Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika


Provinsi Sumatera Barat

Harkemela Renat
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: Ie_khernt@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif asosiatif artinya untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Provinsi Sumatera Barat dan sampelnya sebanyak 73 pegawai. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan analisis induktif melalui analisis jalur (part analysis) serta uji
hipotesis menggunanakan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai

ABSTRACT

Influence Leadership and Work Motivation Against Employees Performance


at The Department of Transportation, Communication and
Information of West Sumatera Province

The purpose of this research is to analyzed the influenced of leadership and work motivation to the
employees performance at the Department of Transportation, Communication and Information of West
Sumatra Province. This research is a descriptive associative meaning to determine the relationship
between two or more variable. The population in this research is for whole employees at the Department
of Transportation, Communication and Information Technology of West Sumatra Province and sample as
many as 73 employees. Data analysis techniques using descriptive analysis and inductive analysis
through path analysis (analysis part) and hypothesis testing menggunanakan F test and t test. The results
showed the influvense of leadership and the significance to the employees performance. The results
pointed to the work motivation has positive and significant effect on employee performance. Leadership
has positive and significant impact on work motivation.

Keyword: Leadership, Work Motivation, Employee Performance

1
PENDAHULUAN Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Sumberdaya manusia merupakan salah Barat masih rendah tingkat absensi karyawan
satu aset yang sangat penting bagi organisasi dan yang berfektuasi atau mengalami pasang surut
merupakan salah satu unsur yang sangat yang menggambarkan tidak konsistennya
menentukan keberhasilan suatu organisasi, karyawan terhadap pekerjaannya. Berdasarkan
terutama dalam menghadapi persaingan dan tabel 1 diatas, dilihat peningkatan angka
tantangan yang semakain besar, seperti kemangkiran dari bulan Juli sampai September
globalisasi, perubahan teknologi dan perhatian yaitu dari 0,26% menjadi 0,37%. Peningkatan
terhadap kualitas. Untuk mencapai tujuan kemangkiran tertinggi pada bulan November
tersebut pemimpin organisai harus dapat sebesar 0,43%. Fenomena lain yang
menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan menunjukkan rendahnya kinerja pegawai juga
memungkinkan karyawan untuk terlihat adanya sikap dan perilaku yang
mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan ditampilkan seperti kurangnya kemauan keras
serta kepemimpinan yang dimiliki secara optimal karyawan untuk bekerja. Hal ini terlihat dalam
dan dengan kondisi tersebut terutama para cara kerja karyawan dalam sebagian sering
karyawan dapat termotivasi untuk menyelesikan mengabaikan kewajiban. Rendahnya kinerja
tugas-tugasnya dengan baik dan cepat. pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Motivasi penting karena merupakan hal Informatika Provinsi Sumatera Barat yang
yang dapat menyebabkan, menyalurkan, dan penulis dapat dari wawancara dengan salah
mendukung perilaku manusia supaya mau seorang pegawai adalah ketika ada seorang
bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja pegawai baru yang bekerja di kantor tersebut dan
yang maksimal. Oleh karena itu, seorang diberikan sebuah tugas oleh pimpinan, tanpa ada
pemimpin seharusnya menjadi cermin bagi komunikasi dengan karyawan lain dia kerjakan
karyawanya untuk termotivasi mengarah dengan sendirinya. Hal ini kalau terjadi secara
kemajuan organisasi, agar organisasi yang terus menerus tentu merupakan masalah serius
dijalankan mampu bersaing dengan perusahaan dan dapat mempengaruhi kinerja pegawai
lain. tersebut. Dari tabel 2 terlihat tingkat pencapaian
Motivasi kerja dapat memberikan energi kinerja pegawai mengalamai penurunan dari
yang mengerakkan segala potensi yang ada, ketetapan yang telah ditentukan. Pencapaian
menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur terendah terjadi pada program penyediaan jasa
serta meningkatkan kebersamaan masing perkantoran dimana pencapaiannya adalah 73 %
masing pihak dalam bekerja menurut aturan yang sedangkan targetnya adalah 100 %. Oleh sebab
ditentukan. Kelemahan pegawai dalam bekerja itu, komunikasi antar pegawai dan pimpinan
tidak terlepas dari gaya dan sikap pemimpin sangat penting dalam menyelesaikan tugas
yang mempunyai peranan sentral dalam pegawai.
