PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis
material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya.
Secara tradisional, kimia analitik dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu
unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun anorganik, sedangkan
analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan. Kimia analitik modern dikategorisasikan
melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia
analitik dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis
kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia
analitik dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi
dan elektroforesis, kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia.
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Pada
kromatografi, komponen komponennya akan dipisahkan antara dua buah
fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen
campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran.
Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan
komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.
Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam memisahkan
suatu campuran senyawa. HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair
yang dilakukan dengan memakai fase diam yang terikat secara kimia pada
penyangga halus yang distribusi ukuranya sempit ( kolom ) dan fase gerak
yang dipaksa mengalir dengan laju alir yang terkendali dengan memakai
tekanan tinggi sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi tinggi dan
waktu yang relative singkat.
HPLC atau KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara
luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada
sejumlah bidang, antara lain : farmasi; lingkungan; bioteknologi; polimer; dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka permasalahan yang akan dibahas
makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari HPLC?
2. Apa saja komponen utama dari HPLC?
C. Tujuan
BAB II
A. Pengertian HPLC
Teknik HPLC merupakan satu teknik kromatografi cair cair yang dapat
digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif dengan teknik HPLC didasarkan kepada pengukuran luas atau area
puncak analit dalam kromatogram, dibandingkan dengan luas atau area larutan
standar.
1) Pompa (Pump)
SpektrofotometerUV Visible
Indeks bias
Spektrofluorimeter( zatberfluoresensi)
Konduktivitaslistrik( zationik)
Spektrometerinfra merah
3) Injektor (injector)
Injektor merupakan tempat untuk memasukkkan sempel ke kolom.
Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom
menuju detektor disebut sebagai waktu retensi. Waktu retensi diukur
berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel
menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu.
Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda.
Untuk beberapa senyawa, waktu retensi akan sangat bervariasi dan
bergantung pada:
Tekanan yang digunakan (karena itu akan berpengaruh pada laju alir
dari pelarut)
Tondisi dari fase diam (tidak hanya terbuat dari material apa, tetapi
juga pada ukuran partikel)
4) Elusi Gradien
Elusi Gradien didefinisikan sebagai penambahan kekuatan fasa
gerak selama analisis kromatografi berlangsung. Efek dari Elusi Gradien
Fasa Normal
Fasa gerak nonpolar
Fasa diam polar
Fasa Terbalik
Fasa gerak polar
Fasa diam nonpolar
Cx = Ax / Ap X Cp
Keterangan :
C = Konsentrasi
X = sampel
P = pembanding
Atau jika ingin mendapatkan data yang lebih valid dapat pula
ditentukan dengan menggunakan kurva kalibrasi larutan standar.
Waktu saat analit keluar dari ujung kolom disebut waktu retensi
dan merupakan suatu karakteristik yang unik dari tiap analit. Penggunaan
dari tekanan menaikkan kecepatan linear memberikan lebih sedikit waktu
bagi analit untuk berdifusi, dan menghasilkan chromatogram. Pelarut yang
banyak digunakan yaitu air dan zat-zat organik seperti metanol.
HPLC ini digunakan untuk asam organik, seperti asam formiat dan
asam asetat. Jika sampel mula-mula berbentuk padatan harus di-distruksi
dulu kemudian di-treatment sehingga berupa larutan homogen yang tidak
terdapat endapan lagi dan bening karena syarat sampel yang dapat
a. Parasetamol
Rumus struktur :
b. Kafein
Rumus struktur :
E. Analisis kuantitatif
Metoda Persentase Tinggi / Lebar Puncak
Berdasarkan data table diatas, maka kadar kafein dalam sampel ( teh poci )
Cx = Ax / Ap X Cp
= x 200 ppm
= 170,42 ppm
Kita harus yakin bahwa kita telah menghitung semua komponen, yang
tiap-tiap komponen muncul sebagai suatu puncak yang terpisah pada
kromatogram. Komponen-komponen dapat berkoelusi, atau ditahan di dalam
kolom, atau, terelusi tanpa terdeteksi. Kita harus mengasumsi bahwa kita
memperoleh respons detektor yang sama untuk setiap komponen Untuk mengatasi
kesulitan ini, maka kalibrasi detektor diperlukan.
Kelebihan
Cepat
Peka
Akurat
Tepat
Reproducible
JugaPreparatif
Kekurangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. HPLC sering digunakan antara lain untuk menetapkan kadar senyawa aktif
pada obat, produk hasil samping proses sintesis, atau produk- produk
degradasi dalam sediaan farmasi. Contohnya adalah menganalisis
parasetamol dan kafein dalam suatu campuran.
B. Saran