Anda di halaman 1dari 17

BAB II

LANDASAN TEORI
1. Hijab
a. Pengertian HIjab
Hijab adalah penghalang atau kerudung yang digunakan oleh wanita
muslim Yang Biasa disebut juga dengan Jilbab Namun dalam keilmuan Islam, hijab
lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan
agama. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum
syariat Islam.
Secara etimologis jilbab berasal dari bahasa arab jalaba yang berarti
menghimpun

atau membawa. Istilah jilbab

digunakan

pada negeri-negeri

berpenduduk muslim lain sebagai jenis pakaian dengan penamaan berbeda-beda. Di


Iran disebut chador, di India dan Pakistan disebut pardeh, di Libya milayat, di Irak
abaya, di Turki charshaf, dan tudung di Malaysia, sementara di negara Arab-Afrika
disebut hijab.
Secara terminologi, kata jalabib adalah bentuk jamak dari jilbab.
Pakar tafsir al-Biqoi memaknai jilbab sebagai baju yang longgar atau kerudung
penutup kepala ( Al-Khimar) atau pakaian yang menutupi baju dan kerudung yang
dipakainya, atau semua pakaian yang menutupi badan wanita (M.Quraish Shihab,
2004:69). Dalam bahasa Arab jilbab berarti kain lebar yang diselimutkan ke pakaian

luar, yang menutupi kepala, punggung dan dada yang biasanya dipakai ketika
seorang wanita ke luar rumah (Sufyan bin Fuad Basloedan, 2009:32).
Jilbab dan Al-khimar erat kaitannya dengan hijab, karena jilbab
menunjukkan fungsi hijab, yaitu fungsi mempertegas dan memperjelas. Artinya,
eksistensi jilbab terhadap hijab menjadi penguat bagi eksistensi hijab. Jika kita
menyebut jilbab, otomatis kita menyebut bagian dari hijab (Muhammad Muhyidin,
2007:232).Hijab dan jilbab mempunyai maksud yang sama sebagai penutup
aurat. Sebagaimana disebutkan dalam Qs.Al-Ahzab ayat 59
yaitu:
Artinya: Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal,

Karena

itu

mereka

tidak

di

ganggu.

Dan Allah adalah

Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (AlQuran dan Terjemah, 2000:384).


Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa jilbab mempunyai dua fungsi pokok
yaitu:
1) Melindungi kesucian, kehormatan dan kemuliaan sebagai seorang wanita.
2) Untuk menjaga identitas sebagai wanita muslimah yangmembedakannya
dengan wanita yang lain.

Disamping dua fungsi pokok tersebut jilbab juga mempunyai fungsi


tambahan yaitu sebagai pelindung dari suhu panas dan dingin serta sebagai
perhiasan. Perhiasan (az-zinah) adalah sesuatu yang termasuk dalam kategori
perhiasan yang dipakai wanita untuk berhias diri, baik berupa pakaian

maupun

perhiasan
Di Indonesia, penggunaan kata jilbab digunakan secara luas sebagai busana
kerudung yang menutupi sebagaian kepala perempuan (rambut dan leher) yang
dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Kata ini
masuk dalam lema Kamus Besar Bahasa Indonesia pada tahun 1990 bersamaan
dengan mulai populernya penggunaan jilbab di kalangan muslimah perkotaan.Dalam
kosakata bahasa Indonesia menurut KBBI daring, jilbab adalah kerudung lebar yang
dipakai perempuan muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai ke dada. Secara
umum mereka yang menutupi bagian itu disebut orang yang berjilbab.
b. Hukum berhujab dalam Al-quran
Sejak Islam mengenal jilbab, sejak itu pula Islam mewajibkan jilbab
bagi para perempuan. Menurut Al-Hafidz Ibn Katsir, perintah tentang kewajiban
berjilbab dalam Qs.Al-Ahzab:59 bukan hanya untuk istri-istri nabi, anak-anak
gadis nabi, tetapi juga wanita-wanita yang beriman. Demi kemuliaan mereka sendiri.
Dengan mengulurkan jilbabnya, mereka berbeda dengan wanita-wanita jahiliyah dan

budakbudak

perempuan

pada

zaman

nabi

(Ibrahim

bin

Fathi

bin Abd

AlMuqtadir, 2007:5).
Dalam Qs.An-Nur ayat 31 disebutkan:

Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan


pandangannya,

dan

kemaluannya,

dan janganlah

mereka

menampakkan

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara
laki-laki

mereka,

atau

puteraputera saudara lelaki mereka, atau putera-putera

saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budakbudak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah
mereka

memukulkan

kakinya

agar

diketahui perhiasan

yang

mereka

sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang


yang beriman supaya kamu beruntung (Al-Quran dan Terjemah, 2000:319).
Ayat ini menunjukkan empat hal yang dijadikan argumentasi atas
jilbab yaitu:
1) Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah SWT

2) Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatam yang haram


3) Larangan untuk menampakkan perhiasan yang biasa tampak
4) Perintah untuk menutupkan khimar ke dada
Menurut Syaikh Abu Bakr Al-Jazairi, ayat ini menunjukkan hijab
yang paling sempurna dan lebih kuat dari pada ayat sebelumnya. Dengan alasan:
Picuan fitnah karena mendengar suara gelang kaki perempuan yang memukulmukul kakinya saat berjalan jauh lebih agistatif daripada rangsangan fitnah
memandang wajah perempuan dan mendengar ucapannya. Apabila ayat ini Allah
mengharamkan wanita memukul-mukul kakinya karena khawatir bila suaranya
terdengar akan menyebabkan fitnah bagi pendengarnya, maka pengharaman
memandang wajah perempuan yang merupakan pusat keelokannya, lebih dan
sangat dikharamkan (Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir, 2007:5).
Selain kedua ayat ini, masih ada ayat-ayat dari Al-Qur an yang
menjelaskan tentang hukum memakai jilbab yang lain. Serta ada pula hadis yang
menjadi penguatkan atas perintah tersebut. Salah satunya adalah hadis menurut Abu
Dawud yang diriwayatkan oleh Aisyah ra.
Yang artinya: Semoga Allah

mengasihi

kaum

wanita

Muhajirin

generasi

pertama. Tatkala Alla menurunkan ayat (Dan hendaklah mereka menutupkan kain

kerudung kedadanya) mereka langsung merobek pakaian-pakaian

bulunya, lalu

digunakan sebagai kerudung(Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir, 2007:9).


Dalam Al Qur'an surat

Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir Allah

Berfirman
.. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman,
maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang
merugi.
Rasulullah bersabda,
"Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)." (HR.
Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah).
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup
di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak
memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW
dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan
shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah
bagi mereka.

Sebagian Besar Wanita akan menghadapi godaan besar sebelum berhijab


seperti godaan untuk membatalkan berhijab, terpengaruh oleh teman lain, Lebiih
Suka memadukan tren baju dengan gaya hijab, atau yang lainnya.
Untuk berhijab, keinginan yang kuat dan percaya diri adalah kunci utama.
Dengan memiliki kunci utama tersebut, anda tidak akan mudah terpengaruh dengan
godaan orang lain. bagi wanita yang Berani untuk tampil sopan dengan berhijab
adalah pilihan yang tepat. Dengan berhijab, kita dapat menutupi aurat, InsyaAllah
akan terhindar dari perbuatan-perbuatan jahat yang akan dilakukan oleh orang lain.
C. Manfaat menggunakan hijab
Manfaat Menggunakan JilbabBanyak sekali manfaat jika seorang Muslimah memakai
jilbab, dalam

buku

Arief

Ali

Baraja

halaman

37-46

menyebutkan

dan

menjelaskan manfaat menggunakan jilbab,yaitu:


1) Selamat dari adzab Allah
Ada dua macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya;
sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor
mencambuk

manusia

dengannya.

Dan

sapi,

mereka

wanitawanita yang berpakaian namun

telanjang, sesat dan menyesatkan, yang di kepala mereka ada sesuatu mirip
punuk unta. Mereka wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak
akan mencium baunnya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh.

Dalam hadist riwayat Muslin no. 2128 di atas Imam Nawawi menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang
ialah mereka yang menutup sebagaian tubuhnya dan menampakkan sebagian
lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikan. Atau mereka menggunakan
pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya. Berdasarkan Hadist di atas
maka sudah jelas dengan menutup aurot, muslimah dapat terhindar dari api neraka
dan dekat dengan surga.
2) Mengundang turunnya pertolongan Allah
Dengan berjilbab, kita telah ambil bagian dalam menolong agama Allah. Karena
yang dimaksud menolong agama Allah adalah memperjuangkan syariat-Nya.
Allah berfirman dalam QS. Muhammad: 7
Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Al-Quran dan Terjemah,
2000:319). Dari ayat di atas dapat dipahami, bahwa pertolongan Allah tak akan
turun sebelum kita memperjuangkan agama -Nya yang salah satunya adalah
mengenakan jilbab.
3) Tanda wanita terhormat
Ketika seseorang melihat wanita yang berjilbab maka yang pertama terlintas dalam
pikirannya adalah wanita itu pasti menjaga kehormatannya. Namun jika yang

dilihat penampilannya mirip wanita tuna susila maka orang yang melihat akan
berpikir jelek terhadap wanita itu. Allah berfirman QS. Al-Ahzab: 59
Artinya: "Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal,

Karena

itu

mereka

tidak

di

ganggu.

dan

Allah adalah

Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (AlQuran dan Terjemah, 2000:384).


4) Terhindar dari pelecehan
Melihat seorang wanita yang mengenakan pakaian tertutup para kaum pria akan
menjaga

pandanganya

sehingga

dengan mengenakan jilbab Muslimah akan

terhindar dari pelecehan karena ia telah menutup bagian tubuh yang mengundang
terjadinnya pelecehan.
5) Menjauhkan diri dari perbuatan nista
Berjilbab dapat membuat kita menjauhi tempat-tempat maksiat, karena kita akan
malu jika terlihat di tempat seperti itu.
6) Mengundang jodoh yang salih
Wanita shalih adalah dambaan laki-laki mulia, dengan mengenakan jilbab maka
kita akan dinilai sebagai wanita shalihah sehingga dengan otomatis jodoh yang
shalihpun akan segera menghampiri kita. Sesuai dengan hadist nabi yang

diriwayatkan oleh Muslim no. 1467 Dunia adalah kenikmatan, dan sebaik-baik
kenikmatan dunia adalah wanita.
7) Terhindar dari tindakan kriminal
Dengan mengenakan jilbab secara sempurna insyaAllah akan terhindar dari
perampokan dan penodongan karena perhiasan yang kita kenakan tertutupi dan tidak
akan terlihat dari luar.
8) Membuat geram musuh-musuh Allah
Ketika para wanita memegang teguh jilbab mereka, Allah akan senantiasa
mencatatnya sebagai amal shalih, karena perbuatan mereka membangkitkan amarah
orang-orang kafir. Firman Allah QS. At- Taubah: 120
Artinya : Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orangorang Arab
Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah

dan

tidak patut bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul.
Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan
kelaparan pada jalan Allah, dan tidak

menginjak

suatu

tempat

yang

membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana


kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu
suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orangorang
yang berbuat baik (Al-Quran dan Terjemah, 2000:186)

D. Karakteristik Hijab
Banyak remaja Islam di Indonesia yang mengenakan jilbab tapi pada
kenyataanya jilbab yang mereka kenakan belum sesuai dengan Jilbab Syar i
yang dianjurkan oleh agama. Hal ini pastilah disebabkan adanya beberapa faktor
yang diantarannya:
1) Adanya trend jilbab gaul
2) Tuntutan pekerjaan yang mengharuskan Muslimah untuk tidak berjilbab.
3)

Keadaan

suatu

negara

yang

mengartikan

Jilbab

itu

sesuai dengan

kondisionalnya.Meskipun demikian Islam tetap memeliki karakteristik jilbab


yang syari yang sesuai dengan Al-Quran. Berdasarkan ayat-ayat yang terdapat
dalam Al-Quran maka dapat diambil kesimpulan beberapa karakteristik jilbab
syari sebagai berikut:
1) Menutupi seluruh rambut dari berbagai sisi, terutama di bagian kepala depan
dan cambang.
2) Menutupi leher, tengkuk dan dada.
3) Tebal dan tidak transparan.
4) Lebar dan tidak ketat atau pendek seperti kerudung-kerudung masa kini.
5) Baju atau gaun harus panjang menutupi kedua tangan dan telapak kaki.

6) Kenakanlah celana panjang melapisi gaun agar betis tidak terlihat.


7) Menghimpun rambut dengan diikat atau memakai mukena dalam agar tidak
nampak atau tidak keluar lewat sana sini.
8) Selalu memakai kerudung khususnya ketika sering keluar rumah.
9) Berbelanja baju dan jilbab dengan harga pantas dan tidak terlalu mahal.
Jilbab dan pakaian yang paling baik adalah hasil karya orang-orang Islam, baik
buatanmu

sendiri,

ibumu,

saudaramu

atau

produksi muslimah yang lain

(Muhammad Fahd Ats- Tsuwaini,2002:114).Menurut Ibrahim bin Fathi bin Abd


Al-Muqtadir dalam bukunya berjudul Wanita berjilbab vs wanita pesolek,
dikemukakan ada delapan syarat yang harus dipenuhi agar pakaian bisa disebut
sebagai jilbab syari diantaranya:
1) Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana dalam Qs. Al-Ahzab : 59
Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka keseluruh tubuh mereka.
Dari ayat tersebut ada ulama yang berpendapat bahwa

mengulurkan

jilbab

keseluruh tubuh termasuk wajah dan kedua telapak tangan adalah wajib. Dan
sebagian ulama lain, berpendapat mewajibkan menutup wajah dan telapak tangan.
Akan tetapi mereka tetap sepakat bahwa menutup wajah hukumnya lebih utama. Dan
diperbolehkan

membuka

wajahya

kecantikan dan menggoda lawan jenis.

selama

ia

tidak berniat menampakkan

2) Tidak terbuat dari bahan yang tipis menerawang, sehingga tidak terlihat
bentuk tubuh pemakainya. Karena tujuan utama hijab adalah menutupi.
3) Tidak menjadi hiasan by design atau overdecorated dengan beragam warna
yang menyolok.
4)

Longgar,

tidak

ketat,

tidak

memperlihatkan

lekuk-lekuk

badan, tidak

menonjolkan aurat, dan tidak memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang memancing


fitnah.
5) Tidak menggunakan parfum yang dapat membangkitkan gairah laki-laki.
Sebagaimana

hadis

yang

disetujui

oleh

Adz-Dzahabi yang

artinya:

Sesungguhnya apabila seorang wanita memakai parfum, kemudian melintas di


hadapan kaum agar mereka mencium aroma parfumnya, maka ia adalah wanita
pezina
6) Tidak menyerupai busana laki-laki, menurut hadis Abu Hurairah ra. Nabi
melaknat laki-laki yang memakai pakaian ala busana wanita dan wanita yang
memakai pakaian ala pakaian laki-laki
7) Tidak mirip dengan pakaian kaum kafir. Hal ini didasarkan pada sabda nabi:
Barang siapa yang meniru(menyerupai) suatu kaum, maka ia adalah bagian dari
mereka (Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir, 2007:32).

8) Tidak merupakan pakaian syuhroh, yaitu pakaian yang menarik


perhatian, dianggap aneh, sedangkan pakaian yang menutup aurat tidak
termasuk syuhroh (Sufyan bin Fuad Baswedan, 2007:33).
2. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
Perilaku berasal dari kata peri dan laku. Peri berarti cara berbuat kelakuan
perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan. Skinner
membedakan perilaku menjadi menjadi dua yaitu :

Perilaku yang alami (innate behavior) : yaitu perilaku yang dibawa sejak

organisme dilahirkan berupa reflex-refleks dan insting-insting.


Perilaku operan (operant behavior) : yaitu perilaku yang dibenuk melalui proses
belajar

Pada manusia, perilaku operan atau psikologis inilah yang dominan. Sebagian
terbesar perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk, perilaku yang diperoleh
perilaku yang dikendalikan oleh pusat kesadaran atau otak (kognitif). Timbulnya
prilaku (yang dapat diamati) merupakan resultan dari tiga daya pada diri seseorang,
yakni :

Daya seseorang yang cenderung untuk mengulangi pengalaman yang enak


dan cenderung untuk menghindari pengalaman yang tidak enak (disebut
conditioning dari Pavlov dan Fragmantisme dari james)

Daya rangsangan (stimulasi) terhadap seseorang yang ditanggapi, dikenal

dengan stimulus respons theory dari skinner.


Daya individual yang sudah ada dalam diri seseorang atau kemandirian
(Gestalt Theory dari konfer)

Perilaku adalah suatu reaksi psikis

seseorang terhadap lingkungannya. Pada

hakekatnya reaksi digolongkan menjadi dua, yaitu bentuk pasif (tanpa tindakan nyata
atau konkret) dan dalam bentuk aktif dengan tindakan nyata atau (konkreat)
Perilaku adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi),
dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan
sekitarnya.
Para psikolog mengemukakan bahwa perilaku terbentuk dari adanya interaksi
anttara domain trikomponen sikap yakni interaktif antara komponen kognitif, afektif,
dan domain konatif.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
1. Genetika : keturuan
2. Sikap : suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu
3. Norma social : pengaruh tekanan social
4. Control perilaku pribadi : kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya
melakukan suatu prilaku.
c. Ruang lingkup
Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan membedakan adanya tiga bidang
prilaku, yakni kognitif, afekyif, dan psiko,otor. Kemudian dalam perkembangannya,
domain perilaku yang diklasifikasikan oleh bloom dibagi menjadi tiga tingkat;

1. Pengetahuan (knowlage)
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya.
2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.
3. Tindakan atau praktik (practice)
Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk
tindakan, yang meruakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah
dimiliki.
d. Perilaku-perilaku yang sesuai dengan ajaran islam
Islam adalah sumber dar segala sumber dalam pendidikan akhak termasuk
didalamnya perilaku, dalam al ini perilaku yang islami. Diantara perilaku-perilaku
yang sesui dengan ajaran islam, antara lain sebagai berikut.
1. Perilaku islami setia kawan, tidak saling mendeki atau membenci
Rosulullah saw. Bersabda yang artinya janganlah kamu saling menghasut, janganlah
saling menjadi najasy, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi,
janganlah kamu menjual-jual orang lain, dan jadilah kamu hamba allah yang
bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, tidak boleh
menzaliminya, jangan menghinanya dan jangan merendahkannya setiap muslim atas
muslim yang lain haram darahnya, haram hartanya, dan haram kehormatannya.
(H.R. Muslim)
2. Perilaku islam setia kawan untuk mewujudkan hidup gotong royong

Mengenai perilaku setia kawan, berdasarkan firman allah dalam al-Quran al-karim
surah al-maidah ayat 2 yang berbunyi

Artinya : dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan (Q.S. Almaidah: 2)
3. Perilaku islami menjauhkan diri dari sifat iri terhadap siapapun
Orang yang baik akna merasa bahagia dan senang apabila saudaranya,sahabatbya
memperoleh kesenangan dan kebahagiaan atau terhindar dari suatu bencana atau
musibah yang merupakan takdir dari allah.
4. Perilaku islami saling memaafkan atas segala kesalahan
Setiap orang muslim harus sadar dan menyadari bahwa dalam kehidupan duinia ini
tidak ada manusia yang sempurna, bebas dari kesalahan, dan juga dosa karena
msnusia adalah tempat salah dan dosa.
Firman allah dalam Al-quran al-karim dalam surat An-nur ayat 22 yang berbunyi :

Artinya : dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu
tidak suka bahwa allah mengampunimu?... (Q.S. An-Nur : 22)

Anda mungkin juga menyukai