Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Definisi
Karsinoma sel skuamosa (KSS) atau squamous cell carcinoma (SCC), merupakan tumor ganas
yang berasal dari epitel skuamosa berlapis yang mempunyai kemampuan untuk merusak
jaringan sekitarnya, dan bermetastasis ke tempat yang lebih jauh. Hampir semua kanker di
rongga mulut dimulai dari sel basal yang menutupi permukaan bibir, lidah, dan rongga mulut
yang dikenal sebagai karsinoma sel skuamosa.1

2.2 Gejala dan manifestasi klinis karsinoma sel skuamosa


Karsinoma sel skuamosa rongga mulut pada awalnya tidak menimbulkan gejala, namun gejala
yang mungkin dirasakan adalah rasa tidak nyaman. Penderita baru mengetahuinya setelah
gejala semakin berkembang dan kanker menjadi progresif.1 Karsinoma dapat terjadi
dimanapun di dalam rongga mulut, daerah yang paling sering terkena adalah sepertiga
posterior dan tepi lateral lidah dan dasar mulut, trigonum retromolar, palatum lunak, dan
krongkongan dekat tonsil. Gejala yang biasanya dirasakan yaitu rasa nyeri, baal, terdapat
tampilan eritroplakia, indurasi, fiksasi dan limfadenopati regional. Metastasis limfadenopati
ditandai oleh nodus yang seperti karet atau keras, tidak sakit dan cekat dibagian dasar
memadat.7
Karsinoma sel skuamosa rongga mulut sering terjadi pada laki-laki dibandingkan
perempuan, biasanya terjadi pada orang berusia lebih dari 40 tahun. Tampilan klinis bervariasi
dan mungkin dapat menyerupai penyakit lain. KSS tahap awal dapat tampak sebagai lesi putih,
lesi merah, atau keduanya, tampak sebagai masa eksofitik. Tampilan klinis yang paling sering
ditemukan berupa erosi atau ulkus.2 Karsinoma sel skuamosa muncul sebagai lesi kronik yang
tidak kunjung sembuh lebih dari 14 hari. Pada tahap awal, lesi yang muncul biasanya berukuran
kecil, tidak sakit dan tidak ulseratif. Namun lesi tersebut menetap dalam jangka waktu yang
lama dan terjadi pengurangan pasokan darah pada daerah tersebut sehingga menyebabkan
terjadinya bentuk ulser. Ulser yang menetap cukup lama berukuran besar, berbentuk seperti
kawah, granular, dan tertutup oleh lapisan nekrotik yang berwarna putih kekuningan. Bagian
tepi lesi keras, menonjol tidak teratur dan terlihat seperti jamur yang menggulung.7

2.4 Patogenesis karsinoma sel skuamosa


Perkembangan KSS merupakan proses multistep yang melibatkan aktivasi onkogen dan
inaktivasi gen penekan tumor. Perubahan pertama ialan hilangnya kromosom pada region 3p
dan 9p21. Kehilangan heterozigositas dalam hubunganya dengan hypermethylation pada lokus
ini menyebabkan inaktivasi gen p16, penghambat cyclin dependent kinase. Perubahan ini
dikaitkan dengan transisi dari epitel normal sampai menjadi epitel yang mengalami
hyperplasia/hyperkeratosis. Perubahan selanjutnya terjadi pada region 17p dengan mutase dari
gen penekan tumor p53 dan dikaitkan dengan perubahan menjadi displasia. Baru – baru ini
ditemukan bahwa perubahan genom seperti delesi pada 4q, 6p, 8p, 11q, 13q, 14q dan dapat
bertindak sebagai prediktor pada suatu keganasan.1

Anda mungkin juga menyukai