Anda di halaman 1dari 13

Cara Memulai Bisnis Ekspor di Rumah (Bagian I)

By waytodeal

Salah satu cara terbaik membangun sebuah bisnis yang sukses ialah melalui kegiatan
ekspor/impor. Anda bisa menawarkan bisnis dengan klien di seluruh dunia. Anda tidak
perlu memiliki pengalaman sebelumnya, namun harus memiliki manajemen bisnis yang
baik.
Sukses memenuhi kebutuhan bisnis ekspor memerlukan perhatian ekstra dan detil.
Apakah Anda tahu beberapa produsen lokal menggunakan beragam cara untuk
meningkatkan pasar mereka? Atau Anda merencanakan untuk membawa produk Anda ke
luar negeri dan ingin menghubungi rekan Anda untuk mendirikan sebuah bisnis?
Jika Anda memiliki kemampuan untuk menjual, dan mempromosikan produk, bisnis
impor dan ekspor sesuai untuk Anda. Anda hanya membutuhkan keinginan dan tekad
untuk membuatnya bekerja. Silakan mempelajari bisnis ini, dan pertimbangkan risiko
serta keuntungannya.

1. Anda dapat memulai bisnis ini di rumah dengan fasilitas telepon, sistem file, kartu
nama, dan sebuah mesin untuk menjawab panggilan telepon. Selain itu, buatlah kepala
surat yang berkelas dengan desain timbul atau berwarna emas agar Anda terlihat
profesional ketika mengirimkan surat penawaran.

2. Melakukan kontak. Langkah yang paling penting dalam mendirikan bisnis Anda
adalah mencari rekan berbisnis. Anda mungkin punya kerabat di negara asing untuk
membangun hubungan bisnis di suatu negara. Atau, Anda mampu memprediksikan
peluang bisnis baru di suatu tempat,mempertimbangkan risiko dan keuntungan. JIka
demikian, yang Anda butuhkan adalah keinginan dan tekad untuk memulai bisnis.

3. Persiapkan mail campaign. Daftar semua kemungkinan kontak lalu buat surat
perkenalan perusahaan Anda sertakan nama dan alamat perusahaan yang valid. Selain itu,
mempersiapkan kampanye besar-besaran mail. Untuk setiap kemungkinan kontak,
menulis surat memperkenalkan perusahaan Anda, yang meminta nama dan alamat
perusahaan yang tepat untuk menghubungi. Anda juga bisa memposting pemberitahuan
yang diterbitkan melalui buletin bulanan.
Cara termudah untuk membuat ratusan surat adalah dengan menggunakan software yang
mampu memproduksi surat yang sama dengan alamat yang berbeda. Cara ini akan
menghemat uang yang Anda keluarkan.

4. Mendapatkan informasi. Perkaya pengetahuan Anda dengan bacaan mengenai


perdagangan bisnis melalui surat kabar internasional, majalah berita, dan laporan
keuangan untuk menganalisa dan menemukan target pasar yang tepat. Bagaimana cara
Anda menjual? Lakukan analisa pasar secara hati-hati dan amati tren pasar. Hal ini untuk
mempermudah Anda memilih produk yang tepat untuk melakukan bisnis ekspor.

Sehingga Anda dapat menentukan barang apa yang pasar inginkan untuk ekspor dan
bagaimana mendistribusikannya? Apakah perusahaan Anda menguasai wilayah tertentu,
apakah memiliki cabang perwakilan penjualan di kota-kota lain?

5. Mintalah informasi apapun yang Anda butuhkan, untuk mencari tahu apa kebutuhan
pasar. Jika perusahaan adalah produsen, mintalah sampel atau katalog, gambaran terkini
mengenai distribusi produk, dan permintaan produk di negara tujuan ekspor. (sumber :
www.foreign-trade.com)

Tags: bisnis ekspor, export market, kontak bisnis

Cara Memulai Bisnis Ekspor di Rumah (Bagian II:


Memilih Produk)
By waytodeal

Keberhasilan dalam memulai bisnis ekspor juga ditentukan oleh


pemilihan produk yang sesuai. Pasar internasional sangat dinamis dengan perubahan
selera, tren, mode yang berlangsung cepat. Untuk itu, bisnis ekspor Anda harus bisa
beradaptasi dengan keinginan pasar global.

Produk non-primer yang berbasis bahan baku lokal seperti produk interior,tekstil dan
batik, bisa menjadi pilihan Anda. Dibandingkan produk primer,yaitu hasil pertanian dan
perkebunan, produk non-primer lebih rendah resikonya dan lebih mudah dalam hal proses
produksinya. Apalagi belakangan ini produk-produk Indonesia jenis ini semakin digemari
di mancanegara.

Jika alasan di atas belum memenuhi rasa keingintahuan Anda, berikut sejumlah alasan
lain Anda mempertimbangkan produk non-primer sebagai produk yang akan dijalankan
bisnis ekspor Anda (buku Jurus Menembus Pasar Ekspor) :
Ketersediaan Bahan Baku. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah
sebagai bahan baku untuk produk-produk non-primer. Sangat disarankan Anda tidak
mengimpor bahan baku dari luar negeri karena memiliki dua kelemahan. Pertama, Anda
menjadi tergantung pada impor untuk mendapatkan bahan baku. Kedua, impor bahan
baku rawan terhadap perubahan harga pengaruh nilai kurs mata uang. Selain itu pajak
yang dikenakan juga cukup tinggi.
Kemudahan Pembuatannya. Proses pembuatan produk-produk non primer cenderung
lebih mudah, fleksibel, lebih membutuhkan faktor ketekunan dibanding keterampilan dan
tidak membutuhkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan tinggi.
Sarat Kreativitas. Pasar internasional menyukai produk non-primer dari Indonesia
karena memiliki keunikan bentuk dan desainnya serta sangat beragam. Untuk pasar AS
misalnya, penjualan bersifat musiman karena disesuaikan dengan mementum yang tepat.
Keawetan. Produk non primer umumnya tahan lama sehingga cocok untuk pasar
ekspor. Faktor keawetan ini juga menyangkut desain maupun fungsinya. Artinya, produk
ini bisa dipakai di tahun-tahun mendatang ketika trennya kembali muncul.

Untuk memperkuat pilihan terhadap produk berorientasi ekspor, Anda perlu mendalami
dan menguji keunggulan produk. Untuk itu, Anda perlu membuat profil produk Anda,
caranya? Berikut sejumlah pertanyaan yang disarankan dari Keegen (1992) untuk
mempermudah Anda menguraikan keunggulan produk Anda:

1. Siapa yang membeli dan tidak membeli produk Anda?


2. Kapan, dimana dan mengapa produk Anda dibeli?
3. Fungsi atau kebutuhan apa yang terdapat atau dapat dipenuhi produk Anda?
4. Produk Anda memberikan pemecahan masalah apa bagi konsumen?
5. Apa perbedaan produk Anda dibandingkan dengan produk sejenis yang sudah ada?
6. Berapa harga yang dikeluarkan konsumen untuk produk sejenis yang sudah ada?

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memberikan masukan bagi Anda


dalam menetapkan strategi ekspor. Sehingga produk Anda pun bisa bersaing di pasar
ekspor.

Jangan ketinggalan artikel berikutnya yang akan membahas mengenai strategi


pengiriman barang ekspor. (WTD/MZ)

Tags: export market, export-oriented business


Cara Memulai Bisnis Ekspor di Rumah (Bagian III:
Strategi Pengiriman Barang Ekspor)
By waytodeal

Pasar ekspor dikenal sebagai pasar yang memiliki tuntutan lebih banyak dibandingkan
pasar domestik. Jika produk yang dipesan sedikit saja cacat, maka pembeli menjadi
enggan untuk meneruskan kerjasamanya dengan Anda.

Di bisnis ekspor ini, Anda harus memiliki strategi dalam mengirimkan barang agar
pembeli luar negeri tetap puas. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan
pengiriman barang :

Daya tahan barang, Pengiriman barang ekspor memakan waktu lebih lama. Sebab, itu
Anda perlu memperhatikan sifat dan daya tahan produk Anda. Apalagi, produk juga akan
disimpan dalam container dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya saja
pengiriman barang ke AS yang memakan waktu 1 bulan. Pastikan produk yang Anda
kirim berubah bentuk, warna, atau cacat.

Pembungkus, pilih bahan pembungkus yang kuat dan tahan lama karena barang akan
ditumpuk di dalam container bersama barang-barang lainnya. Jika pembungkusnya kuat
maka barang di dalamnya akan terjaga dengan lebih baik.

Lama produksi, buat perhitungan yang akurat kapan barang akan sampai ke negara
tujuan ekspor. Untuk itu, lama produksi perlu dihitung dengan seksama. Ketika membuat
penawaran, beritahukan waktu barang tiba dengan tepat. Jikalau barang terlambat, maka
pembeli akan kecewa dan Anda pun akan kehilangan peluang bisnis. Perlu diingat,
barang yang dibeli oleh pembeli umumnya mengikuti momen-momen tertentu, sehingga
jika barang datang terlambat maka pembeli pun akan rugi.

Selain memperhatikan persiapan pengiriman barang agar pengiriman barang dapat


berjalan dengan baik, sebaiknya pilih jasa pengiriman yang dapat dipercaya. Saat ini
perusahaan jasa pengiriman barang kian menjamur seiring dengan semakin besarnya
volume perdagangan ekspor/impor.
Perusahaan jasa pengiriman yang ada sekarang sangat beragam dan mampu menangani
berbagai kegiatan ekspor/impor seperti pengiriman alat-alat barang ke tempat lain,
pengiriman kargo biasa, pengiriman barang pindahan mulai dari proses pengepakan,
penghitungan barang dan sebagainya, pengiriman dokumen antar negara.

Bagi anda yang belum terbiasa dalam menggunakan jasa pengiriman, tentu kebingungan
dalam menentukan jasa pengiriman barang. Hal yang mungkin bisa dijadikan tolak ukur
dalam memilih ialah jika jasa pengiriman barang memiliki pelayanan pengiriman yang
memadai. Sehingga Anda bisa mengirimkan barang ke negara manapun.

Anda perlu curiga, jika ketika memesan jasa pengiriman ke negara A, customer service
tidak segera menjawab kebutuhan Anda. Jangan aneh jika Anda menggunakan jasa A,
akan tetapi yang mendatangi Anda adalah jasa B. Jika demikian, sebaiknya Anda segera
beralih ke jasa pengiriman B yang mampu melayani kebutuhan Anda. Jangan malu
bertanya ke rekan-rekan bisnis ekspor Anda mengenai jasa pengiriman yang dapat
dipercaya.

Untuk melengkapi persiapan bisnis ekspor Anda, nantikan artikel bagian keempat
bertema mempersiapkan alat promosi. (sumber: www.belajarekspor.com/MZ)

Tags: bisnis ekspor, ekspor, pasar ekspor, pengiriman barang

Cara Memulai Bisnis Ekspor di Rumah (Bagian IV:


Mempersiapkan Alat Promosi)
By waytodeal

Untuk memperkenalkan produk yang Anda buat ke pasar global, Anda harus melakukan
kegiatan promosi yang terencana. Namun sebelum promosi dilakukan, Anda terlebih
dahulu mempersiapkan alat promosi dalam bentuk katalog produk.

Katalog produk ini berupa brosur, leaflet ataupun compact disk yang berisi dan memuat
segala informasi yang dibutuhkan pembeli. Untuk membuat catalog produk yang
menarik, berikut tahapan-tahapan yang perlu Anda lakukan :
1. Membuat Dokumentasi Produk
Dokumentasikan semua produk Anda dalam bentuk foto. Dalam mendokumentasikan
produk, Anda harus memperhitungkan bahwa foto produk mampu memberikan gambaran
secara tiga dimensional mulai dari panjang, lebar dan tinggi produk.

