interest rates.

YDBAs efforts supported a total of


954 SMEs spread across general
manufacturing, furnicraft, trading,
repair shops, agribusiness and others
including cooperation with local rural

Astra conducts a dialogue forum with SMEs regularly.


Astra mengadakan forum dialog dengan UKM secara be

Program bantuan dana bagi


sekolah kejuruan seperti bantuan
peralatan teknis dan buku-buku.

2003.

Program Pelatihan &


Pengembangan wirausaha melalui
pengadaan program pelatihan di
bidang otomotif dan bengkelbengkel Astra yang memperoleh
subsidi.

Yayasan Dharma Bhakti


Astra (YDBA)

Dalam rangka memperingati ulang


tahun YTA ke tiga puluh, melalui
kerjasama dengan Kompas/Grup
Gramedia, Yayasan ini akan
menerbitkan sebuah buku tentang
pendidikan di tahun 2004.
Yayasan ini juga telah
menyelenggarakan sebuah konser
musik klasik dari Swedia pada tahun

Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM)


merupakan bagian penting dalam
pengembangan perekonomian lokal
daerah di seluruh Indonesia. Pada tahun
2003 YDBA terus memberikan
bantuan teknik dan pendanaan untuk
mendukung sektor UKM dengan
menjalin kerja sama secara erat dengan
beberapa mitra antara lain
PT Bank Mandiri Tbk, PT Sucofindo
(Persero) dan PT Surveyor Indonesia
(Persero).

During 2003, YDBA has provided


various training to 1,913 SMEs
including an SME Green company
programme which also receives direct
support from the EHS (Environment,
Health & Safety) group within Astra.
Information services are available on
topics such as bookkeeping,
SME websites, hardware maintenance
and IT training. In Bisnis Indonesia
the leading daily finance and business
newspaper, the Foundation
contributed some 82 topics to a
regular column for SMEs.
YDBA works closely with the
International Finance Corporation
(IFC) to develop SMEs in East
Indonesia in Bali, Surabaya, East
Kalimantan and Makassar.
Cooperating with Ghent University
and the Paramadina University with

YDBA telah memberikan dukungan


kepada sebanyak 954 pengusaha UKM
antara lain pengusaha manufaktur
umum, kerajinan mebel, perdagangan,
bengkel reparasi, agribisnis dan lainlain termasuk kerjasama dengan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar
di berbagai lokasi antara lain Jakarta,
Garut, Tegal, Yogyakarta, WaruSidoarja, Mataram-Nusa Tenggara
Barat, Batam, Ubud-Bali dan Tabalong
di Kalimantan Selatan.
Melalui kemitraan dengan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), YDBA
menjembatani penyalurkan dana
kepada UKM sebesar Rp 8,6 miliar
dalam bentuk pinjaman lunak dengan
tingkat suku bunga yang rendah.
Pada tahun 2003, YDBA mensponsori
dan menyelenggarakan berbagai
program pelatihan bagi 1.913

financial support from the European


Union, YDBA developed a tutor
programme.
The Foundation has an established
gallery in Jakarta for marketing the
products of its SME partners with net
revenues of Rp 1.2 billion generated
during the year from the sales of
furniture and handicrafts.

Astra Mitra Ventura (AMV)


AMV is a venture capital company
providing start up capital,
restructuring and general financial
advisory services to a wide variety of
businesses. A total of 130 partner
companies were financed during the
year in an amount of Rp 24 billion.
In cooperation with YDBA, AMV

pengusaha UKM termasuk juga


program UKM Green Company yang
dilaksanakan dengan dukungan dari
Grup LH&K3 PT Astra International
Tbk. YDBA juga menyediakan layanan
informasi bagi para pengusaha UKM
seperti tata buku, situs UKM,
pemeliharaan perangkat keras dan
pelatihan Teknologi Informasi. Yayasan
ini juga memberikan kontribusi
sebanyak 82 topik di kolom rutin
pembahasan mengenai UKM pada
harian Bisnis Indonesia, sebuah harian
bisnis dan keuangan yang terkemuka
di Indonesia.
YDBA menjalin kerja sama secara erat
dengan International Finance
Corporation (IFC) dalam
mengembangkan sektor UKM di
wilayah Indonesia Timur, Bali, Surabaya,
Kalimantan Timur dan Makassar.
Bekerja sama dengan Ghent University

assisted partner companies in


developing their business and in
strengthening capital. It includes
advocacy in management, technology,
human resources and business
development.

Astra Manufacturing
Polytechnic (Polman)
Established in 1995 this educational
institution provides a range of
different vocational courses to
students in cooperation with a
number of leading educational bodies
including Bandung Institute of
Technology and ATMI Surakarta.
In 2003, Polman graduated 404
students from the Manufacture
Machine Programme, the Production

dan Universitas Paramadina serta


pendanaan dari Uni Eropa, YDBA
mengembangkan program belajar
mengajar.
Yayasan ini telah mendirikan sebuah
galeri di Jakarta untuk memasarkan
produk-produk yang dihasilkan oleh
para mitra UKM. Pada tahun ini
penghasilan bersih yang diperoleh dari
penjualan furnitur dan kerajinan adalah
sebesar Rp 1,2 miliar.

Astra Mitra Ventura (AMV)


AMV adalah sebuah perusahaan
modal ventura yang menyediakan
modal awal, restrukturisasi dan jasa
penasihat keuangan secara umum
kepada berbagai jenis usaha. Pada
tahun 2003 AMV memiliki 130 mitra
binaan dengan total dana investasi
sebesar Rp 24 miliar.
Melalui kerja sama dengan YDBA, AMV

and Manufacturing Process


Programme and the Information
System Programme and about 60%
of them were absorbed by Astra
Group. In the same year, together
with Astra Automotive Division,
Polman established a new programme
called Automotive Technique. The
purpose of the new course is to
provide human resources with
automotive knowledge for Astra
Group.

Polman as a formal educational


institution for Competency Based
Training.
Polman continuously strives to
improve the quality of its programs
and to maintain its professional

standards. This reflects Astras


commitment to the development of
dedicated and skilled professionals
and to the future of its workforce as
well as to the future of the nation as
a whole.

In cooperation with Ministry of


National Education, Polman gave
assistance to some High Schools as
part of its social care activities. In
addition, the Government through
Ministry of Industry and Trade,
Ministry of Labour and Ministry of
National Education has appointed
Polman Graduation Day / Wisuda Siswa Polman

akan terus mendukung pengembangan


mitra binaan melalui pengembangan
bisnis dan memperkuat permodalan
mereka termasuk memberikan
penyuluhan dalam bidang manajemen,
teknologi, sumber daya manusia dan
pengembangan usaha.

Politeknik Manufaktur
Astra (Polman)
Didirikan pada tahun 1995, Polman
merupakan lembaga pendidikan
kejuruan yang menyediakan
kesempatan belajar bagi sejumlah
siswa melalui kerja sama dengan
sejumlah institusi pendidikan
terkemuka seperti Institut Teknologi
Bandung dan ATMI Surakarta.
Hingga akhir tahun 2003, Polman
meluluskan 404 siswa dari Program

pembuatan Peralatan dan


Perlengkapan Produksi, Program
Teknik Proses Manufaktur dan
Program Sistem Informasi, dimana
60% diantara mereka terserap oleh
industri Grup Astra. Pada tahun yang
sama, melalui kerja sama dengan Divisi
Otomotif Astra, Polman
mengembangkan sebuah program
baru yang disebut Teknik Otomotif.
Adapun tujuan dari pengembangan
program baru ini adalah membekali
sumber daya manusia yang ada dengan
pengetahuan tentang otomotif.
Polman bekerja sama dengan
Departemen Pendidikan Nasional
memberikan dukungan kepada
sejumlah Sekolah Lanjutan sebagai
bagian dari aktivitas kepedulian sosial
yang dilaksanakannya. Selain itu,

Pemerintah Indonesia melalui


Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, Departemen Tenaga
Kerja dan Departemen Pendidikan
Nasional telah menunjuk Polman
sebagai sebuah institusi pendidikan
formal untuk Competency Based
Training.
Institusi ini secara terus menerus
berusaha untuk mengembangkan
program-program yang ada dan
mempertahankan standar
profesionalisme. Keberadaan Polman
mencerminkan komitmen Perseroan
dalam mengembangkan tenaga kerja
profesional yang terampil, dalam
meningkatkan kesejahteraan karyawan
Astra dan masa depan bangsa dan
negara Indonesia.

Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Overview
From its establishment in 1957, the
founders of Astra International have
applied various forms of controls,
ethical and sustainable business
practices much of which today form
the core of good corporate
governance. These values were to a
large extent evident in the Catur
Dharma, the Companys original
corporate philosophy which is still a
part of doing business over forty years
later.
Astras policy to improve performance
and maximize corporate value
embraces good corporate governance
principles in compliance with current
standards and regulations. The BOD
and the BOC are expected to perform

Ikhtisar
Sejak Perseroan didirikan pada tahun
1957, pendiri Astra sudah menerapkan
berbagai bentuk pengendalian, praktek
bisnis yang etis dan langgeng dimana
sebagian besar merupakan inti dari tata
kelola perusahaan yang baik. Nilai-nilai
ini merupakan perwujudan nyata dari
Catur Dharma, yang merupakan filosofi
Perseroan asli yang masih menjadi
bagian dari kegiatan bisnis kami lebih
dari empat puluh tahun kemudian.
Kebijakan formal Perseroan dalam
rangka meningkatkan kinerja serta
memaksimalkan nilai perusahaan
mencakup prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang sesuai dengan standar
dan peraturan yang berlaku.

their duties and functions


professionally, transparently and
responsibly with due consideration to
the interests of the Company, its
shareholders and stakeholders.
Astra has established several
committees and organization functions
which are charged with improving the
effectiveness of corporate governance
activities, including the Audit
Committee, the Remuneration and
Nomination Committee, the Executive
Committee, the Risk Management
Group and the Internal Audit
Department.

Audit Committee (AC)


Established by the BOC, the AC assists
the BOC in fulfilling its oversight

Direksi dan Dewan Komisaris


Perseroan melakukan tugas dan
fungsinya secara profesional, terbuka
dan bertanggung jawab, serta
memperhatikan kepentingan
Perseroan, pemegang saham dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya
(stakeholder).
Astra telah membentuk beberapa
komite dan fungsi dalam organisasi
yang bertanggung jawab untuk
meningkatkan efektifitas pelaksanaan
aktifitas tata kelola perusahaan seperti
Komite Audit, Komite Remunerasi
dan Nominasi, Komite Eksekutif, Grup
Manajemen Risiko dan Departemen
Internal Audit.

responsibilities in accordance with


prevailing requirements of Bapepam
and JSX. The AC is chaired by Mr.
Patrick Alexander (appointed in May
2003) and includes Mr. Fred B.G.
Tumbuan (appointed in December
2003) and Mr. Kanaka Puradiredja
(appointed in March 2004). The
activities of the AC are described in
the separate report contained within
this Annual Report.

Remuneration and
Nomination
Committee (RNC)
Periodic meetings were held in the
year to set the remuneration policy,
determine the basis for awarding bonus
payments and the distribution of duties
among the members of the BOD. RNC

Komite Audit
Komite Audit yang ditunjuk dan
bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris berfungsi untuk membantu
Dewan Komisaris dalam pelaksanaan
tugas kepengawasan sesuai dengan
peraturan Bapepam dan Bursa Efek
Jakarta. Komite Audit diketuai oleh
Bp. Patrick Alexander (diangkat pada
bulan Mei 2003) dengan anggota Bp.
Fred B.G Tumbuan (diangkat pada
bulan Desember 2003) dan Bp. Kanaka
Puradiredja (diangkat pada bulan Maret
2004). Aktivitas dari Komite Audit
diuraikan secara terpisah dalam
Laporan Tahunan ini.

is charged with reviewing potential


executives (excluding Directors) for
employment with the Company.

Company and Astra Group in general


is reviewed, in particular the annual
budget and quarter by quarter outlook.

Executive Committee (EC)

Implementation

Monthly meetings are held to review


major business decisions that require
approval by BOC. The operational
and financial performance of the

A publication, the Guidelines on


Business and Work Ethics sets out
ethical principles to be followed by
the Company and its employees in

performing their duties including


dealing with third parties and the
general public in a professional and
responsible manner.
From time to time the Company
surveys the effectiveness of controls,
the extent of compliance with proper
business and work ethics, compliance
as to EHS, and the fair treatment of

Astras presentation team at the Indonesian Institute for Corporate Governance


Tim Astra dalam presentasi kepada Indonesian Institute for Corporate Governance

Komite Remunerasi dan


Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi
mengadakan pertemuan secara berkala
untuk menetapkan kebijakan mengenai
remunerasi, formulasi bonus dan
pembagian tugas di antara anggota
Direksi. Komite ini juga mengkaji
pejabat eksekutif (selain Direksi) yang
memiliki potensi bagi Perseroan.

Komite Eksekutif
Komite Eksekutif mengadakan
pertemuan bulanan untuk mengkaji

berbagai keputusan bisnis utama yang


harus diambil oleh Perseroan dan
memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris. Komite ini juga melakukan
pengkajian terhadap kinerja keuangan
dan operasional Perseroan dan Grup
Astra secara umum, serta memeriksa
anggaran tahunan dan rencana usaha
triwulanan Perseroan.

Implementasi
Buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika
Kerja yang dikeluarkan oleh Perseroan
mengatur prinsip etis bagi Perseroan
dan seluruh karyawannya, termasuk

dalam berinteraksi dengan pihak ketiga


dan masyarakat secara profesional dan
bertanggung jawab.
Dari waktu ke waktu Perseroan
mengadakan survey untuk menilai
efektivitas fungsi pengendalian,
kepatuhan terhadap etika bisnis dan
etika kerja, kepatuhan terhadap
peraturan LH&K3 serta perlakukan
wajar terhadap karyawan di Grup
Astra. Perseroan juga menerbitkan
buku Panduan Pengelolaan Green
Companies yang juga tersedia untuk
umum.

employees in the Astra Group. A


Guide Book on Astra and its approach
to the environment entitled The
Management of Green Companies is
available to the public.
During 2003, the BOD held regular
weekly meetings, while the BOC met
4 times. On May 22nd the Company
conducted an Annual General Meeting
of Shareholders (AGMS) and an
Extraordinary General Meetings of
Shareholders (EGMS) at which the
following major resolutions were
passed:

Acceptance of the resignation of


Ms. Sri Mulyani Indrawati and
Ms. Vimala Menon from their posts
as Commissioners and approved
the appointment of Ms. Mari Elka
Pangestu, Mr. Djunaedi Hadisumarto
and Mr. Patrick Alexander as
Independent Commissioners and
Mr. Brian Keelan and Mr. Adam
Keswick as Commissioners; and

Approval of the Companys annual


report for the book year 2002;

At the EGMS the following


resolutions were passed:

Agreed that no dividend would be


distributed to shareholders due to
restrictions stipulated in the 2002
Debt Restructuring Agreement;

Approval of the establishment of


a limited liability company held
jointly between the Company and
Toyota Motor Corporation for the

Selama tahun 2003, Direksi


menyelenggarakan rapat mingguan
secara teratur, sementara Dewan
Komisaris mengadakan rapat
sebanyak empat kali. Pada 22 Mei
2003 Perseroan menyelenggarakan
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) dengan keputusan Rapat
sebagai berikut :

Menerima pengunduran diri


Ibu Sri Mulyani Indrawati dan
Ibu Vimala Menon dari anggota
Dewan Komisaris dan
menyetujui pengangkatan Ibu
Mari Elka Pangestu, Bp. Djunaedi
Hadisumarto dan Bp. Patrick
Alexander sebagai Komisaris
Independen, dan Bp. Brian
Keelan dan Bp. Adam Keswick
sebagai Komisaris.

Persetujuan atas Laporan Tahunan


Perseroan untuk tahun buku
2002.
Persetujuan untuk tidak
membagikan dividen kepada
pemegang saham sesuai dengan
pembatasan yang ditetapkan pada
Perjanjian Restruturisasi Hutang
di tahun 2002.

Authorization of the BOC to


determine salaries and/or allowances
of the Board of Directors.

Memberi kuasa kepada Dewan


Komisaris untuk menentukan gaji
dan/atau tunjangan Direksi.
Adapun keputusan Rapat RUPSLB
adalah :
Persetujuan pendirian sebuah
perusahaan baru yang dikendalikan
bersama Perseroan dan Toyota

purpose of marketing and the


distribution of Toyota brand motor
vehicles; and
Approval of the sale of the
Companys 46% interest in
PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia amounting to
US$ 226 million.

Risk Management Group


In the spirit of improving the level
of corporate governance in Astra,
the Risk Management Group (RMG)
carries a coordinating, consulting
and advisory role to support
management in the process of
recognising and mitigating risks and
maintaining an ongoing monitoring
programme to ensure important tasks
are being performed correctly,

Motor Corporation dengan tujuan


untuk pemasaran dan distribusi
kendaraan Toyota di Indonesia.
Persetujuan penjualan pelepasan
saham Perseroan sebesar 46% di
PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia dengan harga
US$ 226 juta.

Grup Manajemen Resiko


(RMG)
Dengan tujuan untuk meningkatkan
tata kelola perusahaan di Astra,
Perseroan membentuk RMG yang
bertugas untuk mengkoordinasi,
memberikan konsultasi dan nasihat
kepada jajaran manajemen dalam
proses mengidentifikasi dan mengurangi
risiko dan mempertahankan program
pengendalian secara berkelanjutan

efficiently and effectively. RMGs


Charter objectives include the
promotion of effective risk
management and operational efficiency
at reasonable cost.
The Directors have specifically
approved the following activities in the
RMG Charter:
Develop and implement
Control Self Assessment tools
for use across the Astra
Group.
Control Self Assessment (CSA) is an
established methodology that enables
management to assess the risks that
they are facing, and evaluate controls
to manage these risks for efficiency
and effectiveness. During 2003 RMG
developed the tools to support CSA,
including pilot projects to test these

untuk memastikan agar tugas-tugas


yang penting dilakukan dengan tepat,
secara efisien dan efektif. Meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dan
efisiensi aktivitas operasional Perseroan
dengan biaya yang layak merupakan
tujuan Anggaran Dasar/Piagam RMG
(RMG Charter).
Direksi secara khusus telah menyetujui
aktivitas dalam Piagam RMG sebagai
berikut :
Mengembangkan dan
mengimplementasikan
metodologi Control Self
Assessment (CSA) kepada semua
jajaran Grup Astra
CSA adalah suatu metodologi handal
yang digunakan oleh manajemen
untuk menilai risiko yang sedang
dihadapi dan mengevaluasi

tools. In 2004, a wider programme of


Control Self Assessment will be
undertaken. The Risk Management
Groups role is to guide management
and staff on the use of the CSA
methodology.
CSA offers numerous benefits to
the Astra Group. It encourages the
involvement and accountability of
Astra Group employees, increases
awareness of organizational
objectives and the role of internal
control in achieving goals and
objectives. CSA, to be successful,
depends on the commitment and
support from senior management.
The Directors recognize the
benefits that can arise from CSA,
and are encouraging active
involvement from all concerned.

pengendalian yang sudah ada agar


dapat mengelola risiko tersebut
dengan efisien dan efektif. Selama
tahun 2003 RMG telah
mengembangkan beberapa
metodologi untuk mendukung CSA,
termasuk proyek percobaan untuk
menguji metodologi ini. Di tahun
2004, Perseroan akan
menyelenggarakan sebuah program
CSA yang lebih luas. Peran dari
RMG adalah memberikan panduan
bagi manajemen dan karyawan dalam
menggunakan metodologi CSA
tersebut.
CSA memberikan banyak manfaat bagi
Grup Astra, antara lain mendorong
keterlibatan dan akuntabilitas karyawan
Grup Astra, meningkatkan kesadaran
akan tujuan Perseroan dan tugas
pengawasan internal dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah

Assess the risk profile of the


Group, and determine the
nature of risk management
activities
Under the CSA programme,
management identify and assess
risks that their business unit is
facing.The assessments are used
to develop risk profiles and
identify the controls to manage
these risks.
Coordinate Internal Audit
Activities
Internal Audit is required to undertake
quality assurance reviews to assess the
effectiveness and efficiency of the
controls implemented by management.
RMG works with Internal Audit across
the Group in developing work plans

ditetapkan. Keberhasilan CSA


tergantung dari komitmen dan
dukungan jajaran manajemen
senior. Direksi menyadari manfaat
yang akan diperoleh dari CSA, oleh
karena itu Direksi mendorong
keterlibatan secara aktif dari semua
pihak terkait.
Menilai profil risiko Grup Astra
dan menentukan sifat alami
aktivitas manajemen risiko
Dalam melaksanakan program
CSA, manajemen mengidentifikasi
dan menilai berbagai risiko yang
sedang dihadapi oleh unit bisnis
mereka. Penilaian ini digunakan
untuk mengembangkan profil
risiko dan mengidentifikasi sistem
pengendalian yang ada agar risikorisiko tersebut dapat dikelola
dengan seksama.

that focus on the higher risk areas


and the controls used to manage
these activities.
The RMGs role also encompasses
the development and monitoring of
the use of Internal Audit resources
across the Group. During the year
the Directors requested RMG to
perform specific tasks and the
results were reported to them.

Internal Audit Department


The Directors have approved a
Charter for the Internal Audit function,
with a wide ranging authority and the
following specific roles:

To provide effective risk-based


Internal Audit services in accordance
with international standards to Astra
International and to Astra group
companies that have no or limited
Internal Audit functions;
To support the policies of the BOD
in controlling the achievement of
corporate goals with efficiency and
effectiveness; and
To proactively contribute to and
support the activities of the RMG,
of which Internal Audit is an
integral part.

Employee Communications
As a part of the Companys routine
implementation of good corporate
governance, a President Directors
letter is issued annually to all executives
and employees in the Astra Group
containing the Companys forecast for
the macro economy, the business
environment, Astras key strategies
and business targets. The Board invites
management to communicate the
contents of the letter to employees
and in addition undertakes visits to
major cities to communicate directly
to middle management and heads of
branch distribution wherever the
company operates to ensure policies
and strategies are fully understood.

Mengkoordinasikan Aktivitas
Internal Audit
Internal Audit diperlukan dalam
melaksanakan kajian quality
assurance yang bertujuan untuk
menilai efektivitas dan efisiensi
pengendalian yang diterapkan oleh
manajemen. RMG bekerja sama
dengan seluruh Internal Audit yang
terdapat di Grup Astra
mengembangkan rencana kerja yang
difokuskan pada area-area dengan
risiko yang lebih tinggi dan
pengendalian yang digunakan untuk
mengelola aktivitas-aktivitas ini.
RMG juga bertugas untuk
mengembangkan dan memonitor
penggunaan dari sumber daya
Internal Audit di seluruh Grup
Astra. Di tahun 2003 Direksi
meminta RMG untuk
melaksanakan tugas-tugas khusus
dan hasilnya telah dilaporkan
kembali kepada Direksi.

BOD visits to regional operations management.


Secara berkala Direksi bertemu dengan seluruh kepala cabang.

Departemen Internal Audit


Direksi telah mengesahkan sebuah Piagam
(Charter) yang mengatur fungsi-fungsi
Internal Audit, termasuk di dalamnya
rentang otoritas yang besar dan tugastugas khusus sebagai berikut :
Menyediakan jasa Internal Audit
berbasis risiko yang efektif dengan
mengacu pada standar

internasional untuk Astra dan


perusahaan-perusahaan lain yang
tergabung dalam Grup Astra yang
tidak memiliki fungsi Internal Audit
atau memiliki fungsi Internal Audit
secara terbatas.
Mendukung kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan oleh Direksi
dalam mengendalikan pencapaian
tujuan perusahaan secara efisien
dan efektif.

Shareholder, Investor and


Press Communications

BOC and BOD


Remuneration

In 2003, the Company held an Analysts


Gathering, a Public Expose and a
workshop for capital markets and
industrialist journalists. The Company
also participated in various investor
forum events held outside Indonesia.
Information on the Company is
available at www.astra.co.id. Previous
annual reports, press releases and
other important information about
the Company are available at this site.

In 2003, BOD and the BOC of the


Company and its subsidiaries received
a total of Rp 198 billion in salaries and
other forms of compensation.

by investors regarding the Company,


to act as the Companys contact
person with Bapepam and the public
and to monitor and advise the BOD
on compliance with the capital market
regulations.

Corporate Secretary
To further enhance services to
investors and compliance with capital
market regulations, the Corporate
Secretary is responsible to provide
the public with all information needed

Aminuddin
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaa

www.astra.co.id
Secara proaktif memberikan
kontribusi dan memberikan
dukungan kepada aktivitas-aktivitas
Risk Management Group dimana
Internal Audit merupakan suatu
bagian yang tidak terpisahkan
darinya.

langsung kepada jajaran manajemen


madya dan kepala cabang distribusi
dimanapun perusahaan beroperasi
untuk memastikan agar kebijakan yang
diterapkan dan strategi yang
dilaksanakan dipahami dengan baik.

Komunikasi Karyawan

Komunikasi dengan
Pemegang Saham, Investor
dan Pers

Sebagai bagian dari penerapan tata


kelola perusahaan secara teratur oleh
Perseroan, setiap tahun surat dari
Presiden Direktur (President Letter)
dibagikan kepada seluruh jajaran
eksekutif dan karyawan Grup Astra
International. Adapun isinya mencakup
prediksi perusahaan terhadap kondisi
ekonomi makro, lingkungan usaha,
serta strategi penting dan sasaran bisnis
Astra. Direksi mengajak manajemen
untuk mengkomunikasikan isi dari surat
tersebut kepada seluruh karyawan.
Selain itu, manajemen juga melakukan
kunjungan ke berbagai kota besar untuk
mengkomunikasikannya secara

Di tahun 2003, Perseroan


menyelenggarakan pertemuan dengan
para Analis, Paparan Publik dan
lokakarya untuk para wartawan pasar
modal dan industri. Perseroan juga
ikut mengambil bagian dalam berbagai
forum investor yang diselenggarakan
di luar negeri. Informasi tentang
Perseroan tersedia pada
www.astra.co.id. Laporan tahunan yang
sebelumnya, siaran pers dan informasi
penting lainnya tentang Perseroan
dapat dilihat pada situs ini.

Remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi
Di tahun 2003, jumlah gaji dan
remunerasi lain yang diterima oleh
anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan dan anak perusahaan adalah
sebesar Rp 198 miliar dalam bentuk
gaji dan kompensasi lainnya.

Sekretaris Perusahaan
Untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat pemodal dan mematuhi
ketentuan pasar modal, maka
Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan pemodal yang
berkaitan dengan Perseroan, bertindak
sebagai penghubung dan memberikan
masukan kepada Direksi untuk
mematuhi ketentuan pasar modal
tersebut.

Board of Commissioners / Dewan Komisaris

(President Commissioner/ Presiden Komisaris)

Theodore Permadi Rachmat

(Vice President Commissioner/ Wakil Presiden


Komisaris)

Benny Subianto

Benjamin Arman Suriadjaya

An Indonesian citizen, he has been the President


Commissioner of PT Astra International Tbk
since June 2002. A former President Director
of the Company (1984 - 1998) before being
appointed as a commissioner of the Company
(1998 - 2000), he served as President Director
of the Company for the second time from 2000
-2002. He joined the Company in 1969. Mr.
Rachmat is also a commissioner of PT Unilever
Indonesia Tbk (1999 - present), and is a former
commissioner of PT Bank Universal Tbk (1995
- 2001). He has also served as the President
Commissioner (1994 - 1998), Commissioner
(1984 - 1991), President Director (1979 - 1983)
and Director (1972 - 1978) of PT United
Tractors Tbk. He graduated from Bandung
Institute of Technology in 1968.

An Indonesian citizen, he has been the Vice


President Commissioner of the Company since
February 2000 and has been a commissioner
since 1998. He started his career at the
Company in 1969 and served as the Vice
President Director from 1990 -1998. He has
served as the President Director of PT United
Tractors Tbk (1984 - 1997), President Director
of PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 -1999),
President Commissioner of PT United Tractors
Tbk (1997 - 1999), President Commissioner of
PT Berau Coal (1995 - 2001) and President
Commissioner of PT Komatsu Indonesia Tbk
(1993 - 1999). He graduated from Bandung
Institute of Technology in 1969.

An Indonesian citizen, he was re-appointed as


a commissioner of the Company at the Annual
General Meeting of Shareholders in 2000. He
joined the Company in 1970 and served as
Director (1970 - 1973), Vice President Director
(1973 - 1979), President Director (1979 - 1984),
Vice President Commissioner (1984 - 1993)
and various positions in subsidiaries. He has
been a commissioner in the Company since
1993. He graduated from Bandung Institute of
Technology in 1959.

Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai


Presiden Komisaris PT Astra International Tbk
sejak Juni 2002. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Presiden Direktur Perseroan (1984
1998), kemudian diangkat menjadi Komisaris
Perseroan (1998 2000) dan untuk kedua
kalinya menjabat sebagai Presiden Direktur
Perseroan (2000 2002). Bergabung dengan
PT Astra International Tbk tahun 1969. Beliau
adalah juga Komisaris PT Unilever Indonesia
Tbk (1999 sekarang), dan pernah menjabat
Komisaris PT Bank Universal Tbk (1995 2001).
Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris
(1994 1998), Komisaris (1984 1991),
Presiden Direktur (1979 1983) dan Direktur
(1972 1978) di PT United Tractors Tbk.
Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi
Bandung tahun 1968.

Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai


Wakil Presiden Komisaris PT Astra International
Tbk sejak Februari 2000, dan sebelumnya sebagai
Komisaris Perseroan sejak 1998. Memulai karir
di PT Astra International Tbk pada tahun 1969
dan menjadi Wakil Presiden Direktur (1990
1998). Pernah menjabat sebagai Presiden
Direktur PT United Tractors Tbk (1984 1997),
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk
(1989 1999), Presiden Komisaris PT Berau
Coal (1995 2001) dan Presiden Komisaris PT
Komatsu Indonesia Tbk (1993 1999).
Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi
Bandung tahun 1969.

(Commissioner/ Komisaris)

Warga Negara Indonesia. Sejak Rapat Umum


Pemegang Saham tahun 2000 diangkat kembali
sebagai Komisaris PT Astra International Tbk.
Bergabung dengan PT Astra International Tbk
pada tahun 1970 dan pernah menjabat sebagai
Direktur (1970 1973), Wakil Presiden Direktur
(1973 1979), Presiden Direktur (1979 1984),
Wakil Presiden Komisaris (1984 1993) dan
berbagai jabatan di anak perusahaan. Komisaris
sejak 1993 hingga sekarang. Menyelesaikan
pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada
tahun 1959.

(Commissioner/ Komisaris)

Juwono Sudarsono

(Commissioner/ Komisaris)

Mari Elka Pangestu

Djunaedi Hadisumarto

An Indonesian citizen, he has been a


commissioner of the Company since June 2002
and a commissioner of PT Unilever Indonesia
Tbk since June 2001. He holds degrees from
the University of Indonesia, the University of
California Berkeley, USA, and the London School
of Economics (1978). He was a professor at
Georgetown University, Washington DC, and
Columbia University, New York from 1986 1987, and Dean of the University of Indonesia
from 1988 - 1994. He was Vice Governor of
the National Defence Council, and has served
as Minister of the Environment, Minister of
Education and Culture and Minister of Defence.
Currently, he is active as a professor at the
University of Indonesia and since 2002, as an
International Consortium Advisor for the
Reform of the Indonesian House of
Representatives.

An Indonesian citizen, she became commissioner


of the Company in May 2003. She was head of
the Department of Economics and Executive
Director of the Centre for Strategic and
International Studies, Jakarta, and currently
serves as a Director on the Board of Directors.
Her main areas of specialization are Indonesian
economic policy and international economic
issues, and she has published them widely. Her
other activities include coordinator of the Trade
Forum, Pacific Economic Cooperation Council,
member of the Indonesian National WTO
Commission, consultant to the World Bank
and adviser to the Indonesia China Business
Council. She graduated from the Australian
National University with a Bachelor and Masters
of Economics in 1978 and 1980. Subsequently
she received a Ph.D in economics from
University of California, Davis in 1986.

Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris


PT Astra International Tbk sejak Juni 2002, dan
Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk sejak Juni
2001. Memegang berbagai gelar akademis dari
Universitas Indonesia, Universitas California
Berkeley, AS, dan London School of Economics
(1978). Pernah menjadi dosen di Georgetown
University, Washington DC dan di Columbia
University, New York (1986 1987) serta
Dekan di Universitas Indonesia (1988 1994).
Beliau adalah Wakil Gubernur pada Lembaga
Pertahanan Nasional, dan pernah menjabat
sebagai Menteri Lingkungan Hidup, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri
Pertahanan. Saat ini Beliau aktif sebagai Profesor
di Universitas Indonesia dan sejak tahun 2002
sebagai penasehat ahli pada Konsorsium
Internasional untuk Reformasi Dewan Perwakilan
Rakyat Indonesia.

Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris


PT Astra International Tbk sejak Mei 2003.
Merupakan Kepala Departemen Ekonomi,
Direktur Eksekutif dan salah seorang Direktur
di Centre for Strategic and International Studies,
Jakarta. Kebijakan ekonomi Indonesia dan
permasalahan ekonomi internasional merupakan
spesialisasinya, dan banyak penulisan telah
dipublikasikan berkaitan dengan hal-hal tersebut.
Selain itu, Beliau juga merupakan koordinator
Trade Forum dan Pacific Economic Cooperation
Council, anggota Indonesian National WTO
Commission, konsultan World Bank serta
penasihat Indonesia China Business Council.
Meraih gelar sarjana bidang Ekonomi pada tahun
1978 dan gelar Master dalam bidang yang sama
pada tahun 1980 dari Australian National
University. Kemudian memperoleh gelar Ph.D
dalam bidang Ekonomi dari University of
California, Davis, tahun 1986.

An Indonesian citizen, he became Commissioner


of the Company in May 2003. Currently, he is
also Advisor to the State Minister of National
Development Planning/Chairman of BAPPENAS,
Member of Working Team, Indonesia-Japan
Economic Cooperation and Commissioner of
PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he
was Commissioner of BCA Bank (1999-2002),
Commissioner on behalf of GOI for
PERTAMINA (1999-2001), Chairman of National
Development Planning Agency/BAPPENAS
(1999-2001), Commissioner of Indonesian
Development Bank/BAPINDO (1994-1998),
Assistant for Economic Affairs to the
Coordinator Minister of Economics, Finance
and Development Supervision (1983-1998), and
Secretary General, Department of
Communications (1993-1998). He graduated
from the Faculty of Economics of the University
of Indonesia with bachelor degree in 1962, from
University of California, Berkeley, USA, with
master degree in 1966 and from University of
Southern California, Los Angeles, USA with
master degree in 1969. Subsequently, he received
a Ph.D degree from University of Southern
California, Los Angeles, USA, in 1974.

(Commissioner/ Komisaris)

Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris


PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Saat
ini Beliau merupakan Penasihat Menteri Negara
Badan Perencanaan Pengembangan
Nasional/Kepala BAPPENAS, anggota Tim Kerja
Indonesia-Japan Economic Cooperation dan
Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero).
Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Bank
BCA (1999-2002), Komisaris PERTAMINA
mewakili Pemerintah Indonesia (1999-2001),
Kepala Badan Perencanaan Pengembangan
Nasional/ BAPPENAS (1999-2001), Komisaris
Bank Pembangungan Indonesia / BAPINDO
(1994-1998), Asisten Menteri Koordinator
Pengawasan Ekonomi, Keuangan dan
Pengembangan untuk bidang ekonomi serta
Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan
(1993-1998). Meraih gelar sarjana bidang
Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1962,
gelar Master dari University of California,
Berkeley, USA, tahun 1966 dan dari University
of Southern California, Los Angeles, USA, tahun
1969. Kemudian meraih gelar Ph.D dari
University of Southern California, Los Angeles,
USA, tahun 1974.

Board of Commissioners / Dewan Komisaris

Motonobu Takemoto

Patrick Morris Alexander

Anthony John Liddell Nightingale

A Japanese citizen, he became a commissioner


of the Company in May 2001. He joined Toyota
Motor Sales Co., Ltd., in 1969. He has been
appointed as Managing Director of Toyota
Motor Asia Pacific Pte. Ltd. formerly known as
Toyota Motor Management Services Singapore.,
Pte.Ltd.) since 2001, and served as Executive
Vice President of Toyota Motor Thailand Co.Ltd.
in 1994. He graduated from the Faculty of
Business Administration at Kobe University,
Japan in 1969.

An Australian citizen, he has been a member of the


Companys Audit Committee since January 2002
and prior to that was a member of the Executive
Committee from April 2000 until December 2001.
Mr. Alexander is Managing Partner of Batavia
Investment Management Ltd., a firm which was
established in 1993 and which specializes in
Indonesian investments. He has had over twenty
years experience in finance, including with Chase
Manhattan in Jakarta, New York and Hong Kong.
He also had five years with the Australian Foreign
Service, including with the Australian Embassy in
Jakarta. He is also an independent Commissioner
of PT Astra Agro Lestari and Chairman of the
Companys Audit Committee. He graduated with
honours in Law from the University of Western
Australia in 1975.

A British citizen, he has been a commissioner of


the Company since 2000. Currently, he serves
as Chairman of Jardine Pacific, Jardine Motor
Group, Jardine Cycle & Carriage and MCL Land
and as a director of public listed companies
including Jardine Matheson Holdings, Edaran
Otomobil Nasional, and Cycle & Carriage Bintang.
He is also Chairman of the Hong Kong General
Chamber of Commerce and a member of the
Hong Kong Trade Development Council. He is
a member of the Economic and Employment
Council and the Greater Pearl River Delta
Business Council in Hong Kong. He became a
Board member of Jardine Matheson Holdings in
1994, after initially joining Jardine Matheson
Group in 1969. He obtained an honours degree
in classics from Peterhouse, Cambridge, in 1969.

Warga Negara Australia, menjadi anggota Komite


Audit sejak Januari 2002 dan sebelumnya merupakan
anggota dari Komite Eksekutif dari April 2000 hingga
Desember 2001. Beliau merupakan Managing Partner
Batavia Investment Management Ltd., sebuah
perusahaan pengelolaan investasi di Indoneisa yang
didirikan pada tahun 1993. Memiliki pengalaman di
bidang keuangan selama lebih dari dua puluh tahun
termasuk di Chase Manhattan Jakarta, New York
dan Hong Kong. Beliau bergabung dengan Australian
Foreign Service selama lima tahun, termasuk dengan
Kedutaan Australia di Jakarta. Selain itu, juga menjabat
sebagai Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari
Tbk dan Ketua Komite Audit PT Astra International
Tbk. Meraih gelar sarjana (Honours) bidang Hukum
dari University of Western Australia, tahun 1975.

Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT


Astra International Tbk sejak tahun 2000. Saat
ini menjabat juga sebagai Chairman di Jardine
Pacific, Jardine Motor Group, Jardine Cycle &
Carriage dan MCL Land, serta sebagai Direktur
di beberapa perusahaan publik antara lain Jardine
Matheson Holdings, Edaran Otomobil Nasional,
Hap Seng Consolidated dan Cycle & Carriage
Bintang. Beliau adalah juga Deputy Chairman di
Hong Kong General Chamber of Commerce
dan anggota Hong Kong Trade Development
Council. Bergabung dengan Jardine Matheson
Group pada tahun 1969 dan menjadi anggota
Board di Jardine Matheson Holdings tahun 1994.
Meraih gelar sarjana (Kehormatan) di bidang
Classics dari Peterhouse, Cambridge, tahun 1969.

(Commissioner/ Komisaris)

Warga Negara Jepang, menjabat sebagai


Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei
2001. Bergabung dengan Toyota Motor Sales
Co. Ltd. Pada tahun 1969. Menjabat sebagai
Direktur Pelaksana, Toyota Motor Asia Pacific
Pte. Ltd. (Toyota Motor Management Service
Singapore Pte. Ltd.) sejak tahun 2001, dan sebagai
Executive Vice President Toyota Motor Thailand
Co.Ltd. pada tahun 1994. Menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Administrasi Niaga,
Universitas Kobe, Jepang, tahun 1969.

(Commissioner/ Komisaris)

(Commissioner/ Komisaris)

(Commissioner / Komisaris)

Philip Eng Heng Nee

(Commissioner / Komisaris)

(Commissioner / Komisaris)

Brian Richard Keelan

Adam Phillip Charles Keswick

A citizen of Singapore, he has been


a commissioner of the Company
since 2000. He has served with the
Jardine Cycle & Carriage Group in
various positions since 1982 and is
currently the Group Managing
Director with overall responsibility
for the Groups operations. He sits
on the boards of the Jardine Cycle
& Carriage Groups major
subsidiaries and associates in
Malaysia, Australia, New Zealand
and Thailand, and is a director of
MCL Land and MTQ Corporation
Ltd, Singapore, and of Cycle &
Carriage Bintang, Malaysia. He is a
past president of the Singapore
Motor Traders Association (1988
to 1991) and is currently Vice
Chairman of Network Indonesia, an
initiative by International Enterprise
Singapore, a statutory board under
the Ministry of Trade & Industry.

A South African citizen, he has been


a commissioner of the Company
since 2000. He has been the Group
Finance Director of Jardine Cycle
& Carriage since 1 April 1999 and
was last re-elected as a director on
7 May 2002. He was previously the
Finance Director of Jardine Pacific
in Hong Kong and prior to joining
the Jardine Matheson group, he was
the Group Financial Director of
Rennies group in South Africa. He
is a director of Cycle & Carriage
Bintang and an alternate director
to Mr. Philip Eng on the Board of
MCL Land. Mr Venter is a Chartered
Accountant of the South African
Institute of Chartered Accountants.

A British citizen, he became a


commissioner of the Company in
May 2003. He is the Group Strategy
Director of Jardine Matheson and
a director of Jardine Cycle &
Carriage Limited, MCL Land,
Hongkong Land, Dairy Farm, Jardine
Strategic and Mandarin Oriental. He
is also the Chairman of the City
Disputes Panel in London. Prior to
joining Jardines, he was Managing
Director, Corporate Finance and
Board member of UBS Warburg.
Mr. Keelan holds a Master of Arts
degree from Oxford University
where he studied Philosophy with
Politics & Economics.

A British citizen, he became a


commissioner of the Company in
May 2003. He was appointed the
Group Strategy Director of the
Jardine Cycle & Carriage Group on
31 January 2003. He is also a
director of MCL Land, Jardine
Matheson and EON Bank. He was
previously the Finance Director of
Jardine Pacific and has worked in
the Group Treasury of the Jardine
Matheson Group and NM
Rothschild & Sons Ltd where he
worked principally in the area of
treasury and project finance.

Warga Negara Afrika Selatan,


menjabat Komisaris di PT Astra
International sejak tahun 2000. Sejak
1 April 1999 menjabat sebagai
Group Finance Director di Jardine
Cycle & Carriage Group dan dipilih
kembali pada 7 Mei 2002.
Sebelumnya menjabat Finance
Director di Jardine Pacific Hongkong
dan sebelum bergabung dengan
Jardine Matheson group beliau adalah
Group Financial Director dari
Rennies Group Limited, Afrika
Selatan. Beliau menjabat sebagai
Direktur Cycle & Carriage Bintang
dan merupakan Direktur pengganti
Mr. Philip Eng di MCL Land.
Memperoleh gelar Chartered
Accountant dari Institute of
Chartered Accountants, Afrika
Selatan.

Warga Negara Inggris, menjabat


Komisaris PT Astra International
Tbk sejak Mei 2003. Menjabat
berbagai posisi di Jardine Group
antara lain, sebagai Direktur Strategi
Grup di Jardine Matheson, Direktur
di Jardine Cycle & Carriage Limited,
MCL Land, Hongkong Land, Dairy
Farm, Jardine Strategic serta
Mandarin Oriental. Beliau juga
pernah menjabat sebagai Chairman
City Disputes Panel, London.
Sebelum bergabung dengan Jardine
Group, Beliau pernah menjabat
sebagai Managing Director,
Corporate Finance serta anggota
Direksi UBS Warburg. Memperoleh
gelar Master of Arts bidang Filsafat,
Politik & Ekonomi dari Oxford
University.

Warga Negara Singapura, menjabat


Komisaris PT Astra International
Tbk sejak tahun 2000. Menjabat
berbagai posisi di Jardine Cycle &
Carriage Group sejak tahun 1982
dan saat ini adalah Group Managing
Director yang bertanggung jawab
atas operasional Grup. Anggota
Board di berbagai anak perusahaan
dan perusahaan afiliasi Jardine Cycle
& Carriage Group di Malaysia,
Australia, New Zealand, dan Thailand
serta Direktur di MCL Land dan
MTQ Corporation Ltd. Singapura
dan di Cycle & Carriage Bintang,
Malaysia. Pernah menjabat Presiden
dari Singapore Motor Traders
Association (1988 1991) dan saat
ini menjabat Wakil Ketua Network
Indonesia, suatu prakarsa yang
didirikan oleh International
Enterprise Singapore, sebuah dewan
yang berada di bawah pengawasan
Departemen Perdagangan dan
Industri Pemerintah Singapura.

Neville Barry Venter

(Commissioner / Komisaris)

Warga Negara Inggris, menjabat


Komisaris PT Astra International
Tbk sejak Mei 2003. Diangkat sebagai
Direktur Strategi Grup di Jardine
Cycle & Carriage Group pada 31
Januari 2003. Beliau juga menjabat
sebagai Direktur di MCL Land, di
Jardine Matheson dan di EON Bank.
Sebelumnya Beliau menjabat sebagai
Direktur Keuangan Jardine Pacific
dan bekerja dalam bidang treasury
dan project finance di Treasury
Group Jardine Matheson Group dan
NM Rothschild & Sons Ltd.

Board of Directors/Direksi

Michael D. Ruslim

Danny Walla

(President Director/ Presiden Direktur)

(Vice President Director/


Wakil Presiden Direktur)

(Director / Direktur)

An Indonesian citizen, Mr. Setiadharma was


appointed President Director of the Company
in July 2002. He joined the Company in 1970
and currently serves as President Commissioner
of PT Astra Honda Motor and Commissioner
of PT Astra Daihatsu Motor. He is a former
Vice President Director of PT Astra International
Tbk (1998 - 2002), and has served as President
Director (1978 - 2000) of PT Federal Motor
(currently PT Astra Honda Motor), and General
Manager of the Honda Division of PT Astra
International Tbk (1975 - 1978). He graduated
from Parahyangan Catholic University, Bandung,
in 1970.

An Indonesian citizen, he has been Vice


President Director of the Company since 2002.
He is responsible for coordinating all of the
companys non-automotive businesses and
corporate strategy and handles several
corporate functions, as well as acting as the
Group Director for the Toyota Automotive
Division and the Infrastructure Division. He
joined the Company in 1983 and was a Director
from 1991 to 2002. Prior to joining the
company, he was Assistant Vice President of
Citibank N.A, Jakarta. He graduated from the
University of Wisconsin-Madison, USA, in 1978.

An Indonesian citizen, Director of the Company


since 1990 and is responsible for Automotive
Division I and IV (motorcycle and component).
He joined the Company in 1971 and currently
serves as President Commissioner of PT Astra
Otoparts Tbk and Commissioner of PT Astra
Honda Motor. He is a former President
Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk
(May 2000 October 2001), President
Commissioner of PT GS Battery, PT Kayaba
Indonesia and PT Denso Indonesia Corp. (1990
- 2000), and President Director of PT Gemala
Kempa Daya (1989 - 1999). He graduated from
Bandung Institute of Technology in 1971.

Budi Setiadharma

Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden


Direktur di PT Astra International Tbk sejak
Juni 2002. Bergabung dengan Perseroan sejak
tahun 1970 dan saat ini juga menjabat sebagai
Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor
dan Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor.
Sebelumnya pernah menjabat Wakil Presiden
Direktur PT Astra International Tbk (1998
2002), Presiden Direktur (1978 2000) PT
Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor)
dan General Manager Honda Division, PT Astra
International Tbk (1975 1978). Menyelesaikan
pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan,
Bandung, 1970.

Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai


Wakil Presiden Direktur PT Astra International
Tbk sejak Juni 2002. Bertanggung jawab dalam
mengkoordinasi seluruh bisnis non-otomotif
Perseroan, strategi perusahaan serta beberapa
fungsi eksekutif perusahaan lainnya, termasuk
sebagai Direktur Group Divisi Toyota Otomotif
dan Divisi Infrastruktur. Pernah menjabat sebagai
Direktur PT Astra International Tbk (1991
2002). Sebelum bergabung dengan Perseroan
pada tahun 1983 menjabat Assistant Vice
President di Citibank N.A., Jakarta.
Menyelesaikan pendidikan di University of
Wisconsin, Madison, AS, tahun 1978.

Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur


PT Astra International Tbk sejak tahun 1990,
bertanggung jawab atas Divisi Otomotif I dan
IV (sepeda motor dan komponen). Bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1971 dan saat ini
menjabat juga sebagai Presiden Komisaris PT
Astra Otoparts Tbk dan Komisaris di PT Astra
Honda Motor. Pernah menjabat sebagai
Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (Mei
2000 Oktober 2001), Presiden Komisaris di
PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT
Denso Indonesia Corp (1990 2000) serta
Presiden Direktur PT Gemala Kempa Daya
(1989 1999). Menyelesaikan pendidikannya di
Institut Teknologi Bandung tahun 1971.

Kour Nam Tiang


(Director / Direktur)

A Malaysian citizen, he has been


a Director of the Company since
2000. He is responsible for the
Agribusiness Division and
Corporate Information Systems
and Technology Division.
Currently, he also serves as the
President Commissioner of PT
Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra
Graphia Tbk and Commissioner
of PT Astra Otoparts Tbk. He
also serves as President
Commissioner and Commissioner
in many other unlisted Astra
Group companies. He is a former
General Manager and Head of
Business Development of Cycle
& Carriage Limited (1997 - 2000)
and has worked in investment
banking and consulting in China,
Singapore, and Australia. He
obtained his CPA from the
Australian Society of Certified
Practising Accountant (CPA) in
1988, after receiving a Master of
Commerce from the University
of New South Wales in 1986, and
a Bachelor of Economics degree
from the University of Sydney in
1984.
Warga Negara Malaysia, sebagai
Direktur PT Astra International
Tbk sejak tahun 2000. Bertanggung
jawab atas Divisi Alat Berat dan
Agribisnis serta Sistem Informasi
Teknologi Perusahaan. Saat ini
menjabat juga sebagai Presiden
Komisaris di PT Astra Agro Lestari
Tbk, PT Astra Graphia Tbk serta
Komisaris di PT Astra Otoparts
Tbk. Sebelumnya menjabat sebagai
General Manager dan Head of
Business Development di Cycle
& Carriage Limited (1997 2000)
dan pernah bekerja di bidang
invesment banking dan konsultan
di Cina, Singapura dan Australia.
Memperoleh CPA dari Australian
Society of Certified Practising
Accountant pada tahun 1998, gelar
master di bidang Commerce dari
University of New South Wales,
Australia, tahun 1986 dan gelar
bachelor di bidang Ekonomi dari
University of Sydney, Australia,
tahun 1984.

John S. A. Slack

Prijono Sugiarto

(Director/ Direktur)

(Director/ Direktur)

A British citizen, he has been a


Director of the Company since
May 2001 and is responsible for
Corporate Finance and Corporate
Governance. He was previously
employed in senior financial
positions with a number of
multinational corporations in
South East Asia and Australia. He
currently also serves as
Commissioner on the Boards of
PT Astra Agro Lestari Tbk, PT
Astra Otoparts Tbk, PT Astra
Graphia Tbk, PT Federal
International Finance, and PT
Toyota Astra Motor. He
graduated from the University of
Manchester Institute of Science
and Technology in 1972 (BSc
Chemical Engineering) and is a
Fellow of the Institute of
Chartered Accountants in England
and Wales.

An Indonesian citizen, he has been


a Director of the Company since
May 2001 and is responsible for
Automotive Division III (BMW,
Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel
and Peugeot) as well as Astra
Honda Motorcycle Sales
Operation. He joined the
company in 1990 and currently
serves
as
President
Commissioner of PT Pantja
Motor, PT Astra Nissan Diesel
Indonesia, PT Astra France
Motor, PT Gaya Motor, PT
Pulogadung Pawitra Laksana, PT
Fuji Technica Indonesia, PT Inti
Pantja Press Industry and as the
Vice President Commissioner of
PT Astra Daihatsu Motor, and
Commissioner of PT Astra
Sedaya Finance, PT Serasi Auto
Raya and PT Astra Otoparts Tbk.
He is also the Vice Chairman of
Gaikindo (The Indonesian
Automotive
Industry
Association). Prior to joining the
company, he was the Sales
Engineering Manager at DaimlerBenz Indonesia. He obtained his
Dipl.-Ing. in Automotive
Engineering from the University
of A. Sc. Konstanz, Germany in
1984 and Dipl.-Wirtschaftsing. in
Business Administration from the
University of A.Sc. Bochum,
Germany in 1986.

Warga Negara Inggris, menjabat


Direktur PT Astra International
Tbk sejak Mei 2001. dan
bertanggung jawab dalam
Keuangan Perseroan dan Tata
Kelola Perusahaan. Sebelumnya
menjabat berbagai posisi senior
dalam bidang keuangan di
beberapa perusahaan multinasional
di Asia Tenggara dan Australia.
Saat ini menjabat juga sebagai
Komisaris di PT Astra Agro Lestari
Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT
Astra Graphia Tbk, PT Federal
International Finance dan PT
Toyota Astra Motor. Memperoleh
gelar bachelor di bidang Teknik
Kimia dari University of
Manchester, Institute of Science
and Technology tahun 1972 dan
terpilih sebagai Fellow of the
Institute of Chartered
Accountants di Inggris dan Wales.

Warga Negara Indonesia,


menjabat Direktur PT Astra
International Tbk sejak Mei 2001.
Bertanggung jawab atas Divisi
Otomotif III (BMW, Daihatsu,
Isuzu, Nissan Diesel dan Peugeot)
serta penjualan Astra Honda
Motor. Bergabung dengan
Perseroan sejak tahun 1990 dan
saat ini menjabat juga sebagai
Presiden Komisaris di PT Pantja
Motor, PT Astra Nissan Diesel
Indonesia, PT Astra France
Motor, PT Gaya Motor dan PT
Pulogadung Pawitra Laksana, PT
Fuji Technica Indonesia, PT Inti
Pantja Press Industry dan sebagai
Wakil Presiden Komisaris di PT
Astra Daihatsu Motor, dan
sebagai Komisaris di PT Astra
Sedaya Finance dan PT Serasi
Auto Raya dan PT Astra Otoparts
Tbk. Beliau juga adalah Wakil
Ketua Gaikindo. Sebelum
bergabung dengan Perseroan
menjabat sebagai Sales
Engineering dari University of A.
Sc. Konstanz, Jerman, tahun 1984
serta gelar Dipl-Wirtschaftsing
bidang Adnimistrasi Niaga di
University of A. Sc. Bochum,
Jerman, tahun 1986.

Gunawan Geniusahardja
(Director/ Direktur)

An Indonesia citizen, he became


a Director of the Company in May
2001. He is Group Director for
Astra System I Division
Information Technology and
Financial Service Division. He
joined the Company in 1981 and
currently serves as President
Commissioner of PT Astra
Graphia Tbk, PT Astra Multi
Finance, PT Federal International
Finance, and PT Astra CMG Life.
He is President Director of PT
Astra Sedaya Finance (1997 present) and was Chief Executive
of PT Astra International Tbk Sales Operations (1990 - 1997).
He graduated from Indonesian
Christian University, Jakarta, in
1981.
Warga Negara Indonesia,
menjabat Direktur PT Astra
International Tbk sejak Mei 2001.
Bertanggung jawab sebagai
Direktur Grup untuk Divisi
Teknologi Informasi dan Divisi Jasa
Keuangan Astra. Bergabung
dengan Perseroan pada tahun
1981 dan saat ini menjabat juga
sebagai Presiden Komisaris PT
Astra Graphia Tbk, PT Astra Multi
Finance, PT Federal International
Finance dan PT Astra CMG Life,
dan sebagai Presiden Direktur di
PT Astra Sedaya Finance.
Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Chief Executive Sales
Operations di PT Astra
International Tbk (1990 1997).
Menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Kristen Indonesia,
Jakarta, tahun 1981.

Organization Structure
Struktur Organisasi
Board of Commissioners
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioners
Mari E. Pangestu*
Benjamin A. Suriadjaya*
Motonobu Takemoto*
Anthony J. L. Nightingale
Brian R. Keelan
Adam P.C. Keswick

Executive Committee
Theodore Permadi Rachmat*
Benny Subianto*

Chairman
Members

Anthony J. L. Nightingale
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
Philip Eng Heng Nee
Brian R. Keelan
Neville B. Venter
Adam P.C. Keswick
John S. A. Slack

Chairman
Members

Patrick M. Alexander
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja

Djunaedi Hadisumarto*
Juwono Sudarsono*
Patrick M. Alexander*
Philip Eng Heng Nee
Neville B. Venter

Audit Committee

Board of Directors
President Director
Vice President Director
Directors

Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
Danny Walla
Kour Nam Tiang
John S. A. Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja

Remuneration and
Nomination Committee
Chairman
Members

Chief Executive Officer

Anthony J. L. Nightingale
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
Philip Eng Heng Nee

Budi Setiadharma

Director In Charge

John S. A. Slack

Michael D. Ruslim

Budi Setiadharma
Kour Nam Tiang

Corporate Functions
Corporate Secretary

Chief

Aminuddin

Corporate Finance

Chief

Endang Indriati

Corporate Governance & Internal Audit

Chief

Kurniawan Tedjo

Corporate Strategic Planning and


Business Development

Chief

Endang Indriati

Corporate Environment, Health, Safety,


Security and Community Development

Chief

Arief Istanto

Corporate Legal

Chief

Robby Sani

Corporate Human Resources Development

Chief

Julius Aslan

Corporate Communications

Chief

Aminuddin

Corporate Business Process

Chief

Yusnani T. Winarto

Corporate Information System & Technology

Chief

Ganda Kusuma

Multibrand Sales Operation

Chief

Yusnani T. Winarto

Toyota Sales Operation

Chief

M. A. Imanto

AstraWorld

Corporate Operations
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim

Prijono Sugiarto

Chief

M. A. Imanto

Isuzu Sales Operation

Chief

Suparno Jasmin

Daihatsu Sales Operation

Chief

Johanes Loman

Peugeot Sales Operation

Chief

Wiwiek D. Santoso

BMW Sales Operation

Chief

J. Indratjuatja

Nissan Diesel Sales Operation

Chief

Djony Bunarto

Honda Sales Operation

Chief

Harry Siswanto

Yayasan Dharma Bhakti Astra

Chief

Krisni Murti

Koperasi Astra International

Chief

Krisni Murti

Dana Pensiun Astra

Chief

Mamat Mamun

Politeknik Manufaktur Astra

Chief

Siswanto P.

Astra Foundations
Michael D. Ruslim

Danny Walla
* Independent Commissioner

Executive Committee
Board of Commissioners
Audit Committee
Board of Directors
Remuneration and
Nomination Committee
Chief Executive Officer
Budi Setiadharma

Coordinating Group Director


Automotive Business

Budi Setiadharma

Coordinating Group Director


Non Automotive Business

Michael D. Ruslim

Group Director
Astra Motor I - Honda

Danny Walla

Group Director
Astra Motor II - Toyota

Michael D. Ruslim

Group Director
Astra Motor III - Non Toyota

Prijono Sugiarto

Group Director
Astra Motor IV - Component

Danny Walla

Group Director
Astra Heavy Equipment

Michael D. Ruslim

Group Director
Astra Resources - Agribusiness

Kour Nam Tiang

Group Director
Astra System I - Information Technology

Kour Nam Tiang

Group Director
Astra Finance

Gunawan Geniusahardja

Group Director
Astra System II - Infrastructure

Michael D. Ruslim

Corporate Information
Informasi Perseroan

Board of Commissioners / Dewan Komisaris


President Commissioner / Presiden Komisaris
(Independent Commissioner / Komisaris Independen)
Theodore Permadi Rachmat

Vice President Commissioner / Wakil Presiden Komisaris


(Independent Commissioner / Komisaris Independen)
Benny Subianto

Independent Commissioners / Komisaris Independen


Benjamin Arman Suriadjaya
Juwono Sudarsono
Mari Elka Pangestu
Djunaedi Hadisumarto
Motonobu Takemoto
Patrick Morris Alexander
Commissioners / Komisaris
Anthony John Liddell Nightingale
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter
Brian Richard Keelan
Adam Phillip Charles Keswick

Board of Directors / Direksi


President Director / Presiden Direktur
Budi Setiadharma
Vice President Director / Wakil Presiden Direktur
Michael Dharmawan Ruslim
Directors / Direktur
Danny Walla
Kour Nam Tiang
John Stuart Anderson Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja

Audit Committee / Komite Audit


Patrick Morris Alexander (Chairman / Ketua)
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
Corporate Secretary / Sekretaris Perusahaan
Aminuddin
E-mail: aminuddin@ai.astra.co.id
Investor Relations / Hubungan Perusahaan
Gidion Hasan & Rudy Chen
E-mail: gidion.hasan@ai.astra.co.id
E-mail: rudy.chen@ai.astra.co.id
Auditor
Kantor Akuntan Publik
Drs. Hadi Sutanto & Rekan
PricewaterhouseCoopers Building, 6th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3
Kuningan
Jakarta Selatan 12920
Tel. (62-21) 521 2901-6
Fax.(62-21) 521 2911/12
Share Registrar / Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral Building, Floor 2
Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
Tel. (62-21) 252 5666
Fax.(62-21) 252 5028
Shares Listed / Saham Tercatat
Jakarta Stock Exchange
Surabaya Stock Exchange
Registered Office / Alamat Perusahaan
Astra International Building
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II
Jakarta 14330
Tel. (62-21) 652 2555
Fax.(62-21) 651 2058/59
Homepage : www.astra.co.id
E-mail
: purel@ai.astra.co.id

Corporate Data
Data Perseroan

Financial Report
Laporan Keuangan

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


AND SUBSIDIARIES / DAN ANAK PERUSAHAAN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS /


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 December 2003 and 2002
31 Desember 2003 dan 2002

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2003 DAN 2002/
31 DECEMBER 2003 AND 2002

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS


AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
Catatan/
Notes

2003
AKTIVA
Aktiva lancar
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 14.594 pada 31/12/2003 dan
Rp 44.780 pada 31/12/2002):
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 17.012 pada 31/12/2003 dan
Rp 15.851 pada 31/12/2002)
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Pembayaran dimuka lainnya
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tidak lancar
Kas dan deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Piutang pembiayaan
(setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 355.699 pada
31/12/2003 dan Rp 253.865
pada 31/12/2002)
Piutang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 21.410 pada 31/12/2003 dan
Rp 29.719 pada 31/12/2002):
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Investasi pada perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities
Investasi jangka panjang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar
Rp 1.003 pada 31/12/2003 dan
Rp 5.667 pada 31/12/2002)
Aktiva tetap
(setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 3.176.675
pada 31/12/2003 dan
Rp 3.959.299 pada 31/12/2002)
Goodwill
Aktiva pajak tangguhan
Aktiva lain-lain

4,550,960
768,173

2a,4
2a,2j

2002
4,779,330
485,342

ASSETS
Current assets
Cash and cash equivalents
Short-term investments

99,376
1,388,850

2c,2d,5,25e
2d,5

203,193
1,278,671

58,347
1,759,560
437,730
191,067

2d,2n,6
2e,7
2s,8a

468,695
2,590,775
436,543
226,067

Trade receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 14,594 at 31/12/2003 and
Rp 44,780 at 31/12/2002):
Related parties
Third parties
Other receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 17,012 at 31/12/2003 and
Rp 15,851 at 31/12/2002)
Inventories
Prepaid taxes
Other prepayments

10,468,616

Total current assets

9,254,063

992,890
12,933

5,246,714

547,219
578
4,007,843

2a,4
20

2f,2g,9

2c,2d,6,25f
2d,2n,6
2i,10

126,518

6,079,902
270,882
467,749
397,017

Jumlah aktiva tidak lancar

18,150,245

JUMLAH AKTIVA

27,404,308

2j

2l,11
2b
2s,8d
2k,2m,12

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

24

103,680
152,359

2,954,258

Non-current assets
Restricted cash and time
deposits
Bond sinking funds
Financing receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 355,699 at 31/12/2003
and Rp 253,865 at
31/12/2002)

6,420,806
283,618
1,299,681
370,146

Other receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 21,410 at 31/12/2003 and
Rp 29,719 at 31/12/2002):
Related parties
Third parties
Investments in associates
and jointly controlled entities
Other long-term investments
(net of provision for
decline in value of
Rp 1,003 at 31/12/2003 and
Rp 5,667 at 31/12/2002)
Fixed assets
(net of accumulated
depreciation of Rp 3,176,675
at 31/12/2003 and
Rp 3,959,299 at 31/12/2002)
Goodwill
Deferred tax assets
Other assets

15,716,989

Total non-current assets

26,185,605

TOTAL ASSETS

317,523
6,719
3,719,900

88,299

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 1 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS


AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
Catatan/
Notes

2003
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha:
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Uang jaminan pembelian dari
pelanggan dan uang muka penjualan
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Penghasilan tangguhan
Kewajiban diestimasi
Bagian jangka pendek dari
hutang jangka panjang:
Hutang bank dan pinjaman
lain-lain
Obligasi
Sewa guna usaha
Jumlah kewajiban jangka pendek

1,382,520

13

2002

1,224,584

LIABILITIES AND EQUITY


Current liabilities
Short-term loans

808,583
743,633
573,336

2c,14,25g
14
2h,2n

967,688
854,686
456,149

298,397
436,495
733,329
585,083
343,044

2r
2s,8b

220,805
670,615
842,455
580,439
-

Trade payables:
Related parties
Third parties
Other payables
Purchases guarantee from
customers and sales advances
Taxes payable
Accrued expenses
Unearned income
Provisions

1,397,442
757,370
11,182

Current portion of
long-term debt:
Bank and other loans
Bonds
Finance leases

7,983,415

Total current liabilities

2r
2t,15

932,326
888,822
7,256

16
17

7,732,824

Kewajiban jangka panjang


Hutang lain-lain:
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Penghasilan tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban diestimasi
Hutang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
Hutang bank dan pinjaman
lain-lain
Obligasi
Sewa guna usaha

Non-current liabilities

1,997,818
3,510,846
8,021

Jumlah kewajiban jangka panjang

6,165,477

Hak minoritas atas ekuitas


anak perusahaan

1,795,295

26,002
189,145
34,930
231,894
166,821

2c,25h
2k,2n
2r
2s,8d
2t,15

16
17

2b,18

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

43,529
31,960
31,047
181,049
429,542

Other payables:
Related parties
Third parties
Unearned income
Deferred tax liabilities
Provisions

4,901,110
3,657,325
5,318

Long-term debt
- net of current portion:
Bank and other loans
Bonds
Finance leases

9,280,880

Total non-current liabilities

2,422,749

Minority interest in equity


of subsidiaries

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 2 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS


AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
Catatan/
Notes

2003
EKUITAS
Modal saham:
Modal dasar - 6.000.000.000
saham dengan nilai nominal
Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 4.035.376.460
saham pada 31/12/2003 dan
2.608.088.910 saham pada
31/12/2002
Tambahan modal disetor
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Akumulasi selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan
Akumulasi penyesuaian nilai wajar
investasi
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
Saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya

2,017,688
1,099,259
430,121

19
2q,20
2l

2002

1,304,044
453,209
430,121

124,361

2u

124,361

1,030,643

2i

1,405,002

(6,576)

2b

(6,576)

(345,457)

2j

(352,411)

44,700

21

4,700

EQUITY
Share capital:
Authorised - 6,000,000,000
shares with par value of
Rp 500 per share
Issued and fully paid
- 4,035,376,460 shares
at 31/12/2003 and
2,608,088,910 shares at
31/12/2002
Additional paid-in capital
Fixed assets revaluation reserve
Difference arising from
restructuring transactions of
entities under common control
Difference arising from equity
transactions of affiliates
Exchange difference due to
financial statement translation
Investment fair value
revaluation reserve

7,315,973

3,136,111

Appropriated retained earnings


Unappropriated retained
earnings

Jumlah ekuitas

11,710,712

6,498,561

Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS

27,404,308

26,185,605

TOTAL LIABILITIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

AND EQUITY

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 3 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except net earnings per share)

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba bersih per saham)
Catatan/
Notes

2003

2002

OPERASI YANG DILANJUTKAN


Penghasilan bersih
Beban pokok penghasilan
Laba kotor

CONTINUING OPERATIONS
31,512,954

2r,22,24

30,266,605

(23,833,547)

2r,24

(23,605,009)

7,679,407

6,661,596

Net revenues
Cost of revenues
Gross profit

Beban usaha

(4,281,613)

2r,23

(3,779,080)

Laba usaha

3,397,794

24

2,882,516

Operating income

184,329
400,324
940,079
64,312
-

Other income/(expenses):
Gain on sale of investments
Interest income
Foreign exchange gain
Gain on sale of fixed assets
Gain on debt buy backs

Penghasilan/(beban) lain-lain:
Keuntungan penjualan investasi
Penghasilan bunga
Keuntungan selisih kurs
Keuntungan dari penjualan aktiva tetap
Keuntungan pembelian kembali hutang
Selisih lebih biaya pengembangan
perkebunan plasma atas
nilai konversinya
Penyisihan kerugian atas investasi
dan opsi
Beban bunga
Penghasilan lain-lain

1,566,887
392,176
162,424
61,297
25,521

2o
2l,11

(22,309)

2k

(188,669)

(66,357)
(656,056)
347,216

24

138,579
(840,366)
203,734

1,810,799

entities
Beban pajak penghasilan
Laba dari aktivitas normal

Excess plasma development costs


over conversion value
Provision for loss on investment
and option
Interest expense
Other income

902,322

Bagian atas laba bersih perusahaan


asosiasi dan jointly controlled
Laba sebelum pajak penghasilan

Operating expenses

Equity in net income of


associates and jointly
1,830,657

10

7,039,250
2s,8c

(1,891,568)
5,147,682

1,667,926

controlled entities

5,452,764

Profit before income tax

(1,503,964)
3,948,800

OPERASI DALAM PENGHENTIAN

30a

Income tax expense


Profit from ordinary activities
DISCONTINUING OPERATION

Penghasilan bersih

2r,22,24

418,428

Beban pokok penghasilan

2r,24

(454,808)

Cost of revenues

Rugi kotor

(36,380)

Gross loss

Beban usaha

2r,23

(35,569)

Operating expenses

Rugi usaha

24

Penghasilan lain-lain

Bagian atas laba bersih


perusahaan asosiasi

Laba sebelum
pajak penghasilan

10

(71,949)

Operating loss

153,724

Other income

646

Equity in net income of


associates

82,421

Profit before
income tax

(24,602)

Income tax expense

57,819

Profit before
minority interest

Kerugian dari penghentian


segmen perkayuan

(58,795)

Manfaat pajak penghasilan atas


penghentian segmen perkayuan

Laba dari aktivitas


normal

Beban pajak penghasilan

Laba sebelum hak


minoritas

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

2s,8c

Net revenues

2s,8c

Loss on disposal of woodbased segment

17,639

Income tax benefit on disposal


of wood-based segment

16,663

Profit from ordinary


activities

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 4 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except net earnings per share)

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba bersih per saham)
Catatan/
Notes

2003

2002

SELURUH OPERASI
Laba dari aktivitas normal
(Kerugian)/keuntungan luar
biasa, setelah pajak penghasilan
Laba sebelum hak minoritas
Hak minoritas atas laba bersih
anak perusahaan
Laba bersih

TOTAL OPERATIONS
5,147,682
(1,084)

16a

5,146,598
(725,015)

2b,18

4,421,583

3,965,463

Profit from ordinary activities

255,850

Extraordinary (loss)/gain,
net of income tax

4,221,313

Income before minority interest

(584,705)
3,636,608

Laba bersih per saham:

Minority interest in net


income of subsidiaries
Net income
Net earnings per share:

Dasar (dalam satuan Rupiah)

1,100

2v,26

1,024

Basic (full Rupiah)

Dilusian (dalam satuan Rupiah)

1,096

2v,26

1,016

Diluted (full Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 5 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

Selisih transaksi restrukturisasi


entitas sepengendali
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi
Saldo 31 Desember 2002

Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance

339,113
114,096

430,121
-

1,376,832
-

124,361

28,170

3,415,156 Balance as at 1 January 2002


Net income
34,954
Shares issued
114,096
Additional paid-in capital
Difference arising from
restructuring transactions
of entities under
124,361
common control
Difference arising from equity
28,170
transactions of affiliates
Investment fair value
revaluation

1,304,044

453,209

430,121

124,361

1,405,002

3,716,737 Balance as at 31December 2002

Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
difference due
to financial
statement
translation

Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance

Saldo 1 Januari 2002


Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor

Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Difference
arising from
equity
transactions
of affiliates

1,269,090
34,954
-

Selisih transaksi restrukturisasi


entitas sepengendali
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi
Saldo 31 Desember 2002

Selisih
transaksi
restrukturisasi
entitas
Selisih
sepengendali/
penilaian
Difference
kembali
arising from
restructuring
aktiva tetap/
Fixed assets transactions of
entities under
revaluation
common control
reserve

Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital

Modal
saham/
Share
capital

Saldo 1 Januari 2002


Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor

CONSOLIDATED STATEMENTS
OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

3,415,156
34,954
114,096

(6,576)
-

(Saldo defisit)/
Akumulasi
saldo laba yang
penyesuaian
belum
nilai wajar
ditentukan
investasi/
penggunaannya/
Saldo laba yang
Investment telah ditentukan
(Accumulated
fair value
losses)/
penggunaannya/
revaluation
unappropriated
Appropriated
reserve
retained earnings retained earnings

(345,957)
-

4,700
-

124,361

28,170

3,716,737

(6,576)

(6,454)

(352,411)

4,700

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Jumlah/
Total

(500,497) 2,566,826 Balance as at 1 January 2002


3,636,608 3,636,608
Net income
34,954
Shares issued
114,096
Additional paid-in capital
Difference arising from
restructuring transactions
of entities under
124,361
common control
Difference arising from equity
28,170
transactions of affiliates
Investment fair value
(6,454)
revaluation
3,136,111

6,498,561 Balance as at 31 December 2002

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 6 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

Pembentukan cadangan wajib


Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi
Saldo 31 Desember 2003

1,304,044
-

453,209
-

430,121
-

124,361
-

713,644
-

646,050

2,017,688

1,099,259

430,121

124,361

Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
difference due
to financial
statement
translation

Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance

Saldo 1 Januari 2003


Laba bersih
Dividen
Pembentukan cadangan wajib
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi
Saldo 31 Desember 2003

Selisih
transaksi
restrukturisasi
entitas
Selisih
sepengendali/
penilaian
Difference
kembali
arising from
restructuring
aktiva tetap/
Fixed assets transactions of
entities under
revaluation
common control
reserve

Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital

Modal
saham/
Share
capital

Saldo 1 Januari 2003


Laba bersih
Dividen

CONSOLIDATED STATEMENTS
OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

3,716,737
-

1,405,002
-

3,716,737 Balance as at 1 January 2003


Net income
Dividend
Appropriation to statutory
reserve
713,644
Shares issued
646,050
Additional paid-in capital
Difference arising from equity
(374,359) (374,359)
transactions of affiliates
Investment fair value
revaluation

1,030,643

Akumulasi
penyesuaian
Saldo laba yang
nilai wajar
belum
investasi/
Saldo laba yang
ditentukan
Investment telah ditentukan
fair value
penggunaannya/ penggunaannya/
revaluation
Unappropriated
Appropriated
reserve
retained earnings retained earnings

Jumlah/
Total

40,000
-

(374,359)

6,954

44,700

7,315,973 11,710,712 Balance as at 31 December 2003

(6,576)

(345,457)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

4,700
-

4,702,072 Balance as at 31 December 2003

713,644
646,050

4,702,072

(352,411)
-

Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance

3,136,111 6,498,561 Balance as at 1 January 2003


4,421,583 4,421,583
Net income
(201,721) (201,721)
Dividend
Appropriation to statutory
(40,000)
reserve
713,644
Shares issued
646,050
Additional paid-in capital
Difference arising from equity
(374,359)
transactions of affiliates
Investment fair value
6,954
revaluation

(6,576)
-

Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Difference
arising from
equity
transactions
of affiliates

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 7 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2003
OPERASI YANG DILANJUTKAN
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran beban usaha
(Pembayaran kepada)/penerimaan
dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
(Kenaikan)/penurunan kas dan
deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya sehubungan
dengan margin deposit atas fasilitas
letter of credit
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan dari aktivitas operasi
lainnya
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi:
(Penambahan)/penurunan
investasi jangka pendek
Dividen kas yang diterima
Penambahan investasi jangka panjang
Hasil penjualan investasi jangka
panjang
Penerimaan dari pengembalian uang
muka investasi dalam konsorsium
Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva
yang belum digunakan dalam usaha
Penurunan uang muka
investasi saham
Perolehan aktiva tetap dan aktiva
yang belum digunakan dalam usaha
Penambahan biaya tangguhan
Hasil bersih penjualan/(pembayaran)
untuk pelepasan anak perusahaan
Penambahan proyek perkebunan plasma
Arus kas bersih yang diperoleh
dari/(digunakan untuk)
aktivitas investasi

2002

28,913,417
362,333
(22,640,888)
(1,743,448)
(2,372,224)
(318,953)

30,158,177
322,360
(22,368,867)
(1,610,202)
(2,370,396)
10,299

CONTINUING OPERATIONS
Cash flows from operating activities:
Receipts from customers
Interest income received
Payments to suppliers
Payments to employees
Payments for operating expenses
(Payments to)/receipts from
related parties

(28,647)
(1,161,548)

43,912
(642,808)

1,208,869

600,246

(Additions to)/reductions in
restricted cash and time deposits
in respect of margin deposits
for letter of credit facilities
Payments of corporate income tax
Receipts from other operating
activities

2,218,911

4,142,721

Net cash flows provided from


operating activities

(1,159,577)
(973)

(1,000,248)
(17,295)

1,236,385
(10,944)

(1,968)
(42,934)

Cash flows from investing activities:


(Additions to)/reductions in
short-term investments
Cash dividends received
Additions to long-term investments
Proceeds from sale of
long-term investments
Advances returned
from investments in consortium
Proceeds from sale of fixed assets
and assets not used in operations
Reduction in advances provided for
the purchase of shares
Acquisition of fixed assets and
assets not used in operations
Additions to deferred charges
Net proceeds from/(payments made
for) disposal of subsidiaries
Additions to plasma projects

(140,782)

Net cash flows provided


from/(used in) investing
activities

(454,961)
1,211,175
(494,615)

235,279
184,574
(35,657)

506,190

228,570

156,015

163,977

120,032

144,348

572

1,108,727

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 8 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2003
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Penarikan hutang jangka panjang
Penerimaan dari anjak piutang
Pembayaran kewajiban anjak piutang
Hasil pelaksanaan Opsi Saham
Karyawan pada anak perusahaan
Penerimaan bersih/(pembayaran)
pinjaman jangka pendek
Penambahan modal saham
Pembayaran kembali, percepatan
pembayaran dan pembelian
kembali hutang jangka panjang
Pembayaran bunga
Pembayaran dividen kas
(Penambahan)/penurunan kas dan
deposito yang dibatasi penggunaannya
Penurunan/(penambahan) dana
pelunasan obligasi
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan
(Penurunan)/kenaikan bersih kas
dan setara kas
OPERASI DALAM PENGHENTIAN
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan
Penurunan bersih kas dan
setara kas
SELURUH OPERASI
(Penurunan)/kenaikan bersih
kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal
tahun
Dampak perubahan selisih kurs
terhadap kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada
akhir tahun

2002

2,388,654
462,070
(91,868)
34,334
137,679
1,371,852
(5,337,827)
(642,957)
(1,008,006)
(932,707)

Cash flows from financing activities:


Proceeds from long-term debt
Proceeds from factoring of receivables
Payment of factoring payables
Proceeds from exercise of rights from
Employee Stock Option Plans of
59,118
subsidiaries
Net proceeds from/(repayment of)
(563,509)
short-term loans
149,050 Proceeds from issuance of share capital
965,759
-

(7,676)

Repayment, prepayment and


buy back of long-term debt
Interest paid
Payment of cash dividends
(Additions to)/reduction in restricted
cash and time deposits
Reduction in/(additions to) bond
sinking funds

(2,575,609)

Net cash flows used in


financing activities

(2,077,223)
(1,160,089)
(142,303)
201,264

140,532
(3,478,244)
(150,606)

1,426,330

Net (decrease)/increase in cash


and cash equivalents

51,988

(15,580)

(39,599)

DISCONTINUING OPERATION
Net cash flows provided
from operating activities
Net cash flows used in
investing activities
Net cash flows used in
financing activities

(3,191)

Net decrease in cash and


cash equivalents

(150,606)
4,779,330
(77,764)
4,550,960

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

1,423,139

TOTAL OPERATION
Net (decrease)/increase in cash
and cash equivalents

3,552,385

Cash and cash equivalents at the


beginning of the year

(196,194)
4,779,330

Effect of exchange rate changes


on cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents
at the end of the year

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 9 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2003
Aktivitas yang tidak
mempengaruhi arus kas:
Reklasifikasi dari hutan tanaman
industri dalam pengembangan
ke hutan tanaman industri
Keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi atas efek tersedia untuk dijual

2002

6,954

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

3,109
(6,454)

Activities not affecting cash flows:


Reclassification of industrial timber
plantations under development
to industrial timber plantations
Unrealised gain/(loss) on securities
available for sale

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Halaman - 10 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

1.

UMUM

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

1.

GENERAL

PT Astra International Tbk. (Perseroan) didirikan


pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International
Incorporated, berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan
Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957. Akta pendirian
ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5
tanggal 1 Juli 1957.

PT Astra International Tbk. (the Company) was


established in 1957 under the name of PT Astra
International Incorporated, based on Notarial Deed
No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957.
This deed was approved by the Minister of Justice of
the Republic of Indonesia in decision letter
No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa


kali perubahan. Perubahan seluruh anggaran dasar agar
sesuai dengan Undang Undang Perseroan Terbatas
No. 1 tahun 1995 dilakukan dengan Akta Notaris
Benny Kristianto No. 61 tanggal 11 Juni 1997.
Perubahan ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C26452HT.01.04.Th.97 tanggal 9 Juli 1997. Perubahan
terakhir dilakukan dengan Akta Notaris P.S.A.
Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25 Maret 1999.
Perubahan tersebut meliputi pemberian wewenang
kepada direksi Perseroan untuk melakukan penerbitan
saham dan/atau efek bersifat ekuitas tanpa memberikan
hak kepada para pemegang saham untuk memesan
terlebih dahulu saham yang diterbitkan menurut
peraturan pasar modal yang berlaku saat itu dan
dengan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan
kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan
telah diterima dan dicatat berdasarkan Surat Keputusan
No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 tanggal 30 Maret 1999.

The Company's Articles of Association have been


amended several times. Amendments to the Articles
of Association to conform with Company Law No. 1
of 1995 were effected by Notarial Deed No. 61 of
Benny Kristianto dated 11 June 1997. The
amendment was approved by the Minister of Justice
in decision letter No. C2-6452HT.01.04.Th.97 dated
9 July 1997. The latest amendment was through
Notarial Deed No. 30 of P.S.A. Tampubolon, S.H.
dated 25 March 1999. This amendment included the
authority granted to the Companys directors to
conduct rights issues without pre-emptive rights to
existing shareholders under the existing regulations
of the capital market, subject to shareholders
approval at a General Shareholders Meeting. The
amendment was reported to the Minister of Justice of
the Republic of Indonesia and was received and
noted in decision letter No. C2-5625.HT.01.04.Th.99
dated 30 March 1999.

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia dengan


kantor pusat berlokasi di JI. Gaya Motor Raya No. 8,
Sunter II, Jakarta. Perseroan memulai kegiatan
komersialnya pada tahun 1957.

The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia with


its head office located at JI. Gaya Motor Raya No. 8,
Sunter II, Jakarta. The Company commenced
commercial operations in 1957.

Pada tahun 1990, Perseroan melalui penawaran umum


perdana menawarkan kepada masyarakat sejumlah 30
juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000
(dalam satuan Rupiah) per saham dengan harga
penawaran sebesar Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah)
per saham. Pada tahun 1994, Perseroan melalui
penawaran umum terbatas dengan hak memesan saham
terlebih dahulu menawarkan 48.439.600 saham dengan
harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Pada tahun yang sama, Perseroan membagikan saham
bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal
disetor sejumlah Rp 871,91 miliar atau setara dengan
871.912.800 saham.

In 1990, the Company through an initial public


offering offered 30 million of its shares with a par
value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share at the
offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
In 1994, the Company through a limited public
offering with a rights issue offered 48,439,600 shares
at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share. In
the same year, the Company distributed bonus shares
from the capitalisation of additional paid-in capital
amounting to Rp 871.91 billion, or equivalent to
871,912,800 shares.

Halaman - 11 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.

UMUM (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
1.

GENERAL (continued)

Pada tahun 1997, sebagian pemegang obligasi konversi


mengkonversikan obligasinya menjadi 280.837 saham
Perseroan.
Pada tahun yang sama, Perseroan
melakukan pemecahan nilai nominal saham dari
Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp
500 (dalam satuan Rupiah) per saham yang
mengakibatkan peningkatan dalam jumlah saham yang
beredar sebanyak 1.162.831.237 saham.

In 1997, certain convertible bondholders converted


their bonds into 280,837 shares of the Company. In
the same year, the Company conducted a stock split
from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full
Rupiah) per share, resulting in an increase in the
number of shares outstanding of 1,162,831,237
shares.

Pada tahun 1999, sehubungan dengan restrukturisasi


hutangnya, Perseroan menerbitkan 258.398.155 rights
kepada para kreditur dan pemegang obligasi Seri III,
dimana setiap pemegang satu right berhak untuk
membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500
(dalam satuan Rupiah) per saham. Rights ini dapat
dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999 hingga tanggal 7
Januari 2004 (diperdagangkan sejak tanggal 1 Juli
1999 hingga tanggal 31 Desember 2003). Pada
tanggal 31 Desember 2003, sejumlah 242.609.311
(2002: 226.056.436) saham telah diterbitkan
sehubungan dengan eksekusi rights ini.

In 1999, in relation to its debt restructuring, the


Company issued 258,398,155 rights to its Series III
creditors and bondholders, which allowed holders to
purchase one share of the Company for every right
held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share.
The rights were exercisable from 1 July 1999 until 7
January 2004 (traded from 1 July 1999 until 31
December 2003). As at 31 December 2003,
242,609,311 (2002: 226,056,436) shares had been
issued as a result of the rights exercised.

Pada bulan Mei 1999, para pemegang saham Perseroan


menyetujui untuk memberikan 70 juta saham Perseroan
sebagai kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan
eksekutif Perseroan melalui program Opsi Saham
Karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2003, sejumlah
62.324.500 (2002: 56.370.000) saham telah diterbitkan
sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan
tersebut (lihat Catatan 28 untuk informasi rinci
mengenai Opsi Saham Karyawan ini).

In May 1999, the shareholders agreed to grant 70


million shares of the Company as stock-based
compensation to the Company's employees and
executives through its Employee Stock Option Plans.
As at 31 December 2003, 62,324,500
(2003: 56,370,000) shares had been issued as a
result of the rights exercised (refer to Note 28 for
details of Employee Stock Option Plans).

Pada tanggal 20 Desember 2002, Pernyataan


Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum
Terbatas II (PUT II) kepada para pemegang saham
dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) yang disampaikan oleh Perseroan
kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
dinyatakan efektif. Setiap pemegang 13 saham
Perseroan berhak atas 7 HMETD untuk membeli 7
saham baru dengan harga penawaran Rp 1,000 (dalam
satuan Rupiah) per saham. PUT II tersebut
diselesaikan pada tanggal 5 Februari 2003 dengan
menerbitkan 1.404.780.175 lembar saham.

On 20 December 2002, the Companys Registration


Statement in connection with Limited Public Offering
II (LPO II) to the shareholders in respect of a
rights issue submitted to the Capital Markets
Supervisory Board (Bapepam) became effective.
For every 13 existing shares, the holder was entitled
to buy 7 rights to buy 7 new shares at a subscription
price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share. LPO II was
completed on 5 February 2003, resulting in the issue
of 1,404,780,175 shares.

Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa


Efek Jakarta dan Surabaya.

All of the Company's issued shares are listed on the


Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan dan anak


perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil,
sepeda motor berikut suku cadangnya, pertambangan,
pengembangan perkebunan, perkayuan dan produkproduknya, jasa keuangan, dan teknologi informasi.
Pada tanggal 19 Agustus 2002 usaha perkayuan dan
produk-produknya dilepaskan (lihat Catatan 3b).

The Companys and subsidiaries main activities are


the assembly and distribution of automobiles,
motorcycles and their related spare parts, mining,
the development of plantations, logging and woodbased products, financial and information
technology services. On 19 August 2002, the logging
and wood-based product business was disposed of
(refer to Note 3b).

Halaman - 12 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

1.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

UMUM (lanjutan)

1.

Dengan mengacu kepada Catatan 2b Perseroan


mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikut ini:

Operasi
komersial/
Commencement
of commercial
operations

GENERAL (continued)
Refering to Note 2b, the Company consolidates the
following entities:

Persentase
kepemilikan
efektif/
Effective
percentage of
ownership
%

Jumlah aktiva
(sebelum dieliminasi)/
Total assets
(before eliminations)
2003
2002

OTOMOTIF

AUTOMOTIVE

PT Aryaloka Sentana
dan anak perusahaan (i)

1988

1,386,377

PT Aryaloka Sentana
and subsidiary (i)

PT Arya Kharisma
dan anak perusahaan (i)

1988

100.00

1,185,444

17,111

PT Arya Kharisma
and subsidiary (i)

PT Astra France Motor

1972

100.00

144,305

136,937

PT Astra France Motor

PT Astra Isuzu Casting


Company

2001

51.00

287,376

317,001

PT Astra Isuzu Casting


Company

PT Astra Nissan Diesel


Indonesia

1984

75.00

310,956

261,696

PT Astra Nissan Diesel


Indonesia

PT Astra Otoparts Tbk.


dan anak perusahaan (iii)

1991

86.69

1,957,303

1,831,508

PT Astra Otoparts Tbk.


and subsidiaries (iii)

PT Astra Persada
Dinamika

1996

100.00

7,370

7,585

PT Astra Persada
Dinamika

PT Gaya Motor

1968

100.00

172,242

158,696

PT Gaya Motor

PT Inti Pantja Press


Industri

1990

89.36

220,954

260,908

PT Inti Pantja Press


Industri

PT Pulogadung Pawitra
Laksana

1980

100.00

78,047

87,688

PT Pulogadung Pawitra
Laksana

PT Serasi Autoraya dan


anak perusahaan

1990

100.00

999,939

677,169

PT Serasi Autoraya
and subsidiary

PT Suryanusa Sepeda Motor


Indonesia

1996

100.00

16,367

19,235

PT Suryanusa Sepeda Motor


Indonesia

PT Sinar Inti Telaga

1984

100.00

3,548

3,499

PT Sinar Inti Telaga

PT Tjahja Sakti Motor


Corporation

1962

100.00

614,533

828,418

PT Tjahja Sakti Motor


Corporation

PT Toyota Motor Manufacturing


Indonesia (dahulu
PT Toyota Astra Motor/
TAM lama) (ii)

1972

5.00

PT Toyota Motor Manufacturing


Indonesia (formerly
PT Toyota Astra Motor/
2,875,662
Old TAM) (ii)

JASA KEUANGAN

FINANCIAL SERVICES

Astra Overseas
Finance BV

1994

100.00

1,357,302

2,758,112

Astra Overseas
Finance BV

PT Astra Mitra Ventura

1991

99.74

27,677

26,394

PT Astra Mitra Ventura

PT Federal International
Finance

1989

100.00

2,015,361

1,175,158

PT Federal International
Finance

PT Sedaya Multi Investama


dan anak perusahaan

1989

100.00

1,422,752

1,138,233

PT Sedaya Multi Investama


and subsidiaries

Halaman - 13 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

1.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

UMUM (lanjutan)

1.

Operasi
komersial/
Commencement
of commercial
operations

JASA KEUANGAN
PT Astra Multi Finance
PT Astra Sedaya Finance
PT Sedaya Pratama
PT Estika Sedaya Finance
PT Stacomitra Sedaya Finance
PT Swadharma Bakti Sedaya
Finance
PERKEBUNAN
PT Astra Agro Lestari Tbk.
dan anak perusahaan (iii)
TEKNOLOGI INFORMASI
PT Astra Graphia Tbk.
dan anak perusahaan (iii)
ALAT-ALAT BERAT
PT Traktor Nusantara
dan anak perusahaan
LAIN-LAIN
PT Astratel Nusantara
dan anak perusahaan
PT Astra Persada Raya
PT Brahmayasa Bahtera
PT Intertel Nusaperdana
PT Suryaraya Prawira

GENERAL (continued)

Persentase
kepemilikan
efektif/
Effective
percentage of
ownership
%

Jumlah aktiva
(sebelum dieliminasi)/
Total assets
(before eliminations)
2003
2002

1991
1982
1993
1989
1990

54.00
53.00
53.00
27.03
31.80

309,831
3,291,165
169,505
89,733
187,715

1986

29.15

107,255

FINANCIAL SERVICES
335,568
PT Astra Multi Finance
1,893,302
PT Astra Sedaya Finance
128,132
PT Sedaya Pratama
90,686
PT Estika Sedaya Finance
117,187 PT Stacomitra Sedaya Finance
PT Swadharma Bakti Sedaya
141,171
Finance

2,843,823

2,611,048

AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari Tbk.
and subsidiaries(iii)

722,881

INFORMATION
TECHNOLOGY
PT Astra Graphia Tbk.
and subsidiaries (iii)

205,586

HEAVY EQUIPMENT
PT Traktor Nusantara
and subsidiary

867,138
12,257
102,013
231,864
146,877

OTHERS
PT Astratel Nusantara
and subsidiaries
PT Astra Persada Raya
PT Brahmayasa Bahtera
PT Intertel Nusaperdana
PT Suryaraya Prawira

1995

63.26

1975

76.95

1974

1992
1996
1970
1989
1994

704,664

75.48

100.00
100.00
100.00
100.00
100.00

233,480

1,008,221
11,212
101,934
351,321
93,250

(i)

Pada tahun 2003, PT Aryaloka Sentana telah digabungkan


dengan PT Arya Kharisma (lihat Catatan 3c).
(ii) Tidak dikonsolidasi sejak tanggal 1 Agustus 2003 (lihat Catatan
3c).
(iii) Terdilusi sebagai akibat adanya saham baru sehubungan dengan
opsi pemilikan saham karyawan.

In 2003, PT Aryaloka Sentana merged with PT Arya


Kharisma (refer to Note 3c).
(ii) No longer consolidated since 1 August 2003 (refer to Note
3c).
(iii) Diluted as a result of additional new shares issued in respect
of employee stock options.

Seluruh anak perusahaan berdomisili di Indonesia


kecuali Astra Overseas Finance BV yang berdomisili
di Belanda.

All subsidiaries are domiciled in Indonesia except


for Astra Overseas Finance BV, which is domiciled
in the Netherlands.

Terdapat anak perusahaan langsung dan tidak langsung


dikontrol yang tidak dikonsolidasi karena anak
perusahaan tersebut dalam proses likuidasi dan/atau
tidak material. Anak perusahaan yang dimaksudkan
adalah Cambodia Astra Motor Ltd, Myanmar Astra
Chinte Motor Ltd, Astra International (HK) Ltd, Eutas
Investment Pte Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki
Teknik Pratama, dan PT Suryaraya Persada.

There are subsidiaries directly and indirectly


controlled, which are not consolidated as these
subsidiaries are in the process of liquidation and/or
are not material. These subsidiaries are Cambodia
Astra Motor Ltd, Myanmar Astra Chinte Motor Ltd,
Astra International (HK) Ltd, Eutas Investment Pte
Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki Teknik Pratama,
and PT Suryaraya Persada.

(i)

Halaman - 14 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

1.

UMUM (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

1.

GENERAL (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2003, Cambodia Astra


Motor Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki Teknik
Pratama, dan PT Suryaraya Persada telah dilikuidasi.

As at 31 December 2003, Cambodia Astra Motor


Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki Teknik Pratama,
and PT Suryaraya Persada have been liquidated.

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi


Perseroan adalah sebagai berikut:

The members of the Company's Boards of


Commissioners and Directors are as follows:

Komisaris Kehormatan

31/12/2003

31/12/2002

Abdul Rachman Ramly

Abdul Rachman Ramly

Board of Commissioners

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Theodore Permadi Rachmat
Wakil Presiden Komisaris Benny Subianto
Komisaris Independen:
Benjamin Arman Suriadjaya
Juwono Sudarsono
Mari Elka Pangestu
Djunaedi Hadisumarto
Motonobu Takemoto
Patrick Morris Alexander
Komisaris:
Anthony John Liddell Nightingale
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter
Brian Richard Keelan
Adam Phillip Charles Keswick

Theodore Permadi Rachmat


Benny Subianto
Sri Mulyani Indrawati
Benjamin Arman Suriadjaya
Juwono Sudarsono
Motonobu Takemoto

Anthony John Liddell Nightingale


Vimala Menon
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter

Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur:

Budi Setiadharma
Michael Dharmawan Ruslim
Danny Bonifasius Walla
Kour Nam Tiang
John Stuart Anderson Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja

Budi Setiadharma
Michael Dharmawan Ruslim
Danny Bonifasius Walla
Kour Nam Tiang
John Stuart Anderson Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja

Commissioners:

KEBIJAKAN

AKUNTANSI

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak


perusahaan telah disusun oleh direksi dan selesai
pada tanggal 17 Maret 2004.

President Director
Vice President Director
Directors:

As at 31 December 2003, the Company and


subsidiaries had approximately 50,500 permanent
employees (2002: 51,100) with total employee costs
for the year ended 31 December 2003 of
approximately Rp 1.90 trillion (2002: Rp 1.58
trillion).

Pada tanggal 31 Desember 2003, Perseroan dan anak


perusahaan mempunyai karyawan tetap kurang lebih
50.500 orang (2002: 51.100) dengan jumlah biaya
karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2003 adalah kurang lebih Rp 1,90 triliun
(2002: Rp 1,58 triliun).

IKHTISAR
PENTING

President Commissioner
Vice President Commissioner
Independent Commissioners:

Board of Directors

Direksi

2.

Honorary Chairman

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES
The consolidated financial statements of the
Company and subsidiaries were prepared by the
directors and completed on 17 March 2004.

Halaman - 15 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting


yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.

Presented below are the significant accounting


policies adopted in preparing the consolidated
financial statements, which are in conformity with
generally accepted accounting principles in
Indonesia.

a.

a.

Dasar penyusunan
konsolidasian

laporan

keuangan

Basis of preparation of the consolidated


financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun


berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali
untuk investasi efek yang diklasifikasi sebagai
untuk diperdagangkan dan tersedia untuk
dijual dan instrumen derivatif yang seluruhnya
disajikan sebesar nilai wajarnya serta aktiva tetap
tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan
peraturan pemerintah (lihat Catatan 2j, 2l dan 2n).

The consolidated financial statements have been


prepared on the basis of historical cost, except
for investments in securities classified as
trading and available for sale and
derivative financial instruments, which are all
valued at fair value, and certain fixed assets
which are stated at revalued amounts in
accordance with government regulations (refer
to Notes 2j, 2l and 2n).

Laporan keuangan konsolidasian juga disusun


dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis),
kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have also


been prepared on the basis of the accruals
concept, except for the consolidated statements
of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan


menggunakan
metode
langsung
dengan
mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup
kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah
dikurangi dengan cerukan.

The consolidated statements of cash flows are


prepared based on the direct method by
classifying cash flows on the basis of operating,
investing and financing activities. For the
purpose of the statements of cash flows, cash
and cash equivalents include cash on hand, cash
in bank, and short-term investments with a
maturity of three months or less, net of
overdrafts.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi


penggunaannya baik untuk melunasi pokok
pinjaman dan biaya bunga, maupun yang
ditempatkan sebagai margin deposits untuk
fasilitas letter of credit, guarantee deposits atau
untuk menampung dana hasil penerbitan saham
baru serta dana hasil penjualan aktiva Perseroan
disajikan sebagai Kas dan deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya.

Cash and time deposits which are either


restricted for loan principal repayments and
interest payments and placed as margin deposits
for letter of credit facilities, guarantee deposits,
or resulted from the net proceeds of any share
issuance, and the net proceeds of assets sales of
the Company, are classified as Restricted cash
and time deposits.

Deposito berjangka dengan jangka waktu


penempatan lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih
dari satu tahun disajikan sebagai Investasi jangka
pendek.

Time deposits with a maturity of more than three


months but not more than one year are classified
as Short-term investments.

Seluruh angka dalam laporan keuangan


konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.

Figures in the consolidated financial statements


are rounded to and stated in millions of Rupiah,
unless otherwise stated.

Halaman - 16 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan


aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember
2003 dan 2002 dan hasil usaha untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari
Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana:

The
consolidated
financial
statements
incorporate the assets and liabilities as at 31
December 2003 and 2002 and results of
operations for the years then ended of the
Company and entities in which:

Perseroan memiliki penyertaan saham dengan


hak suara lebih dari 50% baik langsung
maupun tidak langsung dan Perseroan
memiliki kemampuan untuk mengendalikan
perusahaan-perusahaan tersebut; atau

the Company has direct or


indirect
ownership of more than 50% of the voting
rights and the Company has the ability to
control; or

Perseroan memiliki penyertaan sebesar atau


kurang dari 50% tetapi dapat dibuktikan
adanya kemampuan untuk mengendalikan.

the Company has equal or less than 50% but


the Company has the ability to control.

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara


perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan
konsolidasian.

All material transactions and balances between


consolidated companies have been eliminated
in preparing the consolidated financial
statements.

Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas


perusahaan-perusahaan
yang
dikendalikan
Perseroan disajikan terpisah pada laporan laba
rugi dan neraca konsolidasian.

Minority interests in the results and equity of


controlled entities are shown separately in the
consolidated statements of income and balance
sheets respectively.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh


dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut
dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian
sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila
pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil
usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam
laporan keuangan konsolidasian untuk periode
dimana pengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained during a


financial year, its results are included in the
consolidated statement of income from the date
on which control commences. Where control
ceases during a financial year, its results are
included in the consolidated financial statements
for the part of the year during which control
existed.

Aktiva dan kewajiban anak perusahaan yang


berkedudukan di luar Indonesia, dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia yang berlaku pada akhir tahun
yang bersangkutan. Pendapatan dan beban
dijabarkan dengan kurs transaksi atau kurs
rata-rata selama tahun yang bersangkutan jika
pendapatan dan beban diperoleh atau terjadi
secara merata sepanjang tahun itu. Selisih yang
timbul dari penjabaran laporan keuangan anak
perusahaan yang berkedudukan di luar Indonesia
disajikan dalam akun Akumulasi selisih kurs
karena penjabaran laporan keuangan dalam
kelompok ekuitas pada neraca konsolidasian.

The assets and liabilities of foreign subsidiaries,


based outside of Indonesia, are translated into
Rupiah amounts based on middle rates
published by Bank Indonesia as at year-end.
Revenue and expenses have been translated
using the rate on the date of the transaction, or
an average rate when revenues and expenses are
earned and incurred uniformly throughout the
year. The resulting differences arising from
translation of foreign subsidiaries financial
statements are presented as "Exchange
difference due to financial statement
translation" under the equity section in the
consolidated balance sheets.

Halaman - 17 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

AKUNTANSI

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)

c.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation (continued)

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
telah diterapkan secara konsisten oleh anak-anak
perusahaan kecuali jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in preparing


the consolidated financial statements have been
consistently applied by the subsidiaries unless
otherwise stated.

Goodwill merupakan selisih lebih antara harga


perolehan investasi dengan nilai wajar aktiva
bersih pada saat perolehan investasi. Goodwill
diamortisasi selama 20 tahun dengan
menggunakan metode garis lurus, dengan
pertimbangan bahwa taksiran masa manfaat
ekonomis aktiva utama yang diakuisisi adalah 20
tahun.

Goodwill represents the excess of the acquisition


cost over the fair value of the net assets at the
date of acquisition. Goodwill is amortised over a
period of 20 years using the straight-line
method, with consideration that the estimated
useful lives of the main assets acquired through
the investments is 20 years.

Lihat Catatan 2i untuk kebijakan akuntansi


transaksi ekuitas anak perusahaan, perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities
(perusahaan afiliasi).

Refer to Note 2i for the accounting policy


related to equity transactions of subsidiaries,
associates and jointly controlled entities
(affiliates).

Transaksi
dengan
pihak-pihak
mempunyai hubungan istimewa

yang

c.

Transactions with related parties

Perseroan dan anak perusahaan mempunyai


transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Definisi pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang dipakai
adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK
No. 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa.

The Company and subsidiaries have


transactions with related parties. The definition
of related parties used is in accordance with
PSAK No. 7 Related Party Disclosures.

Seluruh transaksi yang material dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian.

All major transactions with related parties are


disclosed in the notes to the consolidated
financial statements.

d. Piutang usaha dan lain-lain

d.

Piutang usaha dan lain-lain dinyatakan dalam


jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan
piutang ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan
review atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang
dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan
tidak akan tertagih.

Halaman - 18 - Page

Trade and other receivables


Trade and other receivables are stated net of a
provision for doubtful accounts, based on a
review of the collectibility of outstanding
amounts. Accounts are written-off as bad debts
during the period in which they are determined
to be not collectible.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.

f.

AKUNTANSI

Persediaan

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
e.

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih


rendah antara harga perolehan dan nilai bersih
yang dapat direalisasi. Harga perolehan pada
umumnya ditentukan dengan menggunakan
metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi,
barang dalam proses dan suku cadang, kecuali
pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan
dengan menggunakan metode masuk pertama,
keluar pertama; dan metode identifikasi khusus
untuk unit Completely-Knocked-Down (CKD)
dan Completely-Built-Up (CBU). Nilai bersih
yang dapat direalisasi adalah estimasi harga
penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi
taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net


realisable value. Cost is generally determined
by the weighted average method for finished
goods, work-in-process and spare parts, except
for certain subsidiaries for which, cost is
determined by the first-in, first-out method; and
by the specific identification method for
Completely-Knocked-Down (CKD) and
Completely-Built-Up (CBU) units. Net
realisable value is the estimated selling price in
the ordinary course of business, less the cost of
completion and selling expenses.

Pada tahun 2002, harga perolehan persediaan pada


umumnya ditentukan dengan menggunakan
metode masuk pertama, keluar pertama untuk
barang jadi dan barang dalam proses. Dengan
penerapan system komputerisasi yang baru
Perseroan dan anak perusahaan tertentu telah
merubah metode penilaian persediaannya menjadi
metode rata-rata.

In 2002, the cost of inventory was generally


determined by the first-in, first-out method for
finished goods and work-in process. With the
implementation of the new computer system, the
Company and certain subsidiaries have changed
their method to weighted average.

Dampak dari perubahan metode tersebut terhadap


laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2002 adalah tidak material. Sehingga,
untuk tujuan komparatif laporan keuangan untuk
tahun 2002 tidak disajikan ulang.

The impact of the change in method on the


financial statements for the years ended 31
December 2002 is not considered to be material.
Accordingly, for comparative purposes the
financial statements for 2002 have not been
restated.

Dampak dari perubahan tersebut terhadap laporan


keuangan 2003 juga tidak material.

The impact of the change on the 2003 financial


statements is also not considered to be material.

Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak


lancar
ditentukan
berdasarkan
estimasi
penggunaan atau penjualan dari masing-masing
jenis persediaan di masa yang akan datang.

A provision for obsolete and slow moving


inventory is determined on the basis of estimated
future usage or sale of individual inventory
items.

Piutang pembiayaan konsumen

f.

Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar


jumlah yang telah dikurangi dengan bagian
pembiayaan bersama (baik untuk yang dengan
recourse maupun yang tanpa recourse),
pendapatan pembiayaan konsumen yang
ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada
saat terjadinya.

Halaman - 19 - Page

Consumer financing receivables


Consumer financing receivables are stated net of
joint financing (both with and without recourse),
unearned consumer finance income, and
allowance for doubtful accounts. Recoveries
from written off receivables are recognised as
other income upon receipt.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
f.

g.

AKUNTANSI

Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
f.

Consumer financing receivables (continued)

Pendapatan pembiayaan konsumen yang


ditangguhkan merupakan selisih antara jumlah
keseluruhan pembayaran angsuran yang akan
diterima dengan jumlah pokok pembiayaan.
Pendapatan tangguhan ini akan diakui sebagai
penghasilan selama jangka waktu kontrak
berdasarkan suatu tarif pengembalian yang
dihitung secara berkala atas nilai investasi bersih
terhitung sejak pembiayaan konsumen dimulai.

Unearned consumer finance income is the


difference between total instalments to be
received from consumers and total financing.
This is recognised as earned income over the
term of the contract based on a constant rate of
return on the net investment commencing at the
time the consumer finance contract is executed.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan


konsumen berakhir diperlakukan sebagai
pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan
keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Early termination is treated as a cancellation of


an existing contract and the resulting gain or
loss is recorded in the consolidated statements
of income.

Dalam pembiayaan bersama, anak perusahaan


berhak untuk menetapkan tingkat bunga yang
lebih tinggi yang akan dibebankan kepada
konsumen daripada tingkat bunga yang ditetapkan
dalam perjanjian pembiayaan bersama. Selisihnya
merupakan pendapatan dari transaksi pembiayaan
bersama.

For joint financing arrangements, the subsidiary


has the right to set higher interest rates to
customers than that stated in the joint financing
agreement. The difference is recognised as
revenue from joint financing transactions.

Investasi bersih dalam sewa guna usaha

g.

Net investment in direct financing leases

Investasi bersih dalam sewa guna usaha


dinyatakan sebesar jumlah piutang sewa guna
usaha ditambah dengan nilai sisa pada akhir masa
sewa guna usaha dikurangi dengan pendapatan
sewa guna usaha yang ditangguhkan, simpanan
jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Selisih
antara nilai piutang sewa guna usaha dan nilai
tunainya diakui sebagai pendapatan sewa guna
usaha yang ditangguhkan.

Net investment in direct financing leases is


stated at the leases receivable plus the residual
value at the end of the leasing period, net of
unearned lease income, security deposits, and
allowance for doubtful accounts. The difference
between the lease receivable and its present
value is recognised as unearned lease income.

Pendapatan sewa guna usaha yang ditangguhkan


dialokasikan secara konsisten sebagai pendapatan
tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat
pengembalian berkala atas investasi bersih.

Unearned lease income is allocated consistently


as current year income based on a constant rate
of return on the net investment.

h. Kewajiban anjak piutang

h. Factoring liability

Dana yang diterima dari anjak piutang dengan


recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang
sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih
antara jumlah piutang yang dialihkan dengan dana
yang diterima ditambah retensi, jika ada, diakui
sebagai beban bunga selama periode anjak
piutang.

Halaman - 20 - Page

Funds received from factoring with recourse


transactions are recognised as a factoring
liability in the amount of the transferred
receivable. The difference between the amount
of the transferred receivables and the funds
received plus the retention, if any, is recognised
as interest expense over the factoring period.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
i.

AKUNTANSI

Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly


controlled entities

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
i.

Investments in associates and jointly controlled


entities

Investasi pada perusahaan dimana Perseroan dan


anak perusahaan memiliki antara 20% hingga 50%
hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan
tetapi tidak mengendalikan (perusahaan asosiasi)
dan perusahaan dimana Perseroan memiliki 50%
atau lebih hak suara tetapi dikendalikan secara
bersama dengan pemegang saham lain (jointly
controlled
entities),
dibukukan
dengan
menggunakan metode ekuitas (equity method).

Investments in companies in which the Company


and subsidiaries have 20% to 50% of the voting
rights, and over which the Company and
subsidiaries exert significant influence, but
which it does not control (associates), and
entities in which the Company has 50% or more
of the voting rights but are controlled jointly
with another shareholder (jointly controlled
entities), are accounted for by the equity method.

Berdasarkan metode ini biaya perolehan investasi


akan ditambahkan atau dikurangi dengan bagian
Perseroan atau anak perusahaan atas laba/(rugi)
bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities sejak tanggal perolehannya dan perolehan
dividen. Kerugian yang melebihi nilai tercatat
investasi diakui bila Perseroan atau anak
perusahaan mempunyai komitmen untuk
menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin
kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities.

Based on this method, the cost of investment is


increased/(decreased) by the Company's and
subsidiaries' share in the net income/(losses) of
the associate and jointly controlled entities from
the date of acquisition and dividends
distribution. Once an investment's carrying
value has been reduced to zero, further losses
are taken up if the Company or subsidiaries
have committed to provide financial support to,
or have guaranteed the obligations of, the
associates and jointly controlled entities.

Bagian atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi


dan jointly controlled entities disajikan setelah
dikurangi dengan amortisasi selisih antara harga
perolehan investasi dengan bagian Perseroan atau
anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih
yang diperoleh pada saat perolehan (goodwill).
Amortisasi dihitung dengan metode garis lurus,
pada umumnya untuk jangka waktu 20 tahun.

Equity in the net income/(losses) of associates


and jointly controlled entities is adjusted for the
difference between the cost of the investment and
the Companys or subsidiaries proportionate
share in the underlying fair value of the net
assets at the date of acquisition (goodwill)
using straight-line amortisation, generally over
20 years.

Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi


antara Perseroan dan anak perusahaan dengan
perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan
dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities tersebut; rugi yang belum direalisasi juga
dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa
dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan
atas nilai aktiva yang ditransfer.

Unrealised gains on transactions between the


Company and its subsidiaries with its associates
and jointly controlled entities are eliminated to
the extent of the Companys interest in the
associates and jointly controlled entities;
unrealised losses are also eliminated unless the
transaction provides evidence of an impairment
of the asset transferred.

Transaksi ekuitas yang mempengaruhi persentase


pemilikan dan ekuitas perusahaan afiliasi dicatat
sebagai Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan afiliasi dalam kelompok ekuitas pada
neraca konsolidasian.

Equity transactions affecting the percentage of


ownership and equity of affiliates are shown as
"Difference arising from equity transactions of
affiliates" under the equity section in the
consolidated balance sheets.

Halaman - 21 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
i.

j.

AKUNTANSI

Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly


controlled entities (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
i.

Investments in associates and jointly controlled


entities (continued)

Penyisihan dilakukan apabila terjadi penurunan


nilai jangka panjang.

Provisions are made for long-term impairment


in value.

Investasi pada Konsorsium Intertel-Astratel


dibukukan dengan menggunakan metode ekuitas
(lihat Catatan 27f).

Investment in Intertel-Astratel Consortium is


accounted for by the equity method (refer to
Note 27f).

Investasi pada efek hutang dan ekuitas

j.

Investments in debt and equity securities

Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai


wajarnya tidak tersedia, diakui dengan harga
perolehannya dan penyisihan penurunan nilai
investasi
dilakukan
apabila
manajemen
menyimpulkan bahwa nilai investasi telah
mengalami penurunan yang signifikan atau
permanen.

Investments in debt and equity securities that do


not have readily determinable fair values are
stated at cost and a provision is only made
where, in the opinion of management, there has
been a significant reduction or a permanent
decline in the value of the investment.

Untuk investasi pada efek hutang dan ekuitas yang


nilai wajarnya tersedia, manajemen menentukan
klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada
saat perolehan dan mengevaluasi ulang klasifikasi
tersebut pada setiap tanggal neraca.

For investments in debt and equity securities


that have readily determinable fair values,
management determines the appropriate
classification of its investments at the time of
purchase and re-evaluates such determinations
at each balance sheet date.

Efek hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki


hingga jatuh tempo apabila Perseroan dan anak
perusahaan bermaksud dan mampu untuk
memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek
tersebut diakui pada harga perolehan setelah
dikurangi dengan diskonto atau premium yang
belum diamortisasi.

Debt securities are classified as held to maturity


when the Company and subsidiaries have the
intent and ability to hold the securities to
maturity. Held to maturity securities are stated
at cost net of unamortised discount or premium.

Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki


untuk dijual dalam waktu dekat diklasifikasikan
sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui
dengan nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasi diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian.

Debt and equity securities that are purchased


and held principally for the purpose of selling
them in the near future are classified as trading
securities and carried at fair value, with
unrealised gains and losses recognised in the
consolidated statements of income.

Efek hutang yang tidak diklasifikasikan baik


sebagai dimiliki hingga jatuh tempo maupun yang
diperdagangkan, dan efek ekuitas yang tidak
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan,
diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk
dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
disajikan sebagai komponen terpisah Akumulasi
penyesuaian nilai wajar investasi di bagian
ekuitas.

Debt securities not classified as either held to


maturity securities or trading securities, and
equity securities not classified as trading are
classified as available for sale securities and
carried at fair value, with unrealised gains and
losses reported as a separate component of
equity, Investment fair value revaluation
reserve.

Halaman - 22 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
j.

k.

l.

AKUNTANSI

Investasi pada efek hutang dan ekuitas


(lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
j.

Investments in debt and equity securities


(continued)

Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan


metode rata-rata tertimbang.

Cost of securities sold is determined on the


weighted average method.

Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui


pada saat diumumkan.

Dividends from investments in equity securities


are recognised when declared.

Proyek perkebunan plasma

k.

Plasma projects

Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap


pengembangan perkebunan plasma sampai
perkebunan tersebut siap dikonversi dikapitalisasi
ke akun perkebunan plasma. Pengembangan
perkebunan ini dibiayai oleh kredit investasi
perkebunan plasma yang diperoleh dari bank atau
pembiayaan
sendiri.
Akumulasi
biaya
pengembangan perkebunan plasma disajikan
sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan
kredit investasi perkebunan plasma yang diterima,
dicatat sebagai akun Proyek perkebunan plasma bersih.

Costs incurred during the development phase up


to conversion of plasma plantations (hand over
of the plantation to plasma farmers) are
capitalised to the plasma plantation account.
Development of the plasma plantations is
financed by plasma plantation investment credits
from banks or are self-financed. The
accumulated development costs are presented
net of investment credit receipts, as Plasma
projects - net.

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan


dengan nilai konversi (nilai yang disepakati oleh
bank, anak perusahaan dan petani) perkebunan
plasma dibebankan pada laporan laba rugi
konsolidasian.

The
difference
between
accumulated
development costs and conversion value (agreed
amount between banks, subsidiaries and
farmers) of plasma plantations is charged to the
consolidated statements of income.

Aktiva tetap dan penyusutan

l.

Fixed assets and depreciation

Pemilikan langsung

Direct ownership

Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan,


kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai
kembali sesuai dengan peraturan Pemerintah yang
berlaku yang dinyatakan dengan nilai revaluasi,
dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Selisih
yang timbul dari penilaian kembali aktiva tetap
dikreditkan ke akun Selisih penilaian kembali
aktiva tetap yang disajikan pada bagian ekuitas.

Fixed assets are stated at cost, except for certain


fixed assets which are stated at revalued
amounts in accordance with Government
regulations, less accumulated depreciation. The
difference resulting from the revaluation of such
fixed assets is credited to the Fixed assets
revaluation reserve account presented in the
equity section.

Biaya-biaya piranti lunak komputer yang terjadi


selama tahap awal proyek dan setelah tahap
implementasi dibebankan pada tahun berjalan.
Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap
pengembangan aplikasi dikapitalisasi.

Computer software costs that are incurred


during the preliminary project and post
implementation stages are expensed. Costs
incurred during the application development
stage are capitalised.

Halaman - 23 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

AKUNTANSI

Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
l.

Fixed assets and depreciation (continued)

Pemilikan langsung (lanjutan)

Direct ownership (continued)

Penyusutan pada umumnya dihitung dengan


menggunakan metode garis lurus, kecuali untuk
aktiva tetap tertentu yang dimiliki oleh PT Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN),
yang adalah anak perusahaan hingga terjadinya
dekonsolidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 3c).
TMMIN menghitung penyusutan seluruh aktiva
tetapnya dengan menggunakan metode saldo
menurun ganda kecuali untuk bangunan dan
fasilitasnya, dimana bangunan dan fasilitasnya
disusutkan dengan metode garis lurus. Penyusutan
tersebut dihitung berdasarkan estimasi masa
manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun/Years

Depreciation is generally calculated on the


straight-line method, except for certain fixed
assets of PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia (TMMIN), a subsidiary until
deconsolidation in 2003 (refer to Note 3c).
TMMIN calculated depreciation using the
double declining method for all fixed assets
except for buildings and improvements, which
used the straight line method. Depreciation is
calculated based on the estimated useful lives of
the assets as follows:

Perseroan/
Company

Bangunan dan fasilitasnya


Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Tanaman menghasilkan
Alat-alat berat yang disewakan

Anak perusahaan/
Subsidiaries

4 - 30
4-5
5
4-5
-

4 - 25
2 - 20
4-8
2 - 10
20
5

Buildings and
building improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Mature plantations
Heavy equipment for lease

Hak atas tanah tidak diamortisasi.

Land rights are not amortised.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai


beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang
memberikan
manfaat
ekonomis
berupa
peningkatan kapasitas atau mutu produksi,
dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif
penyusutan yang sesuai.

The cost of repairs and maintenance is charged


as an expense as incurred. Expenditures that
extend the future life of assets or provide further
economic benefits by increasing capacity or
quality of production are capitalised and
depreciated based on applicable depreciation
rates.

Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai


yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva
akan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali, yaitu nilai tertinggi antara
harga jual neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater


than its estimated recoverable amount, it is
written down immediately to its recoverable
amount, which is determined as being the higher
of net selling price or value in use.

Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau


dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan
konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang
dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposed


of, their carrying values and the related
accumulated depreciation are eliminated from
the consolidated financial statements, and the
resulting gains and losses on the disposal of
fixed assets are recognised in the consolidated
statements of income.

Halaman - 24 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.

AKUNTANSI

Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
l.

Fixed assets and depreciation (continued)

Pemilikan langsung (lanjutan)

Direct ownership (continued)

Akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman,


pemupukan, pemeliharaan dan biaya tidak
langsung lainnya dikapitalisasi sebagai Aktiva
dalam penyelesaian - tanaman belum
menghasilkan. Biaya tersebut direklasifikasi ke
akun Tanaman menghasilkan pada saat tanaman
yang bersangkutan siap menghasilkan. Penyusutan
mulai dibebankan pada saat tanaman siap untuk
menghasilkan.

The accumulated costs of field preparation,


planting, fertilisers, maintenance and overheads
are capitalised as Assets under construction immature plantations. These costs are
reclassified to Mature plantations when the
plantations becomes productive and are ready
for use. Depreciation is charged from the date
when a plantation is mature.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik, dan


pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai Aktiva
dalam penyelesaian - bangunan dan mesin. Biaya
tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada
saat proses konstruksi atau pemasangan selesai.
Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva
tersebut mulai digunakan.

The accumulated costs of the construction of


buildings and plant and the installation of
machinery are capitalised as Assets under
construction buildings and machinery. These
costs are reclassified to the fixed asset accounts
when the construction or installation is
complete. Depreciation is charged from the date
when assets are brought into use.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti


diskonto dan keuntungan atau kerugian selisih
kurs, baik yang secara langsung ataupun tidak
langsung digunakan untuk mendanai suatu proses
pembangunan qualifying asset, dikapitalisasi
hingga saat proses pembangunan tersebut selesai.
Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan
untuk perolehan qualifying asset, jumlah yang
dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang
terjadi selama tahun berjalan, dikurangi dengan
pendapatan investasi jangka pendek dari
pinjaman tersebut.

Interest and other borrowing costs, such as


discount fees, and foreign exchange gains or
losses on loans either directly or indirectly used
in financing construction of a qualifying asset
are capitalised up to the date when construction
is complete. For borrowings directly attributable
to a qualifying asset, the amount to be
capitalised is determined as the actual
borrowing costs incurred during the year, less
any income earned on the temporary investment
of such borrowings.

Untuk pinjaman yang tidak secara khusus


digunakan untuk perolehan qualifying asset,
jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi
ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi
tertentu terhadap pengeluaran untuk qualifying
asset tersebut.

For borrowings that are not directly attributable


to a qualifying asset, the amount to be
capitalised is determined by applying a
capitalisation rate to the amount expended on
the qualifying asset.

Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang


dari biaya pinjaman terhadap seluruh saldo
pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan
mengecualikan jumlah pinjaman yang secara
khusus digunakan untuk perolehan qualifying
asset tertentu.

The capitalisation rate is the weighted average


of the borrowing costs applicable to the total
borrowings outstanding during the period,
excluding borrowings directly attributable to
finance certain qualifying assets.

Halaman - 25 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.

AKUNTANSI

Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
l.

Fixed assets and depreciation (continued)

Aktiva sewa guna usaha

Fixed assets under finance leases

Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna


usaha pembiayaan disajikan sebesar nilai tunai
dari jumlah pembayaran minimum sewa guna
usaha ditambah harga opsi pada akhir periode
sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan
setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai
pelunasan kewajiban atau hutang dan pembayaran
beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan
dengan menggunakan metode yang sama dengan
aktiva yang dimiliki secara langsung.

Fixed assets acquired by means of finance leases


are presented at the present value of the
minimum lease payments plus purchase option
at the end of the lease term. A corresponding
liability is also established and each lease
payment is allocated between the liability and
finance charges. The assets are depreciated
similarly to owned assets.

Keuntungan atau kerugian atas transaksi penjualan


dan penyewaan kembali dimana penyewaan
kembali tersebut merupakan sewa guna usaha
pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi
selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha
yang bersangkutan dengan menggunakan metode
garis lurus.

Gains or losses on sale-and-leaseback


transactions, in which the leaseback is a finance
lease, are deferred and amortised over the
remaining useful lives of the leased assets using
the straight-line method.

m. Biaya tangguhan
Biaya tangguhan terdiri dari biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan izin atas tanah dan biaya tangguhan
lainnya dan diamortisasi selama masa manfaat
masing-masing biaya.
n. Instrumen keuangan derivatif

m. Deferred charges
Deferred charges consist of costs associated
with the acquisition or renewal of legal titles
and other deferred charges and are amortised
over the expected beneficial period.

n. Derivative financial instruments

Dalam rangka penerapan kebijakan manajemen


risiko, Perseroan dan anak perusahaan secara
berkala melakukan kontrak berjangka valuta asing
dan kontrak swap valuta asing dengan pihak lain.

In implementing their risk management policies,


the Company and certain subsidiaries
periodically enter into forward foreign currency
contracts and foreign currency swap contracts
with external counterparties.

Untuk dapat menggunakan akuntansi lindung nilai,


PSAK 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai mengharuskan beberapa
persyaratan tertentu untuk dipenuhi antara lain
mengenai dokumentasi sejak tanggal dimulainya
lindung nilai.

To qualify for hedge accounting, PSAK 55


Accounting for Derivative Instruments and
Hedging Activities requires certain criteria to
be met, including documentation required to
have been in place at the inception of the hedge.

Changes in the fair value of derivatives that do


Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak
not meet the criteria of a hedge are recorded in
memenuhi kriteria lindung nilai diakui pada
the consolidated statements of income. Changes
laporan laba rugi konsolidasian. Sedangkan
in the fair value in respect of hedges are
perubahan nilai wajar yang berhubungan dengan
principally treated in accordance with the
lindung nilai pada dasarnya diperlakukan sesuai
treatment of the hedged item.
dengan perlakuan terhadap unsur yang
dilindungnilaikan.
Halaman - 26 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
o.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

AKUNTANSI

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
o.

Foreign currency transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam


Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva
dan kewajiban moneter dalam mata uang asing,
dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal
neraca.

Transactions denominated in a foreign currency


are converted into Rupiah at the exchange rate
prevailing at the date of the transactions. At the
balance sheet date, monetary assets and
liabilities denominated in a foreign currency are
translated at the exchange rates prevailing at
that date.

Kurs utama berdasarkan kurs tengah yang


diterbitkan Bank Indonesia yang digunakan adalah
sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):

The major exchange rates used, based on the


middle rates published by Bank Indonesia, are
as follows (in full Rupiah):

2003
Pounds Sterling Inggris (GBP)
Dolar Amerika Serikat (US$)
Euro Eropa (EUR)
Yen Jepang (JPY)

2002

15,076
8,465
10,643
79

14,335 Great Britain Pounds Sterling (GBP)


8,940
United States Dollars (US$)
9,370
European Euros (EUR)
75
Japanese Yen (JPY)
Exchange gains and losses arising on
transactions in foreign currency and on the
translation of foreign currency monetary assets
and liabilities are recognised in the consolidated
statements of income.

Keuntungan dan kerugian selisih nilai tukar yang


timbul dari transaksi atau penjabaran aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing
dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian.

p.

q.

Kompensasi berbasis saham

p.

Stock-based compensation

Perseroan dan anak perusahaan tertentu


memberikan opsi saham kepada para karyawan.
Beban kompensasi ditentukan pada tanggal
pemberian kompensasi berdasarkan nilai wajar
dari seluruh opsi saham yang diberikan dan diakui
pada laporan laba rugi konsolidasian selama
periode jasa diberikan atau periode vesting.

The Company and certain subsidiaries provide


stock options to employees. Compensation cost
is measured at grant date based on the fair value
of the stock options and is recognised in the
consolidated statements of income over the
service or vesting period.

Nilai wajar opsi yang diberikan dihitung dengan


menggunakan metode penentuan harga opsi
Black-Scholes.

The fair value of options granted is estimated


using the Black-Scholes option pricing model.

Rights

q.

Sehubungan dengan penerbitan Pinjaman dan


Obligasi Seri III dalam rangka restrukturisasi
pinjaman dan obligasi Perseroan pada tahun 1999,
Perseroan menerbitkan detachable rights. Rights
ini dapat diperdagangkan secara terpisah dari
pinjaman dan obligasi tersebut.

Halaman - 27 - Page

Rights
Detachable rights were issued in relation to the
issuance of Series III Loans and Bonds under
the debt restructuring of the Companys loans
and bonds in 1999 and can be traded separately
from the loans and bonds.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
q.

AKUNTANSI

Rights (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
q.

Rights ini dicatat sebesar nilai wajar dan diakui


sebagai bagian dari ekuitas Tambahan modal
disetor. Jumlah yang sama diakui sebagai
diskonto. Diskonto yang belum diamortisasi
dicatat sebagai pengurang nilai pokok pinjaman
dan obligasi, dan diamortisasi sesuai dengan
jangka waktu pinjaman dan obligasi tersebut.
Dana yang diperoleh pada saat eksekusi rights dan
jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar
rights yang bersangkutan akan dicatat sebagai
modal saham dan tambahan modal disetor.
r.

Pengakuan penghasilan dan beban

Rights (continued)
The rights are recorded at fair value and
recognised as part of equity as Additional
paid-in capital with the corresponding balance
recorded as discount. Unamortised discount is
presented as a deduction from the loans and
bonds and amortised over the period of the
loans and bonds. The funds received upon the
exercise of the rights and the amount allocated
as the fair value of such rights is recorded as
share capital and additional paid-in capital.

r.

Revenue and expense recognition

Penghasilan bersih adalah penghasilan Perseroan


dan anak perusahaan yang diperoleh dari
penjualan produk dan jasa, setelah dikurangi
diskon, retur, potongan penjualan, pajak penjualan
barang mewah dan pajak pertambahan nilai.

Net revenues represent revenue earned from the


sale of the Companys and subsidiaries
products and services, net of discounts, returns,
trade allowances, luxury sales and value added
taxes.

Penghasilan dari penjualan domestik diakui pada


saat barang ditagih dan siap untuk dikirimkan.
Penghasilan dari penjualan ekspor diakui pada
saat penyerahan barang di atas kapal pelabuhan
pengiriman. Penghasilan jasa diakui pada saat jasa
telah dilaksanakan.

Revenue from domestic sales of goods is


recognised when goods are billed and ready for
delivery. Revenue from export sales is
recognised upon shipment of the goods to the
customers. Revenue from rendering of services
is recognised when services are rendered.

Penghasilan dari penjualan real estate diakui


dengan menggunakan metode persentase
penyelesaian sepanjang memenuhi kriteria
tertentu.

Revenue from real estate sales is recognised


based on the percentage-of-completion method,
provided certain criteria are met.

Penghasilan dari piutang pembiayaan yang


merupakan selisih antara seluruh pembayaran
angsuran yang akan diterima dengan biaya
perolehan aktiva yang dibiayai, dicatat sebagai
penghasilan tangguhan dan diakui sebagai
penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak
pembiayaan. Penghasilan tersebut tidak diakui
apabila kolektibilitasnya diragukan.

Income from financing receivables, which is the


excess of aggregate instalment payments
collectible over the cost of financed assets, is
recorded as unearned income and subsequently
recognised as income over the term of the
respective financing contracts. Income is not
recognised when there is an indication that
collectibility is doubtful.

Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan


metode akrual.

Expenses are recognised as incurred on an


accruals basis.

Halaman - 28 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
s.

t.

u.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

AKUNTANSI

Perpajakan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
s.

Taxation

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat


aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan
metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan
diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Deferred income tax is provided using the


liability method, for all temporary differences
arising between the tax bases of assets and
liabilities and their carrying values for financial
reporting purposes. Currently enacted tax rates
are used to determine deferred income tax.

Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar


kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena
pajak di masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan.

Deferred tax assets are recognised to the extent


that it is probable that future taxable profit will
be available against which the deductible
temporary differences can be utilised.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui


pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan/banding pada saat
keputusan atas keberatan/banding tersebut telah
ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are


recorded when an assessment is received or, if
objection/appealed against, when the result of
the objection/appeal is determined.

Manfaat karyawan

t.

Employee benefits

Manfaat karyawan sehubungan dengan pensiun,


uang pisah, uang jasa, uang kompensasi hak dan
hak-hak lainnya diakui sesuai dengan masa kerja
karyawan yang bersangkutan.

Employee benefits related to retirement,


severance, service compensation payments and
other benefits are recognised when they accrue
to the employee.

Sehubungan dengan program pensiun manfaat


pasti, biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun
berjalan. Biaya jasa lalu diamortisasi selama
rata-rata sisa masa kerja dari karyawan. Metode
penilaian aktuarial yang digunakan oleh aktuaris
independen adalah metode projected benefit
dengan attained-age-normal dan dilakukan
minimal setiap tiga tahun sekali.

In respect of defined benefit retirement plans,


current service cost is expensed in the prevailing
period. Past service costs are amortised over
the average expected remaining working lives of
existing employees. The valuation method used
by the independent actuaries is the projected
benefit method with attained-age-normal and
is performed at least once every three years.

Transaksi restrukturisasi
sepengendali

antara

entitas

u. Restructuring transactions of entities under


common control

Dalam transaksi restrukturisasi antara entitas


sepengendali, selisih antara harga pengalihan
dengan nilai bukunya dicatat dalam akun Selisih
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
Akun tersebut disajikan sebagai salah satu unsur
ekuitas.

In restructuring transactions of entities under


common control, any difference between the
transfer price and the book value is recorded
under the account Difference arising from
restructuring transactions of entities under
common control and presented under the
equity section.

Halaman - 29 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

2.

IKHTISAR
KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
u.

v.

Transaksi restrukturisasi
sepengendali (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

AKUNTANSI

antara

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)

entitas

u. Restructuring transactions of entities under


common control (continued)

Saldo akun tersebut tidak berubah akibat


pengalihan lebih lanjut aktiva, kewajiban, saham
atau instrumen kepemilikan lainnya tersebut
kepada entitas lain.

The balance of this account does not change as


a result of a further transfer of assets, liabilities,
equity or other ownership instruments to another
entity.

Laba per saham

v.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi


laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by


dividing net income with the weighted average
number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan


membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan
yang disesuaikan dengan mengasumsikan konversi
efek berpotensi saham yang sifatnya dilutif. Laba
bersih disesuaikan untuk menghilangkan pengaruh
beban bunga dari efek berpotensi saham yang
sifatnya dilutif selama tahun bersangkutan.

Diluted earnings per share is computed by


dividing net income with the weighted average
number of shares outstanding during the year
adjusted to assume conversion of all dilutive
potential ordinary shares. Net income is
adjusted to eliminate the interest expense of the
dilutive potential ordinary shares during the
year.

w. Penggunaan estimasi

w. Use of estimates
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally accepted
accounting principles requires management to
make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities at
the date of the consolidated financial statements
and the reported amounts of revenues and
expenses during the reporting period. Actual
results could differ from those estimates.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan manajemen untuk membuat
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva
dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan
keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang
sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang
diestimasi.

3.

Earnings per share

AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI


USAHA,
DAN
RENCANA
PELEPASAN
SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN
PERUSAHAAN ASOSIASI
Akuisisi dan pelepasan perusahaan afiliasi,
restrukturisasi usaha dan rencana pelepasan signifikan
sepanjang tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

3.

MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS,


BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL
PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES

Significant acquisitions and disposals of affiliates,


business restructurings, and disposal plans in 2003
and 2002 are as follows:

Halaman - 30 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

3.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI


USAHA,
DAN
RENCANA
PELEPASAN
SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN
PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
a.

3.

Akuisisi signifikan

MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS,


BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL
PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
(continued)
a.

Major acquisitions

PT Gaya Motor

PT Gaya Motor

Pada tanggal 15 April 2003, Perseroan dan salah


satu anak perusahaan, PT Aryaloka Sentana
(ALS) (lihat Catatan 3c) mengakuisisi 1.500
saham prioritas dan 42.735 saham biasa PT Gaya
Motor yang dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara
Indonesia, sehingga kepemilikan efektif Perseroan
di PT Gaya Motor meningkat dari 75,92%
menjadi 100%.

On 15 April 2003, the Company and PT


Aryaloka Sentana (ALS), a subsidiary, (refer
to Note 3c) acquired 1,500 shares of preferred
stocks and 42,735 shares of common stocks of
PT Gaya Motor from PT Rajawali Nusantara
Indonesia. As a result, the Companys effective
ownership in PT Gaya Motor increased from
75.92% to 100%.

Rincian aktiva bersih yang diakuisisi dan goodwill


adalah sebagai berikut:

Details of net assets acquired and goodwill for


the restructuring are as follows:

Jumlah aktiva

164,543

Total assets

Jumlah kewajiban

(48,370)

Nilai wajar aktiva bersih (100%)

116,173

Fair value of net assets (100%)

Total liabilities

Harga perolehan
Nilai wajar aktiva bersih yang
diakuisisi (24,08%)

41,500

Purchase consideration

27,974

Fair value of net assets acquired (24.08%)

Goodwill

13,526

Goodwill

Goodwill diamortisasi selama 20 tahun.

Goodwill is being amortised over 20 years.

b. Pelepasan signifikan

Perusahaan induk/
Holding Company

b.

Pelepasan/
Disposal

Tanggal/
Date

Pelepasan tahun 2003/2003 disposals


PT Astra International Tbk. PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia *
04/07/2003
PT Astratel Nusantara
PT Pramindo Ikat
Nusantara **
30/09/2003
Pelepasan tahun 2002/2002 disposals
PT Astra International Tbk. PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
PT Astra Otoparts Tbk.
PT Adiwira Presisi Industri
PT Astratel Nusantara
PT Pramindo Ikat
Nusantara **

Major disposals

%
%
kepemilikan kepemilikan
sebelum
setelah
pelepasan/ pelepasan/
% interest
% interest
before
after
disposal
disposal

51.00

5.00

24.50

19.25

19/08/2002
28/08/2002

74.56
51.00

17/09/2002

35.00

*
Efektif sejak 30 September 2003 (Lihat Catatan 3c)
** Lihat Catatan 10 dan 27i.
*** Termasuk efek dari selisih transaksi perubahan ekuitas anak
perusahaan.

Halaman - 31 - Page

*
**
***

Aktiva
bersih yang
dijual/
Net assets
sold
Rp miliar/
Rp billion

403.50***

Laba/(rugi)
pelepasan/
Harga jual/ Profit/(loss)
Consideration on disposal
Rp miliar/
Rp miliar/
Rp billion
Rp billion

1,895.91

1,492.41

80.11

152.14

72.03

23.79
16.48

13.98
15.54

(9.81)
(0.94)

24.50

127.01

338.36

211.35

Effective on 30 September 2003 (Refer to Note 3c)


Refer to Notes 10 and 27i.
Includes the effect of equity transaction of subsidiaries.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

3.

AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI


USAHA,
DAN
RENCANA
PELEPASAN
SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN
PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
b.

c.

Pelepasan yang signifikan (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

3.

MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS,


BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL
PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
(continued)
b.

Major disposals (continued)

Pelepasan investasi pada PT Sumalindo Lestari


Jaya Tbk.

Disposal of investment in PT Sumalindo


Lestari Jaya Tbk.

Pada tanggal 19 Agustus 2002, Perseroan


menandatangani Akta Pengalihan Saham dengan
PT Sumber Graha Sejahtera untuk menyelesaikan
penjualan 74,56% investasinya di PT Sumalindo
Lestari Jaya (SLJ) dengan harga Rp 13,98
miliar. Pada tanggal yang sama Perseroan
menandatangani Perjanjian Pengalihan Piutang
untuk menjual tagihannya dari SLJ sejumlah US$
10,45 juta berikut bunganya sejumlah US$ 1,53
juta dari SLJ kepada PT Rifan Financindo Asset
Management dengan harga US$ 1 juta.

On 19 August 2002, the Company signed the


Share Transfer Deed with PT Sumber Graha
Sejahtera to finalise the disposal of its 74.56%
investment in PT Sumalindo Lestari Jaya
(SLJ) for Rp 13.98 billion. On the same date,
the Company signed on Assignment of
Receivable Agreement to dispose of its
receivable from SLJ of US$ 10.45 million,
together with interest of US$ 1.53 million to PT
Rifan Financindo Asset Management for US$ 1
million.

Restrukturisasi usaha

c.

Business restructuring

PT Astra Daihatsu Motor

PT Astra Daihatsu Motor

Pada tanggal 30 Agustus 2002, sebagai


pelaksanaan dari kesepakatan antara para
pemegang saham PT Astra Daihatsu Motor
(ADM), Daihatsu Motor Corporation (DMC)
menyetorkan modal sejumlah kurang lebih Rp
427,5 miliar kepada ADM untuk meningkatkan
kinerja produksi dan distribusi ADM.

On 30 August 2002, Daihatsu Motor


Corporation (DMC) contributed capital of
approximately Rp 427.5 billion to PT Astra
Daihatsu Motor (ADM) to improve ADMs
performance in production and distribution as
part of an agreement between the shareholders
of ADM.

Dengan setoran modal tersebut, kepemilikan


DMC atas saham ADM meningkat dari 40%
menjadi 61,75%, dan kepemilikan Perseroan atas
saham ADM berkurang dari 50% menjadi
31,87%.

As a result of the capital contribution, DMCs


ownership in ADM increased from 40% to
61.75%, and the Companys ownership
decreased from 50% to 31.87%.

Perseroan tetap berperan sebagai distributor mobil


Daihatsu di Indonesia dan didukung dengan kerja
sama yang lebih kuat dari DMC.

The Company continues to play its role as the


distributor of Daihatsu vehicles in Indonesia
and is supported by stronger collaboration with
DMC.

Halaman - 32 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

3.

AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI


USAHA,
DAN
RENCANA
PELEPASAN
SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN
PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
c.

Restrukturisasi usaha (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

3.

MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS,


BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL
PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
(continued)
c.

Business restructuring (continued)

PT Toyota Astra Motor

PT Toyota Astra Motor

Pada tanggal 20 Februari 2003, Perseroan dan


Toyota Motor Corporation (TMC), sebagai
pemegang saham PT Toyota Astra Motor (TAM
Lama), menandatangani Nota Kesepahaman
untuk melakukan reorganisasi usaha Toyota di
Indonesia dengan memisahkan aktivitas bidang
manufaktur dan distribusi dalam dua entitas yang
berbeda.

