Konstriksi pupil (atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat) dan satu (atau
lebih) tanda berikut, yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid
Bicara cadel
4. Gejala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain.
Gejala-gejala Morfin
Penggunaan morfin dapat mengakibatkan gejala-gejala sebagai berikut:
Menimbulkan euforia.
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Penggunaan heroin atau putauw dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti timbul rasa
kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion ( 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan
seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu
menyendiri untuk menikmatinya. Gejala-gejala lainnya, antara lain:
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.
Sedatif-Hipnotik
Benzodiazepin (Diazepam, chlordiazepoxide, flurazepam, lorazepam, alprazolam,
triazolam, temazepam, oxazepam), Barbiturat (Secobarbital, pentobarbital), Zat mirip barbiturat
(Meprobamate, methaqualone, glutethimide, ethchlorvynol).
Efek Sedatif-Hipnotik-Ansiolitik
Benzodiazepin, barbiturat, dan zar mirip barbiturat semuanya memiliki efek pada
kompleks reseptor gamma-aminobutyric acid (GABA) tipe A
gejala-gejala
Intoksikasi Sedatif-Hipnotik-Ansiolitik
Kriteria diagnosis untuk intoksikasi Sedatif-Hipnotik-Ansiolitik
1. Pemakaian sedatif, hipnotik, ansiolitik yang belum lama
2. Perilaku maladaptive atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya
perilaku seksual atau agresif yang tidak semestinya, labilitas mood, gangguan pertimbangan,
gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah
pemakaian hipnotik, sedatif, atau ansiolitik
3. Satu (atau lebih) tanda berikut, berkembang selama, atau segera setelah pemakaian hipnotik,
sedatif, atau ansiolitik:
bicara cadel
inkoordinasi
nistagmus
4. Gejala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain.
Halusinogen
Intoksikasi Halusinogen
Kriteria diagnosis
1. Pemakaian halusinogen yang belum lama
2. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya
kecemasan atau depresi yang nyata, ideas of reference, ketakutan kehilangan pikiran, ide
paranoid, gangguan pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan)
3. Perubahan persepsi yang terjadi dalam keadaan terjaga penuh dan sadar (misalnya penguatan
persepsi subjektif, depersonalisasi, derealisasi, ilusi, halusinasi, sinestesia) yang berkembang
selama, atau segera setelah pemakaian halusinogen
4. Dua (atau lebih) tanda berikut yang berkembang selama atau segera setelah pemakaian
halusinogen : dilatasi pupil, takikardi, berkeringat, palpitasi, pandangan kabur, tremor,
inkoordinasi
5. Gejala bukan karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain