Anda di halaman 1dari 3

Pajak Penghasilan

Beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk
unit bisnis karena kebijakan pajak penghasilan ditetapkan di kantor pusat.

Anggaran-anggaran Lain
Meskipun fokus utama adalah pada penyusunan anggaran operasi, anggaran yang lengkap juga
meliputi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran laporan arus kas. Beberapa perusahaan juga
menyusun laporan untuk tujuan-tujuan nonkeuangan.
1. Anggaran Modal
Menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus untuk
proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat yang lebih tinggi. Biasanya
anggaran ini disusun secara terpisah dari anggaran operasi dan oleh orang yang berbeda.
Pada waktu anggaran, proyek yang telah dirangkai menjadi satu paket secara keselurujan dan
diperiksa secara total. Untuk proyek-proyek yang dipertahankan (tidak dihapus atau dikurangi
ukurannya), suatu estimasi kas yang akan dikeluarkan setiap kuartalnya disusun. Hal ini
penting untuk mempersiapkan laporan arus kas.
2. Anggaran Operasional
3. Anggaran Finansial
a. Anggaran Neraca
Menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam anggaran
operasi maupun anggaran modal.
b. Anggaran Laporan Arus Kas
Menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan
dipasok oleh laba ditahan dan yang harus dipinjam dari sumber-sumber luar lainnya, jika
ada. Hal tersebut penting untuk perencanaan keuangan. Bendahara pun memerlukan
estimasi atas kebutuhan kas bulanan sebagai dasar untuk merencanakan jenis kredit dan
pinjaman jangka pendek.
c. Anggaran Kas
d. Anggaran Laba Rugi
Manajemen Berdasarkan Tujuan
Implisit dalam jumlah anggaran terdapat tujuan-tujuan tertentu : membuka kantor penjualan
baru, memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem computer baru,
dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses melakasanakan
hal-hal tersebut disebut sebagai management by objective (MBO).
Beberapa sistem manajemen berdasarkan tujuan dipisahkan dari proses penyusunan anggaran.
Hal ini sebagian disebabkan karena MBO pada awalnya diusulkan oleh penulis di bidang personalia,
sedangkan anggaran keuangan merupakan bidang akuntansi manajemen.

Proses Penyusunan Anggaran


Organisasi
Departemen Anggaran
Biasanya melapor kepada kontroler korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian
anggaran. Departemen anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini :

Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.


Mengooedinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat

yang akan menjadi dasar untuk anggaran.


Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antar unit organisasi yang

saling terkait.
Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran.
Menganalisis anggaran yang diajukan oleh pembuat anggaran dan memberikan rekomendasi

kepada manajemen senior.


Menangani proses pembuatan revisi anggaran.

Dengan komputer, dan terutama internet, fungsi-fungsi ini dapat dilakukan dengan lebih akurat, lebih
sedikit penyalinan dan kesalahan penghitungan, dan jauh lebih cepat.
Komite Anggaran
Terdiri dari anggota-anggota manajemen senior. Di beberapa perusahaan, CEO membuat keputusan
tanpa komite. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran.
Dalam perusahaan besar yang terdiversifikasi, komite anggaran mungkin hanya bertemu dengan
eksekutif operasi senior untuk meninjau anggaran dari suatu unit bisnis atau sekelompok unit bisnis.
Penerbitan Pedoman
Dalam pengembangan rencana strategis biasanya tidak melibatkan manajer pusat tanggung jawab di
tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, ada atau tidak ada rencana strategis, langkah pertama
dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan
anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara
implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi
semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
Isi dari pedoman tersebut, misalnya asumsi inflasi secara umum dan inflasi untuk pos-pos tertentu
seperti upah; kebijakan korporat mengenai berapa banyak karyawan yang dapat dipromosikan;
kompensasi di tiap tingkat upah dan gaji, termasuk tunjangan; dan kemungkinan untuk membekukan
perekrutan.

Usulan Awal Anggaran


Sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan
sumber daya lain yang sama seperti yang mereka miliki saat ini. Maka anggaran ini didasarkan pada
tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
Perubahan dari tingkat kinerja saat ini dapat diklasifikasikan sebagai :
a. Perubahan dalam kekuatan eksternal
Perubahan dalam tingkat umum aktivitas ekonomi yang memengaruhi volume

penjualan.
Perkiraan perubahan dalam harga beli bahan baku dan jasa.
Perkiraan perubahan dalam tarif upah tenaga kerja.
Perkiraan perubahan biaya dari aktivitas diskresioner.
Perubahan dalam harga jual.

Anda mungkin juga menyukai