Disusun Oleh :
Kelompok 1
1.
2.
3.
4.
5.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
makalah
ini
yang
berjudul
ASUHAN
KEPERAWATAN ANAK DENGAN KASUS BAYI BARU LAHIR serta dapat penulis
selesaikan dengan baik sebagai persyaratan tugas mata kuliah Keperawatan Anak.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik demi perbaikan sangat penulis harapkan dan
semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca serta perkembangan
ilmu keperawatan pada umumnya.
Banyuwangi, 28 Oktober 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
yang berat. Sedangkan, asuhan pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
diberikan pada bayi baru lahir tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran,
sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha nafas spontan dengan
sedikit bantuan. Adapun permasalahan yang terjadi pada bayi baru lahir adalah
asfiksia neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, BBLR, hipotermi, dll.
(Muslihatun, 2010 : 6).
Periode segera setelah bayi baru lahir merupakan awal yang tidak
menyenangkan bagi bayi tersebut. Hal ini disebabkan oleh lingkungan kehidupan
sebelumnya (intrauterin) dengan lingkungan kehidupan sekarang (ekstrauterin) yang
sangat berbeda. Di dalam uterus janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan
karena ia tumbuh dan hidup bergantung penuh pada ibunya. Sedangkan, pada waktu
kelahiran, setiap bayi baru lahir akan mengalami adaptasi atau proses penyesuaian
fungsi fungsi vital dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus.
Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostasis atau kemampuan
mempertahankan fungsi fungsi vital, bersifat dinamis, dipengaruhi oleh tahap
pertumbuhan dan perkembangan intrauterin. Adaptasi segera setelah lahir meliputi
adaptasi fungsi-fungsi vital (sirkulasi, respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan
metabolisme). Oleh karena itu, bayi baru lahir memerlukan pemantauan ketat dan
perawatan yang dapat membantunya untuk melewati masa transisi dengan berhasil.
(Muslihatun, 2010 : 10).
B. Rumusan Masalah.
1. Apakah konsep nonatus?
2. Bagaimana adaptasi neonatus?
3. Masalah apa yang sering muncul pada neonatus?
C. Tujuan.
1. Mengetahui konsep neonatus.
2. Mengetahui adaptasi neonatus.
3. Mengetahui masalah yang sering muncul pada neonatus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep neonatus.
1. Pengertian Masa Neonatal
Bayi baru lahir umur 0 - 4 minggu sesudah lahir. Terjadi penyesuaian
sirkulasi dengan keadaan lingkungan, mulai bernafas dan fungsi alat tubuh
lainya. Berat badan dapat turun sampai 10 % pada minggu pertama kahidupan
yang dicapai lagi pada hari ke empat belas (Manuaba, 2010).
2. Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Normal
Menurut Salman (2006) tanda bayi baru lahir normal adalah:
a. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180/menit yang
kemudian turun sampai 140/menit 120/menit pada waktu bayi
berumur 30 menit.
b. Pernapasan cepat pada menit-menit pertama (kira-kira 80/menit)
disertai dengan pernapasan cuping hidung, retraksi suprastenal dan
intercostals, serta rintihan hanya berlangsung 10 sampai 15 menit.
c.
dipergunakan
sebagai
parameter
yang
adekuat
terhadap
penggantian volume. Otoregulasi aliran darah otak pada bayi baru lahir
tetap terpelihara normal pada tekanan sistemik antara 60-130 mmHg.
Frekuensi nadi bayi rata-rata 120x/menit dengan tekanan darah sekitar
80/60mmHg (Salman, 2006)
4. Perubahan Sistem Gastrointestinal.
Sebelum lahir, janin cukup bulan mempraktikkan perilaku
mengisap dan menelan. Pada saat lahir, reflek muntah dan batuk yang
matur telah lenyap. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk
menelan dan mencerna sumber makanan dari luar cukup terbatas.
Sebagaian besar keterbatasan tersebut membutuhkan berbagai enzim
dan hormon pencernaan yang dapat di saluran cerna ( mulai dari mulut
sampai dengan usus ).
Kamampuan absorpsi karbohidrat pada bayi baru lahir kurang
efisien, sedangkan absorpsi monosakarida ( glukosa ) telah efisien.
Regurgitasi pada bayi baru lahir disebabkan oleh sfingter jantung,
sambungan esophagus bawah, dan lambung yang tidak sempurna.
Kapasitas lambung pada bayi baru lahir cukup bulan sangat terbatas,
kurang dari 30cc. hal ini di sebabkan karena usus bayi baru lahir relatif
tidak matur dan sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis
dan kurang efisien di bandingkan orang dewasa sehingga gelombang
peristaltiknya sukar untuk di prediksi. Lipatan dan vili dinding usus
belum berkembang sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi
baru lahir tidak berganti dengan cepat sehingga meningkatkan absorpsi
yang paling efektif. Awal pemberian makan oral menstimulasi lapisan
usus agar matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat dan
produksi enzim mikrovilus. Epitel sel yang tidak matur mempengaruhi
usus untuk melindungi dirinya dari zat-zat yang sangat berbahaya.
Pada awal kehidupan, bayi baru lahir menghadapi proses
penutupan usus ( permukaan epitel usus menjadi tidak permeable
terhadap antigen ). Sebelum penutupan usus bayi akan rentan terhadap
infeksi virus / bakteri dan juga terhadap stimulasi allergen melalui
penyerapan molekul-molekul besar oleh usus. Kolon bayi baru lahir
kurang efisien dalam menyimpan cairan daripada kolon orang dewasa
sehingga bayi cenderung mengalami kompilasi kehilangan cairan,
misalnya gangguan diare (Salman, 2006)
5. Perubahan imunitas
Pada kehamilan 8 minggu telah ditemukan limfosit, dengan
tuanya kehamilan maka limfosit juga banyak di temukan dalam ferifer
dan terdapat pula limfe. Sel sel limfoid membentuk
immunoglobulin
gamma
yang
merupakan
molekul
gabungan
immunoglobulin
yang
menyebabkan
neonatus
secara
cepat
dapat
menimbulkan
asidosis
dan
cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus tidak matur sehingga dapat
menyebabkan kehilangan natrium dalam jumlah yang besar dan
ketidak seimbangan elektrolit lain. Bayi baru lahir tidak mampu
mengonsentrasikan urine yang baik yang tercermin dalam berat urine
( 1,004 ) dan osmolitas urine yang rendah. Semua keterbatasan ginjal
ini lebih buruk pada bayi kurang bulan.
Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam
pertama kehidupan, serinmgkali hanya 30 hingga 60 ml, seharusnya
tidak terdapat protein atau darah dalam urine bayi baru lahir. Debris sel
yang banyak dapat mengidentifikasi adanya cedera atau iritasi di dalam
sistem ginjal (Salman, 2006).
7.
konjungtiva mata.
di
dalam
jaringan
ekstravaskuler
sehingga
kulit,
Penyebab
ikterus
neonatorum
fisiologis
prioritas
utama
dan
bidan
berkewajiban
untuk
megap-megap
dan
lambat,
denyut
jantung
menurun.
c. Timbul sklerema : kulit mengeras berwarna kemerahan
terutama dibagian punggung, tungkai dan lengan.
d. Muka bayi berwarna merah terang
e. Hipotermia menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme
tubuh yang akan berakhir dengan kegagalan fungsi jantung,
perdarahan terutama pada paru-paru, ikterus dan kematian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir, mengalami sejumlah adaptasi
psikologik. Bayi memerlukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar uterus.
Hal tersebut berlangsung baik atau tidak. Namun demikian, kenyataan didunia ini
amat banyak bayi lahir tidak sehat, mengalami kelainan dan berbagai hal yang tidak
diinginkan
B. Saran
Berikanlah asuhan yang tepat pada bayi baru lahir, karena adaptasi pada bayi
memerlukan bantuan lingkungan sekitarnya yang dapat dibantu oleh perawat yang
telah memahami asuhan apa yang harus diberikan kepada bayi baru lahir
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Salman. 2006. Asuhan Antenatal. Jakarta: EGC