On 20 February 2003, the Company and Toyota


Motor Corporation (TMC), as the
shareholders of PT Toyota Astra Motor (Old
TAM), entered into a Memorandum of
Understanding in respect of the reorganisation
of the Toyota business in Indonesia by splitting
the manufacturing and distribution activities
into two separate entities.

Pada tanggal 6 Juni 2003, TAM Lama secara


resmi berubah namanya menjadi TMMIN.

On 6 June 2003, Old TAM legally changed its


name to TMMIN.

Pada bulan Juli 2003, Perseroan dan TMC


mendirikan sebuah perusahaan baru yang
dikendalikan bersama (jointly controlled entity),
PT Toyota Astra Motor (TAM Baru). Perseroan
mempunyai 51% kepemilikan saham pada TAM
Baru yang bertanggung jawab atas distribusi
kendaraan Toyota di Indonesia serta impor
kendaraan CBU berikut suku cadang dan
asesorisnya.

In July 2003, the Company and TMC established


a new jointly controlled entity, PT Toyota Astra
Motor (New TAM). The Company has a 51%
interest in New TAM, which is responsible for
the distribution of Toyota vehicles in Indonesia,
and also importing CBU vehicles, spare parts
and accessories.

Pada tanggal 30 September 2003, Perseroan


menandatangani Akta Jual Beli Saham untuk
pelepasan 46% dari 51% kepemilikannya di
TMMIN kepada TMC dengan harga US$ 226
juta. Dengan demikian TMC menjadi pemegang
saham mayoritas sebesar 95%, sedangkan
kepemilikan Perseroan di TMMIN turun menjadi
5%. TMMIN merupakan perusahaan manufaktur
yang akan dikembangkan menjadi salah satu pusat
produksi dan pemasok kendaraan dan produk
Toyota di Indonesia.

On 30 September 2003, the Company signed a


Shares Purchase Deed for the disposal of 46%
of its 51% investment in TMMIN to TMC for
US$ 226 million. As a result, TMC holds a
majority interest of 95%, while the Companys
ownership in TMMIN decreased to 5%. TMMIN
is the manufacturing entity that will be
developed as a production and supply centre for
Toyota vehicles and products in Indonesia.

Transaksi pelepasan tersebut merupakan transaksi


yang mengandung unsur benturan kepentingan
karena salah seorang dari komisaris Perseroan
juga menjabat sebagai General Manager di TMC.
Transaksi tersebut telah disetujui oleh para
pemegang saham didalam Rapat Umum Pemegang
Saham pada tanggal 22 Mei 2003.

The disposal transaction was considered to be a


conflict of interest transaction, as one of the
Companys commissioners was also the General
Manager of TMC. The transaction was approved
by the shareholders in the General
Shareholders meeting on 22 May 2003.

Halaman - 33 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

3.

AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI


USAHA,
DAN
RENCANA
PELEPASAN
SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN
PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
c.

d.

Restrukturisasi usaha (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

3.

MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS,


BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL
PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
(continued)
c.

Business restructuring (continued)

PT Aryaloka Sentana dan PT Arya Kharisma

PT Aryaloka Sentana and PT Arya Kharisma

Pada tanggal 16 Desember 2003, para pemegang


saham PT Arya Kharisma (AK) dan ALS
menyetujui penggabungan usaha antara AK dan
ALS. Penggabungan usaha tersebut telah disetujui
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 24 Desember
2003. Dalam penggabungan usaha ini, AK
menjadi
perusahaan
yang
menerima
penggabungan. Penggabungan usaha tersebut
dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan,
dengan demikian seluruh aktiva and kewajiban
ALS dialihkan kepada AK dengan nilai buku pada
tanggal efektifnya penggabungan usaha tersebut.

On 16 December 2003, the shareholders of PT


Arya Kharisma (AK) and ALS approved the
merger of AK and ALS. The merger was
approved by the Minister of Justice and Human
Rights of Republic of Indonesia on 24 December
2003. As a result of the merger, AK became the
surviving company. The merger was accounted
for under the pooling of interests method,
therefore all assets and liabilities of ALS were
transferred to AK at book value on the effective
date of the merger.

Rencana pelepasan

d.

Disposal plans

Perseroan

The Company

Perseroan berencana untuk menjual 51% investasi


di PT Astra Isuzu Casting Company (AICC).
Sehubungan dengan rencana penjualan tersebut
Perseroan telah membukukan penyisihan kerugian
sejumlah Rp 24,1 miliar pada tanggal 31
Desember 2003 (lihat Catatan 15a).

The Company plans to dispose of its 51%


interest in PT Astra Isuzu Casting Company
(AICC). In relation to the planned disposal,
the Company has recorded a provision for losses
of Rp 24.1 billion as at 31 December 2003 (refer
to Note 15a).

PT Astra Agro Lestari Tbk.

PT Astra Agro Lestari Tbk.

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AAL),


merencanakan untuk melakukan divestasi usaha
perkebunan non-kelapa sawitnya (karet, teh dan
kakao). Hingga tanggal laporan ini, rencana
divestasi tersebut masih dalam proses. Penyisihan
kerugian sehubungan dengan rencana divestasi
tersebut sebesar Rp 90,3 miliar telah dibukukan
pada 31 Desember 2003 (lihat Catatan 15a).

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AAL) plans to


divest of its non-palm plantation businesses
(rubber, tea and cocoa). As of the date of this
report, the divestment plan is in progress. A
provision for losses of Rp 90.3 billion in relation
to the planned disposal has been recorded as at
31 December 2003 (refer to Note 15a).

PT Astra Graphia Tbk.

PT Astra Graphia Tbk.

PT
Astra
Graphia
Tbk.
(AG)
mempertimbangkan dan menjajaki untuk
melakukan restrukturisasi usaha, termasuk adanya
kemungkinan pemisahan divisi IT Solution dan
dijalankannya langkah-langkah efisiensi dan
peningkatan produktivitas yang dianggap perlu,
guna berhasilnya restrukturisasi tersebut.

PT Astra Graphia Tbk. (AG) is in the process


of restructuring its business including the
possibility of spinning off IT Solutions and is
taking all necessary steps to increase efficiency
and productivity, and to ensure that the
restructuring will be completed successfully.

Halaman - 34 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

4.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

KAS DAN SETARA KAS

4.
2003

Kas
Bank
Deposito berjangka dan
call deposits
Sertifikat Bank Indonesia

Dikurangi:
Kas dan deposito yang dibatasi
penggunaannya

37,212
1,696,837

Cash on hand
Cash in bank

3,437,291
506,834

3,087,898
61,063

Time and call deposits


Certificates of Bank Indonesia

5,543,850

4,883,010

(992,890)

Tidak ada saldo bank atau deposito yang ditempatkan


pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Bank

Mata uang asing:


Rabobank International
Indonesia
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)

(103,680)

Less:
Restricted cash
and time deposits

4,779,330

No bank balances or time deposits were placed


with related parties.
a. Cash in bank

2003
Rupiah:
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)

2002

39,494
1,560,231

4,550,960

a.

CASH AND CASH EQUIVALENTS

2002

394,112
387,079

279,711
526,567

154,926
94,625

101,209
109,459

88,636

128,041

138,092

163,558

1,257,470

1,308,545

74,271

36,136

51,464
23,063
18,178
14,714

44,589
51,579
115,263
50,037

121,071

90,688

302,761

388,292

1,560,231

1,696,837

Halaman - 35 - Page

Rupiah:
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
Other
(below Rp 50 billion each)

Foreign currencies:
Rabobank International
Indonesia
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Other
(below Rp 50 billion each)

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

4.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)


b.

4.

Deposito berjangka dan call deposits

b. Time and call deposits


2003

Rupiah:
PT Bank Permata Tbk.
Standard Chartered Bank
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Asiatic
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero)
PT Bank Bukopin
PT Bank Niaga Tbk.
PT Sanwa Indonesia Bank
The Sumitomo Bank Ltd
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)

Mata uang asing:


ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Niaga Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Sanwa Indonesia Bank
The Sumitomo Bank Ltd
The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd
PT Bank Resona Perdania
(dahulu PT Bank Daiwa
Perdania)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2002

508,638
203,972

234,142
18,612

164,684

115,744

97,162
75,302
71,707
70,000

314,977
159,951
-

60,342

82,003

44,875

69,485

43,823
23,100
18,000
1,700
-

126,976
50,100
109,250
95,800
68,720

385,852

178,551

1,769,157

1,624,311

781,294
219,659
175,673
136,259

53,102
42,869
30,017
201,585

114,119

58,569

38,774
423
-

431,265
194,981
179,032

79,619

53,640

201,933

138,908

1,668,134

1,463,587

3,437,291

3,087,898

Halaman - 36 - Page

Rupiah:
PT Bank Permata Tbk.
Standard Chartered Bank
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Asiatic
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero)
PT Bank Bukopin
PT Bank Niaga Tbk.
PT Sanwa Indonesia Bank
The Sumitomo Bank Ltd
Other
(below Rp 50 billion each)

Foreign currencies:
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Niaga Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Sanwa Indonesia Bank
The Sumitomo Bank Ltd
The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd
PT Bank Resona Perdania
(formerly PT Bank Daiwa
Perdania)
Other
(below Rp 50 billion each)

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

4.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

4.

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call


deposits serta Sertifikat Bank Indonesia adalah:

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


Time and call deposits, including the Certificates of
Bank Indonesia, attracted annual interest at the
following rates:

2003
Rupiah
Mata uang asing

2002

1.12% - 14.53%
0.05% - 6.65%

3.00% - 20.62%
0.60% - 6.69%

Rupiah
Foreign currencies

Pada tanggal 31 Desember 2003, kas dan setara kas


Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan
terhadap risiko kehilangan dalam perjalanan dengan
nilai pertanggungan sejumlah Rp 791,45 miliar,
US$ 634.000 dan SGD 2.000 yang menurut pendapat
manajemen cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian.

As at 31 December 2003, cash and cash equivalents of


the Company and subsidiaries are covered by
insurance against losses during transit for Rp 791.45
billion, US$ 634,000 and SGD 2,000, which
management believes is adequate to cover possible
losses.

Rincian kas dan setara kas dalam mata uang asing


adalah sebagai berikut:

Details of cash and cash equivalents in foreign


currencies are as follows:

2003
Mata uang asli/
Original currency

JPY
US$
EUR
GBP
Lain-lain (dalam
US$ ekuivalen) *
Jumlah

2002

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent

Mata uang asli/


Original currency

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent

569,882,654
225,018,417
1,923,486
3,525

45,116
1,904,781
20,472
53

399,520,517
201,646,285
1,963,613
25,130

30,123
1,802,718
18,397
360

274,626

2,325

257,636

Kas dan setara kas dalam mata uang asing lainnya disajikan
dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan
kurs pada tanggal neraca.

Rincian kas dan setara kas dalam mata uang asing


tersebut di atas termasuk kas dalam mata uang asing
sejumlah Rp 1,85 miliar (2002: Rp 2,02 miliar).

2,303 Other (in US$ equivalent) *


1,853,901

1,972,747

JPY
US$
EUR
GBP

Total

Cash and cash equvalents denominated in other foreign currencies


are presented as US$ equivalents using the exchange rate
prevailing at balance sheet date.

Cash and cash equivalents in foreign currencies above


include cash on hand amounting to Rp 1.85 billion
(2002: Rp 2.02 billion).

Halaman - 37 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

4.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)


c.

4.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi


penggunaannya

c. Restricted cash and time deposits

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi


penggunaannya merupakan kas dan deposito
yang berasal dari:

Restricted cash and time deposits represent cash


and time deposits from:

Charged accounts as part of the cash


monitoring and control mechanism in respect
of debt restructuring agreements of the
Company and certain subsidiaries for loan
and interest payments;

Supplementary accounts established in


relation to the 2002 Debt Restructuring of the
Company, which are used for collecting the
net proceeds of rights issues and asset sales;

Margin deposits for letter of credit facilities


obtained by certain subsidiaries; and
Guarantee deposits to other parties to
support the Companys activities.

Charged accounts yang merupakan dana


untuk pembayaran pinjaman dan bunga
sebagai bagian dari mekanisme pengendalian
dan pengawasan kas sehubungan dengan
perjanjian restrukturisasi hutang Perseroan
dan anak perusahaan tertentu;
Supplementary accounts yang dibentuk
sehubungan dengan perjanjian Restrukturisasi
Hutang Perseroan 2002, yang dipergunakan
untuk menampung dana dari hasil rights issue
serta dana dari penjualan aktiva Perseroan;
Margin deposits untuk fasilitas letter of credit
yang diperoleh anak perusahaan tertentu; dan
Guarantee deposits kepada pihak lain yang
digunakan untuk mendukung aktivitas
Perseroan.

Lihat Catatan 13 dan 16a.

5.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Also refer to Notes 13 and 16a.

PIUTANG USAHA

5.
2003

Pihak yang mempunyai hubungan


istimewa (lihat Catatan 25e)
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing

Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

TRADE RECEIVABLES
2002

101,032

213,073

(1,656)

(9,880)

99,376

203,193

1,202,461
199,327

1,156,528
157,043

1,401,788

1,313,571

(12,938)

(34,900)

1,388,850

1,278,671

1,488,226

1,481,864

Halaman - 38 - Page

Related parties
(refer to Note 25e)
Less:
Provision for doubtful accounts

Third parties:
Rupiah
Foreign currencies

Less:
Provision for doubtful accounts

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

5.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PIUTANG USAHA (lanjutan)

5.

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

TRADE RECEIVABLES (continued)


The ageing of trade receivables is as follows:

2003
Lancar
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

2002

1,076,397

911,734

256,325
83,329
47,976
38,793
1,502,820

408,941
100,625
45,579
59,765
1,526,644

(14,594)

(44,780)

1,488,226

The movement in the provision for doubtful accounts


is as follows:

2003

2002

44,780
3,094
(26,725)

44,104
24,129
(23,453)
-

Beginning balance
Increase in provision
Write offs
Effect of deconsolidated
subsidiaries

44,780

Ending balance

(6,555)

Saldo akhir

Less:
Provision for doubtful accounts

1,481,864

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai


berikut:

Saldo awal
Tambahan penyisihan
Penghapusan
Efek dari anak perusahaan
yang didekonsolidasi

Current
Overdue:
1- 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
over 90 days

14,594

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang


ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kerugian dari
tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Management believes that the provision for doubtful


accounts is adequate to cover possible losses on
non-collection of receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2003, piutang usaha


sejumlah Rp 218,53 miliar (2002: Rp 190,7 milliar)
digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman tertentu
(lihat Catatan 13 dan 16).

As at 31 December 2003, trade receivables


amounting to Rp 218.53 billion (2002: Rp 190.7
billion) are used as collateral for certain loans (refer
to Notes 13 and 16).

Rincian piutang usaha dalam mata uang asing adalah


sebagai berikut:

Details of trade receivables in foreign currency are


as follows:

2003

JPY
US$
EUR
GBP
Lain-lain (dalam US$
ekuivalen) *
Jumlah
*

2002

Mata uang asli/


Original currency

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent

Mata uang asli/


Original currency

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent

113,852,401
24,959,123
34,323
-

9,013
211,279
365
-

187,668,422
30,277,764
263,052
229,238

14,149
270,683
2,465
3,286

151,025

1,279

298,938

221,936

Piutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam


jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan kurs
pada tanggal neraca.

2,673 Other (in US$ equivalent) *


293,256

Halaman - 39 - Page

JPY
US$
EUR
GBP

Total

Trade receivables denominated in other foreign currencies


are presented as US$ equivalents using the exchange rate
prevailing at balance sheet date.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

5.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PIUTANG USAHA (lanjutan)

5.

Details of trade receivables classified as automotive


and non-automotive are as follows:

Rincian piutang usaha yang dikelompokkan ke dalam


kelompok otomotif dan kelompok non-otomotif adalah
sebagai berikut:
2003
Otomotif
Non-otomotif

6.

970,786
511,078

1,488,226

1,481,864

6.
2003

Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

2002

1,161,239
326,987

PIUTANG LAIN-LAIN

Piutang derivatif
Piutang karyawan
Lain-lain

TRADE RECEIVABLES (continued)

OTHER RECEIVABLES
2002

6,675
165,249
472,642

308,827
223,443
306,237

644,566

838,507

(38,422)

(45,570)

606,144

792,937

Dikurangi:
Bagian lancar

(58,347)

(468,695)

Bagian tidak lancar

547,797

324,242

Terdiri dari:
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
(lihat Catatan 25f)
Pihak ketiga

Automotive
Non-automotive

Derivative receivables
Loans to officers and employees
Other

Less:
Provision for doubtful accounts

Less:
Current portion
Non-current portion
Consisting of:

547,219
578

317,523
6,719

547,797

324,242

Halaman - 40 - Page

Related parties
(refer to Note 25f)
Third parties

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

6.

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)


a.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

6.

Piutang dan hutang derivatif

OTHER RECEIVABLES (continued)


a.

Derivative receivables and payables


2003

Rincian/Details
Kontrak dalam EUR/Contracts in EUR
Kontrak dalam JPY/Contracts in JPY
Kontrak dalam US$/Contracts in US$

Jumlah Nosional/
Aggregate
Notional amount

Piutang derivatif/
Derivative
receivables

Hutang derivatif */
Derivative
payables *

EUR 9,530,000
JPY 3,525,240,000
US$
38,258,305

3,998
1,997
680

18,621

6,675

18,621

(6,675)

(18,580)

Dikurangi/Less:
Jangka pendek/Current portion
Jangka panjang/Non-current portion

41

Piutang derivatif/
Derivative
receivables

Hutang derivatif */
Derivative
payables *

308,449
378

27,269
-

308,827

27,269

(308,027)

(19,254)

2002
Jumlah Nosional/
Aggregate
Notional amount

Rincian/Details
Kontrak dalam US$/Contracts in US$
Kontrak dalam JPY/Contracts in JPY

US$
JPY

77,957,265
100,000,000

Dikurangi/Less:
Jangka pendek/Current portion
Jangka panjang/Non-current portion
*

800

8,015

Hutang derivatif disajikan sebagai bagian dari hutang lain-lain./Derivative payables are presented under other payables.

Pihak lawan dalam kontrak tersebut diatas


meliputi HSBC, Mizuho Corporate Bank, Citibank
N.A., Sumitomo Bank, dan JP Morgan Chase.

Counterparties for the above contracts include


HSBC, Mizuho Corporate Bank, Citibank N.A.,
Sumitomo Bank, and JP Morgan Chase.

Perseroan dan anak perusahaan tertentu


melakukan transaksi derivatif untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan
2002, dengan tujuan untuk lindung nilai. Akan
tetapi karena dokumentasi yang ada tidak dapat
memenuhi kriteria sebagaimana yang diatur dalam
PSAK 55 maka perubahan nilai wajar dari semua
instrumen derivatif ini telah diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasian.

The Company and certain subsidiaries entered


into derivative transactions during the years
ended 31 December 2003 and 2002, for the
purpose of hedging. However, the existing
documentation does not fulfil the criteria
contained in PSAK 55 to qualify as hedges.
Therefore, changes in the fair values of the
derivative financial instruments are recognised
in the consolidated statements of income.

Halaman - 41 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
6.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)

6.

b. Piutang karyawan

OTHER RECEIVABLES (continued)


b.

Loans to officers and employees


The Company and certain subsidiaries granted
vehicle loans to their officers and employees,
which are generally non-interest bearing. As at
31 December 2003 and 2002, outstanding
balances of these loans amounted to Rp 165.25
billion and Rp 223.44 billion respectively. These
loans will be repaid in instalments through the
withholding of monthly salaries.

Perseroan dan anak perusahaan tertentu


memberikan pinjaman, yang pada umumnya tidak
dikenakan bunga, untuk pembelian kendaraan
bermotor kepada karyawannya. Pada tanggal 31
Desember 2003 dan 2002, saldo pinjaman tersebut
masing-masing berjumlah Rp 165,25 miliar dan
Rp 223,44 miliar. Pinjaman ini akan dilunasi
secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan.
7.

PERSEDIAAN

7.
2003

Barang jadi termasuk CBU


Barang dalam proses
Bahan baku dan unit CKD
Suku cadang
Barang dalam perjalanan
Lain-lain
Dikurangi:
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar

1,042,546
88,679
225,329
179,467
70,124
181,056
1,787,201
(27,641)
1,759,560

INVENTORIES
2002
1,190,713 Finished goods, including CBU units
174,493
Work in process
599,352
Raw materials and CKD units
287,675
Spare parts
125,039
Goods in transit
259,947
Other
2,637,219
Less:
Provision for obsolete
(46,444)
and slow moving inventory
2,590,775

Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan sejumlah


Rp 335,66 miliar (2002: Rp 395,3 milliar) digunakan
sebagai jaminan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan
13 dan 16).

As at 31 December 2003, inventories amounting to


Rp 335.66 billion (2002: Rp 395.3 billion) are used
as collateral for certain loans (refer to Notes 13 and
16).

Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan Perseroan


dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap
risiko kerugian yang timbul dari kebakaran dan risiko
lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 2,17
triliun, US$ 40,48 juta, dan JPY 7,60 miliar, yang
mana menurut pendapat manajemen akan cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian.

As at 31 December 2003, inventories of the Company


and subsidiaries are covered by insurance against
losses by fire and other risks for Rp 2.17 trillion,
US$ 40.48 million, and JPY 7.60 billion, which
management believes is adequate to cover possible
losses.

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar


adalah sebagai berikut:

The movement in the provision for obsolete and slow


moving inventory is as follows:

2003
Saldo awal
(Pengurangan)/penambahan
penyisihan
Penghapusan
Efek dari anak perusahaan
yang didekonsolidasi
Saldo akhir

2002

46,444

49,949

(2,132)
(4,654)

11,784
(15,289)

(12,017)
27,641
Halaman - 42 - Page

46,444

Beginning balance
(Decrease)/increase in provision
Write offs
Effect of deconsolidated
subsidiaries
Ending balance

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN
a.

8.

Pajak dibayar dimuka

TAXATION
a.

2003
Perseroan
Pajak Penghasilan Badan:
2002
2001
2000
Tagihan Pajak Penjualan Barang
Mewah
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak atas withholding tax dan
Pajak Pertambahan Nilai sesuai
dengan Surat Ketetapan Pajak
Tahun 2000

Anak perusahaan
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai

b.

24,156
776

22,309
28,719
776

54,896
43,922

32,091
24,469

Claimable Luxury Sales Tax


Value Added Tax

106,350

82,240

Various tax assessments on 2000


withholding tax and
Value Added Tax

230,100

190,604

167,131
2,095
38,404

141,212
104,727

207,630

245,939

437,730

436,543
b.

2003

Anak perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai

2002
The Company
Corporate Income Tax:
2002
2001
2000

Hutang pajak

Perseroan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Penjualan Barang Mewah

Prepaid taxes

Subsidiaries
Corporate Income Tax
Luxury Sales Tax
Value Added Tax

Taxes payable
2002

12,982
8,608
25,735
16,457
404

23,638
6,911
10,058
268

64,186

40,875

49,751
562
10,243
17,563
3,147
217,319
20,899
52,825

55,309
534
6,652
45,940
6,259
335,976
122,204
56,866

372,309

629,740

436,495

670,615

Halaman - 43 - Page

The Company
Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 26
Article 29
Luxury Sales Tax
Subsidiaries
Income taxes:
Article 21
Article 22
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
Luxury Sales Tax
Value Added Tax

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN (lanjutan)
c.

8.

(Beban)/manfaat pajak penghasilan

c.
2003

Operasi yang dilanjutkan


Perseroan:
Kini
Tangguhan

Anak Perusahaan:
Kini
Tangguhan

Konsolidasian:
Kini
Tangguhan

TAXATION (continued)
Income tax (expense)/benefit
2002

(85,908)
(746,222)

(647,625)

(832,130)

(647,625)

(998,040)
(61,398)

(826,907)
(29,432)

(1,059,438)

(856,339)

(1,083,948)
(807,620)

(826,907)
(677,057)

(1,891,568)

(1,503,964)

Operasi dalam penghentian


Perseroan:
Kini
Tangguhan

Anak Perusahaan:
Kini
Tangguhan

17,639

17,639

(24,602)

(24,602)

Laba konsolidasian
sebelum pajak penghasilan:
- operasi yang dilanjutkan
- operasi dalam penghentian
Ditambahkan kembali dengan
eliminasi konsolidasi
Laba konsolidasian
sebelum pajak penghasilan
dan eliminasi (saldo dipindahkan)

Subsidiaries:
Current
Deferred

Consolidated:
Current
Deferred

Discontinuing operation
The Company:
Current
Deferred

Subsidiaries:
Current
Deferred

The reconciliation between income tax expense


and the theoretical tax amount on profit before
income tax is as follows:

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan


dengan hasil perkalian laba sebelum pajak
penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah
sebagai berikut:
2003

Continuing operations
The Company:
Current
Deferred

2002

7,039,250
-

5,452,764
82,421

1,799,603

1,970,915

8,838,853

7,506,100

Halaman - 44 - Page

Consolidated profit
before income tax:
continuing operations discontinuing operation Add back consolidation
eliminations
Consolidated profit before
income tax and eliminations
(carried forward balance)

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN (lanjutan)
c.

8.

(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)


Saldo pindahan
(Dikurangi)/ditambahkan
kembali:
Laba sebelum pajak penghasilan
anak perusahaan:
- operasi yang dilanjutkan
- operasi dalam penghentian
Pendapatan bunga intercompany
operasi dalam penghentian
Pembatalan kerugian melebihi
nilai investasi pada
anak perusahaan
Jumlah laba sebelum
pajak penghasilan Perseroan
Pajak dihitung pada tarif
pajak 30%
Penghasilan tidak kena pajak
Penghasilan/(beban) kena pajak
final
(Beban)/penghasilan yang tidak
dapat dikurangkan
Penyesuaian akumulasi
kerugian pajak karena
pembetulan SPT dan
pemeriksaan pajak
tahun-tahun sebelumnya
Aktiva pajak tangguhan yang
tidak dapat digunakan
Penggunaan aktiva pajak
tangguhan yang
dahulu tidak diakui

TAXATION (continued)
c.

2003
8,838,853

(3,587,333)
-

Income tax (expense)/benefit (continued)


2002
7,506,100

(3,160,266)
(82,421)

3,181

(14,330)

5,251,520

4,252,264

(1,575,456)
982,163

(1,275,679)
961,586

21,408

(121,362)

(173,105)

67,759

(82,161)

68,255

(330,545)

(4,979)

Brought forward balance


(Deduct)/add back:
Profit before income tax
of subsidiaries:
continuing operations discontinuing operation Intercompany interest from
discontinuing operation
Reversal of losses in
excess of investments
in subsidiaries
Total profit before income tax
attributable to the Company
Tax calculated at
the rate of 30%
Income not subject to tax
Income/(expenses) subject to
final tax
Non-deductible (expenses)/
income
Adjustment to accumulated
tax losses from amendment to
prior years tax returns and
tax assessments
Deferred tax assets that
can not be utilised
Utilisation of previously
unrecognised deferred
tax assets

Jumlah beban pajak penghasilan


Perseroan
Jumlah beban pajak
penghasilan anak perusahaan

(832,130)

(629,986)

(1,059,438)

(887,682)

Total income tax expense


of the Company
Total income tax expense
of subsidiaries

Jumlah beban pajak penghasilan


konsolidasian

(1,891,568)

(1,517,668)

Total consolidated income tax


expense

Jumlah beban pajak


penghasilan Perseroan dari
aktivitas normal
Dikurangi:
Manfaat pajak penghasilan
Perseroan dari aktivitas
normal - operasi dalam
penghentian
Beban pajak penghasilan
Perseroan dari aktivitas
normal operasi yang
dilanjutkan

(832,130)

(832,130)

Halaman - 45 - Page

(629,986)

17,639

(647,625)

Total income tax expense


of the Company
from ordinary activities
Less:
Income tax benefit
of the Company
from ordinary activities
- discontinuing operation
Income tax expense
of the Company
from ordinary activities
continuing operations

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN (lanjutan)
c.

8.

(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)

c.

2003
Jumlah beban pajak
penghasilan anak perusahaan
Dikurangi:
Beban pajak penghasilan dari
pendapatan luar biasa
Jumlah beban pajak
penghasilan anak perusahaan
dari aktivitas normal

Income tax (expense)/benefit (continued)


2002

(1,059,438)

(1,059,438)

(1,059,438)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dan (rugi)/


laba luar biasa menurut laporan laba rugi
konsolidasian dengan penghasilan kena pajak
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
adalah sebagai berikut:

Koreksi positif:
Beban bunga
Rugi atas penjualan saham
yang diperdagangkan
yang telah dikenakan
pajak final
Selisih keuntungan penjualan
penyertaan antara metode
biaya dengan metode ekuitas
Penyelesaian penjaminan
perusahaan
Penyisihan manfaat
karyawan
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)

(880,941)

Total income tax expense


of subsidiaries from
ordinary activities

(24,602)

Less:
Income tax expense
of subsidiary from
ordinary activities
- discontinuing operation

(856,339)

Income tax expense


of subsidiaries
from ordinary activities
continuing operations

The reconciliation between profit before income


tax and extraordinary (loss)/gain shown in the
consolidated statements of income, and the
Companys taxable income for the years ended
31 December 2003 and 2002 is as follows:

2003
Jumlah laba sebelum
pajak Perseroan

(6,741)

Total income tax expense


of subsidiaries
Less:
Income tax expense from
extraordinary income

(887,682)

Dikurangi:
Beban pajak penghasilan anak
perusahaan dari aktivitas
normal - operasi dalam
penghentian
Beban pajak penghasilan
anak perusahaan dari
aktivitas normal
operasi yang dilanjutkan

TAXATION (continued)

2002

5,251,520

4,252,264

Total profit before income


tax attributable to the Company

83,735

Positive corrections:
Interest expense

485,249

363,687

67,663

42,741

55,652

Loss on sale of marketable


securities already subjected
to final tax
Difference in gain on
sale of investments between
cost and equity method
Settlement of corporate
guarantee
Provision for employee
benefits

74,572

70,463

Other (below Rp 50 billion each)

564,735

679,027

Halaman - 46 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN (lanjutan)
c.

8.

(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)

c.

2003
Koreksi negatif:
Bagian atas laba bersih anak
perusahaan, perusahaan
asosiasi, dan jointly
controlled entities, setelah
amortisasi goodwill
Penghasilan bunga yang
dikenakan pajak final
Penyisihan kerugian
Selisih kerugian penjualan
penyertaan antara
metode biaya dengan
metode ekuitas
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
Penghasilan kena pajak
Perseroan tahun berjalan
Akumulasi kerugian pajak
tahun sebelumnya
Penyesuaian akumulasi kerugian
pajak karena pembetulan SPT
tahun-tahun sebelumnya
dan SKP

TAXATION (continued)
Income tax (expense)/benefit (continued)
2002
Negative corrections:

(3,273,878)

(3,205,288)

(71,539)
(23,942)

(78,357)
(138,578)

(407,956)

(91,678)

(82,559)

(3,461,037)

(3,912,738)

2,355,218

1,018,553

(2,326,582)

(3,117,619)

Penghasilan kena pajak/


(akumulasi kerugian pajak)
Perseroan

257,724

(227,516)

Taxable income of the


Company for the current year
Accumulated tax losses
from previous years
Adjustment to accumulated
tax losses from amendment to
prior years tax returns and
tax assessments

286,360

(2,326,582)

Taxable income/(accumulated
tax losses) of the Company

Beban pajak penghasilan kini terdiri dari:

Current income tax expense consists of:

2003
Perseroan
Anak perusahaan operasi
yang dilanjutkan
Jumlah beban pajak
penghasilan kini

Equity in net income of


subsidiaries, associates, and
jointly controlled entities,
net of goodwill amortisation
Interest income subject
to final tax
Provision for loss
Difference in loss on
sale of investments
between cost and
equity method
Other (below
Rp 50 billion each)

2002

(85,908)

The Company

(998,040)

(826,907)

Subsidiaries
continuing operations

(1,083,948)

(826,907)

Total current
income tax expense

Halaman - 47 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN (lanjutan)
c.

8.

(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)

TAXATION (continued)
c.

Income tax (expense)/benefit (continued)

Hutang pajak penghasilan konsolidasi adalah


sebagai berikut:

Income tax payable consists of :

2003
Perseroan:
Jumlah beban pajak penghasilan
kini
Pembayaran pajak dimuka
Anak perusahaan:
Jumlah beban pajak penghasilan
kini
Pembayaran pajak di muka

2002

85,908
(69,451)

16,457

998,040
(780,721)

826,907
(490,931)

217,319

335,976

31/12/2002
Aktiva pajak tangguhan
Perseroan:
Akumulasi kerugian fiskal
Penyertaan
Penghasilan tangguhan
Biaya masih harus dibayar
Penyisihan atas piutang
ragu-ragu
Penyisihan penurunan nilai atas
investasi jangka pendek
Penyisihan atas persediaan
usang dan tidak lancar
Biaya tangguhan
Perbedaan antara nilai buku
bersih aktiva tetap
komersial dan fiskal
Kewajiban diestimasi untuk
manfaat karyawan
Aktiva pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
Kewajiban pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih

d.

Dibebankan
ke laporan
laba rugi/
Charged to
statements
of income

Subsidiaries:
Total current income tax
expense
Prepayment of income taxes

In these consolidated financial statements, the


amount of taxable income for 2003 is based on a
preliminary calculation. Therefore, this amount
may differ from taxable income to be reported in
the 2003 tax return.

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah


penghasilan kena pajak untuk tahun 2003
didasarkan atas perhitungan sementara. Oleh
karena itu, jumlah tersebut mungkin berbeda dari
jumlah penghasilan kena pajak yang dilaporkan
dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak
tahunan 2003.
d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan

The Company:
Total current income tax
expense
Prepayment of income taxes

Deferred tax assets and liabilities

Lain-lain */
Other *

31/12/2003
Deferred tax assets
The Company:
Accumulated tax losses
Investments
Deferred income
Accrued expenses

697,975
37,919
126,000
57,623

(697,975)
2,198
(21,000)
(8,664)

40,117
105,000
48,959

25,391

(12,847)

1,026

(1,018)

2,295
194

(1,974)
(387)

(38,766)

(6,648)

13,362

2,093

12,544 Provision for doubtful accounts


Provision for decline in the value
8
of short-term investments
Provision for slow moving and
321
obsolete inventory
(193)
Deferred charges
Difference between commercial
and tax fixed assets net
(45,414)
book value
Provision for employee
15,455
benefits

176,797

923,019

(746,222)

376,662

(10,553)

(75,157)

290,952

1,299,681

(756,775)

(75,157)

467,749

(181,049)

(50,845)

* Lain-lain adalah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan anak


perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan.

Halaman - 48 - Page

(231,894)

Deferred tax assets of


subsidiaries, net
Deferred tax liabilities of
subsidiaries, net

Other represents deferred tax assets and liabilities of


subsidiaries which have been acquired or disposed of
during the year.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN (lanjutan)

8.

d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan


(lanjutan)

31/12/2001
Aktiva pajak tangguhan
Perseroan:
Akumulasi kerugian fiskal
Penyertaan
Penghasilan tangguhan
Biaya masih harus dibayar
Hutang lain-lain
Penyisihan atas piutang
ragu-ragu
Penyisihan penurunan nilai atas
investasi jangka pendek
Penyisihan atas persediaan
usang dan tidak lancar
Biaya tangguhan
Perbedaan antara nilai buku
bersih aktiva tetap
komersial dan fiskal
Kewajiban diestimasi untuk
uang jasa karyawan

Aktiva pajak tangguhan


anak perusahaan, bersih

Kewajiban pajak tangguhan


anak perusahaan, bersih

TAXATION (continued)
d.

Dibebankan
ke laporan
laba rugi/
Charged to
statements
of income

Lain-lain */
Other *

31/12/2002

935,286
368,755
147,000
74,908
12,480

(237,311)
(330,836)
(21,000)
(17,285)
(12,480)

697,975
37,919
126,000
57,623
-

28,712

(3,321)

13,704

(12,678)

2,229
344

66
(150)

Deferred tax assets


The Company:
Accumulated tax losses
Investments
Deferred income
Accrued expenses
Other payables

(40,614)

1,848

10,201

3,161

25,391 Provision for doubtful accounts


Provision for decline in the value
1,026
of short-term investments
Provision for slow moving and
2,295
obsolete inventory
194
Deferred charges
Difference between commercial
and tax fixed assets net
(38,766)
book value
Provision for employee
13,362
entitlements

1,553,005

(629,986)

923,019

406,399

(39,145)

9,408

376,662

1,959,404

(669,131)

9,408

1,299,681

(14,889)

(8,566)

(157,594)

* Lain-lain adalah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan anak


perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan.

e.

Deferred tax assets and liabilities (continued)

Surat ketetapan pajak

e.

(181,049)

Deferred tax assets of


subsidiaries, net

Deferred tax liabilities of


subsidiaries, net

Other represents deferred tax assets and liabilities of


subsidiaries which have been acquired or disposed of
during the year.

Tax assessments

Pajak penghasilan badan tahun pajak 2000

Corporate income tax 2000 fiscal year

Pada bulan Maret 2002, Perseroan menerima


Surat Ketetapan Pajak (SKP) sehubungan
dengan pajak penghasilan badan Perseroan tahun
2000. Dalam SKP tersebut, Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) menetapkan penghasilan kena
pajak sebesar Rp 1,45 triliun, sedangkan di dalam
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) 2000,
Perseroan melaporkan kerugian pajak sebesar Rp
124 miliar. Perseroan tidak setuju dengan
sebagian besar koreksi yang terdapat dalam SKP
dan mengajukan surat keberatan kepada DJP pada
bulan Juni 2002.

In March 2002, the Company received a tax


assessment in respect of 2000 corporate income
tax. In the tax assessment, the Directorate
General of Taxation (the DGT) assessed
taxable income of Rp 1.45 trillion, as opposed to
a tax loss of Rp 124 billion reported in the tax
return. The Company disagreed with most of the
adjustments in the tax assessment and lodged an
objection with the DGT in June 2002.

Halaman - 49 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

8.

PERPAJAKAN (lanjutan)
e.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

8.

Surat ketetapan pajak (lanjutan)

TAXATION (continued)
e.

Tax assessments (continued)

Pajak penghasilan badan tahun pajak 2000


(lanjutan)

Corporate income tax 2000 fiscal year


(continued)

Pada bulan Mei 2003, Perseroan menerima surat


keputusan sehubungan dengan keberatan tersebut,
dimana penghasilan kena pajak Perseroan tahun
2000 berkurang dari Rp 1,45 triliun menjadi Rp
116 miliar. Perseroan tidak setuju dengan
keputusan tersebut dan mengajukan banding
kepada Pengadilan Pajak pada bulan Agustus
2003.

In May 2003, the Company received the 2000


corporate tax objection decision confirming a
reduction in taxable income from Rp 1.45
trillion to Rp 116 billion. The Company
disagreed with the decision and lodged an
appeal with the Tax Court in August 2003.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan


konsolidasian ini, banding tersebut sedang dalam
proses.

As at the date of these consolidated financial


statements the appeal is being processed.

Pajak-pajak lainnya tahun pajak 2000

Other taxes 2000 fiscal year

Pada bulan Maret 2002, Perseroan menerima SKP


sehubungan dengan pajak-pajak lainnya untuk
tahun fiskal 2000 sebesar Rp 82,2 miliar.
Perseroan mengajukan keberatan atas keputusan
tersebut kepada DJP pada bulan Juni 2002.

In March 2002, the Company received a tax


assessment in respect of 2000 other taxes
amounting to Rp 82.2 billion. The Company
lodged an objection on this assessments with the
DGT in June 2002.

Pada bulan Mei 2003, Perseroan menerima


beberapa keputusan dari DJP sehubungan dengan
keberatan tersebut di atas, dimana sejumlah Rp 5
miliar dari Rp 82,2 miliar keberatan yang diajukan
sebelumnya diterima oleh DJP. Selama proses
keberatan, terdapat temuan-temuan lain yang
menyebabkan tambahan kewajiban pajak dan
denda sebesar Rp 85 miliar. Dengan demikian
SKP-SKP tahun 2000 setelah keberatan menjadi
sebesar Rp 162,2 miliar. Perseroan tidak dapat
menerima keputusan keberatan tersebut dan
mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak
pada bulan Agustus 2003.

In May 2003, the Company received various


decision letters from the DGT in relation to its
objection, whereby Rp 5 billion out of the Rp
82.2 billion was accepted. However, during the
tax objection process the DGT identified new
findings, resulting in additional tax liabilities
and penalties of Rp 85 billion. As a result, the
Companys amended 2000 assessment became
Rp 162.2 billion. The Company disagreed with
the objection assessments and lodged an appeal
with the Tax Court in August 2003.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan


konsolidasian ini, banding tersebut sedang dalam
proses.

As at the date of these consolidated financial


statements the appeal is being processed.

Halaman - 50 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PERPAJAKAN (lanjutan)
e.

f.

8.

Surat ketetapan pajak (lanjutan)

TAXATION (continued)
e.

Tax assessments (continued)

Pajak penghasilan badan dan pajak lainnya


tahun pajak 2001

Corporate income and other taxes 2001 fiscal


year

Pada bulan Juni 2003, DJP menerbitkan Surat


Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk
pajak penghasilan badan tahun 2001 sebesar Rp
28,6 miliar dari Rp 28,7 miliar yang dilaporkan
dalam SPT. Pada tanggal yang sama, DJP juga
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) untuk pajak-pajak lainnya sebesar Rp
0,9 miliar (termasuk denda bunga). Perseroan
menyetujui ketetapan tersebut dan telah
membukukan seluruh ketetapan pajak tersebut.
Seluruh
pengembalian
kelebihan
pajak
penghasilan badan diatas dikompensasi dengan
SKPKB pajak lainnya tahun 2000.

In June 2003, the DGT issued a tax assessment


for 2001 corporate income tax confirming an
overpayment of corporate income tax of Rp 28.6
billion out of Rp 28.7 billion reported in the
2001 tax return. At the same time, the DGT also
issued a tax assessment confirming an
underpayment of other taxes amounting to Rp
0.9 billion (including penalties). The Company
agreed with the above assessments and recorded
the assessments accordingly. The above tax
refunds were offset against 2000 tax assessments
for other taxes.

Administrasi

f.

Administration
Under the taxation laws of Indonesia, the
Company and subsidiaries submit their tax
returns on the basis of self assessment. The
Company and subsidiaries calculate and submit
their annual tax calculations and returns.
Consolidated tax returns are prohibited under
the taxation laws of Indonesia. The tax
authorities may assess or amend taxes within ten
years from the date the tax became due.

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,


Perseroan dan anak perusahaan menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak
yang terhutang. Perseroan dan anak perusahaan
melakukan perhitungan dan melaporkan SPT
sendiri. SPT konsolidasian tidak diperkenankan
dalam peraturan perpajakan Indonesia. Direktorat
Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah
kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun
sejak tanggal terhutangnya pajak.

9.

PIUTANG PEMBIAYAAN

9.

Akun ini terdiri dari piutang pembiayaan anak


perusahaan dari segmen jasa keuangan dengan rincian
sebagai berikut:
2003
Piutang pembiayaan konsumen
Investasi bersih dalam sewa
guna usaha

Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

FINANCING RECEIVABLES
This account consists of financing receivables of
subsidiaries engaged in financial services, with
details as follows:
2002

5,558,273

3,203,874

44,140

4,249

5,602,413

3,208,123

(355,699)
5,246,714

(253,865)
2,954,258

Halaman - 51 - Page

Consumer financing receivables


Net investment in direct
financing leases

Less:
Provision for doubtful accounts

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

9.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)


a.

9.

Piutang pembiayaan konsumen

FINANCING RECEIVABLES (continued)


a.

Consumer financing receivables

Rincian piutang pembiayaan konsumen adalah


sebagai berikut:

Piutang pembiayaan konsumen


Pembiayaan bersama
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang ditangguhkan

Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

Details of consumer financing receivables are as


follows:

2003

2002

16,203,599
(8,022,841)

12,361,406
(7,517,352)

(2,622,485)

(1,640,180)

5,558,273

3,203,874

(354,376)

(250,399)

5,203,897

A schedule of consumer financing receivables,


classified according to year of maturity, is as
follows:

2003

2002

9,218,509
6,985,090

7,354,403
5,007,003

16,203,599

12,361,406

Within 1 year
More than 1 year

As at 31 December 2003, consumer financing


receivables amounting to Rp 2.6 trillion (2002:
Rp 1.48 trillion) are used as collateral for loans
obtained by certain financial services
subsidiaries (refer to Notes 13, 16b, 16c and
17b).

Pada tanggal 31 Desember 2003, piutang


pembiayaan konsumen sejumlah Rp 2,6 triliun
(2002: Rp 1,48 triliun) digunakan sebagai jaminan
untuk pinjaman bank yang diterima oleh anak
perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa
keuangan (lihat Catatan 13, 16b, 16c dan 17b).
b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha

Less:
Provision for doubtful accounts

2,953,475

Rincian piutang pembiayaan konsumen yang


diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya
adalah sebagai berikut:

Dalam 1 tahun
Lebih dari 1 tahun

Consumer financing receivables


Joint financing
Unearned consumer
financing income

b.

Kegiatan sewa guna usaha terutama mencakup


sewa guna usaha kendaraan bermotor dengan
masa sewa berkisar antara 2 hingga 4 tahun.

Halaman - 52 - Page

Net investment in direct financing leases


Leasing operations consist principally of leasing
motor vehicles, with lease terms ranging from 2
to 4 years.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

9.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)

9.

b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha


(lanjutan)

FINANCING RECEIVABLES (continued)


b.

Rincian investasi bersih dalam sewa guna usaha


adalah sebagai berikut:

Details of net investment in direct financing


leases are as follows:

2003
Piutang sewa guna usaha
Nilai sisa yang terjamin
Setoran jaminan
Penghasilan sewa guna usaha
yang ditangguhkan
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

Net investment in direct financing leases


(continued)

2002

53,673
22,512
(22,512)

4,682
2,307
(2,307)

Lease receivables
Guaranteed residual values
Security deposits

(9,533)

(433)

Unearned lease income

44,140

4,249

(1,323)

(3,466)
783

42,817
Setoran jaminan dari penyewa akan digunakan
untuk melunasi harga jual dari aktiva yang
disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa
menggunakan hak opsinya untuk membeli aktiva
yang bersangkutan. Uang jaminan akan
dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak
digunakan.

Security deposits from lessees will be applied


against the selling price of the leased asset at
the end of the lease term if the lessee exercises
the option to purchase the leased asset. The
deposit will be refunded to the lessee if the
purchase option is not exercised.

Rincian piutang sewa guna usaha yang


diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya
adalah sebagai berikut:

A schedule of lease receivables classified


according to year of maturity is as follows:

2003
Dalam 1 tahun
Lebih dari 1 tahun

2002

31,232
22,441

2,531
2,151

53,673

4,682

Pada tanggal 31 Desember 2003, investasi bersih


dalam sewa guna usaha sejumlah Rp 188,23 juta
(dalam satuan Rupiah) (2002: Rp 678,2 juta
(dalam satuan Rupiah)) digunakan sebagai
jaminan untuk pinjaman yang diterima oleh PT
Surya Artha Nusantara Finance (SANF), sebuah
anak perusahaan tidak langsung (lihat Catatan 16b
dan 16c).
c.

Less:
Provision for doubtful accounts

Rincian piutang pembiayaan menurut umur

Piutang pembiayaan konsumen


Piutang sewa guna usaha

Within 1 year
More than 1 year

As at 31 December 2003, net investment in


direct financing leases amounting to Rp 188.23
million (full Rupiah) (2002: Rp 678.2 million
(full Rupiah)) is used as collateral for the loans
obtained by PT Surya Artha Nusantara Finance
(SANF), an indirect subsidiary (refer to Notes
16b and 16c).
c.

Ageing schedule of financing receivables

2003

2002

16,203,599
53,673

12,361,406
4,682

12,366,088
16,257,272
Halaman - 53 - Page

Consumer financing receivables


Lease receivables

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)


c.

9.

Rincian piutang pembiayaan menurut umur


(lanjutan)
Rincian piutang pembiayaan menurut umur
adalah sebagai berikut:
2003
Lancar
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Lebih dari 60 hari

FINANCING RECEIVABLES (continued)


c.

Ageing schedule of financing receivables


(continued)
The ageing of financing receivables is as follows:
2002

16,067,430

12,234,071

123,710
28,048
38,084

88,362
18,100
25,555

16,257,272

12,366,088

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai


berikut:
2003
Saldo awal
Tambahan penyisihan
Penghapusan
Saldo akhir

Current
Overdue:
1 - 30 days
31 - 60 days
Over 60 days

The movement in the provision for doubtful accounts


is as follows:
2002

253,865
280,034
(178,200)

202,828
107,073
(56,036)

355,699

253,865

Beginning balance
Increase in provision
Write offs
Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang


ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan
tidak tertagihnya piutang pembiayaan.

Management believes that the provision for doubtful


accounts is adequate to cover possible losses on
non-collection of financing receivables.

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI


DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY


CONTROLLED ENTITIES
2003

Investee
Otomotif/Automotive
PT Toyota Astra Motor
(TAM Baru/New TAM) *
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Honda Motor
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia Corporation
PT GS Battery Inc
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 miliar)/Other (below
Rp 50 billion each)
Jasa keuangan/Financial services
PT Astra Auto Finance
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 miliar)/Other (below
Rp 50 billion each)
Alat-alat berat/Heavy equipment
PT United Tractor Tbk.
Lain-lain/Others
PT Pramindo Ikat Nusantara
Konsorsium Intertel Astratel
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 miliar)/Other (below
Rp 50 billion each)

% pemilikan/
% of
ownership
31/12/2003

31/12/2002

Laba
bersih/
Net income

51.00
31.87
50.00
43.35
22.24
43.35

318,254
1,886,366
124,860
94,036
125,050

17,555
50,223
1,279,326
36,609
24,917
27,204

Dividen/
Dividends

Penjualan/
Disposals

(1,155,159)
(23,666)
(6,612)
(10,276)

Lain-lain/
Other
(85,179)
(65,138)
-

31/12/2003
(67,624)
303,339
2,010,533
137,803
112,341
141,978

135,802

17,462

(4,267)

(538,304)

534,004

144,697

2,684,368

1,453,296

(1,199,980)

(538,304)

383,687

2,783,067

25,320

8,622

(2,230)

20,922

52,634

19,278
44,598

1,879
10,501

(2,230)

18,425
39,347

39,582
92,216

49.12

544,305

168,290

14,301

726,896

19.25
100.00

296,717
143,288

77,385
121,185

(164,264)

293,937
100,209

44.86

6,624

446,629

198,570

3,719,900

1,830,657

* Lihat Catatan 3c/Refer to Note 3c

Halaman - 54 - Page

(1,202,210)

(80,165)
-

4,894

(80,165)

(159,370)

(618,469)

277,965

11,518
405,664
4,007,843

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI,


DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
(lanjutan)

10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES, AND


JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
2002

Investee
Otomotif/Automotive
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Honda Motor
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia Corporation
PT GS Battery Inc
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 miliar)/Other (below
Rp 50 billion each)

Jasa keuangan/Financial services


PT Astra Auto Finance
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 miliar)/Other (below
Rp 50 billion each)

% pemilikan/
% of
ownership
31/12/2002

31/12/2001

Laba
bersih/
Net income

31.87
50.00
43.66
22.40
43.66

267,234
889,235
94,638
75,948
108,176

24,392
1,140,496
38,677
24,911
29,360

(143,365)
(8,455)
(6,823)
(7,500)

26,628
(4,986)

103,451

31,981

(2,750)

3,120

135,802

1,538,682

1,289,817

(168,893)

24,762

2,684,368

21,571

4,667

(918)

25,320

19,047
40,618

231
4,898

(918)

19,278
44,598

6,478

646

(7,124)

50.00

398,807

150,308

(4,810)

544,305

24.50
100.00

321,517
232,088

102,208
120,695

(209,495)

296,717
143,288

4,725

558,330

222,903

2,542,915

1,668,572

39.57

Perkayuan/Wood-based
Alat-alat berat/Heavy equipment
PT United Tractors Tbk.
Lain-lain/Other
PT Pramindo Ikat Nusantara
Konsorsium Intertel Astratel
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 miliar)/Other (below
Rp 50 billion each)

Laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled


entities sejumlah Rp 1,83 triliun (2002: Rp 1,67 triliun)
telah dicatat Perseroan dan anak perusahaan dan
dialokasikan sebagai berikut:
2003
Operasi dalam penghentian
Operasi yang dilanjutkan

Dividen/
Dividends

(169,811)

(127,008)
-

Lain-lain/
Other

1,899

31/12/2002
318,254
1,886,366
124,860
94,036
125,050

6,624

(127,008)

(207,596)

446,629

(127,008)

(194,768)

3,719,900

Equity in net income of associates and jointly


controlled entities of Rp 1.83 trillion (2002: Rp 1.67
trillion) was recorded by the Company and
subsidiaries and allocated as follows:
2002

1,830,657

646
1,667,926

1,830,657

1,668,572

Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Hutang,


penyertaan Perseroan pada PT Astra Honda Motor dan
PT United Tractors Tbk. dengan nilai buku sebesar Rp
2,74 triliun (2002: Rp 2,43 triliun) digunakan sebagai
jaminan untuk pinjaman dan obligasi Perseroan yang
telah direstrukturisasi (lihat Catatan 16a dan 17a).

Penjualan/
Disposals

Discontinuing operation
Continuing operations

Based on the Debt Restructuring Agreement,


investments in PT Astra Honda Motor and PT United
Tractors Tbk. with a net book value of Rp 2.74
trillion (2002: Rp 2.43 trillion) are used as collateral
for the Company's restructured debt (refer to Notes
16a and 17a).

Halaman - 55 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI,


DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
(lanjutan)

10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES, AND


JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)

PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN) mempunyai


perjanjian
Kerja
Sama
Operasi
dengan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
(Telkom) untuk wilayah Sumatra. Pada tanggal 19
April 2002 PT Astratel Nusantara (Astratel), anak
perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan
dan Telkom menandatangani Perjanjian Pembelian dan
Penjualan Bersyarat sehubungan dengan rencana
akuisisi seluruh saham PIN oleh Telkom. Pada tanggal
17 September 2002, Astratel telah mentransfer 30%
dari 35% saham PIN yang dimilikinya ke Telkom
sehingga kepemilikan Astratel pada PIN turun menjadi
24,5%. Pada tanggal 30 September 2003, Astratel
kembali mentransfer 15% dari 35% saham PIN yang
mengakibatkan kepemilikannya turun menjadi 19,25%
(lihat Catatan 3b dan 27i).

PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN) has a Joint


Operating
Scheme
Agreement
with
PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom)
covering Sumatra. On 19 April 2002, PT Astratel
Nusantara (Astratel) a wholly owned subsidiary,
and Telkom entered into a Conditional Sale and
Purchase Agreement in respect of the proposed
acquisition of all of PINs shares by Telkom. On 17
September 2002, Astratel sold 30% of its 35%
interest in PIN to Telkom, which resulted in a
decrease in Astratels ownership in PIN to 24.5%.
On 30 September 2003, Astratel sold a further 15%
of its original 35% interest in PIN, which decreased
Astratels ownership in PIN to 19.25% (refer to
Notes 3b and 27i).

Pada tanggal 19 Agustus 2002, Perseroan melepas


kepemilikannya pada SLJ, yang memiliki investasi
pada perusahaan asosiasi untuk bisnis perkayuan (lihat
Catatan 3b).

On 19 August 2002, the Company disposed of its


investment in SLJ, which held the investments in
associates for the wood-based business (refer to
Note 3b).

11. AKTIVA TETAP

11. FIXED ASSETS


2003
Saldo awal/
Beginning
balance

Harga Perolehan/
Nilai Revaluasi
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Alat-alat berat yang
disewakan
Aktiva sewa guna usaha
Aktiva dalam penyelesaian:
Tanaman belum
menghasilkan
Bangunan dan mesin

Penambahan
dan reklasifikasi/
Additions and
reclassifications

Pengurangan dan
reklasifikasi/
Disposals and
reclassifications

Saldo akhir/
Ending balance

1,582,575

58,249

(385,380)

1,255,444

2,101,800
3,162,925
975,810

218,103
569,709
354,460

(268,735)
(1,331,429)
(126,692)

2,051,168
2,401,205
1,203,578

744,821
1,337,538

158,180
28,775

(184,856)
-

718,145
1,366,313

11,275
77,890

10,807
14,934

(12,514)
(30,239)

9,568
62,585

42,400
343,071

4,791
378,427

(46,680)
(533,438)

511
188,060

10,380,105

1,796,435

(2,919,963)

9,256,577

Halaman - 56 - Page

Acquisition Cost/
Revalued Amount
Land
Buildings and building
improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office
equipment
Mature plantations
Heavy equipment for lease
Assets under finance leases
Assets under construction:
Immature plantations
Buildings and machinery

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

11. AKTIVA TETAP (lanjutan)

11. FIXED ASSETS (continued)


2003

Saldo awal/
Beginning
balance

Akumulasi Penyusutan
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Alat-alat berat yang
disewakan
Aktiva sewa guna usaha

Nilai Buku Bersih

Penambahan
dan reklasifikasi/
Additions and
reclassifications

Pengurangan dan
reklasifikasi/
Disposals and
reclassifications

382

(270)

Saldo akhir/
Ending balance

(735,190)
(2,117,426)
(320,000)

(121,304)
(295,213)
(164,582)

126,206
1,194,377
87,037

(730,288)
(1,218,262)
(397,545)

(451,913)
(300,120)

(112,408)
(65,890)

125,361
-

(438,960)
(366,010)

Accumulated Depreciation
Land
Buildings and building
improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office
equipment
Mature plantations

(5,792)
(28,206)

(1,115)
(11,788)

1,171
20,390

(5,736)
(19,604)

Heavy equipment for lease


Assets under finance leases

(3,959,299)

(772,300)

1,554,924

(3,176,675)

(652)

6,420,806

6,079,902

Net Book Value

2002
Saldo awal/
Beginning
balance

Harga Perolehan /
Nilai Revaluasi
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Alat-alat berat yang
disewakan
Aktiva sewa guna usaha
Aktiva dalam penyelesaian:
Tanaman belum
menghasilkan
Bangunan dan mesin
Akumulasi Penyusutan
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Alat-alat berat yang
disewakan
Aktiva sewa guna usaha

Nilai Buku Bersih

Penambahan
dan reklasifikasi/
Additions and
reclassifications

346,391

(246,105)

1,582,575

2,268,402
4,138,686
769,695

391,316
261,169
278,391

(557,918)
(1,236,930)
(72,276)

2,101,800
3,162,925
975,810

504,895
1,288,640

314,716
62,160

(74,790)
(13,262)

744,821
1,337,538

10,097
57,777

6,004
20,984

(4,826)
(871)

11,275
77,890

87,862
296,233

8,732
253,686

(54,194)
(206,848)

42,400
343,071

10,904,576

1,943,549

(2,468,020)

10,380,105

Acquisition Cost/
Revalued Amount
Land
Buildings and
building improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office
equipment
Mature plantations
Heavy equipment for lease
Assets under finance leases
Assets under construction:
Immature plantations
Buildings and machinery

(10,024)

(639)

10,011

(652)

(700,413)
(2,331,779)
(243,765)

(194,819)
(301,560)
(130,301)

160,042
515,913
54,066

(735,190)
(2,117,426)
(320,000)

(306,525)
(236,339)

(206,673)
(66,949)

61,285
3,168

(451,913)
(300,120)

Accumulated Depreciation
Land
Buildings and
building improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office
equipment
Mature plantations

(7,149)
(15,988)

(1,442)
(12,316)

2,799
98

(5,792)
(28,206)

Heavy equipment for lease


Assets under finance leases

(3,851,982)

(914,699)

807,382

(3,959,299)

7,052,594

6,420,806

2003

Keuntungan

Saldo akhir/
Ending balance

1,482,289

Rincian keuntungan penjualan aktiva tetap adalah


sebagai berikut:

Harga jual
Nilai buku

Pengurangan dan
reklasifikasi/
Disposals and
reclassifications

Net Book Value

Details of the gain from disposal of fixed assets are


as follows:
2002

119,859
(58,562)

136,893
(72,581)

61,297

64,312

Halaman - 57 - Page

Proceeds
Net book value
Gain

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

11. AKTIVA TETAP (lanjutan)

11. FIXED ASSETS (continued)

Penyusutan sejumlah Rp 756,25 miliar (2002:


Rp 760,23 miliar) telah dibebankan dan dialokasikan
sebagai berikut:
2003
Beban pokok penghasilan
Beban usaha

Depreciation of Rp 756.25 billion (2002: Rp 760.23


billion) was charged to operations and allocated as
follows:
2002

518,736
237,513

561,490
198,742

756,249

760,232

Cost of revenues
Operating expenses

Pengurangan dan reklasifikasi termasuk aktiva tetap


dari anak perusahaan yang didekonsolidasi sejumlah
Rp 743,59 miliar pada tahun 2003 dan Rp 853,88
miliar pada tahun 2002.

Disposals and reclassifications includes fixed assets


of deconsolidated subsidiaries amounting to
Rp 743.59 billion in 2003 and Rp 853.88 billion in
2002.

Sebagian hak atas tanah sedang dalam proses


perpanjangan/pembaruan dan pengurusan balik nama
menjadi atas nama Perseroan dan anak perusahaan.

The Company and certain subsidiaries are in the


process of transferring to their name and
extending/renewing the title of certain land rights.

Hak atas tanah Perseroan berupa Sertifikat Hak Guna


Bangunan dengan masa berlaku antara tahun 2004
2033.

The Companys land has Hak Guna Bangunan


titles which expire between 2004 2033.

Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap tertentu


dengan nilai buku sejumlah Rp 3,9 triliun (2002: Rp
3,6 triliun) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman
jangka pendek, hutang bank dan pinjaman jangka
panjang lainnya, dan obligasi (lihat Catatan 13, 16, dan
17).

As at 31 December 2003, certain fixed assets with a


net book value of Rp 3.9 trillion (2002: Rp 3.6
trillion) are used as collateral for short-term loans,
long-term bank and other loans and bonds (refer to
Notes 13, 16, and 17).

Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap


Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan
terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko
lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 4,72
triliun, US$ 66,47 juta dan JPY 2,8 miliar, yang
menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul dari terjadinya
kebakaran dan risiko-risiko lainnya.

As at 31 December 2003, certain fixed assets of the


Company and subsidiaries are covered by insurance
against losses by fire and other risks for Rp 4.72
trillion, US$ 66.47 million and JPY 2.8 billion, which
management believes is adequate to cover possible
losses.

12. AKTIVA LAIN-LAIN

12. OTHER ASSETS


2003

Uang muka proyek perkebunan


plasma, bersih
Biaya tangguhan
Aktiva yang belum digunakan
dalam usaha
Lain-lain

2002

17,816
17,315

38,712

Advances for plasma


projects, net
Deferred charges

258,577
103,309

258,970
72,464

Assets not used in operations


Other

397,017

370,146

Halaman - 58 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

12. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan)

12. OTHER ASSETS (continued)


Assets not used in operations represent land rights
for land not yet used in operations.

Aktiva yang belum digunakan dalam usaha merupakan


hak atas tanah yang belum digunakan dalam aktivitas
usaha.
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK

13. SHORT-TERM LOANS


2003

Pinjaman bank
US$
The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
The Asahi Bank Ltd
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Citibank N.A.
JP Morgan Chase Bank
Mizuho Corporate Bank
HSBC
PT Bank NISP Tbk.
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
Lain-lain
JPY
Mizuho Corporate Bank
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.

EUR
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Bank Permata Tbk.

2002

47,587

53,640

4,233

26,798
4,470

51,820

84,908

308,055
205,347
150,000
75,000
67,000
65,000
50,000

151,050
134,299
8,000
20,000
20,000
100,000

5,000

50,000
49,758

925,402

533,107

237,503

452,372

114,053
19,904

51,738
59,535

18,359

371,460

582,004

33,838
-

23,992
573

33,838

24,565

1,382,520

1,224,584

Pinjaman jangka pendek di atas dibebani suku bunga


tahunan sebagai berikut:
2003
US$
Rupiah
JPY

2.11% - 2.72%
9.92% - 21.04%
1.10% - 1.55%

Bank loans
US$
The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
The Asahi Bank Ltd
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Citibank N.A.
JP Morgan Chase Bank
Mizuho Corporate Bank
HSBC
PT Bank NISP Tbk.
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
Other
JPY
Mizuho Corporate Bank
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.

EUR
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
PT Bank Permata Tbk.

The above short-term loans attracted interest at the


following annual rates:
2002
2.75% - 3.22%
14.56% - 22.15%
0.84% - 3.38%

Halaman - 59 - Page

US$
Rupiah
JPY

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

13. SHORT-TERM LOANS (continued)

Pinjaman jangka pendek sejumlah EUR 3,18 juta, JPY


1,69 miliar dan Rp 881,19 miliar pada tanggal 31
Desember 2003 dijamin dengan deposito berjangka,
piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan dan
aktiva tetap yang dimiliki anak perusahaan serta
jaminan para pemegang saham asing dari anak
perusahaan tersebut (lihat Catatan 4, 5, 7, 9, dan 11).

Short-term loans amounting to EUR 3.18 million,


JPY 1.69 billion, and Rp 881.19 billion as at 31
December 2003 are secured by time deposits, trade
receivables, inventories, financing receivables, fixed
assets of subsidiaries, and guarantees issued by the
foreign shareholders of those subsidiaries (refer to
Notes 4, 5, 7, 9, and 11).

Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan


untuk pinjaman bank diatas disajikan sebagai Kas dan
deposito yang dibatasi penggunaannya pada neraca
konsolidasian (lihat Catatan 4c).

Time deposits which are security for the above loans


are presented as Restricted cash and time deposits
in the consolidated balance sheets (refer to Note 4c).

PT Federal Izumi Manufacturing (FIM), anak


perusahaan dari PT Astra Otoparts Tbk ( AOP),
belum membayar pokok pinjaman dari revolving
credit dan pinjaman modal kerja yang jatuh tempo
pada tahun 2002 sejumlah US$ 6,1 juta. FIM juga
belum memenuhi rasio keuangan seperti yang
dipersyaratkan dalam perjanjian restrukturisasi hutang.
Pada tanggal laporan ini, FIM masih bernegosiasi
untuk merestrukturisasi hutang kepada bank.

PT Federal Izumi Manufacturing (FIM), a


subsidiary of PT Astra Otoparts Tbk (AOP), has
not paid the principal of revolving credit and
working capital loans which were due in 2002
amounting to US$ 6.1 million. Further, FIM has not
complied with the financial ratios as stipulated in the
loan restructuring agreement. At the date of this
report, FIM is still negotiating with the bank for a
rescheduling of the loans.

14. HUTANG USAHA

14. TRADE PAYABLES


2003

2002

Pihak yang mempunyai hubungan


istimewa (lihat Catatan 25g)

808,583

967,688

Related parties (refer to Note 25g)

Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing

531,491
212,142

756,364
98,322

Third parties:
Rupiah
Foreign currencies

743,633

854,686

Rincian hutang usaha dalam mata uang asing adalah


sebagai berikut:

Details of trade payables in foreign currencies are as


follows:

2003

JPY
US$
EUR
GBP
Lain-lain (dalam US$
ekuivalen) *
Jumlah
*

2002

Mata uang asli/


Original currency

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent

Mata uang asli/


Original currency

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent

2,888,218,240
19,961,334
955,456

337,771

228,654
168,973
10,169
5,092

1,678,476,061
50,296,245
500,085
-

126,549
449,648
4,685
-

194,763

1,648

2,355,772

21,062

JPY
US$
EUR
GBP
Other
(in US$ equivalent) *

601,944

Total

414,536

Hutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam


jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan kurs
pada tanggal neraca.

Halaman - 60 - Page

Trade payables denominated in other foreign currencies are


presented as US$ equivalents using the exchange rate
prevailing at balance sheet date.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

15. KEWAJIBAN DIESTIMASI

15. PROVISIONS
2003

Penyisihan untuk kerugian


sehubungan dengan rencana
divestasi anak perusahaan
Penyisihan untuk kerugian atas
perjanjian pembelian dan penjualan
saham (lihat Catatan 27b)
Manfaat karyawan

114,377

218,799
176,689
509,865

266,818
162,724
429,542

Dikurangi:
Bagian jangka pendek

(343,044)

Bagian jangka panjang

166,821

a.

2002

Penyisihan untuk kerugian sehubungan dengan


rencana divestasi anak perusahaan

a.

2003
Anak perusahaan dari
PT Astra Agro Lestari Tbk.
yang mengoperasikan kebun
karet, teh dan kakao
PT Astra Isuzu Casting
Company

Less:
Current portion

429,542

Noncurrent portion

Provision in relation to planned divestment of


subsidiaries
2002

90,299

24,078

114,377

Lihat Catatan 3d untuk penjelasan lebih lanjut


sehubungan dengan penyisihan ini
b.

Manfaat karyawan

Provision in relation to planned


divestment of subsidiaries
Provision for loss on agreement
to sell and purchase shares
(refer to Note 27b)
Employee benefits

Subsidiaries of
PT Astra Agro Lestari Tbk.
which operate rubber,
tea and cocoa plantations
PT Astra Isuzu Casting
Company

Refer to note 3d for further explanation in


relation to this provision.
b.

Employees benefits

Penyisihan atas manfaat karyawan pada tanggal 31


Desember 2003 dihitung sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan
dilakukan oleh aktuaris dengan menggunakan
pendekatan kewajiban mana yang lebih besar
antara manfaat yang diberikan oleh program
pensiun yang ada dengan manfaat yang diberikan
sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.

The provision for employee benefits as at 31


December 2003 is calculated based on
Manpower Law No. 13/2003. The calculation of
the benefit obligation was performed by an
actuary using an approach based on the higher
of benefit obligations under the Companys
existing pension program and the Manpower
Law.

Pada tanggal 31 Desember 2002, Perseroan


mengakui manfaat sehubungan dengan manfaat
karyawan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja (Kep.Men.150).

As at 31 December 2002, the Company


recognised the benefit relating to employees
benefits based on the Minister of Manpower
regulation (Kep.Men.150).

2003
Saldo awal
Tambahan penyisihan
Pembayaran
Efek dari anak perusahaan
yang didekonsolidasi
Dikurangi:
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang

2002

162,724
77,366
(19,713)

119,605
65,644
(14,372)

(43,688)
176,689

(8,153)
162,724

(9,868)
166,821
Halaman - 61 - Page

Beginning balance
Increase in provision
Payments
Effect of deconsolidated
subsidiaries

Less:
Current portion

162,724

Non-current portion

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS

2003
Pinjaman hasil restrukturisasi
Pinjaman bank lainnya
Pinjaman dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa

Dikurangi:
Bagian jangka pendek

1,580,468
746,359

4,733,740
792,447

Restructured loans
Other bank loans

603,317

772,365

Related party loans

2,930,144

6,298,552

(932,326)

Bagian jangka panjang


a.

2002

(1,397,442)
4,901,110

1,997,818

Pinjaman hasil restrukturisasi

a.
2003

Perseroan
Anak perusahaan

Less:
Current portion
Non-current portion

Restructured loans
2002

1,147,034
433,434

3,766,734
967,006

1,580,468

4,733,740

The Company
Subsidiaries

Perseroan

The Company

Pada tanggal 30 Juni 1999, Perseroan berhasil


merestrukturisasi hutangnya (tidak termasuk
hutang usaha) yang berlaku efektif sejak 1 Januari
1999. Pada Tanggal Penutupan (30 Juni 1999),
perjanjian pinjaman baru yang disetujui dengan
para kreditur terkait sebagai berikut:

On 30 June 1999, the Company concluded a


restructuring of non-trade related debts effective
on 1 January 1999. On the Closing Date (30
June 1999), a new financing agreement was
concluded with all of the affected creditors as
follows:

Seri I/
Series I

Seri II/
Series II

Seri III/
Series III

Tranche A
(dalam ribuan US$):
Pinjaman
Obligasi

Tranche A
(in thousands of US$):
118,930
81,070

413,269
281,779

17,853
82,147

200,000

695,048

100,000

Tranche B
(dalam jutaan Rupiah):
Pinjaman
Obligasi

Loans
Bonds

Tranche B
(in millions of Rupiah):
104,760
94,100

434,698
384,583

27,680
71,790

198,860

819,281

99,470

Halaman - 62 - Page

Loans
Bonds

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Obligasi Tranche A dikeluarkan oleh Astra


Overseas Finance B.V., anak perusahaan yang
100% dimiliki oleh Perseroan, dan dijamin oleh
Perseroan. Obligasi tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Luxembourg. Obligasi Seri III
Tranche A merupakan obligasi zero coupon
dengan nilai nominal sebesar US$ 131,68 juta.

Tranche A bonds are issued by Astra Overseas


Finance B.V., a wholly owned subsidiary of the
Company, and guaranteed by the Company.
The bonds are listed on the Luxembourg Stock
Exchange. Series III Tranche A Bonds represent
zero coupon bonds with a face value of
US$ 131.68 million.

Obligasi Tranche B adalah obligasi PT Astra


International Tbk. III yang dicatatkan pada Bursa
Efek Surabaya.

Tranche B bonds, namely PT Astra


International Tbk Bonds III, are listed on the
Surabaya Stock Exchange.

Meskipun kinerja Perseroan sangat baik, jadwal


pembayaran hutang yang telah disepakati dalam
Restrukturisasi Hutang 1999 telah memberikan
beban yang signifikan kepada Perseroan. Oleh
karena itu, Perseroan memperoleh persetujuan dari
para kreditur dan pemegang obligasi untuk
merestrukturisasi
kembali
hutangnya
(Restrukturisasi Hutang 2002). Pada tanggal 12
Desember 2002, semua prasyarat Restrukturisasi
Hutang 2002 telah dipenuhi.

Despite its strong trading performance, the debt


repayment schedule under the agreed terms of
the 1999 Debt Restructuring placed a significant
burden on the Company. As a result, the
Company obtained creditors and bond holders
approval to again restructure its debts (the
2002 Debt Restructuring). On 12 December
2002, all conditions precedent for the 2002 Debt
Restructuring were achieved.

Syarat-syarat dan ketentuan dalam Restrukturisasi


Hutang 2002 mencakup penerbitan saham baru
dengan jumlah minimum sebesar ekuivalen US$
100 juta. Dengan telah dilaksanakannya PUT II
(lihat Catatan 1), maka syarat-syarat dan ketentuan
Restrukturisasi Hutang 2002 yang berlaku adalah
sebagai berikut:

Terms and conditions contained in the 2002


Debt Restructuring included an equity issue to
raise a minimum of the equivalent of US$ 100
million. Following the completion of the LPOII
equity issue (refer to Note 1), the applicable
terms and conditions of the 2002 Debt
Restructuring are as follows:

Keterangan/
Description

Seri II/
Series II

Seri III/
Series III

Jangka waktu/
Term

Diperpanjang dari 30 Juni 2005 menjadi 30 Juni


2006 dengan opsi apabila Perseroan tidak dapat
memperoleh pembiayaan pengganti maka jangka
waktu dapat diperpanjang sampai dengan 30 Juni
2009. Jika jatuh tempo diperpanjang maka akan
diberlakukan extention fee./
Extended initially from 30 June 2005 to 30 June
2006. If the Company does not refinance its debt in
2006, the Company has the option to extend the final
maturity date to 30 June 2009. If the maturity is
extended, an extension fee will apply.

Tetap sampai dengan 30 Juni 2006 dengan opsi apabila


Perseroan tidak dapat memperoleh pembiayaan pengganti
maka jangka waktu dapat diperpanjang sampai dengan 30
Juni 2009. Jika jatuh tempo diperpanjang maka akan
diberlakukan extention fee./

Halaman - 63 - Page

Unchanged (i.e. 30 June 2006). If the Company does not


refinance its debt in 2006, the Company has the option to
extend the final maturity date to 30 June 2009. If the
maturity is extended, an extension fee will apply.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

a.

Perseroan (lanjutan)

Restructured loans (continued)


The Company (continued)

Keterangan/
Description

Seri II/
Series II

Seri III/
Series III

Tingkat bunga/
Interest rate

US$ SIBOR + margin, atau Reference Rate Rupiah


+ margin/

6,5% untuk Tranche A dan 15% untuk Tranche B. Apabila


tanggal jatuh tempo terakhir diperpanjang menjadi 30 Juni
2009, maka sejak tanggal 30 Juni 2006 tingkat bunga yang
berlaku sama dengan tingkat bunga yang berlaku untuk Seri
II./
6.5% on Tranche A and 15% on Tranche B. If the final
maturity date is extended to 30 June 2009, from 30 June
2006 interest will accrue at the same rate as Series II debt.

US$ SIBOR + margin, or Rupiah Reference Rate +


margin
Margin/ Margin

2003 - 3,25%
2004 - 3,50%
2005 - 3,75%
2006 - 4,00%
2007 - 4,25%
2008 - 4,50%
2009 - 4,75%

Berlaku sejak 30 Juni 2006/ Effective from 30 June 2006:


2006 - 4,00%
2007 - 4,25%
2008 - 4,50%
2009 - 4,75%

Penyesuaian margin/
Margin adjustment

Penyesuaian secara terbatas bagi penurunan margin


yang memungkinkan pemotongan pajak penghasilan
dan gross-up bunga Tranche A, yang dibayar penuh
berdasarkan margin yang lebih rendah tersebut.
Dikompensasi dengan penyesuaian kenaikan margin
pada saat Tranche A jatuh tempo atau sebelum
Release Date./
Limited downward adjustment to margin to allow
withholding tax and gross-up on Tranche A interest
to be paid in full on the basis of the lower margin.
Compensated by upward adjustment in margin
either at maturity of Tranche A or before Release
Date.

Tidak ada/

Setiap tiga bulan/

Pada saat jatuh tempo tanggal 30 Juni 2006. Apabila tanggal


jatuh tempo diperpanjang menjadi 30 Juni 2009, maka
bunga sampai 30 Juni 2006 akan dikapitalisasi ke pokok
pinjaman dan mulai 30 September 2006, bunga akan
dibayar setiap tiga bulan./
At maturity on 30 June 2006. If the final maturity date is
extended to 30 June 2009, all interest accrued as at 30 June
2006 will be capitalised to the principal, and from 30
September 2006 interest will be paid on a quarterly basis.

Pembayaran bunga/
Interest payment

Quarterly basis

Pembayaran kembali
pokok pinjaman/

Pembayaran kembali pokok pinjaman adalah sebagai


berikut (dalam ribuan US Dolar dan jutaan Rupiah) :
Sebelum dilaksanakannya Extension Option:
31 Desember 2002 US$ 66.493 dan Rp 82.724
2003 - US$ 86.974 dan Rp 108.203
2004 - US$ 86.974 dan Rp 108.203
2005 - US$ 86.974 dan Rp 108.203
Maret 2006 US$ 21.743 dan Rp 27.051
30 Juni 2006 sisa jumlah pokok terhutang.

None

Terhutang pada tanggal 30 Juni 2006.


Apabila tanggal jatuh tempo terakhir diperpanjang menjadi
30 Juni 2009 maka pembayaran kembali adalah sebagai
berikut (dalam ribuan US Dolar dan jutaan Rupiah):
Pada saat dan dengan terjadinya Reset Date:
2006 - US$ 18.574 dan Rp 34.815
2007 - US$ 43.869 dan Rp 82.231
2008 - US$ 43.869 dan Rp 82.231
Maret 2009 US$ 22.716 dan Rp 42.580
30 Juni 2009 sisa jumlah pokok terhutang.

Pada saat dan dengan terjadinya Reset Date:


2006 - US$ 53.661 dan Rp 66.758
2007 - US$ 75.404 dan Rp 93.809
2008 - US$ 75.404 dan Rp 93.809
Maret 2009 US$ 39.032 dan Rp 48.559
30 Juni 2009 sisa jumlah pokok terhutang.
Total pembayaran kembali pokok pinjaman tersebut
di atas adalah total seluruh jumlah pinjaman seri II
per 1 Januari 1999 ditambah dengan pinjaman yang
terjadi kemudian dan dikurangi dengan pembatalan
pinjaman seri II, hingga akhir tahun 2002.

Total pembayaran kembali pokok pinjaman tersebut di atas


adalah total seluruh jumlah pinjaman seri III yang tercatat
pada tanggal 30 Juni 2006 ditambah dengan kapitalisasi
bunga hingga tanggal tersebut.

Pembayaran dilakukan setiap tiga bulan secara


proporsional.

Pembayaran dilakukan setiap tiga bulan secara proporsional,


dimulai pada 30 September 2006.

Halaman - 64 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

a.

Perseroan (lanjutan)

Restructured loans (continued)


The Company (continued)

Keterangan/
Description

Seri II/
Series II

Seri III/
Series III

Principal repayment

Principal repayment (in thousands of US$ and


millions of Rupiah)
Before the Extension Option is taken:
31 December 2002 US$ 66,493 and Rp 82,724
2003 - US$ 86,974 and Rp 108,203
2004 - US$ 86,974 and Rp 108,203
2005 - US$ 86,974 and Rp 108,203
March 2006 US$ 21,743 and Rp 27,051
30 June 2006 the balance outstanding.

Payable on 30 June 2006.


If the Final Maturity Date is extended to 30 June 2009,
the amortisation schedule will be as follows (in
thousands of US$ and millions of Rupiah):
On and in the event of Reset Date:
2006 - US$ 18,574 and Rp 34,815
2007 - US$ 43,869 and Rp 82,231
2008 - US$ 43,869 and Rp 82,231
March 2009 US$ 22,716 and Rp 42,580
30 June 2009 the balance outstanding.

On and in the event of Reset Date:


2006 - US$ 53,661 and Rp 66,758
2007 - US$ 75,404 and Rp 93,809
2008 - US$ 75,404 and Rp 93,809
March 2009 US$ 39,032 and Rp 48,559
30 June 2009 the balance outstanding.
The above mentioned accumulated principal
repayment is the total aggregate amounts
outstanding under Series II on 1 January 1999 as
adjusted to reflect the addition of any subsequent
Series II debt, and the cancellation of any Series II
debt.

The above mentioned accumulated principal repayment


is the total aggregate amount outstanding under Series
III on 30 June 2006, as adjusted to reflect capitalised
interest up to that date.

Payments will be executed proportionally on a


quarterly basis.

Payments will be executed proportionally on a quarterly


basis from 30 September 2006.

Pembayaran dengan
sukarela/
Voluntary prepayment

Diperkenankan secara pro rata untuk semua


Tranche./
Allowed and will be pro rated across Tranches.

Diperhitungkan (saat Seri II telah dilunasi) secara pro rata


untuk semua Tranche./
Allowed (once Series II is repaid) and will be pro rated
across Tranches.

Alokasi Rights/
Rights allocation

Tidak ada/

Tidak ada tambahan rights, selain dari 258.398.155 rights


yang telah diperjanjikan sebelumnya./
No addition of rights other than 258,398,155 rights which
was agreed previously.

None
Jenis Rights/
Rights characteristics

Tidak ada/

Dapat diperdagangkan setelah Tanggal Penutupan


restrukturisasi hutang tahun 1999 dan dapat dieksekusi
dengan harga sebesar Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per
right pada setiap saat setelah Tanggal Penutupan
restrukturisasi hutang tahun 1999 dan sebelum 7 Januari
2004 (diperdagangkan hingga tanggal 31 Desember 2003)
dan tidak berlaku apabila rights telah kadaluarsa. Dana
pelunasan yang diperoleh dari penerimaan pelaksanaan
rights dapat digunakan sebagai jaminan dan untuk
pembelian kembali pinjaman Seri III./
Can be traded after the Closing Date of debt restructuring
1999 and exercisable at Rp 500 (full Rupiah) per right at
any time after the Closing Date of debt restructuring 1999
and prior to 7 January 2004 (traded up to 31 December
2003) and will no longer be valid when the rights expire. A
sinking fund established from the proceeds of the rights
exercised will stand as security for, and a partial payment
of Series III debt.

None

Halaman - 65 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Perseroan (lanjutan)

The Company (continued)

Restrukturisasi Hutang 2002 juga mencakup


persyaratan berikut ini:

The 2002 Debt Restructuring also includes the


following terms and conditions:

Pembayaran dimuka restructuring fee pada


Tanggal Restrukturisasi kepada Secured
Creditors sebesar 0,25% dari total Seri II
Tranche A dan Tranche B yang terhutang
pada tanggal restrukturisasi dan total Seri III
Tranche A dan Tranche B yang akan
terhutang per tanggal 30 Juni 2006. Fee ini
dibayarkan secara pro rata kepada seluruh
kreditur.

An upfront restructuring fee paid on the


Restructuring Date to the Secured
Creditors equal to 0.25% of the total Series
II Tranche A and Tranche B outstanding
debt as at the Restructuring Date and the
total Series III Tranche A and Tranche B
outstanding debt anticipated as at 30 June
2006. The fee paid was distributed pro rata
among the holders of such Series.

Jika Perseroan tidak dapat me-refinance


hutangnya pada tahun 2006, Perseroan
memiliki opsi untuk memperpanjang tanggal
jatuh tempo terakhir hutang Seri II dan Seri
III menjadi 30 Juni 2009, dengan ketentuan
bahwa fee perpanjangan sebesar 1,125% dari
jumlah yang terhutang untuk Seri II dan Seri
III pada tanggal 30 Juni 2006 akan
dibayarkan secara pro rata kepada seluruh
kreditur.

If the Company is not able to refinance its


debt in 2006, the Company has the option to
extend the final maturity date for Series II
debt and Series III debt to 30 June 2009,
provided that an extension fee of 1.125% of
the total outstanding debt under Series II and
Series III as at 30 June 2006 is paid to all
creditors on a pro rata basis.

Pembentukan Supplementary accounts, yang


terdiri dari:
 Equity account yang digunakan untuk
menampung dana yang diperoleh dari
penerbitan saham baru; dan

Establishment of Supplementary accounts,


which consist of:
 An Equity account, which can only be
funded from the net proceeds of any
equity issue; and

 Asset Sales account yang digunakan


untuk menampung dana yang diperoleh
dari penjualan aktiva Perseroan.

 An Asset Sales account, which can only


be funded from the net proceeds of
assets sales.

Cash sweep mechanism tidak diberlakukan


terhadap dana-dana dalam Supplementary
accounts.

The cash sweep mechanism will not apply to


the Supplementary accounts.

Pembentukan
Mandatory
Prepayment
account yang digunakan untuk menampung
dana yang diperoleh dari penjualan aktiva
Perseroan dengan pembagian sebagai berikut:
 Sebelum Release Date: 75% dari
penerimaan bersih hasil penjualan aktiva;
dan
 Setelah Release Date: 60% dari
penerimaan bersih hasil penjualan aktiva.

Establishment of a Mandatory Prepayment


account which will be funded from the net
proceeds of asset sales in the following
proportions:
 Prior to Release Date: 75% of such asset
sales proceeds; and

Halaman - 66 - Page

 After Release Date: 60% of such asset


sales proceeds.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Perseroan (lanjutan)

The Company (continued)

Amortisasi hutang dalam Restrukturisasi


Hutang 2002 telah menghilangkan keharusan
bagi Perseroan untuk menjual aktivanya.
Apabila Perseroan melakukan penjualan
aktiva, maka hasil dari penjualan tersebut
akan dialokasikan sebagai berikut:

The 2002 Debt Restructuring amortisation


has removed the Companys obligation to
sell assets. If the Company sells assets, net
proceeds from asset sales will be applied as
follows:

 Sebelum Release Date: 75% wajib


digunakan untuk membayar pokok
pinjaman dan sisanya ditransfer ke Asset
Sales account; dan
 Setelah Release Date: 60% wajib
digunakan untuk membayar pokok
pinjaman dan sisanya ditransfer ke Asset
Sales account.

 Before Release Date: 75% for voluntary


repayment of loan principal and the
remaining balance will be transferred to
the Asset Sales account; and
 After Release Date: 60% for voluntary
repayment of loan principal and the
remaining balance will be transferred to
the Asset Sales account.

Pembayaran yang berasal dari penerimaan


bersih penjualan aktiva akan dialokasikan
sebagai berikut:

Any repayments derived from net proceeds of


asset sales will be applied as follows:

(i) Prior to 30 June 2006:

(i) Sebelum 30 Juni 2006:


50% akan dipakai untuk melakukan
pembayaran sesuai dengan jadwal
pembayaran Seri II untuk 2003, dan
apabila sudah nihil, akan dipakai
untuk melakukan pembayaran sesuai
dengan urutan jatuh temponya; dan

a) 50% will be applied against 2003


Series II repayments and, if reduced
to zero, against subsequent
repayments in chronological order
of maturity; and

b) 50% akan dipakai untuk melakukan


pembayaran sesuai dengan jadwal
pembayaran Seri II dan jadwal
amortisasi Seri III pada tanggal 30
Juni 2006, secara pro rata terhadap
jumlah agregat Seri II yang
terhutang pada saat itu dan jumlah
agregat dari Nilai Awal Seri III, dan
apabila jumlahnya sudah nihil,
dipakai
untuk
melakukan
pembayaran sesuai dengan urutan
terbalik dari urutan jatuh temponya.

b) 50% will be applied against Series


II repayments and the Series III
repayment scheduled for 30 June
2006, prorated to the aggregate
amounts outstanding under Series
II at that time and the aggregate
Initial Value of Series III, and, if
reduced to zero, against subsequent
repayments in inverse order of
maturity.

a)

Halaman - 67 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Perseroan (lanjutan)
(ii) Setelah 30 Juni 2006, apabila tanggal
jatuh tempo terakhir untuk Seri II dan III
diperpanjang menjadi 30 Juni 2009
maka:

The Company (continued)


(ii) After 30 June 2006, if the Final Maturity
Dates for Series II and III are extended
to 30 June 2009:

50% akan dipakai untuk melunasi


pembayaran Seri II dan III sesuai
dengan jadwal pembayaran tahun
2006 prorata terhadap Seri II dan III
dan, apabila jumlahnya sudah nihil,
akan dipakai untuk melakukan
pembayaran sesuai dengan urutan
jatuh temponya; dan

a) 50% will be applied against 2006


Series II and III repayments,
prorated to Series II and III and, if
reduced to zero, against subsequent
repayments in chronological order
of maturity; and

b) 50% akan dipakai untuk melunasi


pembayaran Seri II dan III sesuai
dengan jadwal pembayaran tahun
2009, secara pro rata untuk Seri II
dan III dan, apabila jumlahnya
sudah
nihil,
dipakai
untuk
melakukan pembayaran sesuai
dengan urutan terbalik dari urutan
jatuh temponya.

b) 50% will be applied against 2009


Series II and III repayments,
prorated to Series II and III and, if
reduced to zero, against subsequent
repayments in inverse order of
maturity.

a)

Sebelum
Release
Date,
Perseroan
diperkenankan untuk membayar dividen
setinggi-tingginya 10% dari laba setelah
pajak, tetapi tidak termasuk pendapatan luar
biasa. Setelah Release Date, Perseroan
diperkenankan untuk membayar dividen
setinggi-tingginya 50% dari laba setelah
pajak, tetapi tidak termasuk pendapatan luar
biasa, dengan syarat bahwa tidak pernah
terjadi defaults.

Prior to Release Date, the Company was


entitled to pay dividends of up to 10% of net
profit after tax, excluding extraordinary
items. After Release Date, the Company is
entitled to pay dividends up to 50% of net
profit after tax, excluding extraordinary
items, provided there have been no defaults.

Jumlah maksimum per tahun yang


diperbolehkan untuk pembelian barang modal
akan ditingkatkan dari US$ 15 juta per tahun
menjadi US$ 20 juta per tahun, kecuali untuk
tahun 2003 dimana pengeluaran barang
modal yang diperbolehkan adalah US$ 42
juta. Perseroan dapat menggunakan jumlah
yang diperbolehkan untuk pembelian barang
modal yang tidak terpakai untuk tahun
berikutnya.

The maximum annual amount permitted for


capital expenditure is increased from US$ 15
million per year to US$ 20 million per year,
except in 2003, when permitted capital
expenditure was US$ 42 million. The
Company may use unutilised permitted
capital expenditure in subsequent years.

Halaman - 68 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Perseroan (lanjutan)

The Company (continued)

Pembayaran atas kewajiban yang timbul dari


Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham
AAL (lihat Catatan 27b) yang akan jatuh
tempo pada tanggal 15 Juni 2004 akan
dibiayai (jika perlu) dengan penerbitan
pinjaman Seri II yang baru. Perseroan
diwajibkan untuk melakukan amortisasi
pembayaran tambahan kepada seluruh
kreditur, sebesar persentase dari pinjaman
Seri II baru yang diterbitkan, sebagai berikut:
2004 41%
2005 13%
2006 11,3%
2007 11,3%
2008 11,3%
2009 sisanya.

Payments in respect of the Agreement to


Sell and Purchase Shares of AAL (refer to
Note 27b) due on 15 June 2004 shall be
financed (if required) by issuing new Series
II debt. The Company is required to make
an additional amortisation payment to all
creditors equivalent to a percentage of the
new Series II debt issued, as follows:

2004 41%
2005 13%
2006 11.3%
2007 11.3%
2008 11.3%
2009 the balance outstanding.

Perseroan diperbolehkan untuk melakukan


pembelian kembali hutang Seri II dan Seri III
dengan diskon terhadap nilai nominalnya.
Sumber pendanaan untuk pembelian kembali
tersebut akan diambil dari Supplementary
accounts (yang diperoleh dari hasil
penerbitan saham baru dan penjualan aktiva),
dan dari Series III Sinking Fund untuk hutang
Seri III.

The Company may conduct debt buybacks


of both Series II and Series III debt at a
discount to their face value. The funding of
such debt buybacks will be from amounts
credited to the Supplementary accounts
(generated from equity raising and
proceeds from asset sales), and in respect of
Series III debt only, the Series III Sinking
Fund.

Berikut ini adalah kondisi dan persyaratan dari


Restrukturisasi Hutang 1999 yang masih berlaku:

The terms and conditions of the 1999 Debt


Restructuring which are still applicable are as
follows:

Penjaminan seluruh penyertaan saham milik


Perseroan;

A pledge of the Company's shareholdings;

Penjaminan secara hipotik atas seluruh tanah


dan bangunan material milik Perseroan;

A fully registered mortgage over all of the


Company's material land and buildings;

Pembatasan perolehan pinjaman baru; dan

Limited amounts of new debt; and

Tidak menjaminkan seluruh aktiva, kecuali


aktiva baru yang dibiayai dengan pinjaman
baru dan sebagai jaminan untuk fasilitas trade
finance.

A negative pledge on all assets, except for


new assets purchased with new money and
security for trade finance facilities.

Halaman - 69 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Perseroan (lanjutan)

The Company (continued)

Rincian pinjaman hasil restrukturisasi Perseroan


pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah
sebagai berikut:
2003
Tranche A:
Seri II
815,796
Seri III (termasuk bunga
yang harus dibayar)
143,060

Details of the Companys restructured loans as


at 31 December 2003 and 2002 are as follows:

Tranche B:
Seri II
Seri III (termasuk bunga
yang harus dibayar)
Diskonto yang belum
diamortisasi

2002
3,140,427
210,408

142,308

377,282

51,480
1,152,644

48,412
3,776,529

(5,610)
1,147,034

Dikurangi:
Bagian jangka pendek

(163,022)

Bagian jangka panjang

984,012

(9,795)

Tranche A:
Series II
Series III (including accrued
interest)
Tranche B:
Series II
Series III (including accrued
interest)

Unamortised discount

3,766,734
Less:
Current portion

(541,159)
3,225,575

Non-current portion

Kas yang diperuntukkan untuk pembayaran bunga


dan pokok pinjaman ditempatkan pada PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk., JP Morgan
Chase Bank, Hong Kong dan ABN AMRO Bank
N.V. berjumlah masing-masing Rp 151,69 miliar
dan US$ 86,18 juta pada tanggal 31 Desember
2003 (2002 : Rp 30,43 miliar dan US$ 18 ribu).
Jumlah tersebut disajikan dalam akun "Kas dan
deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya"
dalam neraca konsolidasian (lihat Catatan 4c).

