F a k u l t a s
K e d o k t e r a n
PENUNTUN PRAKTIKUM
DISUSUN OLEH:
Biokimia
Harliansyah, Ph.D
Histologi
Dr. Aan Royhan, M.Sc.
SEMESTER II
TAHUN AKADEMIK 2012 2013
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kita panjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mengamanatkan kekhalifahan kepada manusia dan telah memberikan potensi untuk
menjalankan tugas-tugasnya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW dan keluarga, sahabat serta orang-orang yang istiqomah didalam
risalahnya. Alhamdulillah, Buku Panduan Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I untuk
mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Yarsi ini dapat kami selesaikan.
Materi praktikum ini adalah hasil penyusunan dan modifikasi kami dari berbagai
sumber dan literatur-literatur yang menekankan pada aspek kualitatif. Mudah-mudahan
dengan kehadiran buku ini dapat membantu mahasiswa dalam menjalankan praktikum. Kami
akan berusaha untuk memperbaiki kualitas materi praktikum pada masa-masa yang akan
datang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jakarta, Maret 2013
Pusat Pendidikan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
Tim Penyusun
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ..... 1
Kata Pengantar ..... 2
Daftar Isi ...... 3
Peraturan & Tata Tertib Praktikum........................................................................... 4
Praktikum Biokimia .........
1. Aktivitas Enzim Amilase dari Saliva .........
2. Analisa Kualitatif Mineral Gigi ......................
3. Derajat Asam Basa Saliva ..............
6
7
9
11
13
14
14
15
20
20
21
21
22
23
25
25
26
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Petunjuk praktikum harus dibaca, dimengerti dan direncanakan apa yang akan dilakukan
pada waktu kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal.
Mahasiswa harus hadir di ruang praktikum pada waktu yang telah ditetapkan sesuai
jadwal. Letakkan tas, buku dan petunjuk praktikum pada tempat yang telah ditentukan.
Jangan meletakkan buku atau catatan di atas meja kerja.
Pada awal setiap kegiatan praktikum, diadakan kuis yang diberi nilai dan diperhitungkan
dalam penentuan nilai akhir semester. Mahasiswa yang datang terlambat, tidak boleh
mengikuti kuis.
Bagi yang berhalangan hadir karena sakit atau keperluan lain yang sangat penting, harus
menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang tua/wali.
Mahasiswa yang tidak mengikuti praktikum 1 (satu) kali tanpa alasan yang tepat, tidak
boleh mengikuti ujian praktikum.
Ujian praktikum hanya diadakan 1 (satu) kali; tidak ada ujian susulan dan tidak ada ujian
ulangan (her).
Sediaan praktikum yang dipakai menjadi tanggung jawab mahasiswa. Bila rusak atau
pecah, mahasiswa diharuskan mengganti. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam melihat
sediaan.
Peraturan Khusus:
Untuk menghindari kontaminasi pada pakaian, harus selalu memakai jas laboratorium
selama praktikum.
Mahasiswa harus membawa pensil berwarna dan alat tulis untuk membuat/mencatat hasil
praktikum.
Selama kegiatan praktikum, tidak boleh makan, minum, dan merokok.
Tidak diperkenankan bergurau di laboratorium.
Segera laporkan setiap kejadian kebakaran atau kecelakaan, seperti luka sayat atau luka
bakar, kepada instruktur.
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Selesai Praktikum:
Sebelum meninggalkan ruangan praktikum :
Setiap selesai praktikum, mahasiswa harus memperlihatkan hasil pekerjaannya kepada
Pembimbing.
Bersihkan meja tempat bekerja, buang sampah ditempatnya, masukkan kembali bangku
ke bawah meja
Hasil praktikum dicatat dalam buku praktikum dan kemudian diperiksa serta diparaf oleh
instruktur/pembimbing
Tandatangani daftar hadir setelah buku praktikum diparaf oleh pembimbing/instruktur.
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
BIOKIMIA
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
PRAKTIKUM I
AKTIVITAS ENZIM AMILASE DARI SALIVA
Laju reaksi enzimatis dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti konsentrasi substrat,
pH, temperatur, koenzim, ion logam berat (kofaktor) dan sifat dasar enzim itu sendiri. Air liur
(saliva) mengandung enzim amilase (Ptialin) yang mengkatalisis perubahan amilum menjadi
rantai molekul yang lebih kecil. Perubahan warna dari larutan Iodium terhadap amilum
selama waktu tertentu dianggap sebagai unit aktivitas enzim amilase tersebut.
Sasaran Pembelajaran:
1. Memahami konsep laju reaksi secara enzimatis
2. Memahami pengaruh substrat terhadap aktivitas enzim
3. Mengetahui pengaruh lama inkubasi terhadap aktivitas enzim
1. Penyediaan Amilase dari Saliva
Protokol: Kumurkan mulut dengan air hangat dan selanjutnya buangkan air kumur tersebut.
Kemudian masukkan kembali 15 ml akuades ke dalam mulut dan kumur selama 1 menit.
Selanjutnya masukkan air kumur ini ke dalam beaker glass. Lakukan berulang-ulang
sebanyak 3 kali. Tambahkan akuades sehingga total volumenya menjadi 50 ml. Larutan ini
dianggap sebagai krud enzim amilase yang berasal dari air liur (saliva).
2. Pengaruh Lama Inkubasi
Siapkan 4 tabung reaksi yang bersih dan beri label I IV kemudian isikan seperti tertera pada
tabel di bawah ini.
Tabel : Uji Aktivitas Amilase (Satuan volume dinyatakan dalam ml)
Tabung
I
II
III
IV
Inkubasi 37 0 C
Dengan interval
TCA
3%
10 menit
20 menit
30 menit
40 menit
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
3
3
3
3
Perubahan
Warna
Bufer Fosfat
pH 7
I
II
III
IV
3
3
3
3
Amilum
4 ml + 2
tts I2KI
1%
2%
3%
4%
Amilase
0,2
0,2
0,2
0,2
Inkubasi 37 0 C
Dengan interval
TCA
3%
10 menit
20 menit
30 menit
40 menit
Perubahan
Warna
3
3
3
3
Dosen,
Praktikan,
__________________
NIK:
___________________
NPM:
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
PRAKTIKUM II
ANALISA KUALITATIF MINERAL GIGI
Secara anatomis Gigi mengandung enamel, dentin dan cementum yang dapat
mengalami kalsifikasi. Ke tiga bagian ini mengandung pula komponen organik dan
anorganik. Beberapa komponen anorganik yang dimaksud adalah; kalsium, magnesium,
natrium, kalium, fosfor, karbonat, khlorida, besi dan bahan organik seperti kolagen dan sitrat.
Sasaran Pembelajaran:
1. Mengetahui komponen kation dan anion utama pada gigi
2. Memahami uji kualitatif terhadap kation anion dari gigi
3. Mengetahui reaksi dan perubahan warna kation dan anion secara spesifik
1. Penyediaan larutan uji
Protokol.:Rendamlah sepotong gigi ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml asam nitrat encer
selama semalam. Saring larutan yang mengandung gigi dengan kertas saring, filtrat yang ada
ditambahkan larutan amonia sampai bersifat alkalis. Endapan putih yang diperoleh
menunjukkan adanya fosfat. Baik filtrat maupun endapan (presipitat) selanjutnya akan
digunakan untuk pemeriksaan anion dan kation berikutnya.
2. Pemeriksaan terhadap filtrat
2.1. Uji Khlorida
Ke dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml filtrat dan tambahkan 1 ml asam nitrat.
Selanjutnya tambahkan 2 tetes larutan AgNO3 hingga terbentuk endapan putih dari AgCl.
2.2. Uji Sulfat
Ke dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml filtrat dan tambahkan 1 ml asam
khlorida. Selanjutnya tambahkan 2 tetes larutan BaCl 2 hingga terbentuk endapan putih dari
BaSO4.
3. Pemeriksaan terhadap presipitat
Ke dalam presipitat yang berasal dari protokol 1 tambahkan asam asetat encer sedikit demi
sedikit hingga larut. Filtrat ini kemudian digunakan untuk uji berikutnya.
3.1. Uji Kalsium
Ke dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml larutan 5% Amonium Oksalat dan
tambahkan 2 tetes filtrat protokol 3 hingga terbentuk endapan putih Kalsium Oksalat.
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Uji Kualitatif
Fosfat
Khlorida
Sulfat
Kalsium
Magnesium
Besi
Dosen,
Praktikan,
__________________
NIK:
___________________
NPM:
10
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
PRAKTIKUM III
DERAJAT ASAM BASA SALIVA
Saliva atau air liur merupakan cairan kompleks yang disekresi oleh kelenjar saliva.
Aliran dan
simpatetik serta dipengaruhi oleh sejumlah faktor fisiologis. Hampir 99% saliva berupa air
yang mengandung sejumlah protein dan elektrolit. Komponen utama dari saliva berupa garam
elektrolit (bikarbonat, kalsium, florida, fosfat), immunoglobulin (A, G, M), lipid (netral,
glikolipid, fosfolipid) dan protein. Adanya saliva diharapkan berperanan penting dalam
proses mineralisasi kalsium dan fosfat kembali pada permukaan gigi. Fungsi penting saliva
terhadap proses karies gigi lainnya adalah sebagai penyanggah asam (dapar bikarbonat) yang
mengatur pH tetap 7 termasuk pula menghilangkan sisa makanan di dalam mulut.
Jumlah relatif asam pada saliva dapat ditentukan secara titrimetri menggunakan suatu
indikator yang mempunyai perubahan warna dengan dua trayek pH seperti biru timol
yaitu pada;
pH
1,2 -
2,8
pH
8,0 -
9,6
Oleh karena itu penitrasian kepada perubahan warna yang pertama memberikan pengukuran
jumlah HCl bebas, sedangkan penitrasian pada pH 9,6 menunjukkan keadaan asam total.
Sasaran Pembelajaran:
1. Mengetahui sifat asam dan basa pada saliva
2. Memahami uji kuantitatif saliva
3. Mengetahui reaksi asam basa dan perubahan warna yang ditimbulkannya
Bahan dan Alat:
1. Cairan saliva buatan yang terdiri dari campuran: 40 ml HCl 0,1 M + 15 ml CH 3COOH
0,1 M + 45 ml akuades
2. Larutan KOH 0,1 M
3. Larutan biru timol 0,1 % dalam etanol.
4. Buret 10 ml
11
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Cara Kerja:
1. Isikan larutan KOH 0,1 M ke dalam buret 10 ml dan perhatikan jangan sampai
terdapat gelembung udara serta larutan yang menetes.
2. Pipet sebanyak 10 ml cairan saliva buatan dan masukkan ke dalam labu Erlenmeyer.
Tambahkan 4 tetes larutan indikator biru timol dan aduk hingga rata.
3. Titrasi campuran ini dengan larutan KOH sehingga terjadi perubahan warna dari
jingga kemerahan kepada jingga kuning dan catat volume KOH yang digunakan.
4. Periksa pH larutan ini dengan cara mencelupkan kertas pH indikator universal ke
dalam campuran tadi.
5. Teruskan titrasi sehingga terbentuk warna biru dan kembali catat volume KOH.
6. Catat kembali pH campuran dengan kertas pH indikator universal.
7. Hitunglah kadar HCl bebas dan keadaan asam total sebagai ml 0,1 M asam / 100 ml
sampel.
Hasil Pengamatan:
No Perubahan Warna Campuran
1
Jingga kemerahan ke Kuning
2
Volume KOH ml
pH campuran
Kuning ke Biru
Dosen,
Praktikan,
__________________
NIK:
_____________________
NPM:
12
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
HISTOLOGI
13
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
RONGGA MULUT
Sebelah depan dibatasi gigi dan bibir, sebelah belakang oleh oropharynx,
disamping oleh gigi dan pipi, sedangkan sebelah atas oleh atap langit-langit keras
dan lunak, serta didasarnya terdapat lidah dan dasar mulut.
Bibir
Dibedakan atas bagian luar bibir, bagian merah bibir dan bagian dalam bibir.
Bagian luar bibir, dilapisi epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk.
Mengandung rambut dan follicle, kelenjar keringat dan kelenjar sebacea.
14
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Lidah
Lidah merupakan suatu massa muskular bercorak yang diliputi oleh membrana
mucosa. Submucosa sedikit atau tidak ada sama sekali.
1). Muscular; serat muskular tersusun sebagai berkas yang berbeda ukurannya
yang dipisahkan oleh jaringan penyambung. Serat-serat satu sama lain saling
15
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
bersilang dalam 3 bidang. Susunan ini memungkinkan lidah dapat berfungsi untuk
berbicara, mengatur posisi makanan agar dapat dikunyah dan untuk menelan.
2). Mucosa; membran mucosa melekat erat pada otot, karena jaringan
penyambung lamina propria menembus ke dalam ruang antara berkas-berkas
muskular. Membrana mucosa pada permukaan bawah/ventral lidah, halus, terdiri
dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk; sedangkan permukaan atas/dorsal,
berbentuk irregular, pada bagian anterior banyak tonjolan-tonjolan kecil (papilae),
dilapisi epitel berlapis gepeng yang sebagian berlapis tanduk. Permukan dorsal lidah
dipisahkan dari dua per tiga bagian anterior oleh batas yang berbentuk huruf V. Di
belakang batas ini (sepertiga bagian sebelah belakang) pada permukaannya terdapat
penonjolan-penonjolan yang terutama terdiri dari kelompokan jaringan lymphoid,
yaitu :
(1) follicle-follicle lymphatic, yang merupakan kelompokan kecil nodulus
lymphaticus dan
(2) nodulus lymphaticus berkelompok sekitar invaginasi membran mukosa
(criptus), yaitu tonsila lingua.
Pada lidah terdapat 4 jenis papillae lingua :
16
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
d/ Papillae circumvallatae:
Papillae yang sangat besar dan jumlahnya paling sedikit 7 12 , terletak pada
daerah V(garis) bagian posterior lidah. Setiap papilla dikitari alur mirip parit,
dimana dicurahkan sekresi kelenjar serosa dan mukosa (von Ebner). Sepanjang
sisi papil terdapat banyak puting kecap.
17
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
PRAKTIKUM
Sediaan : Labium Oris Bayi
No. sediaan : 31
Tugas :
tentukan bagian luar, merah bibir dan bagian dalam bibir serta peralihan
epitel pada mukosanya
Pembesaran 10x4
18
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Pembesaran 10x10
Pembesaran 10x10
Pembesaran 10x10
Pembesaran 10x40
Pembesaran 10x10
19
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Gigi
Masing-masing gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas ginggiva (gum) :
mahkota, dan akar, di bawah ginggiva yang mempertahankan gigi dalam alveolus
tulang rahang. Tempat peralihan mahkota dengan akar adalah leher gigi, yaitu titik
pertemuan email dengan cementum. Gigi desidua (anak) lambat laun digantikan
oleh gigi permanen (dewasa). Struktur kedua gigi tersebut sama dan terdiri atas
bagian non mineral pulpa dan bagian mineral email,dentin dan cementum.
Tiap gigi mempunyai rongga sentral rongga pulpa. Pada daerah akar rongga
meluas ke apex akar dan membentuk lubang foramen apicalis, yang dilalui
pembuluh darah
dan
saraf.
Membran
periodontalis
(ligamentum
fibrosa)
mengelilingi cementum gigi membantu fiksasi gigi dengan kuat pada alveolus tulang.
Email
Struktur paling keras, paling banyak mengandung kalsium 97 garam
kalsium (hidroxy apatit) dan 3 % zat organik. Matrix organik bukan merupakan
serat-serat colagen seperti tulang dan dentin, tetapi unsur utamanya merupakan
protein dalam konfigurasi , kaya akan prolin. Ada dua kelas protein yang unik yaitu
amelogenin dan enamelin. Matrix email disekresi oleh sel ameloblas, yang berasal
dari ectoderm, struktur lain gigi berasal dari mesoderm.
Bilamana email mengalami kalsifikasi penuh, ameloblas menjadi sel kubis kecil,
menjadi atrophy dan menghilang setelah membentuk selaput email yang meliputi
20
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Dentin
Dentin diliputi email pada mahkota gigi dan oleh cementum pada akar gigi.
Merupakan jaringan terkalsifikasi mirip tulang, tetapi lebih keras karena banyak
mengandung garam kalsium (80% berat kering) dalam bentuk hidroxyapatit.
Komponen organik terutama serabut kolagen tipe I dan glycoaminoglycan. Matrix
organik disintesis oleh sel-sel odontoblas. Sel mengandung inti pada basisnya; Golgi
complex berkembang baik, RER dan ribosom banyak. Sel mempunyai prosessus
ramping yang menembus tegak lurus, melalui seluruh tebal dentin; sebagai seratserat Tomes, berjalan dalam saluran kecil yang dinamakan tubulus dentin yang
berisi cairan jaringan.
Komponen matrix dentin disebut predentin; disekresi oleh odontoblas pada
permukaan apical. Setelah predentin dibentuk, sel mundur dengan membentuk serat
Tomes. Mineralisasi perkembangan dentin mulai dengan pengendapan garamgaram kalsium dalam butir-butir yang lambat laun saling bersatu. Proses ini tidak
sempurna dan daerah-daerah yang tidak mengalami kalsifikasi atau yang mengalami
kalsifikasi parsial sering kali tetap ada di antara butir-butir sebagai ruang
interglobularis. Serat Tomes mungkin berperan sebagai reseptor dan menghantar
impuls ke jaringan pulpa yang banyak persarafannya.
Cementum
Struktur mirip tulang, walaupun sistem Havers dan pembuluh darah tidak
ada. Pada daerah apical akar gigi cementum lebih tebal, nampak sel seperti osteosit
disebut cementocytes dan berada dalam lacuna yang berhubungan dengan
canaliculi. Cementum adalah jaringan aktif labil dan bereaksi terhadap resorpsi atau
pembentukan jaringan baru sesuai dengan tekanan (stress) yang dialaminya.
Pulpa gigi
21
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
PRAKTIKUM
Sediaan : akar gigi potongan melintang, sediaan gosok
No. sediaan : 38D
Tugas : tentukan rongga pulpa, dentin dengan kanalikulinya, sementum, lapisan
granular tomes , sementum dan serat kolagen sharpey
Pembesaran 10x4
Pembesaran 10x10
Pembesaran 10x40
Perkembangan Gigi
22
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Pada manusia dimulai saat 6 minggu masa kehamilan, dengan proses melibatkan
interaksi epitelio mesenchymal. Epitel oral dari ectodermal ameloblas
menghasilkan email. Mesenchyme, ectomesenchyme di bawah epitel oral. Jaringan
ikat embrional berasal dari neural crest dan membentuk odontoblast, dan
cementoblast dentin dan cementum.
23
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
PRAKTIKUM
Sediaan : Perkembangan gigi (Bell stage)
No. sediaan : 38 K
Tugas : tunjukkan
Pembesaran 10x40
Pembesaran 10x10
Kelenjar Liur
24
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Ada 3 kelenjar liur besar yang bermuara ke rongga mulut, yaitu kelenjar
parotis, kelenjar submandibular dan kelenjar sublingualis ketiga kelenjar ini
merupakan kelenjar eksokrin. Kelenjar parotis merupakan kelenjar serosa,
sedangkan kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis merupakan kelenjar
campur.
Kelenjar parotis
Kelenjar parotis terbagi atas beberapa lobus, dan setiap lobus terbagi lagi
menjadi beberapa lobulus. Di dalam setiap lobulus terdapat banyak pars terminalis
disertai saluran keluar yang kecil. Pars terminalis kelenjar disebut asinus, sel
kelenjar berbentuk prisma dengan puncaknya menghadap ke lumen. Inti sel bulat
terletak ditengah sel. Sitoplasma berwarna merah gelap. Setiap pars terminalis
dikelilingi oleh sel myoepitel yang dapat berkontraksi untuk memeras secret dari
pars terminalis.
25
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Saluran keluar kelenjar yang paling kecil berupa saluran yang dindingnya
tersusun dari selapis sel kuboid, disebut duktus interkalaris. Saluran yang lebih
besar disusun oleh sel yang lebih tinggi. Saluran yang terletak di dalam lobulus
disebut duktus intra lobularis. Diantara lobulus terdapat saluran yang
berukuran lebih besar disebut duktus interlobularis. Saluran yang paling besar
tersusun oleh sel silindris, sering lebih dari satu lapisan sel, terletak di antara lobus,
disebut duktus interlobaris.
Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin.
Terkadang sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan
parotis. Sel kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang
terletak agak ditengah. Pada bagian basal sel terdapat glanular endoplaspic
reticulum sehingga pada pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya
tampak gambaran yang bergaris-garis.
Kelenjar campur
Pars terminalisnya terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian serosa dan bagian
mukosa yang saling berlekatan membentuk asinus campuran. Bagian serosa sering
terlihat memeluk bagian mukosa membentuk gambaran seperti bulan sabit yang
disebut bulan sabit Gianuzzi. Sel asinus bagian mukosa berbentuk piramid dengan
inti berbentuk gepeng terdapat dibagian basal sel, terletak dengan sumbu sejajar
dasar sel. Sitoplasma terlihat pucat.
26
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
PRAKTIKUM
Sediaan : Kelenjar Parotis
No. sediaan : 48
27
Pembesaran 10 x 4
Pembesaran 10x10
Pembesaran 40x10
Pembesaran 10x100
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Pembesaran 10x4
Pembesaran 10x10
28
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI
Tunjukkan pars terminalis bagian mukosa dan serosa, duktus interlobaris, duktus
interlobularis, duktus intralobularis dan bulan sabit Gianuzzi
Pembesaran 10x4
Pembesaran 10x40
29
Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI