DAN ARTEROSKLEROSIS
- Hipertensi
- Diabetes melitus
- Faktor usia lanjut
- Obesitas
- Gaya hidup kurang sehat
- Kadar kolesterol tinggi
- Kurang olah raga
Makanan berlemak
Lemak
Lipoprotein
Melalui lap. Dalam arteri
Merokok
Nikotin
Agregasi trombosit
Ateroma
Dinding arteri tdk licin
lagi
Pembentukan bekuan
darah
Ektremitas bawah
Suplai O2 ke
Ekstremitas bawah
Jantung
Suplai O2 ke jantung
Hipoksia
Hipoksia
metaoblisme anaerob
P K Ganggren
Otak
Suplai O2
ke otak
Hipoksia
P K Stroke
Asam laktat
Nyeri
Intoleransi
aktivitas
Gangguan pola
tidur
Intoleransi
aktivitas
5. Gejala klinis
- Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak,
aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala.
- Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa
gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya.
- Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat,
maka bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah
dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan.
- Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang
terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan
oksigen.
- Gejala-gejala timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya
penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan.
- Gejala timbul secara mendadak apabila penyumbatan terjadi secara tibatiba.
- Aterosklerosis gejalanya tersembunyi, Namun dapat ditandai dengan
adanya ada iskemia pada jantung, tungkai, dan kelemahan dinding arteri
terutama pada aorta.
- Penyempitan lumen pembuluh secara bertahap terutama pada tungkai
bawah yang akan menyebabkan gangren.
6.
Penatalaksanaan
- Angioplasti balon :
Dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang
melalui endapan lemak.
- Enarterektomi :
Merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan. Pembedahan
bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena
yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna
menghindari arteri yang tersumbat.
FIG
Angiogram(radiografi
7. Pemeriksaan fisik
1).
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
antara lain :
a.
Inspeksi
sianosis,
terjadi sianosis di beberapa tempat terutama di ektremitas
bagian bawah akibat dari suplai oksigen yang terhambat
melalui pembuluh darah
bentuk kuku
berbentuk tabuh akibat hipoksia,
b.
Palpasi
Capillary refill
Capillary refill menurun
c.
Auskultasi
Tekanan darah
Denyut jantung
11. Pencegahan
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah
faktor-faktor resikonya.
Menurunkan kadar kolesterol darah
Konsumsi makanan sehat dan buah - buahan
Menurunkan tekanan darah
Berhenti merokok
Menurunkan berat badan
Berolah raga secara teratur.
12. Komplikasi
- Komplikasi lain aterosklerosis adalah pendarahan di pusat plak yang
lunak.
- Komplikasi lain yang dapat mengakibatkan penyumbatan arteri akut
adalah rupture bercak (sejenis thrombus) disertai pembengkakan
kandungan lipid yang lunak ke dalam lumen dan penyumbatan pada
bagian bawah pembuluh yang lebih sempit.
- Thrombus dapat terlepas dari plak aterosklerotik. Hal ini dapat
menimbulkan obstruksi aliran darah hilir yang dapat menimbulkan
stroke jika menyumbat pembuluh darah otak dan infark miocard jika
menyumbat pembuluh darah jantung.
- Terjadi iskemia
- Pembentukan suatu aneurisma, pelemahan arteri. Aneurisma dapat pecah
dan mnimbulkan stroke jika terletak di pembuluh serebrum.
- Dapat timbul vasopasme di pembuluh darah yang tersumbat.
13. Prognosis
Bisa baik dan buruk.
Pengkajian
Data yang perlu dikumpulkan dari klien meliputi :
2).
Identitas klien
Merupakan biodata klien yang meliputi : nama, umur, jenis
kelamin, agama, suku bangsa / ras, pendidikan, bahasa yang
dipakai, pekerjaan, penghasilan dan alamat. Jenis kelamin
dalam hal ini klien adalah laki - laki berusia lebih dari 50
tahun.
3).
tidak
adekuat,seiring
dengan
memburuknya
5).
6).
Riwayat psikososial
Kaji adanya emosi kecemasan, pandangan klien terhadap dirinya
akibat penyakitnya.
7).
Pola eliminasi
Pada pasien dengan Ca Paru biasanya pola eliminasi urine
meningkat akibat perubahan hormonal.
d).
lemah
dan
kuantitas
istirahat
pasien
dengan
Penglihatan,
Penghidu tidak
Pendengaran,
mengalami
Pengecap, dan
h).
baik
dalam
keluarga,
tempat
kerja
dan
arteriosclerosis
akan
masyarakat.
i).
pada
pasien
dengan
8).
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
antara lain :
d. Inspeksi
Kaji pola,frekuensi, kedalaman,jenis nafas,
Tanda tanda kelelahan,
postur tubuh,
sianosis,
bentuk kuku (tabuh),
perubahan warna kulit (kulit merona merah)
e. Palpasi
Nyeri pada dada
Denyut nadi,frekuensi,irama dan kekuatan
Capillary refill
f. Auskultasi
menggunakan
peralatan
yang
mengemisikan
2. Diagnosa Keperawatan
Sesuai dengan pohon masalah :
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan suplai oksigen yang tidak
adekuat ke paru - paru
3. Rencana Tindakan
Intervensi
Tindakan mandiri:
Rasionalisasi
- Anjurkan klien untuk memberitahu perawat - Nyeri berkurang, curah jantung dapat
dengan cepat apabila terjadi nyeri dada
dan mengeluarkan
tromboksinin A2
- Letakkan klien pada istirahat total selama
nyeri
- menurunkan kebutuhan
meminimalkan risiko
jaringan
O2 untuk
cedera
atau nekrosis
analgetik Novalgin 3 x mg
Intervensi
Tindakan mandiri:
- Periksa tanda vital sebelum dan segera - Hipotensi ortostatik dapat terjadi
setelah aktifitas, khususnya bila pasien dengan aktifitas karena efek obat
menggunakan vasodilator
(vasodilasi),
perpindahan
cairan
untuk
meningkatkan
menyebabkan
peningkatan
O2,
juga
peningkatan
Tindakan Kolaborasi :
-
Implementasikan
program
menghindari
kerja
jantung
atau
konsumsi O2 berlebihan.
Intervensi
Tindakan Mandiri
- berikan kesempatan untuk beristirahat / - karena aktifitas fisik dan mental yang
tidur sejenak, anjurkan latihan saat siang lama mengakibatkan kelelahan yang
hari, turunkan aktifitas mental/fisik pada dapat
sore hari
aktifitas
meningkatkan
yang
kebingungan,
terprogram
tanpa
stimulasi
berlebihan
yang
peningkatan
kebingungan,
kestabilan
lingkungan.
- berikan makanan kecil sore hari, susu - meningkatkan relaksasi dan perasaan
hangat, mandi dan masase punggung.
mengantuk.
- turunkan jumlah minum pada sore hari. - menurunkan kebutuhan akan bangun
Lakukan berkemih sebelum tidur.
- putarkan musik yang lembut atau suara - menurunkan stimulasi sensori dengan
yang jernih
menghambat
suara-suara
lingkungan
sekitar
lain
yang
dari
akan
atau
depresi,
anti-kolinergik
mencetuskan
memperburuk
dapat
bingung
kognitif
dan
dan
efek
yang maksimal.
4.
Evaluasi