Cash designated for interest payments and


principal repayments placed in PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk., JP Morgan Chase
Bank, Hong Kong, and ABN AMRO Bank N.V.
as at 31 December 2003 amounted to Rp 151.69
billion and US$ 86.18 million (2002: Rp 30.43
billion and US$ 18 thousand). These amounts
are classified as "Restricted cash and time
deposits" in the consolidated balance sheets
(refer to Note 4c).

Selama tahun 2003, Perseroan telah melakukan:

During 2003, the Company:

Pembayaran kembali sesuai dengan jadwal


pembayaran Seri II dari pinjaman dan
obligasi hasil restrukturisasi sebesar US$ 65,2
juta dan Rp 81,2 miliar;

Halaman - 70 - Page

In accordance with the amortisation


schedules of Series II restructured loans
and bonds, made repayments amounting to
US$ 65.2 million and Rp 81.2 billion;

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

a.

Restructured loans (continued)

Perseroan (lanjutan)

The Company (continued)

Prepaid restructured series II and III loans


and bonds amounting to US$ 227.8 million
and Rp 343.9 billion; and

Bought back series II and III loans and


bonds with a face value amounting to US$
127.3 million and Rp 34.3 billion.

Pembayaran lebih awal untuk pinjaman dan


obligasi hasil restrukturisasi Seri II dan Seri
III sebesar US$ 227,8 juta dan Rp 343,9
miliar; dan
Pembelian kembali pinjaman dan obligasi
hasil restrukturisasi Seri II dan Seri III
dengan face value sebesar US$ 127,3 juta dan
Rp 34,3 miliar.

Included in the Company's debt restructuring


are liabilities to related parties, details of which
as at 31 December 2003 are as follows:

Termasuk dalam restrukturisasi hutang Perseroan


adalah hutang-hutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, yang saldonya
per tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai
berikut:
Obligasi
Tranche A
(dalam ribuan US$):
PT Federal International
Finance
PT Astra Graphia Tbk.
PT United Tractors Tbk.
PT Surya Artha Nusantara
Finance
PT Fuji Technica Indonesia

Tranche B
(dalam jutaan Rupiah):
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
PT Astra Honda Motor
PT Astra Otoparts Tbk.

Seri II/
Series II

Seri III/
Series III

Jumlah/
Total

Bonds

1,701
120

9,338
4,883
344

9,338
6,584
464

120
70

344
201

464
271

2,011

15,110

17,121

7,436
2,742
130

2,740
120

7,436
5,482
250

10,308

2,860

13,168

Kewajiban kepada pihak yang mempunyai


hubungan istimewa yang telah direstrukturisasi
tersebut telah dieliminasi dalam laporan keuangan
konsolidasian, kecuali PT United Tractors Tbk.,
PT Fuji Technica Indonesia, dan PT Astra Honda
Motor yang termasuk dalam akun Obligasi (lihat
Catatan 17a).

Halaman - 71 - Page

Tranche A
(in thousands of US$):
PT Federal International
Finance
PT Astra Graphia Tbk.
PT United Tractors Tbk.
PT Surya Artha Nusantara
Finance
PT Fuji Technica Indonesia

Tranche B
(in millions of Rupiah):
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
PT Astra Honda Motor
PT Astra Otoparts Tbk.

The restructured liabilities to related parties


above have been eliminated in the consolidated
financial statements, except for PT United
Tractors Tbk., PT Fuji Technica Indonesia, and
PT Astra Honda Motor which are included
under the "Bonds" account (refer to Note 17a).

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

a.

Restructured loans (continued)

Anak perusahaan

Subsidiaries

Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anak


perusahaan adalah sebagai berikut:

Details of restructured loans of subsidiaries are


as follows:

Debitur/
Borrowers

2003
Jangka
pendek/
Current

Jumlah/
Total

Jangka
panjang/
Non-current

Jumlah/
Total

2002
Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current

US Dolar/US Dollars
PT Tjahja Sakti Motor Corporation
(2003: US$ 26.2 million,
2002: US$ 46.2 million)

221,577

221,577

413,028

37,548

375,480

PT Astra Otoparts Tbk.


(2003: US$ 8.6 million,
2002: US$ 13.6 million)

72,827

25,395

47,432

121,667

44,754

76,913

PT Federal Superior Chain


Manufacturing
(2003: US$ 7.8 million,
2002: US$ 8.2 million)

65,815

65,815

73,085

3,576

69,509

PT Astra Graphia Tbk.


(2003: US$ Nil,
2002: US$ 27.1 million)

242,677

242,677

PT Traktor Nusantara
(2003: US$ Nil,
2002: US$ 3.7 million)

33,413

33,413

360,219

91,210

269,009

883,870

119,291

764,579

65,729

65,729

65,729

65,729

PT Surya Artha Nusantara


Finance

71,095

13,735

57,360

15,235

15,235

PT Federal Superior Chain


Manufacturing

2,120

2,120

2,172

52

2,120

73,215

15,855

57,360

17,407

15,287

2,120

433,434

107,065

326,369

967,006

200,307

766,699

Yen Jepang/Japanese Yen


PT Surya Artha Nusantara Finance
(2003: US$ Nil,
2002: JPY 0.9 billion)

Rupiah/Rupiah

Jumlah/Total

Halaman - 72 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Anak perusahaan (lanjutan)

Subsidiaries (continued)

Informasi lain mengenai pinjaman hasil


restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:

Other information relating to restructured loans


is as follows:

Debitur/
Borrowers

Restrukturisasi
pada/
Restructured in

Jadwal
pengembalian/
Repayment
schedule

Tingkat bunga/
Interest rates

US Dolar/US Dollars
PT Tjahja Sakti Motor Corporation

2000

8 cicilan/instalments (2002 - 2005)

SIBOR + 1.8%

PT Astra Graphia Tbk.

1999

10 cicilan (2000 - 2004) dapat


diperpanjang 1,5 tahun/
10 instalments (2000 - 2004)
renewable for 1.5 years

SIBOR + 2%

PT Astra Otoparts Tbk.

2000

8 cicilan/instalments (2002 - 2005)

SIBOR +
(2.5% up to 3%)

PT Federal Superior Chain


Manufacturing (FSCM)

2001

7 cicilan/instalments (2001 - 2004)

SIBOR +
(1.25% up to 3%)

PT Traktor Nusantara (TN)

1999

8 cicilan/instalments (2000- 2003)

SIBOR +
(1.5% up to 2.5%)

2000

Cicilan bulanan, setiap


cicilan minimum 0,5% dari jumlah
pinjaman hasil restrukturisasi
(2000 - 2005)/
Monthly instalments, with each
instalment being a minimum of
0.5% of the restructured loan
(2000 - 2005)

Tingkat bunga jangka pendek


Jepang + 2,25%/

Yen Jepang/Japanese Yen


PT Surya Artha Nusantara Finance

Japanese short-term prime


rate + 2.25%

Rupiah/Rupiah
PT Surya Artha Nusantara Finance

PT Federal Superior Chain


Manufacturing

2000

2001

Cicilan bulanan, setiap


cicilan minimum 0,5% dari jumlah
pinjaman hasil restrukturisasi
(2000 - 2007)/
Monthly instalments, with each
instalment being a minimum
of 0.5% of the restructured loan
(2000 - 2007)
7 cicilan/instalments (2001 - 2004)
Rupiah 3 bulanan (maks. 35%)/
Average Rupiah three-month
deposit rate (max. 35%)

Halaman - 73 - Page

Sertifikat Bank Indonesia


+ 2,25% dan tingkat bunga
tetap 15% - 15,5%/
Bank Indonesia certificate
+ 2.25% and fixed rate 15%
up to 15.5%

Suku bunga rata-rata deposito


dengan bunga maksimum
36%/
Average monthly deposit
rate with a maximum rate 36%

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
a.

Restructured loans (continued)

Anak perusahaan (lanjutan)

Subsidiaries (continued)

Perjanjian restrukturisasi hutang mengharuskan


anak perusahaan tersebut di atas untuk mengikuti
mekanisme cash monitoring. AOP, FSCM dan TN
telah mencapai Release Date, sehingga
mekanisme tersebut tidak berlaku bagi mereka.

The above companies are subject to certain cash


monitoring requirements under the restructuring
agreements. AOP, FSCM and TN have reached
the Release Date, and as such are no longer
subject to cash monitoring.

Aktiva dari anak perusahaan tersebut di atas telah


digunakan sebagai jaminan. Anak perusahaan ini
juga tidak diijinkan untuk melakukan tindakantindakan tertentu tanpa persetujuan dari para
kreditur dan harus mempertahankan sejumlah
rasio keuangan tertentu (lihat Catatan 16d untuk
rincian jumlah jaminan).

The assets of the above subsidiaries have been


used as collateral. The subsidiaries are also
prohibited from taking certain corporate actions
without written approval from the lenders and
must maintain certain financial ratios (refer to
Note 16d for details of loan security).

Pada tanggal 19 Maret 2002, FSCM, anak


perusahaan AOP, melunasi 50% dari total
pinjaman hasil restrukturisasinya melalui skema
Penawaran Umum Pelunasan dimana FSCM
melunasi pinjamannya dari Peak Securities, PT
United Capital Indonesia dan PT Madani
Securities dengan mendapatkan potongan sebesar
52%. Keuntungan sejumlah Rp 36,95 miliar
setelah pajak dari pelunasan ini disajikan sebagai
keuntungan luar biasa pada laporan laba rugi
konsolidasian.

On 19 March 2002, FSCM, a subsidiary of AOP,


settled 50% of its restructured loans under a
General Buyback Offer whereby it redeemed
loans from Peak Securities, PT United Capital
Indonesia and PT Madani Securities at a 52%
discount. The resulting gain of Rp 36.95 billion,
net of tax is presented as an extraordinary gain
in the consolidated statements of income.

Pada Desember 2002, SANF dengan para


krediturnya yang mewakili 75% dari total
pinjaman bersepakat untuk membeli kembali
pinjamannya sejumlah Rp 265 miliar pada harga
19% dari pokok pinjaman dan membebaskan
bunga yang terutang. Keuntungan sejumlah Rp
218,90 miliar dari transaksi ini setelah pajak telah
diakui sebagai keuntungan luar biasa pada laporan
laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2002.

In December 2002, SANF agreed with creditors,


representing 75% of its total outstanding loans,
to buy back debt amounting to Rp 265 billion at
19% of the outstanding amount and to waive
accrued interest as at that date. The resulting
gain of Rp 218.90 billion, net of tax, is presented
as an extraordinary gain in the consolidated
statements of income for the year ended 31
December 2002.

Pada bulan Desember 2002, AG melunasi


pinjaman hasil restrukturisasinya sejumlah US$
7,77 juta yang seharusnya baru akan jatuh tempo
pada bulan Juni dan Desember 2003 dan FIF
melunasi
seluruh
pinjaman
hasil
restrukturisasinya.

In December 2002, AG repaid restructured


loans amounting to US$ 7.77 million, which
were not due until June and December 2003,
and FIF repaid, in full, its restructured loans.

Halaman - 74 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

b.

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)

Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)

a.

Restructured loans (continued)

Anak perusahaan (lanjutan)

Subsidiaries (continued)

Pada bulan Maret 2003, SANF dan para kreditur


lainnya yang mewakili saldo pinjaman sebesar Rp
81 miliar pada tanggal 31 Desember 2002 sepakat
untuk mengubah jadwal pelunasannya dengan cara
mencicil dari tahun 2005 sampai 2008. Sebagai
bagian dari kesepakatan ini, bunga terhutang
sebesar lebih kurang Rp 1 miliar dihapuskan dan
seluruh hutang dalam mata uang asing
dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah.
Kerugian sejumlah Rp 1,084 miliar dari transaksi
ini setelah pajak diakui sebagai kerugian luar
biasa pada laporan laba rugi konsolidasian untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2003.

In March 2003, SANF agreed with its remaining


creditors, representing loans amounting to Rp
81 billion as at 31 December 2002, to extend the
repayment schedule to various instalments
commencing from 2005 to 2008. As part of the
agreement, SANFs accrued interest of
approximately Rp 1 billion has been forgiven
and all foreign currency debt has been
converted into Rupiah. The resulting loss of Rp
1.084 billion, net of tax, is presented as an
extraordinary loss in the consolidated
statements of income for the year ended 31
December 2003.

Pada bulan September 2003, TN melunasi sisa


hutang restrukturisasinya sebesar US$ 3,74 juta.

In September 2003, TN repaid in full its


outstanding restructured loan amounting to US$
3.74 million.

Pada bulan September 2003, AG melunasi sisa


hutang restrukturisasinya sebesar US$ 27,14 juta.

In September 2003, AG repaid in full its


outstanding restructured loan amounting to US$
27.14 million.

Pinjaman bank lainnya

Kreditur/
Lenders

b.
2003
Jangka
pendek/
Current

Jumlah/
Total

Other bank loans

Jangka
panjang/
Non-current

Jumlah/
Total

2002
Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current

Kredit investasi Rupiah/


Rupiah investment credit
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.

178,687

69,268

109,419

251,097

65,104

185,993

PT Bank Central Asia Tbk.

136,723

66,359

70,364

113,546

34,572

78,974

PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

124,123

22,525

101,598

88,032

13,910

74,122

Standard Chartered Bank

100,000

50,000

50,000

12,500

12,500

PT Bank Niaga Tbk.

95,027

70,288

24,739

94,164

21,156

73,008

PT Bank NISP Tbk.

34,033

11,689

22,344

25,200

9,067

16,133

PT Bank Bumiputera Tbk.

28,417

5,980

22,437

33,978

5,979

27,999

PT Bank Mega Tbk.

25,000

12,500

12,500

37,500

12,500

25,000

1,160

763

397

52,445

21,981

30,464

46,625

46,625

23,189

6,624

16,565

37,360

14,171

23,189

746,359

315,996

430,363

792,447

257,565

534,882

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PT Bank Panin Tbk.
Lain-lain/Other
Jumlah/Total

Halaman - 75 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
b.

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)

Pinjaman bank lainnya (lanjutan)

b.

Informasi lain mengenai pinjaman bank lainnya


adalah sebagai berikut:
Kreditur/
Lenders

Other bank loans (continued)


Further information relating to
loans is as follows:

Jadwal pengembalian/
Repayment schedule

other bank

Tingkat bunga/
Interest rates

Kredit investasi Rupiah/


Rupiah investment credit
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Niaga Tbk.
PT Bank Panin Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
Standard Chartered Bank
PT Bank Bumiputera Tbk.
PT Bank NISP Tbk.

c.

cicilan bulanan/monthly instalments (2002 - 2010)


2 - 10 cicilan/instalments (2004 - 2007)
beberapa cicilan/several instalments (2005 - 2007)
cicilan bulanan/monthly instalments (2006)
beberapa cicilan/several instalments (2004 - 2005)
beberapa cicilan/several instalments (2002 - 2003)
beberapa cicilan/several instalments (2003 - 2005)
beberapa cicilan/several instalments (2004 - 2005)
beberapa cicilan/several instalments (2003 - 2006)
beberapa cicilan/several instalments (2003 - 2006)

12% - 17.25%
14% - 18%
11.49% - 16.58%
12% - 19.50%
15% - 18%
16% - 19.18%
16% - 19.5%
12.65%
16% - 20%
14.75% - 20%

Lihat Catatan 16d untuk jaminan atas pinjamanpinjaman ini.

Refer to Note 16d for details of security for the


loans.

Pada bulan Juli 2003, PT Serasi Autoraya


(SAR) telah melunasi sisa hutangnya pada PT
Bank Panin Tbk.

In July 2003, PT Serasi Autoraya (SAR)


repaid in full its outstanding loan to PT Bank
Panin Tbk.

Pinjaman dari pihak


hubungan istimewa

Kreditur/
Lenders

yang

mempunyai

Jumlah/
Total

c.

2003
Jangka
pendek/
Current

Related party loans

Jangka
panjang/
Non-current

Jumlah/
Total

2002
Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current

Marubeni Corporation
(2003: US$ 12 million and
JPY 1.7 billion
2002: US$ 18 million and
JPY 1.7 billion)

232,919

50,790

182,129

286,001

53,640

232,361

Isuzu Motors Asia Pte Ltd


(2003: US$ 27.5 million,
2002: US$ 29.3 million)

232,788

232,788

261,942

261,942

Itochu Corporation
(2003: US$ 12 million,
2002: US$ 20 million)

101,580

50,790

50,790

178,800

71,520

107,280

36,030

11,875

24,155

45,622

11,309

34,313

603,317

346,243

257,074

772,365

398,411

373,954

Nissan Diesel Motor Co Ltd


(2003 : JPY 455 million,
2002 : JPY 605 million)

Halaman - 76 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
c.

Pinjaman dari pihak yang


hubungan istimewa (lanjutan)

mempunyai

Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak yang


mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Kreditur/
Lenders

d.

16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS


(continued)
c.

Related party loans (continued)

Other information on related party loans is as


follows:

Jadwal pengembalian/
Repayment schedule

Tingkat bunga/
Interest rates

Isuzu Motors Asia Ltd

3 cicilan/instalments (2004 2005)

LIBOR + 1%

Marubeni Corporation

4 cicilan/instalments (2004 2005)

LIBOR + 1%
Japanese LTPR + 2%

Itochu Corporation

4 cicilan/instalments (2001 2005)

LIBOR + 1%

Nissan Diesel Motor Co Ltd

3 cicilan/instalments (2004 2006)

2.8%

Pada bulan September 2002, AICC, anak


perusahaan mengalami default atas pinjamannya
kepada Isuzu Motor Asia Ltd, karena tidak dapat
membayar cicilan pokok hutangnya. Sesuai
dengan perjanjian pinjaman maka seluruh
pinjaman tersebut diklasifikasikan sebagai
kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2003
dan 2002.

In September 2002, AICC, a subsidiary,


defaulted on a loan from Isuzu Motor Asia Ltd,
due to non-repayment of the principal. In
accordance with the terms and conditions of the
loan agreement, the loan is due and payable,
and classified as current as at 31 December
2003 and 2002.

Pada saat ini AICC sedang dalam proses negosiasi


untuk merestrukturisasi hutangnya. Pada tahun
2003, Perseroan memutuskan untuk melepaskan
kepemilikannya pada AICC (lihat Catatan 3d).

Currently, AICC is in the process of negotiating


the restructuring of the loan. In 2003, the
Company resolved to dispose of its investment
in AICC (refer to Note 3d).

Lihat Catatan 16d untuk rincian jaminan atas


pinjaman ini.

Refer to Note 16d for details of loan security.

Jaminan pinjaman anak perusahaan

d.

Pada tanggal 31 Desember 2003, pinjaman


tertentu sejumlah US$ 94,05 juta, JPY 2,11 miliar
dan Rp 817,45 miliar (2002: US$ 120 juta, JPY
3,14 miliar dan Rp 809,9 miliar) yang diperoleh
anak perusahaan tertentu dijamin dengan piutang
usaha, persediaan, piutang pembiayaan dan aktiva
tetap anak perusahaan yang bersangkutan, dan
corporate guarantee dari pemegang saham asing
anak perusahaan tersebut (lihat Catatan 5, 7, 9,
dan 11).

Halaman - 77 - Page

Loan security subsidiaries


As at 31 December 2003, loans amounting to
US$ 94.05 million, JPY 2.11 billion, and
Rp 817.45 billion (2002: US$ 120 million, JPY
3.14 billion, and Rp 809.9 billion) obtained by
certain subsidiaries are secured by trade
receivables, inventories, financing receivables
and fixed assets, and corporate guarantees from
foreign shareholders of subsidiaries (refer to
Notes 5, 7, 9, and 11).

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

17. OBLIGASI

17. BONDS
2003

Obligasi hasil restrukturisasi


Perseroan
Obligasi PT Astra Sedaya Finance
Obligasi PT Federal International
Finance
Obligasi PT Astra Agro Lestari Tbk.
Obligasi PT Serasi Autoraya
Obligasi PT Astra Graphia Tbk.
Dikurangi:
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
a.

1,344,914
1,112,980

2,947,573
684,978

1,008,213
496,669
294,355
142,537
4,399,668

288,231
493,913
4,414,695

(888,822)

Dikurangi:
Diskonto yang belum
diamortisasi
Bersih
Dikurangi:
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang

3,657,325
a.

2003

Tranche B (dalam Rupiah):


Seri II
Seri III (termasuk bunga
yang harus dibayar)

(757,370)

3,510,846

Obligasi hasil restrukturisasi Perseroan

Tranche A (dalam US$):


Seri II
Seri III (termasuk bunga
yang harus dibayar)

2002

The Companys restructured bonds


PT Astra Sedaya Finance bonds
PT Federal International Finance
bonds
PT Astra Agro Lestari Tbk. bonds
PT Serasi Autoraya bonds
PT Astra Graphia Tbk. bonds
Less:
Current portion
Non-current portion

The Companys restructured bonds


2002

576,366

1,796,383

754,098

950,768

120,743

307,607

26,930

118,011

1,478,137

3,172,769

Tranche A (in US$):


Series II
Series III (including accrued
interest)
Tranche B (in Rupiah):
Series II
Series III (including accrued
interest)

Less:
(133,223)
1,344,914

(225,196)
2,947,573

(61,367)
1,283,547

(323,766)
2,623,807

Lihat Catatan 16a mengenai restrukturisasi hutang


Perseroan yang juga berlaku untuk obligasi
Perseroan tersebut di atas. Berdasarkan surat dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 046/PEFDir/II/2004 tanggal 5 Februari 2004, obligasi
Rupiah Tranche B Perseroan yang telah
direstrukturisasi mendapat peringkat idA-.

Halaman - 78 - Page

Unamortised discount
Net
Less:
Current portion
Non-current portion

Refer to Note 16a in respect of the Companys


debt restructuring which is also applicable for
the Companys bonds mentioned above.
According to a letter from PT Pemeringkat Efek
Indonesia No. 046/PEF-Dir/II/2004 dated 5
February 2004, the credit rating of the
Company's Tranche B restructured Rupiah
bonds is idA-.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

17. OBLIGASI (lanjutan)


a.

Obligasi hasil
(lanjutan)

17. BONDS (continued)


restrukturisasi

Perseroan

a.

The Companys restructured bonds (continued)

Lihat Catatan 16a sehubungan dengan


pembayaran kembali, pembayaran lebih awal dan
pembelian kembali hutang.

Refer to Note 16a in respect of repayments,


prepayments and buy backs of debt.

b. Obligasi lain

b.

Other bonds

Berikut ini disajikan rincian obligasi lain:

Obligasi/
Bonds

Pefindo
peringkat/
Rating

Obligasi amortisasi
Astra Sedaya Finance I
Tahun 2002
idA+
Obligasi amortisasi
Astra Sedaya Finance II
Tahun 2002
idA+
Obligasi amortisasi
Astra Sedaya Finance III
Tahun 2003
idA+
Obligasi amortisasi Federal
International Finance I
Tahun 2002
idA+
Obligasi amortisasi Federal
International Finance II
Tahun 2003
idA+
Obligasi PT Astra Agro Lestari
Tbk. I Tahun 2002
idA
Obligasi amortisasi Serasi
Autoraya I Tahun 2003
idBBB+
Obligasi Astra Graphia I
Tahun 2003
idA-

Obligasi/
Bonds

Details of other bonds are presented below:


2003
Jangka
pendek/
Current

Jumlah/
Total

Jangka
panjang/
Non-current

2002
Jangka
pendek/
Current

Jumlah/
Total

Jangka
panjang/
Non-current

299,171

299,171

249,519

176,131

73,388

385,807

125,058

260,749

863,461

379,711

483,750

286,395

112,500

173,895

288,231

9,375

278,856

721,818

150,000

571,818

496,669

496,669

493,913

493,913

294,355

9,113

285,242

142,537

142,537

3,054,754

827,455

2,227,299

1,467,122

433,604

1,033,518

Jatuh tempo/
Maturity

Tingkat bunga/
Interest rates

Obligasi amortisasi
Astra Sedaya Finance I
Tahun 2002

29 Maret/March 2003

17.68%

Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang


pembiayaan konsumen sampai 60% dari
total pokok obligasi./
Secured by fiduciary guarantee over
consumer financing receivables amounting
to 60% of the total principal of the bonds.

Obligasi amortisasi
Astra Sedaya Finance II
Tahun 2002

24 Mei/May 2005

18.75%

Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang


pembiayaan konsumen sampai 60% dari
total pokok obligasi./
Secured by fiduciary guarantee over
consumer financing receivables amounting
to 60% of the total principal of the bonds.

Obligasi amortisasi
Astra Sedaya Finance III
Tahun 2003

20 Mei/May 2007

12.5% - 13.5%

Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang


pembiayaan konsumen sampai 60% dari
total pokok obligasi./
Secured by fiduciary guarantee over
consumer financing receivables amounting
to 60% of the total principal of the bonds.

Halaman - 79 - Page

Jaminan/
Security

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

17. OBLIGASI (lanjutan)

17. BONDS (continued)

b. Obligasi lain (lanjutan)


Obligasi/
Bonds

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

b.
Jatuh tempo/
Maturity

Obligasi amortisasi Federal


International Finance I
Tahun 2002

6 September 2005

Obligasi amortisasi Federal


International Finance II
Tahun 2003

Obligasi PT Astra Agro Lestari


Tbk. I Tahun 2002

Other bonds (continued)

Tingkat bunga/
Interest rates

Jaminan/
Security

18.5%

Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang


pembiayaan konsumen sampai 110% dari
total pokok obligasi./
Secured by fiduciary guarantee over
consumer financing receivables amounting
to 110% of the total principal of the bonds.

5 Agustus/
August 2007

12.38% - 13.50%

Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang


pembiayaan konsumen sampai 80% dari
total pokok obligasi./
Secured by fiduciary guarantee over
consumer financing receivables amounting
to 80% of the total principal of the bonds.

15 Maret/
March 2005

17.7%

Tanpa jaminan. Dana pelunasan obligasi


perlu disiapkan./
Unsecured, a sinking fund required to be
set up.

Obligasi amortisasi Serasi


Autoraya I Tahun 2003

11 Juli/
July 2008

13.88%

Dijamin dengan jaminan fiducia berupa


kendaraan bermotor./
Secured by fiduciary guarantee over
transportation equipment

Obligasi Astra Graphia I


Tahun 2003

27 Oktober/
October 2008

13.38%

Dijamin dengan agunan khusus yang


jumlahnya setara dengan 75% dari jumlah
pokok obligasi yang berupa fidusia atas
piutang usaha dan hak tanggungan atas
tanah dan bangunan perusahaan./
Secured by specific collateral equal to 75%
of nominal value in the form of trade
receivable, land and building.

Pada bulan Maret 2003, ASF melunasi Obligasi


amortisasi Astra Sedaya Finance I Tahun 2002
dengan nilai nominal Rp 300 miliar.

In March 2003, ASF repaid in full its Astra


Sedaya Finance I Tahun 2002 bonds with a
nominal amount of Rp 300 billion.

Anak perusahaan tersebut di atas juga tidak


diijinkan untuk melakukan tindakan-tindakan
tertentu tanpa persetujuan dari para kreditur dan
harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan
tertentu.

The subsidiaries are also prohibited from taking


certain corporate actions without written
approval from the lenders, and must maintain
certain financial ratios.

Halaman - 80 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

18. HAK MINORITAS ATAS EKUITAS ANAK


PERUSAHAAN

18. MINORITY INTEREST


SUBSIDIARIES

Rincian proporsi pemilikan pemegang saham minoritas


atas ekuitas dan laba/(rugi) bersih anak perusahaan
yang dikonsolidasi berdasarkan segmen industri adalah
sebagai berikut:
2003

31/12/2002
Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Teknologi informasi
Alat-alat berat
Lain-lain

Laba/(rugi)
bersih/
Net income/
(loss)

Dividen/
Dividends

IN

EQUITY

OF

Details of minority interest in the equity and net


income/(loss) of consolidated subsidiaries, by
industry segment, are as follows:

Lain-lain/
Other

31/12/2003

1,335,910
483,024
513,229
66,775
23,117
694

462,285
141,325
113,841
5,907
1,876
(219)

(697,342)
(66,617)
(38,010)
(3,070)
(1,246)
-

(568,717)
(239)
15,731
7,041
-

532,136
557,493
604,791
76,653
23,747
475

2,422,749

725,015

(806,285)

(546,184)

1,795,295

Automotive
Financial services
Agribusiness
Information technology
Heavy equipment
Other

2002

31/12/2001
Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Perkayuan
Teknologi informasi
Alat-alat berat
Lain-lain

Laba/(rugi)
bersih/
Net income/
(loss)

Dividen/
Dividends

Lain-lain/
Other

31/12/2002

1,040,893
421,895
449,389
7
49,594
21,071
703

374,071
130,569
48,573
11,465
15,764
4,272
(9)

(70,142)
(62,458)
(7,473)
(2,230)
-

(8,912)
(6,982)
22,740
(11,472)
1,417
4
-

1,335,910
483,024
513,229
66,775
23,117
694

1,983,552

584,705

(142,303)

(3,205)

2,422,749

19. MODAL SAHAM

19. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember


2003 dan 2002 berdasarkan catatan yang dibuat oleh
PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek,
adalah sebagai berikut:
2003
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of shares
issued and
fully paid

Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd


Brian Richard Keelan (Komisaris)
Benjamin Arman Suriadjaya
(Komisaris)
Lain-lain (masing-masing
kepemilikan di bawah 5%)

Automotive
Financial services
Agribusiness
Wood-based
Information technology
Heavy equipment
Other

Details of shareholders based on records maintained


by PT Raya Saham Registra, the share administrator,
as at 31 December 2003 and 2002, are as follows:

Persentase
pemilikan/
Percentage
of ownership

1,499,823,504
3,384,615

37.17%
0.08%

535,000

0.01%

2,531,633,341

62.74%

4,035,376,460

100%

Halaman - 81 - Page

Jumlah/
Amount

749,912
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd
1,692 Brian Richard Keelan (Commissioner)
Benjamin Arman Suriadjaya
268
(Commissioner)
Other (each
1,265,816
ownership less than 5%)
2,017,688

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

19. MODAL SAHAM (lanjutan)

19. SHARE CAPITAL (continued)


2002
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of shares
issued and
fully paid

Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd


Norbax Inc
Toyota Motor Corporation
GSIC C
Neville Barry Venter (Komisaris)
Lain-lain (masing-masing
kepemilikan di bawah 5%)

Persentase
pemilikan/
Percentage
of ownership

Jumlah/
Amount

812,386,875
210,147,940
192,000,000
137,987,933
309,692

31.15%
8.06%
7.36%
5.29%
0.01%

1,255,256,470

48.13%

2,608,088,910

100%

406,193
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd
105,074
Norbax Inc
96,000
Toyota Motor Corporation
68,994
GSIC C
155 Neville Barry Venter (Commissioner)
Other (each
627,628
ownership less than 5%)
1,304,044

Penambahan saham yang beredar berasal dari:

The increase in issued share capital is from:

Eksekusi rights dan opsi saham oleh karyawan


(lihat Catatan 20); dan

The exercise of rights and employee stock options


(refer to Note 20); and

PUT II, sehubungan dengan Penerbitan Hak


Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 1).

LPO II, in respect of the Rights Issue (refer to


Note 1).

Pada tanggal 3 November 2003, Direksi menyetujui


pembagian dividen kas interim sejumlah Rp 201,72
miliar atau Rp 50 per lembar saham. Dividen tersebut
telah dibayar pada tanggal 18 Desember 2003.

On 3 November 2003, the Board of Directors


approved the declaration of an interim cash dividend
of Rp 201.72 billion, or Rp 50 per share. The
dividend was paid on 18 December 2003.

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR

20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL


2003

Selisih antara pembayaran yang


diterima dengan nilai nominal
- bersih
Rights yang belum dieksekusi
Opsi saham karyawan yang
belum dieksekusi

2002

1,084,892
6,315

425,511
12,937

8,052

14,761

1,099,259

453,209

Perseroan telah menerbitkan rights sejumlah


258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang
obligasi Seri III dengan nilai wajar sebesar Rp 400
(dalam satuan Rupiah) per right dimana setiap
pemegang satu right berhak untuk membeli satu saham
dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per
saham. Rights ini dapat dieksekusi sejak tanggal 1 Juli
1999 sampai dengan 7 Januari 2004 (lihat Catatan
16a). Jumlah rights yang telah dieksekusi hingga
tanggal 31 Desember 2003 adalah sejumlah
242.609.311 saham (2002: 226.056.436).

Excess of proceeds over


par value - net
Rights not yet exercised
Employee stock options not
yet exercised

The Company has issued 258,398,155 rights to


Series III creditors and bondholders at the fair value
of Rp 400 (full Rupiah) per right, which allow the
rights holder to purchase one share at the price of
Rp 500 (full Rupiah) per share for each right. The
rights were exercisable commencing 1 July 1999 and
expired on 7 January 2004 (refer to Note 16a).
Rights exercised up to 31 December 2003 were
242,609,311 shares (2002: 226,056,436).

Halaman - 82 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)

20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Hutang


Perseroan, dana yang diterima dari eksekusi rights
harus ditempatkan pada dana pelunasan obligasi. Saldo
dana pelunasan obligasi pada tanggal 31 Desember
2003 adalah Rp 9,1 miliar dan US$ 0,45 juta (setara
dengan Rp 12,9 miliar). Jumlah dana tersebut pada
tanggal 31 Desember 2002 adalah Rp 112,13 miliar
dan US$ 4,5 juta (setara dengan Rp 152,4 miliar).

Based on the Companys Debt Restructuring


Agreement, funds received from the rights exercised
are deposited into a bond sinking fund. The balance
of the bond sinking funds as at 31 December 2003
amounted to Rp 9.1 billion and US$ 0.45 million
(total equivalent of Rp 12.9 billion). The balance as
at 31 December 2002 amounted to Rp 112.13 billion
and US$ 4.5 million (total equivalent of Rp 152.4
billion).

Sehubungan dengan opsi pemilikan saham yang


diberikan kepada karyawan dan eksekutif Perseroan
dan anak perusahaan sebanyak 5.954.500 opsi telah
dieksekusi selama tahun 2003 dan sisanya sebanyak
7.143.500 opsi masih beredar (lihat Catatan 28).

In respect of stock options granted to the Company's


and subsidiaries' employees and executives,
5,954,500 options have been exercised during 2003.
The remaining 7,143,500 options are still
outstanding (refer to Note 28).

21. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN


PENGGUNAANNYA

21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Undang-Undang No. 1/1995 mengenai


Perusahaan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk
membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan
dan disetor penuh.

Under Indonesian Company Law No. 1/1995,


Indonesian companies are required to set up a
statutory reserve amounting to at least 20% of the
issued and paid up company share capital.

Pada tanggal 11 Juni 1997, para pemegang saham


Perseroan menyetujui pembentukan cadangan wajib
sebesar Rp 4,7 miliar.

On 11 June 1997, the shareholders approved the


establishment of a statutory reserve with an
appropriation amounting to Rp 4.7 billion.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


Perseroan tanggal 22 Mei 2003, para pemegang saham
menyetujui pembentukan cadangan wajib sebesar Rp
40 miliar yang berasal dari laba bersih tahun 2002.

At the Annual Shareholders Meeting held on 22 May


2003, shareholders approved an appropriation to the
statutory reserve amounting to Rp 40 billion from
2002 net income.

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya per


31 Desember 2003 adalah sebesar Rp 44,7 miliar
(2002: Rp 4,7 miliar).

The balance of appropriated retained earnings as at


31 December 2003 is Rp 44.7 billion (2002: Rp 4.7
billion).

22. PENGHASILAN BERSIH

Pihak yang mempunyai hubungan


istimewa (lihat Catatan 25b)
Pihak ketiga
Dikurangi:
Penghasilan bersih
- operasi dalam penghentian
Penghasilan bersih
- operasi yang dilanjutkan

22. NET REVENUES


2003

2002

2,147,412
29,365,542
31,512,954

2,367,093
28,317,940
30,685,033

31,512,954

(418,428)
30,266,605

Halaman - 83 - Page

Related parties
(refer to Note 25b)
Third parties
Less:
Net revenues
- discontinuing operation
Net revenues
- continuing operations

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

22. PENGHASILAN BERSIH (lanjutan)

22. NET REVENUES (continued)

Tidak ada penjualan kepada pihak ketiga yang


melebihi 10% dari total penjualan.

No sales to third parties exceed 10% of total sales.

Lihat Catatan 24 untuk penghasilan bersih berdasarkan


segmen industri.

Refer to Note 24 for net revenues by industry


segment.

23. BEBAN USAHA

23. OPERATING EXPENSES


2003

Beban penjualan
Iklan dan promosi
Beban karyawan
Komisi penjualan
Beban gudang dan pengepakan
Penyusutan dan amortisasi
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)

Beban umum dan administrasi


Beban karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyusutan dan amortisasi
Pajak dan perizinan
Honorarium tenaga ahli
Perbaikan dan pemeliharaan
Komunikasi
Alat tulis dan beban kantor lainnya
Perjalanan dan transportasi
Sumbangan dan representasi
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)

Dikurangi:
Beban usaha
- operasi dalam penghentian
Beban usaha
- operasi yang dilanjutkan

2002
Selling expenses
Advertising and promotion
Employee costs
Sales commission
Warehousing and packaging
Depreciation and amortisation
Other
(below Rp 50 billion each)

532,493
372,568
484,340
235,391
19,172

476,366
317,100
385,775
194,160
17,552

209,880

217,808

1,853,844

1,608,761

1,131,612
300,617
225,561
101,378
100,407
92,793
88,849
79,649
58,696
31,122

1,019,426
131,202
187,375
64,961
173,673
100,185
75,126
86,506
60,263
51,413

General and administrative expenses


Employee costs
Provision for doubtful accounts
Depreciation and amortisation
Taxes and licenses
Professional fees
Repairs and maintenance
Communication
Supplies and other office expenses
Travelling and transportation
Donations and representations

217,085

255,758

Other (below Rp 50 billion each)

2,427,769

2,205,888

4,281,613

3,814,649

4,281,613

(35,569)

3,779,080

Halaman - 84 - Page

Less:
Operating expenses
- discontinuing operation
Operating expenses
- continuing operations

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

24. INFORMASI SEGMEN USAHA

24. SEGMENT INFORMATION

Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan


anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Penghasilan bersih/
Net revenues
2003
2002

Details of the Company's and subsidiaries industry


segments are as follows:

Laba/(rugi) usaha/
Operating income/(loss)
2003
2002

Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Perkayuan
Teknologi
informasi
Alat-alat berat
Lain-lain

25,596,640
2,286,968
2,543,157
-

25,451,245
1,651,295
2,031,478
418,428

802,169
378,624
19,532

829,488
299,461
19,622

Jumlah
Eliminasi*

31,627,090
(114,136)

30,701,017
(15,984)

3,352,869
44,925

Konsolidasian

31,512,954

30,685,033

3,397,794

Dikurangi:
Operasi dalam
penghentian
Operasi yang
dilanjutkan

31,512,954

1,923,737
626,007
753,640
54,188
17,415
(22,118)

Beban pokok penghasilan/


Cost of revenues
2003
2002

1,758,253
467,138
587,806
(71,949)

19,475,488
7,322,521
2,843,823
-

20,516,163
4,858,319
2,611,048
-

Automotive
Financial services
Agribusiness
Wood-based
Information
technology
Heavy equipment
Other

62,271
24,447
(64,034)

704,664
233,480
1,560,248

722,881
205,586
1,383,143

2,763,932
46,635

32,140,224
(4,735,916)

30,297,140
(4,111,535)

Total
Eliminations*

2,810,567

27,404,308

26,185,605

Consolidated

71,949

Less:
Discontinuing
operation

3,397,794

2,882,516

27,404,308

26,185,605

Continuing
operations

(418,428)
30,266,605

Jumlah aktiva/
Total assets
2003
2002

Beban bunga/
Interest expense
2003
2002

Jumlah kewajiban/
Total liabilities
2003
2002

Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Perkayuan
Teknologi
informasi
Alat-alat berat
Lain-lain

21,011,628
520,024
1,548,702
-

21,161,660
450,388
1,224,723
454,808

517,679
133,080
-

673,564
157,621
53,678

7,216,344
5,166,570
1,279,485
-

12,561,472
3,179,849
1,262,760
-

555,775
318,059
5,530

572,663
235,901
6,310

13,486
6,586
-

18,954
2,681
243

372,112
136,689
178,875

403,423
111,367
219,604

Jumlah
Eliminasi*

23,959,718
(126,171)

24,106,453
(46,636)

670,831
(14,775)

906,741
(15,878)

14,350,075
(451,774)

17,738,475
(474,180)

Total
Eliminations*

Konsolidasian

23,833,547

24,059,817

656,056

890,863

13,898,301

17,264,295

Consolidated

Less:
Discontinuing
operation

13,898,301

17,264,295

Continuing
operations

Dikurangi:
Operasi dalam
penghentian
Operasi yang
dilanjutkan

23,833,547

(454,808)

23,605,009

656,056

(50,497)
840,366

* Eliminasi antar segmen industri

Automotive
Financial services
Agribusiness
Wood-based
Information
technology
Heavy equipment
Other

* Elimination between industry segments

Depresiasi/
Depreciation
2003

2002

Pengeluaran modal/
Capital expenditure
2003
2002

Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Perkayuan
Teknologi
informasi
Alat-alat berat
Lain-lain

461,773
54,936
151,479
-

464,828
39,272
131,014
41,744

778,967
122,543
152,070
-

598,719
101,585
159,953
15,315

79,694
6,989
1,378

76,398
4,268
2,708

85,527
13,768
407

99,759
16,544
32,878

Automotive
Financial services
Agribusiness
Wood-based
Information
technology
Heavy equipment
Other

Konsolidasian

756,249

760,232

1,153,282

1,024,753

Consolidated

Dikurangi:
Operasi dalam penghentian
Operasi yang dilanjutkan

756,249

(41,744)
718,488

1,153,282

Halaman - 85 - Page

(15,315)
1,009,438

Less:
Discontinuing operation
Continuing operations

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI


PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

25. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anak


perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama
meliputi transaksi-transakti penjualan, pembelian, uang
muka dan transaksi keuangan lainnya.
a. Sifat hubungan dan transaksi:

The Company and subsidiaries, in their regular


conduct of business, have engaged in transactions
with related parties principally consisting of sales,
purchases, advances and other financial
transactions.
a. Nature of relationship and transactions:

Rincian dari sifat hubungan dan transaksi dengan


pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:

Details of the nature of relationships and


transactions with related parties are as follows:

i.

i.

Anak perusahaan langsung dan tidak


langsung
Lihat Catatan 1 untuk
perusahaan langsung.

daftar

anak

Direct and indirect subsidiaries

Refer to Note 1 for the list of the Companys


direct subsidiaries.
ii.

ii. Perusahaan terasosiasi secara langsung dan


tidak langsung

Direct and indirect associates

Lihat Catatan 10 untuk perusahaan asosiasi


langsung Perseroan dan anak perusahaan.

Refer to Note 10 for the Companys and


subsidiaries direct associates.

Di bawah ini adalah perusahaan asosiasi tidak


langsung:

Indirect associates are presented below:

PT Aisin Takaoka Indonesia


PT Astra CMG Life
PT Berau Coal
PT Bina Pertiwi
PT Century Batteries Indonesia
PT Federal Nittan Industries
PT Gemala Kempa Daya
PT Inti Ganda Perdana
PT Kokusai Godo Denso Indonesia
PT Mesin Isuzu Indonesia

iii. Perusahaan yang hak suaranya dimiliki secara


substansial, baik secara langsung maupun
tidak langsung, oleh anggota manajemen
kunci (termasuk anggota keluarga dekat)
dan/atau perusahaan yang memiliki anggota
manajemen kunci yang sama:

PT NHK Gasket Indonesia


PT Pamapersada Nusantara
PT Pandu Dayatama Patria
PT Showa Indonesia Mfg
PT Suryaraya Rubberindo Industries
PT Toyoda Gosei Safety Systems
Indonesia
PT Tri Dharma Wisesa
PT Wahana Eka Paramitra

iii.

Halaman - 86 - Page

Companies for which a substantial portion


of the voting power is owned, directly or
indirectly, by key management personnel
(including close members of family) and/or
companies which have common key
management personnel are as follows:

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
a.

Sifat hubungan dan transaksi: (lanjutan)

(iii) (lanjutan)

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

a. Nature of relationship and transactions:


(continued)
(iii) (continued)

Aisin Chemical Co Ltd, Japan


Aisin Seiki Co Ltd, Japan
Daido Kogyo Co Ltd, Japan
Daido Steel Co Ltd, Japan
Isuzu Motors Asia Pte Ltd,
Singapore
Isuzu Motors Ltd, Japan
Itochu Corporation, Japan
Izumi Industries Ltd, Japan
Keihin Seimitsu Kogyo Co
Ltd, Japan
Marubeni Corporation, Japan
PT Abadi Berindo Autotech
PT Adira Dwi Mobilindo
PT Adira Dinamika Mobilindo
PT Badhra Primasatya

PT Chuhatsu Indonesia
(dahulu/formerly PT Tri Satria Utama)
PT Daya Adira Mustika
PT Daikin Clutch Indonesia
PT GE Finance
PT Inkoasku
PT Komatsu Indonesia Tbk.
PT Nusa Toyotetsu Corporation
PT Palingda Nasional
PT SKF Indonesia
PT Sugity Creatives
PT Toyota Tsusho Export Import*
Toyota Tsusho Corporation, Japan*
Toyota Motor Corporation, Japan
Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd,
Singapore

Bukan pihak hubungan istimewa sejak Agustus 2003

iv. Dimiliki oleh karyawan Perseroan dan anak


perusahaan:

Not a related party since August 2003

iv. Owned by Astra Company and subsidiaries


employees:

Koperasi Karyawan Astra

Selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember


2003 dan 2002, terdapat satu transaksi yang
termasuk dalam definisi benturan kepentingan
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Bapepam No. IX.E.1. Lihat Catatan 3c untuk
penjelasan lebih rinci mengenai restrukturisasi
usaha TAM Lama.

During the years ended 31 December 2003 and


2002, there was one transaction that meets the
definition of a conflict of interest pursuant to
Bapepam Regulation No. IX.E.1. Refer to Note 3c
for further details of the business restructuring of
Old TAM.

Halaman - 87 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
(lanjutan)
b. Penjualan

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Sales

Rincian penjualan kepada pihak-pihak yang


mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:

Details of sales to related parties are as follows:

2003
%*
Toyota Motor Asia
Pacific Pte Ltd
PT Adira Dinamika
Mobilindo
Isuzu Motors Asia Ltd
PT Astra Honda Motor
Toyota Motor Corporation
PT Astra Daihatsu Motor
PT Pamapersada Nusantara
PT Showa Indonesia Mfg
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT United Tractors Tbk.
PT Toyota Astra Motor/TAM Baru
PT Denso Indonesia
Corporation
Toyoda Gosei Safety Systems
Indonesia
Aisin Seiki Co Ltd
PT Pramindo Ikat Nusantara
PT Inti Ganda Perdana
PT Wahana Eka Paramitra
PT Berau Coal
PT Astra Auto Finance
PT GS Battery Inc
Isuzu Motors Ltd
PT GE Finance Indonesia
PT Tri Dharma Wisesa
PT Fuji Technica Indonesia
PT Komatsu Indonesia Tbk.
PT Kokusai Godo Denso
Indonesia
PT Adira Dwi Mobilindo
PT Kayaba Indonesia
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Total Penjualan

2002
Rp

%*

Rp

2.27

714,253

3.59

1,102,262

1.08
1.08
1.07
0.64
0.24
0.10
0.09
0.06
0.04
0.04

341,481
341,392
337,389
201,374
74,382
30,095
28,987
19,443
11,151
11,135

1.08
0.05
0.95
1.04
0.23
0.09
0.08
0.19
0.03
-

332,031
16,502
292,807
320,642
69,296
27,716
23,719
57,882
7,982
-

0.01

3,743

0.01

4,012

0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

3,009
2,782
2,519
2,330
2,254
2,178
1,752
1,483
1,159
1,113
1,073
896
734

0.00
0.07
0.01
0.01
0.00
0.01
0.00
0.00
0.00
0.01
0.01

267
21,111
2,126
2,529
932
1,561
1,013
999
833
2,639
2,848

0.00
-

442
-

0.01
0.19
0.03

3,856
58,282
8,120

0.03

8,863

0.02

5,126

Toyota Motor Asia


Pacific Pte Ltd
PT Adira Dinamika
Mobilindo
Isuzu Motors Asia Ltd
PT Astra Honda Motor
Toyota Motor Corporation
PT Astra Daihatsu Motor
PT Pamapersada Nusantara
PT Showa Indonesia Mfg
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT United Tractors Tbk.
PT Toyota Astra Motor/New TAM
PT Denso Indonesia
Corporation
Toyoda Gosei Safety Systems
Indonesia
Aisin Seiki Co Ltd
PT Pramindo Ikat Nusantara
PT Inti Ganda Perdana
PT Wahana Eka Paramitra
PT Berau Coal
PT Astra Auto Finance
PT GS Battery Inc
Isuzu Motors Ltd
PT GE Finance Indonesia
PT Tri Dharma Wisesa
PT Fuji Technica Indonesia
PT Komatsu Indonesia Tbk.
PT Kokusai Godo Denso
Indonesia
PT Adira Dwi Mobilindo
PT Kayaba Indonesia
Other (below
Rp 1 billion each)

6.82

2,147,412

7.71

2,367,093

Total Sales

% terhadap jumlah penghasilan bersih.

Penjualan barang ke pihak yang mempunyai


hubungan istimewa dilakukan berdasarkan
persyaratan dan harga yang wajar (arms length
basis).

Halaman - 88 - Page

% of total net revenues.

Sales of goods to related parties are on an arms


length basis.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
(lanjutan)
c.

Pembelian

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

c.

Purchases

Rincian pembelian dari pihak-pihak yang


mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:

Details of purchases from related parties are as


follows:

2003
%*
PT Toyota Astra Motor/TAM Baru 17.60
PT Astra Honda Motor
15.71
Toyota Motor Asia
Pacific Pte Ltd
11.21
PT Astra Daihatsu Motor
5.14
PT Mesin Isuzu Indonesia
1.83
PT GS Battery Inc
1.63
PT Denso Indonesia Corporation
1.62
Toyota Motor Corporation
1.49
PT Abadi Berindo Autotech
1.18
PT Sugity Creatives
0.86
Century Batteries Indonesia Ltd
0.80
Aisin Seiki Co Ltd
0.44
PT Pandu Dayatama Patria
0.43
PT Nusa Toyotetsu Corporation
0.39
PT Tri Dharma Wisesa
0.22
PT Aisin Takaoka Indonesia
0.18
PT Inti Ganda Perdana
0.16
PT Chuhatsu Indonesia
0.12
PT Daikin Clutch Indonesia
0.11
PT Gemala Kempa Daya
0.10
PT United Tractors Tbk.
0.09
PT Palingda Nasional
0.09
PT Daya Adira Mustika
0.08
PT Wahana Eka Paramitra
0.06
Marubeni Corporation
0.05
PT SKF Indonesia
0.05
Daido Kogyo Co Ltd
0.05
PT NHK Gasket Indonesia
0.04
PT Inkoasku
0.04
Aisin Chemical Co Ltd
0.03
Izumi Industries Ltd
0.03
PT Fuji Technica Indonesia
0.03
Itochu Corporation
0.03
Daido Steel Co Ltd
0.03
PT Suryaraya Rubberindo
Industries
0.02
PT Federal Nittan Industries
0.01
Keihin Seimitsu
Kogyo Co Ltd
0.01
PT Showa Indonesia Mfg
0.00
Toyota Tsusho Corporation**
PT Kayaba Indonesia
PT Toyota Tsusho Export Import **
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
0.00
Total Pembelian
*
**

61.96

2002
Rp

%*

Rp

4,194,109
3,744,061

15.14

3,641,864

2,670,724
1,224,568
436,272
388,646
384,999
355,090
282,309
204,989
190,991
105,236
102,938
92,944
51,685
42,241
37,667
27,667
25,812
23,597
22,574
21,245
19,328
14,743
12,894
11,599
11,399
10,109
9,715
8,331
7,947
7,590
7,361
6,211

3.24
6.67
2.25
1.68
2.04
14.16
1.37
0.55
0.77
0.41
0.34
0.26
0.25
0.22
0.44
0.02
0.04
0.06
0.05
0.08
0.27
0.05
0.03
0.05
0.06
0.03
0.04
0.02
0.12
0.03

778,540
1,604,122
541,489
405,319
490,389
3,406,408
329,983
132,618
184,666
98,885
82,449
61,879
59,746
52,287
105,405
5,730
8,473
14,444
12,171
20,229
64,224
11,635
7,083
11,667
13,907
8,181
9,737
4,870
28,105
8,329

5,546
2,930

0.03
0.01

7,060
1,575

2,911
522
-

0.01
0.01
0.49
0.41
0.40

2,981
3,330
117,077
99,400
95,339

909

0.01

1,208

PT Toyota Astra Motor/New TAM


PT Astra Honda Motor
Toyota Motor Asia
Pacific Pte Ltd
PT Astra Daihatsu Motor
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT GS Battery Inc
PT Denso Indonesia Corporation
Toyota Motor Corporation
PT Abadi Berindo Autotech
PT Sugity Creatives
Century Batteries Indonesia Ltd
Aisin Seiki Co Ltd
PT Pandu Dayatama Patria
PT Nusa Toyotetsu Corporation
PT Tri Dharma Wisesa
PT Aisin Takaoka Indonesia
PT Inti Ganda Perdana
PT Chuhatsu Indonesia
PT Daikin Clutch Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT United Tractors Tbk.
PT Palingda Nasional
PT Daya Adira Mustika
PT Wahana Eka Paramitra
Marubeni Corporation
PT SKF Indonesia
Daido Kogyo Co Ltd
PT NHK Gasket Indonesia
PT Inkoasku
Aisin Chemical Co Ltd
Izumi Industries Ltd
PT Fuji Technica Indonesia
Itochu Corporation
Daido Steel Co Ltd
PT Suryaraya Rubberindo
Industries
PT Federal Nittan Industries
Keihin Seimitsu
Kogyo Co Ltd
PT Showa Indonesia Mfg
Toyota Tsusho Corporation**
PT Kayaba Indonesia
PT Toyota Tsusho Export Import**
Other (below
Rp 1 billion each)

14,770,409

52.11

12,532,804

Total Purchases

% terhadap jumlah beban pokok penghasilan


Bukan pihak hubungan istimewa sejak Agustus 2003

Halaman - 89 - Page

*
**

% of total cost of revenues


Not a related party since August 2003

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
(lanjutan)
c.

Pembelian (lanjutan)

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

c.

Purchases (lanjutan)
Purchases of goods from related parties are on
an arms length basis.

Pembelian barang dari pihak yang mempunyai


hubungan istimewa dilakukan berdasarkan
persyaratan dan harga yang wajar (arms length
basis).
d. Pendapatan dan beban lain-lain

e.

d.

Other income and charges

Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai


perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan
merek dagang dengan berbagai perusahaan asing
yang mempunyai hubungan istimewa. Jumlah
biaya royalti yang dibebankan ke dalam usaha
berjumlah Rp 159,84 miliar pada tahun 2003 dan
Rp 190,38 miliar pada tahun 2002 (lihat Catatan
27d).

Certain subsidiaries have various licensing,


technical assistance, royalty and trade mark
agreements with various related foreign
companies. Royalty expenses charged to
operations amounted to Rp 159.84 billion in
2003 and Rp 190.38 billion in 2002 (refer to
Note 27d).

Sesuai dengan perjanjian yang dirinci dalam


Catatan 27b, Perseroan membayar kepada
PT Pandu Dian Pertiwi (PDP) US$ 5 juta/tahun,
yang tidak lagi merupakan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sejak tanggal 25 Juni 2002.

Pursuant to the agreement detailed in Note 27b,


the Company pays US$ 5 million annually to PT
Pandu Dian Pertiwi (PDP), which ceased to
be a related party on 25 June 2002.

Piutang usaha

e.

Trade receivables

Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai


hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2003
Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT Showa Indonesia Mfg
PT United Tractors Tbk.
PT Pamapersada Nusantara
Myanmar Astra Chinte
Motor Ltd
PT Denso Indonesia Corp
PT Adira Dinamika Mobilindo
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)

Trade receivables from related parties are as


follows:
2002

42,577
16,940
3,442
3,075
2,034
1,789

44,515
7,435
2,896
1,748
329
946

1,656
1,038
846

572
8,533

5,026

3,436

78,423

70,410

Halaman - 90 - Page

Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT Showa Indonesia Mfg
PT United Tractors Tbk.
PT Pamapersada Nusantara
Myanmar Astra Chinte
Motor Ltd
PT Denso Indonesia Corp.
PT Adira Dinamika Mobilindo
Other (below
Rp 1 billion each)

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
(lanjutan)
e.

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Piutang usaha (lanjutan)

e.
2003

Mata uang asing:


Isuzu Motor Asia Ltd
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Honda Motor
Toyota Motor Asia
Pacific Pte Ltd
Toyota Motor Corporation
Cambodia Astra Motor Ltd *
Myanmar Astra Chinte
Motor Ltd
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)

Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

Trade receivables (continued)


2002

20,205
1,578
65

23,105
493
5,652

86,589
18,206
4,795

1,656

761

2,167

22,609

142,663

101,032

213,073

(1,656)

(9,880)

99,376
*

f.

f.

Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang


mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
2003
Rupiah:
Piutang karyawan
165,249
PT GE Finance Indonesia
18,805
PT Badhra Primasatya
5,602
PT Astra Honda Motor
5,244
PT Bina Pertiwi
3,400
PT Toyota Astra Motor/
TAM Baru
1,734
PT Astra Daihatsu Motor
1,308
PT Denso Indonesia
Corporation
28
PT Astra CMG Life
8
PT Aisin Takaoka Indonesia
2
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
850

Total
Less:
Provision for doubtful accounts

203,193

Dilikuidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 1)

Piutang lain-lain

Foreign currencies:
Isuzu Motor Asia Ltd
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Honda Motor
Toyota Motor Asia
Pacific Pte Ltd
Toyota Motor Corporation
Cambodia Astra Motor Ltd *
Myanmar Astra Chinte
Motor Ltd
Other (below
Rp 1 billion each)

Liquidated in 2003 (refer to Note 1)

Other receivables
Other receivables from related parties are as
follows:
2002

202,230
Halaman - 91 - Page

223,443
4,944
4,407
7,183
4,016
6,385
1,128
9,193
1,064
1,785
263,548

Rupiah:
Loans to officers and employees
PT GE Finance Indonesia
PT Badhra Primasatya
PT Astra Honda Motor
PT Bina Pertiwi
PT Toyota Astra Motor/
New TAM
PT Astra Daihatsu Motor
PT Denso Indonesia
Corporation
PT Astra CMG Life
PT Aisin Takaoka Indonesia
Other (below
Rp 1 billion each)

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
(lanjutan)
f.

Piutang lain-lain (lanjutan)

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

f.
2003

Mata uang asing:


PT Toyota Astra Motor/
TAM Baru
PT Fuji Technica Indonesia
Myanmar Astra Chinte
Motor Ltd
PT United Tractors Tbk.
Sunray Pte Ltd *
Cambodia Astra Motor Ltd.*
Toyota Motor Corporation
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)

2002

306,725
51,937

59,321

4,810
1,780
-

5,080
326
9,933
7,325
382

1,147

1,327

366,399

83,694

Jumlah

568,629

347,242

Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu

(21,410)

(29,719)

547,219

317,523

g.

Other receivables (continued)

Dilikuidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 1)

Foreign currencies:
PT Toyota Astra Motor/
New TAM
PT Fuji Technica Indonesia
Myanmar Astra Chinte
Motor Ltd
PT United Tractors Tbk.
Sunray Pte Ltd *
Cambodia Astra Motor Ltd *
Toyota Motor Corporation
Other (below
Rp 1 billion each)

Total
Less:
Provision for doubtful accounts

Liquidated in 2003 (Refer to Note 1)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan


piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.

Management believes that the provision for


doubtful accounts is adequate to cover possible
losses from non-collection of receivables from
related parties.

Semua piutang lain-lain tidak dibebankan bunga,


kecuali piutang dalam Rupiah kepada PT Bina
Pertiwi yang dibebani bunga sebesar 13,5% per
tahun, dan piutang dalam US Dolar dari TAM
Baru dan PT Fuji Technica Indonesia yang
dibebani bunga berkisar antara 1,2% - 1,5% per
tahun.

All other receivables are non-interest bearing,


except for the Rupiah receivable from PT Bina
Pertiwi that earns interest at 13.5% per annum,
and the US Dollar receivables from New TAM
and PT Fuji Technica Indonesia that earn
interest at rates ranging from 1.2% to 1.5% per
annum.

Hutang usaha

g.

Trade payables

Hutang usaha pada pihak-pihak yang mempunyai


hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2003
Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Toyota Astra Motor/
TAM Baru
PT GS Battery Inc
Century Batteries
Indonesia Ltd
Saldo dipindahkan

Trade payables to related party are as follows:


2002

343,938

210,557

99,116
67,643

64,395

23,246

21,729

Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Toyota Astra Motor/
New TAM
PT GS Battery Inc
Century Batteries
Indonesia Ltd

533,943

296,681

Carried forward balance

Halaman - 92 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
(lanjutan)
g.

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Hutang usaha (lanjutan)

g.
2003

Saldo pindahan
PT Astra Daihatsu Motor
PT Denso Indonesia
Corporation
PT Kayaba Indonesia
PT Aisin Takaoka Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT Tri Dharma Wisesa
PT NHK Gasket Indonesia
PT Daikin Clutch Indonesia
PT Inti Ganda Perdana
PT SKF Indonesia
PT Palingda Nasional
PT Suryaraya Rubberindo
Industries
PT United Tractors Tbk.
PT Wahana Eka Paramitra
PT Chuhatsu Indonesia
PT Sugity Creatives
PT Abadi Berindo Autotech
PT Nusa Toyotetsu Corporation
PT Inkoasku
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Mata uang asing:
PT Mesin Isuzu Indonesia
Aisin Seiki Co Ltd
PT GS Battery Inc
Century Batteries
Indonesia Ltd
Isuzu Motors Asia Ltd
Daido Kogyo Co Ltd
Izumi Industries Ltd
Daido Steel Co Ltd
Aisin Chemical Co Ltd
Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd
Isuzu Motors Ltd
Itochu Corporation
Toyota Motor Corporation
Toyota Motor Asia
Pacific Pte Ltd
Toyota Tsusho Corporation*
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)

Trade payables (continued)


2002

533,943
22,449

296,681
27,581

15,152
14,789
3,540
2,284
2,036
1,850
1,751
1,738
1,402
964

39,208
14,595
5,376
3,184
5,038
1,886
1,166
1,803
1,736

770
656
375
242
204
-

1,027
2,282
1,232
2,233
20,740
27,375
7,002
1,496

2,044

2,425

606,189

464,066

79,947
48,678
19,290

37,089
40,642
20,911

18,480
17,486
6,518
3,665
2,907
2,335
1,922
840
135
-

18,414
8,901
2,801
4,302
9,608
1,540
1,221
1,326
1,523
270,675

68,085
15,595

191

989

202,394

503,622

808,583

967,688

Bukan pihak hubungan istimewa sejak Agustus 2003

Halaman - 93 - Page

Brought forward balance


PT Astra Daihatsu Motor
PT Denso Indonesia
Corporation
PT Kayaba Indonesia
PT Aisin Takaoka Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT Tri Dharma Wisesa
PT NHK Gasket Indonesia
PT Daikin Clutch Indonesia
PT Inti Ganda Perdana
PT SKF Indonesia
PT Palingda Nasional
PT Suryaraya Rubberindo
Industries
PT United Tractors Tbk.
PT Wahana Eka Paramitra
PT Chuhatsu Indonesia
PT Sugity Creatives
PT Abadi Berindo Autotech
PT Nusa Toyotetsu Corporation
PT Inkoasku
Other (below
Rp 1 billion each)
Foreign currencies:
PT Mesin Isuzu Indonesia
Aisin Seiki Co Ltd
PT GS Battery Inc
Century Batteries
Indonesia Ltd
Isuzu Motors Asia Ltd
Daido Kogyo Co Ltd
Izumi Industries Ltd
Daido Steel Co Ltd
Aisin Chemical Co Ltd
Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd
Isuzu Motors Ltd
Itochu Corporation
Toyota Motor Corporation
Toyota Motor Asia
Pacific Pte Ltd
Toyota Tsusho Corporation*
Other (below
Rp 1 billion each)

Not a related party since August 2003

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG


MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
(lanjutan)
h.

Hutang lain-lain

25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

h.

Other payables

Hutang lain-lain pada pihak-pihak yang


mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:

Other payables to related parties are as follows:

2003
Rupiah:
PT Toyota Astra Motor/
TAM Baru
PT GE Finance Indonesia
PT Astra Auto Finance
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)

Mata uang asing:


Keihin Seimitsu
Kogyo Co Ltd
Izumi Industries Ltd
PT Fuji Technica Indonesia
Sunray Pte Ltd *

2002

5,820
4,450
1,628

16,380
2,791

1,074

803

12,972

19,974

8,622
3,203
1,205
-

9,105
2,426
12,024

13,030

23,555

26,002

43,529

Dilikuidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 1)

Hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai


hubungan istimewa tidak dikenakan bunga.
i.

Hutang bank dan lain-lain jangka panjang

Foreign currencies:
Keihin Seimitsu
Kogyo Co Ltd
Izumi Industries Ltd
PT Fuji Technica Indonesia
Sunray Pte Ltd *

Liquidated in 2003 (Refer to Note 1)

Other payables to
non-interest bearing.
i.

Lihat Catatan 16c mengenai pinjaman dari pihak


yang mempunyai hubungan istimewa.

26. LABA BERSIH PER SAHAM

Rupiah:
PT Toyota Astra Motor/
New TAM
PT GE Finance Indonesia
PT Astra Auto Finance
Other (below
Rp 1 billion each)

related

parties

are

Long-term bank and other loans


Refer to Note 16c for loans from related parties.

26. NET EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba


bersih untuk pemegang saham dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
tahun bersangkutan. Laba per saham dasar untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002
disesuaikan dengan jumlah hak memesan efek terlebih
dahulu yang diterbitkan setelah tanggal neraca (lihat
Catatan 1).

Basic earnings per share is calculated by dividing


net income attributable to shareholders by the
weighted average number of ordinary shares
outstanding during the year. Basic earnings per
share for the year ended 31 December 2002 was
adjusted for the rights issue subsequent to balance
sheet date (refer to Note 1).

Halaman - 94 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

26. LABA BERSIH PER SAHAM (lanjutan)

26. NET EARNINGS PER SHARE (continued)


2003

Laba bersih untuk


pemegang saham
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar
(dalam ribuan)

2002
3,636,608

Net income attributable


to shareholders

4,021,284

3,552,496

Weighted average number of


ordinary shares outstanding
(in thousands)

1,100

1,024

Basic earnings per share


(full Rupiah)

4,421,583

Laba per saham dasar


(dalam satuan Rupiah)

Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian,


rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah
disesuaikan dengan hak memesan efek terlebih dahulu
yang diterbitkan, disesuaikan dengan konversi seluruh
potensi saham yang bersifat dilutif. Perseroan memiliki
dua jenis potensi saham yang bersifat dilutif yaitu:
rights dan opsi saham.

In the diluted earnings per share calculation, the


weighted average number of shares outstanding after
adjustment for the rights issue, is adjusted to assume
conversion of all dilutive potential shares. The
Company has two categories of dilutive potential
shares, which are: rights and stock options.

Perhitungan yang dilakukan untuk rights dan opsi


saham adalah untuk menentukan berapa jumlah saham
yang dapat diperoleh dengan harga pasar (ditentukan
sebagai harga rata-rata saham Perseroan selama
setahun) berdasarkan nilai uang atas hak yang melekat
pada rights dan opsi saham untuk menentukan unsur
bonusnya. Penyesuaian terhadap laba bersih dan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
adalah sebagai berikut:

A calculation is performed for rights and stock


options to determine the number of shares that could
have been acquired at market price (determined as
the average share price of the Company for one
year) based on the monetary value of the
subscription rights attached to outstanding rights
and stock options to determine the bonus element.
The adjustment to net income and the weighted
average number of ordinary shares outstanding is as
follows:

Laba bersih untuk


pemegang saham
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar
(dalam ribuan)
Penyesuaian untuk rights dan
opsi saham (dalam ribuan)
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa untuk perhitungan
laba bersih per saham dilusian
(dalam ribuan)
Laba per saham dilusian
(dalam satuan Rupiah)

2003

2002

4,421,583

3,636,608

Net income attributable


to shareholders

4,021,284

3,552,496

Weighted average number of


ordinary shares outstanding
(in thousands)

14,006

26,989

Adjustment for rights and


stock options (in thousands)

4,035,290

3,579,485

Weighted average number of


ordinary shares for diluted
earnings per share
(in thousands)

1,096

1,016

Diluted earnings per share


(full Rupiah)

Halaman - 95 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES

AND

Perseroan dan anak perusahaan memiliki perjanjian,


ikatan dan kewajiban kontinjensi penting per tanggal
31 Desember 2003 sebagai berikut:

The Company and subsidiaries have the following


significant outstanding agreements, commitments
and contingencies as at 31 December 2003:

a.

a.

Perjanjian penjaminan perusahaan


1.

2.

Penjaminan Perusahaan - PT Astra Multi


Finance (AMF)

Corporate guarantee agreements


1.

Corporate Guarantees - PT Astra Multi


Finance (AMF)

Marubeni
Corporation
dan
Itochu
Corporation (Penjamin) adalah pihak-pihak
yang menjamin pinjaman AMF, anak
perusahaan, pada tahun 1991. Pada tahun
1998, Perseroan menandatangani perjanjian
dengan para Penjamin dimana dalam
perjanjian tersebut disepakati bahwa
Perseroan akan bertanggung jawab secara
proporsional atas setiap pembayaran yang
dilakukan oleh para Penjamin.

Marubeni Corporation and Itochu


Corporation (the Guarantors) are parties
to a guarantee for loans taken out by AMF,
a subsidiary, in 1991. In 1998, the
Company entered into an agreement with
the Guarantors under which the Company
will share proportionally with the
Guarantors any payments called on them.

Pada tahun 1999, pinjaman ini di refinance,


dengan sebuah perjanjian lanjutan, yang
ditandatangani oleh Perseroan dan para
Penjamin dimana syarat-syarat dari perjanjian
tahun 1998 masih tetap diberlakukan. Saldo
pinjaman yang terkait pada tanggal 31
Desember 2003 adalah US$ 24 juta (2002:
US$ 30 juta) (lihat Catatan 16c).

In 1999, these loans were refinanced, with a


further agreement executed between the
Company and the Guarantors so that the
terms and conditions of the 1998 agreement
remain unchanged. The balance of the
underlying loans as at 31 December 2003 is
US$ 24 million (2002: US$ 30 million)
(refer to Note 16c).

Fasilitas kredit

2.

Credit facilities

Anak perusahaan tertentu telah menerbitkan


jaminan perusahaan untuk fasilitas kredit
yang diperoleh anak perusahaan lainnya dan
perusahaan asosiasi tertentu. Jumlah
pinjaman yang terkait dengan jaminan
tersebut adalah Rp 178,69 miliar per tanggal
31 Desember 2003 (2002: Rp 318,4 miliar).

Certain subsidiaries have issued corporate


guarantees for credit facilities obtained by
other subsidiaries and certain associated
companies involving outstanding loans
amounting to Rp 178.69 billion as at 31
December 2003 (2002: Rp 318.4 billion).

Perseroan dan anak perusahaan tertentu juga


mengeluarkan Letter of Comfort dan Letter of
Awareness untuk fasilitas pinjaman yang
diperoleh perusahaan afiliasi. Pada tanggal 16
Oktober 2003, Perseroan menerbitkan Letter
of Awareness kepada PT Bank Bumiputera
Indonesia Tbk. dan PT Bank Bukopin
sehubungan dengan fasilitas kredit yang
diperoleh Koperasi Karyawan Astra sebesar
Rp 26,5 miliar.

The Company and certain subsidiaries also


issue Letters of Comfort and Letters of
Awareness for credit facilities obtained by
affiliates. On 16 October 2003, the
Company issued a Letter of Awareness to
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. and
PT Bank Bukopin in respect of the credit
facilities obtained by Koperasi Karyawan
Astra amounting to Rp 26.5 billion.

Halaman - 96 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
b.

AND

Agreement to sell and purchase shares

Pada tanggal 22 Desember 1995, Perseroan


menandatangani Perjanjian Penjualan dan
Pembelian Saham (PPPS) dengan PDP dimana
PDP diberi opsi untuk menjual sahamnya di PT
Astra Agro Niaga (sekarang AAL), anak
perusahaan, kepada Perseroan dengan harga
sebesar US$ 50 juta (Harga). Periode opsi
tersebut adalah 15 Nopember 2000 hingga 15
Desember 2000.

On 22 December 1995, the Company entered


into an Agreement to Sell and Purchase Shares
(ASPS) with PDP, whereby PDP was granted
the option to sell its shares in PT Astra Agro
Niaga (now AAL), a subsidiary of the Company,
to the Company at a price of US$ 50 million
(Price). The option exercise period was 15
November 2000 up to 15 December 2000.

Pada tanggal 5 Desember 2000, PDP memilih


untuk menggunakan hak opsinya untuk menjual
saham dimaksud. Pada tanggal 15 Desember
2000, Perseroan dan PDP sepakat untuk
menangguhkan pelaksanaan opsi jual tersebut
untuk periode sampai dengan tanggal 15 Juni
2004, dengan cara yang sesuai dengan perjanjian
Penyelesaian PPPS (Penyelesaian), dimana
selama periode tersebut Perseroan mempunyai hak
untuk melakukan pembelian atas saham tersebut.
Sebagai kompensasi untuk persetujuan untuk
penangguhan pelaksanaan opsi jual, Perseroan
setuju untuk membayar denda tahunan kepada
PDP sebesar 10% dari Harga.

On 5 December 2000, PDP elected to exercise


its option to sell the shares. On 15 December
2000, the Company and PDP agreed to defer the
implementation of the exercised option to 15
June 2004 in the manner stipulated in the
Settlement
to
ASPS
agreement
(the
Settlement), with the Company having the
right to purchase the shares at any time during
this period. As compensation for agreeing to
defer the implementation of the exercised option,
the Company agreed to pay an annual penalty to
PDP amounting to 10% of the Price.

Berdasarkan Penyelesaian, jika harga pasar dari


saham tersebut sebelum tanggal 15 Juni 2004
mencapai US$ 52,5 juta, PDP berhak untuk
menjual sahamnya kepada pihak ketiga setelah
terlebih dahulu memberikan prioritas kepada
Perseroan untuk membelinya. Selain itu,
Perseroan dan PDP juga menandatangani Surat
Tambahan dimana kedua belah pihak setuju untuk
mengurangi jumlah saham dan Harga jika PDP
mengurangi nilai pokok pinjamannya yang
terutang dalam perjanjian pinjaman PDP dengan
pihak ketiga. Opsi terkait dengan PPPS saat ini
digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman
tersebut.

Under the Settlement, if the market value of the


shares, at any time before 15 June 2004, reaches
US$ 52.5 million, PDP has the right to sell the
shares to a third party after first giving priority
to the Company. In addition, the Company and
PDP also signed a Side Letter whereby both
parties agreed to reduce the number of shares
and the Price if PDP reduces the principal
amount outstanding under a PDP loan
agreement with a third party. The option subject
to the ASPS is currently used as collateral for
this loan.

PDP dan anak perusahaannya, PT Artimas


Kencana Murni (AKM), juga menerbitkan
"Letter of Undertaking" pada tanggal 19
Desember 2000, dimana PDP dan AKM sepakat
bahwa jika PDP memiliki kelebihan dana, setelah
membayar kewajibannya kepada pihak ketiga,
maka PDP akan:

PDP and its subsidiary, PT Artimas Kencana


Murni (AKM), also issued a Letter of
Undertaking on 19 December 2000 whereby
PDP and AKM undertake that should PDP have
excess funds after repaying its loans to a third
party, PDP will:

Halaman - 97 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham
(lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
b.

AND

Agreement to sell and purchase shares


(continued)

Membayar kembali kepada Perseroan


seluruh denda yang telah dibayarkan kepada
PDP; dan

Repay to the Company all penalty amounts


paid to PDP; and

Atas permintaan Perseroan, akan segera


membeli kembali seluruh saham yang telah
dibeli oleh Perseroan dengan harga yang
sama dengan yang telah dibayarkan oleh
Perseroan.

Upon the Company's request, immediately


buy back the shares purchased by the
Company at the same price paid by the
Company.

Sebelumnya, pada tanggal 21 Desember 1995,


Perseroan menandatangani Perjanjian Pembelian
Saham (PPS) dengan Giraffe International
Limited (Giraffe) dimana Perseroan setuju
untuk bertindak sebagai perantara bagi Giraffe
untuk mengakuisisi AAL dari PDP. Berdasarkan
PPS tersebut, Giraffe memiliki komitmen untuk
menyediakan dana kepada Perseroan sebesar US$
50 juta kepada Perseroan untuk membeli saham
dari PDP. Giraffe juga setuju untuk membayar
jasa perantara sejumlah US$ 500.000 kepada
Perseroan, yang terhutang pada saat pembelian
saham, dan mengganti semua biaya yang terjadi
sehubungan dengan pembelian saham tersebut.

Previously, on 21 December 1995, the Company


entered into an Agreement to Purchase Shares
(APS) with Giraffe International Limited
(Giraffe). Under the APS, the Company
agreed to act as a "Commissionaire" for Giraffe
to acquire shares in subsidiary AAL from PDP.
Pursuant to the APS, Giraffe has irrevocably
committed itself to provide the Company with
US$ 50 million to fund the purchase of the
shares. In addition, Giraffe also agreed to pay
the Company, for acting as Commissionaire, a
fee of US$ 500,000, payable upon the purchase
of the shares, and to reimburse the Company for
all other expenses incurred in connection with
the purchase of the shares.

Sehubungan dengan ikatan ini, Perseroan berusaha


untuk menghubungi Giraffe. Akan tetapi usaha
tersebut gagal dan Perseroan diberitahukan oleh
pihak yang berwenang bahwa Giraffe sudah tidak
lagi tercatat sebagai perusahaan di British Virgin
Islands.

In relation to this commitment, the Company


attempted to contact Giraffe. However, it was
unsuccessful and has been advised by the
regulator that Giraffe is no longer a registered
company in the British Virgin Islands.

Karena adanya ketidakpastian atas kemampuan


Giraffe untuk membeli saham, manajemen
Perseroan membuat penyisihan atas kerugian yang
mungkin timbul dari transaksi ini sejak tahun
1999. Penyisihan tersebut dihitung berdasarkan
harga pasar saham dan kurs US$ pada tanggal
neraca. Pada tanggal 31 Desember 2003, jumlah
penyisihan ini sebesar Rp 218,8 miliar (31
Desember 2002: Rp 266,8 miliar) (lihat Catatan
15).

Due to the uncertainty of the ability of Giraffe to


purchase the shares, management has been
providing for the potential loss arising from this
transaction since 1999. The provision is based
on the market price of the shares and the US$
exchange rate prevailing on the balance sheet
date. The amount of the provision as at
31 December 2003 is Rp 218.8 billion
(31 December 2002: Rp 266.8 billion) (refer to
Note 15).

Halaman - 98 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham
(lanjutan)

c.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
b.

AND

Agreement to sell and purchase shares


(continued)

Dengan diangkatnya Edwin Soeryadjaya (ES)


sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 30 Mei
2000 maka PDP dan AKM, yang dikelola dan
dimiliki oleh ES, merupakan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.

With the appointment of Edwin Soeryadjaya


(ES) as a Commissioner of the Company on
30 May 2000, PDP and AKM, of which ES is a
director and majority shareholder, became
related parties.

Pada
RUPS
tahunan
Perseroan
yang
diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2002,
terjadi perubahan susunan Direksi dan Komisaris
Perseroan, dimana ES tidak lagi menjabat sebagai
komisaris Perseroan efektif sejak berakhirnya
RUPS tersebut.

Changes in the Companys Board of Directors


and Board of Commissioners approved by the
Annual General Meeting of Shareholders on 25
June 2002 resulted in ES no longer being a
Commissioner of the Company, with immediate
effect.

Lihat Catatan 16a sehubungan dengan


kemungkinan penerbitan hutang baru untuk
penyelesaian
kewajiban
tersebut
diatas
sebagaimana
telah
disepakati
dalam
Restrukturisasi Hutang 2002.

Refer to Note 16a in relation to new debt


arrangements to fund the above mentioned
obligation as part of the 2002 Debt
Restructuring.

Program penjaminan dan rekapitalisasi

c.

Guarantee and recapitalisation program

Sehubungan dengan Program Penjaminan dan


Rekapitalisasi Bank yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Indonesia, Perseroan, sebagai
pemegang saham kendali pada PT Bank Universal
Tbk. (BU) pada saat itu:

In connection with the Indonesian Government's


Guarantee Program and Bank Recapitalisation
Program, when it was the majority shareholder
of PT Bank Universal Tbk. (BU), the
Company:

1.

1.

Menyerahkan Surat Pernyataan yang


ditujukan kepada Bank Indonesia pada tahun
1998 yang menyatakan bahwa:

Submitted a Letter to Bank Indonesia in


1998, which indicated that:

Perseroan bersedia memberikan kontra


jaminan (cross guarantee) apabila
diperlukan atau diminta oleh Badan
Penyehatan
Perbankan
Nasional
(BPPN); dan

The Company would grant a cross


guarantee when it is requested to by
The Indonesian Banking Restructuring
Agency (IBRA); and

Perseroan bertanggung jawab terhadap


setiap kelalaian dan perbuatan melanggar
hukum yang dilakukan oleh Perseroan
sehubungan dengan BU.

The Company would be responsible for


any negligence and breach of laws that
it commits in relation to BU.

Halaman - 99 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
c.

Program
(lanjutan)
2.

penjaminan

dan

rekapitalisasi

Berpartisipasi dalam Program Rekapitalisasi


BU dan menyediakan dana sebesar Rp 489,79
miliar atau setara dengan 3.599.830.494
saham. Pemerintah Indonesia dan pemegang
saham lainnya menyediakan Rp 4,57 triliun
atau setara dengan 33.612.150.312 saham
untuk meningkatkan modal BU. Persyaratan
mengenai rekapitalisasi BU dituangkan dalam
Perjanjian Investasi, Manajemen dan Kinerja
Usaha (PIMKU) antara Perseroan, BU dan
BPPN pada tahun 1999. Isi perjanjian
tersebut menetapkan antara lain untuk
menerbitkan saham tambahan, menciptakan
manajemen yang terpercaya, pengalihan dan
pemulihan aktiva, menjual saham yang
dimiliki oleh pemegang saham kendali dan
Pemerintah, serta menetapkan persyaratan
dan jangka waktu atas obligasi yang
diterbitkan oleh Pemerintah.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
c.

Guarantee and
(continued)
2.

recapitalisation

AND
program

Participated in the recapitalisation


program for BU and contributed Rp 489.79
billion or the equivalent of 3,599,830,494
shares. The Indonesian Government and
other shareholders contributed Rp 4.57
trillion or the equivalent of 33,612,150,312
shares to increase BU's capital. The
recapitalisation arrangements of BU are
covered
under
the
Investments,
Management and Performance Agreement
(IMPA) entered into between the
Company, BU and IBRA in 1999. The
agreement includes provisions related to the
issuance of additional shares, corporate
governance, transfer and recovery of assets,
divestment of shares held by majority
shareholders and the Government, and
terms and conditions of the bonds issued by
the Government.

Perseroan juga menjadi bagian dari perjanjian


mengenai pelunasan pinjaman pihak terafiliasi dan
perjanjian mengenai pelunasan tagihan antar bank,
keduanya ditandatangani sebagai bagian dari
dokumen dalam Program Rekapitalisasi. Dalam
perjanjian-perjanjian ini, Perseroan wajib untuk:

The Company is also party to agreements


relating to the settlement of affiliated loans and
the settlement of interbank claims, which were
entered into as part of the Recapitalisation
Program. Under these agreements, the Company
agreed to:

1.

Membayar kembali pelunasan pinjaman pihak


terafiliasi tertentu yang diberikan oleh BU
sejalan dengan rencana kinerja usaha BU
yang telah dilaporkan sebagai bagian dari
Program Rekapitalisasi;

1.

Ensure that certain affiliated loans made


by BU are settled in accordance with the
performance plan of BU submitted as part
of the Recapitalisation Program;

2.

Membayar kembali seluruh keringanankeringanan dalam penyelesaian kredit, yang


diberikan oleh BU dalam kurun waktu 12
bulan sebelum tanggal review atas
rekapitalisasi bank, kepada pihak-pihak
terafiliasi dan pihak tidak terafiliasi yang
menurut penilaian BPPN telah diberikan
dengan cara yang tidak berdasarkan
prinsip-prinsip yang wajar; dan

2.

Settle any concessions (i.e. discounts,


etc.) given by BU to related parties and to
non-related parties that are deemed
unacceptable by IBRA where any such
concessions were given within 12 months
preceding the date of the bank
recapitalisation reviews; and

3.

Membayar kembali kepada Pemerintah


tagihan antar bank yang ditagih kepada BU,
yang timbul dari transaksi-transaksi yang
melibatkan pihak terkait BU dan
transaksi-transaksi yang melibatkan pihak
lainnya yang melanggar ketentuan-ketentuan
yang berlaku dan transaksi-transaksi tersebut
disetujui oleh Pemegang Saham Pengendali
atau pihak-pihak yang terkait dengan BU.

3.

Repay to the Government any inter-bank


amounts claimed to BU which arise from
transactions involving related parties of
BU or transactions involving other parties
that were entered into on other than arm's
length terms and which were approved by
the Company or their related parties.

Halaman - 100 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
c.

Program
(lanjutan)

penjaminan

dan

rekapitalisasi

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
c.

Guarantee and
(continued)

recapitalisation

AND
program

Pada tanggal 27 September 2002, dalam Rapat


Umum Pemegang Saham Luar Biasa BU,
sebagaimana yang tertuang dalam Akta No. 68
dari Notaris Benny Kristianto, para pemegang
saham menyetujui merger BU dengan PT Bank
Bali Tbk., PT Bank Prima Express, PT Bank
Artamedia dan PT Bank Patriot dan berganti nama
menjadi PT Bank Permata Tbk. (BP). Setelah
merger, kepemilikan Perseroan pada BP terdilusi
menjadi 0,72%.

On 27 September 2002, in an Extraordinary


General Meeting of Shareholders of BU, as
notarised in Notarial Deed No. 68 of Benny
Kristianto, the shareholders agreed to the
merger of BU with PT Bank Bali Tbk., PT Bank
Prima Express, PT Bank Artamedia, and PT
Bank Patriot under the new name of PT Bank
Permata Tbk. (BP). After the merger, the
Companys investment in BP was diluted to
0.72%.

Bank Indonesia (BI), dalam suratnya kepada BP


tertanggal 18 Februari 2003, menyatakan bahwa
Perseroan bukan merupakan pihak terkait dengan
BP sebagaimana yang diatur dalam peraturan
perbankan, karena persentase kepemilikan
Perseroan atas saham BP di bawah 10%.

Bank Indonesia (BI), in its letter to BP dated


18 February 2003, stated that the Company is
not a related party of BP as prescribed by the
banking regulations, as the Companys
investment in BP is below 10%.

Berdasarkan surat dari BPPN tertanggal 28 Maret


2003, Perseroan dipertimbangkan tidak lagi terikat
dengan klausula kewajiban dalam PIMKU dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Based on a letter from IBRA dated 28 March


2003, the Company is considered to no longer
be bound by the provisions of IMPA as:

Pada saat PIMKU dilaksanakan, Perseroan


memiliki 94,99% saham BU sehingga
Perseroan saat itu adalah pihak terafiliasi dan
kewajibannya selaku pemegang saham
pengendali
diberlakukan.
Sedangkan
berdasarkan kondisi kepemilikannya yang
sekarang, BI telah menyatakan bahwa
Perseroan bukan lagi merupakan pihak
terafiliasi dari BP karena kepemilikan
Perseroan pada BP berada dibawah 10%, dan

- When IMPA was executed, the Company had


a 94.99% interest in BU, therefore the
Company was an affiliate of BU and its
obligations as the controlling shareholder
applied. Based on the Companys current
shareholding of less than 10%, BI has stated
that the Company is not an affiliate of BP;
and

Hutang Perseroan dan anak perusahaannya


kepada BP tidak termasuk dalam kategori
yang melampaui Batas Maksimum Pemberian
Kredit.

- The Company and subsidiaries debt to BP


does not exceed the legal lending limit.

Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa


berdasarkan informasi yang ada pada tanggal
laporan ini, tidak terdapat keadaan yang dapat
menimbulkan kewajiban sehubungan dengan
perjanjian tersebut di atas.

The Company's management believe that based


on information available as at the date of this
report, there are no circumstances that could
give rise to any liability under the above
mentioned agreements and undertakings.

Halaman - 101 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
d.

Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan


merek dagang

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
d.

Metalart Corporation, Japan


Aisin Seiki Co Ltd, Japan
Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan
Daido Kogyo Co Ltd, Japan
Isuzu Motors Ltd, Japan
Automobiles Peugeot, France
BMW AG, Germany

Lihat Catatan 25d untuk jumlah royalti yang


dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian.

e.

Perjanjian distributor, reseller dan system


integrator
Berdasarkan perjanjian distribusi, reseller, service
provider dan system integrator, anak perusahaan
tertentu ditunjuk sebagai distributor, reseller,
service provider, dan system integrator di
Indonesia atas produk-produk dari pemberi
lisensi. Berikut ini adalah pemberi lisensi utama:

Fuji Xerox Co Ltd, Japan

(Distributor
Tunggal/Exclusive Distributor)
PT
IBM
Indonesia
(Rekanan
Reseller/Reseller Partner)
Hewlett Packard Far East Pte Ltd,
Singapore (Rekanan Reseller/Reseller
Partner)
Marconi Communications International Ltd,
Singapore (Rekanan Reseller/Reseller
Partner)

Licensing, technical assistance, royalty and


trademark agreements
Certain subsidiaries have existing licensing,
technical assistance, royalty and trademark
agreements with the following licensors:

Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai


perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan
merek dagang dengan para pemberi lisensi
berikut:

AND

Daido Amistar Co Ltd, Japan


Aisin Chemical Co Ltd, Japan
Kyoto Tools Co Ltd, Japan
Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan
Toyoda Gosei, Japan
Izumi Industries Ltd, Japan

Refer to Note 25d for the amount of royalty fees


charged to the consolidated statements of
income.
e.

Distributorship, reseller and system integrator


agreements
Under their existing distributorship, reseller,
service provider and system integrator
agreements, certain subsidiaries have been
appointed distributors, resellers, service
providers and system integrators in Indonesia
for the products of the licensors. Below are the
main licensors:

Microsoft Regional Sales Corp, Singapore


(Rekanan Reseller/Reseller Partner)
Cisco System Inc, USA (System Integrator)

SAP Aktiengesellschaft, Germany (Service

Halaman - 102 - Page

Provider)

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
f.

g.

Perjanjian usaha bersama (joint operations)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
f.

AND

Joint operation agreements

PT Intertel Nusaperdana dan Astratel (keduanya


merupakan anak perusahaan) mempunyai
kepemilikan 100% pada sebuah konsorsium yang
dikenal sebagai Konsorsium Intertel Astratel
(Konsorsium) yang membangun fasilitas
telekomunikasi (paket I PBH-2) berdasarkan Pola
Bagi Hasil dengan Telkom.

PT Intertel Nusaperdana and Astratel (both


subsidiaries of the Company) have a 100%
equity interest in a consortium known as
Konsorsium Intertel Astratel (Konsorsium),
which constructs telecommunication facilities
(known as PBH-2 Package I) under a Revenue
Sharing Program with Telkom.

Berdasarkan Perjanjian Pola Bagi Hasil antara


Konsorsium dan Telkom, Telkom akan
mengoperasikan fasilitas telekomunikasi tersebut
selama 11 tahun dan akan berakhir pada tanggal
28 Februari 2005. Setelah periode ini berakhir,
kepemilikan atas fasilitas tersebut secara otomatis
akan beralih kepada Telkom.

Based on the Revenue Sharing Program


Agreement, Telkom will operate the facility over
a period of 11 years, which expires on 28
February 2005. Upon the expiration of the
revenue sharing period, ownership of the
facilities will automatically be transferred to
Telkom.

Konsorsium akan menerima penghasilan tetap


sebesar persentase tertentu seperti yang tertera
pada amandemen Perjanjian Pola Bagi Hasil.

The revenue of the Konsorsium is fixed at a rate


specified in the amendment to the Revenue
Sharing Program Agreement.

Proyek plasma

g.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia,


hak guna usaha tertentu untuk perkebunan
diberikan
kepada
pengembang
apabila
pengembang bersedia untuk mengembangkan
areal perkebunan untuk petani plasma lokal,
disamping mengembangkan perkebunan miliknya
sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan
kredit investasi dari bank, yang disalurkan kepada
pengembang pada masa penanaman (termasuk
masa persiapan sampai periode sebelum tanaman
menghasilkan). Perkebunan plasma akan dialihkan
kepada petani plasma pada saat perkebunan mulai
menghasilkan, dimana petani plasma berkewajiban
untuk menjual hasil panennya kepada pengembang
(anak perusahaan) dan mencicil kredit investasi
tersebut dengan cara pemotongan dari hasil
penjualannya. Sehubungan dengan hal tersebut,
anak perusahaan tertentu dari AAL sebagai
perusahaan inti dalam pengembangan proyek
perkebunan plasma menjamin pembayaran
kembali pinjaman petani plasma ke bank.

Plasma projects
In accordance with Indonesian Government
policy, land rights for plantations are granted
upon the grower's agreement to develop areas
for local plasma farmers, in addition to
developing their own plantations. Plasma
development is funded by bank loans (investment
credit facilities), which are granted to the
grower at the cultivation stage (inclusive of
preparatory stage and the growing period of the
crops). Upon maturity of the plantations, the
plasma plantations are transferred to the plasma
farmers, who are obliged to sell their harvest to
the grower (subsidiaries) and repay the
investment credit loans via deductions from
sales proceeds.
In this respect, certain
subsidiaries of AAL, as growers in development
of plasma plantation projects, guarantee the
repayment of plasma farmers loans to the
banks.

Halaman - 103 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
g.

h.

Proyek plasma (lanjutan)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
g.

AND

Plasma projects (continued)

Fasilitas kredit investasi dijamin dengan


perkebunan plasma dan aktiva lain yang terkait,
jaminan dari perusahaan afiliasi, jaminan pribadi
dari komisaris dan direktur anak perusahaan serta
penyertaan saham anak perusahaan. Anak
perusahaan juga menyatakan kesanggupannya
untuk
ikut
serta
mengadministrasikan
pengembalian kredit yang diperoleh dari para
petani plasma.

The investment credit facilities are secured by


the plasma plantations and all the related assets,
corporate guarantees from affiliates, personal
guarantees from the subsidiaries' commissioners
and directors, and the subsidiaries' investments
in shares of stock. The subsidiaries also commit
to administer loan repayments obtained from
plasma farmers.

Akumulasi nilai konversi proyek perkebunan


plasma sampai dengan tanggal 31 Desember 2003
adalah sebesar Rp 193,42 miliar (2002: Rp 179,87
miliar). Jumlah ini merupakan pinjaman petani
plasma dari bank pada saat konversi kebun
plasma. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan
2002, sebagian dari pinjaman ini telah dilunasi
oleh petani plasma secara angsuran melalui
pemotongan dari hasil penjualan buah kebun
plasma ke perusahaan inti.

The accumulated conversion value of converted


plasma plantation projects as at 31 December
2003 amounted to Rp 193.42 billion (2002: Rp
179.87 billion). This amount represents plasma
farmers loans from the banks at the time when
plasma plantations are converted. As at 31
December 2003 and 2002, these loans are being
repaid by the plasma farmers on an instalment
basis through a withholding mechanism on sales
of the plasma crops to the growers.

Sebagai perusahaan inti, anak perusahaan juga


bertanggung jawab terhadap pembinaan petani
plasma dalam hal pengelolaan kebun plasma
setelah serah terima ke petani plasma.

As the growers, the subsidiaries are also


responsible for educating the plasma farmers on
the maintenance of plasma plantations after
conversion.

Perjanjian pembiayaan bersama

h.

Joint financing agreements

Beberapa anak perusahaan yang bergerak di


bidang jasa keuangan tertentu menandatangani
perjanjian kerjasama dengan beberapa bank,
dimana pihak bank akan:

Certain financial services subsidiaries entered


into cooperation agreements with banks,
whereby the banks will:

1.

1.

Menyalurkan Kredit Usaha Kecil (KUK)


melalui anak perusahaan.
Berdasarkan
perjanjian kerjasama tersebut, anak
perusahaan bertindak sebagai pelaksana dan
melakukan pengurusan administrasi untuk
setiap pelanggan. Untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002,
anak perusahaan tidak menyalurkan fasilitas
KUK.

Halaman - 104 - Page

Provide funds for Small Scale Business


Loans (KUK) through the subsidiaries.
Under the agreements, the subsidiaries
maintain the documentation for the loan
transactions and render administration
services for each customer. For the years
ended 31 December 2003 and 2002, the
subsidiaries have not administered the
distribution of any KUK facilities.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
h.

Perjanjian pembiayaan bersama (lanjutan)


2.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
h.

Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara


Pada tanggal 19 April 2002, Telkom, PIN dan
para pemegang saham PIN (termasuk didalamnya
Astratel, anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki Perseroan) menandatangani Perjanjian
Pembelian dan Penjualan Bersyarat (P3B)
sehubungan dengan rencana untuk mengakuisisi
seluruh saham PIN oleh Telkom. Dalam P3B
tersebut disepakati bahwa Telkom akan membeli
seluruh saham PIN dari para pemegang sahamnya
dengan harga sekitar US$ 381 juta. Penjualan
saham akan dilakukan dalam tiga transaksi
penjualan saham yaitu: 30% pada tangal 1
Agustus 2002 (Tanggal Penutupan Pertama), 15%
paling lambat tanggal 30 September 2003
(Tanggal Penutupan Interim), dan 55% paling
lambat tanggal 31 Desember 2004 (Tanggal
Penutupan Lanjutan).

Provide joint consumer financing facilities


together with the subsidiaries. Under the
agreements, the amount of funds to be
financed by each party represents a
minimum of 10% from the subsidiaries and
a maximum of 90% from the banks. Under
this scheme, the subsidiaries can charge
higher interest rates to their customers. The
excess of the interest received from the
customers over the interest paid to the
banks is recorded as revenue. The balance
of these credit facilities as at 31 December
2003 amounted to Rp 17.18 trillion (2002:
Rp 12.17 trillion).

For KUK transactions, the subsidiaries assume


all risks. While for joint financing, the risks
assumed by the subsidiaries arising from these
transactions depends on the terms stated in the
joint financing agreements.

Atas transaksi KUK, anak perusahaan


menanggung semua risiko yang ada. Sedangkan
atas transaksi pembiayaan bersama, risiko yang
ditanggung oleh anak perusahaan tergantung pada
syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian pembiayaan bersama.
i.

Joint financing agreements (continued)


2.

Menyalurkan
fasilitas
kredit
untuk
pembiayaan konsumen bersama dengan anak
perusahaan. Sesuai dengan perjanjian, jumlah
dana yang akan disediakan oleh masingmasing pihak adalah minimum 10% berasal
dari anak perusahaan dan maksimum 90%
dari pihak bank. Dalam hal ini, anak
perusahaan diberikan hak untuk menetapkan
tingkat bunga yang lebih tinggi kepada
pelanggan.
Selisih antara bunga yang
diterima dari pelanggan dengan bunga yang
dibayarkan ke bank dicatat sebagai
penghasilan. Jumlah total maksimum
pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2003
sebesar Rp 17,18 triliun (2002: Rp 12,17
triliun).

AND

i.

Disposal of PT Pramindo Ikat Nusantara


On 19 April 2002, Telkom, PIN and the
shareholders of PIN (including Astratel, a
wholly owned subsidiary) entered into a
Conditional Sale and Purchase Agreement
(CSPA) in respect of the proposed acquisition
of all of PINs shares by Telkom. In the CSPA it
is agreed that Telkom will acquire all of PINs
shares from the shareholders of PIN for a total
price of approximately US$ 381 million. The
shares shall be disposed of in three share
purchase transactions which are 30% on 1
August 2002 (the Initial Closing Date), 15% no
later than 30 September 2003 (the Interim
Closing Date), and 55% no later than 31
December 2004 (the Subsequent Closing Date).

Halaman - 105 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
i.

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)

AND

Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara


(lanjutan)

i. Disposal of PT Pramindo Ikat Nusantara


(continued)

Pada tanggal penutupan/pelepasan tersebut


terdapat kondisi tertentu yang harus dipenuhi oleh
para pemegang saham.

Specific conditions are to be fulfilled by the


selling shareholders prior to the above
mentioned closing dates/disposals.

Pada tanggal 1 Agustus 2002, Telkom dan


pemegang saham PIN menandatangani Perubahan
Perjanjian Pembelian dan Penjualan Bersyarat
(P4B), yang merubah Tanggal Penutupan
Pertama, menjadi 15 Agustus 2002.

On 1 August 2002, Telkom and the shareholders


of PIN entered into an Amendment to the
Conditional Sale and Purchase Agreement
(ACSPA), which amended the Initial Closing
Date to 15 August 2002.

Pada tanggal 15 Agustus 2002, (Tanggal


Penutupan Pertama yang telah diubah), Telkom
dan Astratel menandatangani Instrumen Transfer
Hak Awal Kepemilikan Saham (Instrument of
Transfer of Initial Rights to Shares) pada PIN,
dimana Astratel akan mentransfer 30% dari 35%
saham PIN yang dimilikinya ke Telkom pada
Tanggal Pelepasan Jaminan Saham (tanggal
pembebasan jaminan saham sehubungan dengan
hutang PIN pada International Finance
Corporation).

On 15 August 2002, (the amended Initial


Closing Date), Telkom and Astratel entered into
an Instrument of Transfer of Initial Rights to
Shares in PIN, for Astratel to transfer 30% of its
35% interest in PIN to Telkom upon the Share
Pledge Release Date (date of releasing the share
pledged in connection with PINs loan to
International Finance Corporation).

Pada tanggal 17 September 2002 (Tanggal


Pelepasan Jaminan Saham), Telkom melakukan
pembayaran pertama kepada pemegang saham
PIN sejumlah US$ 9,3 juta (untuk Astratel US$
3,2 juta). Selanjutnya surat sanggup sejumlah
US$130,2 juta diterbitkan untuk Astratel atas sisa
kepemilikan mereka yang terdiri dari:

On 17 September 2002 (Shares Pledged Release


Date), Telkom paid approximately US$ 9.3
million to the shareholders of PIN as an initial
payment (US$ 3.2 million for Astratel).
Promissory notes were then issued to Astratel
for the remaining consideration of US$ 130.2
million as follows:

sejumlah US$ 36,8 juta untuk Penjualan


Saham Pertama yang terdiri dari surat
sanggup yang jatuh tempo pada tanggal 15
Desember 2002, 15 Maret 2003 dan 15 Juni
2003.

an amount of US$ 36.8 million for the


Initial Sale of Shares that consisted of
promissory notes due on 15 December
2002, 15 March 2003 and 15 June 2003.

sejumlah US$ 20 juta untuk Penjualan Saham


Interim yang terdiri dari surat sanggup yang
jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2003, 15
September 2003 dan 15 Desember 2003.

an amount of US$ 20 million for the Interim


Sale of Shares that consisted of promissory
notes due on 15 June 2003, 15 September
2003 and 15 December 2003

sejumlah US$ 73,4 juta untuk Penjualan


Saham Lanjutan yang terdiri dari surat
sanggup yang jatuh tempo pada tanggal 15
Desember 2003, 15 Maret 2004, 15 Juni
2004, 15 September 2004, dan 15 Desember
2004.

an amount of US$ 73.4 million for the


Subsequent Sale of Shares that consisted of
promissory notes due on 15 December
2003, 15 March 2004, 15 June 2004, 15
September 2004, and 15 December 2004.

Halaman - 106 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN


KONTINJENSI (lanjutan)
i.

Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara


(lanjutan)
Pada tanggal 30 September 2003 (Tanggal
Penutupan Interim), Astratel kembali mentransfer
15% dari 35% sahamnya di PIN kepada Telkom.

28. OPSI SAHAM KARYAWAN

Pemberian tahap I

Pemberian tahap II

27. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
i.

AND

Disposal of PT Pramindo Ikat Nusantara


(continued)
On 30 September 2003 (the Interim Closing
Date), Astratel transferred 15% of its original
35% interest in PIN to Telkom.

28. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS

Perseroan memiliki program Opsi Saham Karyawan


(opsi saham) untuk para karyawan, eksekutif dan
direksinya dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah rights/
Total rights

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

Tanggal
pemberian opsi/
Grant date

The Company has Employee Stock Option Plans


(stock options) for its employees, executives and
directors as follows:

Periode eksekusi/
Exercise period

32,420,500 19 Mei/May 1999 19 Mei/May 2000


sampai /to 19 Mei/
May 2002
37,579,500 19 Mei/May 2000 19 Mei/May 2001
sampai/to19 Mei/
May 2003
(telah diperpanjang
menjadi/extended to
19 Mei/May 2004

Harga eksekusi
per saham
(dalam satuan
Rupiah)/
Beban
Exercise price
per share
kompensasi/
(full Rupiah) Compensation cost

Grant I
1,800

25,550
Grant II

3,325

42,349

67,899

Opsi tersebut diberikan kepada direksi, eksekutif, dan


karyawan Grup Astra yang pada tanggal pemberian
opsi telah bekerja di Grup Astra sekurang-kurangnya 1
tahun pada posisi manager ke atas.

The options were granted to the directors, executives,


and employees of the Company and its subsidiaries
(together the Group) who have worked for the
Group for at least 1 year at the manager level or
above.

Karyawan Grup Astra mencakup karyawan anak


perusahaan (tidak termasuk anak perusahaan yang telah
mempunyai program opsi saham sendiri) dan karyawan
yang memperoleh penugasan langsung dari Perseroan
untuk ditempatkan di perusahaan afiliasi yang
sahamnya baik langsung maupun tidak langsung
dimiliki oleh Perseroan sebanyak 50% atau kurang dan
Perseroan berhak untuk melakukan rotasi terhadap
karyawan tersebut.

Employees of the Group include employees of the


Companys subsidiaries (excluding subsidiaries
which already have their own stock option plans) and
employees assigned to work in affiliates in which
50% or less of the shares, directly and indirectly, are
owned by the Company for which the Company has
authorised the assignment of such employees.

Sehubungan dengan opsi saham Tahap I, 532.000


rights sudah habis masa berlakunya pada tanggal 19
Mei 2002.

In relation to stock option Grant I, 532,000 rights


expired on 19 May 2002.

Halaman - 107 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

28. OPSI SAHAM KARYAWAN (lanjutan)

28. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS (continued)

Manajemen
Perseroan
memutuskan
untuk
memperpanjang jangka waktu pelaksanaan opsi saham
Tahap II dengan pertimbangan bahwa jumlah dan
harga pelaksanaan opsi saham tidak mengalami
penyesuaian meskipun Perseroan melakukan rights
issue pada awal tahun 2003 serta adanya beberapa
periode selama masa eksekusi dari Mei 2001 hingga
Mei 2003 dimana harga eksekusi opsi lebih tinggi
daripada harga pasar saham Perseroan. Pada bulan
Mei 2003, Komisaris Perseroan memberikan
persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu
pelaksanaan opsi saham Tahap II, dari tanggal 19 Mei
2003 menjadi tanggal 19 Mei 2004.

The Companys management decided to extend the


exercise period of option Grant II, with consideration
that the number and exercise price of the stock
options were not adjusted, even though the Company
completed a rights issue at the beginning of 2003,
and during the exercise period from May 2001 until
May 2003 the exercise price was higher than the
market price of the Companys shares. In May 2003,
the Companys commissioners approved the
extension of the exercise period from 19 May 2003 to
19 May 2004.

Beban kompensasi tersebut ditentukan berdasarkan


nilai wajar pada tanggal pemberian opsi. Nilai wajar
setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan
menggunakan metode penentuan harga opsi
"Black-Scholes" dengan asumsi sebagai berikut:

The compensation costs were determined based on


the fair value at grant date. The fair value of each
option granted is estimated using the
"Black-Scholes" option pricing model, with the
following assumptions:

Pemberian
TahapI/
Grant I

Prakiraan dividen
Ketidakstabilan harga yang
diharapkan
Suku bunga bebas risiko
yang diharapkan
Periode opsi yang diharapkan

Pemberian
Tahap II/
Grant II

0.00%

0.00%

Dividend yield

54.97%

49.62%

Expected price volatility

12.00%

12.00%

Expected risk free interest rate

1.5 tahun/years

2.5 tahun/years

Expected lives

Informasi lain sehubungan dengan program Opsi


Saham Karyawan adalah sebagai berikut:

Other relevant information under the plans is as


follows:

Jumlah saham/
Total shares
Opsi saham yang beredar pada 1 Januari 2003
Opsi saham yang dieksekusi
Opsi saham yang beredar pada 31 Desember
2003

13,098,000 Stock options outstanding as at 1 January 2003


(5,954,500)
Stock options exercised

7,143,500

Halaman - 108 - Page

Stock options outstanding as at 31 December


2003

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

29. DANA PENSIUN

29. RETIREMENT BENEFITS

Perseroan
dan
anak
perusahaan
tertentu
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti
untuk seluruh karyawan tetapnya. Jumlah kontribusi
yang berasal dari kontribusi karyawan dihitung sebesar
3,2% dari gaji tahunan karyawan (dengan jumlah
maksimum Rp 10 juta (dalam satuan Rupiah) per bulan
untuk karyawan yang bergabung dengan Perseroan
setelah tahun 1992) sedangkan kontribusi Perseroan
dan anak perusahaan dihitung berdasarkan perhitungan
aktuaria, kecuali kontribusi TAM Lama (lihat Catatan
3c). Kontribusi atas Dana Pensiun TAM Lama dihitung
sebesar 11% dari gaji dasar tahunan karyawan yang
diikutsertakan dalam program pensiun. Program
pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Astra, dan
Dana Pensiun Toyota Astra Motor untuk TAM Lama.

The Company and certain domestic subsidiaries have


defined benefit retirement plans covering all of their
permanent employees. Contributions are funded and
consist of employees' contributions computed at
3.2% of employees basic annual salaries (to a
maximum of Rp 10 million (full Rupiah) per month
for employees joining after 1992) and actuarially
computed contributions from the Company and
subsidiaries, except for Old TAM (refer to Note 3c).
Contributions to Old TAMs retirement plan were
computed at 11% of eligible employees basic annual
salaries. The pension funds are managed by Dana
Pensiun Astra, and Dana Pensiun Toyota Astra
Motor for Old TAM.

Perhitungan aktuaria terakhir atas dana pensiun


dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo,
sebagai aktuaris independen tertanggal 31 Desember
2002,
dengan
menggunakan
metode
"Attained-Age-Normal"
dan
dengan
mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The latest actuarial valuation of the retirement plan


dated 31 December 2002, prepared by
PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent
actuaries, using the Attained-Age-Normal method
uses the following assumptions:

Per tahun/
Per annum
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan kompensasi tahunan

13%
10%

Hasil penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember


2002 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar aktiva
Kewajiban aktuaria

Discount rate
Annual rate of increase in compensation
The result of the actuarial valuation as at 31
December 2002 is as follows:

343,308
(267,271)

Kelebihan nilai wajar aktiva atas


kewajiban aktuaria

76,037

Biaya pensiun yang dibebankan adalah berjumlah


Rp 49 miliar pada tahun 2003 dan Rp 38,35 miliar
pada tahun 2002 dan disajikan dalam akun "Beban
usaha" dan "Beban pokok penghasilan".

Plan assets at fair value


Accumulated benefit obligations
Excess of plan assets over accumulated
benefit obligations

Retirement benefits charged to operations amounted


to Rp 49 billion in 2003 and Rp 38.35 billion in
2002 and are included in Operating expenses and
Cost of revenues accounts.

Halaman - 109 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

30. OPERASI DALAM PENGHENTIAN

30. DISCONTINUING OPERATION

Pada tanggal 30 Agustus 2002, Perseroan


menyelesaikan penjualan kepemilikan 74.56%
sahamnya di SLJ dan pengalihan piutangnya di SLJ
(lihat Catatan 3b).

On 30 August 2002, the Company finalised the


disposal of its 74.56% investment in SLJ and an
associated receivable (refer to Note 3b).

SLJ merupakan segmen perkayuan dari Perseroan dan


oleh karenanya informasi keuangan SLJ diungkapkan
sebagai operasi dalam penghentian untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2002. Untuk tujuan
dekonsolidasi, dibawah ini disajikan jumlah penjualan,
hasil usaha dan arus kas SLJ untuk periode yang
berakhir tanggal 30 Juni 2002 (karena penjualan, hasil
usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir tanggal
30 Agustus 2002 tidak tersedia):

SLJ represented the Companys wood-based business


segment and as such was considered to be a
discontinuing operation for the year ended 31
December 2002. For deconsolidation purposes,
stated below are the revenue, results and cash flows
of SLJ for the period ended 30 June 2002 (as the
revenue, results and cash flows for the period ended
30 August 2002 were not available):

a.

a.

Penjualan dan hasil usaha


Lihat Laporan Laba Rugi Konsolidasian pada
halaman 4.

Revenue and results


Refer to Consolidated Statements of Income on
page 4.

b. Arus kas bersih

b.

Net cash flows

2002
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran untuk beban usaha
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan dari aktivitas
operasi lainnya
Arus kas bersih yang diperoleh
dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Perolehan aktiva tetap dan
aktiva yang belum digunakan
dalam usaha
Penambahan hutan tanaman
industri dalam pengembangan
Arus kas bersih yang
digunakan untuk
aktivitas investasi

37,376

Cash flows from operating activities


Receipts from customers
Interest income received
Payments to suppliers
Payments for operating expenses
Payment of corporate income tax
Receipts from other
operating activities

51,988

Net cash flows provided from


operating activities

423,772
612
(363,438)
(46,165)
(169)

Cash flows from investing activities

(794)

Acquisition of fixed assets and


assets not used in operations
Additions to industrial timber
plantations under development

(15,580)

Net cash flows used in


investing activities

(14,786)

Halaman - 110 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

30. OPERASI DALAM PENGHENTIAN (lanjutan)

30. DISCONTINUING OPERATION (continued)

b. Arus kas bersih (lanjutan)

b.

Net cash flows (continued)

2002
Arus kas dari aktivitas
pendanaan
Penambahan dari pengembalian
uang muka kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Pembayaran bunga

Cash flows from financing


activities

(851)
(38,748)

Additions to advances to
related parties
Interest paid

Arus kas bersih yang digunakan


untuk aktivitas pendanaan

(39,599)

Net cash flows used in


financing activities

(3,191)

Net decrease
in cash and cash equivalents

Penurunan bersih
kas dan setara kas

31. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM


MATA UANG ASING

31. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED


IN FOREIGN CURRENCIES

Perseroan dan anak perusahaan memiliki aktiva dan


kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian
sebagai berikut (dalam satuan terdekat):

The Company and its subsidiaries have assets and


liabilities denominated in foreign currencies as
follows (in full amounts):
2003

JPY
Aktiva
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pembayaran dimuka lainnya
Kas dan deposito
berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Aktiva lain-lain
Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Uang jaminan pembelian
dari pelanggan dan uang
muka penjualan
Biaya yang masih harus
dibayar
Hutang jangka panjang
Kewajiban lain-lain

(Kewajiban)/aktiva bersih

US$

EUR

GBP

Other*
Assets
274,626 Cash and cash equivalents
Short-term investments
151,025
Trade receivables
1,164
Other receivables
Other prepayments

513,208,698
113,852,401
11,041,693
233,752

130,646,856
36,747,310
24,959,123
43,520,563
240,253

109,245
34,323
615,496
-

3,525
200

56,673,956
-

94,371,561
451,702
3,428,253

1,814,241
-

695,010,500

334,365,621

2,573,305

3,725

426,815

(6,121,577)
(19,961,334)
(4,911,698)

(3,179,395)
(955,456)
(35,515)

Restricted cash and


time deposits
Bond sinking funds
Other assets

(480,362)

Liabilities
Short-term loans
Trade payables
Other payables
Purchases guarantee from
customers and sales
advances

(140,322,150)
(2,114,107,469)
-

(7,076,017)
(356,959,264)
(6,569,934)

(9,835,607,004)

(402,080,186)

(4,170,366)

(337,753)

(251,761)

(4,692,059,621)
(2,888,218,240)
(899,524)
-

(337,771)
18

(194,763)
(56,998)

Accrued expenses
Long-term debt
Other liabilities

(9,140,596,504)

(67,714,565)

(1,597,061)

(334,028)

175,054

Net (liabilities)/assets

Dalam ekuivalen Rupiah


(dalam jutaan)

(723,640)

(573,204)

(16,998)

(5,036)

1,482

Rupiah equivalent
(in millions)

Jumlah dalam Rupiah


- bersih (dalam jutaan)

(1,317,396)

Total in Rupiah net


(in millions)

Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan


dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan
kurs pada tanggal neraca.

Halaman - 111 - Page

Assets and liabilities denominated in other foreign


currencies are presented as US$ equivalents using the
exchange rate prevailing at balance sheet date.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

31. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM


MATA UANG ASING (lanjutan)

31. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED


IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
2002

JPY
Aktiva
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pembayaran dimuka lainnya
Kas dan deposito
berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Piutang pembiayaan
Aktiva lain-lain

US$

EUR

GBP

Other*
Assets
257,636 Cash and cash equivalents
Short-term investments
298,938
Trade receivables
17,297
Other receivables
7,668
Other prepayments

399,520,517
187,668,422
180,152,776
96,752,772

194,540,984
32,816,828
30,277,764
9,858,883
2,893,383

1,963,586
263,052
143,054
-

25,130
229,238
100

7,105,301
4,500,405
2,920,877
3,953,616

27
-

864,094,487

288,868,041

2,369,719

254,468

581,539

(7,719,360,510)
(1,678,476,061)
(107,861,899)

(9,497,556)
(50,296,245)
(4,467,956)

(2,621,792)
(500,085)
(14,302)

(71,925,000)

(712,568)

(271,523,003)
(3,140,498,090)

(18,116,077)
(827,763,423)

(12,989,644,563)

(910,853,825)

(3,136,179)

(12,125,550,076)

(621,985,784)

(766,460)

254,185

(657,162,171)

Net (liabilities)/assets

Dalam ekuivalen Rupiah


(dalam jutaan)

(914,211)

(5,560,553)

(7,181)

3,644

(5,875,030)

Rupiah equivalent
(in millions)

Jumlah dalam Rupiah


- bersih (dalam jutaan)

(12,353,331)

Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Uang jaminan pembelian
dari pelanggan dan uang
muka penjualan
Biaya yang masih harus
dibayar
Hutang jangka panjang

(Kewajiban)/aktiva bersih

18
-

Restricted cash and


time deposits
Bond sinking funds
Financing receivables
Other assets

Liabilities
Short-term loans
Trade payables
Other payables
Purchases guarantee from
customers and sales
advances

(2,355,772)
(655,382,893)

(301)
-

(5,045)
-

(283)

(657,743,710)

Accrued expenses
Long-term debt

Total in Rupiah net


(in millions)

Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan


dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan
kurs pada tanggal neraca.

Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing


pada tanggal 31 Desember 2003 dijabarkan dengan
menggunakan kurs tengah valuta asing pada tanggal
laporan ini 17 Maret 2004, maka kewajiban bersih
dalam mata uang asing Perseroan dan anak perusahaan
tersebut akan naik sebesar Rp 5,08 miliar, tidak
termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang
timbul dari nilai wajar instrumen keuangan derivatif
apabila instrument tersebut dinilai dengan nilai
wajarnya pada tanggal laporan ini.

Assets and liabilities denominated in other foreign


currencies are presented as US$ equivalents using the
exchange rate prevailing at balance sheet date.

If assets and liabilities in foreign currencies as at


31 December 2003 are translated using the middle
rates as at 17 March 2004, being the date of this
report, the total net foreign currency liabilities of the
Company and subsidiaries will increase by
approximately Rp 5.08 billion, excluding any foreign
exchange gains or losses for derivative financial
instruments if the fair values as at the date of this
report were used.

Halaman - 112 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
32. SUBSEQUENT EVENTS

Release Date setelah tanggal neraca

Subsequent Release Date

Pada tanggal 15 Maret 2004, Perseroan mengeluarkan


sertifikat yang menyatakan bahwa peristiwa Release
Date telah terjadi. Dalam sertifikat ini, Perseroan
menyatakan, antara lain:
Saldo hutang Seri I dan Seri II telah berkurang
sebesar 50% dari jumlah yang dimaksud pada
Tanggal Penutupan; dan

On 15 March 2004, the Company issued a certificate


declaring the occurrence of Release Date in which
the Company certified, that:

Reference Account terakhir dari Perseroan


tertanggal 31 Desember 2002 dan 30 September
2003 yang telah diberikan kepada Security Trustee
menunjukan bahwa rasio dari Hutang Bersih
terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan,
Penyusutan dan Amortisasi tidak melebihi 3,5
banding 1.

the aggregate of Series I and Series II debt had


been reduced by in excess of 50% from such
amounts of the Closing Date; and

the latest Reference Accounts of the Company


delivered to the Security Trustee, being the
accounts dated 31 December 2002 and accounts
dated 30 September 2003 showed that the ratio
of Net Debt to Earnings Before Income Tax,
Depreciation and Amortisation did not exceed
a ratio of 3.5 to 1.

Dengan adanya pernyataan tersebut maka beberapa


persyaratan dalam Restrukturisasi Hutang 2002 dan
1999 akan menjadi tidak berlaku, termasuk mekanisme
pengendalian dan pengawasan kas yang mencakup
beberapa akun bank. Peristiwa Release Date ini juga
mencabut beberapa batasan seperti batasan untuk
perolehan pinjaman baru, pengeluaran modal, dan
investasi. Selanjutnya, setelah Release Date, Perseroan
diperbolehkan untuk mengumumkan dividen sampai
dengan 50% dari laba bersih setelah pajak, tetapi tidak
termasuk pos luar biasa.

Following such declaration, certain conditions in


the 2002 and 1999 Debt Restructurings will cease,
including the cash monitoring and control
mechanism covering certain bank accounts. The
occurrence of Release Date also means the lifting of
certain restrictions such as restriction on incurring
new debt, capital expenditure, and investment.
Further, since the Release Date, the Company is
able to declare dividends of up to 50% of the net
profit after tax, excluding any extraordinary items.

Restrukturisasi hutang PT United Tractors Tbk.

Debt restructuring of PT United Tractors Tbk.

PT United Tractors Tbk. (UT) gagal untuk


membayar kembali hutang Fasilitas Satu dari hutang
jangka panjangnya pada tanggal 15 Desember 2002
dan sebagai akibatnya menjadi default berdasarkan
Debt Restructuring Agreement (DRA). Setelah
melakukan negosiasi, UT mencapai kesepakatan
dengan 96,2% krediturnya (berdasarkan nilai
pinjaman) untuk melakukan restrukturisasi hutang
untuk kedua kalinya (Restrukturisasi Hutang 2004).

UT was not able to repay Facility One of its longterm debt in full on 15 December 2002, and as a
result, went into default under the Debt Restructuring
Agreement (DRA). After extensive negotiation, UT
was able to reach agreement with 96.2% of its
creditors (by value) on a second restructuring of its
debt obligation (The 2004 Debt Restructuring).

Dikarenakan adanya pembaharuan atas ketentuanketentuan tertentu (seperti jatuh tempo pinjaman)
dalam DRA yang mewajibkan persetujuan dari semua
kreditur dan keyakinan UT bahwa tidak semua kreditur
setuju dengan proposal Restrukturisasi Pinjaman 2004,
maka unsur penting dalam restrukturisasi tersebut
diatur dalam Creditors Agreement antara Perusahaan
dan kreditur-kreditur yang ingin turut berpartisipasi
dalam Restrukturisasi Hutang 2004. Creditors
Agreement ini mengatur hak dan kewajiban antara UT
dengan kreditur yang menandatangani Restrukturisasi
Pinjaman 2004 yang mengacu pada DRA, tetapi
sebenarnya tidak memperbaharui DRA (meskipun
beberapa ketentuan yang mewajibkan persetujuan dari

Because amending certain provisions (such as


maturity of the debt) of the DRA require the consent
of all creditors under that agreement and UT
believed that not all of such creditors would agree to
the 2004 Debt Restructuring proposals, the major
elements of the restructuring were effected by a
Creditors Agreement between UT and only those
creditors wished to participate in the 2004 Debt
Restructuring. This Creditors Agreement established
rights and obligations between UT and the creditors
who signed it with respect to the DRA as per the
2004 Debt Restructuring but did not actually amend
the DRA (although some provisions which required
only majority lender consent were amended).

Halaman - 113 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

kreditur utama telah diubah).


32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
(lanjutan)
Pada tanggal 8 Januari 2004, 96,2% kreditur
(berdasarkan
nilai
pinjaman)
dalam DRA
menandatangani Creditors Agreement. Penyelesaian
Restrukturisasi Pinjaman 2004 tergantung pada
kondisi-kondisi preseden, yang terpenuhi pada dan
sebelum tanggal 27 Februari 2004. Perusahaan tetap
melanjutkan negosiasi dengan kreditur lainnya untuk
turut berpartisipasi dalam Creditors Agreement.

33. REKLASIFIKASI AKUN


a.

32. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

On 8 January 2004, 96.2% of its creditors (by value)


under the DRA signed the Creditors Agreement. The
completion the 2004 Debt Restructuring was subject
to various conditions precedent, which were met on
and before 27 February 2004. UT continues
negotiations with the remaining creditor to
participate in the Creditors Agreement.

33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Piutang lain-lain lancar

a. Other receivables - current

Sejumlah Rp 83 miliar dalam laporan keuangan


konsolidasian tahun 2002 telah direklasifikasi dari
piutang lain-lain lancar menjadi pajak dibayar
dimuka agar sesuai dengan penyajian laporan
keuangan konsolidasian 2003.

b. Hutang usaha pihak ketiga

An amount of Rp 83 billion included in the 2002


consolidated financial statements has been
reclassified from other receivables-current to
prepaid taxes to be consistent with the
presentation of the 2003 consolidated financial
statements.
b. Trade payables third parties

Sejumlah Rp 101.33 miliar dalam laporan


keuangan konsolidasian tahun 2002 telah
direklasifikasi dari hutang usaha pihak ketiga
menjadi hutang lain-lain lancar agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan konsolidasian 2003.

34. INFORMASI TAMBAHAN

An amount of Rp 101.33 billion included in the


2002 consolidated financial statements has been
reclassified from trade payables third parties to other payables - current to be consistent with
the presentation of the 2003 consolidated
financial statements.

34. SUPPLEMENTARY INFORMATION

Berikut pada halaman 115 sampai dengan halaman 123


adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk.
(induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan
Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode
ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.

The following financial information of PT Astra


International Tbk. (parent company only) on pages
115 to 123, presents the Companys investments in
subsidiaries under the equity method, as opposed to
the consolidation method.

Halaman - 114 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)

BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
2003

2002

AKTIVA
Aktiva lancar
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 2.974 pada 31/12/2003 dan
Rp 7.333 pada 31/12/2002):
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 15.429 pada 31/12/2003 dan
Rp 8.111 pada 31/12/2002)
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Pembayaran dimuka lainnya
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tidak lancar
Kas dan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Piutang lain-lain pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 21.410 pada 31/12/2003 dan
Rp 29.395 pada 31/12/2002)
Investasi pada anak perusahaan,
perusahaan asosiasi, dan jointly
controlled entities
Investasi jangka panjang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar
Rp 993 pada 31/12/2003 dan
Rp 5.657 pada 31/12/2002)
Aktiva tetap
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 526.159 pada 31/12/2003
dan Rp 456.798 pada 31/12/2002)
Aktiva pajak tangguhan
Aktiva lain-lain

ASSETS
1,082,649
-

655,368
1,179

Current assets
Cash and cash equivalents
Short-term investments

28,227
678,062
9,926

41,506
583,542
27,758

587,571
230,100
74,945

762,628
190,604
95,541

Trade receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 2,974 at 31/12/2003 and
Rp 7,333 at 31/12/2002):
Related parties
Third parties
Other receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 15,429 at 31/12/2003 and
Rp 8,111 at 31/12/2002)
Inventories
Prepaid taxes
Other prepayments

2,691,480

2,358,126

Total current assets

910,894
12,933

30,463
152,359

Non-current assets
Restricted cash and time
deposits
Bond sinking funds

622,286

Other receivables related parties


(net of provision for doubtful accounts
of Rp 21,410 at 31/12/2003 and
412,478
Rp 29,395 at 31/12/2002)

9,850,198

9,378,463

Investments in subsidiaries, associates,


and jointly controlled entities

100,158

34,779

1,467,398
176,797
231,287

1,424,181
923,019
258,030

Other long-term investments


(net of provision for decline in value
of Rp 993 at 31/12/2003and
Rp 5,657 at 31/12/2002)
Fixed assets
(net of accumulated depreciation
of Rp 526,159 at 31/12/2003 and
Rp 456,798 at 31/12/2002)
Deferred tax assets
Other assets

Jumlah aktiva tidak lancar

13,371,951

12,613,772

Total non-current assets

JUMLAH AKTIVA

16,063,431

14,971,898

TOTAL ASSETS

Halaman - 115 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)

BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)

2003

2002

KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Kewajiban jangka pendek
Hutang usaha:
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Uang jaminan pembelian dari pelanggan
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Kewajiban diestimasi
Penghasilan tangguhan
Bagian jangka pendek dari
hutang jangka panjang:
Hutang bank
Obligasi
Jumlah kewajiban jangka pendek

LIABILITIES AND
EQUITY
Current liabilities

559,098
91,494
80,559
177,885
64,186
334,017
224,798
18,373

374,204
107,840
84,170
106,526
40,875
377,769
15,567

163,022
63,123

541,159
344,593

Trade payables:
Related parties
Third parties
Other payables
Purchases guarantee from customers
Taxes payable
Accrued expenses
Provisions
Unearned income
Current portion of
long-term debt:
Bank loans
Bonds

1,776,555

1,992,703

Total current liabilities

Kewajiban jangka panjang


Hutang lain-lain - pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Penghasilan tangguhan
Kewajiban diestimasi
Hutang jangka panjang setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
Hutang bank
Obligasi

Non-current liabilities
11,756
19,817
45,517

31,454
24,610
311,358

984,012
1,513,322

3,225,575
2,883,704

Other payables - related parties


Unearned income
Provisions
Long-term debt - net of
current portion:
Bank loans
Bonds

Jumlah kewajiban jangka panjang

2,574,424

6,476,701

Total non-current liabilities

Halaman - 116 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)

BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)

2003
EKUITAS
Modal saham:
Modal dasar - 6.000.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.035.376.460 saham pada 31/12/2003
dan 2.608.088.910 saham pada
31/12/2002
Tambahan modal disetor
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan afiliasi
Akumulasi selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan
Akumulasi penyesuaian nilai
wajar investasi
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
Saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya

2,017,688
1,099,259
430,121

124,361
1,030,643
(6,576)
(345,457)

2002
EQUITY
Share capital:
Authorised - 6,000,000,000 shares with
par value of Rp 500 per share
Issued and fully paid - 4,035,376,460
shares at 31/12/2003 and
2,608,088,910 shares at
1,304,044
31/12/2002
453,209
Additional paid-in capital
430,121
Fixed assets revaluation reserve
Difference arising from restructuring
transactions of entities under
124,361
common control
Difference arising from equity
1,405,002
transactions of affiliates
Exchange differences due to
(6,576)
financial statement translation
Investment fair value
(352,411)
revalution reserve

44,700

4,700

7,317,713

3,140,044

Appropriated retained earnings


Unappropriated retained
earnings

Jumlah ekuitas

11,712,452

6,502,494

Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS

16,063,431

14,971,898

TOTAL LIABILITIES AND


EQUITY

Halaman - 117 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba per saham)

STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah,
except earnings per share)

2003
Penghasilan bersih
Beban pokok penghasilan
Laba kotor
Beban usaha
Laba usaha
Penghasilan/(beban) lain-lain:
Keuntungan/(kerugian) penjualan
investasi
Keuntungan selisih kurs
Penghasilan bunga
Keuntungan pembelian kembali hutang
Penyisihan kerugian atas investasi
dan opsi
Keuntungan dari penjualan aktiva tetap
Beban bunga
Penghasilan/(beban) lain-lain

2002

20,214,824

19,145,548

(17,855,990)

(16,982,594)

2,358,834

2,162,954

(1,989,450)

(1,740,535)

369,384

422,419

Net revenues
Cost of revenues
Gross profit
Operating expenses
Operating income
Other income/(expenses):

1,492,414
233,538
126,244
25,910
23,941
1,293
(405,483)
110,401
1,608,258

(36,626)
933,677
155,207
138,579
499
(528,737)
(38,042)

Gain on sale of investments


Foreign exchange gain
Interest income
Gain on debt buy backs
Provision for loss on investment
and option
Gain on sale of fixed assets
Interest expense
Other income/(expenses)

624,557

Bagian atas laba bersih anak


perusahaan, perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities

3,273,878

3,205,288

Equity in net income of subsidiaries,


associates, and jointly
controlled entities

Laba sebelum pajak


penghasilan

5,251,520

4,252,264

Profit before income tax

Beban pajak penghasilan

(832,130)

(629,986)

Income tax expense

4,419,390

3,622,278

Net income

Laba bersih per saham:


Dasar (dalam satuan Rupiah)

1,099

1,020

Net earnings per share:


Basic (full Rupiah)

Dilusian (dalam satuan Rupiah)

1,095

1,012

Diluted (full Rupiah)

Laba bersih

Halaman - 118 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

Selisih
transaksi
restrukturisasi
entitas
Selisih
sepengendali/
penilaian
Difference
kembali
arising from
restructuring
aktiva tetap/
Fixed assets transactions of
entities under
revaluation
common control
reserve

Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital

Modal
saham/
Share
capital

Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Difference
arising from
equity
transactions
of affiliates

Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance

Saldo 1 Januari 2002


Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi

1,269,090
34,954
-

339,113
114,096

430,121
-

124,361
-

1,376,832
-

28,170

Saldo 31 Desember 2002

1,304,044

453,209

430,121

124,361

1,405,002

Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
differences
due to
financial
statement
translation

Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance

Saldo 1 Januari 2002


Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi

3,539,517
34,954
114,096

Saldo 31 Desember 2002

3,716,737

(Saldo defisit)/
Akumulasi
saldo laba
penyesuaian
yang belum
nilai wajar
ditentukan
investasi/
Saldo laba yang penggunaannya/
Investment telah ditentukan
(Accumulated
fair value
losses)/
penggunaannya/
revaluation
Unappropriated
Appropriated
reserve
retained earnings retained earnings

(6,576)
-

28,170

(6,576)

(345,957)
-

4,700
-

(6,454)

(352,411)

4,700

Halaman - 119 - Page

3,539,517 Balance as at 1 January 2002


Net income
34,954
Shares issued
114,096
Additional paid-in capital
Difference arising from equity
28,170
transactions of affiliates
Investment fair value
revaluation

3,716,737

Balance as at
31 December 2002

Jumlah/
Total

(482,234) 2,709,450 Balance as at 1 January 2002


3,622,278 3,622,278
Net income
34,954
Shares issued
114,096
Additional paid-in capital
Difference arising from equity
28,170
transactions of affiliates
Investment fair value
(6,454)
revaluation

3,140,044

6,502,494

Balance as at
31 December 2002

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

Selisih
transaksi
restrukturisasi
entitas
Selisih
sepengendali/
penilaian
Difference
kembali
arising from
restructuring
aktiva tetap/
Fixed assets transactions of
entities under
revaluation
common control
reserve

Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital

Modal
saham/
Share
capital

Saldo 1 Januari 2003


Laba bersih
Dividen
Pembentukan cadangan
wajib
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi

1,304,044
-

453,209
-

430,121
-

124,361
-

713,644
-

646,050

Saldo 31 Desember 2003

2,017,688

1,099,259

430,121

124,361

Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
differences
due to
financial
statement
translation

Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance

Saldo 1 Januari 2003


Laba bersih
Dividen
Pembentukan cadangan
wajib
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Penyesuaian nilai wajar
investasi

3,716,737
-

Saldo 31 Desember 2003

4,702,072

(6,576)
-

(352,411)
-

4,700
-

40,000
-

(374,359)

6,954

(6,576)

(345,457)

44,700

Halaman - 120 - Page

Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance

1,405,002
-

3,716,737 Balance as at 1 January 2003


Net income
Dividend
Appropriation to statutory
reserve
713,644
Shares issued
646,050
Additional paid-in capital
Difference arising from equity
(374,359) (374,359)
transactions of affiliates
Investment fair value
revaluation

1,030,643

Akumulasi
penyesuaian
Saldo laba
nilai wajar
yang belum
investasi/
Saldo laba yang
ditentukan
Investment telah ditentukan
fair value
penggunaannya/ penggunaannya/
revaluation
Unappropriated
Appropriated
reserve
retained earnings retained earnings

713,644
646,050

Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Difference
arising from
equity
transactions
of affiliates

4,702,072

Balance as at
31 December 2003

Jumlah/
Total

3,140,044 6,502,494 Balance as at 1 January 2003


4,419,390 4,419,390
Net income
(201,721) (201,721)
Dividend
Appropriation to statutory
(40,000)
reserve
713,644
Shares issued
646,050
Additional paid-in capital
Difference arising from equity
(374,359)
transactions of affiliates
Investment fair value
6,954
revaluation

7,317,713 11,712,452

Balance as at
31 December 2003

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
2003

Arus kas dari aktivitas operasi:


Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran untuk beban usaha
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Penerimaan dari/(pembayaran untuk)
aktivitas operasi lainnya
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi

2002

20,280,100
121,886
(17,512,419)
(654,213)
(1,295,268)
(130,212)

19,550,123
139,101
(17,352,282)
(537,293)
(1,064,260)
(14,007)

(263,381)

(13,215)

93,884

(358,304)

640,377

349,863

2,124,043
1,127

383,675
5,137

59,058

572

3,782

11,664

Cash flows from operating activities:


Receipts from customers
Interest income received
Payments to suppliers
Payments to employees
Payments for operating expenses
Payment of corporate income tax
Payments to related parties
Receipts from/(payments for) other
operating activities
Net cash flows provided from
operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi:


Dividen kas yang diterima
Penurunan penempatan jangka pendek
Penerimaan dari pengembalian
uang muka penyertaan saham
Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva
yang belum digunakan dalam usaha
Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang
belum digunakan dalam usaha
Penambahan biaya tangguhan
Penerimaan dari penjualan investasi
jangka panjang
Penambahan investasi

(114,897)
-

(113,806)
(15,709)

1,895,914
(247,905)

39,302
-

Cash flows from investing activities:


Cash dividends received
Reduction in short-term investments
Reductions in advances provided
for the purchase of shares
Proceeds from sale of fixed assets
and assets not yet used in operations
Acquisition of fixed assets
and assets not yet used in operations
Additions to deferred charges
Proceeds from sale of long-term
investments
Additions to investments

Arus kas bersih yang diperoleh dari


aktivitas investasi

3,721,122

310,835

Net cash flows provided from


investing activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan:


Penambahan modal saham
Pembayaran beban bunga
Pembayaran hutang jangka panjang
Pengembalian dana dari pihak ketiga
(Kenaikan)/penurunan kas dan deposito
berjangka yang dibatasi
Pengurangan/(penambahan) dana
pelunasan obligasi
Dividen kas yang dibayarkan
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan

140,532
(201,721)

(7,676)
-

Cash flows from financing activities:


Proceeds from issuance of
share capital
Interest paid
Repayment of long-term loans
Refund of funds held in escrow
(Additions to)/reduction in restricted
cash and time deposits
Reduction in/(additions to) bond
sinking funds
Cash dividends paid

(3,931,130)

(788,254)

Net cash flows used in financing


activities

1,371,852
(354,606)
(3,934,612)
(952,575)

149,050
(463,444)
(675,015)
22,430
186,401

Halaman - 121 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)
2003

2002

Kenaikan/(penurunan) bersih kas


dan setara kas

430,369

(127,556)

Net increase/(decrease) in cash


and cash equivalents

Kas dan setara kas pada


awal tahun

655,368

795,963

Cash and cash equivalents


at the beginning of the year

Dampak perubahan selisih kurs


terhadap kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada
akhir tahun

(3,088)

1,082,649

(13,039)

655,368

Kegiatan yang tidak mempengaruhi


arus kas:
Keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi atas efek yang tersedia
untuk dijual

Effects of exchange rate changes


on cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents
at the end of the year

Activity not affecting cash flows:

6,954

(6,454)

Halaman - 122 - Page

Unrealised gain/(loss) on
securities available
for sale

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
RECONCILIATION OF NET INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2003 AND 2002
(Expressed in millions of Rupiah)

REKONSILIASI LABA BERSIH


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

Rekonsiliasi antara laba bersih pada laporan laba rugi


konsolidasian dan laba bersih pada laporan laba rugi
Perseroan adalah sebagai berikut:

Laba bersih pada laporan laba rugi


konsolidasian
Rekonsiliasi:
Pembatalan kerugian yang melebihi
nilai investasi pada anak
perusahaan
Laba bersih Perseroan
(induk perusahaan saja)

A reconciliation between net income in the consolidated


statements of income and net income in the statements of
income of the Company is as follows:

2003

2002

4,421,583

3,636,608

(2,193)
4,419,390

(14,330)
3,622,278

Halaman - 123 - Page

Net income in the consolidated


statements of income
Reconciliation:
Reversal of loss in excess of
the investments in subsidiaries
Net income of the Company
(parent company only)

This Annual Report has been signed by the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Astra International Tbk in April 2004
Laporan Tahunan ini telah ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk pada bulan April 2004

Board of Commissioners
Dewan Komisaris

Theodore Permadi Rachmat

Benny Subianto

(President Commissioner / Presiden Komisaris)

Benjamin Arman suriadjaya


(Commissioner / Komisaris)

Djunaedi Hadisumarto

(Commissioner / Komisaris)

Anthony John Liddell Nightingale


(Commissioner / Komisaris)

(Vice President Commissioner / Wakil Presiden Komisaris)

Juwono Sudarsono

(Commissioner / Komisaris)

Motonobu Takemoto

(Commissioner / Komisaris)

Philip Eng Heng Nee


(Commissioner / Komisaris)

Brian Richard Keelan

Mari Elka Pangestu

(Commissioner / Komisaris)

Patrick Morris Alexander


(Commissioner / Komisaris)

Neville Barry Venter

(Commissioner / Komisaris)

Adam Phillip Charles Keswick

(Commissioner / Komisaris)

(Commissioner / Komisaris)

Board of Director
Direksi

Budi Setiadharma

Michael Dharmawan Ruslim

(President Director / Presiden Direktur)

Danny Walla

(Director / Direktur)

Prijono Sugiarto

(Director / Direktur)

(Vice President Director/ Wakil Presiden Direktur)

Kour Nam Tiang

(Director / Direktur)

John S. A. Slack

(Director / Direktur)

Gunawan Geniusahardja
(Director/ Direktur)

Anda mungkin juga menyukai