Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Seiring dengan makin

meningkatnya

kesadaran

masyarakat

akan

pentingnya hidup sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser.
Bahan pangan yang kini banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai
gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi juga
harus mempunyai

fungsi

fisiologis

tertentu

bagi

tubuh,

seperti

dapat

menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah serta
meningkatkan penyerapan kalsium. Saat ini, dasar pertimbangan konsumen di
negara-negara maju bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta
kelezatannya tetapi juga pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh.
Lidah buaya (Aloe vera (L.) Webb.) merupakan tanaman yang telah lama
dikenal di Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka
penyakit.

Belakangan

tanaman

ini

menjadi

semakin

populer

karena

manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil


bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan
kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di
kedai, toko, apotek, restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya
mengisyaratkan

terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi

perbaikan ekonomi nasional yang terpuruk dewasa ini.


Tanaman Lidah Buaya adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat;
bagi kesehatan manusia. Dilihat dari prospek pasar, ternyata permintaan akan
lidah buaya sangat banyak, namun tingkap produksi tanaman lidah buaya masih
sangat kurang di Indonesia. Sehingga dengan prospek pasar yang luar dan peluang
yang besar maka sangat disayangkan jika tidak dikembangkan, untuk itu budidaya
lidah buaya harus ditingkatkan. Melihat kondisi lingkungan di wilayah Indonesia
sangat sesuai dan cocok untuk budidaya lidah buaya.

Berikut ini adalah cara dan teknik budidaya lidah buaya :


2. Rumusan masalah
Untuk membatasi penguraian pembahasan, maka penyusun membuat
beberapa rumusan masalah berupa pertanyaan yaitu:
1.

Bagaimanakah cara budidaya tanaman lidah buaya ?

2.

Apa keuntungan dari budidaya tanaman lidah buaya ?


3. Tujuan
Sesudah membaca makalah ini pembaca diha-rapkan dapat:

1.

Mengetaui cara budidaya tanaman lidah buaya

2.

Dapat membudidayakan tanamn lidh buaya dengan baik


4. Manfaat

1.

Menjaga lingkungan agar tetap terjaga keseimbangannya

2.

Teruji klinis bermanfaat untuk kesehatan alkalisasi tubuh,sistem imun


tubuh, mengeluarkan racun tubuh/detoksifikasi, mengurangi berat badan,
kehatan kardiovaskuler, sumber asam amino, melawan peradangan,
membantu sistim pecernaan, sumber fitamin dan mineral, membantu
penderita diabetes, meningkatkan pertumbuhan rambut, anti-pruritus, anti
inflamasi/peradangan kulit, mengurangi ketombe, conditioning, mencegah
rambut rontok, sebagai pelembab kulit,mengurangi penuan dini,
mengurangi strech mark.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah tanamn lidah buaya
Tanaman Lidah Buaya atau Aloe vera (Latin: Aloe barbadensis Milleer)
merupakan tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika
Catatan sejarah yang ada menyebutkan bahwa bangsa Mesir kuno telah
mengetahui manfaat luar biasa dari Lidah Buaya sebagai tanaman kesehatan sejak
tahun 1500 SM, dan menyebutnya sebagai tanaman keabadian!
Seorang tabib dari zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes juga
menggunakan lidah buaya untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit.
Kandungan Lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di
dunia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku
industri.
Setidaknya ada sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya yang telah diketahui;
yang paling bagus digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera
Barbadensis Miller. Jenis ini setidaknya mengandung 72 jenis zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, termasuk 18 macam asam amino, antara lain arginine,
asparagin, asparatic acid, analine, serine, valine, glutamat, threonine, glycine,
lycine, yrozine, proline, histidine, leucine, dan isoliucine.
Lidah buaya juga mengandung karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral,
enzim, hormon, dan zat golongan obat seperti antibiotik, antiseptik, antibakteri,
antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan,
antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik
Lidah buaya terbukti menyimpan zat-zat penting seperti vitamin A, B1,
B2, B3, B21, C, E, kolin, inositol, dan asam folat. Kandungan mineralnya adalah
kalsium, magnesium, potasium, sodium, besi, zinc, dan kromium. Kandungan
enzim-enzimnya, antara lain amylase, catalase, cellulose, carboxypeptidase,
3

