Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

BOTANI PHANEROGAMAE

Kelompok :5

Kelas : 2B

Nama /NIM :

1. EndahNurSyabani 15544015
2. Ade Lisna 15543005
3. Neng Saadatul Muharomah 15544007
4. AlgiNurIman 15543003
5. Dini Rahmayanti 15544005
6. SantiSuminar 15543006

Fakultas / Jurusan : Pendidikan Biologi

Tanggal Pelaksanaan : 20 Juni 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah lapangan merupakan suatu kegiatan perkuliahan atau penelitian yang

dilakukan di lapangan (langsung pada tempat observasi) agar materi yang sedang

dipelajari dapat dikuasai secara langsung melalui penelitian ilmiah.

Kuliah lapangan sesunguhnya merupakan bentuk penelitian di lapangan, bedanya

dengan penelitian umumnya hanya pada permasalahan yang diangkatnya. Pada penelitian

permasalahan yang diangkat memang permasalahan yang belum ditemukan jawabannya,

sedangkan pada praktikum lapangan mungkin permasalahan yang diangkat hanya untuk

menunjukkan teori yang sudah ada agar dapat dipahami betul oleh peserta didik tapi

dapat juga permasalahan yang diangkat belum ditemukan jawabannya sehingga kuliah

lapangan yang dilakukan akan menemukan temuan-temuan baru.

Permasalahan-permasalahan ini nanti akan disampaikan sebagai tugas-tugas

praktikum yang harus dilakukan oleh mahasiswa sehingga mereka dapat menemukan

jawabannya. Kuliah lapangan Botani Phanerogamae di Taman Teknologi Pertanian

Cikajang yang sudah dilakukan terutama dilakukan metode observasi. Untuk dapat

mendapatkan hasil observasi yang tepat dan berharga tentunya harus dilakukan dengan

cermat, teliti, tercatat, dan terdokumentasikan. Sesuai dengan materi mata kuliah Botani

Phanerogamae maka focus dari kuliah lapangan yang sudah dilakukan adalah pengenalan

keragaman tumbuhan tingkat tinggi, baik dari jenis, habitat, cara hidup, bentuk tubuhnya

dan pemanfaatannya.
Taman Tennologi Pertanian Cikajang menjadi tempat yang strategis kawasan

pertanian holtikultural bidang pertanian terutama kentang industry (medians), kentang

sayur (granola), juga jeruk keprok, dan jeruk siam.

Yang diperhatikan dalam melakukan kuliah lapangan adalah kesiapan peralatan dan

komponen-komponen yang dibutuhkan saat kuliah lapangan. Tempat kuliah lapangan

yang jauh dari tempat tinggal kita dan juga sering tidak menyediakan peralatan yang kita

butuhkan. Oleh karena itu, semua peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan

praktikum harus disiapkan sebelum kita berangkat ke lapangan. Agar hasil yang

didapatkan sesuai dengan yang diinginkan.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan kuliah lapangan ke Taman Teknologi Pertanian

(TTP) Cikajang, yaitu :

1. Untuk mengetahui sejarah, morfologi, dan budidaya tanaman jeruk garut

2. Untuk mengetahui sejarah, morfologi dan budidaya tanaman kentang

3. Untuk melakukan identifikasi mengenai tanaman yang ditemukan di sekitar Taman

Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang meliputi tumbuhan dalam habitus Liana, Herba,

Perdu, Semak dan Pohon

C. Waktu dan Lokasi

Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini dilaksanakan pada hari Senin,, tanggal

20 Juni 2017 pada pukul 07.00-16.00 WIB.

Kuliah Lapangan ini bertempat di Taman Teknologi Pertanian Cikajang, Garut,

Jawa Barat.
Perbatasan Kecamatan Cikajang :
1. Sebelah Utara : Kecamatan
Cisurupan dan Kecamatan Cigedug
2. Sebelah Timur : Kecamatan
Banjarwangi
3. Sebelah Selatan : Kecamatan
Cisompet
4. Sebelah Barat : Kecamatan
Pakenjeng dan Pamulihan

Sumber : cikajang.litbang.pertanian.go.id
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Taman Teknologi Pertanian

Taman Teknologi Pertanian (TTP) adalah suatu kawasan implementasi inovasi

yang telah dikembangkan pada Agro Science Park (ASP), berskala pengembangan dan

berwawasan agribisnis hulu-hilir yang bersifat spesifik lokasi dengan kegiatannya

meliputi : penerapan teknologi pra produksi, produksi, pra panen, pasca panen,

pengolahan hasil, dan pemasaran serta wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi

masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta (Balitbangtan, 2015).

TTP juga merupakan salah satu kegiatan Nawa Cita dari Presiden Republik

Indonesia Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang

Pertanian mendapat tugas untuk mengembangkan TTP ini dimulai sejak tahun 2015 yang

berjumlah 16 TTP dan tersebar di seluruh Indonesia. Di Jawa Barat TTP ini ada di 3

Kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Garut. Di

Kabupaten Garut sendiri, TTP dinamai dengan nama TTP Cikajang yang letaknya berada

di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut.

Komoditas yang akan dikembangkan di TTP Cikajang adalah komoditas sayuran

dataran tinggi terutama pembibitan kentang, ternak domba garut dan jeruk garut. Ke tiga

komoditas tadi merupakan komoditas unggulan kabupaten Garut.

Hingga saat ini (Februari 2016) TTP Cikajang sudah mulai melakukan banyak

pelatihan dengan petani setempat, peternak dan juga Kelompok Wanita Tani (KWT)

sebagai Industri Pengolahan Hasil Pertanian. Selain itu, TTP Cikajang juga sudah

menyelesaikan membangun gedung utama sebagai tempat pertemuan, kantor, sekaligus

ruang display dan ruang pengolahan hasil pertanian, kandang domba, serta Green House

dan Screen House dengan masing-masing berjumlah 1.


Dukungan penuh Pemerintah Daerah Kabupaten Garut (Pemda) sangat membantu

berjalannya seluruh kegiatan yang berpusat di Desa Cikandang ini. Sedangkan untuk kerja

sama yang dilakukan oleh TTP Cikajang dengan pihak swasta salah satunya adalah

dengan Asosiasi Penangkar Benih Kentang yang dipimpin oleh Pak Hudori.

Kedepannya, diharapkan TTP Cikajang dapat menjadi sumber teknologi pertanian

dataran tinggi yang dapat dengan mudah di adopsi oleh petani di Desa Cikandang dan

Kecamatan Cikajang khususnya, dan Kabupaten Garut pada umumnya.

B. Botani Phanerogamae

Botani Phanerogame adalah ilmu tentang tumbuhan yang mempunyai alat kelamin

yang nampak (Spermatophyta/ tumbuhan berbiji, Anthophyta/ tumbuhan berbunga).

Spermatophyta atau tumbuhan berbiji (Yunani, sperma = biji, phyton= tumbuhan)

merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas yaitu adanya suatu organ yang

berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan didalamnya

mengandung calon individu baru yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi pernyerbukan atau

persarian yang diikuti oleh pembuahan.

Sistem Klasifikasi Tumbuhan Berbiji

1. Divisio Pinophyta

Pinophyta atau Gymnospermae merupakan suatu kelompok tumbuhan yang memiliki

ciri-ciri :

Merupakan tumbuhan berkayu dengan bermacam-macam habitus

Pada kayu sekunder tidak ada trachea, tetapi memiliki trakeid

Terdapat saluran resin (kecuali pada Gnetales)

Pada batang tidak terdapat floeterma (kecuali pada Gnetales)

Daun mempunyai bentuk yang bermacam-macam, kaku dan selalu hijau


Bunga menurut pengertian sehari-hari belum ada/bunga tereduksi menjadi

kantung sari dan ovulum yang tersusun dalam strobilus

Pinophyta atau Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan yang sudah ada

sejak Palaezoicum, kemudian menyusut pada akhir Mesozoicum seiring dengan

punahnya dinosaurus. Di daerah tropis hanya ditemukan tiga kelas, yaitu

Cycadopsida, Coniferopsida dan Gnetopsida

Kelas Cycadopsida diwakili oleh ordo Cycadales, dengan dua famili yaitu

Cycadaceae dan Zamiaceae

Kelas Coniferopsida diwakili oleh ordo Coniferales, dengan beberapa

famili yaitu Pinaceae, Araucariaceae, Podocarpaceae, Cupressaceae

Kelas Gnetopsida diwakili oleh ordo Gnetales dengan beberapa famili yaitu

Gnetaceae, Ephedraeceae, Welwitsiaceae

2. Divisio Magnoliophyta

Magnoliophyta merupakan suatu kelompok tumbuhan yang memiliki ciri-ciri :

Tumbuhan dengan biji tertutup sudah ada bunga sesungguhnya dan daun yang

bervariasi baik bentuk, ukuran dan bentuk pertulangan

Biji-biji dari magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau

struktur bunga yang lain

Adanya trakea dalam pembuluh xylem

Adanya elemen tapis (sieve elements) dan sel pengantar dalam floem

Adanya pembuahan ganda

Carpel yang menutup

Magnoliophyta mempunyai jumlah jenis yang terbesar dan mendiami lebih banyak

tipe habitat dibandingkan golongan tumbuhan lainnya. Habitusnya mencakup pohon,


perdu, semak, herba dan liana yang parenial atau annual. Keanekaragaman struktur

bunga merupakan sifat lain yang menarik dari magnoliophyta. Divisi magnoliophyta

mencakup semua tumbuhan yang berbiji tertutup terdiri dari dua kelompok besar yaitu

tumbuhan berkeping dua dan tumbuhan berkeping satu.

Kelas Magnoliopsida (Dicotyledoneae) terdiri dari 6 sub kelas yaitu sub kelas

Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophyllidae, Dillenidae, Rosidae dan Asteridae

Sub kelas Magnoliidae diwakili oleh beberapa ordo yaitu ordo Magnoliales,

Piperales, Nymphales, Laurales dan ordo Annonales

Sub kelas Hamamelidae diwakili oleh ordo Urticales dengan famili Moraceae

Sub Kelas Caryophyllidae diwakili oleh ordo Caryophyllales dengan beberapa

famili yaitu Famili Caryophyllaceae, Nyctaginaceae, Cactaceae, Amaranthaceae

dan Portulaceae

Sub Kelas Dilleniidae diwakili oleh ordo Malvales dengan famili Malvaceae.

Ordo Violales dengan famili Caricaceae dan Cucurbitaceae. Ordo Capparales

dengan famili Brassicaceae dan ordo Ericales dengan famili Ericaceae

Sub Kelas Rosidae diwakili oleh Ordo Fabales dengan famili Fabaceae/

Papilionaceae, Famili Mimosaceae, Famili Caesalpiniaceae.

Ordo Myrtales dengan famili Myrtaceae

Ordo Euphorbiales dengan famili Euphorbiaceae

Ordo Rosales dengan famili Rosaceae dan famili Anacardiaceae

Ordo Santales dengan famili Loranthaceae

Ordo Sapindales dengan famili Meliaceae dan famili Rutaceae

Sub kelas Astriidae diwakili oleh Ordo Asterales oleh famili Asteraceae

Ordo Rubiales dengan famili Rubiaceae


Ordo Solanales dengan famili Solanaceae dan famili Convulvulaceae

Ordo Lamiales dengan famili Lamiaceae dan famili Verbenaceae

Ordo Gentianales/ Apocynale dengan famili Apocynaceae

C. Habitus Tanaman

Habitus merupakan istilah biologi yang berarti tindakan naluriah (instinktif) hewan

atau kecenderungan alamiah bentuk suatu tumbuhan. Dalam botani, penggunaan habitus

lebih sering dan dipakai untuk menggambarkan penampilan umum atau arsitektur suatu

tumbuhan. Sebagai contoh, melinjo merupakan contoh jenis Gnetum yang berhabitus

pohon. Habitus biasanya diperjelas lagi dengan suatu istilah morfologi penjelas atau

kisaran ukuran yang dapat dijumpai pada keadaan alamiah.

Macam-macam Habitus

1. Liana

Liana adalah suatu habitus tumbuhan. Suatu tumbuhan dikatakan liana apabila dalam

pertumbuhannya memerlukan kaitan atau objek lain agar ia dapat bersaing

mendapatkan cahaya matahari. Tumbuhan memanjat ini paling banyak ditemukan di

hutan-hutan tropika. Contohnya adalah jenis-jenis rotan, anggur, serta beberapa

Cucurbitaceae (suku labu-labuan). Liana biasanya bukan parasit namun ia dapat

melemahkan tumbuhan lain yang menjadi penyangganya dan berkompetisi terhadap

cahaya.

2. Terna/Herba

Terna adalah tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu.

Tumbuhan semacam ini dapat merupakan tumbuhan semusim, tumbuhan dwimusim,

ataupun tumbuhan tahunan. Yang dapat disebut terna umumnya adalah semua

tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Biasanya sebutan ini hanya dikenakan bagi


tumbuhan yang berukuran kecil (kurang dari dua meter) dan tidak dikenakan pada

tumbuhan nonkayu yang merambat (digolongkan tumbuhan merambat).

3. Semak

Semak dibedakan dari pohon dengan tinggi lebih pendek, biasanya di bawah 6 m (20

kaki). Tanaman dari banyak spesies dapat tumbuh baik dalam semak atau pohon,

tergantung pada kondisi mereka tumbuh. Kecil, semak rendah, umumnya kurang dari

2 m, seperti lavender dan varietas taman yang paling kecil mawar, yang sering disebut

pohon tinggi. Suatu daerah semak dibudidayakan di taman atau taman dikenal sebagai

semak-semak. Ketika dipotong sebagai topiary, spesies yang cocok atau varietas

semak mengembangkan dedaunan lebat dan banyak cabang-cabang berdaun kecil

yang tumbuh berdekatan. Banyak semak merespon dengan baik untuk pemangkasan

pembaharuan.

4. Perdu

Perdu adalah nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20

kaki).

5. Pohon

Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan yang berkayu dan terbagi menjadi dua

kelompok tumbuhan :

Pertama kelompok pohon berakar tunjang (dikotil) terdiri dari batang pohon

merupakan batang utama yang tumbuh tegak tajuk pohon, akar dan akar tunjang

berfungsi untuk memperkokoh berdirinya pohon. Batang pohon merupakan

bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama dengan bagian akar sebagai

penyerap air dan mineral, Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil

dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat

lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya.
Batang dibalut dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan, dan cabang

yang lebih kecil ialah ranting dan daun untuk ber fotosintesis.

Kedua kelompok pohon berakar serabut (monokotil) terdiri dari pohon, akar,

pelepah dan daun, pohon berakar serabut tidak bercabang contoh pohon kelapa.

Pohon dibedakan dari semak, Semak juga memiliki batang berkayu, dan

bentuknya jauh lebih kecil dibanding dengan bentuk pohon.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pengamatan Jeruk Keprok Garut dan Kentang

1. Alat dan Bahan

No Nama Kegunaan
Alat
1. Guide Sebagai fasilitator untuk
pemahaman tumbuhan yang
terdapat di TTP - Cikajang
2. ATK Mencatat sesuatu yang penting
yang telah di jelaskan atau di amati
3. Kamera Mendokumentasikan selama
kegiatan berlangsung
4. Masker Perlindungan diri
Bahan
1. Tanaman Jeruk Siam Untuk objek pengamatan
2. Tanaman Jeruk Keprok Garut Untuk objek pengamatan
3. Tanaman Kentang Untuk objek pengamatan
4. Lahan Pertanian TTP Sebagai tempat objek dan
pengamatan

2. Cara Kerja

1) Pemberian materi dari Pihak Taman Teknologi Pertanian (TTP) - Cikajang

a. Pada saat kami sampai disana kami disambut oleh pihak TTP (Taman

teknologi Pertanian) Cikajang

b. Setelah itu kami melakukan pengisian absen di ruang display

c. Kami diberikan pemahaman materi oleh pihak Taman Teknologi Pertanian

Cikajang tentang visi dan misi , pengenalan Profil TTP (Taman Teknologi

Pertanian) serta sejarah berdirinya TTP. Kemudian pemahaman tentang

morfologi tanaman serta cara budidaya tanaman yang diunggulkan oleh pihak

Taman Teknologi Cikajang yaitu jeruk keprok garut dan Kentang medians.

d. Setelah selesai pemberian materi kami melakukan proses Tanya jawab


2) Pengamatan di Lapangan mengenai Jeruk Keprok Garut (Citrus nobilis) dan

kentang (Solanum tuberosum)

a. Pertama-tama kami berkumpul di depan gedung taman teknologi pertanian

cikajang untuk diberikan pengarahan oleh Dosen bersangkutan.

b. Setelah berkumpul kami dipisah dalam dua kelompok besar yaitu kelompok a

dan kelompok b

c. Pada KeIompok a pengamatannya dimulai sekitar taman dan screenhouse,

kemudian untuk kelompok b pengamatannnya dimulai di daerah kebun.

Setelah itu bergantian. Untuk kelompok b di bimbig oleh pak Hergandi

d. Pertama, kami melakukan pengamatan pada Jeruk Keprok Garut dan jeruk

siam

e. Mengamati perbedaan morfologi Jeruk Keprok Garut dan Jeruk siam di

lapangan serta dibantu oleh bapak pembimbing

f. Diberikan pemahaman tentang cara penanaman dan pemberian pupuk yang

baik pada budidaya Jeruk Keprok Garut dan jeruk siam

g. Pemahaman tentang cara merawat dengan perlakuan yang khusus pada jeruk

Keprok garut dan jeruk siam.

h. Setelah itu, kami diperkenalkan dengan 4 varietas yang di budidayakan disini.

Yaitu : Granola, Hernes dari Scotlandia, Atlantic dari Australia serta Medians

i. Diberikan pemahaman mengenai cara penanaman sampai cara merawatnya.

j. Pemahaman morfologi perbedaan umbi kentang pada 4 varietas tersebut

k. Kemudian kami memasuki gudang tempat penyimpanan kentang yang terdiri

dari 2 gudang, gudang kotor dan gudang bersih. Kami diberi pemahaman

mengenai bibit yang banyak diminati oleh konsumen dilihat dari

perkembangan umbinya.
l. Kemudian kami melakukan pengamatan di screenhouse untuk melihat dan

mengamati bibit kentang dan bibit jeruk keprok garut. Kebanyakan yang

dibudidayakan disana sebagai bibit yaitu kentang Granola dan kentang

Medians dengan teknik aeroponik dan irigasi tetes. Sementara untuk varietas

atlantic Australia belum bisa dibibitkan disini. Dan untuk Hernes dari

Scotlandia masih dalam pengamatan kualitas, dan jika bagus akan dilakukan

pembibitan kemudian

m. Sementara untuk bibit dari Jeruk Keprok Garut masih di dapatkan dari kultur

jaringan yang di peroleh dari Baliksa. Serta bibit dari Malang dan Wanaraja

3. Metode Pengamatan

Dengan metode observasi, karena menggunakan teknik pengumpulan data, dimana

kami melakukan pengamatan secara langsung ke objek pengamatan untuk melihat dari

dekat kegiatan yang dilakukan. Adapun factor pendukung dalam metode penelitian

lapangan ini, yaitu : seminar dari pak teten, pemahan dari dosen pembimbing serta

pemahaman teknik lapangan dari pak hergandi

4. Prosedur Pengamatan

1) Mengamati morfologi tanaman jeruk siam dan jeruk keprok garut

2) Mendengarkan pemahaman materi mengenai cara merawat jeruk siam dan jeruk

keprok garut (Jeruk Keprok Garut memerlukan perawatan lebih khusus)

3) Mengidentifikasi morfologi jeruk Siam dan Keprok Garut dengan


B. Identifikasi Tanaman (Sesuai Habitus)

1. Alat dan Bahan

No Nama dan Gambar Kegunaan


Alat
1. Buku Panduan Untuk literature saat
mengidentifikasi
2. ATK Untuk mencatat hasil pengamatan
identifikais
3. Kamera Mendokumentasikan hasil
4. Cutter Memotong spesies tanaman, ketika
tanaman sulit diidentifikasi
5. Plastik Memasukkan spesies
6. Label Menandai tanaman
Bahan
1. Tanaman di zona 5 Untuk mengamati varietas

2. Cara Kerja

1) Pembagian lahan kedalam 5 zona.

2) Menyiapkan alat yang diperlukan pada saat pengamatan di lapangan wilayah zona

3) Melakukan pengamatan di wilayah zona 5

4) Membagikan tugas kepada setiap individu untuk masing masing habitus tanaman

yang akan diidentifikasi

5) Mengamati tumbuhan yang ada disekitar zona 5 dimulai dari liana, herba. perdu,

semak dan pohon sesuai dengan tugasnya masing-masing

6) Memotret setiap spesies dari tiap-tiap habitus yang telah ditemukan dari zona 5

7) Melakukan identifikasi pada tumbuhan dari setiap habitus yang telah ditemukan di

zona 5 dari mulai habitus Liana, herba, Perdu, semak dan pohon

8) Menuliskan hasil identifikasi dibuku


3. Metode Pengamatan

Metode dengan teknik pembagian wilayah. Dilahan seluas 2,5 hektar dibagi kedalam

5 zona. Pembagian secara horizontal.

4. Prosedur Pengamatan

1) Mengamati morfologi spesies yang ditemukan (sesuai habitus)

2) Mengamati percabangan batang pada spesies ditemukan

3) Mengamti morfologi daun

4) Mengamati filotaksis daun, pertulangan daun, bentuk daun, tepi daun dan daun

tunggal/majemuk

5) Mengamati karangan bunga, kelopak, mahkota, tipe benangsari dan ovarium

6) Mengamati tipe buah

7) Mengamati Monoecus/dioecus tanaman

8) Mendokumentasikan setiap spesies yang ditemukan

9) Menuliskan hasil identifikasi


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Jeruk Keprok Garut dan Jeruk Siam

1. Jeruk Keprok Garut

a. Sejarah tanaman

Jeruk dikenal berasal dari Asia Tenggara, yaitu India, Cina Selatan, dan

beberapa jenis dari Florida, Australia Utara, dan Kaledonia. Di Indonesia, tanaman

jeruk Keprok dan siam terdapat di Garut, Tawamangu, Madura Sumatra Barat, dan

Kalimantan Barat.

Sejak tahun 1970, kondisi tanaman jeruk di Indonesia khusunya di daerah

Garut, yang mempunya jeruk Keprok khas Garut mengalami degradasi dan hampir

mengalami kehancuran karena terserang penyakit virus yang sangat

membahayakan, yakni citrus vein phloem degeneration (CVPD) yang bersumber

dari sebuah bakteri bernama lybers bacteri aniatium dan virus tristeza.

Ditambah dengan adanya bencana letusan Gunung Galunggung, salah satu

gunung berapi yang berada di wilayah Jawa Barat di April 1982 hingga 8 Januari

1983 yang menyebabkan semua tanaman tertutupi abu vulkanik dan tentunya

tanaman khas Garut yaitu Jeruk Keprok Garut. Sehingga menyebabkan rusaknya

tanaman. Yang dampaknya menyebabkan kualitas jeruk Keprok Garut tidak khas

rasanya serta keberadaan varietas aslinya hampir tidak ada lagi.

Namun warga garut dan Pemkab Garut terus mengupayakan berbagai langkah

dalam upaya me-rehabititasi jeruk Garut; Salah satunya dengan adanya Taman

Teknologi Pertanian Cikajang ini yang membudidayakan kembali buah khas

garut tersebut dengan membawa bibit dari tempat penangkaran jeruk di Malang,

Jawa Timur. Ditempat penangkaran tersebut terdapat jeruk keprok yang katanya
khas garut. Serta bibit dari Wanaraja yang diyakini masih memiliki kualitas Jeruk

Keprok Garut yang Khas. Dengan begitu, bisa mengembalikan lagi popularitas

Jeruk Keprok khas Garut.

b. Morfologi tanaman

Jeruk Keprok Garut memiliki morfologi :

Daun : pada bagian bawah daun terdapat daun kecil yang disebut sayap daun,

daun agak besar dari jeruk siam lainnya serta bentuk daun memanjang.

Ujung daun terbelah dan meruncing

Buah : memiliki kulit yang tebal sehingga disebut keprok garut serta rasanya

yang khas.

c. Budidaya tanaman

Untuk budidaya tanaman keprok garut di TTP masih dalam perkembangiakan

dan perawatan tanaman belum mencapai budidaya bibit, maka untuk

pembudidayaan tanaman di lapangan diperoleh dari tempat penangkaran Jeruk

yang berada di Malang Jawa Timur yang mempunyai varietas jeruk keprok garut

serta bibit dari wanaraja.

Bibit jeruk garut, ditanam di media tanah di TTP dengan jarak tanaman satu ke

tanaman lainnya sekitar jarak 2,5 m2 3 m2 dengan syarat setelah umur lebih dari

2 tahun tidak boleh adanya tanaman lain disekitar pohon. Untuk perawatan

tanamnnya sendiri dilakukan pemotongan pada bagian cabang yang berada di

bawah (khusus Jeruk Keprok Garut) karena akan mengganggu pertumbuhan pohon

tersebut. Kemudian disemprotkan pestisida (Fungisida dan Insectisida) untuk

memberantas hama yang mengganggu tanaman jeruk tersebut.

2. Kentang

a. Sejarah tanaman
Adanya Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang di daerah dataran tinggi

garut selatan yang mempunyai program unggulan yang salah satunya menjadikan

kabupaten Garut sebagai penghasil bibit kentang industry terbesar di Jawa Barat -

Nasional. Di TTP terdapat 4 varietas yang dibudidayakan dilapangan, yaitu :

Granola, Hernes dari Scotlandia, Atlantic dari Australia serta Medians.

Berawal dari permintaan kentang yang cukup tinggi serta untuk mengurangi

import kentang. Di TTP lebih mengutamakan terhadap bibit kentang. Sebelumnya

hanya terdapat 2 varietas kentang yaitu kentang sayur (Granola) dan kentang

industry (Atlantic Australia). Kemudian BALIKSA (Balai Penelitian Tanaman

Sayuran) membuat satu varietas untuk mengurangi ketergantungan import dari

jenis kentang industry yaitu Medians. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut

ternyata kentang medians mempunyai kualitas yang baik. Sehingga dilakukanlah

budidaya bibit di TTP Cikajang. Dan yang terakhir yaitu varietas Hernes dari

Scotlandia. Keempat varietas tersebut dijadikan bahan perbandingan untuk

penelitian dan konsumsi public.

b. Morfologi tanaman

Kentang Industry atau medians mempunyai batang yang lebih kokoh dan besar.

Daun berwarna hijau muda. Umbi berbentuk lonjong, kulit tipis berwarna

keputihan dan didalmamnyapun (dagingnya) berwarna keputihan juga.

Kentang sayur atau granola mempunyai warna daun lebih tua. bentuk lonjong

atau bulat (untuk bentuk relative sama dengan kentang industry yaitu medians)

kulit kekuning-kuningan dan untuk dalmnya pun berwarna kekuningan.

c. Budidaya tanaman

Terdapat 2 macam budidaya yang dilakukan di Taman Teknologi Pertanian -

Cikajang tersebut dengan 2 varietas. Yaitu kentang Granola dan Kentang


Medians. Untuk Kentang Atlantik Australia tidak bisa dilakukan budidya bibit,

jadi untuk bibit harus import. Dan untuk Hernes dari scotlandia masih dalam

proses pengamatan kualitas. Jika kualitasnya bagus akan dilakukan proses

budidaya bibit.

2 proses budidya varietas granola dan medians :

1) Proses budidaya Aeroponik

Sistem menanam menggunakan teknik Aeroponik merupakan suatu cara

bercocok tanam di udara tanpa melibatkan penggunaan tanah. Cara

menanam kentang Aeroponik ataupun cara menanam kentang secara

hidroponik pada prinsipnya sama, menggunakan media air sebagai pengganti

media tanamnya.

Saat melihat proses di Taman Teknologi Pertanian di screenhouse, teknik

aeroponik lebih tepatnya merupakan suatu tipe hidroponik juga

(memberdayakan air) karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam

bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam

menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Cara menyemprotkan air

dan nutrisi diantaranya menggunakan irigasi sprinkler.

2) Proses budidaya irigasi tetes

System pemebrian air melalui pipa/ selang berlubang dengan menggunakan

tekanan tertentu, dimana air yang keluar berupa tetesan-tetesan langsung

pada daerah perakaran tanaman. Tujuan dari irigasi tetes adalah untuk

memenuhi kebutuhan air tanaman tanpa harus membasuhi keseluruhan

lahan, sehingga mereduksi kehilangan air akibat penguapan yang berlebihan,

pemakaian air lebih efisien, mengurangi limpasan, serta

menekan/mengurangi pertumbuhan gulma


Selain ke 2 teknik budidaya tersebut yang merupakan budidaya bibit di

screenhouse. Ada juga budidaya tanaman yang dilakukan di lapangan yang

dilakukan dengan bibit dinamakan dengan G0, G1, dan G2 yang telah

disertifikasi. Pemberian nama tersebut berdasarkan dari virus yang dikandung.

Untuk G0 yang memiliki kadar virus 0%, yang merupakan Planlet kultur

jaringan (dipeoleh dari BALIKSA) yang memerlukan media steril seperti agar-

agar. Setelah itu G0 dipindahkan ke media yang steril kemudian tumbuh daun

baru, distek langsung di sebarkan kemedia pengakaran selama 20 hari. Tumbuh

akar di ke screenhousekan. Tumbuh umbi disimpan selam 90 hari. Dormansi 90

hari. Baru tumbuh bibit baru

Dari G0 yang ditanam discreen lalu dibenihkan jadi G1

Dari G0 kemudian ditanam dilapangan, dipanen kemudian dibenihkan lalu

jadilah G2. Karena dilapangan menggunakan media tanah yang mengandung

jasad renik sangat banyak.

B. Hasil Pengamatan dan Analisis Sementara

1. Hasil Pengamatan

a. Liana

Pada zona 5 Taman Teknologi Pertanian Cikajang tidak ditemukan spesies

dengan habitus Liana.

b. Herba

Talas
( Colocasia esculenta)

Gambar
Klasifikasi Keterangan

Divisio : Magnoliophyta Memiliki batang talas sangat pendek ,


Class : Liliopsida terbungkus oleh pelepah daun , batang
Sub class : Arecidae talas berbentuk bulat danjark antar ruas
Ordo : Arales batang sangat sempit atau pendek
Familia : Araceae Daun talas berbentuk perisai dan ibu
Genus : Colocasia tulang daunnya besar tepi daunnya rata
Spesies : Colocasia esculenta serta pertulangannya menjari
Perbungaan terdiri dari tongkol seludang
dan tangkai

Pisang
( Musa paradisiaca)
Gambar
Klasifikasi Keterangan

Divisio : Magnoliophyta Tumbuhan pisang memiliki ujung daun


Class : Liliopsida yang berbentuk romping dan daging
Sub class : Zingiberidae daun yang sangat tipis
Ordo : Zingiberales Pertulangan berbentuk menyirip serta
Familia : Musaceae permukaan baik atas maupun bawah
Genus : Musa daun licin berlapis lilin
Spesies : Musa paradisiaca Daun pisang ini berbentuk memanjang
namun juga agak melebar berwarna hijau
tua saat dewasa

Jagung
( Zea mays)
Gambar
Klasifikasi Keterangan

Divisio : Magnoliophyta Batang jagung tegak dan mudah terlihat,,


Class : Liliopsida terdapat mutan yang batangnya tidak
Sub class : Commelinidae tumbuh pesat
Ordo : Cyperales Tanaman berbentuk Roset dan beruas-
Familia : Poaceae ruas, daun jagung bentuknya memanjang
Genus : Zea antara pelepah dan heai daun terdapat
Spesies : Zea mays ligula
Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun, permukaan daun ada yang licin dan
ada yang berambut
Stoma pada daun jagung halter
Memiliki bunga jantan dan bunga betina
berpisah atau monoecus

Kol
( Brassica oleraceae)
Gambar
Klasifikasi Keterangan

Divisio : Magnoliophyta Memiliki Batang tegak dan pendek,


Class : Magnoliopsida batangnya tebal dan lunak namun
Sub class : Dillenidae cukup kuat
Ordo : Capparales Memiliki bunga berbentuk bulat telur
Familia : Brassicaceae dengan bagian tepi daun bergerigi agak
Genus : Brassica panjang seperti daun tembakau
Spesies : Brassica oleraceae membentuk celah-celah yang menyirrip
agak melengkung ke dalam
Bunga kol disebut dengan kubis
Sering ditemukan di perkebunan warga,
di taman teknologi pertanian

Bayam Duri
(Amaranthus spinosus)
Gambar
Klasifikasi Keterangan

Divisio : Magnoliophyta Batang tanaman bayam duri


Class : Magnoliopsida kecil,berbentuk bulat, lunak dan berair
Sub class : Caryophyllidae Batang tubuh tegak bisa mencapai satu
Ordo : Caryophyllales meter dan percabangannya monopodial
Familia : Amaranthaceae Adanya duri yng terdapat pada pangkal
Genus : Amaranthus batang tanaman ini
Spesies : Amaranthus spinosus Memiliki daun tunggal, berwarna
kehijauan bentuk bundar telur
memanjang( ovalis)
Bunga terdapat di axilaar batang
Merupakan bjunga berkelamin tunggal
c. Semak

Sintrong
(Crassocephalun crepidioides)
Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae Tinggi hingga 1 m, berbau harum

Divisi : Magnoliophyta aromatis apabila diremas. Batang lunak

Kelas : Magnoliopsida beralur-alur dangkal. Daun-daun terletak

Ordo : Asterales tersebar, dengan tangkai yang sering

Famili : Asteraceae bertelinga.

Genus : Crassocephalum Helaian daun jorong memanjang atau

Spesies : Crassocephalum crepidioides bundar telur terbalik, 820 36 cm,


dengan pangkal menyempit berangsur
sepanjang tangkai daun dan ujung
runcing, bertepi rata atau berlekuk
hingga berbagi menyirip, bergigi
bergerigi kasar dan runcing
Jampang
(Eleusine indica)
Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae Rumput belulang hidup terrestrial,


Divisi : Magnoliophyta berumbai, tegak, herba, dan terdapat
akar pada nodus.
Kelas : Liliopsida
Batang tumbuhan ini datar dan tidak
Ordo : Poales berbulu.
Famili : Poaceae Akar rumput belulang termasuk ke
Genus : Eleusine dalam akar serabut.
Daun tumbuhan ini berwarna hijau
Spesies : Eleusine indica
dengan panjang lebih dari 2 cm.
Bunga biseksual, tersusun menjadi satu
pada bagian terminal atau biasa disebut
malai,berwarna hijau dengan kelopak
yang tidak terlihat.

Bandotan
(Ageratum conyzoides)
Gambar
Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae Daun-daun bertangkai, 0,55 cm,


Divisi : Magnoliophyta terletak berseling atau berhadapan,
Kelas : Magnoliopsida terutama yang letaknya di bagian
Ordo : Asterales bawah.
Famili : Asteraceae Helaian daun bundar telur hingga
Genus : Ageratum menyerupai belah ketupat, 210 0,5
Spesies : Ageratum conyzoides 5 cm; dengan pangkal agak-agak seperti
jantung, membulat atau meruncing; dan
ujung tumpul atau meruncing; bertepi
beringgit atau bergerigi; kedua
permukaannya berambut panjang,
dengan kelenjar di sisi bawah.
Mahkota dengan tabung sempit, putih
atau ungu.

Jotang kuda
(Synedrella nodiflora)
Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae Tegak atau berbaring pada pangkalnya,


Divisi : Magnoliophyta bercabang menggarpu berulang-ulang;
Kelas : Magnoliopsida tinggi hingga 1,5 m.
Ordo : Asterales Daun-daun berhadapan; dengan tangkai
Famili : Asteraceae bentuk talang, 0,55,5 cm, tangkai dari
Genus : Synedrella pasangan daun yang sama dihubungkan
Spesies : Synedrella nodiflora dengan tepi yang sempit, dengan banyak
rambut di sekitarnya.
Helai daun bundar telur memanjang,
2,515 19 cm; pangkal daun
menyempit sepanjang tangkai, ujung
daun runcing, sementara tepinya
bergerigi lemah, dan berambut di kedua
permukaannya.
Rumput liar
(Galinsoga parviflora)
Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae Tanaman semak dan semusim dengan


Divisi : Spermatophyta tinggi 30-60 cm.
Kelas : Dicotyledonae Batang dari tanaman ini
Ordo : Asterales adalah tegak, lunak, bulat, beruas-
Famili : Compositae ruas,bercabang, hijau. Jenis daun tunggal,
Genus : Galinsoga berhadapan, duduk pada tiap buku,
Spesies : Galinsoga parviflora bulattelur, ujung meruncing, tepi
bergerigi pangkal runcing, pertulangan
menyirip,panjang daun 3-5,5 cm, dan
lebarnya 1,5-3,5 cm serta berwarna hijau.
Bentuk bunga yaitu bongkol, bulat dan
terletak di ujung batang. Kelopak
berbentuk mangkok, ujung bertaju,
berwarna hijau, benang sari berwarna
kuning, tangkai sarilepas, ujung putik
bercabang dua dengan warna kuning,
mahkota terdiri dari lima daun mahkota
dan berwarna putih.

d. Perdu

TERUNG BELANDA

(Solanum betaceum)

Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae o panjang tangkai daunnya mencapai 7

Divisi : Magnoliophyta 10 cm

Kelas : Magnoliopsida o Bijinya bulat pipih, tipis, dan keras

Ordo : Solanales o Akarnya dangkal, tidak terlalu terasa

Famili : Solanaceae tumbuh baik pada temperatur 18 22C,

Genus : SolanuSpesies : curah hujan tahunan 600 800 mm.

Solanum betaceum o Daun tersusun alternate (berseling) dan

Nama daerah : jeruk keprok garut tidak memiliki stipula.


Jeruk Siam

(Citrus reticulata)

Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae o tinggi antara 2,5 s.d 3 m

Divisi : Spermatophyta o kulit buahnya tipis (sekitar 2 mm),

Kelas : Dicotyledonae o permukaannya halus, licin, mengkilap,

Ordo : Rutales dan menempel lekat pada daging

Famili : Rutaceae buahnya.

Genus : Citrus o Dasar buahnya berleher pendek dengan

Spesies : Citrus reticulate puncak berlekuk.

Nama daerah : jeruk Siam o Tangkai buahnya pendek dengan panjang

sekitar 3 cm dan berdiameter 2,6 mm.

Cabe

(Capsicum annuum L)
Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae o umumnya berwarna merah menyala atau


hijau tua.
Divisi : Magnoliophyta
o Jika cabe dibelah, maka kita akan
Kelas : Magnolipsida
menemukan tangkai putih di dalamnya
Ordo : Solanales yang mengandung zat capsaicin yang
seperti minyak dan menyengat sel-sel
Famili : Solanaceae
pengecap lidah.
Genus : Capsicum
o Batang untuk cabe merah bisa biasanya
Species : Capsicum annuum L ber ukuran antara 1- 2 m bahkan bisa
lebih ,
Nama daerah : Cabe
o memiliki akar yang sangat lah berserabut
, Biasanya akar terdapat bintil-bintil yang
hasil dari simbiosis

Kopi

(Coffea arabica)
Gambar

Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae o tumbuh baik di daerah dengan ketinggian


700 1.700 m diatas permukaan laut,
Divisi : Magnoliophyta
o suhu 16 20C, beriklim kering selama 3
Kelas : Magnolipsida
bulan setiap tahun berturut-turut.
Ordo : Gentianacea o Kopi arabica sangat peka terhadap
penyakit HV, terutama bila ditanam
Famili : Rubiaceae
didaerah yang ketinggiannya kurang dari
Genus : Coffea
500 m diatas permukaan laut.
Species : Coffea arabica o Akar tnggang tumbuh dari akar tembaga

Nama daerah : Kopi

Jeruk Keprok Garut

(Citrus nobilis)

Gambar
Klasifikasi Keterangan

Kingdom : Plantae o Tinggi antara 2,5 s.d 3 m


o Tinggi 2-8 meter
Divisi : Spermatophyta
o Tangkai daun bersayap sangat sempit
Kelas : Dicotyledonae
o Temperatur optimal antara 25-30 oC
Ordo : Rutales o Bunganya dapat diserbuki dengan
bantuan lebah, penyerbukan sendiri, atau
Famili : Rutaceae
secara partenokarpi
Genus : Citrus

Spesies : Citrus nobilis

Nama daerah : jeruk keprok garut

e. Pohon

Bintaro

(Cerbera manghas)

Gambar
Klasifikasi Keterangan
Habitus : Pohon, tinggi, _+ 20 m Batang
Tegak, berkayu, bulat, berbintik-bintik,
Kingdom : Plantae
hitam
Divisi : Magnoliophyta Daun : Tunggal, tersebar, lonjong, tepi

Kelas : Magnoliopsida rata ujung dan pangkal meruncing,


tipis,licin, pertulangan menyirip, panjang
Ordo : Gentianales
15-20 cm, lebar, 3-5 cm, hijau
Famili : Apocynaceae Bunga : Majemuk, berkelamin dua, di

Genus : Cerbera ujung batang, tangkai silindris, panjang +


11 cm, hijau, kelopak tidak jelas, tangkai
Spesies : Cerbera manghas
putik panjang 2-2,5 cm, jumlah empat,
kepala sari coklat, kepala putik hijau
keputih-putihan, mahkota bentuk
terompet, ujung pecah menjadi lima,
halus, putih.
Buah : Kotak, lonjong, masih muda hijau
setelah tua kehitaman
Biji : Pipih, panjang, putih
Akar : Tunggang, coklat
2. Pembahasan

Dari hasil identifikasi pengamatan yang telah kami lakukan kami menemukan

beberapa perbedaan dari setiap spesies dari masing-masing habitus. Perbedaan

terdapat pada batang, daun, bunga, tipe buah serta monoecus atau dioceus.

Perbedaan pada batang dapat dilihat dari pola percabangan simpodial dan

monopodial serta bentuk segi penampang pada batang, sedangkan perbedaan pada

daun terdapat pada filotaksis daun, pertulangan daun, bentuk daun, tepi daun dan

termasuk daun tunggal atau majemuk.

Perbedaan Bunga dapat dilihat dari karangan bunga, tipe mahkota, tipe

kelopak, tipe benangsari dan tipe ovarium sedangkan perbedaan pada tipe buah serta

monoecus dan dioceus


CLASS :Liliopsida CLASS :Magnoliopsida

Data pengamatan Ordo : Arales Ordo : Zingiberales Ordo : Cyperales Ordo :Capparales Ordo :Caryophyllales
Tumbuhan Famili : Araceae Famili : Musaceae Famili : Poaceae Famili: Brassicaceae Famili :
Amaranthaceae
Contoh Sampel Colocasia escukenta Musa paradisiaca Zea mays Brassica oleraceae Amaranthus spinosus
1. Batang
Habitus Herba Menahun Herba Menahun Herba Menahun Herba Herba
Simpodial/Monopodial - - - - -
Bentuk/ Segi penampang Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat

2. Daun
Filotaksis Roset Batang Tersebar Berseling Tersebar Tersebar
Pertulangan daun Menyirip (Penninervis) Akrodormus Sejajar (Rectinervis) Menyirip(Penninervis Penninervis
Bentuk daun Perisai( Peltatus) Oblongus Pita (Ligulatus) Bulat (Orbicularis) Jorong (Ovalis)
Tepi daun Integer (Rata) Rata( Integer) Rata( Integer) Berombak (Repandus Rata( Integer)
Tunggal/ Majemuk Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Majemuk

3. Bunga
Karangan Bunga Cymosa (Terminal) Tandan Cymosa( Spika) Racemosa Racemosa
Tipe Mahkota Perygonium Perygonium Polypetal Simpetal Perygonium
Tipe Kelopak Perygonium Perygonium Polysepal Polysepal Perygonium
Tipe Benang Sari Dialedelpus Monodelpus Monodelpus Dialidelpus Dialidelpus
Tipe Ovarium Suferum Inferum Suferum Suferum Inferum

4. Buah :Tipe Buah Buah buni Buah buni Buah Padi Buah capsula/siliqua Buah bacca
Monoecus/ Dioecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoecus
CLASS : Liliopsida CLASS : Magnoliopsida

Data pengamatan Ordo : Poales Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Famili : Asteraceae Famili : Compositae
Tumbuhan Famili : Poaceae Famili : Asteraceae
ContohSampel Eleusine indica Ageratum conyzoides Synedrella nodiflora Crassocephalum crepidioides Galinsoga parviflora
1. Batang
Habitus Semak Semak Semak Semak Semak
Simpodial/Monopodial - - - - -
Bentuk/ Segipenampang Segitiga Bulat Bulat panjang Bulat Bulat

2. Daun
Filotaksis Tersebar Berhadapan dan berseling Berhadapan Tersebar Berhadapan
Pertulangan daun Sejajar Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip
Bentukdaun Pita Bulat telur Elips-bulat Bulat telur terbalik Bulat telur
Tepidaun Rata (integer) Bergerigi Beringgit Bergerigi Bergerigi
Tunggal/ Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk Tunggal

3. Bunga
KaranganBunga Malai Malai Bongkol Malai rata Bongkol
TipeMahkota Perigonium Polipetal Polipetal Gamopetal Polipetal
TipeKelopak Perigonium Polisepal Polisepal Gamosepal Polisepal
TipeBenang Sari Dialidelpus Dialidelpus Dialidelpus Dialidelpus Dialidelpus
TipeOvarium Inferum Inferum Inferum Inferum Inferum

4. Buah: TipeBuah Buah padi Padi Buah batu Buah batu Buah batu

Monoecus/ Dioecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoecus


CLASS : Dicotyledonae CLASS : Magnolipsida

Data pengamatan Ordo : Solanales Ordo : Rutales Ordo : Solanales Ordo : Gentianacea Ordo : Rutales
Tumbuhan Famili : Solanaceae Famili : Rutaceae Famili : Solanaceae Famili : Rubiaceae Famili : Rutaceae
Contoh Sampel Terung belanda Jeruk siam Cabe Kopi (Coffea arabica) Jeruk keprok (Citrus
(Solanm betaceum) (Citrus reticulata) (Capsicum annuum L) nobilis)
1. Batang
Habitus Perdu Perdu Perdu Perdu Perdu
Simpodial/Monopodial Monopodial Monopodial Simpodial Monopodial Monopodial
Bentuk/ Segi penampang Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat

2.Daun
Filotaksis Berselang seling Berseling Tersebar Berhadapam Berseling
Pertulangan daun Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip
Bentuk daun Bulat telur Oval Bulat telur memanjang Jorong Bulat telur memanjang
Tepi daun Rata Rata Rata Berombak Rata
Tunggal/ Majemuk Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal

3. Bunga
Karangan Bunga Tandan Rasemosa Cymosa Bongkol Rasemosa
Tipe Mahkota Polypetal Polypetal Polypettal Simpetal Polypetal
Tipe Kelopak Polysepal Polysepal Gamosepal Simsepal Polysetal
Tipe Benang Sari Delydelppus Delydelpus Delydelpus Epipetalus Delydelpus
Tipe Ovarium Suferum Suferum Suferum Inferum Suferum

4. Buah :Tipe Buah Buni Buni Buni Buah batu Buni

5. Monoecus/ Dioecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoeceus


CLASS : Magnoliopsida CLASS : Dicotyledonae

Data pengamatan Ordo : Gentianales


Tumbuhan Famili : Apocynaceae
Contoh Sampel Cerbera manghas (Bintaro)
1. Batang
Habitus Pohon
Simpodial/Monopodial Monopodial
Bentuk/ Segi penampang Bulat

2. Daun
Filotaksis Tersebar
Pertulangan daun Menyirip
Bentuk daun Bulat telur
Tepi daun Rata
Tunggal / Majemuk Tunggal

3. Bunga
Karangan Bunga -
Tipe Mahkota Terompet
Tipe Kelopak Perigonium
Tipe Benang Sari -
Tipe Ovarium -

4. Buah : Tipe Buah Drupa

Monoecus / Dioecus Monoecus


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di Taman Teknologi Pertanian

(TTP) Cikajang Kab.Garut dapat disimpulkan bahwa:

1. Jeruk Keprok Garut mengalami degradasi setelah terkena virus citrus vein phloem

degeneration (CVPD) dan diperparah dengan adanya bencana alam yaitu letusan

Gunung Galunggung. Dengan kedua fenomena tersebut menyebabkan varietas asli

jeruk garut dari segi kualitas menurut dan dari perkembangbiakannya pun hampir

mengalami kepunahan. Dengan adanya tanaman jeruk garut yang ada di penangkaran

benih jeruk di Malang, Jawa Timur membuat varietas jeruk garut dapat

dikembangkan lagi (namun varietas dimalang tersebut masih dalam penelitian dari

segi kualitas dan kuantitas apakah sama atau tidak dengan jeruk Keprok asli garut).

Selain itu bibit jeruk keprok garut dari wanaraja pun di budidayakan disini sebagai

perbandingan. Sehingga dengan begitu popularitas jeruk garut dapat kembali bangkit.

Yang memiliki rasa yang khas serta morfologi yang berupa kulit jeruk lebih tebal.

2. Untuk Kentang sendiri, di TTP Cikajang ini terdapat 4 varietas kentang yaitu

kentang sayur atau Granola, kentang industry medians, atlantic dari Australia dan

hernes dari Scotlandia. Namun hanya 2 varietas yang diunggulkan serta adanya

budidaya bibit. Kedua varietas tersebut yaitu Kentang sayur atau Garola dan Kentang

industry medians. Dengan melakukan 2 teknis pembudidayaan bibit, teknik

Aeroponik dengan udara dan irigasi tetes yang dilakukan di screenhouse. Selain

pembudidayaan bibit, untuk memenuhi kebutuhan konsumen dibudidakan juga

kentang dilapangan. Dengan ke 4 varietas tersebut. Untuk morfologinya, dapat

langsung dibedakan yaitu dari umbi. Kentang industry medians memiliki warna umbi
keputihan sementara untuk kentang sayur atau granola memiliki warna umbi

kekuningan.

3. Setelah melakukan identifikasi tanaman yang kami dapat di sekitar Taman Teknologi

Pertanian (TTP) Cikajang Lokasi 5 meliputi tumbuhan yang berada dalam habitus

berbeda kami menemukan :

- Habitus Liana : - (kami tidak menemukannya)

- Habitus Hetba :

a. Talas ( Colocasia esculenta)

b. Pisang ( Musa paradisiaca)

c. Jagung ( Zea mays)

d. Kol ( Brassica oleraceae)

e. Bayam Duri (Amaranthus spinosus)

- Habitus Perdu :

a. Terung belanda (Solanm betaceum)

b. Jeruk siam (Citrus reticulata)

c. Cabe (Capsicum annuum L)

d. Kopi (Coffea arabica)

e. Jeruk Keprok Garut (Citrus nobilis)

- Habitus Semak :

a. Bandotan (Ageratum conyzoides)

b. Jampang (Eleusine indica)

c. Jotang kuda (Synedrella nodiflora)

d. Rumput liar (Galinsoga parviflora)

e. Sintrong (Crassocephalum crepidioides)

- Habitus Pohon :
a. Bintaro (Cerbera manghas)

B. Saran

1. Sebelum melaksanakan kunjungan hendaknya mahasiswa mengetahui beberapa hal

penting tentang obyek yang akan diamati

2. Sebaiknya waktu untuk pengamatan lebih diperpanjang agar pengamatan objek bisa

maksimal.

3. Sebaiknya satu Guide perkelompok atau perduakelompok (5-10 orang) agar

pemahaman tentang spesies lebih maksimal. Dan meminimalisir kesalahan dalam

pemahaman (miskonsepsi)
DAFTAR PUSTAKA

Steeins, Dr. C.G.G.J van., G. den Hoed., Dr.S.Bloembergen., dan Dr.P.J.Eyma.2008.FLORA:

Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Taman Teknologi Pertanian Cikajang. 2015. Holtikultura.

http://cikajang.litbang.pertanian.go.id. 22 Juli 2017

Anonim. 2015. Mengetahui Asal Usul Tanaman Jeruk. Diambil dari :

https://www.pertanianku.com. 22 Juli 2017

Tjitrosoepomo G. 1993. Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press.

Diambil dari : https//ilmuhutan.com. 21 Juli 2017


Lampiran

Taman teknologi cikajang

Depan gedung taman teknologi cikajang


Tanaman Kentang ( Solanum tuberosum )

Tanaman jeruk garut dari jawa timur

Tanaman jeruk garut asli garut


Tanaman jeruk syiam

Perbedaan kentang industri putih( median )


Dan kentang sayur kuning( granola) Ukuran S: Perkembangbiakan umbinya besar
namun hasilnya sedikit
Ukuran M: Perkembangbiakannya ada yang
besar kecil-sedang
Ukuran L:Perkembangbiakan umbinya kecil
namun hasilnya banyak
Buah Kentang

Kentang siap panen

Tanaman Bayam (Amanaranthus spinosus)

Tanaman Pisang (Musa paradisiaca )


Bibit Kentang
Jagung ( Zea mays )

Cabe( Capsicum annum)

Kol( Brasiicca oleracea)


TEKNIK AEROPONIK

Screenhouse Aeroponik Toren yang berisi campuran air dan abemix

Akar kentang Aerofonik yang terdapat umbi Tanaman kentang Aerofonik

kentang

Kentang Aerofonik Pestisida yang digunakan


Air campuran Abemix Benih tanaman kentang aerofonik

IRIGASI TETES

Irigasi tetes Tanaman Irigasi tetes


Kelompok 5

2B

Pendidikan Biologi

STKIP-Garut

Anda mungkin juga menyukai