Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan tipe penelitian eksplanatori
yang ditujukan untuk memperoleh bukti terkait dengan hubungan sebab dan
akibat (kausal) (Malhotra dan Dash, 2009). Dalam penelitian

ini

akan

diamati pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja.


Pendekatan penelitian kausal yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menyajikan tahap lebih lanjut dari
observasi. Setelah memiliki seperangkat

skema

klasifikasi,

peneliti

kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu di antara anggotaanggota kelompok tertentu. Dalam hal ini muncul peranan teknik-teknik
statistik seperti distribusi frekuensi, tendensi sentral, dan dispersi (Silalahi,
2009:27-28). Dengan demikian, dalam penelitian ini akan menyajikan suatu
hubungan kausal antara gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini terletak di Dinas Perdagangan dan Perindustrian
(Disperindagin) Kota Surabaya.
3.3. Definisi Variabel dan Operasional
Definisi operasional dibutuhkan untuk membatasi parameter atau
indikator yang diinginkan peneliti dalam penelitian sehingga apa pun

27

28

variabel penelitian yang digunakan maka semuanya hanya muncul

dari

konsep tersebut (Bungin, 2010). Sesuai dengan latar belakang masalah yang
dikemukakan pada bab terdahulu, maka variabel yang diamati

dalam

penelitian ini adalah:


1. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin
mempengaruhi,
bawahannya

mengarahkan,

dengan

cara-cara

memotivasi,
tertentu,

dan

mengendalikan

sehingga

bawahan

dapat

menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien (Purwanto, 2006). Dalam


penelitian ini gaya kepemimpinan merupakan variabel

bebas,

yaitu

variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dan dinotasikan dengan


huruf (X). Gaya kepemimpinan dalam penelitian ini dioperasionalkan
berdasarkan pada jenis kepemimpinannya, meliputi:
a. Gaya

kepemimpinan

telling,

yaitu

gaya

memberitahukan dicirikan oleh perilaku

kepemimpinan

pemimpin

yang

menetapkan peranan dan memberitahukan kepada pengikut tentang


apa, bagaimana, kapan, dan di mana melakukan berbagai tugas.
Indikator gaya kepemimpinan telling adalah:
1) Pemimpin senang mengambil keputusan sendiri
2) Pemimpin memberikan instruksi yang jelas
3) Pemimpin mengawasi pelaksanaan tugas dengan ketat
4) Pemimpin memberikan penilaian kepada bawahan yang tidak
melaksanakannya sesuai dengan yang diharapkan.

b. Gaya kepemimpinan selling, yaitu gaya kepemimpinan menjajakan


yang menghendaki perilaku direktif tetapi juga perilaku suportif.
Indikator gaya kepemimpinan selling adalah:
1) Pemimpin

bersedia

untuk

melibatkan

bawahan

dalam

pengambilan keputusan.
2) Pemimpin bersedia membagi persoalan dengan bawahan.
3) Pemimpin bersedia mendengarkan persoalan dari bawahan.
4) Pemimpin

memberikan

pengarahan

mengenai

apa

yang

seharusnya dikerjakan.
c. Gaya

kepemimpinan

participating,

yaitu

gaya

kepemimpinan

mengikutsertakan yang menghendaki pemimpin dan pengikut


bersama-sama memikul tanggung jawab dalam mengambil keputusan
tertentu. Indikator gaya kepemimpinan participating adalah:
1) Pemimpin bersedia untuk memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk berkembang.
2) Pemimpin bersedia untuk memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk bertanggung jawab.
3) Pemimpin memberikan dukungan yang sepenuhnya mengenai
apa yang diperlukan bawahan.
d. Gaya

kepemimpinan

delegating,

yaitu

gaya

kepemimpinan

mendelegasikan yang menghendaki pemberian arahan

atau

dukungan yang rendah dan sedikit mengidentifikasikan masalah dan


tanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada
pengikut. Indikator gaya kepemimpinan delegating adalah:

30

1) Pemimpin memberikan banyak tanggung jawab kepada bawahan.


