Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HERNIA


DIRUANG MAWAR RSD dr. SOEBANDI

DISUSUN OLEH
AGUNG PURNAMA PUTRA
14.401.14.002

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PRODI DIII KEPERAWATAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

A. Definisi
Hernia merupakan prostrusi atau penonjolan rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. pada hernia abdomen, isi perut menonjol atau
bagian lemah dari lapisan muskulo aponeurotik dinding perut. (Amin Huda Nurarif,
2013)
Hernia merupakan penonjolan sebagian atau seluruh viskus dari posisi normalnya
melalui suatu celah dimana viskus tersebut berada (Marijata, 2006) dalam jurnal
(Dewi, 2012)
B. Etiologi
Menurut (Amin Huda Nurarif, 2013) Hernia dapat di sebabkan oleh beberapa hal, di
antara adalah sebagai berikut :
1. Congenital
Patogenesa pada jenis hernia inguinalis lateralis ( indirek) : kanalis inguinalis
adalah kanal yang normal pada vetus. Pada bulan ke - 8 kehamilan, terjadi
desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik
peritonium ke daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritonium ke
daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang di sebut dengan
prosesus vaginalis peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus
telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui
kanalis tersebut. Namun dalam beberapa hal kanalis ini tidak menutup. Karena
testis kiri turun terlebih dahulu,maka kanalis inguinalis kanan lebih sering
terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka.
Dalam keadaan normal, kanalis ini akan menutup dalam usia 2 bulan. Bila
prosesus terbua terus ( karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul hernia
inguinalis lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup
namun karna merupakan locus minoris resistensie, maka pada keadaan yang
menyebabkan tekanan intra-abdominal meningkat, kanal tersebut dapat terbuka
kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita
2. Tekanan intra abdomen meningkat
Terjadi akibat Perubahan isi abdomen, misalnya : adanya asites, tumor jinak
atau ganas, kehamilan,
3. Pekerjaan mengangkat benda- benda berat
Pekerjaan dengan mengangkat benda yang berat dapat meningkatkan tekanan
intra abdomen meningkat

4. Batuk kronik
Batuk kronik juga menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen. Sehingga
membuat kantung hernia memasuki celah ingunial, dan terjadilah hernia.
C. Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti
tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk
yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan
yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu
kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup
kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses
perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. (Amin
Huda Nurarif, 2013)
D. Manifestasi klinis
Menurut (Amin Huda Nurarif, 2013)
1) Berupa benjolan keluar masuk /keras dan yang tersering tampak benjolan di
lipat paha.
2) Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit di sertai perasaan
mual.
3) Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi
4) Bila terjadi hernia inguinalis stragulata perasaan sakit akan bertambah hebat
serta kulit di atasnya menjadi merah dan panas
5) Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di daerah perut disertai
sesak nafas.
6) Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar.
E. Klasifikasi
Menurut (Amin Huda Nurarif, 2013) klasifikasi hernia antara lain :
1) Hernia hiatal adalah kondisi dimana kerongkongan ( pipa tenggorokan ) turun,
melewati diafragma melalui celah yang di sebut hiatus sehingga sebagian perut
menonjol ke dada ( toraks)
2) Hernia epigastrik terjadi di antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk di garis
tengah perut.hernia epigastrik biasanya terdiri dari jaringan lemak dan jarang
berisi usus. Terbentuk di bagian dinding perut yang relatif lemah, hernia ini

sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat di dorong kembali ke dalam
perut ketika pertama kali di temukan.
3) Hernia umbilikal berkembang di dalam dan sekitar umbilikus (pusar) yang di
sebabkan bukaan pada dinding perut, yang biasanya menutup sebelum
kelahiran , tidak menutup sepenuhnya. Orang jawa sering menyebutnya wudel
bodong. Jika kecil ( kurang dari 1 centimeter) hernia jenis ini biasanya
menutup secara bertahap sebelum usia 2 tahun.
4) Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai
tonjolan di selangkangan atau skrotum. Orang awam biasa menyebutnya turun
bero atau hernia. Hernia inguinalis terjadi ketika dinding abdomen
berkrmbang sehingga usus menerobos ke bawah melalui celah. Jika anda
merasa ada benjolan di bawah perut yang lembut, kecil, dan mungkin sedikit
nyeri dan bengkak , anda mungkin terkena hernia ini. Hernia tipe ini lebih
sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan.
5) Hernia femoralis muncul sebagai tonjolan di pangkal paha. Tipe ini lebih
sering terjadi pada wanita di bandingkan pada pria.
6) Hernia insisional dapat terjadi melalui pasca operasi perut. Hernia ini muncul
sebagai tonjolan di sekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak
menutup sepenuhnya.
7) Hernia nukleus pulposi (HNP) adalah hernia yang melibatkan cakram tulang
belakang . di antara setiap tulang belakang ada diskus intervertebralis yang
menyerap goncangan cakram dan meningkatkan elastisitas dan mobilitas
tulang belakang karna aktivitas dan usia, terjadi hernia diskus intervertebralis
yang menyebabkan saraf terjepit ( sciatica). HNP umu nya terjadi di punggung
bawah pada 3 lumbal vertebra lumbal bawah.
8) Hernia obturator
Foramen obturatoria ditutup oleh membrane obturatoria dan sulcus obtorius
dapat terbentuk canalis obturius (locus minoris resistant)Pintu hernia mulai
dari foramen obturatorium masuk canalis obturatoria dan keluar dari rongga
pelvis menuju dorsal dari m.gracillis setinggi percabangan femoralis yang
memberi cabang perinealis femoralis. Kelainan ini sulit dikenali karena
keluhan sangat umum, yaitu nyeri di bagian medial kanan atas sehingga orang
tidak mengira merupakan gejala hernia.

9) Hernia otak adalah


hernia otak adalah ketika jaringan otak, cairan tulang punggung ke otak dan
pembuluh darah ditekan dipindahkan atau jauh dari posisi biasa mereka di
kepala. Hernia otak adalah kondisi medis yang sangat berbahaya di mana
jaringan otak menjadi berpindah dalam beberapa cara karena peningkatan
tekanan intrakranial (tekanan di dalam tengkorak). Kenaikan tekanan
menyebabkan otak diperluas, tetapi karena memiliki tempat untuk masuk ke
dalam tengkorak, maka otak menjadi rusak parah.
F. Pemeriksaan penunjang
Menurut (Amin Huda Nurarif, 2013)
1) Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/ obstruksi
usus.
2) Cek

lab,

darah

lengkap

dan

serum

elektrolit

dapat

menunjukkan

hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit ), peningkatan sel darah putih dan


ketidakseimbangan elektrolit.
3) CT scan dan MRI
Berguna untuk menentukan hernia yang jarang terjadi (misalnya : hernia
obturator, hernia otak)

G. Penatalaksanaan
1) Konservatif ( townsend CM ) pengobatan konservatif terbatas pada tindakan
melakukan reposisi dn pemakaian penyangga atau pengunjung untuk
mempertahankan isi hernia yang telah di reposisi bukan merupakan tindakan
definitife sehingga dapat kambuh kembali terdiri atas :
a) Reposisi
Reposisi adalah suatu usaha untuk mengembalikan isi hernia ke dalam
cavum peritoniiatau abdomen. Reposisi dilakukan secara bimanual.
Reposisi dilakukan pada pasien dengan hernia reponibilisdengan cara
memakai 2 tangan. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis
strangulata kecuali pada anak-anak.
b) Suntikan

Dilakukan penyuntikan secara sklerotik berupa alkohol atau kinin di


daerah sekitar hernia yang menyebabkan pintu hernia mengalami
sclerosis atau penyempitan sehingga isi hernia keluar dari cavum
peritonii.
c) Sabuk hernia
Diberikan pada pasien yang hernia masih kecil dan menolak
dilakukan operasi.
2) Operatif
Operasi merupakan tindakan paling baik dan dapat di lakukan pada :
Operasi hernia dilakukan dalam 3 tahap
a) Herniotomy
Membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi
hernia ke cavum abdominalis
b) Hernioraphy
Mulai dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada
conjoint

tendon

penebalan

antara

tepi

bebas

m.obliquus

intraabdominalis dan m.transversus abdominalis yang berinsersio di


tuberculum pubicum )
c) Hernioplasty
Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum inguinale agar LMR
hilang atau tertutup dan dinding perut jadi lebih kuat karena tertutup
otot. Hernioplasty pada hernia inguinalis lateralis ada bermacammacam

menurut

kebutuhannya

(Ferguson

Basinii,

Halstedt,

hernioplasty pada hernia inguinalis media. (Amin Huda Nurarif, 2013)

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA


A. Pengkajian
1) Identitas
Hernia terdapat 6 kali lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Pada pria, 97 %
dari hernia terjadi di daerah inguinalis, 2 % sebagai hernia femoralis dan 1%
sebagai hernia umbilicalis. Pada wanita variasinya berbeda, yaitu 50 % terjadi pada
daerah inguinalis, 34 % pada canalis femoralis dan 16 % pada umbilicus
2) Keluhan utama
Berupa benjolan keluar/masuk dan yang tersering tampak benjolan pada lipatan
paha (Amin Huda Nurarif, 2013)
3) Riwayat penyakit sekarang
Pasien biasanya merasa nyeri dan mual ketika benjolannya terjepit (Amin Huda
Nurarif, 2013)
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien biasanya mempunyai riwayat penyakit hernia, terjadi lagi karena dalam
pasca pengobatan pasien sudah melakukan aktifitas (Dewi, 2012)
5) Riwayat penyakit keluarga
Pada hernia kongenital adalah hernia yang menurun dari keluarga (Amin Huda
Nurarif, 2013)
6) Pemeriksaan fisik
1. Sistem perkemihan
Biasanya ada ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pada
skortum.tidak bisa mengeluarkan urin secara lancar , adanya disuria.
2. Sistem pernafasan
Tidak ada penyakit lain yang menyertai pemeriksaan. Inspeksi didapatkan
klien tidak batuk, tidak sesak napas, tidak ada penggunaan otot bantu
napas, dan frekuensi pernapasan dalam batas normal. Palpasi taktil
premitus seimbang kanan dan kiri. Perkusi didapatkan resonan pada
seluruh lapangan paru. Auskultasi tidak terdengan bunyi napas tambahan
3. Sistem muskuluskletal
Ada kesulitan dalam pergerakkan karena adanya benjolan diselangkangan

4. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada penyakit lain yang menyertai. Pemeriksaan nadi dengan
frekuensi dan irama yang normal. TD dalam batas normal dan tidak
terdengan bunyi jantung tambahan
5. Sistem integumen
Biasanya terdapat lesi akibat post operasi dibagian bawah abdomen.
6. Sistem pencernaan
Pada sistem pencernaan biasanya didapatkan hasil pemeriksaan Inspeksi
abdomen keras, Auskultasi Bising usus (+) pada benjolan, Palpasi terdapat
benjolan, Perkusi didapatkan hasil hypertimpani
7. Sistem persyarafan
Tidak ada penyakit lain yang menyertai. Pemeriksaan kesadaran umum
baik.
7) Pemeriksaan penunjang
1. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/
obstruksi usus.
2. Cek lab, darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit ), peningkatan sel darah putih
dan ketidakseimbangan elektrolit.
B. Diagnosa
PRE OPERASI
1) Nyeri akut
Definisi :
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial,atau digambarkan dengan istiah
seperti international association for the study of pain
Batasan karakteristik :
Subjektif : mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat
Objektif :
-

Posisi untuk menghindarkan nyeri

Perubahan tonus otot

Respon autonomik ( misalkan : tekanan darah,pernafasasn, atau nadi)

Perilaku distraksi

Perubahan selera makan

2) Ansietas
Definisi :
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons
autonom; perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya
Batasan karakteristik :
Perilaku :
-

Mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan dalam peristiwa


hidup

Gelisah

Insomnia

Afektif :
-

Kesedihan yang mendalam

Distres

Khawatir

Fisiologis
-

Wajah tegang

Peningkatan keringat

Gemetar atau tremor ditangan

POST OPERASI
1) Nyeri berhubungan dengan luka insisi
Definisi :
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial,atau digambarkan dengan istiah
seperti international association for the study of pain
Batasan karakteristik :
Subjektif : mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat
Objektif :
-

Posisi untuk menghindarkan nyeri

Perubahan tonus otot

Respon autonomik ( misalkan : tekanan darah,pernafasasn, atau nadi)

Perilaku distraksi

Perubahan selera makan

C. Intervensi
a) PRE OPERASI
1) Nyeri akut
Tujuan (NOC) :
-

Pain level

Pain control

Comfort level

Kriteria hasil :
-

Mampu mengontrol nyeri

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen


nyeri

Mampu menyebutkan skala nyeri

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

NIC :
-

Lakukan pengkajian nyeri secara komperensif

Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman


nyeri pasien

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Ajari tehnik distraksi relaksasi

Kolaborasi tentang pembeian obat analgetik

2) Ansietas
Tujuan ( NOC )
-

Ansietas berkurang

Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas

Kriteria hasil
-

Klien mengatakan sudah siap untuk dioperasi

Klien tidak gelisah

Wajah rileks

Intervensi
-

Catat petunjuk perilaku missal gelisah, menolak

Berikan lingkungan tenang dan istirahat

Motivasi orang terdekat untuk menunjukan perilaku perhatian

Bantu pasien belajar mekanisme koping baru

b) POST OPERASI
1) Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi
Tujuan (NOC) :
-

Pain level

Pain control

Comfort level

Kriteria hasil :
-

Mampu mengontrol nyeri

Melaporkan

bahwa

nyeri

berkurang

dengan

menggunakan

manajemen nyeri
-

Mampu menyebutkan skala nyeri

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

NIC :
-

Lakukan pengkajian nyeri secara komperensif

Gunakan

tehnik

komunikasi

terapeutik

pengalaman nyeri pasien


-

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Ajari tehnik distraksi relaksasi

Kolaborasi tentang pembeian obat analgetik

untuk

mengetahui

DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda Nurarif, H. K. (2013a). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC (JILID 1).
Amin Huda Nurarif, H. K. (2013b). Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan diagnosa
medis & NANDA NIC-NOC (Jilid 2). yogyakarta.
Dewi, N. C. (2012). ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn . N DENGAN HERNIA REPAIR
PADA HERNIA INGUINAL LATERAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Profesi Ners ( Ns ) Disusun Oleh: Naskah
Publikasi.

Anda mungkin juga menyukai