BOTANI PHANEROGAMAE
Kelompok :5
Kelas : 2B
Nama /NIM :
1. EndahNurSyabani 15544015
2. Ade Lisna 15543005
3. Neng Saadatul Muharomah 15544007
4. AlgiNurIman 15543003
5. Dini Rahmayanti 15544005
6. SantiSuminar 15543006
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilakukan di lapangan (langsung pada tempat observasi) agar materi yang sedang
dengan penelitian umumnya hanya pada permasalahan yang diangkatnya. Pada penelitian
sedangkan pada praktikum lapangan mungkin permasalahan yang diangkat hanya untuk
menunjukkan teori yang sudah ada agar dapat dipahami betul oleh peserta didik tapi
dapat juga permasalahan yang diangkat belum ditemukan jawabannya sehingga kuliah
praktikum yang harus dilakukan oleh mahasiswa sehingga mereka dapat menemukan
Cikajang yang sudah dilakukan terutama dilakukan metode observasi. Untuk dapat
mendapatkan hasil observasi yang tepat dan berharga tentunya harus dilakukan dengan
cermat, teliti, tercatat, dan terdokumentasikan. Sesuai dengan materi mata kuliah Botani
Phanerogamae maka focus dari kuliah lapangan yang sudah dilakukan adalah pengenalan
keragaman tumbuhan tingkat tinggi, baik dari jenis, habitat, cara hidup, bentuk tubuhnya
dan pemanfaatannya.
Taman Tennologi Pertanian Cikajang menjadi tempat yang strategis kawasan
Yang diperhatikan dalam melakukan kuliah lapangan adalah kesiapan peralatan dan
yang jauh dari tempat tinggal kita dan juga sering tidak menyediakan peralatan yang kita
butuhkan. Oleh karena itu, semua peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan
praktikum harus disiapkan sebelum kita berangkat ke lapangan. Agar hasil yang
B. Tujuan
Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang meliputi tumbuhan dalam habitus Liana, Herba,
Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini dilaksanakan pada hari Senin,, tanggal
Jawa Barat.
Perbatasan Kecamatan Cikajang :
1. Sebelah Utara : Kecamatan
Cisurupan dan Kecamatan Cigedug
2. Sebelah Timur : Kecamatan
Banjarwangi
3. Sebelah Selatan : Kecamatan
Cisompet
4. Sebelah Barat : Kecamatan
Pakenjeng dan Pamulihan
Sumber : cikajang.litbang.pertanian.go.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang telah dikembangkan pada Agro Science Park (ASP), berskala pengembangan dan
meliputi : penerapan teknologi pra produksi, produksi, pra panen, pasca panen,
pengolahan hasil, dan pemasaran serta wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi
TTP juga merupakan salah satu kegiatan Nawa Cita dari Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang
Pertanian mendapat tugas untuk mengembangkan TTP ini dimulai sejak tahun 2015 yang
berjumlah 16 TTP dan tersebar di seluruh Indonesia. Di Jawa Barat TTP ini ada di 3
Kabupaten Garut sendiri, TTP dinamai dengan nama TTP Cikajang yang letaknya berada
dataran tinggi terutama pembibitan kentang, ternak domba garut dan jeruk garut. Ke tiga
Hingga saat ini (Februari 2016) TTP Cikajang sudah mulai melakukan banyak
pelatihan dengan petani setempat, peternak dan juga Kelompok Wanita Tani (KWT)
sebagai Industri Pengolahan Hasil Pertanian. Selain itu, TTP Cikajang juga sudah
ruang display dan ruang pengolahan hasil pertanian, kandang domba, serta Green House
berjalannya seluruh kegiatan yang berpusat di Desa Cikandang ini. Sedangkan untuk kerja
sama yang dilakukan oleh TTP Cikajang dengan pihak swasta salah satunya adalah
dengan Asosiasi Penangkar Benih Kentang yang dipimpin oleh Pak Hudori.