Tujuannya, pembeli luar negeri memiliki gambaran tentang volume produk.


Selain itu, foto yang Anda buat harus menonjolkan detail dari produk. Baik keunggulan
desain, corak, komposisi warna, kerapihan produk dan aspek lainnya. Sebab itu, gunakan
background berwarna kontras saat memotret produk agar produk terlihat jelas.

Untuk kepentingan jangka panjang, sebaiknya setiap jenis produk memiliki 3-5 sudut
pengambilan foto yang berbeda. Foto-foto tersebut Anda bisa membuat kategori produk
yang disusun berdasarkan ukuran, jenis bahan baku, kapasitas produk dan harga. Jika
perlu, buatkan kode produk untuk mempermudah pengelolaannya. Untuk harga dan
kapasitas produksi, sebaiknya dicantumkan pada media promosi khusus yang akan
dipergunakan sebagai alat negosiasi.

Dalam penentuan harga dan kapasitas produksi harus memperhitungkan berbagai aspek.
Sebaiknya tidak mencantumkan harga pasti karena pembeli selalu menawar harga yang
Anda tawarkan.

2. Membuat Profil Usaha


Buatlah profil usaha Anda secara ringkas dan padat yang menggambarkan data
perusahaan. Data yang diperlukan umumnya meliputi nama perusahaan, alamat dan
nomor telepon, contact person, sejarah berdiri, jenis produk, bahan baku, kapasitas
produksi, keunggulan dan kualitas produk. Sebutkan pengalaman Anda selama
menjalankan usaha, baik pengalaman di bidang pemasaran, target market, maupun teknik
pembayaran.

3. Menyusun Katalog Produk


Setelah berbagai dokumentasi maupun data atau informasi yang diperlukan telah
disiapkan, langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam bentuk katalog produk.
Sebaiknya persiapkan setidaknya tiga bentuk format katalog.

Format pertama, dalam media cetak yaitu bentuk brosur, flier atau selebaran tercetak. Isi
format ini umumnya ringkas dan menarik yang bersifat sebagai pemancing. Untuk itu,
bentuk atau desainnya dibuat semenarik mungkin.
Format kedua, dalam media elektronik yaitu bentuk compact disk (CD) dan situs web.
Kemampuan CD cukup besar untuk menyimpan data foto yang akan memperkuat
penawaran produk Anda kepada pembeli. Supaya sistematis, penyusunan data dilakukan
secara berurutan dari profil usaha, keunggulan usaha, produk anda lalu foto-foto produk.

Selain itu, salah satu media promosi yang efektif dengan biaya rendah ialah situs web.
Anda tak perlu memiliki situs web sendiri untuk mendapatkan manfaat situs. Pilih situs
web yang dapat mempromosikan produk Anda secara gratis dan memiliki komunitas
bisnis yang sesuai dengan bisnia Anda. Sehingga dapat meningkatkan peluang bisnis
Anda.

Untuk melengkapi persiapan bisnis ekspor Anda, nantikan artikel bagian kelima bertema
Strategi Promosi Ekspor. (sumber: buku Jurus Menembus Pasar Ekspor dan
www.ahardiena.web.id)

Tags: bisnis ekspor, ekspor, export-oriented business, promosi

Cara Memulai Bisnis Ekspor di Rumah (Bagian V:


Strategi Promosi Produk Ekspor)
By waytodeal

Cara-cara kreatif dalam mempromosikan produk menjadikan bisnis ekspor mampu


bertahan di pasar internasional. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat untuk
mempromosikan produk ekspor Anda. Strategi ekspor yang saat ini banyak dilakukan
UKM adalah dengan melakukan pameran untuk mendapatkan calon pelanggan.

Pameran
Pameran merupakan satu cara efektif untuk mencari peluang pasar, memperkenalkan
usaha, dan menjaring calon pelanggan. Sebelum memutuskan untuk mengikuti pameran,
tentukan target pasar terlebih dahulu, dan menganalisa tren pasar. Untuk itu, sesuaikan
bentuk dan tema pameran dengan produk yang akan Anda promosikan.

Tidak seperti pengunjung Mall yang tidak tersegmentasi, karakteristik pengunjung


pameran sangat spesifik, dan fokus. Menurut Center for Exhibit Industry Research
(CEIR), mayoritas pengunjung pameran dagang adalah pengambil keputusan atau orang
berpengaruh yang berencana melakukan pembelian dalam kurun waktu 12 bulan
kedepan. Sebab itu, jangan kaget jika penjualan produk Anda tidak terlalu signifikan.
Pengusaha umumnya lebih tertarik dengan peluang berbisnis dibandingkan membeli
produk yang dipamerkan.
Berikut tips agar Anda sukses berpromosi di pameran :

1. Hindari Penjualan Lunak


Bilamana pengunjung menunjukkan minat di gerai Anda, segera dekati dan undanglah
mereka untuk belajar lebih banyak mengenai produk Anda. Jangan biarkan orang
menunggu. Rentang waktu perhatian pameran dagang sangat singkat yaitu 60 detik.

2. Libatkan Pengunjung

Cara Anda menyapa pengunjung menunjukkan profesionalisme dan kesediaan untuk


membantu. Hindari sapaan seperti Ada yang bisa saya bantu, Halo, apa kabar?, atau
Bagaimana pamerannya? Sebaliknya, ajukan pertanyaan langsung yang melibatkan
pengunjung dan membantu Anda mengukur minat mereka terhadap produk atau jasa
perusahaan Anda, seperti, Informasi apa yang dapat saya berikan mengenai sistem
pemanas baru kami? atau Halo, apa yang Anda cari untuk pintu pekarangan Anda?.

3. Ajukan banyak pertanyaan

Pastikan untuk memperhatikan aturan 80/20;80% waktu mendengarkan dan 20% waktu
berbicara dengan mengajukan beberapa pertanyaan ke pengunjung. Cobalah untuk
menghindari segala bentuk gaya penjualan yang kaku dan mengulangi kalimat yang sama
karena sangat mengganggu pengunjung.

Online Marketing
Meskipun banyak keuntungan yang bisa didapatkan melalui pameran, namun cara ini
membutuhkan biaya besar. Cara efektif lain yang bisa dilakukan untuk berpromosi ialah
melalui fasilitas internet marketing seperti membuat website atau toko online dan
kampanye promosi produk melalui email. Cara ini terbilang efektif karena memilki
beberapa keunggulan dibanding promosi melalui pameran diantaranya;
1. Modal yang diperlukan relatif kecil. Di internet banyak tersedia layanan pembuatan
website gratis dan portal bisnis dengan keanggotaan gratis.

2. Daya jangkauan luas, tidak terbatasi oleh ruang dan wilayah sangat cocok untuk bisnis
yang berorientasi ekspor.

3. Peningkatan penggunaan internet yang signifikan di kalangan masyarakat membuat


calon pembeli lebih mudah mendapatkan informasi produk di website.

4. Melalui website, bisnis bisa berlangsung 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Selain melalui website, Anda juga bisa mengirimkan informasi produk melalui email.
Dengan cara yang sama, kirimkan ke lembaga lain yang dapat membantu meneruskan
informasi produk Anda.

Sayangnya masih banyak pelaku usaha yang masih enggan berpromosi lewat internet.
Padahal, kebutuhan akan online marketing kini semakin diperlukan untuk berkompetisi
dengan pengusaha di negara-negara lain yang rata-rata sudah melek internet. Sebab itu,
mulai sekarang tinggalkan cara berpromosi yang melelahkan. (sumber:buku jurus
menembus pasar ekspor, www.belajar-ekspor.com/MZ)
Tags: bisnis ekspor, ekspor, export-oriented business, promosi

Cara Membuka Peluang Ekspor


By waytodeal

Salah satu usaha yang terbukti mampu bertahan pada saat krisis ekonomi adalah sektor
usaha kecil dan menengah. Sektor prioritas seperti kerajinan, sandang, peternakan,
perikanan, pertanian, perkebunan, serta makanan dan minuman, perlu dikembangkan
dengan pertimbangan tidak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri, tetapi juga pasar
ekspor. Potensi sumber daya alam dan tenaga kerja sangat memungkinkan penggarapan
sektor ini.

Ada beberapa saran yang perlu diperhatikan sebelum kita memulai mencoba pasaran
ekspor ke luar negeri :

1.Jangan pernah melakukan trip ke luar negeri untuk mengikuti promosi perdagangan
atau pameran dagang sebelum kita benar-benar tahu kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hal ini perlu diperhatikan terutama untuk produk-produk seperti fashion, tas, tekstil,
garmen, sepatu, dan kerajinan tangan.

2.Perlu disiapkan terlebih dahulu katalog serta daftar harga, serta perkiraan jangka waktu
pengiriman dan minimum order yang sanggup dikerjakan.

3.Cari sebanyak-banyaknya daftar importir yang berkaitan dengan produk kita, bisa
melalui internet, CD, atau buku katalog yang memuat data importir terkini di Indotrade
Guide atau bisa diperoleh di BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional).

4.Dari informasi yang sudah diperoleh, kita harus mengetahui calon pembeli kita.

Pasar luar negeri sangat terbuka dalam menyerap hasil-hasil produksi dalam negeri,
terutama untuk usaha kecil. Dengan perluasan pasar akan mendongkrak kapasitas
produksi yang jika digarap dengan benar sangat besar peluangnya untuk mendapatkan
keuntungan. Sebaliknya, masuknya produk-produk tertentu dari luar negeri (impor)
dengan harga jauh di bawah harga produk-produk dalam negeri merupakan peluang bagi
pengusaha untuk mendatangkannya ke Indonesia, baik berupa produk sebagai bahan baku
untuk diolah kembali maupun barang jadi untuk langsung dipasarkan. (Sumber : Buku
Pintar Ekspor Impor).

Tags: ekspor, peluang bisnis

Analisa Kasus: Mengapa Bisnis Zipcar Meraih Sukses


By waytodeal

Zipcar adalah salah satu contoh perusahaan yang sukses di era


New Wave. Berdasarkan tulisan Pakar Pemasaran Indonesia, Hermawan Kartajaya di
www.kompas.com, kasusnya mengingatkan kita bahwa mungkin ada dua kata kunci
utama untuk memenangkan persaingan di era New Wave,, yaitu penghubung dan
komunitas.
Mereka menjadi connecting hub lewat platform yang disediakan untuk komunitas,
sehingga dapat tampil lebih menawan di persaingan. Ditambah kemampuan perusahaan
ini dalam mengkomunitaskan konsumennya. Namun apakah hal ini sudah cukup
membawa Zipcar mejadi sukses? Ada tiga hal yang membuat Zipcar meraih sukses.

Pertama, ada pada sisi model penetapan harga yang memberi keuntungan pada anggota
Zipcar. ; (1) ongkos fixed pada saat menjadi anggota: biaya tahunan yaitu sekitar $50
ditambah dengan $25 untuk aplikasi dan (2) ongkos variable ketika mengendarai: yaitu
sekitar $10 per jam (tergantung pada model dari mobil yang dipilih). Kesemuanya sudah
termasuk bensin dan asuransi.

Kedua, adalah low-cost strategy. Dapat dilihat bahwa memang yang ditawarkan adalah
low-price. Namun strategi low price tidak akan dapat sustainable kalau tidak didukung
oleh low-cost strategy. Untuk terus mengelola biaya operasional memang sebuah
tantangan buat mereka.

Contohnya, jumlah kendaraan otomatis bertambah ketika perusahaan berkembang


sehingga biaya sewa terus meningkat. Ditambah harga bahan bakar yang naik turun
menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi perusahaan. Cara mereka mengatasi hal ini
ialah dengan memperbesar jumlah anggota sehingga mencapai skala ekonomis lebih
solid.

Dari sisi operasional, dapat pula dilihat bahwa kesuksesan mereka didukung oleh
digunakannya sistem IT yang canggih namun gampang digunakan. Contohnya, setiap
anggota punya kartu yang dinamakan Zipcard. Kartu ini diinspirasi dari kartu ATM,
tentunya bukan untuk menarik uang, namun untuk menarik gagang pintu 6000 kendaraan
Zipcar.
Tentu tidak bisa sembarangan karena si anggota harus terlebih dahulu melakukan
reservasi lewat internet, telepon atau applikasi iPhone dan Blackberry. Setiap mobil juga
dibekali navigasi GPS untuk melacak keberadaan mobil saat dicuri.

Satu hal yang mungkin memukau adalah prestasi mereka dalam hal menekan biaya
marketing yang relatif rendah yaitu antara $1,000 sampai dengan $1,500 per bulan.
Strategi pemasaran yang low-budget-high impact ini menurut riset dicapai 30% sampai
40% lewat word-of-mouth, 25% lewat publisitas di media, dan selebihnya lewat
komunikasi gerilya yang dilakukan oleh tim pemasaran mereka.

Ketiga, yang dapat menjelaskan kesuksesan Zipcar yang kini merupakan perusahaan
car sharing terbesar di dunia adalah orientasi pemasaran-nya yang berwujud komunitas.
Satu hal yang membesarkan perusahaan ini dari segi bisnis pada akhirnya adalah
anggotanya, yang disebut dengan Zipsters.
Keberhasilan Zipcar dalam membangun kunci sebagai penghubung dan komunitas ini
didukung oleh filosofi perusahaannya yang memang horizontal dan membudaya. DNA
dari Zipcar sejak awal terlihat sebagai proyek penciptaan kepemilikan kendaraan
alternatif yang meyakinkan jutaan masyarakat urban untuk menanggalkan kendaraan
pribadi mereka untuk menciptakan green and sustainable planet.

Sehingga, dapat dilihat bahwa misi yang diemban bernuansakan sosial, tak hanya sekedar
kenyamanan dan pengalaman menyenangkan anggota dalam memiliki dan menggunakan
kendaraan. Karena seperti yang dijelaskan diatas, bisnis seperti ini memerlukan skala
ekonomis yang pas. (sumber:www.kompas.com/WTD/MZ)

Tags: rental mobil, zipcar

GILE
By waytodeal

Sering kali kita lebih mudah berkata-kata, namun begitu sampai tahap implementasi,
nanti dulu.Di sini terlihat jelas bahwa eksekusi bukan hal yang mudah. Ada beberapa
analogi yang mungkin mirip berikut ini. Apakah Anda mau belajar menyetir mobil dari
orang yang tidak pernah mengendarai mobil sebelumnya?
Terlalu banyak teori menyebabkan Anda tidak akan bisa merasakan visualisasi. Hal ini
membuat pandangan seseorang menjadi sangat terbatas dan hanya melihat suatu
permasalahan dari satu sudut pandang.

Akibatnya wajar jika ada istilah populer lainnya, GILE yaitu Great Ideas, Lack of
Execution. Ide-ide yang dilontarkan begitu cemerlang, namun eksekusinya sangat
minim. Berikut adalah tiga langkah yang merupakan kunci sukses seorang eksekutor
sehingga tidak akan disebut GILE lagi.
Take the Risk

Berani ambil risiko.Walaupun banyak teori membahas kemampuan mengeksekusi, ada


satu prinsip dasar yang sering dilupakan, yaitu keberanian untuk mengambil risiko.
Umumnya,ketika seseorang memiliki sudut pandang terbatas, ia menjadi takut
mengambil risiko. Ditambah lagi jika peristiwa yang dialami merupakan peristiwa yang
belum pernah terjadi sebelumnya.

Ketika perusahaan berada di zona nyaman, biasanya manajemen menghindari rencana


baru di luar kebiasaan perusahaan. Yang lebih parah, para manajemen ini berusaha untuk
pindah dari satu zona nyaman ke zona nyaman yang lain. Ketidakmauan manajemen
dalam mengambil risiko inilah bisa menyebabkan perusahaan tidak berkembang, atau
yang lebih cocok adalah seperti analogi Anda mendayung di dalam perahu untuk
melawan arus.

Jika diam tidak mendayung, bukan jalan di tempat, tapi malah mundur terseret arus.
Seseorang dituntut memiliki sudut pandang yang beragam sehingga bisa membayangkan
konsekuensi dari tiap langkah yang diambil, termasuk jika tidak melakukan tindakan
sama sekali. Kemampuan mencerna berbagai aspek inilah yang menimbulkan keberanian
seseorang untuk mengambil risiko. If you dont try, you never win.

See the Sign of Times

Mampu melihat tanda-tanda mengenai situasi. Tidak cukup hanya dengan keberanian,
untuk bisa sukses seorang eksekutor butuh kemampuan untuk melihat tanda-tanda
perubahan karena tidak ada suatu perekonomian suatu negara yang terus-menerus
mengalami ekspansi, pasti ada saatnya mengalami kontraksi.

Jangan sampai kita keasyikan ekspansi, namun lupa diri karena keberhasilan kita bisa
diikuti dan direbut oleh yang lain juga. Sama seperti ketika mencoba mendeteksi penyakit
jika kita sudah melihat gejala akan batuk pilek, jelas kita tidak bisa main hujan terus-
menerus.

Atau ketika kita tahu salah satu ban mobil kita tidak sekuat yang lainnya, maka Anda
sudah harus mengurangi kecepatan jika tidak mau terjadi kecelakaan. Tiap tindakan
biasanya berdasarkan asumsi pada masa yang akan datang.

Padahal, asumsi ini umumnya berkaitan dengan asumsi lain sehingga belum tentu terjadi.
Di sini kemampuan manajemen untuk tetap menginjak gas atau mulai mengerem menjadi
kunci keberhasilan kelangsungan hidup perusahaan.

Adapt Quickly

Beradaptasi secepat mungkin. Sampai sejauh ini, tidak ada teknologi yang bisa
memprediksi secara tepat kapan gempa akan terjadi. Negara seperti Jepang yang sudah
terbiasa dilanda gempa pun dan memiliki tingkat teknologi yang canggih sekalipun tidak
mampu memprediksi kapan gempa itu muncul.

Artinya, rakyat Jepang harus membangun bangunan yang jika terjadi gempa akan
minimal dampaknya. Dalam dunia bisnis, setelah kita dapat mengantisipasi perubahan
makro yang akan terjadi berdasarkan gejala-gejala yang kita analisis, kemampuan
melakukan adaptasi adalah mutlak untuk bisa bertahan. Jangan sampai kita keasyikan lari
kencang, namun lupa bahwa kekuatan ada batasnya.

Apalagi jika kondisi likuiditas memburuk sehingga harus terjadi perubahan


strategi.Kemampuan beradaptasi ini sebaiknya sudah dilakukan sebelum pasar telah
berubah sehingga prosesnya lebih lancar dan tidak menyakitkan.

Beradaptasi di sini artinya perusahaan tetap bisa berjalan normal dan siap lari lagi ketika
kondisi makro sudah menunjang. Ide cemerlang menjadi sia-sia jika tidak dilaksanakan.
Pelaksanaan yang tidak memperhatikan gejala di sekitarnya juga akan mengakibatkan
rugi yang lebih dalam. Kemampuan mendeteksi dan melakukan adaptasi terhadap situasi
yang baru menjadi kunci sukses pelaksanaan perencanaan. Selamat melakukan eksekusi.
(penulis: Ferdinand Sadeli, CFA, CPA Praktisi Keuangan.Koran SI/Koran SI/rhs)

Tags: kunci sukses

Anda mungkin juga menyukai