Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo


HELFRIN TUKI

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN

ABSTRAK

HELFRIN TUKI NIM 931 409 041 Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo. Skripsi,
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 2013. Di
bawah bimbingan Bapak Dr. H. Zuchri Abdussamad, M.Si selaku Pembimbing I dan Dr.
Ismet Sulila, SE, M.Si selaku Pembimbing II. Pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada
rumusan masalah yakni Seberapa besar pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan rumusan
masalah, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Gorontalo, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah Sebagai bahan masukan bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Gorontalo dalam rangka peningkatan kinerja karyawannya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif. Variabel penelitian terdiri dari variabel Kompensasi
(X) dan Kinerja Karyawan (Y). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
angket, dan wawancara. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah Hipotesis penelitian
yang berbunyi Hipotesis nol (H0) yang diuji ditolak dengan signifikan dan sebaliknya
hipotesis penelitian (H1) yang diajukan dapat diterima pada taraf signifikan a= 0,05. hal ini
didapat dengan hasil analisis data sebagai berikut persamaan regresi yang menunjukkan
bahwa persamaan regresi adalah = 11.349+0.733 X yang telah teruji keberartiannya pada
a = 0,05. hal ini berarti setiap perubahan variabel Kompensasi sebesar satu satuan akan
berpengaruh dengan perubahan variabel Kinerja karyawan sebesar 11,349 kali satuan, atau
setiap kenaikan satu satuan pada variabel Kompensasi (X), maka akan diikuti oleh perubahan
sebesar 0.733 satuan pada variabel Kinerja Karyawan (Y). Selanjutnya dalam perhitungan
koefisen determinasi menunjukkan r2= 0,580 yang berarti bahwa sebesar 58 % variabilitas
mengenai Kinerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Gorontalo dapat diterangkan oleh Kinerja yang diterapkan, sedangkan sisanya sebesar 42 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti Motivasi
Kerja, Training karyawan dan Disiplin karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.

Kata Kunci : Kompensasi dan Kinerja Karyawan

Pendahuluan
Latar Belakang Masalah

Air merupakan sarana yang sangat vital bagi kelangsungan hidup, baik itu manusia,

binatang maupun tumbuhan. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, perkembangan

kabupaten Gorontalo baik disektor pembangunan maupun industri yang terus meningkat
mengakibatkan kebutuhan akan air minum terus bertambah. Untuk itu Perusahaan Daerah Air

Minum Kabupaten Gorontalo sebagai badan pengelola air minum di kabupaten. Yang

dimaksud disini adalah air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat dengan kualitas,

kuantitas serta kontinuitas yang memenuhi persyaratan dan handal. Agar pengelolaan air

minum dapat terlaksana dengan baik dan benar diperlukan pengelolaan dengan sistem

manajemen yang professional baik dari segi perencanaan, kepastian produksi, sistem

pendistribusi, pengelolaan keuangan, serta pengawasan, sehingga kebutuhan masyarakat akan

terpenuhi.

Disadari bahwa kapasitas sumberdaya dan kemampuan sistem kapasitas produksi yang

tersedia masih terbatas dan perlu terus ditingkatkan, untuk itu perlu disusun program-program

kerja, anggaran dan perencanaan strategis yang terpadu serta memberikan pelayanan yang

terbaik kepada masyarakat.

Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung

maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas

sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi

sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya.

Adapun bentuk kompensasi financial adalah gaji, tunjangan, bonus,dan komisi. Sedangkan

untuk kompensasi non-financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab,

penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung. Jurnal SDM.blogspot(

2009).

Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya

kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan. Samsuddin (2006:187-188)

mengemukakan bahwa: Pemberian kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan

motivasi karyawan. Oleh karena itu, perhatian organisasi atau perusahaan terhadap

pengaturan secara rasional dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan memandang
pemberian kompensasi tidak memadai, presatsi kerja/kinerja, motivasi maupun kepuasan

kerja mereka cenderung akan menurun.

Berdasarkan data pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

program kegiatan di atas dilihat bahwa realisasi kegiatan tersebut belum mencapai target

100%. Akan tetapi, realisasi kegiatan tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan,

dilihat pada tahun 2011 realisasi dari semua kegiatan mencapai 82,47 % atau naik sebesar 2,9

% dari tahun sebelumnya yakni tahun 2010. Kemudian pada tahun 2012 realisasi kegiatannya

mencapai 85,18 % atau naik sebesar 2,71% dari tahun 2011.

Sesuai data program kegiatan pegawai di atas bahwa fenomena yang terjadi pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo antara lain masih kurangnya

dari segi perencanaan, sistem pendistribusi, pengelolaan keuangan, pengawasan terhadap

kinerja pegawai serta kurangnya fasilitas yang dapat menunjang kinerja pegawai. Dari yang

saya sebutkan bahwa semuanya itu sangat penting mengingat bahwa kapasitas sumberdaya

dan kemampuan sistem kapasitas produksi yang tersedia masih terbatas dan perlu terus

ditingkatkan, untuk itu perlu disusun program-program kerja, anggaran dan perencanaan

strategis yang terpadu serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian di identifikasi

sebagai berikut:

1. Sumberdaya dan kemampuan sistem kapasitas produksi yang tersedia masih terbatas.

2. Masih kurangnya program-program kerja, anggaran, perencanaan strategis dan

pelayanan pembayaran secara online.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dikemukakan

rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Seberapa Besar Pengaruh
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kabupaten Gorontalo?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar Pengaruh

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kabupaten Gorontalo.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah keilmuan dan pengetahuan penulis dalam hal Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Gorontalo.

2. Manfaat Praktis

Untuk memberikan masukan bagi dunia perusahaan mengenai pemberian kompensasi

yang dapat meningkatkan kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kabupaten Gorontalo.

Kajian Teoretis
Kompensasi
a) Pengertian Kompensasi

Pengertian kompensasi menurut Bangun (2012: 254) merupakan imbalan yang

dibayarkan kepada karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya.

Kompensasi Finansial

Kompensasi finansial merupakan bentuk kompensasi yang dibayarkan kepada

karyawan dalam bentuk uang atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya.

a. Kompensasi Langsung
Menurut Nawawi (2008:316) kompensasi langsung adalah penghargaan/ganjaran yang

disebut gaji atau upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap.

1. Gaji

2. Upah

3. Komisi

b. Kompensasi Tidak Langsung

Menurut Nawawi (2008: 317) kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian

keuntungan/manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang

atau barang serta penghargaan ataupun pujian.

Kompensasi Non Finansial

Kompensasi non finansial merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan

bukan dalam bentuk uang, tetapi lebih mengarah pada oekerjaan yang menantang, imbalan

karir, jaminan sosial atau bentuk-bentuk lain yang dapat menimbulkan kepuasan kerja.

Kompensasi non finansial terdiri dari kepuasan yang diperoleh pegawai dari pekerjaan

itu sendiri, dan dari lingkungan pekerjaan.

a. Kepuasan yang diperoleh pegawai dari pekerjaan itu sendiri.

b. Kepuasan yang diperoleh pegawai dari pekerjaan yang dapat diciptakan oleh

perusahaan dan pegawai

Tujuan Kompensasi

Tujuan pengelolaan sistem kompensasi di dalam organisasi adalah untuk menarik dan

mempertahankan sumber daya manusia, karena organisasi memerlukannya untuk mencapai

sasaran-sasarannya. Untuk mempertahankan dan menjaga tingkat prestasinya, maka motivasi


dan komitmen perlu ditingkatkan. Karena itu organisasi berkeinginan untuk melakukan

kesejajaran sasaran organisasi dan individu.

Kinerja Karyawan

a) Pengertian Kinerja

Kinerja menurut Bangun (2012: 231) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang

berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu pekerjaan

mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut

juga sebagai standar pekerjaan (job standard).

b) Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (selanjutnya disebut PK) adalah salah satu alat motivasi paling ampuh

yang tersedia bagi pemimpin atau manajer. PK memiliki tiga tujuan utama menurut

Marwansyah (2012: 232) berikut ini:

1. Untuk mengukur kinerja secara fair dan obyektif berdasarkan persyaratan pekerjaan.

Untuk meningkatkan kinerja dengan mengidentifikasikan tujuan-tujuan pengembangan

yang spesifik.

2. Untuk mengembangkan tujuan karir sehingga karyawan dapat selalu menyesuaikan diri

dengan tuntutan dinamika organisasi

c) Indikator Kinerja Karyawan

1. Kualitas

2. Kuantitas.

3. Ketepatan Waktu

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas

berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Kinerja individu ini akan tercapai apabila
didukung oleh atribut individu, upaya kerja (work effort) dan dukungan organisasi,

Mangkunegara (2007: 338).

Kerangka Pikir

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, bentuk dari sumber daya manusia itu adalah

tenaga kerja, pegawai, atau karyawan. Karyawan sebagai SDM dalam organisasi atau

perusahaan sangat penting bagi peningkatan kinerja karyawan. Salah satu upaya

meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan pemberian kompensasi.

Kompensasi terbagi atas kompensasi finansial dan non finansial, dimana di dalamnya

terdapat gaji, upah, bonus, dan pujian.

Kinerja karyawan diukur dari: kualitas, kuantitas, serata ketepatan waktu. Apabila hal

tersebut terkelola dengan baik maka akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan

memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Dengan demikian maka para

karyawan akan merasa dihargai sehingga semangat untuk meningkatkan kinerjanya akan

meningkat.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka pikir

penelitian seperti gambar berikut:

Kompensasi (X) Kinerja Karyawan (Y)


Kompensasi finansial Kualitas
- Gaji
Kuantitas
- Bonus
Ketepatan Waktu
Kompensasi non
finansial
Gambar

Kerangka Pikir Penelitian

Hipotesis

Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga Terdapat pengaruh yang

signifikan dalam pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan peneliti ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Gorontalo. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian ditempat ini karena lokasi yang

menjadi objek penelitian menerapkan sistem kompensasi.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari Januari 2013 sampai dengan bulan

Maret 2013.

Desain Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain

dalam penelitian ini yaitu variabel X (Kompensasi ) dan variabel Y (Kinerja Karyawan).
Metode penelitian ini bersifat korelasional yang menjelaskan pengaruh Kompensasi

terhadap Kinerja karyawan merupakan data time series. Dengan demikian penelitian ini

menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai

dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan

kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

Adapun desain penelitiannya, dapat digambarkan sebagai berikut :

X Y

Keterangan:

X= Kompensasi Y= Kinerja Karyawan

Gambar 3.1 (Desain Penelitian)

Devinisi Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan kerangka pemikiran untuk menentukan

indikator indikator faktor faktor yang ada, maka operasionalisasi variebel penelitiannya

adalah sebagai berikut :

Variabel bebas atau independent variable (X)

Menurut Nawawi (2008: 316). maka penulis dapat menyimpulkan indikator

kompensasi variabel X sebagai berikut:

a. Gaji

b. Bonus

c. Pujian
Variable terikat atau dependent variable (Y)

Menurut Bangun (2012: 233234) maka penulis dapat menyimpulkan indikator kinerja

karyawan variabel Y sebagai berikut :

a. Kuantitas hasil kerja

b. Kualitas hasil kerja

c. Jangka waktu mencapai hasil kerja

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu

obyek yang menjadi perhatian peneliti. Adapun teknik pengambilan responden yang

dipergunakan yaitu teknik sensus menurut Sugiono (2006: 63) yaitu seluruh populasi yang

ada semuanya mendapat kesempatan yang sama untuk dijadikan responden.

Sampel

Sampel adalah sejumlah karakteristik yang dapat mewakili populasi. Arikunto (2003:

104) mengemukakan bahwa penetapan sampel sebagai berikut :Apabila jumlah populasi

kurang dari 100, maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi yang ada,

sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah

10% - 15 % atau 20% - 25 %.

Karena dalam penelitian ini jumlah populasi tidak melebihi 100 maka penliti

mengambil sampel seluruh karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gorontalo

berjumlah 55 karyawan.
Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan metode

deskriptif dengan bentuk studi regresi linier sederhana. Hal ini dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran mengenai masalah-masalah yang diteliti, selanjutnya mengadakan

analisis terhadap data-data hasil penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari responden yang akan diteliti, maka peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, Arikunto (2003: 196) sebagai berikut:

a. Observasi

Merupakan teknik tambahan, dimana peneliti mengadakan pengecekan dan peninjauan

langsung terhadap objek penelitian

b. Angket

Dimana dalam teknik ini akan disediakan sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh

responden yang telah ditentukan. Dalam hal ini adalah pihak-pihak yang menjadi objek

penelitian di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah.

c. Wawacara

Merupakan teknik pelengkap yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dengan cara

mewawancarai langsung responden di lokasi penelitian.

Sumber Data

1. Data Primer

Untuk memperoleh data/informasi yang akurat, peneliti menggunakan pendekatan

langsung kepada instansi yang bersangkutan serta para pegawai yang ada dalam intansi

tersebut.

2. Data Sekunder
Sebagai bahan pendukung untuk memudahkan penelitian ini, maka peneliti

menggunakan karya karya ilmiah, buku buku literature, serta sumber dokumen lain

yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh melalui teknik angket, selanjutnya diolah dan dianalisis

melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan aplikasi SPSS 16, da secara runtut

meliputi :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap item pertanyaan dalam

kuesioner penelitian benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan

diteliti.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk memastikan bahwa setiap item pertanyaan dalam

kuesioner penelitian benar-benar tepat mengukur apa yang hendak diukur dalam

penelitian ini.

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk memastikan bahwa data yang telah terjaring melalui

kuesioner penelitian telah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam tahap

analisis selanjutnya.

4. Persamaan Regresi

Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh insentif

terhadap motivasi kerja karyawan.

5. Uji Signifikan
Uji signifikan digunakan untuk mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan.

6. Uji Koefisien korelasi (r) dan determinasi (r2)

Uji koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan atau

derajat hubungan variabel x (kompensasi) terhadap variabel y (kinerja karyawan).

7. Uji Signifikan dari koefisien korelasi

Uji signifikan dari koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

tingkat signifikansi atas koefisien korelasi (r) dan determinasi (r2).

Hipotesis Statistik

Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statitik, maka hipotesis penelitian

ditransfer ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut :

H0 : = 0 dan HA : 0 (Sugiyono, 2006: 77)

Keterangan :

H0 : = 0 Menunjukkan tidak adanya pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.

HA : 0 Menunjukkan adanya pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.

Deskripsi Objek Penetian

Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

PDAM Kabupaten Gorontalo didirikan sejak tahun 1980 dan mulai dioperasikan pada

tahun 1982 dengan status kala itu sebagai Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang

bernaung dibawah Departemen Pekerjaan Umum melalui P3AB Provinsi Sulawesi Utara.
Di Tahun 1992 BPAM diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat

I Sulawesi Utara yang selanjutnya diteruskan ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten

Gorontalo melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 272/KPTS/1992.

Selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo dibentuk unit Pengelolaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo yang bertujuanmengelola,

memelihara dan mengembangkan sarana yang ada dengan baik untuk mewujudkan tujuan

Nasional dibidang pelayanan air bersih yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas

kehidupan keluarga dan masyarakat.

PDAM Kabupaten Gorontalo hingga saat ini memiliki 6 Unitcabang yang tersebar di

13 Kecamatan dari keseluruhan 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo yang

berpenduduk sebesar 354.857 jiwa sesuai data di tahun 2010 dan memiliki pelanggan sebesar

6.066 sambungan.

4.4 Pembahasan Penelitian

Kompensasi merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung

maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas

sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi

sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya.

Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi

untuk mencapai tujuannya. Oleh karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan

kapasitas kinerja karyawan adalah dengan menghubungkan kompensasi dengan

perkembangan karyawan. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh

karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial,

mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya,

sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan

harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan,
namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan

profitabilitas dan mengembangkan usahanya.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator dari insentif yang terdiri

dari Gaji, Bonus, dan Pujian memiliki hubungan secara signifikan terhadap kinerja karyawan

pada perusahaan tersebut. Setelah dilakukan pengolahan data statistik diperoleh nilai

koefisien korelasi adalah sebesar 0,761 yang berarti variabel kompensasi memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kabupaten Gorontalo.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Boby Sumilat sebagai staf

PDAM Kabupaten Gorontalo dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan PDAM masih

perlu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang menghambat peningkatan kinerja, yaitu

perlu adanya sistem perencanaan yang baik, pendistribusian, pengelolaan keuangan,

pengawasan terhadap kinerja karyawan serta kurangnya fasilitas yang dapat menunjang

kinerja karyawan. Hal ini juga sesuai dengan pengamatan peneliti dilapangan dari semua

yang disebutkan diatas bahwa semuanya sangat penting itu sangat penting mengingat bahwa

kapasitas sumberdaya dan kemampuan sistem kapasitas produksi yang tersedia masih terbatas

dan perlu terus ditingkatkan, untuk itu perlu disusun program-program kerja, anggaran dan

perencanaan strategis yang terpadu serta memberikan pelyanan yang terbaik kepada

masyarakat. (wawancara, 11 Mei 2013)

Hal ini didukung oleh nilai koefisien determinasi sebesar 58 %. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa kinerja karyawan sebesar 58 % ditentukan oleh kompensasi, sedangkan

sisanya 42 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti

Motivasi Kerja, Training karyawan dan Disiplin karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja

karyawan.
Sedangkan uji keberartian koefisien determinasi diperoleh harga thitung = 8,549 ,

sedangkan ttabel =5.167 dengan taraf nya =5%. Hal ini berarti bahwa nilai thitung > ttabel, maka

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan

kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo dapat diterima.

Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengolahan data, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pemberian kompensasi terhadap kinerja

karyawan, ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik, nilai koefisien determinasi

sebesar 58 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja karyawan sebesar 58 % ditentukan

oleh kompensasi, sedangkan sisanya 42 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di

desain dalam penelitian ini.

Sedangkan uji keberartian koefisien determinasi diperoleh harga thitung = 8,549 ,

sedangkan ttabel =5.167 dengan taraf nya =5%. Hal ini berarti bahwa nilai thitung > ttabel, maka

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan

kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan daerah air

minum (PDAM) Kabupaten gorontalo dapat diterima.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka dapat disampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi PDAM agar lebih memperhatikan Pemberian Kompensasi sehingga

pegawai terus meningkatkan kinerjanya.

2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan

menambahkan beberapa variabel yang lain.

Anda mungkin juga menyukai