dataran tinggi yang dapat dengan mudah di adopsi oleh petani di Desa Cikandang dan
B. Botani Phanerogamae
Botani Phanerogame adalah ilmu tentang tumbuhan yang mempunyai alat kelamin
merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas yaitu adanya suatu organ yang
berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan didalamnya
mengandung calon individu baru yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi pernyerbukan atau
1. Divisio Pinophyta
ciri-ciri :
Kelas Cycadopsida diwakili oleh ordo Cycadales, dengan dua famili yaitu
Kelas Gnetopsida diwakili oleh ordo Gnetales dengan beberapa famili yaitu
2. Divisio Magnoliophyta
Tumbuhan dengan biji tertutup sudah ada bunga sesungguhnya dan daun yang
Biji-biji dari magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau
Adanya elemen tapis (sieve elements) dan sel pengantar dalam floem
Magnoliophyta mempunyai jumlah jenis yang terbesar dan mendiami lebih banyak
bunga merupakan sifat lain yang menarik dari magnoliophyta. Divisi magnoliophyta
mencakup semua tumbuhan yang berbiji tertutup terdiri dari dua kelompok besar yaitu
Kelas Magnoliopsida (Dicotyledoneae) terdiri dari 6 sub kelas yaitu sub kelas
Sub kelas Magnoliidae diwakili oleh beberapa ordo yaitu ordo Magnoliales,
Sub kelas Hamamelidae diwakili oleh ordo Urticales dengan famili Moraceae
dan Portulaceae
Sub Kelas Dilleniidae diwakili oleh ordo Malvales dengan famili Malvaceae.
Sub Kelas Rosidae diwakili oleh Ordo Fabales dengan famili Fabaceae/
Sub kelas Astriidae diwakili oleh Ordo Asterales oleh famili Asteraceae
C. Habitus Tanaman
Habitus merupakan istilah biologi yang berarti tindakan naluriah (instinktif) hewan
atau kecenderungan alamiah bentuk suatu tumbuhan. Dalam botani, penggunaan habitus
lebih sering dan dipakai untuk menggambarkan penampilan umum atau arsitektur suatu
tumbuhan. Sebagai contoh, melinjo merupakan contoh jenis Gnetum yang berhabitus
pohon. Habitus biasanya diperjelas lagi dengan suatu istilah morfologi penjelas atau
Macam-macam Habitus
1. Liana
Liana adalah suatu habitus tumbuhan. Suatu tumbuhan dikatakan liana apabila dalam
cahaya.
2. Terna/Herba
Terna adalah tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu.
ataupun tumbuhan tahunan. Yang dapat disebut terna umumnya adalah semua
3. Semak
Semak dibedakan dari pohon dengan tinggi lebih pendek, biasanya di bawah 6 m (20
kaki). Tanaman dari banyak spesies dapat tumbuh baik dalam semak atau pohon,
tergantung pada kondisi mereka tumbuh. Kecil, semak rendah, umumnya kurang dari
2 m, seperti lavender dan varietas taman yang paling kecil mawar, yang sering disebut
pohon tinggi. Suatu daerah semak dibudidayakan di taman atau taman dikenal sebagai
semak-semak. Ketika dipotong sebagai topiary, spesies yang cocok atau varietas
yang tumbuh berdekatan. Banyak semak merespon dengan baik untuk pemangkasan
pembaharuan.
4. Perdu
Perdu adalah nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20
kaki).
5. Pohon
Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan yang berkayu dan terbagi menjadi dua
kelompok tumbuhan :
Pertama kelompok pohon berakar tunjang (dikotil) terdiri dari batang pohon
merupakan batang utama yang tumbuh tegak tajuk pohon, akar dan akar tunjang
bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama dengan bagian akar sebagai
penyerap air dan mineral, Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil
lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya.
Batang dibalut dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan, dan cabang
yang lebih kecil ialah ranting dan daun untuk ber fotosintesis.
Kedua kelompok pohon berakar serabut (monokotil) terdiri dari pohon, akar,
pelepah dan daun, pohon berakar serabut tidak bercabang contoh pohon kelapa.
Pohon dibedakan dari semak, Semak juga memiliki batang berkayu, dan
METODE PENELITIAN
No Nama Kegunaan
Alat
1. Guide Sebagai fasilitator untuk
pemahaman tumbuhan yang
terdapat di TTP - Cikajang
2. ATK Mencatat sesuatu yang penting
yang telah di jelaskan atau di amati
3. Kamera Mendokumentasikan selama
kegiatan berlangsung
4. Masker Perlindungan diri
Bahan
1. Tanaman Jeruk Siam Untuk objek pengamatan
2. Tanaman Jeruk Keprok Garut Untuk objek pengamatan
3. Tanaman Kentang Untuk objek pengamatan
4. Lahan Pertanian TTP Sebagai tempat objek dan
pengamatan
2. Cara Kerja
a. Pada saat kami sampai disana kami disambut oleh pihak TTP (Taman
Cikajang tentang visi dan misi , pengenalan Profil TTP (Taman Teknologi
morfologi tanaman serta cara budidaya tanaman yang diunggulkan oleh pihak
Taman Teknologi Cikajang yaitu jeruk keprok garut dan Kentang medians.
b. Setelah berkumpul kami dipisah dalam dua kelompok besar yaitu kelompok a
dan kelompok b
d. Pertama, kami melakukan pengamatan pada Jeruk Keprok Garut dan jeruk
siam
g. Pemahaman tentang cara merawat dengan perlakuan yang khusus pada jeruk
Yaitu : Granola, Hernes dari Scotlandia, Atlantic dari Australia serta Medians
dari 2 gudang, gudang kotor dan gudang bersih. Kami diberi pemahaman
perkembangan umbinya.
l. Kemudian kami melakukan pengamatan di screenhouse untuk melihat dan
mengamati bibit kentang dan bibit jeruk keprok garut. Kebanyakan yang
Medians dengan teknik aeroponik dan irigasi tetes. Sementara untuk varietas
atlantic Australia belum bisa dibibitkan disini. Dan untuk Hernes dari
Scotlandia masih dalam pengamatan kualitas, dan jika bagus akan dilakukan
pembibitan kemudian
m. Sementara untuk bibit dari Jeruk Keprok Garut masih di dapatkan dari kultur
jaringan yang di peroleh dari Baliksa. Serta bibit dari Malang dan Wanaraja
3. Metode Pengamatan
kami melakukan pengamatan secara langsung ke objek pengamatan untuk melihat dari
dekat kegiatan yang dilakukan. Adapun factor pendukung dalam metode penelitian
lapangan ini, yaitu : seminar dari pak teten, pemahan dari dosen pembimbing serta
4. Prosedur Pengamatan
2) Mendengarkan pemahaman materi mengenai cara merawat jeruk siam dan jeruk
2. Cara Kerja
2) Menyiapkan alat yang diperlukan pada saat pengamatan di lapangan wilayah zona
4) Membagikan tugas kepada setiap individu untuk masing masing habitus tanaman
5) Mengamati tumbuhan yang ada disekitar zona 5 dimulai dari liana, herba. perdu,
6) Memotret setiap spesies dari tiap-tiap habitus yang telah ditemukan dari zona 5
7) Melakukan identifikasi pada tumbuhan dari setiap habitus yang telah ditemukan di
zona 5 dari mulai habitus Liana, herba, Perdu, semak dan pohon
Metode dengan teknik pembagian wilayah. Dilahan seluas 2,5 hektar dibagi kedalam
4. Prosedur Pengamatan
4) Mengamati filotaksis daun, pertulangan daun, bentuk daun, tepi daun dan daun
tunggal/majemuk
PEMBAHASAN
a. Sejarah tanaman
Jeruk dikenal berasal dari Asia Tenggara, yaitu India, Cina Selatan, dan
beberapa jenis dari Florida, Australia Utara, dan Kaledonia. Di Indonesia, tanaman
jeruk Keprok dan siam terdapat di Garut, Tawamangu, Madura Sumatra Barat, dan
Kalimantan Barat.
Garut, yang mempunya jeruk Keprok khas Garut mengalami degradasi dan hampir
dari sebuah bakteri bernama lybers bacteri aniatium dan virus tristeza.
gunung berapi yang berada di wilayah Jawa Barat di April 1982 hingga 8 Januari
1983 yang menyebabkan semua tanaman tertutupi abu vulkanik dan tentunya
tanaman khas Garut yaitu Jeruk Keprok Garut. Sehingga menyebabkan rusaknya
tanaman. Yang dampaknya menyebabkan kualitas jeruk Keprok Garut tidak khas
Namun warga garut dan Pemkab Garut terus mengupayakan berbagai langkah
dalam upaya me-rehabititasi jeruk Garut; Salah satunya dengan adanya Taman
garut tersebut dengan membawa bibit dari tempat penangkaran jeruk di Malang,
Jawa Timur. Ditempat penangkaran tersebut terdapat jeruk keprok yang katanya
khas garut. Serta bibit dari Wanaraja yang diyakini masih memiliki kualitas Jeruk
Keprok Garut yang Khas. Dengan begitu, bisa mengembalikan lagi popularitas
b. Morfologi tanaman
Daun : pada bagian bawah daun terdapat daun kecil yang disebut sayap daun,
daun agak besar dari jeruk siam lainnya serta bentuk daun memanjang.
Buah : memiliki kulit yang tebal sehingga disebut keprok garut serta rasanya
yang khas.
c. Budidaya tanaman
yang berada di Malang Jawa Timur yang mempunyai varietas jeruk keprok garut
Bibit jeruk garut, ditanam di media tanah di TTP dengan jarak tanaman satu ke
tanaman lainnya sekitar jarak 2,5 m2 3 m2 dengan syarat setelah umur lebih dari
2 tahun tidak boleh adanya tanaman lain disekitar pohon. Untuk perawatan
bawah (khusus Jeruk Keprok Garut) karena akan mengganggu pertumbuhan pohon
2. Kentang
a. Sejarah tanaman
Adanya Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang di daerah dataran tinggi
garut selatan yang mempunyai program unggulan yang salah satunya menjadikan
kabupaten Garut sebagai penghasil bibit kentang industry terbesar di Jawa Barat -
Berawal dari permintaan kentang yang cukup tinggi serta untuk mengurangi
hanya terdapat 2 varietas kentang yaitu kentang sayur (Granola) dan kentang
jenis kentang industry yaitu Medians. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut
budidaya bibit di TTP Cikajang. Dan yang terakhir yaitu varietas Hernes dari
b. Morfologi tanaman
Kentang Industry atau medians mempunyai batang yang lebih kokoh dan besar.
Daun berwarna hijau muda. Umbi berbentuk lonjong, kulit tipis berwarna
Kentang sayur atau granola mempunyai warna daun lebih tua. bentuk lonjong
atau bulat (untuk bentuk relative sama dengan kentang industry yaitu medians)
c. Budidaya tanaman
jadi untuk bibit harus import. Dan untuk Hernes dari scotlandia masih dalam
budidaya bibit.
media tanamnya.
(memberdayakan air) karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam
bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam
pada daerah perakaran tanaman. Tujuan dari irigasi tetes adalah untuk
dilakukan dengan bibit dinamakan dengan G0, G1, dan G2 yang telah
Untuk G0 yang memiliki kadar virus 0%, yang merupakan Planlet kultur
jaringan (dipeoleh dari BALIKSA) yang memerlukan media steril seperti agar-
agar. Setelah itu G0 dipindahkan ke media yang steril kemudian tumbuh daun
1. Hasil Pengamatan
a. Liana
b. Herba
Talas
( Colocasia esculenta)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Pisang
( Musa paradisiaca)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Jagung
( Zea mays)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Kol
( Brassica oleraceae)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Bayam Duri
(Amaranthus spinosus)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Sintrong
(Crassocephalun crepidioides)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Klasifikasi Keterangan
Bandotan
(Ageratum conyzoides)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Jotang kuda
(Synedrella nodiflora)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Klasifikasi Keterangan
d. Perdu
TERUNG BELANDA
(Solanum betaceum)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Divisi : Magnoliophyta 10 cm
(Citrus reticulata)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Cabe
(Capsicum annuum L)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Kopi
(Coffea arabica)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
(Citrus nobilis)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
e. Pohon
Bintaro
(Cerbera manghas)
Gambar
Klasifikasi Keterangan
Habitus : Pohon, tinggi, _+ 20 m Batang
Tegak, berkayu, bulat, berbintik-bintik,
Kingdom : Plantae
hitam
Divisi : Magnoliophyta Daun : Tunggal, tersebar, lonjong, tepi
Dari hasil identifikasi pengamatan yang telah kami lakukan kami menemukan
terdapat pada batang, daun, bunga, tipe buah serta monoecus atau dioceus.
Perbedaan pada batang dapat dilihat dari pola percabangan simpodial dan
monopodial serta bentuk segi penampang pada batang, sedangkan perbedaan pada
daun terdapat pada filotaksis daun, pertulangan daun, bentuk daun, tepi daun dan
Perbedaan Bunga dapat dilihat dari karangan bunga, tipe mahkota, tipe
kelopak, tipe benangsari dan tipe ovarium sedangkan perbedaan pada tipe buah serta
Data pengamatan Ordo : Arales Ordo : Zingiberales Ordo : Cyperales Ordo :Capparales Ordo :Caryophyllales
Tumbuhan Famili : Araceae Famili : Musaceae Famili : Poaceae Famili: Brassicaceae Famili :
Amaranthaceae
Contoh Sampel Colocasia escukenta Musa paradisiaca Zea mays Brassica oleraceae Amaranthus spinosus
1. Batang
Habitus Herba Menahun Herba Menahun Herba Menahun Herba Herba
Simpodial/Monopodial - - - - -
Bentuk/ Segi penampang Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat
2. Daun
Filotaksis Roset Batang Tersebar Berseling Tersebar Tersebar
Pertulangan daun Menyirip (Penninervis) Akrodormus Sejajar (Rectinervis) Menyirip(Penninervis Penninervis
Bentuk daun Perisai( Peltatus) Oblongus Pita (Ligulatus) Bulat (Orbicularis) Jorong (Ovalis)
Tepi daun Integer (Rata) Rata( Integer) Rata( Integer) Berombak (Repandus Rata( Integer)
Tunggal/ Majemuk Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Majemuk
3. Bunga
Karangan Bunga Cymosa (Terminal) Tandan Cymosa( Spika) Racemosa Racemosa
Tipe Mahkota Perygonium Perygonium Polypetal Simpetal Perygonium
Tipe Kelopak Perygonium Perygonium Polysepal Polysepal Perygonium
Tipe Benang Sari Dialedelpus Monodelpus Monodelpus Dialidelpus Dialidelpus
Tipe Ovarium Suferum Inferum Suferum Suferum Inferum
4. Buah :Tipe Buah Buah buni Buah buni Buah Padi Buah capsula/siliqua Buah bacca
Monoecus/ Dioecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoecus Monoecus
CLASS : Liliopsida CLASS : Magnoliopsida
Data pengamatan Ordo : Poales Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Famili : Asteraceae Famili : Compositae
Tumbuhan Famili : Poaceae Famili : Asteraceae
ContohSampel Eleusine indica Ageratum conyzoides Synedrella nodiflora Crassocephalum crepidioides Galinsoga parviflora
1. Batang
Habitus Semak Semak Semak Semak Semak
Simpodial/Monopodial - - - - -
Bentuk/ Segipenampang Segitiga Bulat Bulat panjang Bulat Bulat
2. Daun
Filotaksis Tersebar Berhadapan dan berseling Berhadapan Tersebar Berhadapan
Pertulangan daun Sejajar Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip
Bentukdaun Pita Bulat telur Elips-bulat Bulat telur terbalik Bulat telur
Tepidaun Rata (integer) Bergerigi Beringgit Bergerigi Bergerigi
Tunggal/ Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk Tunggal
3. Bunga
KaranganBunga Malai Malai Bongkol Malai rata Bongkol
TipeMahkota Perigonium Polipetal Polipetal Gamopetal Polipetal
TipeKelopak Perigonium Polisepal Polisepal Gamosepal Polisepal
TipeBenang Sari Dialidelpus Dialidelpus Dialidelpus Dialidelpus Dialidelpus
TipeOvarium Inferum Inferum Inferum Inferum Inferum
4. Buah: TipeBuah Buah padi Padi Buah batu Buah batu Buah batu
Data pengamatan Ordo : Solanales Ordo : Rutales Ordo : Solanales Ordo : Gentianacea Ordo : Rutales
Tumbuhan Famili : Solanaceae Famili : Rutaceae Famili : Solanaceae Famili : Rubiaceae Famili : Rutaceae
Contoh Sampel Terung belanda Jeruk siam Cabe Kopi (Coffea arabica) Jeruk keprok (Citrus
(Solanm betaceum) (Citrus reticulata) (Capsicum annuum L) nobilis)
1. Batang
Habitus Perdu Perdu Perdu Perdu Perdu
Simpodial/Monopodial Monopodial Monopodial Simpodial Monopodial Monopodial
Bentuk/ Segi penampang Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat
2.Daun
Filotaksis Berselang seling Berseling Tersebar Berhadapam Berseling
Pertulangan daun Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip
Bentuk daun Bulat telur Oval Bulat telur memanjang Jorong Bulat telur memanjang
Tepi daun Rata Rata Rata Berombak Rata
Tunggal/ Majemuk Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal
3. Bunga
Karangan Bunga Tandan Rasemosa Cymosa Bongkol Rasemosa
Tipe Mahkota Polypetal Polypetal Polypettal Simpetal Polypetal
Tipe Kelopak Polysepal Polysepal Gamosepal Simsepal Polysetal
Tipe Benang Sari Delydelppus Delydelpus Delydelpus Epipetalus Delydelpus
Tipe Ovarium Suferum Suferum Suferum Inferum Suferum
2. Daun
Filotaksis Tersebar
Pertulangan daun Menyirip
Bentuk daun Bulat telur
Tepi daun Rata
Tunggal / Majemuk Tunggal
3. Bunga
Karangan Bunga -
Tipe Mahkota Terompet
Tipe Kelopak Perigonium
Tipe Benang Sari -
Tipe Ovarium -
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jeruk Keprok Garut mengalami degradasi setelah terkena virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD) dan diperparah dengan adanya bencana alam yaitu letusan
jeruk garut dari segi kualitas menurut dan dari perkembangbiakannya pun hampir
mengalami kepunahan. Dengan adanya tanaman jeruk garut yang ada di penangkaran
benih jeruk di Malang, Jawa Timur membuat varietas jeruk garut dapat
dikembangkan lagi (namun varietas dimalang tersebut masih dalam penelitian dari
segi kualitas dan kuantitas apakah sama atau tidak dengan jeruk Keprok asli garut).
Selain itu bibit jeruk keprok garut dari wanaraja pun di budidayakan disini sebagai
perbandingan. Sehingga dengan begitu popularitas jeruk garut dapat kembali bangkit.
Yang memiliki rasa yang khas serta morfologi yang berupa kulit jeruk lebih tebal.
2. Untuk Kentang sendiri, di TTP Cikajang ini terdapat 4 varietas kentang yaitu
kentang sayur atau Granola, kentang industry medians, atlantic dari Australia dan
hernes dari Scotlandia. Namun hanya 2 varietas yang diunggulkan serta adanya
budidaya bibit. Kedua varietas tersebut yaitu Kentang sayur atau Garola dan Kentang
Aeroponik dengan udara dan irigasi tetes yang dilakukan di screenhouse. Selain
langsung dibedakan yaitu dari umbi. Kentang industry medians memiliki warna umbi
keputihan sementara untuk kentang sayur atau granola memiliki warna umbi
kekuningan.
3. Setelah melakukan identifikasi tanaman yang kami dapat di sekitar Taman Teknologi
Pertanian (TTP) Cikajang Lokasi 5 meliputi tumbuhan yang berada dalam habitus
- Habitus Hetba :
- Habitus Perdu :
- Habitus Semak :
- Habitus Pohon :
a. Bintaro (Cerbera manghas)
B. Saran
2. Sebaiknya waktu untuk pengamatan lebih diperpanjang agar pengamatan objek bisa
maksimal.
pemahaman (miskonsepsi)
DAFTAR PUSTAKA
kentang
IRIGASI TETES
2B
Pendidikan Biologi
STKIP-Garut