Anda di halaman 1dari 22

Memelihara Alat Jahit Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana KELAS X

Oleh : Anieq Bariroh 065544243 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK JURUS
AN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA 2010

PERAWATAN ALAT MENJAHIT JAHIT DAN PENGGUNAANNYA A. Mesin Jahit dan Kegunaannya M
esin jahit adalah suatu alat yang digunakan untuk menjahit dengan segala perleng
kapannya. Mesin jahit merupakan alat pokok yang paling penting dalam keterampila
n menjahit. Mesin jahit banyak diperdagangkan dengan berbagai tipe dan merek ser
ta kegunaanya. Adapun macam-macam alat jahit adalah: 1. Alat menjahit pokok Alat
menjahit pokok merupakan peralatan menjahit utama yang pertama kali harus diper
siapkan karena digunakan secara langsung pada proses menjahit. Peralatan menjahi
t tersebut meliputi mesin jahit dan peralatan pendukung lainnya. Semua peralatan
jahit-menjahit tersebut sering disebut pula sebagai piranti menjahit. Berdasark
an penggunaaanya, peralatan menjahit dibagi dalam 2, yaitu: alat menjahit pokok
dan alat menjahit pendukung. Contoh peralatan menjahit pokok diantaranya adalah:
a. Mesin Jahit Manual Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan ka
ki untuk menggerakan mesinnya. Mesin jahit ini terdiri dari mesin jahit engkol t
angan dan mesin jahit manual yang menggunakan gerakan kaki. Mesin jahit dengan e
ngkol tangan sudah jarang dipergunakan. Mesin jahit manual dengan gerakan kaki m
asih banyak dipergunakan. Mesin ini bila menggunakan dinamo atau motor listrik m
aka penggeraknya adalah tenaga listrik. Gambar: Mesin jahit manual dengan engkol
tangan

2 6 5 43 1 Gambar: Mesin jahit manual dengan injakan kaki Keterangan: 1. Permuka


an dasar mesin 2. Badan mesin 3. Penutup dasar mesin 4. Roda atas 5. Roda bawah
6. Injakan Gambar: Komponen masin jahit manual

b. Mesin Jahit Semi Otomatis Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit serba
guna yang memiliki berbagai macam fasilitas, dan mesin ini digerakkan dengan men
ggunakan motor listrik. Mesin ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandin
gkan mesin jahit manual. Dengan demikian, mesin ini selain digunakan untuk menja
hit lurus, juga dapat menjahit berbagai macam setikan hiasan. Selain itu mesin j
ahit ini dilengkapi pula dengan berbagai macam sepatu jahit dengan berbagai fung
si (sepatu lubang kancing, pasang kancing dll.). Mesin jahit ini dikatakan semi
otomatis karena untuk pembuatan berbagai macam setikan hiasannya masih memerluka
n peralatan (cam) lain yang sesuai dengan motif yang diinginkan. Bila menggunaka
n berbagai macam bentuk hiasan, maka cam nya pun harus diganti sesuai dengam mot
ifnya. Gambar: Mesin semi otomatis c. Mesin Jahit Otomatis Mesin jahit otomatis
ini biasanya berbentuk portable atau tanpa menggunakan meja. Kegunaan mesin jahi
t ini hampir sama dengan mesin jahit semi otomatis. Perbedaannya adalah dalam me
sin jahit ini memiliki komponen yang lebih praktis. Hal itu terutama terletak da
lam menggunakan fasilitas bermacam-macam hiasan. Pada mesin jahit tersebut cukup
menekan tombol saja sesuai dengan motif yang diinginkan.

Gambar: Mesin Jahit Otomatis d. Mesin Jahit Industri Mesin jahit industri adalah
mesin jahit yang digunakan di industri pakaian jadi, yang digunakan untuk produ
ksi dalam jumlah yang besar. Mesin ini disebut pula sebagai mesin jahit high spe
ed atau mesin jahit dengan kecepatan tinggi. Biasanya hanya digunakan untuk menj
ahit lurus. Gambar: Mesin jahit high speed e. Mesin Jahit Penyelesaian Mesin jah
it penyelesaian dapat disebut sebagai mesin jahit khusus. Mesin jahit jenis ini
hanya digunakan untuk satu macam penyelesaian jahitan saja. Misalnya, mesin obra
s yang digunakan khusus untuk penyelesaian tiras (pinggiran) busana. Keterangan:
1. Roda putar 2. Tempat benang 3. Pengatur tegangan 4 benang
1 5 4. Tempat pemasangan 3 jarum 5. Sepatu penekan 6. Gigi mesin Gambar: Mesin o
bras 2 6

mengambil ukuran badan tersebut diperlukan pula veterban yang berfungsi untuk me
nandai tempat mengambil ukuran. Gambar: (a) Pita ukuran dan (b) veterban mengamb
il ukuran badan tersebut diperlukan pula veterban yang berfungsi untuk menandai
tempat mengambil ukuran. Gambar: (a) Pita ukuran dan (b) veterban 2. Alat Menjah
it Pendukung Alat menjahit pendukung adalah semua peralatan menjahit yang secara
tidak langsung membantu dalam proses jahit menjahit. Dengan bantuan alat-alat p
enunjang ini, maka dapat memperlancar dan mempermudah pekerjaan menjahit. Contoh
alat-alat penunjang diantaranya adalah sebagai berikut: a. Alat pengukur Alat m
engukur adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil ukuran badan dalam pembu
atan busana. Alat pengukur tersebut sering disebut sebagai pita ukuran atau metl
in/meteran. Untuk b. Alat pembuat pola Alat membuat pola adalah alat yang diguna
kan untuk membuat pola pakaian. Membuat pola pakaian biasanya dilakukan pada ker
tas, baik yang berukuran kecil maupun besar. Pola yang berukuran kecil (skala ke
cil) biasanya di buat pada kertas yang kecil pula (buku pola yang berukuran kuar
to/ buku kostum), sedangkan pola yang yang berukuran besar (skala satu) dibuat p
ada kertas yang lebar. Dengan demikian, peralatan untuk membuat pola diantaranya
adalah penggaris baik penggaris meter biasa maupun penggaris pola pakaian (dres
s marker ruler), pensil hitam, pensil merah biru, kertas payung, kertas doorslag
dll. Penggaris pola pakaian (dress marker ruler) adalah macammacam penggaris ya
ng digunakan untuk mempermudah dalam membuat bentuk pola pada busana.

Gambar: Alat-alat membuat pola (a) pensil merah-biru, (b) skala


Gambar: Dress marker ruler c. Alat Pemotong Alat pemotong adalah peralatan menja
hit yang digunakan untuk memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian. Contoh a
lat pemotong kain di antaranya adalah gunting kain, gunting kertas, gunting zig
zag, gunting benang, cutter, dan gunting listrik. Gunakan gunting-gunting terseb
ut sesuai dengan fungsinya agar gunting tetap dalam kondisi yang baik. Gunting k
ain hanya untuk memotong kain, dan gunting kertas hanya dipakai untuk mengguntin
g kertas. Gunting zigzag, biasanya digunakan untuk penyelesaian tiras kain. Gunt
ing benang digunakan untuk memotong benang pada saat proses menjahit. Gunting li
strik digunakan untuk memotong kain dalam ukuran yang besar dan biasanya banyak
digunakan oleh industri-industri busana yang besar pula. Usahakan gunting selalu
dibersihkan dan tidak boleh jatuh.

(c) (e) Gambar: Alat memotong (a) gunting kertas, (b) gunting kain, (c) gunting
bordir (d) gunting zig-zag, (e) gunting benang d. Alat Pemberi Tanda Alat pember
i tanda adalah semua peralatan menjahit yang digunakan untuk memindahkan garis-g
aris pola pada kain. Alat-alat untuk memberi tanda tersebut di antaranya adalah
rader, karbon jahit, kapur jahit, pensil kapur, dan skirt marker. Rader adalah a
lat untuk memindahkan garis pola pada kain/bahan, agar garis pola dapat pindah p
ada kain. Untk itu, dibutuhkan karbon jahit (tracing paper). Rader ada 2 macam,
yaitu rader bergerigi dan tidak bergerigi. Rader bergerigi digunakan uantuk kain
-kain yang agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kain-kain
yang tipis. Rader biasanya terbuat dari logam dengan pegangan kayu serta ada ya
ng terbuat dari plastik dengan roda dari besi. Karbon jahit (tracing paper) dipe
rgunakan saat merader kain/bahan. Warna karbon jahit bermacam-macam, selanjutnya
pilihlah warna yang berbeda dengan warna kain agar kelihatan warna karbonnya pa
da kain. Karbon jahit terbuat dari kapur dan lilin, yang terbuat dari kapur lebi
h mudah hilang dibandingkan yang terbuat dari lilin. Hindari pemakaian karbon me
sin tik, karena bekasnya sukar dihilangkan. Kapur jahit ada yang berbentuk lempe
ngan maupun pensil. Dalam penggunaannya perlu kehati-hatian karena kadang-kadang
bekas kapur ini sulit dihilangkan, untuk itu perlu dicoba terlebih dahulu. Kapu
r jahit ini biasa digunakan untuk memberi tanda pada bahan-bahan yang

kapur itu pada tepi roknya. Gambar: Alat pemberi tanda: (a) kapur jahit, (b) kar
bon jahit, (c) kapur itu pada tepi roknya. Gambar: Alat pemberi tanda: (a) kapur
jahit, (b) karbon jahit, (c) tebal. Warna kapur jahit pun bermacam-macam, untuk
penggunaaanya pilih kapur jahit yang berbeda dengan warna kainnya. Skirt marker
adalah alat pemberi tanda untuk panjang rok. Bentuk alat ini berupa tongkat ber
standar (berkaki) sehingga dapat berdiri tegak di lantai. Tongkat ini diberi uku
ran sentimeter mulai dari bawah. Selain itu dilengkapi pula dengan alat penyempr
ot kapur yang dinaik turunkan sesuai dengan panjang rok yang dikehendaki. Sambil
mengelilingi alat pengukur tersebut, si pemakai dapat menyemprotkan pensil kapu
r, (d) rader, (e) skirt marker e. Alat-Alat Pelengkap Menjahit Selain alat menja
hit pokok dan alat menjahit pendukung, di dalam menjahit atau membuat pakaian di
perlukan alat pelengkap menjahit. Fungsi alat pelengkap ini adalah agar pekerjaa
n jahit menjahit tidak terhambat atau lancar. Alat-alat pelengkap menjahit di an
taranya adalah jarum tangan, jarum pentul, bidal, pendedel, needle threader, dan
bantalan jarum. Jarum tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan menjah
it yang menggunakan tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur. Jenis j
arum tangan yang baik adalah yang berkepala kuning emas pada lubangnya. Ukuran j
arum tangan ini bermacam-macam dari yang halus sampai yang kasar. Jarum kasar un
tuk bahan yang kasar, dan jarum yang halus untuk bahan yang halus serta tenunann
ya rapat. Jarum tangan yang baik adalah licin, tidak berkarat, bentuknya panjang
/ramping, dan tidak mudah patah. Jarum pentul biasanya digunakan untuk menyemat
kain. Bagian kepalanya biasanya berbentuk bulat besar atau kecil yang terbuat da
ri

plastik atau logam, dan bagian ujungnya terbuat dari logam dengan mata jarum yan
g runcing dan tajam. Jarum pentul yang berkualias baik adalah yang bagian kepala
nya berbentuk bulat besar serta logam jarumnya panjang. Hal itu menandakan alat
tersebut lebih tajam, tidak mudah berkarat dan memudahkan pada saat menyematnya.
Bidal adalah tudung jari yang digunakan untuk melindungi jari dari tusukan pang
kal jarum pada waktu menjahit dengan tangan. Tudung jari terbuat dari logam, ben
tuknya seperti tudung yang bagian atasnya berlekuk-lekuk untuk menahan pangkal j
arum. Pilihlah bidal yang sesuai dengan besar jari tengah agar cocok dalam pemak
aiannya. Pendedel atau disebut juga alat pembuka jahitan digunakan untuk membuka
jahitan yang salah. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memotong lubang kanc
ing yang dibuat dengan mesin. Bantalan jarum digunakan untuk meletakkan jarum pe
ntul dan jarum tangan agar tidak tercecer. Bantalan jarum ini dapat dibuat sendi
ri atau beli yang sudah jadi. Biasanya isi bantalan jarum tersebut berupa kapuk/
kapas atau sisa-sisa dari kain perca sehingga mudah untuk ditusuk jarum. Bentukn
ya berupa bantalan dalam ukuran yang kecil. Kadang-kadang bantalan jarum tersebu
t dibuat dalam bentuk gelang. Gambar: Alat-alat pelengkap menjahit (a) jarum mes
in, (b) jarum pentul, (c) jarum jahit, (d) pendedel, (e) bidal, (f) needle threa
der

f. Attachment Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu pada saa
t menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini biasanya berbentuk sep
atu mesin. Contoh attachment diantaranya adalah sepatu retsluiting, sepatu klim
gulung, sepatu memasang kancing, sepatu lubang kancing, sepatu melipit, sepatu m
engelim, setikan hias (zig-zag), sepatu untuk merompok, sepatu untuk mengerut, d
ll. Sepatu retsluiting ada 2 macam, yaitu sepatu retsluiting biasa yang mempunya
i satu kaki dan terbuat dari logam. Sepatu retsluting Jepang terbuat dari plasti
k, di tengahnya terdapat lubang untuk tempat masuk dan keluarnya jarum, dan di b
awahnya terdapat 2 jalur tempat gigi retsluting. Sepatu klim terbuat dari logam,
di bagian tengahnya terdapat alat spiral untuk menggulung kain. Sepatu lubang k
ancing terbuat dari logam, bentuknya bermacammacam, mulai dari ukuran yang kecil
sampai yang besar. Untuk mesin jahit semi otomatis dan otomatis, biasanya telah
dilengkapi sepatu lubang kancing tersebut. Gambar: Attachment (a) alat kelim gu
lung, (b) alat pemasang kancing, (c) rit jepang, (d) & (e) rit biasa Cara penggu
naan attachment pada dasarnya sama saja, baik pada mesin jahit lurus ataupun pad
a mesin jahit semi otomatis. Sebelum memasang attachment, sepatu mesin jahit lur
us dilepas terlebih dahulu.

g. Alat Mengepres Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk memberikan ben
tuk yang tetap pada bagian-bagian busana dengan cara diseterika. Dengan demikian
, alat yang dibutuhkan untuk pengepresan ini adalah macam-macam seterika, ironin
g press, bantalan setrika, dan papan seterika. Ironing press berbentuk persegi p
anjang seperti papan seterika. Pada bagian bawah terdapat papan pres yang dilapi
si dengan kain putih yang tidak mudah terbakar. Bagian atas terdapat lempengan l
ogam untuk pengepres. Seterika yang digunakan adalah seterika biasa maupun setri
ka uap. Bila menggunakan seterika uap hasilnya lebih licin dan rapi. Papan seter
ika biasanya berbentuk papan datar yang dilapisi kain yang tidak mudah terbakar.
Pada bagian sisi kanan terdapat tempat untuk meletakkan seterika, dan di bagian
bawah terdapat kaki sebagai penyangga papan seterika. Bantalan seterika adalah
bantalan yang digunakan untuk membantu proses menyeterika atau mengepres. Bentuk
nya bermacammacam bergantung dari fungsinya, misalnya bantalan untuk lengan, bah
u, dan lain-lain. Papan seterika digunakan pada saat akan press, (d) setrika uap
, (e) bantalan setrika menggosok kain dengan menggunakan seterikaan. Gambar: Ala
t mengepres (a) papan setrika, (b) setrika, (c) mesin

h. Alat Mengepas Alat mengepas adalah alat yang digunakan untuk mengepas busana
sebelum busana itu jadi. Hal ini dmaksudkan agar sesuai dengan ukuran dan bentuk
badan pemakainya. Alat mengepas tersebut di antaranya adalah boneka pas dan cer
min. Boneka pas dibuat dalam berbagai ukuran (S,M,L), baik untuk anak, wanita, m
aupun pria yang panjangnya sebatas panggul. Umumnya boneka pas dibuat dari fiber
glass yang dilapisi kain sehingga mudah bila disemat dengan jarum. Cermin pas di
gunakan untuk membantu melihat apakah busana yang sudah dibuat tersebut sudah se
suai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan pemakainya. Pada umumnya cermin pa
s berbentuk persegi panjang agar nampak seluruh badan. Biasanya terdapat kaki un
tuk memudahkan memindahkannya. Gambar: Cermin pas dan Pas Pop (dressform) Alat b
antu bantu jahit yang telah digunakan, setelah dibersihkan disimpan pada tempatn
ya semula. B. Pemeliharaan Mesin Jahit Pemelirahaan piranti menjahit terdiri dar
i membersihkan dan memberi minyak pada mesin-mesin. Pada industri busana pemelih
araan dapat dilakukan secara sederhana yakni pemeliharaan sehari -hari yang dila
kukan oleh pekerja pada bagian masing-masing, dan pemeliharaan yang yang dilakuk
an secara berkala untuk mengecek keadaan spare part mesin-mesin dengan tujuan un
tuk

