Anda di halaman 1dari 29

P rog ram S t u di Kedo kt eran Gig i

F a k u l t a s
K e d o k t e r a n

PENUNTUN PRAKTIKUM

BLOK 7 SISTEM STOMATOGNATI I

DISUSUN OLEH:

Biokimia
Harliansyah, Ph.D
Histologi
Dr. Aan Royhan, M.Sc.

SEMESTER II
TAHUN AKADEMIK 2012 2013

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JL. LETJEND SUPRAPTO CEMPAKA PUTIH
Telp. 021-4206674/76
JAKARTA
2013
1

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mengamanatkan kekhalifahan kepada manusia dan telah memberikan potensi untuk
menjalankan tugas-tugasnya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW dan keluarga, sahabat serta orang-orang yang istiqomah didalam
risalahnya. Alhamdulillah, Buku Panduan Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I untuk
mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Yarsi ini dapat kami selesaikan.
Materi praktikum ini adalah hasil penyusunan dan modifikasi kami dari berbagai
sumber dan literatur-literatur yang menekankan pada aspek kualitatif. Mudah-mudahan
dengan kehadiran buku ini dapat membantu mahasiswa dalam menjalankan praktikum. Kami
akan berusaha untuk memperbaiki kualitas materi praktikum pada masa-masa yang akan
datang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jakarta, Maret 2013
Pusat Pendidikan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI

Tim Penyusun

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

DAFTAR ISI
Halaman
Judul ..... 1
Kata Pengantar ..... 2
Daftar Isi ...... 3
Peraturan & Tata Tertib Praktikum........................................................................... 4
Praktikum Biokimia .........
1. Aktivitas Enzim Amilase dari Saliva .........
2. Analisa Kualitatif Mineral Gigi ......................
3. Derajat Asam Basa Saliva ..............

6
7
9
11

Praktikum Histologi .................................................................................................


1. Rongga Mulut .................................................................................................
2. Bibir ........................................................................................
3. Lidah ...............................................................................................................
4. Gigi .........................
- Email.......................................................................................................
- Dentin ....................................................................................................
- Sementum ..............................................................................................
- Pulpa gigi ...............................................................................................
- Perkembangan Gigi ...............................................................................
5. Kelenjar Liur...........
- Kelenjar Parotis ....................................................................................
- Kelenjar Campur ..................................................................................

13
14
14
15
20
20
21
21
22
23
25
25
26

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

PERATURAN DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM


Keselamatan dan kelancaran praktikum di laboratorium tergantung pada dipatuhi dan
diikutinya semua peraturan dan petunjuk kerja yang telah ditetapkan, misalnya menerapkan
cara standar dalam menangani biakan. Bacalah bagian berikut, bila saudara mempunyai
pertanyaan atau tidak mengerti tentang hal-hal yang disebutkan, tanyakanlah kepada
instruktur untuk penjelasannya.
Peraturan Umum:

Petunjuk praktikum harus dibaca, dimengerti dan direncanakan apa yang akan dilakukan
pada waktu kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal.
Mahasiswa harus hadir di ruang praktikum pada waktu yang telah ditetapkan sesuai
jadwal. Letakkan tas, buku dan petunjuk praktikum pada tempat yang telah ditentukan.
Jangan meletakkan buku atau catatan di atas meja kerja.
Pada awal setiap kegiatan praktikum, diadakan kuis yang diberi nilai dan diperhitungkan
dalam penentuan nilai akhir semester. Mahasiswa yang datang terlambat, tidak boleh
mengikuti kuis.
Bagi yang berhalangan hadir karena sakit atau keperluan lain yang sangat penting, harus
menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang tua/wali.
Mahasiswa yang tidak mengikuti praktikum 1 (satu) kali tanpa alasan yang tepat, tidak
boleh mengikuti ujian praktikum.
Ujian praktikum hanya diadakan 1 (satu) kali; tidak ada ujian susulan dan tidak ada ujian
ulangan (her).
Sediaan praktikum yang dipakai menjadi tanggung jawab mahasiswa. Bila rusak atau
pecah, mahasiswa diharuskan mengganti. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam melihat
sediaan.

Peraturan Khusus:

Sebelum praktikum, mahasiswa diharuskan mempelajari terlebih dahulu bahan-bahan


yang akan dikerjakan pada praktikum.

Untuk menghindari kontaminasi pada pakaian, harus selalu memakai jas laboratorium
selama praktikum.
Mahasiswa harus membawa pensil berwarna dan alat tulis untuk membuat/mencatat hasil
praktikum.
Selama kegiatan praktikum, tidak boleh makan, minum, dan merokok.
Tidak diperkenankan bergurau di laboratorium.
Segera laporkan setiap kejadian kebakaran atau kecelakaan, seperti luka sayat atau luka
bakar, kepada instruktur.

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Selesai Praktikum:
Sebelum meninggalkan ruangan praktikum :
Setiap selesai praktikum, mahasiswa harus memperlihatkan hasil pekerjaannya kepada
Pembimbing.

Bersihkan meja tempat bekerja, buang sampah ditempatnya, masukkan kembali bangku
ke bawah meja
Hasil praktikum dicatat dalam buku praktikum dan kemudian diperiksa serta diparaf oleh
instruktur/pembimbing
Tandatangani daftar hadir setelah buku praktikum diparaf oleh pembimbing/instruktur.

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

BIOKIMIA

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

PRAKTIKUM I
AKTIVITAS ENZIM AMILASE DARI SALIVA
Laju reaksi enzimatis dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti konsentrasi substrat,
pH, temperatur, koenzim, ion logam berat (kofaktor) dan sifat dasar enzim itu sendiri. Air liur
(saliva) mengandung enzim amilase (Ptialin) yang mengkatalisis perubahan amilum menjadi
rantai molekul yang lebih kecil. Perubahan warna dari larutan Iodium terhadap amilum
selama waktu tertentu dianggap sebagai unit aktivitas enzim amilase tersebut.
Sasaran Pembelajaran:
1. Memahami konsep laju reaksi secara enzimatis
2. Memahami pengaruh substrat terhadap aktivitas enzim
3. Mengetahui pengaruh lama inkubasi terhadap aktivitas enzim
1. Penyediaan Amilase dari Saliva
Protokol: Kumurkan mulut dengan air hangat dan selanjutnya buangkan air kumur tersebut.
Kemudian masukkan kembali 15 ml akuades ke dalam mulut dan kumur selama 1 menit.
Selanjutnya masukkan air kumur ini ke dalam beaker glass. Lakukan berulang-ulang
sebanyak 3 kali. Tambahkan akuades sehingga total volumenya menjadi 50 ml. Larutan ini
dianggap sebagai krud enzim amilase yang berasal dari air liur (saliva).
2. Pengaruh Lama Inkubasi
Siapkan 4 tabung reaksi yang bersih dan beri label I IV kemudian isikan seperti tertera pada
tabel di bawah ini.
Tabel : Uji Aktivitas Amilase (Satuan volume dinyatakan dalam ml)
Tabung
I
II
III
IV

Bufer Fosfat Amilum Amilase


pH 7
1% + 2 tts dari
I2KI
Saliva
3
4
0,2
3
4
0,2
3
4
0,2
3
4
0,2

Inkubasi 37 0 C
Dengan interval

TCA
3%

10 menit
20 menit
30 menit
40 menit

Diskusi dan Hasil

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

3
3
3
3

Perubahan
Warna

3. Pengaruh Konsentrasi Substrat


Tabung

Bufer Fosfat
pH 7

I
II
III
IV

3
3
3
3

Amilum
4 ml + 2
tts I2KI
1%
2%
3%
4%

Amilase
0,2
0,2
0,2
0,2

Inkubasi 37 0 C
Dengan interval

TCA
3%

10 menit
20 menit
30 menit
40 menit

Perubahan
Warna

3
3
3
3

Diskusi dan Hasil

Kesimpulan dan Saran: ______________________________________________________

Dosen,

Praktikan,

__________________
NIK:

___________________
NPM:

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

PRAKTIKUM II
ANALISA KUALITATIF MINERAL GIGI
Secara anatomis Gigi mengandung enamel, dentin dan cementum yang dapat
mengalami kalsifikasi. Ke tiga bagian ini mengandung pula komponen organik dan
anorganik. Beberapa komponen anorganik yang dimaksud adalah; kalsium, magnesium,
natrium, kalium, fosfor, karbonat, khlorida, besi dan bahan organik seperti kolagen dan sitrat.
Sasaran Pembelajaran:
1. Mengetahui komponen kation dan anion utama pada gigi
2. Memahami uji kualitatif terhadap kation anion dari gigi
3. Mengetahui reaksi dan perubahan warna kation dan anion secara spesifik
1. Penyediaan larutan uji
Protokol.:Rendamlah sepotong gigi ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml asam nitrat encer
selama semalam. Saring larutan yang mengandung gigi dengan kertas saring, filtrat yang ada
ditambahkan larutan amonia sampai bersifat alkalis. Endapan putih yang diperoleh
menunjukkan adanya fosfat. Baik filtrat maupun endapan (presipitat) selanjutnya akan
digunakan untuk pemeriksaan anion dan kation berikutnya.
2. Pemeriksaan terhadap filtrat
2.1. Uji Khlorida
Ke dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml filtrat dan tambahkan 1 ml asam nitrat.
Selanjutnya tambahkan 2 tetes larutan AgNO3 hingga terbentuk endapan putih dari AgCl.
2.2. Uji Sulfat
Ke dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml filtrat dan tambahkan 1 ml asam
khlorida. Selanjutnya tambahkan 2 tetes larutan BaCl 2 hingga terbentuk endapan putih dari
BaSO4.
3. Pemeriksaan terhadap presipitat
Ke dalam presipitat yang berasal dari protokol 1 tambahkan asam asetat encer sedikit demi
sedikit hingga larut. Filtrat ini kemudian digunakan untuk uji berikutnya.
3.1. Uji Kalsium
Ke dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml larutan 5% Amonium Oksalat dan
tambahkan 2 tetes filtrat protokol 3 hingga terbentuk endapan putih Kalsium Oksalat.

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

3.2. Uji Magnesium


Ke dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml filtrat protokol 3 dan panaskan hingga
mendidih. Selanjutnya tambahkan larutan Amonium Karbonat dan Amonium khlorida
masing-masing 1 ml hingga terbentuk endapan putih. Saringlah campuran ini, adanya
endapan putih menunjukkan Kalsium Karbonat. Selanjutnya filtrat ini diberi 1 ml larutan
Dinatrium hidrogen fosfat dan 2 tetes Amonium Hidroksida hingga terbentuk endapan putih
yang menunjukkan adanya kation Magnesium.
3.3. Uji Besi
Ke dalam 2 tabung reaksi yang bersih masukkan 2 ml larutan 1 % Amonium Thiosianat dan
tambahkan 1 ml filtrat protokol 3 hingga terbentuk warna merah. Selanjutnya ke dalam
reaksi ke dua masukkan 2 ml larutan 1 % Kalium Ferrosianida dan tambahkan 1 ml filtrat
protokol 3 hingga terbentuk warna biru. Ke dua uji warna ini menunjukkan adanya kation
Besi.
Tabel Hasil Uji Analisa Kualitatif
No
1
2
3
4
5
6

Uji Kualitatif
Fosfat
Khlorida
Sulfat
Kalsium
Magnesium
Besi

Hasil dan Keterangan

Kesimpulan dan Saran

Dosen,

Praktikan,

__________________
NIK:

___________________
NPM:

10

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

PRAKTIKUM III
DERAJAT ASAM BASA SALIVA
Saliva atau air liur merupakan cairan kompleks yang disekresi oleh kelenjar saliva.
Aliran dan

komposisi saliva dipengaruhi oleh rangsangan syaraf parasimpatetik dan

simpatetik serta dipengaruhi oleh sejumlah faktor fisiologis. Hampir 99% saliva berupa air
yang mengandung sejumlah protein dan elektrolit. Komponen utama dari saliva berupa garam
elektrolit (bikarbonat, kalsium, florida, fosfat), immunoglobulin (A, G, M), lipid (netral,
glikolipid, fosfolipid) dan protein. Adanya saliva diharapkan berperanan penting dalam
proses mineralisasi kalsium dan fosfat kembali pada permukaan gigi. Fungsi penting saliva
terhadap proses karies gigi lainnya adalah sebagai penyanggah asam (dapar bikarbonat) yang
mengatur pH tetap 7 termasuk pula menghilangkan sisa makanan di dalam mulut.
Jumlah relatif asam pada saliva dapat ditentukan secara titrimetri menggunakan suatu
indikator yang mempunyai perubahan warna dengan dua trayek pH seperti biru timol
yaitu pada;
pH

1,2 -

2,8

Merah Jingga Kuning

pH

8,0 -

9,6

Kuning Hijau Biru

Oleh karena itu penitrasian kepada perubahan warna yang pertama memberikan pengukuran
jumlah HCl bebas, sedangkan penitrasian pada pH 9,6 menunjukkan keadaan asam total.

Sasaran Pembelajaran:
1. Mengetahui sifat asam dan basa pada saliva
2. Memahami uji kuantitatif saliva
3. Mengetahui reaksi asam basa dan perubahan warna yang ditimbulkannya
Bahan dan Alat:
1. Cairan saliva buatan yang terdiri dari campuran: 40 ml HCl 0,1 M + 15 ml CH 3COOH
0,1 M + 45 ml akuades
2. Larutan KOH 0,1 M
3. Larutan biru timol 0,1 % dalam etanol.
4. Buret 10 ml

11

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Cara Kerja:
1. Isikan larutan KOH 0,1 M ke dalam buret 10 ml dan perhatikan jangan sampai
terdapat gelembung udara serta larutan yang menetes.
2. Pipet sebanyak 10 ml cairan saliva buatan dan masukkan ke dalam labu Erlenmeyer.
Tambahkan 4 tetes larutan indikator biru timol dan aduk hingga rata.
3. Titrasi campuran ini dengan larutan KOH sehingga terjadi perubahan warna dari
jingga kemerahan kepada jingga kuning dan catat volume KOH yang digunakan.
4. Periksa pH larutan ini dengan cara mencelupkan kertas pH indikator universal ke
dalam campuran tadi.
5. Teruskan titrasi sehingga terbentuk warna biru dan kembali catat volume KOH.
6. Catat kembali pH campuran dengan kertas pH indikator universal.
7. Hitunglah kadar HCl bebas dan keadaan asam total sebagai ml 0,1 M asam / 100 ml
sampel.
Hasil Pengamatan:
No Perubahan Warna Campuran
1
Jingga kemerahan ke Kuning
2

Volume KOH ml

pH campuran

Kuning ke Biru

Kesimpulan dan Saran

Dosen,

Praktikan,

__________________
NIK:

_____________________
NPM:

12

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

HISTOLOGI

13

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

RONGGA MULUT
Sebelah depan dibatasi gigi dan bibir, sebelah belakang oleh oropharynx,
disamping oleh gigi dan pipi, sedangkan sebelah atas oleh atap langit-langit keras
dan lunak, serta didasarnya terdapat lidah dan dasar mulut.

Bibir

Dibedakan atas bagian luar bibir, bagian merah bibir dan bagian dalam bibir.
Bagian luar bibir, dilapisi epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk.
Mengandung rambut dan follicle, kelenjar keringat dan kelenjar sebacea.

Bagian merah bibir, dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan


tanduk. Di bawahnya terdapat papil-papil jaringan ikat yang dalam dengan

14

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

banyak pembuluh darah kapiler, sehingga memberikan kesan kemerahan.


Dapat dijumpai arteriol arteri labialis.
Bagian dalam bibir (mucosa), dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk dan papilla jaringan ikat tidak dalam. Suatu kelenjar
mucosa gld.labialis di bawah epitel. Kerangka muskular bercorak
musculus orbicularis oris terdapat di tengah organ bibir.

Lidah
Lidah merupakan suatu massa muskular bercorak yang diliputi oleh membrana
mucosa. Submucosa sedikit atau tidak ada sama sekali.

1). Muscular; serat muskular tersusun sebagai berkas yang berbeda ukurannya
yang dipisahkan oleh jaringan penyambung. Serat-serat satu sama lain saling

15

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

bersilang dalam 3 bidang. Susunan ini memungkinkan lidah dapat berfungsi untuk
berbicara, mengatur posisi makanan agar dapat dikunyah dan untuk menelan.
2). Mucosa; membran mucosa melekat erat pada otot, karena jaringan
penyambung lamina propria menembus ke dalam ruang antara berkas-berkas
muskular. Membrana mucosa pada permukaan bawah/ventral lidah, halus, terdiri
dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk; sedangkan permukaan atas/dorsal,
berbentuk irregular, pada bagian anterior banyak tonjolan-tonjolan kecil (papilae),
dilapisi epitel berlapis gepeng yang sebagian berlapis tanduk. Permukan dorsal lidah
dipisahkan dari dua per tiga bagian anterior oleh batas yang berbentuk huruf V. Di
belakang batas ini (sepertiga bagian sebelah belakang) pada permukaannya terdapat
penonjolan-penonjolan yang terutama terdiri dari kelompokan jaringan lymphoid,
yaitu :
(1) follicle-follicle lymphatic, yang merupakan kelompokan kecil nodulus
lymphaticus dan
(2) nodulus lymphaticus berkelompok sekitar invaginasi membran mukosa
(criptus), yaitu tonsila lingua.
Pada lidah terdapat 4 jenis papillae lingua :

a/. Papilae filiformis:


Penonjolan berbentuk kerucut, sangat banyak dan terdapat pada permukaan
lidah, tidak mengandung puting kecap, sering sebagian mengalami pertandukan.

16

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

b/. Papillae fungiformis:


Menyerupai jamur dengan tangkai sempit serta permukaan halus, bagian
atasnya melebar. Mengandung puting kecap tersebar pada bagian atas dan terdapat
diantara papillae filiformis.

c/. Papillae foliatae:


Tersusun sebagai tonjolan yang berderet sepanjang pinggir lateral belakang
lidah, mengandung banyak kuncup pengecap. Kelenjar serosa dengan salurannya
mengalir pada muara-muara / alur-alur sekitar dasar papillae.

d/ Papillae circumvallatae:
Papillae yang sangat besar dan jumlahnya paling sedikit 7 12 , terletak pada
daerah V(garis) bagian posterior lidah. Setiap papilla dikitari alur mirip parit,
dimana dicurahkan sekresi kelenjar serosa dan mukosa (von Ebner). Sepanjang
sisi papil terdapat banyak puting kecap.

17

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

PRAKTIKUM
Sediaan : Labium Oris Bayi
No. sediaan : 31
Tugas :

tentukan bagian luar, merah bibir dan bagian dalam bibir serta peralihan
epitel pada mukosanya

tunjukkan : M. orbicularis oris, folikel rambut dan glandula sebacea, arteri


dan vena labialis, glandula labialis

Pembesaran 10x4

18

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Sediaan : Lingua (Papilla)


No. sediaan : 32, 33 dan 45
Tugas :

Pada bagian mukosa lidah, tunjukkan papilla circumvallatae, papilla


fungiformis, papilla filiformis dan papilla folliatae serta glandula von ebner
dan taste buds.

Pada bagian tengah lidah, tunjukkan muscular bercorak lidah dengan


berbagai potongan serta kelenjar campurnya.

Pembesaran 10x10

Pembesaran 10x10

Pembesaran 10x10

Pembesaran 10x40

Pembesaran 10x10

19

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Gigi
Masing-masing gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas ginggiva (gum) :
mahkota, dan akar, di bawah ginggiva yang mempertahankan gigi dalam alveolus
tulang rahang. Tempat peralihan mahkota dengan akar adalah leher gigi, yaitu titik
pertemuan email dengan cementum. Gigi desidua (anak) lambat laun digantikan
oleh gigi permanen (dewasa). Struktur kedua gigi tersebut sama dan terdiri atas
bagian non mineral pulpa dan bagian mineral email,dentin dan cementum.

Tiap gigi mempunyai rongga sentral rongga pulpa. Pada daerah akar rongga
meluas ke apex akar dan membentuk lubang foramen apicalis, yang dilalui
pembuluh darah

dan

saraf.

Membran

periodontalis

(ligamentum

fibrosa)

mengelilingi cementum gigi membantu fiksasi gigi dengan kuat pada alveolus tulang.

Email
Struktur paling keras, paling banyak mengandung kalsium 97 garam
kalsium (hidroxy apatit) dan 3 % zat organik. Matrix organik bukan merupakan
serat-serat colagen seperti tulang dan dentin, tetapi unsur utamanya merupakan
protein dalam konfigurasi , kaya akan prolin. Ada dua kelas protein yang unik yaitu
amelogenin dan enamelin. Matrix email disekresi oleh sel ameloblas, yang berasal
dari ectoderm, struktur lain gigi berasal dari mesoderm.
Bilamana email mengalami kalsifikasi penuh, ameloblas menjadi sel kubis kecil,
menjadi atrophy dan menghilang setelah membentuk selaput email yang meliputi
20

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

permukaan luar email. Email terdiri atas batang-batang prisma/toraks heksagonal,


yaitu prisma email yang berikatan dengan zat interprismatis atau interrod email.

Dentin
Dentin diliputi email pada mahkota gigi dan oleh cementum pada akar gigi.
Merupakan jaringan terkalsifikasi mirip tulang, tetapi lebih keras karena banyak
mengandung garam kalsium (80% berat kering) dalam bentuk hidroxyapatit.
Komponen organik terutama serabut kolagen tipe I dan glycoaminoglycan. Matrix
organik disintesis oleh sel-sel odontoblas. Sel mengandung inti pada basisnya; Golgi
complex berkembang baik, RER dan ribosom banyak. Sel mempunyai prosessus
ramping yang menembus tegak lurus, melalui seluruh tebal dentin; sebagai seratserat Tomes, berjalan dalam saluran kecil yang dinamakan tubulus dentin yang
berisi cairan jaringan.
Komponen matrix dentin disebut predentin; disekresi oleh odontoblas pada
permukaan apical. Setelah predentin dibentuk, sel mundur dengan membentuk serat
Tomes. Mineralisasi perkembangan dentin mulai dengan pengendapan garamgaram kalsium dalam butir-butir yang lambat laun saling bersatu. Proses ini tidak
sempurna dan daerah-daerah yang tidak mengalami kalsifikasi atau yang mengalami
kalsifikasi parsial sering kali tetap ada di antara butir-butir sebagai ruang
interglobularis. Serat Tomes mungkin berperan sebagai reseptor dan menghantar
impuls ke jaringan pulpa yang banyak persarafannya.

Cementum
Struktur mirip tulang, walaupun sistem Havers dan pembuluh darah tidak
ada. Pada daerah apical akar gigi cementum lebih tebal, nampak sel seperti osteosit
disebut cementocytes dan berada dalam lacuna yang berhubungan dengan
canaliculi. Cementum adalah jaringan aktif labil dan bereaksi terhadap resorpsi atau
pembentukan jaringan baru sesuai dengan tekanan (stress) yang dialaminya.

Pulpa gigi

21

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Terdiri jaringan penyambung jarang, sangat banyak mengandung persarafan


dan pembuluh darah. Unsur utama berupa serabut colagen halus, terdapat serat
reticular dan substansi dasar mengandung glycosaminoglycans.

PRAKTIKUM
Sediaan : akar gigi potongan melintang, sediaan gosok
No. sediaan : 38D
Tugas : tentukan rongga pulpa, dentin dengan kanalikulinya, sementum, lapisan
granular tomes , sementum dan serat kolagen sharpey

Pembesaran 10x4

Pembesaran 10x10

Pembesaran 10x40

Perkembangan Gigi
22

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Pada manusia dimulai saat 6 minggu masa kehamilan, dengan proses melibatkan
interaksi epitelio mesenchymal. Epitel oral dari ectodermal ameloblas
menghasilkan email. Mesenchyme, ectomesenchyme di bawah epitel oral. Jaringan
ikat embrional berasal dari neural crest dan membentuk odontoblast, dan
cementoblast dentin dan cementum.

Perkembangan mahkota gigi

23

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

1. Tahap lamina dentis


2. Tahap kuncup
3. Tahap cangkir (cap) awal
4. Tahap cangkir (cap) akhir
5. Tahap genta
Perkembangan akar gigi
Ketika dibentuk mahkota, bagian leher tumbuh kearah akar dan diliputi papilla
dentis. Epitel email luar dan dalam bersatu mengelilingi akar disebut selubung akar
Hertwig.

PRAKTIKUM
Sediaan : Perkembangan gigi (Bell stage)
No. sediaan : 38 K
Tugas : tunjukkan

organ email dan lamina dentis,

epitel email luar, stratum

stelatum- stratum intermedium, epitel email dalam (ameloblas), email, dentin,


predentin, odontoblas, pulpa dentis, sarung/selubung Hertwig, dan tulang
rahang/prosesus alveolaris

Pembesaran 10x40
Pembesaran 10x10

Kelenjar Liur

24

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Ada 3 kelenjar liur besar yang bermuara ke rongga mulut, yaitu kelenjar
parotis, kelenjar submandibular dan kelenjar sublingualis ketiga kelenjar ini
merupakan kelenjar eksokrin. Kelenjar parotis merupakan kelenjar serosa,
sedangkan kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis merupakan kelenjar
campur.

Kelenjar parotis
Kelenjar parotis terbagi atas beberapa lobus, dan setiap lobus terbagi lagi
menjadi beberapa lobulus. Di dalam setiap lobulus terdapat banyak pars terminalis
disertai saluran keluar yang kecil. Pars terminalis kelenjar disebut asinus, sel
kelenjar berbentuk prisma dengan puncaknya menghadap ke lumen. Inti sel bulat
terletak ditengah sel. Sitoplasma berwarna merah gelap. Setiap pars terminalis
dikelilingi oleh sel myoepitel yang dapat berkontraksi untuk memeras secret dari
pars terminalis.

25

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Saluran keluar kelenjar yang paling kecil berupa saluran yang dindingnya
tersusun dari selapis sel kuboid, disebut duktus interkalaris. Saluran yang lebih
besar disusun oleh sel yang lebih tinggi. Saluran yang terletak di dalam lobulus
disebut duktus intra lobularis. Diantara lobulus terdapat saluran yang
berukuran lebih besar disebut duktus interlobularis. Saluran yang paling besar
tersusun oleh sel silindris, sering lebih dari satu lapisan sel, terletak di antara lobus,
disebut duktus interlobaris.
Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin.
Terkadang sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan
parotis. Sel kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang
terletak agak ditengah. Pada bagian basal sel terdapat glanular endoplaspic
reticulum sehingga pada pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya
tampak gambaran yang bergaris-garis.

Kelenjar campur
Pars terminalisnya terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian serosa dan bagian
mukosa yang saling berlekatan membentuk asinus campuran. Bagian serosa sering
terlihat memeluk bagian mukosa membentuk gambaran seperti bulan sabit yang
disebut bulan sabit Gianuzzi. Sel asinus bagian mukosa berbentuk piramid dengan
inti berbentuk gepeng terdapat dibagian basal sel, terletak dengan sumbu sejajar
dasar sel. Sitoplasma terlihat pucat.

26

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

PRAKTIKUM
Sediaan : Kelenjar Parotis
No. sediaan : 48

Tunjukkan pars terminalis bagian serosa, duktus interlobaris, duktus interlobularis,


duktus intralobularis dan sel myoepitel

27

Pembesaran 10 x 4

Pembesaran 10x10

Pembesaran 40x10

Pembesaran 10x100

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Sediaan : Kelenjar Submandibularis


No. sediaan : 49
Tunjukkan pars terminalis bagian mukosa dan serosa, duktus interlobaris, duktus
interlobularis, duktus intralobularis dan bulan sabit Gianuzzi

Pembesaran 10x4

Pembesaran 10x10

28

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Sediaan : Kelenjar Sublingualis


No. sediaan : 50

Tunjukkan pars terminalis bagian mukosa dan serosa, duktus interlobaris, duktus
interlobularis, duktus intralobularis dan bulan sabit Gianuzzi

Pembesaran 10x4

Pembesaran 10x40

29

Penuntun Praktikum Blok 7 Sistem Stomatognati I Prodi. Kedokteran Gigi Universitas YARSI

Anda mungkin juga menyukai