2) Pemimpin memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
memutuskan persoalan.
2. Prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan,
2005). Pada penelitian ini, prestasi kerja merupakan variabel terikat, yaitu
variabel yang dipengaruhi variabel lainnya dan dinotasikan dengan huruf
(Y), Indikator prestasi kerja meliputi didasarkan pada tangible dan
intangible standard yaitu:
a. Tangible standard, kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu.
b. Intangible standard, yaitu kesetiaan, partisipasi, dan dedikasi.

3.4. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan kumpulan dari elemen yang akan diamati
guna membuat suatu kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2008). Dalam
penelitian ini, populasi yang diamati adalah seluruh pegawai Dinas
Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya yang
berjumlah 160 orang.
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota
populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin
melakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi, sehingga perlu
dibentuk perwakilan populasi yang dinamakan sampel (Ferdinand, 2006).
Dikarenakan populasi yang ada jumlahnya adalah 160

orang,

maka

penelitian ini menggunakan penelitian populasi, yang mana penelitian ini

menggunakan seluruh populasi sebagai obyek penelitian. Rincian sampel


dalam penelitian ini dijabarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1. Sampel Penelitian
No

Status Pekerjaan

Jumlah

Pegawai Negeri Sipil (PNS)

90 Orang

Pegawai Honorer

6 Orang

Pegawai Kontrak (Outsourcing)

64 Orang

Total

160 Orang

3.5. Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
A. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika
peristiwa terjadi. Data primer ini diperoleh dari sumber

data

Sumber data primer merupakan suatu objek atau dokumen

primer.
original-

material mentah dari pelaku yang disebut sebagai first hand information
(Silalahi, 2009:289). Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan
jawaban responden penelitian atau pegawai Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya.
B. Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung penelitian
yang dilakukan. Data ini berupa studi kepustakaan yang berupa teori-teori,
buku literatur, ataupun catatan yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
kuesioner. Kuesioner sendiri memiliki pengertian sebagai pengumpulan data

penelitian pada kondisi tertentu yang kemungkinannya tidak memerlukan


kehadiran peneliti (Silalahi, 2009). Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dilakukan dengan jalan menyebar angket kepada
responden pada saat penelitian yaitu pegawai Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya.
3.7. Metode Analisis Data
Analisa data akan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Menurut Azwar (2001) validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Pada penelitian ini validitas digunakan
untuk

mengetahui

apakah

instrumen

yang

dipersiapkan

untuk

mengumpulkan data, dalam hal ini adalah kuesioner, telah benar-benar


mengukur apa yang ingin diukur peneliti. Pengujian validitas dilakukan
untuk mengukur sejauh mana perbedaan yang didapatkan melalui alat
pengukur yang mencerminkan perbedaan yang sesungguhnya di antara
responden yang diteliti.
Uji validitas dilakukan dengan melihat tingkat korelasi antara
masing-masing item dalam satu variabel dengan nilai total variabel di
mana suatu item dinyatakan valid apabila r hasil adalah

positif

dan

signifikan pada < 5%. Jika rhasil adalah negatif atau positif, tetapi
tingkat signifikansinya berada di atas 5% maka item tersebut dinyatakan
tidak valid dan harus dibuang (Umar, 2002). Formulasi yang digunakan
adalah:

n ( ) ()
rxy =
n ( 2 ) ( )2 n ( 2 ) ( ) 2
Di mana:
r adalah Pearson Product Moment Correlation
n adalah jumlah sampel (responden penelitian)
X adalah skor tiap item
Y adalah skor total
(Umar, 2002:190).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Azwar (2001) realibilitas adalah derajat ketepatan,
ketelitian atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran.
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen yang
digunakan akan menghasilkan hasil yang sama atau konsisten pada
kesempatan yang berbeda. Reliabilitas berkaitan dengan estimasi sejauh
mana suatu pengukur bebas dari kesalahan acak atau tidak stabil. Untuk
mengukur reliabilitas digunakan nilai Cronbachs Alpha (). Jika koefisien
Cronbachs Alpha () lebih besar dari 0,6, maka instrumen dikatakan
reliabel. Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, maka peneliti
memutuskan untuk menggunakan teknik penguji validitas dan realibilitas
dengan program SPSS for windows version 15.0.
3. Tabel Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data

mulai

dari

yang terkecil sampai yang terbesar yang membagi banyaknya data ke


dalam beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk dalam

distribusi

frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian, mudah


dipahami dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada gilirannya
digunakan untuk perhitungan membuat gambar statistik dalam berbagai
bentuk penyajian data (Riduwan, 2008).
4. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier adalah proses memprediksi satu variabel
dari variabel lain untuk mengetahui adanya hubungan signifikan di antara
kedua variabel tersebut (Silalahi, 2009). Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel bebas
dengan variabel terikat di mana jumlah variabel bebas yang diamati
adalah lebih dari satu. Rumus regresi sederhana dalam penelitian ini
adalah:
Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3 + 4 X4 + 5 X5
Di mana:
Y

: Prestasi Kerja

: Konstanta.

: Koefisisen regresi.

X1,2,3,4 : Gaya telling, selling, participating, delegating


5. Analisis Koefisien Determinasi dan Korelasi
Koefisien

determinasi

merupakan

koefisien

yang

nilainya

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar variasi perubahan dalam


satu variabel independen. Koefisien korelasi

digunakan

menentukan koefisien determinasi. Dalam konteks ini,

untuk
koefisien

determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi yang dinotasi

dengan r (Silalahi, 2009). Oleh karena itu,

semakin

kuat

korelasi

diantara variabel yang diamati maka semakin besar pula koefisien


determinasi yang dihasilkan. Koefisien determinasi dinyatakan dalam
persen (%) sehingga harus dikalikan dengan

100%.

Artinya

adalah

bahwa persentase dari variasi perubahan dalam variabel Y adalah


disebabkan oleh adanya variasi perubahan dalam variabel X.
6. Uji F
Uji F untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan terhadap variabel kepuasan pengunjung secara simultan.
Langkah-langkah dalam uji F adalah:
1)

Merumuskan hipotesis. Dalam uji F ini akan digunakan


hipotesis sebagai berikut:
H0 : bi = 0; di mana i

(gaya

kepemimpinan

tidak

memberikan pengaruh terhadap prestasi kerja)


H1 : bi 0; di mana i (gaya kepemimpinan memberikan
pengaruh terhadap prestasi kerja)
2)

Mengambil Keputusan
a)

Jika nilai probabilitas Fhitung menurut

hasil

perhitungan

lebih besar daripada 5%, maka H 0 ditolak dan H1 diterima


(gaya kepemimpinan tidak memberikan pengaruh terhadap
prestasi kerja).
b)

Jika nilai probabilitas Fhitung menurut

hasil

perhitungan

lebih kecil daripada 5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

(gaya kepemimpinan

memberikan

pengaruh

terhadap

prestasi kerja).
7. Uji t
Uji t (test of significance individual parameter) digunakan untuk
menguji pengaruh variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan terhadap
variabel terikat yaitu prestasi kerja pegawai di Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disperindagin) Kota

Surabaya.

Langkah-langkahnya

adalah:
1)

Merumuskan hipotesis. Dalam uji t ini akan digunakan hipotesis


sebagai berikut:
H0 : bi = 0; di mana i

(gaya

kepemimpinan

tidak

memberikan pengaruh terhadap prestasi kerja)


H1 : bi 0; di mana i (gaya kepemimpinan memberikan
pengaruh terhadap prestasi kerja)
2)

Mengambil Keputusan
a)

Jika nilai probabilitas thitung menurut hasil perhitungan lebih


besar daripada 5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima (gaya
kepemimpinan tidak memberikan pengaruh

terhadap

prestasi kerja).
b)

Jika nilai probabilitas thitung menurut hasil perhitungan lebih


kecil daripada 5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima (gaya
kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap prestasi
kerja).

Anda mungkin juga menyukai