kehidupan organisasi. Di antara faktor yang Pimpinan harus mampu memotivasi
mempengaruhi kurangnya kinerja pegawai pegawai untuk melaksanakan tugas dan
negeri sipil adalah karena kurang optimalnya kewajibanya sebaik mungkin. Untuk dapat
pengelolaan sumber daya pegawai negeri sipil memotivasi karyawan maka seorang pemimpin
dan juga faktor pimpinan. tidak bisa lepas dari sikap dan perilakunya
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap karyawan, karena pemimpin adalah
dilapangan dan berdasarkan fakta yang ada, orang yang menentukan dinamika, bertanggung
diduga kinerja pegawai Dinas Perhubungan jawab terhadap pemberian suasana kerja yang
2
harmonis dan menyenangkan, memberikan bersangkutan secara legal, tidak melanggar
bimbingan dan arahan kepada karyawan dalam hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
mencapai tujuan. Kinerja karyawan merupakan suatu
Kepemimpinan seseorang dalam suatu kemampuan seseorang dalam melaksanakan
organisasi sangat penting dimiliki untuk pekerjaannya dengan baik yang dipengaruhi oleh
mencapai tujuan organisasi. Selain itu kemampuan, rasa tanggung jawab, disiplin kerja
kepemimpinan ini sangat berperan meningkatkan dalam mencapai tujuan organisasi dan hasil yang
kualitas kerja pegawai. Oleh sebab itu pimpinan diharapkan.
harus peka dan peduli dalam menjaga suasana Kinerja karyawan dalam menjalankan
yang harmonis dalam lingkungan kerja. Hal ini fungsinya juga tidak berdiri sendiri tapi
diperlukan guna menjaga dan memotivasi berhubungan dengan kepuasaan kerja dan tingkat
pegawai kearah produktivitas maksimal. imbalan, dipengaruhi oleh keterampilan
Kepemimpinan seseorang dikatakan kemampuan dan sifat-sifat individu. Menurut
efektif bila kepemimpinan diterima oleh Donelly dkk dalam (Rivai 2005) kinerja individu
bawahannya secara baik dan menyenangkan. pada dasarnya dipegaruhi oleh faktor-faktor (1)
Selain itu pada dasarnya pemimpin bertanggung harapan mengenai imbalan, (2) dorongan, (3)
jawab untuk mengarahkan dan memberikan kemampuan, kebutuhan dan sifat, (4) persepsi
motivasi agar tercapainya tujuan organisasi. terhadap tugas, (5) imbalan internal dan ekternal,
Berdasarkan data dan fakta diatas penulis akan (6) persepsi terhadap tingkat imbalan dan
membuktikan secara empiris yaitu ; apakah kepuasaan kerja.
kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh Arikunto dalam (Rini Trianti, 2008)
terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan menjelaskan ada 2 faktor yang mempengaruhi
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera kinerja yaitu faktor internal yang terdiri dari
Barat. sikap, disiplin, minat, intelegensi, motivasi dan
kepribadian sedangkan pada faktor ekternal
TINJAUAN TEORITIS terdiri dari sarana, prasaranan, intensif atau gaji,
Kinerja Pegawai suasana kerja dan lingkungan kerja.
Menurut Mangkunegara (2007) kinerja Berdasarkan pendapat diatas dapat
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas dipahami bahwa kinerja tidaklah terbentuk
yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam dengan sendirinya namun banyak dipengaruhi
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung oleh faktor-faktor, yang bersumber dalam diri
jawab yang diberikan kepadanya. Rivai (2004) individu seperti semangat, motivasi dan juga
menjelaskan kinerja merupakan perilaku nyata kemampuan yang dimiliki. Namun kinerja juga
yang ditampilkan setiap orang sebagai wujud dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar diri
nyata dari hasil prestasi kerja, sesuai dengan seperti pemberian intensif, suasana kerja dan
fungsi dan peranannya. Pendapat juga sarana prasarana kerja yang tersedia.
dikemukakan oleh Prawirosentono (2001)
mendefenisikan kinerja adalah hasil kerja yang Kepemimpinan
dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok Menurut Terry dalam (Thoha, 2003)
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan merumuskan kepemimpinan itu adalah aktivitas
wewenangnya dan tanggung jawabnya masing- untuk mempengaruhi orang-orang supaya
masing untuk mencapai tujuan organisasi yang diarahkan mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Hasibuan (2006)
3
kepemimpinan adalah seseorang yang permitif adalah pemimpin yang serba boleh,
mempergunakan wewenang dan serba mengiyakan, tidak mau ambil pusing, tidak
kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk bersikap dalam makna yang sesungguhnya dan
mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam apatis. Pemimpin permitif tidak mempunyai
pencapaian tujuan organisasi. Danim (2004) pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh.
mendefenisikan kepemimpinan adalah setiap
tindakan yang dilakukan individu atau kelompok Motivasi Kerja
untuk mengkoordinasikan dan memberi arah Menurut Winardi (2002) Motivasi
kepada individu atau kelompok lain yang merupakan sebuah konsep penting dalam studi
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tentang kinerja kerja individu. Sedangkan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mangkunegara dalam Nike Yuri Fanti (2005)
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan menjelaskan bahwa Motivasi adalah kondisi atau
kepemimpinan merupakan perilaku dan energi yang menggerakkan diri karyawan yang
kemampuan yang digunakan oleh seseorang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
pemimpin dalam membimbing, mempengaruhi, organisasi.
dorongan dan mengarahkan orang-orang yang Motivasi merupakan proses penyaluran
dipimpin supaya mereka mau melaksanakan dan memelihara perilaku manusia. Usman (2006)
tugas dengan penuh semangat dan menjelaskan bahwa motivasi merupakan proses
membangkitkan kerjasama dalam mencapai psikis yag mendorong untuk melakukan sesuatu.
tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi dapat berasal dari dalam dan luar diri
Menurut Rivai (2006) fungsi seseorang. Selanjutnya Hasibuan (2007)
kepemimpinan memeliki 2 dimensi: (1) dimensi mengatakan bahwa motivasi adalah pemberian
yang berkenaan dengan tingkat kemampuan daya penggerak yang menciptakan kegairahan
mengarahkan dalam tindakan dan aktivitas kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama,
pemimpin, (2) dimensi yang berkenaan dengan bekerja efektif dan terintekrasi dengan segala
tingkat dukungan atau keterlibatan orang yang daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok Motivasi yang dimiliki oleh pegawai untuk
organisasi. bekerja adalah kunci kesuksesan dalam
Setiap pemimpin dalam memimpin suatu organisasi. Motivasi kerja adalah segala sesuatu
organisasi mempunyai tipe-tipe kepemimpinan yang menibulkan semangat atau dorongan dalam
tersendiri. Menurut Danim (2004) tipe-tipe bekerja. Usman (2006) mengartikan motivasi
kepemimpinan adalah : (1) Pemimpin otokratik kerja sebagai keinginan atau kebutuhan yang
yang dapat diartikan sebagai tindakan menurut melatarbelakangi seseorang sehingga ia
kemauan sendiri, setiap produk pemikiran terdorong untuk bekerja.
dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
yang keberterimaannya pada khalayak bersifat bahwa motivasi kerja pada dasarnya merupakan
dipaksakan, (2) Pemimpin demokratis adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk
kepemimpinan yang berdasarkan demokrasi, mencapai suatu tujuan atau pengarahan segala
artinya cara yang dilakukan pemimpin dalam kemampuan yang membuat individu bertindak
melakukan anak buahnya dengan demokratis, dan mengambil suatu keputusan dalam mencapai
sehingga setiap keputusan menjadi keputusan tujuan tertentu.
bersama dan setiap anggota diberi kebebasan Menurut Danim (2004) banyak faktor
untuk memberikan masukan, (3) Pemimpin yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang
4
diantaranya iklim kerja, kepemimpinan, intensif Berdasarkan landasan teori dan kerangka
dan persaingan. Sedangkan menurut Patton konseptual sebagaimana yang telah penulis
dalam Danim (2004) mengatakan motivasi kerja kemukaan diatas maka hipotesis yang diajukan
dipengaruhi oleh: (1) Tuntunan akan dunia kerja, dalam penelitian ini sebagai berikut:
(2) Posisi, (3) Kepemimpinan, (4) Ketakutan, H1 : Kepemimpinan berpengaruh signifikan
dan (5) Uang. terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas
Rivai (2004) Mengemukakan ciri ciri Perhubungan Komunikasi dan Informatika
motivasi kerja adalah pekerjaan merupakan Provinsi Sumatera Barat
tantangan bagi diri sendiri, prestasi, tanggung H2 : Kepemimpinan dan motivasi kerja
jawab, ingin maju, makin kuat iman dan semakin berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
menyadari bahwa hari esok lebih baik dari hari di Dinas Perhubungan Komunikasi dan
ini. Mangkunegara (2008) menjelaskan ciri ciri Informatika Provinsi Sumatera Barat
seseorang yang mempunyai motivasi kerja tinggi
yaitu: (1) Melakukan sesuatu dengan sebaik METODE PENELITIAN
baiknya, (2) Melakukan sesuatu untuk mencapai Desain Penelitian
kesuksesan, (3) menyelesaikan tugas tugas Penelitian ini merupakan penelitian
yang memerlukan usaha dan keterampilan, (4) deskriptif kolerasional dan asosiatif. Data yang
berkeinginan menjadi orang terkenal, (5) dipakai dalam penelitian ini adalah data primer
melakukan pekerjaan yang disukai dengan hasil dan sekunder. Data sekunder yang dipergunakan
yang memuaskan, dan (6) mengerjakan sesuatu dalam penelitian ini adalah data yang penulis
yang sangat berarti. Menurut Iskandar (2009) peroleh dari data observasi dan studi dokumenter
mengatakan seseorang yang mempunyai yaitu dengan mengumpulkan data-data dan
motivasi tinggi mempunyai ciri ciri sebagai jumlah pengawai dan catatan yang berhubungan
berikut: (1) Adanya harsat dan keinginan untuk dengan catatan penelitian. Data dikumpulkan
berhasil dalam bekerja, (2) Adanya keinginan, melalui penyebaran angket yang diberikan
semangat dan kebutuhan dalam bekerja, dan (3) kepada 73 pegawai di Dinas Perhubungan
memiliki harapan dan cita cita masa depan. Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Tujuan motivasi menurut Hasibuan Barat. Selanjutnya data yang sudah terkumpul di
(2005) antara lain sebagai berikut: (1) analisis menggunakan program SPSS versi 15.0.
meningkatkan moral dan kepuasaan kerja
karyawan, (2) meningkatkan produktivitas Metode Analisis Data
karyawan, (3) mempertahankan kestabilan Data yang dianalisis selanjutnya
karyawan, (4) meningkatkan kedisiplinan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai
karyawan, (5) meningkatkan pengadaan berikut :
karyawan, (6) menciptakan suasana dan a. Analisis deskriptif
hubungan kerja yang baik, (7) meningkatkan Analisis bertujuan untuk menggambarkan
loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan, keadaan data apa adanya yang
(8) mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan dikumpulkan dari responden dan
terhadap tugas-tugasnya, (9) meningkatkan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
efesien dan penggunaan alat-alat baku. kemudian dilakukan analisis persentase,
mean, standar deviasi dan koefisien
Hipotesis variasi serta memberikan interpretasi
analisis tersebut (Sugiyono, 2009).
5
baik ditunjukkan oleh pimpinan dalam
b. Analisis Jalur mengarahkan pegawai dengan skor rata rata
Untuk mengetahui besarnya 4,09 dan TCR 81,85. Selain itu pada indikator
masing-masing variabel penyebab bersikap adil memiliki skor rata rata 3,83 dan
terhadap variabel terikat, teknik yang TCR 76,58%.
digunakan adalah path analysis. Analisis Dari deskripsi variabel penelitian di atas
jalur digunakan untuk mengetahui dapat dilihat bahwa jawaban distribusi responden
besarnya pengaruh variabel penyebab untuk indikator mengarahkan jawaban responden
terhadap variabel akibat, dengan terbesar adalah pada kriteria Sering (SR) yaitu
menggunakan analisis jalur, maka sebesar 32 atau 43,84% yang artinya pemimpin
pengaruh langsung dan tidak langsung sering mengarahkan pegawai dalam bekerja.
variabel penyebab dapat diketahui. Pada intikator membimbing, jawaban responden
c. Uji Hipotesis terbesar adalah pada kriteria Sering (SR) yaitu
1. Uji Simultan (F) sebesar 34 atau 46, 58% artinya pemimpin sering
Uji F dilakukan untuk melihat memberi bimbingan kepada pegawai dalam
pengaruh secara bersama sama diantara bekerja. Sedangkan untuk indikator memotivasi,
variabel penyebab (eksogemus) terhadap jawaban responden yang terbesar pada kriteria
variabel akibat (endogemus). Apabila sering (SR) yaitu sebesar 28 atau 38,36% artinya
pengaruh tersebut signifikan, dilanjutkan pemimpin sering memotivasi pegawainya untuk
dengan pengujian secara individual bekerja lebih baik lagi. Kemudian untuk kriteria
parsial dengan menggunakan koefesien memberikan bersikap adil, jawaban responden
jalur masing masing variabel terhadap yang terbesar adalah Selalu (SL) sebesar 29 atau
variabel akibat dengan uji t. 39,73%. Artinya pemimpin selalu memberikan
2. Uji Parsial (Uji t) sikap adil kepada pegawainya.
Uji t bertujuan untuk melihat
pengaruh dari msing masing variabel Deskriptif Variabel Motivasi Kerja
yaitu pengaruh variabel penyebab Data variabel motivasi kerja diperoleh
terhadap variabel akibat. dari penyebaran angket dengan 9 item
pertanyaan yang diberikan kepada pegawai
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Deskriptif Variabel Kepemimpinan Provinsi Sumatera Barat. Deskriptif variabel
Data variabel kepemimpinan diperoleh kepemimpinan ditampilkan pada tabel 17.
dari penyebaran angket dengan 11 item Dari hasil analisis dapat terlihat bahwa
pertanyaan yang diberikan kepada pegawai motivasi kerja pegawai secara umum sangat
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika baik. Hal ini terlihat dari skor total variabel
Provinsi Sumatera Barat. Deskriptif variabel motivasi kerja sebesar 320 dengan skor rata
kepemimpinan ditampilkan pada tabel 12. rata 4,38 dan TCR 87,69%. Motivasi kerja
Dari hasil analisis dapat terlihat bahwa pegawai sangat baik dapat dilihat dari bekerja
kepemimpinan yang terjalin antara pimpinan tanp pengawasan dengan sekor rata rata 4,48
dengan pegawai telah berjalan dengan harmonis. dan TCR 89,59%. Mekipun demikian, motivasi
Hal ini terlihat dari skor total variabel yang ditunjukkan pegawai belum efektif, terlihat
kepemimpinan sebesar 289 dengan skor rata dari pegawai kurng suka pada tantangan untuk
rata 3,96 dan TCR 79,17%. Kepemimpinan yang
6
bekerja dengan skor rata rata 4, 15 dan TCR Provinsi Sumatera Barat. Deskriptif variabel
83,09%. kepemimpinan ditampilkan pada tabel 25.
Dari deskripsi variabel di atas dapat Dari hasil analisis dapat terlihat bahwa
dilihat bahwa distribusi jawaban responden kinerja pegawai sudah baik. Hal ini terlihat dari
untuk indikator dapat memotivasi diri sendiri, skor total variabel kinerja pegawai sebesar 323
jawaban responden yang terbesar adalah pada dengan skor rata rata 4,22 dan TCR 84,37%.
kriteri selalu (SL) yaitu sebesar 39 atau , Kinerja pegawai yang tinggi ditunjukkan oleh
53,42%, yang artinya yaitu pegawai selalu dapat kualitas kinerja pegawai dengan skor rata rata
memotivasi diri sendiri dalam menyelesaikan sebesar 4,30 dan TCR sebesar 85,97%.
pekerjaan. Pada indikator tekun, jawaban Meskipun demikian kinerja yang ditunjukkan
responden yang terbesar adalah pada kriteria oleh pegawai yang memperoleh nilaiterendah
sering (SR) yaitu sebesar 34 atau 46, 58% yang dari ke 4 indikator yaitu dapat tidaknya pegawai
artinya pegawai sering tekun dalam bekerja. diandalkan dengan skor rata rata 4,01 dan TCR
Pada indikator mempunyai kemauan keras untuk sebesar 80,21%.
bekerja, jawaban responden yang terbesar adalah Dari deksripsi variabel penelitian diatas
pada kriteria selalu (SL) yaitu sebesar 39 atau dapat dilihat bahwa distribusi jawaban responden
53,42% yang artinya pegawai selalu mempunyai untuk indikator kualitas kerja, jawaban
kemauan keras bekerja untuk mencapai hasil responden yang terbesar adalah pada kriteria
yang optimal. Pada indikator bekerja tanpa Selalu (SL) yaitu sebesar 39 atau 53,42% yang
pengawasan, jawaban responden yang terbesa srtinya pegawai selalu memberikan kualitas kerja
adalah pada kriteria selalu (SL) yaitu sebesar 38 yang baik dalam menyelesaikan pekerjaannya.
atau 52,05% yang artinya pegawai selalu bekerja Pada indikator kuantitas kerja jawaban
tanpa pengawasan dari pemimpin. Pada indikator responden yang terbesar adalah pada kriteria
suka tantangan, jawaban responden terbesar Sering (SR) yaitu sebesar 43 atau 58,90% yang
adalah pada kriteria Sering (SR) yaitu sebesar 31 artinya pegawai sering memberikan kuantitas
atau 42,84% yang artinya pegawai sering kerja yang baik dalam menyelesaikan
mendapatkan tantangan dari pimpinannya. Pada pekerjaannya. Pada indikator dapat tidaknya
indikator beroerintasi pada sasaran atau hasil diandalkan, jawaban responden yang terbesar
kerja, jawaban responden yang terbesar adalah adalah pada kriteria Sering (SR) yaitu sebesar 40
Selalu (SL) yaitu sebesar 41 atau 56,16% yang atau 54,79% yang artinya pegawai dapat
artinya pegawai selalu berorientasi pada sasaran tidaknya diandalkan dalam bekerja sehingga
pekerjaannya dengan hasil yang optimal. Dan memperoleh hasil yang maksimal. Dan pada
pada indikator memberi andil, jawaban indikator sikap, jawaban responden yang terbesar
responden yang terbesar pada kriteri Selalu (SL) adalah pada kriteria Selalu (SL) yaitu sebesar 40
yaitu sebesar 39 atau 53,42% yang artinya atau 54,79% yang artinya pegawai selalu
pegawai selalu memberikan andil kepada peawai memberikan sikap yang baik terhadap pegawai
yang lainnya. yang lainya sehingga menciptakan kondisi kerja
yang harmonis.
Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai
Data variabel kinerja pegawai diperoleh Uji Normalitas Sebaran Data
dari penyebaran angket dengan 19 item Hasil pengolahan SPSS 15.0 didapat nilai
pertanyaan yang diberikan kepada pegawai kolmogorof smirnov > 0.05 yaitu 0,246 untuk
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika variabel X1 ; 0,513 untuk variabel X2 ; 0,914
7
untuk variabel Y. Dengan demikian dapat yang ditunjukkan oleh nilai Standardized
dikatakan data berdistribusi normal. Setelah coefficient/Beta adalah sebesar 0,323.
melakukan uji normalitas pada data X1, X2 dan Besarnya pengaruh variabel kualitas
Y selanjutnya yang dapat dilakukan adalah uji kepemimpinan terhadap motivasi kerja
homogenitas. diperlihatkan oleh nilai R Square sebesar 0,104
atau 10,4%. Ini berarti bahwa kepemimpinan
Uji Homogenitas berpengaruh, berkontribusi dan mampu
Berdasarkan hasil uji homogenitas untuk menjelaskan motivasi kerja sebesar 10,4%
variabel kepemimpinan (X1) diperoleh sebesar sementara sisanya sebesar 89,6% dipengaruhi
0,520 dengan signifikan > 0,05 maka dinyatakan oleh variabel lainnya.
data kepemimpinan adalah homogen. Dan untuk
variabel motivasi kerja (X2) diperoleh sebesar Pengaruh Kepemimpinan (X1) dan Motivasi
0,257 dengan nilai signifikan > 0,05 maka Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
dinyatakan data motivasi kerja adalah homogen. Dari analisis pengaruh variabel penyebab
Begitu juga dengan variabel kinerja pegawai (Y) kepemimpinan (X1) terhadap variabel akibat
diperoleh nilai signifikansi > 0,434 maka kinerja pegawai (Y) menunjukkan koefisien jalur
dinyatakan data kinerja pegawai adalah PYX1 = 0,274. Nilai thitung 2,604 dengan tingkat
homogen. Setelah melakukan uji homogenitas level sig. 0,011. Berdasarkan analisis data
maka selanjutnya yang dilakukan yaitu uji F. tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
Uji F di Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Hasil uji F pengolahan data menunjukkan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
bahwa nilai Fhitung = 15.292 > Ftabel = 3.128 dan Pengaruh variabel penyebab motivasi
pada signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti kerja (X2) terhadap variabel akibat kinerja
terdapat pengaruh yang signifikan antara pegawai (Y) menunjukkan koefisien jalur PYX2 =
variabel kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2) 0,398. Nilai thitung 3,776 dengan tingkat level sig.
terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas 0,000 data tersebut menunjukkan bahwa
Perhubungan Komunikasi dan Informatika motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
Provinsi Sumatera Barat. kinerja pegawai di Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat.
UJI HIPOTESIS
ANALISIS JALUR Berdasarkan analisis koefisien jalur
Pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap sebesar 0,323 pada variabel kepemimpinan
Motivasi Kerja (X2) terhadap motivasi kerja diperoleh thitung = 2,877
Dari hasil uji pengujian dapat dilihat pada sig. 0,005 < 0,05. Hasil analisis yang telah
untuk taraf signifikan 0,05 diperoleh probabilitas dilakukan tersebut menunjukkan bahwa variabel
sig. < 0,05 yaitu 0,005 sehingga pengujian ini kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja yang berarti Ho ditolak dan Ha
pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
adalah signifikan. Dari hasil pengujian diatas kepemimpinan memiliki pengaruh yang
juga terlihat besarnya koefisien pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di
kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai
8
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa kepemimpinan dalam suatu
Provinsi Sumatera Barat. organisasi yang komplek melaksanakan fungsi
Hipotesis kedua dalam penelitian ini konstruktif atau perubahan adaptif melalui tiga
adalah kepemimpinan dan motivasi kerja subproses. Kepemimpinan yang efektif akan
terhadap kinerja pegawai diperoleh analisis meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam
koefisen jalur sebesar 0,274 pada variabel melaksanakan tugasnya. Demikian sebaliknya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai kepemimpinan yang kurang efektif akan
diperoleh thitung = 2,604 pada sig. 0,011 < 0,05 mengakibatkan berkurangnya motivasi kerja
dan analisis koefisien jalur sebesar 0,398 pada pegawai dalam bekerja.
variabel moitvasi kerja terhadap kinerja pegawai Hal ini dapat disimpulkan bahwa
diperoleh thitung = 3,776 pada sig. 0,000 < 0,05. kepemimpinan di Dinas Perhubungan
Dimana hasil pengolahan data diperoleh dengan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
sig. 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan Barat berpengaruh terhadap motivasi kerja.
hipotesis kedua diterima yaitu kepemimpinan Semakin baik kepemimpinan maka motivasi
dan motivasi kerja berpengaruh signifikan kerja akan baik.
terhadap kinerja pegawai di Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
Barat. Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika
PEMBAHASAN Provinsi Sumatera Barat
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa
Kerja di Dinas Perhubungan Komunikasi dan kepemimpinan dan motivasi kerja secara
Informatika Provinsi Sumatera Barat bersama-sama berpenagruh signifikan terhadap
Hasil deskriptif memperlihatkan rata-rata kinerja pegawai di Dinas Perhubungan
skor motivasi kerja di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, dimana nilai Fhitung 15,292 dan Ftabel 3,128
Barat diperoleh hasil sebesar 4,38 dengan TCR pada sig. 0,000 < 0,05 yang berarti Ha diterima.
sebesar 87,69%, angka ini berada pada kriteria Berdasarkan hasil pengolahan data analisis jalur
sangat baik sementara itu rata-rata skor diperoleh bahwa kepemimpinan dan motivasi
kepemimpinan di Dinas Perhubungan kerja secara bersama-sama berpengaruh
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera signifikan terhadap kinerja pegawai.
Barat diperoleh hasil sebesar 3,96 dengan TCR Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
sebesar 79,17%, angka ini berada pada kriteria pegawai lebih besar pengaruh langsungnya
baik. dibandingkan dengan pengaruh tidak
Dari hasil diatas bahwa pengaruh langsungnya melalui variabel intervening
kepemimpinan terhadap motivasi kerja adalah (perantara) motivasi kerja. Hasil analisis ini
positif. Ini dapat diartikan jika terjadi kenaikan mengungkapkan bahwa pengaruh faktor lain
koefisien skor kepemimpinan akan terhadap motivasi yang tidak diteliti relatif besar.
mengakibatkan motivasi kerja semakin Hal ini sesuai dengan pendapat Danim (2004)
meningkat. Sebaliknya, jika terjadi penurunan banyak faktor yang mempengaruhi motivasi
skor kepemimpinan juga akan mengakibatkan kerja seseorang diantaranya iklim kerja,
motivasi kerja pegawai menurun. Hal ini sesuai kepemimpinan, intensif dan persaingan positif.
dengan pendapat Kotler dalam Tika (2006) yang
9
Begitu juga dengan pengaruh faktor lain Pegawai. Hal ini berarti dengan
terhadap kinerja pegawai relatif besar dari kepemimpinan yang efektif dan motivasi
pengaruh langsung dan tidak langsung variabel kerja yang baik maka akan meningkatkan
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Perhubungan
kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa Komunikasi dan Informatika Provinsi
untuk mengukur kinerja pegawai secara Sumatera Barat.
konperehensif tidak bisa hanya dilakukan dengan
diukur kepemimpinan dan motivasi kerja tetapi SARAN
harus dilihat dan diinpentaris faktor-faktor apa Dalam penulisan ini, penulis
saja yang berpengaruh diluar faktor yang telah menyarankan kepada :
diteliti ini. Hal ini sejalan dengan pendapat a. Pimpinan, Dinas Perhubungan
Arikunto dalam Tiranti (2008) menyatakan Komunikasi dan Informatika Provinsi
bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja adalah Sumatera Barat agar lebih mengarahkan,
faktor internal dan eksternal. Faktor internal membimbing, memotivasi dan juga
antara lain : sikap, disiplin, minat, intelegensi, memberikan teladan yang baik kepada
motivasi dan kepribadian sedangkan faktor para pegawai agar kinerja pegawai akan
eksternal adalah sarana dan prasarana, intensif lebih meningkat lagi.
atau gaji, suasana kerja dan lingkungan kerja b. Pegawai, diharapkan agar lebih
baik secara fisik maupun non fisik. meningkatkan motivasi kerja yang
Berdasarkan paparan hasil penelitian sifatnya berasal dari luar diri seperti
dapat dikemukakan bahwa kinerja pegawai sikap, disiplin, intelegensi, motivasi dan
dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan dan kepribadian untuk mendapatkan hasil
motivasi kerja. Kepemimpinan yang harmonis kerja yang optimal.
yang terjadi antara pimpinan dan pegawai di c. Peneliti selanjutnya, diharapkan meneliti
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika faktor-faktor lain yang mempengaruhi
Provinsi Sumatera Barat akan meningkatkan kinerja pegawai, karena masih banyak
motivasi kerja dalam melaksanakan tugasnya faktor lain yang mempunyai pengaruh
yang pada akhirnya dengan kondisi tersebut yang lebih besar.
kinerja pegawai akan semakin tinggi dan
meningkat. DAFTAR PUSTAKA
Abidin. 2003. Pengaruh Kreativitas dan
SIMPULAN Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat Pegawai Kampar. Skripsi. UNP
diambil kesimpulan sebagai berikut: Danim, Sudarman. 2004. Motivasi,
a. Kepemimpinan berpengaruh signifikan Kepemimpinan, dan Efektifitas
terhadap motivasi kerja di Dinas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Perhubungan Komunikasi dan Fanti, Nike Yuri. 2005. Dasar Dasar
Informatika Provinsi Sumatera Barat. Manajemen. Bandung: Rosda Karya.
Artinya semakin baik kepemimpinan Hasibuan, Melayu. 2006. Manajemen Personalia
maka motivasi kerja pegawai akan dan Sumber Daya Manusia. CV. Haji
semakin baik juga. Masingging.
b. Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
10
. 2007. Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia. CV. Haji
Masingging.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung :
Remaja Rosda.
Prawirosentono, Sutadi. 2000. Kebijaka Kinerja
Karyawan. Yogyakarta: Andi Offsed.
Rahman, Noliza. 2008. Pengaruh Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi terhadap
Motivasi Kerja Pegawai pada Dinas
Pendidikan Kota Padang. Skripsi. UNP.
Rivai, Veithzal.2005. Peformance Approisal.
Jakarta :Graha Indonesia.
. 2006. Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpian Dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Grafindo
Persada
Triranti, Rini. 2008. Pengaruh Insenif dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Federal
Internasional Finance Cabang Padang.
Skripsi. Padang: FE UNP.
Usman, Husaini. 2006. Manajemen. Jakarta:
Bumi Aksara.
Winardi. 2002. Motivasi dan Permotivasian
dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai