Regio : Hidung
Effloresensi : Plak kehitaman, berukuran plakat, asimetris,
berbatas tidak tegas, ulkus eritematosus.
Diagnosis Kerja Diagnosis Banding
Diagnosis Keratoakantoma
Karsinoma Sel Skuamosa Ulkus/granuloma kronik
Karsinoma sel basal
Rujuk RS Kanker Dharmais
Tatalaksana Pembedahan
Karsinoma Sel Skuamosa
Tinjauan Pustaka
Tumor ganas kulit nonmelanoma dari sel keratinosit suprabasal
Definisi epidermis dapat bermetastatis, dan berkembang dari ulkus atau
radang kronik, prakanker, atau rangsangan karsinogen tertentu.
Di AS karsinoma sel skuamosa merupakan tumor ganas kulit non
melanoma ke-2 setelah karsinoma sel basal.
Karsinoma sel skuamosa lebih sering pada kulit putih daripada
Epidemiologi berwarna, lebih banyak pria daripada wanita, pada usia 40-50 thn.
Kekambuhan masih tinggi yaitu 2% - 8,9% pasca eksisi luas r, 7%-
50% pasca radioterapi dan 20% pasc kuretase dan elektrodeseksi.
Faktor pejamu : usia > 40 tahun, warna kulit, status imunitas, dan
kelainan genetik.
Faktor lingkungan: akumulasi pajanan sinar ultraviolet
Etiologi dan akumulasi mutasi genetik keratinosit muncul sel yang potensial
ganas.
Patogenesis
Faktor lain: lesi prakanker (aktinik keratosis dan penyakit bowen),
HPV, pajanan bahan kimia karsinogen (arsen, coal-tar), radiasi,
jaringan parut, dermatosis kronik, luka bakar, dan merokok.
Lokasi : pada daerah yang banyak terpapar sinar matahari seperti
wajah, telinga, bibir , punggung, tangan dan tungkai bawah.
Kelainan kulit dapat berupa papul keratotik atau plak eritematosa,
atau ulkus yang tidak kunjung sembuh.
Batas lesi dapat tegas atau difus, dan dapat disertai rasa nyeri.
Gambaran Berwarna sama dengan kulit atau agak sedikit eritema.
KSS
berdiferensiasi
buruk
Pembedahan merupakan pilihan utama.
Eksisi luas dengan batas irisan dari tepi tumor sebesar 2 cm atau
lebih dalam 2 cm.
Tata Laksana Keuntungan: Dapat dilakukan pada tumor kecil maupun besar,
Pembedahan kasus yang residif, jaringan bawah kulit yang terkena.
Kerugian: Lokasi tumor yang dilakukan eksisi dapat menimbulkan
problem baru dan jarak eksisi dari tepi tumor tidak optimal, tidak
dapat dilakukan pada penderita dengan kontraindikasi operasi.
Tumornya terletak pada daerah yang sulit (sekitar mata, bibir dan
hidung) bila dilakukan pembedahan.
Penderita yang sudah dilakukan eksisi dan tidak dapat melakukan
Tata Laksana irisan pada jarak 2 cm dari tumor dan penderita sudah tua.
Radioterapi Dosis total yang dianjurkan: 4000–4500 rad, yang diberikan 300
rad/hari berturut–turut sampai 5 hari atau minggu dengan lama
pemberian 2–3 minggu.
Kesembuhan setelah dilakukan radioterapi jika ukuran tumor < 1
cm, 1 – 5 cm 76 %, dan jika > 5 cm 56 %.
Terapi tambahan pada kasus metastase jauh, juga pada tempat
sulit untuk melakukan eksisi 2 cm dari tepi tumor.
Bleomysin dengan dosis 15 mg/m2, dapat dikombinasi dengan
Metotrexat 30 mg/m2 atau dikombinasi dengan Cisplatinum 60
mg/m2 dan Metotrexat 30 mg/m2 hari kedua, serta diulang tiap 3
Tata Laksana minggu.
Sitostatika Adriamycine dengan dosis 50 mg/m2 dan Cisplatinum dengan
dosis 75 mg/m2 dengan pemberian setiap 3 minggu sekali atau
siklofosfamid 500 mg/m2 hari kedua, Vinkristin 1,5 mg/m2 lpb hari
ke-1, 8, dan 15, Adriamicin 50 mg/m2 hari kedua, dan Dakarbasin
250 mg/m2 hari ke- 1 sampai ke-5 (CYDAVIC) serta diulang tiap 3
minggu.
Pada stadium lanjut dan tak bisa dioperasi maka modalitas terapi
yang lebih baik adalah kombinasi antara sitostatika karboplatin
(turunan Cisplatin) diikuti radioterapi.
Terima Kasih