Anda di halaman 1dari 4

Intoksikasi Opioid

Kriteria diagnosis untuk intoksikasi opioid:


1. Pemakaian opioid yang belum lama
2. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya
euphoria awal diikuti oleh apati, disforia, agitasi, atau retardasi psikomotor, gangguan
pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama atau
segera setelah pemakaian opioid
3.

Konstriksi pupil (atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat) dan satu (atau

lebih) tanda berikut, yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid

Mengantuk atau koma

Bicara cadel

Gangguan atensi atau daya ingat

4. Gejala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain.
Gejala-gejala Morfin
Penggunaan morfin dapat mengakibatkan gejala-gejala sebagai berikut:

Menimbulkan euforia.

Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).

Kebingungan (konfusi).

Berkeringat.

Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.

Gelisah dan perubahan suasana hati.

Mulut kering dan warna muka berubah.

Gejala-gejala Heroin / Putauw

Penggunaan heroin atau putauw dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti timbul rasa
kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion ( 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan
seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu
menyendiri untuk menikmatinya. Gejala-gejala lainnya, antara lain:

Denyut nadi melambat.

Tekanan darah menurun.

Otot-otot menjadi lemas/relaks.

Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.

Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.

Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.

Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.

Sedatif-Hipnotik
Benzodiazepin (Diazepam, chlordiazepoxide, flurazepam, lorazepam, alprazolam,
triazolam, temazepam, oxazepam), Barbiturat (Secobarbital, pentobarbital), Zat mirip barbiturat
(Meprobamate, methaqualone, glutethimide, ethchlorvynol).
Efek Sedatif-Hipnotik-Ansiolitik
Benzodiazepin, barbiturat, dan zar mirip barbiturat semuanya memiliki efek pada
kompleks reseptor gamma-aminobutyric acid (GABA) tipe A

gejala-gejala
Intoksikasi Sedatif-Hipnotik-Ansiolitik
Kriteria diagnosis untuk intoksikasi Sedatif-Hipnotik-Ansiolitik
1. Pemakaian sedatif, hipnotik, ansiolitik yang belum lama
2. Perilaku maladaptive atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya
perilaku seksual atau agresif yang tidak semestinya, labilitas mood, gangguan pertimbangan,
gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah
pemakaian hipnotik, sedatif, atau ansiolitik
3. Satu (atau lebih) tanda berikut, berkembang selama, atau segera setelah pemakaian hipnotik,
sedatif, atau ansiolitik:

bicara cadel

inkoordinasi

gaya berjalan tidak mantap

nistagmus

gangguan atensi atau daya ingat

stupor atau koma

4. Gejala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain.

Halusinogen
Intoksikasi Halusinogen
Kriteria diagnosis
1. Pemakaian halusinogen yang belum lama
2. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya
kecemasan atau depresi yang nyata, ideas of reference, ketakutan kehilangan pikiran, ide
paranoid, gangguan pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan)
3. Perubahan persepsi yang terjadi dalam keadaan terjaga penuh dan sadar (misalnya penguatan
persepsi subjektif, depersonalisasi, derealisasi, ilusi, halusinasi, sinestesia) yang berkembang
selama, atau segera setelah pemakaian halusinogen

4. Dua (atau lebih) tanda berikut yang berkembang selama atau segera setelah pemakaian
halusinogen : dilatasi pupil, takikardi, berkeringat, palpitasi, pandangan kabur, tremor,
inkoordinasi
5. Gejala bukan karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain

Terapi Terhadap Keadaan Intoksikasi


1. Intoksikasi opioida
Beri Naloxone HC 1 0,4 mg IV, IM atau SC dapat pula diulang setelah 2-3 menit sampai 2-3
kali
2. Intoksikasi kanabis (ganja)
Ajaklah bicara yang menenangkan pasien. Bila perlu beri Diazepam 10-30 mg oral atau
parenteral, Clobazam 3x10 mg.
3. Intoksikasi kokain dan amfetamin
Beri Diazepam 10-30 mg oral atau pareteral atau Klordiazepoksid 10-25 mg oral atau
Clobazam 3x10 mg. Dapat diulang setelah 30 menit sampai 60 menit. Untuk mengatasi
palpitasi beri propanolol 3x10-40 mg oral
4. Intoksikasi alkohol
Mandi air dingin bergantian air hangat. Minum kopi kental. Aktivitas fisik (sit-up,push-up).
Bila belum lama diminum bisa disuruh muntahkan
5. Intoksikasi sedatif-hipnotif (Misalnya Valium, pil BK, MG, Lexo, Rohip)
Melonggarkan pakaian. Membersihkan lender pada saluran napas. Beri oksigen dan infus
garam fisiologis

Anda mungkin juga menyukai