Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA UMUR, LAMA KERJA DAN GETARAN DENGAN

KELUHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA SOPIR BUS TRAYEK


MANADO LANGOWAN DI TERMINAL KAROMBASAN
RELATIONSHIP BETWEEN AGE, LENGTH OF WORK AND VIBRATIONS
WITH MUSCULOSKELETAL SYSTEM COMPLAINTS ON BUS DRIVER
ROUTE MANADO
Youani Nusa , W. B. S. Joseph , B. S. Lampus
Bidang Minat Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam
Ratulangi
E-mail: chan_nini@yahoo.co.id
Ringkasan
Musculoskeletal disorders (MSDs) adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang
dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai sangat sakit.
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan antara umur, lama kerja dan getaran dengan
keluhan sistem muskuloskeletal pada sopir bus trayek Manado-Langowan di terminal
Karombasan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
Oktober 2013 di Terminal Karombasan Manado, dengan subyek penelitian yaitu sopir
trayek Manado-Langowan yang bekerja di Terminal Karombasan dengan jumlah 40
sopir. Penelitian ini menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan alat vibrasi meter.
Hasil penelitian menunjukkkan terdapat hubungan antara umur dan keluhan
sistem muskuloskeletal (p=0,003), tidak terdapat hubungan antara lama kerja dengan
keluhan sistem muskuloskeletal (p=0,763), terdapat hubungan antara getaran dengan
keluhan sistem muskuloskeletal pada sopir bus trayek Manado Langowan di Terminal
Karombasan (p=0,000).
Kata

kunci:

Keluhan

Sistem

Muskuloskeletal,

umur,

Lama

Kerja,

Getaran

Abstract
Musculoskeletal disorders (MSDs) are the complaints on the parts of skeletal muscle
which felt by a person start from very light to very sick complaint. When the muscle
receives repeated static loads for long periods of time, it will lead complaints of damage
on joints, ligaments and tendons. This study aims to analyze the relationship between age,
length of work and vibration with musculoskeletal complaints system on bus drivers
Manado - Langowan route Karombasan terminal.
This research is a type of observational analytic study using cross-sectional
approach. This research conducted on August October 2013 in Karombasan Terminal
Manado, with the subject of study is bus driver on the route Manado - Langowan that
work in Karombasan Terminal amount to 40 bus drivers. This research is using Nordic
Body Map questionnaire and vibration meter device.
The result of research showed the existence relation between age and
musculoskeletal system complaint (p=0,003), there is no relation between length of work
with musculoskeletal system complaint (p=0,763), the existence relation between
vibration with musculoskeletal system complaint on bus drivers Manado Langowan
route in Karombasan Terminal (p=0,000).
Key Words: Musculoskeletal System Complaint, Age, Length of Work, Vibration

PENDAHULUAN
Transportasi darat merupakan
salah satu sektor teknologi yang terus
mengalami perkembangan. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah dan jenis kendaraan
yang semakin banyak dan arus lalu
lintas yang semakin padat. Inovasi
dalam bidang ini berjalan terus-menerus
seiring dengan kebutuhan manusia akan
daya jangkau dan jelajah yang semakin
besar. Akan tetapi di sisi lain, apabila
tidak ditangani dengan baik teknologi ini
dapat berubah menjadi mesin pembunuh
yang sangat berbahaya.
Salah satu faktor fisik lingkungan
kerja
pengemudi
yang
dapat
mengakibatkan penyakit akibat kerja
pada sarana transportasi darat berupa bis
adalah paparan getaran mekanis yang
berasal mesin bis. Getaran ini memapari
seluruh tubuh pekerja, sehingga disebut
dengan whole body vibration. Whole
body vibration dapat menyebabkan efek
fisiologis
seperti
mempengaruhi
peredaran darah, gangguan saraf,
menurunkan ketajaman penglihatan,
kelainan pada otot, dan tulang.
Menurut
Grandjean,
musculoskeletal
disorders
(MSDs)
adalah keluhan pada bagian-bagian otot
skeletal yang dirasakan oleh seseorang
mulai dari keluhan yang sangat ringan
sampai sangat sakit. Apabila otot
menerima beban statis secara berulang
dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan keluhan berupa kerusakan
pada sendi, ligamen dan tendon.
Hasil
studi
Departemen
Kesehatan tentang profil masalah
kesehatan di Indonesia tahun 2005
menunjukkan bahwa sekitar 40,5%
penyakit
yang
diderita
pekerja
berhubungan dengan pekerjaannya,
gangguan kesehatan yang dialami
pekerja, menurut studi yang dilakukan
terhadap
9.482 pekerja
di
12
kabupaten/kota di Indonesia, umumnya
berupa penyakit muskuloskeletal (16%),
kardiovaskuler (8)%, gangguan saraf
(6)%, gangguan pernafasan (3)% dan
gangguan THT (1,5)%.
Adapun yang menjadi tujuan
peneliti ini adalah untuk menganalisis

hubungan antara umur, lama kerja dan


getaran
dengan
keluhan
sistem
muskuloskeletal pada sopir bus trayek
Manado-Langowan
di
terminal
Karombasan.
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah
penelitian
observasional
analitik
dengan
menggunakan
pendekatan
cross
sectional, yaitu dimana suatu variabel
sebab atau risiko dan akibat atau kasus
yang terjadi pada objek penelitian diukur
atau dilakukan pengumpulan data
sekaligus pada satu saat.
POPULASI PENELITIAN
Seluruh sopir trayek ManadoLangowan yang bekerja di Terminal
Karombasan dengan jumlah 40 sopir.
SAMPEL PEENELITIAN
Sampel dalam penelitian ini
adalah total populasi sopir yang
berjumlah 40 sopir yang bekerja di
Terminal Karombasan.
TEMPAT
DAN
WAKTU
PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan
pada Agustus 2013 - Oktober 2013 di
Terminal Karombasan Manado.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitan
ini adalah umur, lama kerja dan getaran.
Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian
ini
adalah
keluhan
sistem
muskuloskeletal.
TEKNIK DAN ANALISIS DATA
Data Primer
Data primer dalam peneltian ini
diperoleh melalui wawancara terhadap
responden dan pengamatan secara
langsung.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari
pihak terminal dan instansi terkait
lainnya yaitu data tentang jumlah sopir

yang ada di Terminal Karombasan


Manado.
Analisis Data
Data yang telah didapat dari hasil
penelitian disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi dan diberikan penjelasan

dalam bentuk narasi yaitu untuk


memberikan gambaran karakteristik
individu, serta hubungan antar variabel.
HASIL

DAN

PEMBAHASAN

Hubungan Antara Umur dengan Keluhan Sistem Muskuloskeletal

Umur
> 50
25-50
< 25

n
3
0
0

Keluhan Sistem Muskuloskeletal


Tinggi
Sedang
Rendah
%
n
%
n
%
27,3
1
9,1
7
63,6
0
9
34,6
17
65,4
0
0
0
3
100

Berdasarkan tabel di atas, dengan


menggunakan uji korelasi Spearman
di dapatkan hasil = 0,003 ( <
0,05), berarti
terdapat hubungan
yang signifikan antara umur dengan
keluhan sistem musculoskeletal.

0,003

0,465

Nilai r = 0,465, dengan kekuatan


hubungan sedang, arah hubungan
positif atau semakin tinggi umur
semakin tinggi pula tingkat resiko
keluhan sistem musculoskeletal.

Hubungan Antara Lama Kerja dengan Keluhan Sistem Muskuloskeletal


Keluhan Sistem Muskuloskeletal
Lama
Kerja

Tinggi

Sedang

Rendah

6 jam

33,3

66,7

5 jam

16,7

33,3

50

4 jam

5,3

21

14

73,7

3 jam

11,1

22,2

66,7

Berdasarkan tabel di atas, dengan


menggunakan uji korelasi Spearman
di dapatkan hasil = 0,763 ( >
0,05) yang berarti tidak terdapat

0,763

0,049

hubungan yang signifikan antara


lama kerja dengan keluhan sistem
muskuloskeletal.

Hubungan Antara Getaran dengan Keluhan Sistem Muskuloskeletal


Keluhan Sistem Muskuloskeletal
Getaran

Tinggi

Sedang

Rendah

> 0,02500

14,3

10

47,6

38,1

0,02000-0,02500

14

100

< 0,02000

100

0,000 0,625

Berdasarkan tabel tersebut, dengan


menggunakan uji korelasi Spearman
di dapatkan hasil = 0,000 ( <
0,05) yang berarti terdapat hubungan
yang signifikan antara getaran
dengan
keluhan
sistem
muskuloskeletal.
Nilai r = 0,625, jadi kekuatan
hubungan
kuat
dengan
arah
hubungan positif atau semakin kuat
getaran semakin tinggi pula tingkat
resiko
keluhan
sistem
muskuloskeletal.
KESIMPULAN
1. Terdapat hubungan antara umur dan
keluhan sistem muskuloskeletal pada
sopir bus trayek Manado-Langowan
di terminal Karombasan. Semakin
bertambahnya umur maka keluhan
system musculoskeletal juga semakin
meningkat
2. Tidak terdapat hubungan antara lama
kerja
dengan keluhan sistem
muskuloskeletal pada sopir bus
trayek
Manado-Langowan
di
terminal Karombasan.
3. Terdapat hubungan antara getaran
dengan
keluhan
sistem
muskuloskeletal pada sopir bus
trayek
Manado-Langowan
di
terminal Karombasan. Semakin besar
getaran maka keluhan sistem
muskuloskeletal
juga
semakin
meningkat.
SARAN
1. Selalu memperhatikan kondisi bus,
memelihara mesin bus dengan baik,
selalu mengganti bagian-bagian
mesin yang rusak dan pemberian
pelumas yang teratur.
2. Menggunakan alat peredam getaran
sehingga dapat mengurangi getaran
mekanis bis.
3. Selalu
memperhatikan
kondisi
kesehatan
fisik
agar
dapat
melaksanakan tugas dengan baik
serta memperhatikan keselamatan
dirinya dan juga penumpang.

DAFTAR PUSTAKA
Astusi R. D. 2007. Analisis Pengaruh
Aktivitas Kerja dan Beban Angkat
Terhadap
Kelelahan
Muskuloskeletal. Gema TeknikNomor 2/tahun x Juli 2007 (online)
diakses pada tanggal 7 Agustus 2013
Dahlan Sopiyudin M. 2011. Statistik
Untuk Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Sulawesi Utara, 2011.
Data Operasional Perhubungan
Darat. Manado: sulutprov.go.id.
Diakses
pada
laman:
http://www.sulutprov.go.id/dishubko
minfo/darat.html
Fathoni, dkk. 2009. Hubungan Sikap
Dan Posisi Kerja Dengan Low Back
Pain Pada Perawat Di Rsud
Purbalingga. Jurnal Keperawatan
Soedirman (The Soedirman Journal
of Nursing) Vol. 4/No. 3/November
2009 (online) diakses pada tanggal 6
September 2013
Fitriningsih dan Hariyono Widodo.
2011. Hubungan Umur, Beban Kerja
dan Posisi Duduk Saat Bekerja
Dengan Keluhan Nyeri Punggung
Pada Pengemudi Angkutan Kota Di
Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 5,
No. 2, Juni 2011: 162-232 (online) di
akses pada tanggal 27 Agustus 2013
Hidayat Muhammad Saiful. 2011.
Paparan Getaran Mesin Gerinda
Dan Keluhan Subyektif (Hand Arm
Vibration Syndrome) Pada Tenaga
Kerja Di Abadi Dental Laboratorium
Gigi
Surabaya.
Departemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga (online) di
akses pada tanggal 9 Agustus 2013

Kantana Trimunggara. 2010. Faktor


Faktor Yang Mempengaruhi Keluhan
Low Back Pain Pada Kegiatan
Mengemudi Tim Ekspedisi Pt
Enseval Putera Megatrading Jakarta
Tahun 2010. Peminatan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (online) di akses
pada tanggal 23 Agustus 2013
Maurits Lientje Setyawati K. 2010.
Selintas Tentang Kelelahan Kerja.
Yogyakarta: Amara Books
Mutiah, dkk. 2013. Analisis Tingkat
Risiko Musculoskeletal Disorders
(Msds) Dengan The Brieftm Survey
Dan Karakteristik Individu Terhadap
Keluhan Msds Pembuat Wajan Di
Desa Cepogo Boyolali. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Vol. 2/No.
2/April 2009 (online) diakses pada
tanggal 30 Oktober 2013
Notoatmodjo S. 2010. Metodologi
Peunelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Pratiwi, dkk. 2009. Beberapa Faktor
yang
Berpengaruh
Terhadap
Keluhan Nyeri Punggung Bawah
pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal
Promosi Kesehatan Indonesia Vol.
4/No. 1/Januari 2009 (online) diakses
pada tanggal 17 September 2013
Rahayu Winda Agustin, 2012. FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan
Keluhan
Muskuloskeletal
Pada
Pekerja Angkat-Angkut Industri
Pemecahan Batu Di Kecamatan
Karangnongko Kabupaten Klaten.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.
1/No. 2/2012 (online) diakses pada
tanggal 29 Oktober 2013

Riyadina, dkk. 2008. Keluhan Nyeri


Muskuloskeletal
pada
Pekerja
Industri di Kawasan Industri Pulo
Gadung
Jakarta.
Puslitbang
Biomedis dan Farmasi, Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan
RI. Artikel Penelitian Maj Kedokt
Indon, Volum:58, Nomor: 1, Januari
2008 (online) diakses pada tanggal 5
Agustus 2013
Sumamur. 2009. Higiene Perusahaan
dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).
Jakarta: CV Agung Seto
Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri
Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi
Dan Aplikasi Di Tempat Kerja.
Surakarta: HARAPAN PRESS
Wibowo, dkk. 2011. Hubungan Paparan
Whole Body Vibration Dan Masa
Kerja Dengan Penurunan Ketajaman
Penglihatan Pengemudi Pada Po
Nikko Putra Di Kota Yogyakarta.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.
5/No. 3/Septemberi 2011 (online)
diakses pada tanggal 30 Oktober
2013
Zulfiqor Muhamad Taufik. 2010.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Keluhan Musculosceletal
Disorders Pada Welder Di Bagian
Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia.
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta (online)
di akses pada tanggal 9 Agustus 2013

Anda mungkin juga menyukai