METODE PENELITIAN
ini
akan
skema
klasifikasi,
peneliti
kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu di antara anggotaanggota kelompok tertentu. Dalam hal ini muncul peranan teknik-teknik
statistik seperti distribusi frekuensi, tendensi sentral, dan dispersi (Silalahi,
2009:27-28). Dengan demikian, dalam penelitian ini akan menyajikan suatu
hubungan kausal antara gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini terletak di Dinas Perdagangan dan Perindustrian
(Disperindagin) Kota Surabaya.
3.3. Definisi Variabel dan Operasional
Definisi operasional dibutuhkan untuk membatasi parameter atau
indikator yang diinginkan peneliti dalam penelitian sehingga apa pun
27
28
dari
konsep tersebut (Bungin, 2010). Sesuai dengan latar belakang masalah yang
dikemukakan pada bab terdahulu, maka variabel yang diamati
dalam
mengarahkan,
dengan
cara-cara
memotivasi,
tertentu,
dan
mengendalikan
sehingga
bawahan
dapat
bebas,
yaitu
kepemimpinan
telling,
yaitu
gaya
kepemimpinan
pemimpin
yang
bersedia
untuk
melibatkan
bawahan
dalam
pengambilan keputusan.
2) Pemimpin bersedia membagi persoalan dengan bawahan.
3) Pemimpin bersedia mendengarkan persoalan dari bawahan.
4) Pemimpin
memberikan
pengarahan
mengenai
apa
yang
seharusnya dikerjakan.
c. Gaya
kepemimpinan
participating,
yaitu
gaya
kepemimpinan
kepemimpinan
delegating,
yaitu
gaya
kepemimpinan
atau
30
orang,
maka
Status Pekerjaan
Jumlah
90 Orang
Pegawai Honorer
6 Orang
64 Orang
Total
160 Orang
data
primer.
original-
material mentah dari pelaku yang disebut sebagai first hand information
(Silalahi, 2009:289). Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan
jawaban responden penelitian atau pegawai Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya.
B. Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung penelitian
yang dilakukan. Data ini berupa studi kepustakaan yang berupa teori-teori,
buku literatur, ataupun catatan yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
kuesioner. Kuesioner sendiri memiliki pengertian sebagai pengumpulan data
mengetahui
apakah
instrumen
yang
dipersiapkan
untuk
positif
dan
signifikan pada < 5%. Jika rhasil adalah negatif atau positif, tetapi
tingkat signifikansinya berada di atas 5% maka item tersebut dinyatakan
tidak valid dan harus dibuang (Umar, 2002). Formulasi yang digunakan
adalah:
n ( ) ()
rxy =
n ( 2 ) ( )2 n ( 2 ) ( ) 2
Di mana:
r adalah Pearson Product Moment Correlation
n adalah jumlah sampel (responden penelitian)
X adalah skor tiap item
Y adalah skor total
(Umar, 2002:190).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Azwar (2001) realibilitas adalah derajat ketepatan,
ketelitian atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran.
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen yang
digunakan akan menghasilkan hasil yang sama atau konsisten pada
kesempatan yang berbeda. Reliabilitas berkaitan dengan estimasi sejauh
mana suatu pengukur bebas dari kesalahan acak atau tidak stabil. Untuk
mengukur reliabilitas digunakan nilai Cronbachs Alpha (). Jika koefisien
Cronbachs Alpha () lebih besar dari 0,6, maka instrumen dikatakan
reliabel. Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, maka peneliti
memutuskan untuk menggunakan teknik penguji validitas dan realibilitas
dengan program SPSS for windows version 15.0.
3. Tabel Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data
mulai
dari
distribusi
: Prestasi Kerja
: Konstanta.
: Koefisisen regresi.
determinasi
merupakan
koefisien
yang
nilainya
digunakan
untuk
koefisien
semakin
kuat
korelasi
100%.
Artinya
adalah
(gaya
kepemimpinan
tidak
Mengambil Keputusan
a)
hasil
perhitungan
hasil
perhitungan
(gaya kepemimpinan
memberikan
pengaruh
terhadap
prestasi kerja).
7. Uji t
Uji t (test of significance individual parameter) digunakan untuk
menguji pengaruh variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan terhadap
variabel terikat yaitu prestasi kerja pegawai di Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disperindagin) Kota
Surabaya.
Langkah-langkahnya
adalah:
1)
(gaya
kepemimpinan
tidak
Mengambil Keputusan
a)
terhadap
prestasi kerja).
b)