Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
Hemangioma adalah tumor vaskular jinak yang lazim pada bayi dan anakanak. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang
dewasa. Prevalensi hemangioma 1-3 % pada neonatus dan 10 % pada bayi
sampai dengan usia 1 tahun. Lokasi tersering dijumpainya hemangioma ada pada
daerah kepala dan leher yaitu sebesar 60 %. Pada daerah rongga mulut sering
ditemukan di bibir, lidah dan mukosa bukal. Sekitar 80 % kasus berupa lesi
tunggal, dan 1/4-nya merupakan lesi yang multipel.2,4
Hemangioma lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki
dengan rasio 3:1, dan lebih sering mengenai ras kulit putih.2,4
Ada 4 tipe hemangioma, diantaranya hemangioma kapiler, hemangioma
kavernosa, hemangioma campuran, dan hemangioma segmental.2,4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hemangioma

Page 1

Definisi
Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah yang berproliferasi
dari sel-sel endotelium pembuluh darah diikuti involusi terus menerus
meyebabkan kelainan yang merupakan hasil dari anomali perkembangan pleksus
vaskular. Hemangioma kevernosa merupakan tumor jinak vaskuler yang terutama
terdiri dari pembuluh darah vena yang melebar pada dermis dalam dan jaringan
subkutan.2,4
Etiologi
Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum jelas, ada banyak
hipotesis yang menyatakan tentang etiologi hemangioma. Namun proses
angiogenesis memegang peranan penting. Sitokin, seperti basic fibroblast growth
factor (bFGF) dan vascular endothelial growth factor (VEGF) telah terbukti
berhubungan dengan proses angiogenesis. Peningkatan kadar faktor angiogenesis
tersebut dan atau berkurangnya kadar angiogenesis inhibitor seperti gamma
interferon (-IF), tumor necrosis factor-beta (TNF-) dan transforming growth
factor-beta (TGF-) diduga menjadi penyebab terjadinya hemangioma.4

Epidemiologi
Hemangioma sering terjadi pada bayi yaitu 1,1% sampai 2,6% dan anakanak yaitu 10% sampai 12%. Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita dibanding

Hemangioma

Page 2

pria dengan rasio 3:1. Lesi hemangioma tidak ada pada saat kelahiran. Mereka
bermanifestasi pada bulan pertama kehidupan, menunjukkan fase proliferasi yang
cepat dan perlahan-lahan berinvolusi menuju bentuk lesi yang sempurna.1,4
Patomekanisme
Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari
hemangioma, diantaranya menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu
proliferasi dari sel-sel endotelium yang belum teratur dan dengan perjalanan
waktu menjadi teratur dengan membentuk pembuluh darah yang berbentuk lobus
dengan lumen yang berisi sel-sel darah. Sifat pertumbuhan endotelium tersebut
jinak dan memiliki membran basalis tipis. Proliferasi tersebut akan melambat dan
akhirnya berhenti.4
Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa dalam trimester terakhir dari
kehamilan, di dalam fetus terbentuk endotelium immature bersama dengan
pericyte yang juga immature yang memiliki kemampuan melakukan proliferasi
terbatas dimulai pada usia 8 bulan sampai dengan 18 bulan pertama masa
kehidupan setelah dilahirkan maka pada usia demikian terbentuk hemangioma.2,4
Selama aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast
dan tissue inhibitors of metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan
jaringan). Proliferasi endotelium kembali normal setelah fase proliferasi berhenti
atau involusi. Sebagian besar hemangioma akan mengalami involusi spontan pada
usia 5-7 tahun atau sampai usia 10-12 tahun.2,4

Gambaran Klinis
Hemangioma

Page 3

Sebagian besar lesi tidak timbul saat lahir, namun cenderung timbul
beberapa saat kemudian. Lesi dapat berupa plak, nodul, atau tumor, dengan tepi
berbatas tidak jelas dengan ukuran yang bervariasi. Pada palpasi akan mengempis
bila ditekan dan akan kembali mengembung bila di lepas. Warna dan konfigurasi
lesi tergantung pada letak kedalamannya. Lesi yang superfisial berwarna merah
dengan merah tua dengan permukaan ireguler. Sedangkan lesi yang lebih dalam
berwarna kebiruan dengan permukaan lebih halus.4,5,6

Penatalaksanaan
Ada berbagai jenis terapi hemangioma dengan keuntungan dan kerugian
masing-masing. Secara umum perawatan hemangioma dapat dibagi menjadi terapi
secara konservatif (observasi) di mana secara alamiah lesi hemangioma akan
mengalami perubahan dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar
maksimum dan setelah itu terjadi regresi spontan sekitar usia 12 bulan. Lesi terus
mengadakan regresi sampai usia lima tahun. Selain perawatan secara konservatif,
lesi hemangioma juga dapat dilakukan secara aktif yaitu tindakan bedah, radiasi,
penggunaan kortikosteroid, dan, elektrokoagulasi.1,2,3,4

Indikasi untuk dilakukan tindakan bedah adalah :


1.

Terdapat tanda tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa
minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.

2.

Hemangioma yang besar dengan trombositopenia.

3.

Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6 - 7 tahun.

Hemangioma

Page 4

BAB III
LAPORAN KASUS
I. Identitas
Nama

Hemangioma

: Ny. F

Page 5

Umur

: 39 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tanggal Masuk

: 05.11.2015

Jaminan

: Umum

Ruangan

: Garuda Atas Kelas I

Rumah Sakit

: Anutapura

II.Anamnesis
Keluhan Utama

: Benjolan pada punggung kaki

Anamnesis Terpimpin : Benjolan di dapatkan sejak 18 tahun yang lalu,


benjolan awalnya hanya sebesar biji jagung, namun
sering ditekan-tekan oleh pasien yang lama
kelamaan membesar seperti kelereng, benjolan
tidak terasa nyeri, dan menurut pasien saat berjalan
benjolan tampak bulat, dan saat berbaring benjolan
menjadi kempes. Sebelumnya pada daerah tersebut
tidak pernah terbentur, pasien tidak demam, tidak
batuk, buang air besar dan buang air kecil biasa.
Riwayat penyakit

: Tidak ada

Sebelumnya

Hemangioma

Page 6

Riwayat penyakit

: Tidak ada

Keluarga
Riwayat pengobatan

: Tidak ada

III.Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum : Sakit sedang
Status Gizi

: gizi cukup menurut perhitungan IMT ( 20.8 )


Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 50 kg

Kesadaran

: Compos Mentis

Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 86 x/Menit

Pernafasan

: 18 x/Menit

Suhu Aksilla

: 37 C

Kepala
Konjungtiva Anemis -/Sklera Ikterik -/-

Hemangioma

Page 7

Edema Palpebra -/Leher


Limfadenopati -/Thorax
Inspeksi

: Simetris

Palpasi

: Vocal fremitus +/+, Ictus Cordis teraba

Perkusi

: Sonor pada perkusi paru


Pekak Pada perkusi Jantung

Auskultasi

: Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, Bj I/II murni Reguler

Abdomen
Inspeksi

: Datar

Auskultasi

: Peristaltik + kesan Normal

Perkusi

: Timpani

Palpasi

: Nyeri Tekan -, Hepatomengaly -, Spleenomegaly

Genitalia
Tidak dilakukan Pemeriksaan
Ekstremitas

Hemangioma

Page 8

Superior

: Tidak ada deformitas, tidak ada edema

Inferior

Dextra : Tidak ada deformitas, tidak ada edema


Sinistra :Tampak benjolan pada regio dorsum pedis, tampak bulat,
warna sama dengan kulit sekitar, pada perabaan teraba
lunak, mobile, suhu sama dengan daerah sekitar, tidak
nyeri.
ROM

: Dalam Batas Normal

NVD

: < 2 Detik

Status Lokalis
Regio

: Dorsum pedis sinistra

Inspeksi

: Terdapat 1 Massa pada regio dorsum pedis sinistra, massa


berbatas

Palpasi

tegas dan tidak nampak perubahan warna.

: Massa teraba Lunak dan dapat digerakkan, permukaan


massa teraba licin dan berbatas tegas dengan ukuran lebar
3 cm, panjang 3 cm.

IV. Resume
Wanita 39 tahun masuk dengan keluhan benjolan pada punggung kaki
yang didapatkan sejak 18 tahun lalu, awalnya hanya sebesar biji jagung, lama

Hemangioma

Page 9

kelamaan semakin membesar, pasien juga mengeluhkan saat berjalan benjolan


tampak bulat dan tegang, namun saat berbaring benjolan kembali kempes.Pada
pemeriksaan Fisis di dapatkan massa pada regio dorsum pedis sinistra, massa
berbatas tegas dan tidak nampak perubahan warna, massa teraba Lunak dan dapat
digerakkan, permukaan massa teraba licin dan berbatas tegas dengan ukuran lebar
3 cm, panjang 3 cm.
V. Diagnosis Kerja
Hemangioma dorsum pedis
VI. Diagnosis Banding
Malformasi vaskuler
VII. Rencana Penatalaksanaan

Laboratorium :
Leukosit : 4.40ribu/uL
Eritrosit : 4.28juta/uL
Hb
: 13.0 g/dl
Hct
: 36.2 %
Plt
: 296ribu/Ul
CT
: 8.30menit
BT
: 2menit

Kimia Darah
-

GDS : 98 mg/dl
SGOT :23 u/L
SGPT : 27 u/L
Ureum : 21 mg/dl
Creatinin : 0.72 mg/dl

Penatalaksanaan

Hemangioma

: Operasi biopsi eksisi tumor

Page 10

Cefotaxim amp/12 jam


Ketorolac amp/8 jam
Ranitidine amp/12 jam
VIII. Prognosis
Bonam

BAB IV
PEMBAHASAN
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini
di diagnosis dengan hemangioma kavernosum atau disebut juga hemangioma
profunda, hal ini dikarenakan dari anamnesis di dapatkan pasien masuk dengan
keluhan benjolan pada punggung kakisejak 18 tahun yang lalu, benjolan awalnya
hanya sebesar biji jagung yang lama kelamaan membesar. Saat pasien berjalan
benjolan tampak bulat dan tegang, sedangkan saat berbaring didapatkan benjolan
kempes. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tampak sebuah nodul soliter dengan

Hemangioma

Page 11

ukuran 3cm x 3 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal, berbatas tegas, nyeri
tekan (-),dan warna kulit sama dengan warna kulit sekitar, hal ini sesuai dengan
teori hemangioma yaitu keluhan.
Dari pemeriksaan laboratorium hasil yang didapatkan menunjukan angka
yang normal. Sesuai dengan teori bahwa hemangioma kavernosum tidak
berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan darah lengkap.
Pada pasien ini di diagnosis dengan hemangioma kavernosum dan
dilakukan penatalakasanaan operatif dengan tindakan biopsi eksisi tumor, hal ini
sesuai dengan teori pentalaksanaan hemangioma yaitu biopsi eksisi, karena
tindakan ini adalah tindakan yang sering dilakukan pada pasien dengan
hemangioma.

DAFTAR PUSTAKA

1. Samsuhidajat R, Wim de Jong. Bukuajarilmubedah. Ed 3th. EGC; Jakarta:


2010.
2. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Hipocrates; Jakarta: 2000
3. Hamzah M. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: Balai
Penerbit
4. Ritcher TG, Friedman AB. Hemangiomas and Vascular Malformations:
Current Theory andManagement. Hindawi Publishing Corporation
International Journal of Pediatrics. 2012

Hemangioma

Page 12

5. Friden TM. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology.


Ed7th. New York: 2008.

Hemangioma

Page 13

Anda mungkin juga menyukai