carboxyhelolase, dan brandykinase yang semuanya amat penting bagi


metabolisme tubuh.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu
komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar
untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang
cukup 2 menjanjikan. Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam
Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah
buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya
tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan.
Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat
mampu menghasilkan produksi 8.000 kg/ha, dengan

bagian

pelepah

yang

dipanen dapat mencapai 1,5 kg per pelepah dan panjang pelepah mencapai 70
cm. Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di
pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias.
Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi /
berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm,
bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning
kemerahan (jingga), Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat.
2. Batang Tanaman Aloe Vera berbatang pendek.
Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan
sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas
yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang
juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe
Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman
ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari
sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
3. Daun Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan helaian yang
memanjang.

Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu abuan,


bersifaat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah
atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan
terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air
yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air.
Bentuk daunnya

menyerupai

pedang

dengan

ujung

meruncing,

permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun
dapat mencapai 50 -75 cm, dengan berat 0,5 kg -1 kg, daun melingkar rapat di
sekeliling batang bersaf-saf. c. Bunga Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau
kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga
berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya
bisa mencapai 1 meter.
Bunga 3 biasanya muncul bila ditanam di pegunungan. d. Akar Akar
tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di
permukaan

tanah.

Panjang

akar berkisar antara 50 -100 cm. Untuk

pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian


atasnya.
Lidah

buaya

mempunyai

kandungan

zat

gizi

yang

diperlukan

tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline,
inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari
kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc
(Zn) dan kromium (Cr).Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat
berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin
E,

vitamin

A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk

mencegah penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif.


Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase,
carboxypeptidase dan lain -lain.

Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin,
asparagin, asam aspatat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin,
prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.

4. Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya


Secara umum

bagian -bagian

dari

tanaman

lidah

buaya

yang

sering

dimanfaatkan adalah :
1.

Mengobati luka usus


Konsumsi makanan berlemak, pedas, dan asam yang tidak terkontrol dapat

merangsang asam lambung. Daging lidah buaya (yang telah diproses) diyakini
dapat membantu menyembuhkan luka usus karena zat saponin yang
dikandungnya dapat membersihkan usus sekaligus bersifat antiseptik. Senyawa
antrakuinonnya berfungsi sebagai antibiotik, dan zat-zat lainnya berfungsi
menjalankan peran epitelisasi atau merangsang pertumbuhan jaringan kulit dari
sel-sel baru.

2. Membantu metabolisme tubuh dan regenerasi sel


Kandungan enzim cellulose, amylose, protein dan biogenik simulator
merupakan zat aktif yang dapat membantu metabolisme serta merangsang
pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit.

3. Mengatasi radang kulit


Radang kulit sering kali muncul, misalnya akibat penggunaan sinar X di
ruang operasi, terpapar sinar matahari terlalu lama, ataupun luka akibat trauma,
luka bakar, dan iritasi kulit. Banyak pakar kesehatan yang mengandalkan cairan

(gel) yang diambil dari daging daun lidah buaya untuk mengatasi keluhan
tersebut.

4. Merawat kulit
Khasiat nyata lidah buaya adalah melembabkan kulit. Hal ini sudah
dikenal sejak zaman Cleopatra. Zat lignin yang dikandungnya memiliki
kemampuan dapat menembus sekaligus meresap ke dalam kulit dan menjaga
hilangnya cairan di permukaan kulit. Kini, hampir 70% dari produk perawatan
kulit dan kosmetik menggunakan gel lidah buaya guna memelihara kelembaban
kulit.

5. Membantu metabolisme tubuh dan regenerasi sel


Enzim cellulose, amylose, protein dan biogenik simulator yang dikandung
lidah buaya merupakan zat aktif dapat membantu metabolisme dan merangsang
pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit.

Manfaat lain dari penggunaan lidah buaya :


Dapat mengatasi berbagai penyakit

pada anak-anak maupun dewasa,

antara lain demam, nyeri lambung/mag, sembelit, wasir, bisul, batuk, radang
tenggorokan, sariawan, ruam, gigitan serangga, bahkan menghilangkan jerawat
dan mengikisi noda hitam di wajah. Dalam makalah ini penyusun berharap
pembaca dapat mengambil manfaat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Daun dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun
dalam bentuk ekstra. Eskudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa
pahit dan kental) secara

tradisional biasanya

digunakan

langsung

untuk

pemeliharaan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya. Gel (bagian berlendir

yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah


dikeluarkan),

bersifat

mendinginkan

dan

mudah

eksudat

rusak karena oksidasi

sehingga di butuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang
stabil dan tahan lama. Gel lidah buaya mengandung karbohidrat tercerna,
sehingga dapat digunakan sebagai minuman diet. Gel lidah buaya tersusun
oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa
berkhasiat. Khasiat hebat yang dimiliki aloe vera sangat terkait dengan 75
komponen tersebut secara sinergis. Selain menyuburkan rambut, lidah buaya
juga

dikenal

berkhasiat

untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya

diabetes melitus dan serangan jantung.


Seorang

peracik

obat-obatan

tradisional

berkebangsaan

Yunani

bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati


berbagai

penyakit.

Misalnya

bisul,

kulit

memar,

pecah-pecah,

lecet,

rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.Dalam laporannya, Fujio L.


Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan
bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki
kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain
terhadap

lidah

buaya

menunjukkan

bahwa

karbohidrat

merupakan

komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori


sebagai sumber tenaga.
Dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk
pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini
mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.Di antara ke-72 zat yang
dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air,
vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. 5 Antara lain antibiotik,
antiseptik,

antibakteri,

antiperadangan,

antikanker,

antipembengkakan,

antivirus,
antiparkinson,

antijamur,

antiinfeksi,

antiaterosklerosis,

serta

antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

Lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan


alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. Antioksidan itu berguna
untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit
degeneratif. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada
kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu
menembus

dan

meresap

ke

dalam

kulit.

Lendir

ini

akan

menahan

hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat
kering dan terlihat awet muda.
Lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan
luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar
karena

lendirnya

bersifat

pahit

dan

mengandung

laktasit,

sehingga

merupakan pencahar yang baik.


Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin berkembang. Mula mula
lidah

buaya

hanya

dikenal

sebagai

obat

luar,

dengan

berbagai

kegunaan. Diantaranya sebagai penyubur rambut, penyembuh luka (luka


bakar/tersiram air panas), obat bisul, jerawat/noda hitam, pelembab alami,
antiperadangan, antipenuaan, serta bibir surya alami.
Kegunaan lain lidah buaya yang berkhasiat untuk obat cacingan,
susah kencing,

susah

buang

tenggorokan, hepatoprotektor
(pembangkit

air

besar

(pelindung

(sembelit),
hati),

batuk,

radang

imunomodulator

sistem kekebalan), diabetes melitus, penurun kolesterol dan

penyakit jantung koroner. Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai
produk makanan dan minuman, berupa sejenis jeli, minuman berupa sejenis jeli,
minuman segar sejenis jus, nata de aloe, dawet, dodol, selai dan lain -lain.
Makanan dan minuman hasil olahan lidah buaya sangat berpotensi sebagai
makanan / minuman kesehatan. Hal tersebut

disebabkan

oleh

kombinasi

kandungan zat gizi dan non gizi yang memiliki khasiat untuk mendongkrak
kesehatan.

6.

Kompetisi Dan Peluang Usaha

Persaingan pasar produk lidah buaya belum terasa menyulitkan para petani
pada saat ini. Meskipun di sekitar lahannya juga tersebar lahan-lahan lidah buaya
milik petani lainnya, para petani telah memiliki pembeli produknya atau pedagang
pengumpul langganannya masing-masing. Persaingan pasar antarpedagang
pengumpul juga tidak ada karena status mereka yang hanya merupakan tangantangan atau konsultan mutu pengekspor belaka. Peluang pasar lidah buaya
dianggap besar dengan alasan sebagai berikut.
1. Masyarakat setempat mengkonsumsi produk minuman dari lidah buaya
yang belakangan dianggap sebagai minuman khas Kalimantan Barat, yang
dijual di kedai-kedai, toko-toko,dan pasar-pasar swalayan;
2. Lidah buaya segar (setelah dikupas kulitnya) dapat digunakan sebagai
obat, bahkan kulitnya pun dapat digunakan sebagai substitusi teh;
3. Lidah buaya dapat diproses menjadi aneka produk berupa gel,
konsentrat/ekstrak, produk-produk makanan dan minuman (nata de aloe,
dawer, dodol, dll), atau bubuk yang selanjutnya menjadi bahan baku
dalam industri farmasi,kosmetik, dan pupuk daun;
4. Hingga saat ini pedagang lidah buaya dianggap belum mampu memenuhi
permintaan pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan
Australia secara kontinu;
5. Pemerintah daerah menganggap lidah buaya sebagai produk unggulan
daerah sehingga dapat memberikan jaminan bagi petani mengenai
prioritas pengembangannya di masa depan.

10

7. Budidaya tanaman lidah buaya


1. Penyiapan Lahan
Lakukan persiapan pada lahan dengan membajaknya dan digemburkan
lebih dahulu. Jangan lupa membuat drainase dan bendungan jika perlu sehingga
memudahkan anda dalam mendapatkan air, atau membuang kelebihan air saat
musim penghujan. Pembuatan bedengan dengan ukuran 1 x 2 meter dan tinggi 30
- 40 cm sedangkan panjang supaya disesuaikan dengan panjang / lebar lahan.
2. Pembibitan Lidah Buaya
Pembibitan dilakukan secara vegetatif, yaitu dengan cara mencari anakan
pada tanaman induk. Caranya dengan dicongkel tetapi pada bagian akar
diupayakan agar tidak putus. Anakan yang diperoleh di tanam pada polybag.
Waktu atau lama pembibitan sekitar 3 - 5 bulan.
3. Penanaman Lidah Buaya di Lahan
Setelah mencapai usia 3-5 bulan dari penanaman di polybag. Bibit yang
sudah disiapkan ditanam pada lubang dengan kedalaman lebih dari 10 Cm. Yang
harus diperhatikan pada saat penanaman adalah usahakan bibit tidak terhimpit dan
daun tidak patah.
4. Perawatan dan Pemeliharaan lidah buaya
Pemeliharaan tanaman lidah buaya adalah dengan melakukan penyiangan,
penyiraman dan pemberian pupuk. Pupuk kandang yang sudah matang ( sudah
jadi tanah ) sebanyak 2 - 5 kg pada 1 - 2 mingu sebelum ditanam dengan
menaruhnya pada lubang tanam. Setelah ditanam ( pasca tanam ) anda tinggal
memberi pupuk seperti urea. Dan untuk mencegah hama anda bisa menggunakan
furadan dengan cara di taburkan pada sekitar tanaman.

11

5. Pemanenan Lidah Buaya.


Lidah buaya siap dipanen pada umur sekitar 12 - 18 bulan setelah ditanam.
Panen bisa dilakukan setiap bulan. Saat panen lidah buaya sebaiknya pelepah
lidah buaya segera dibawa ke tempat penyortiran, kemudian dibungkus dan di
proses lebih lanjut.

12

BAB III
PENUTUP
1.

Kesimpulan
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu

komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar


untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang
cukup menjanjikan. Hal ini karena selain mempunyai manfaat fisiologis
sebagai obat, 7 lidah buaya juga dapat dimanfaatkan untuk produk-produk
makanan

dan minuman, kosmetik, industri farmasi serta budidayanya yang

mudah.
2. Saran
Disarankan kepada pembaca agar langkah-langkah pembudidayaan
dilakukan secara bertahap agar dapat didapatkan hasil yang baik, dan juga bisa
diterapkan di bukan hanya disekolah ataupun penelitian, tetapi dalam kehidupan
bermasyarakat.

13

DAFTAR PUSTAKA
Budidaya Lidah Buaya, artikel digital, diakses dari
http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/lidah-buaya

aloevera-

tanaman-hias-yang-sarat-manfaat, diakses tanggal 19 Oktober 2008


Lidah Buaya Memperbaiki Sistem Pencernaan , artikel digital, diakses dari
http://budiboga.blogspot.com/2006/04/lidah-buaya-memperbaiki-sistem.html,
diakses tanggal 19 Oktober 2008
Lidah Buaya: Sembuhkan Berbagai Penyakit Berat, arsip digital,
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0207/02/191802.htm,diakses tanggal 19
Oktober 2008
Peluang Tanaman Rempah dan Obat Sebagai Sumber Pangan Fungsional,
http :// www. Kompas.htysite.com,/0211/04/13149753.htm, diakses 14 mei 2016

14

Anda mungkin juga menyukai