menghindari kerusakan berat yang terjadi dari setiap alat dan menjaga kelancaran
proses produksi jika di perusahaan, biasanya dilakukan oleh teknisi perusahaan
karena untuk pemeliharaan mesin-mesin tertentu ada yang tidak dapat dilakukan ol
eh sembarangan orang. Meminyaki dan membersihkan mesin jahit secara umum sama, n
amun adapula yang berbeda. Untuk menghindari kesalahan dalam melaksanakan pemeli
haraan mesin-mesin jahit, anda harus mempelajari buku petunjuk penggunan setiap
jenis mesin (manual books), dan ikuti sesuai prosedur yang ditetapkan karena ada
jenis mesin tertentu yang memiliki spesifikasi berbeda dan menuntut perawatan d
an pemeliharaan yang berbeda pula. Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa s
etiap perusahaan memiliki teknisi untuk mengawasi dan mengatasi peralatan yang a
da pada perusahaan atau industri, karena untuk perawatan khusus tidak dapat dila
kukan oleh setiap karyawan. Namun demikian setiap karyawan dapat membantu pekerj
aan teknisi dalam hal merawat dan memelihara mesin-mesin jahit secara sederhana.
Dalam keadaan tidak terpakai mesin jahit harus selalu ditutup, supaya debu tida
k masuk ke bagian dalam mesin jahit. Untuk membersihkan mesin jahit kita memerlu
kan: 1. lap flanel 2. lap katun atau blacu 3. sikat kecil atau kuas minyak mesin
atau bila tidak ada dapat diganti dengan campuran minyak kelapa dan minyak tana
h dengan perbandingan 1:1 Cara Pemeliharaan Mesin Jahit: 1. Bersihkan bagian lua
r mesin dari debu-debu dan sisa-sisa benang dan kain dengan lap halus 2. Bersihk
an bagian dalam mesin dengan cara melepas seperti halnya skoci, atau dengan cara
membalikannya. Membersihkan debu-debu dan kotoran yang menempel dengan kuas seh
ingga debu-debu yang menempel bersih. Bersihkan/lap mesin dengan kain halus bagi
an bodynya setiap akan dan

setelah selesai dipergunakan. Untuk menjaga kebersihan mesin sebaiknya jika tida
k dipergunakan mesin ditutup. Gambar: Membersihkan Skoci Mesin 3. Kencangkan bau
d/sekrup yang longgar dengan obeng, setiap kali mesin akan dipergunakan, dengan
cara sebelumnya mencoba terlebih dahulu untuk mendeteksi jalannya mesin dan hasi
l setikannya. 4. Meminyaki mesin dengan cara menetesi minyak mesin (oli mesin kh
usus) pada lubang-lubang kecil, sekrup-sekrup, dan pada bagian sambungan mesin y
ang ada pada bagian dalam atau bawah, agar jalannya mesin lancar. Meminyaki mesi
n sebaiknya dilakukan setiap sesudah mesin jahit digunakan. a. Meminyaki mesin j
ahit manual. Pemberian minyak pelumas mesin dapat dilakukan pada bagian luar/bod
y mesin jahit dengan cara menetesi minyak pelumas pada lubang-lubang, dan pada b
agian dalam, dengan cara membalik atau melepas sekrup.

Gambar: Meminyaki Mesin Jahit Manual b. Meminyaki mesin jahit high speed hampir
sama dengan cara meminyaki pada mesin manual. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar. Gambar: Meminyaki Mesin Jahit High Speed 5. Setelah mesin diminyak
i, biarkan beberapa saat, kemudian lap sisa-sisa minyak yang ada pada bagian mes
in dengan kain halus 6. Tutup mesin yang telah dibersihkan jika tidak dipergunak
an.

C. Gangguan dan Perbaikan Mesin Jahit Mengatasi ganguan pada mesin jahit, berbag
ai macam jenis gangguan yang dijumpai pada pemakaian mesin jahit harus di cari p
enyababnya dan diusahakan perbaikan-parbaikan agar hasilnya memuaskan. Berikut b
eberapa pentunjuk untuk mengatasi gangguan mesin jahit. 1. Mesin tidak lancar da
n berisik. Penyebab dari gangguan ini terjadi karena: Kurang minyak pelumas pada
mesin jahit, selain itu pelumas yang digunakan tidak bermutu baik. Adanya benan
g-benang yang lepas menyangkut pada mesin dan juga penumpukan debu dan sisa sera
t kain pada gigi mesin. Perbaikan pada gangguan tersebut di mulai dari membersih
kan mesin dari serat-serat kain dan benang yang tertinggal dengan kuas atau sika
t. Memberikan minyak pelumas pada throat plate (penutup gigi) dengan pelumas yan
g berkualitas baik. 2. Benang jahitan atas sering putus. Penyebab gangguan antar
a lain: Benang jahit menyangkut karena menjahit dengan arah yang salah. Memasang
jarum tidak tepat pada tempatnya yang menyebabkan jarum cepat tumpul atau bengk
ok sehingga ketegangan benang menjadi terlalu besar. Benang terlalu kasar atau t
erlalu halus yang tidak sesuai dengan jenis kain yang digunakan. Perbaikan pada
gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
menganti jarum dengan jenis yang baik, menyesuaikan nomor benang dengan nomor ja
rum yang akan digunakan, setel kembali rumah sekoci dan kendurkan tegangan denga
n memperhatikan keseimbangan dengan benang jahit bawah, tarik kain kearah belaka
ng mesin jahit. 3. Benang jahit bawah sering putus Penyebab gangguan antara lain
:

Benang jahit tidak rapi digulung pada spul/kumparan, Tegangan benang pada sekoci
terlalu besar, Benang tidak sempurna lewat rumah sekoci, Banyak debu terdapat p
ada mekanisme mesin. Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan car
a: bersihkan bagian mekanisme mesin, garis tengah sekoci harus rata secara kesel
uruhan sehingga benang lewat pada arah yang seharusnya, kurangi ketegangan dan b
enang dan sesuaikan dengan tegangan benang atas. 4. Benang sering putus. Ganggua
n terjadi karena: Jarum tidak pada tempatnya sehingga sering mengenai hook dan m
enyebabkan jarum tumpul. Jenis jarum tidak sesuai dengan kain yang digunakan. Se
telah selesai menjahit kain ditarik kearah yang salah. Perbaikan dapat dilakukan
dengan cara: Ganti jarum, sesuikan antara benang jahit, jarum dan kain, Pasangl
ah jarum pada tempat yang tepat, Kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimb
angan antara benang atas dan benang bawah jahitan. Penyabab gangguan yang lain:
jarum tidak tepat pada tempatnya, jarum tumpul, ukuran benang tidak sesuai denga
n jarum yang digunakan, benang atas tidak melewati jalan yang benar. Perbaikan p
ada gangguan tersebut dilakukan dengan cara: Ganti jarum dengan yang tajam dan p
asang pada tempat yang tepat, Sesuaikan bengan dengan nomor jarum, Pasang benang
melewati jalur yang seharusnya. 5. Jerat benang mengerut Penyebab gangguan anta
ra lain:

Tegangan benang terlalu kuat, Benang tidak melewati jalan yang benar, Jarum terl
alu besar untuk jenis kain yang digunakan, Benang bagian bawah tidak digulung de
ngan rapi. Perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: ken
durkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan benang jahitan bawah se
suaikan jarum sehingga benang atas melewati jalan yang benar, sesuaikan nomor ja
rum dengan bahan yang digunakan. 6. Jerat benang kendur. Penyebab gangguan antar
a lain: Tegangan benang atas terlalu kendur atau terlalu kencang Pegas pengatur
tegangan pada rumah sekoci terlalu besar Ukuran jarum tidak sesuai dengan jenis
kain. Perbaikan dapat dilakukan dengan: kendurkan tegangan dengan memperhatikan
keseimbangan dengan benang jahitan bawah, sesuaikan tegangan benang atas dengan
benang bawah, sesuaikan antara benang jahit, jarum dan kain yang akan digunakan.
7. Jalannya kain tidak lancar. Penyebab gangguan antara lain: Banyaknya serat b
erkumpul di sekitar gigi penyuap dan tinggi rendahnya gigi penyuap tidak sasuai.
Perbaikan dapat dilakukan dengan cara: Bersihkan bagian gigi penyuap kemudian b
eri pelumas kemudian tutup kembali dengan cepat, Atur mekanisme dan knop gigi pe
nyuap.

Sumber: Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan. Jakart
a: Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajeme
n Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Riyanto, Arifa
h A dkk. 1990. PKK Tata Busana A. Bandung: Ganeca Exact Siswati, dkk. 2004. Modu
l Memelihara Alat Jahit. Mkks Smk Kelompok Pariwisata Jawa Timur. Sintawati, Esi
n. 2003. Pemeliharaan Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana. Malang: Proyek Peng
embangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal P
endidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendididkan Nasional Tim Konsultan Fakul
tas Teknik Universitas Negeri Malang. 2004. Piranti Menjahit. Malang: Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai