Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemosintesis

Kemosintesis adalah sintesis (anabolisme) dengan menggunakan sumber

energi berasal dari reaksi kimia eksergonik. Reaksi kimia eksergonik adalah
oksidasi senyawa anorganik, misalnya ion amonium, besi (Fe

), atau belerang

(S). Kemosintesis dapat dilakukan oleh beberapa bakteri kemosintetik.

Bakteri kemosintetik berperan penting pada daur biogeokimia. Misalnya,

bakteri belerang mengubah belerang menjadi sulfat, yang kemudian dapat

digunakan oleh tanaman untuk sintesis protein.

Reaksi kemosintesis pada bakteri belerang berlangsung sebagai berikut.

Bakteri nitrogen, seperti Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi

hasil dengan cara mengoksidasi NH3 yang telah bereaksi dengan CO2 dan

membentuk amonium karbonat ((NH4)2CO3).

Jenis bakteri lain yang mampu melaksanakan kemosintesis antara lain Nitrobacter.

Bakteri ini mampu mengoksidasi senyawa nitrit dalam mediumnya. Hasilnya

adalah senyawa nitrat dan membebaskan energi yang akan dipergunakan untuk

menyintesis senyawa organik.

B. Metabolisme Lemak

Seperti halnya karbohidrat, lemak merupakan substrat penting dalam prosesrespirasi. Lemak
disintesis dari karbohidrat atau protein melalui asetil koenzim Adan gliserol yang berasal dari
fosfogliseraldehid ( PGAL ), di mana PGALmerupakan senyawa antara dalam tahap
glikolisis dan daur krebs. Secara kimiawi, lemak tersusun dari penggabungan suatu asam lemak
dengan gliserol.Agar dapat digunakan sebagai substrat respirasi ( reaksi katabolitik )
lemakterlebih dahulu dibongkar menjadi asam lemak dan gliserol. Kemudian gliseroldiubah menjadi
dihidroksiaseton fosfat, untuk selanjutnya diubah menjadifosfogliseraldehida yang merupakan
zat antara pada tahap glikolisis dan daurkrebs. Sementara itu asam lemak diubah menjadi molekul
asetil ko A dan masukke jalur respirasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa, kemosintesis

merupakan contoh reaksi anabolisme selain fotosintesis. Kemosintesis adalah

konversi biologis satu molekul karbon atau lebih (biasanya karbon dioksida atau
metana), senyawa nitrogen dan sumber makanan menjadi senyawa organik

dengan menggunakan oksidasi molekul anorganik (contohnya gas hidrogen,

hidrogen sulfida) atau metana sebagai sumber energi, daripada cahaya matahari,

seperti pada fotosintesis. Dalam penjelasan yang lebih sederhana, kemosintesis

adalah anabolisme yang menggunakan energi kimia. Energi kimia yang digunakan

pada reaksi ini adalah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia, yaitu reaksi

oksidasi.

Organisme autotrof yang melakukan kemosintesis disebut kemoautotrof.

Kemampuan melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis

mikroorganisme, misalnya bakteri belerang nonfotosintetik (Thiobacillus) dan

bakteri nitrogen (Nitrosomonas dan Nitrosococcus). Banyak mikroorganisme di

daerah laut dalam menggunakan kemosintesis untuk memproduksi biomassa dari

satu molekul karbon. Dua kategori dapat dibedakan. Pertama, di tempat yang

jarang tersedia molekul hidrogen, energi yang tersedia dari reaksi antara CO2 dan

H2 (yang mengawali produksi metana, CH4) dapat menjadi cukup besar untuk

menjalankan produksi biomassa. Kemungkinan lain, dalam banyak lingkungan

laut, energi untuk kemosintesis didapat dari reaksi antara O2 dan substansi seperti

hidrogen sulfida atau amonia. Pada kasus kedua, mikroorganisme kemosintetik

bergantung pada fotosintesis yang berlangsung di tempat lain dan memproduksi

O2 yang mereka butuhkan

https://dokumen.tips/documents/makalah-kemosintesis.html

Anda mungkin juga menyukai