Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN DIAGNOSA MEDIS


MULTIPLE FRAKTUR DI RUANG CEMPAKA RSUD ABDUL WAHAB
SJARANIE SAMARINDA

TAHUN 2016

Diajukan sebagai pemenuhan tugas Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:

DITA WIDYA FARADILA

161130825304

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH SAMARINDA

2016
Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 4 januari 2017 jam 09.00
dengan menggunakan metode alloanamnesa dan autoanamnesa.
Pemeriksaan fisik dan melihat status klien.

A. Biodata
I. Identitas klien
Nama : Tn. S

Umur : 30 tahun

Agama : Kristen protestan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : supir

Jenis kelamin : laki-laki

Status perkawinan : belum menikah

Alamat : jl. sanggata bontang

Sumber informasi : Pasien dan keluarga

II. Penanggung jawab


Nama : Tn. S

Umur : 32 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. sanggata bontang

Status : Menikah

Hubungan : sepupu

III. Identitas medis


Tanggal/jam masuk : 03 Januari 2017 pukul 01.39

Bangsal/kamar : Cempaka

Dx Medis : multiple fraktur

No.Register/RM : 93.02.47/2016.304078

B. Riwayat penyakit
1. Keluhan Utama saat masuk RS
klien mengatakan nyeri hebat pada daerah kaki kanan dan tangan
klanan, klien sempat tidak sadarkan diri setelah mengalami
kecelakaan mobil saat hendak pulang dari Melak ke Samarinda,
klien bertabrakan dengan mobil roda 10. klien

2. Keluhan saat utama saat pengkajian :


klien mengatakan nyeri pada daerah kaki kanan dan tangan kanan.
nyeri seperti tertusuk (nyeri tajam), dengan pola terus menerus,
dengan skla nyeri 7-8 dalam kurung waktu 15-30 menit.

3. Riwayat Penyakit Sekarang


klien mengatakan klien mengalami kecelakaan pada saat mau
kembali ke samarinda, klien sempat tidak sadarkan diri setelah
kecelakaan, dan setelah kecelakaan klien mengeluh nyeri hebat
dan tidak bisa banyak bergerak akibat klien mengalamai open
fraktur femur dekstra, dan dan close fraktur radialis. setelah
kecelakaan klien tidak mengalami muntah. klien mengatakan
lemas.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dan
menjalani operasi sebelum ini, klien juga mengatakan tidak pernah
sakit.
5. Riwayat Penyakit Keluarga

Keterangan :
: laki laki : klien
: perempuan :
tinggal serumah
: garis hubungan :
meninggal
Klien mengatakan ayah klien sudah meninggal dan ibu
istrinya sudah meninggal, klien adalah anak kedua dari
lima bersaudara, sedangkan istri klien adalah anak
pertama dari tiga bersaudara, klien memiliki 3 orang
anak.
C. Pengkajian Saat Ini
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
klien mengatakan takut akan kesehatannya saat ini, klien
mengatakan cemas dengan tindakan yang akan dilakukan. klien
mengatakan hanya terbarung ditempat tidur dan tidak banyak
bergerak

2. Pola nutrisi /metabolic


- Sebelum masuk RS : klien mengatakan sebelum masuk RS
pola nutrisi klien baik klien tidak mempunyai alergi terhadap
makanan maupun obat, klien tidak memilih dalam hal makanan.
- Selama dirawat : selama di RS keluarga mengatakan klien susah
untuk makan, setiap setelah makan klien merasa mual dan ingin
muntah terus menerus.
3. Pola eliminasi
- Sebelum masuk RS : klien mengatakan BAB sebelum masuk
RS 2 hari sekali dan BAK 4-6 kali sehari.
- Selama masuk RS : keluarga mengatakan pola BAB berubah
menjadi, terakhir klien BAB 3 hari sebelum masuk RS, dan
setelah masuk RS klien belum ada rasa ingin BAB. klien
terpasang DC (drain cateter).
4. Pola Aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri

Makan / minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilisasi di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi / ROM

Keterangan :

0 = mandiri 3 = dibantu orang lain dan alat

1 = alat Bantu 4 = tergantung total

2 = dibantu orang lain


5. Pola perceptual
a. Penglihatan : tidak terdapat kelailan penglihatan
b. Pendengaran : pendengaran pasien normal
c. Pengecapan : pengecapan klien normal
d. Penciuman : penciuman klien normal
e. Sensasi : klien dapat membedakan sensasi
sentihan yang diberikan
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : klien mengatakan klien tidur 5-7 jam sehari.

Selama klien sakit : klien mengatakan setelah di RS klien susah


untuk tidur karena saat ingin istirahat tiba-tiba nyeri muncul.

7. Pola persepsi kognitif


Pasien mengatakan takut dengan sakitnya, takut tidak bisa
disembuhkan, dan takut sakitnya menjadi semakin parah.

8. Pola persepsi konsep diri


a. Body image
Dengan kondisi yang saat ini klien merasa lemas yang
berkepanjangan.

b. Ideal diri
seorang pegawai swasta (supir) klien merasa khawatir
dengan keadaannya sekarang takut tidak bias bekerja
kembali.

c. Harga diri
Pasien merasa khawatir telah meninggalkan pekerjaannya.

d. Peran
meskipun klien belum menikah klien merasa khawatir
dengan keluarga yang lain, karena klien jauh dari orang tua.

9. Pola Peran dan Hubungan


Hubungan pasien dengan suami maupun keluarga tidak ada
masalah

10.Pola seksual dan Reproduksi


pasien beleum menikah dank lien tidak pernah mempunya
gangguan pada organ reproduksi.

11.Pola Koping dan Toleransi stress


Klien cemas terhadap keadaannya saat ini namun mulai untuk
berpasrah diri untuk kesembuhannya.

12.Pola Nilai dan kepercayaan


klien beragama protestan, klien hanya bias berdoa untuk
keadaannya saat ini.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah dan pucat
2. TTV TD : 100/60 mmHg
N : 82 x/mnt

S : 37 0C

RR : 22 x/mnt

3. Kesadaran : compos mentis


4. Kepala : terdapat lesi pasca kecelakaan dibagian dahi
pasien pasien mempunyai luka jahitan pasca kecelakaan.
5. Mata
- Konjungtiva : anemis
- Sclera : tidak ikterik
- Pupil : isokor dengan ukuran pupil normal
6. Telinga : bersih, dan tidak terdapat lesi
7. Hidung : bersih tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
terdapat lesi pada lubang hidung kiri pasca kecelakaan
8. Mulut
- Lidah : berwarna pink, bersih dan tidak terdapat lesi
- Bibir : mukosa bibir kering, terdapat lesi pada bibir klien
- Gigi : gigi pasien bersih dan tidak terdapat carries
9. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
10. Dada :
Paru-paru : I = dada simetris terdapat retraksi dinding dada,
diagonal anterior posterior berbanding
transversum

P = vocal fremitus kiri dan kanan kuat, simetris

P = sonor diarea paru kiri dan kanan

A = suara nafas ventrikuler

Jantung : I = terdapat denyut jantung di apek jantung, tidak


terlihat ictus cordis

P= tidak terdapat nyeri tekan pada bagian jantung,


tidak Nampak denyutan pada ics 4-5, ics 2-3 tidak
ada denyutan patologis

P = tidak terdapat pembesaran jantung

A= irama jantung regular,bunyi s1 dan s2 tunggal

Abdomen I = tidak terdapat asites dan lesi

A = bising usus 6 kali/menit


P = suara pekak pada hepar dan timpani pada bagian
lainnya

P = tidak terdapat pembesaran hepar dan renal.

11. Kulit turgor : turgor baik, pada saat pemeriksaan kembali < 3
detik
12. Genetalia : bersih dan tidak terdapat lesi.
13. Extremitas
- terpasang infus ya pada tangan kiri
- Tangan kiri kekuatan otot 5
- Kaki kiri kekuatan otot 4
- Kaki kanan kekuatan otot 0
- Kaki kiri kekuatan otot 0
14. Hasil pemeriksaan laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan

Leukosit 23.2 4.80-10.80 10^3/L

Ertrosit 3.69 4.20 5.40 10^6/L

Hemoglobin 10.2 12.0-16.0 g/dL

Hematokrit 31.6 37.0-54.0 %

MCV 86.2 80.0-100.0 fL

MCH 28.5 27.0-31.0 Pg

MCHC 33.0 33.0-37.0 g/dL

PLT 200 150-450 10^3/L

RDW-SD 41.4 35.0-45.0 fL

RDW-CV 13.3 11.5-14.5 %

PDW 15.5 9.0-13.0 fL

MPV 8.7 7.2-11.0 fL

P-LCR 26.3 15-25 %


PCT 1.74 1.08/2.82 ml/L

Lymph# 2.1 0.8-4.0 10^3/L

Lymph% 9.2 20.0-40.0 %

Mid# 2.4 0.1-1.5 10^3/L

Mid% 10.4 30.0-15.0 %

Gran# 15.7 2.0-7.0 10^3/L

GDS 146 60-150 Mg/dl

Ureum 40.3 10-40 Mg/dl

Creatinin 0.5 0.5-1.5 Mg/dl

Natrium 131 135-155 Mmol/L

Kalium 4.7 3.6-5.5 Mmol/L

Chloride 97 95-108 Mmol/L

15. Program Terapi/obat


a. Ceftriaxone 3 x 1 gr
b. Santagesic 3 x 1 (30 mg/ 1 ml)
c. ranitidine 2 x 1 ( 25 mg / 2 ml)

E. ANALISA DATA
No Tanggal Data Etiologi Problem

Dx

1 4 DS : klien mengatakan Agen injury Nyeri akut


januari nyeri pada daerah kaki biologis
2017 kanan dan tangan
kanan. nyeri seperti
tertusuk (nyeri tajam),
dengan pola terus
menerus, dengan skla
nyeri 7-8 dalam kurung
waktu 15-30 menit.

DO : klien terlihat
meringais bahkan
sampai berteriak
menahan sakit.

2 DS : klien mengatakan Penurunan Gangguan


lemas. konsentrasi perfusi jaringan
hemoglobin perifer
1. DO: HB : dalam darah
10,2 , klien terlihat pucat.
mukosa bibir klien kering
CRT > 3 detik
TD : 100/60 mmHg, N: 82
x/mnt
S: 37 0C , RR: 22 x/mnt

3. DS: pasien mengatakan Gangguan Hambatan


tidak dapat banyak muskuloskeletal Mobilitas Fisik
bergerak, semua aktivitas
dibantu oleh orang lain.
DO: pasien hanya berbaring
ditempat tidur
4. DS: pasien mengatakan Ketidakadekuat Resiko Infeksi
setelah kecelakaan terdapat an pertahanan
beberapa luka dibagian sekunder
wajah, kaki kanan dan kaki (penurunan HB)
kiri.
DO: WBC: 23,2 (4.80-10.80
10^3/L ), HB: 10,2

Prioritas Masalah

1. Nyer akut b/d agen cidera biologis


2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
Penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko ketidakadekuatan pertahanan
sekunder (penurunan HB)
F. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan&KH (NOC) Intervensi (NIC)

1. Nyeri akut Kontrol nyeri Manajemen nyeri


berhubungan Setelah dilakukan tindakan
1.1 Lakukan pengkajian
dengan agen keperawatan selama 2x24
nyeri secara
cidera biologis jam masalah nyeri akut dapat
komprehensif
teratasi dengan indikator: 1.2 Kendalikan faktor
lingkungan yang
a. Mengenali kapan nyeri
dapat mempengaruhi
terjadi (1-2-3-4-5)
b. Menggambarkan faktor respon pasien
penyebab (1-2-3-4-5) terhadap
c. Melaporkn perubahan ketidaknyamanan.
terhadap gejala nyeri 1.3 Ajarkan penggunaan
pada profesional teknik
kesehatan (1-2-3-4-5) nonfarmakologi
d. Melaporkan gejala yang 1.4 Dukung
tidak terkontrol pada istorahat/tidur yang
profesional kesehatan (1- adekuat untuk
2-3-4-5) membantu
e. Melaporkan nyeri yang penurunan nyeri
terkontrol (1-2-3-4-5) 1.5 Pemberian analgesik
1.6 Cek adanya riwayat
Dipertahankan pada 2
alergi obat
(jarang menunjukkan) dan 1.7 Cek perintah
ditingkatkan pada 4 (sering pengobatan meliputi
menunjukkan) obat, dosis, dan
frekuensi obat
analgesik yang
diresepkan
1.8 Berikan analgetik

2 Ketidakefektifan Keparahan cidera fisik monitor tanda-tanda vital


perfusi jaringan
perifer setelah dilakukan tndakan
2.1 monitor tekanan darah,
berhubungan keperawatan selama 2x24 nadi, suhu, dan status
dengan jam masalah ketidakefektifan
pernafasan dengan tepat
Penurunan perfusi jaringan dapat teratasi
konsentrasi dengan indikator:
hemoglobin 2.2 monitor warna kulit dan
dalam darah a. lecet pada kulit (1-2-3-4-5)
kelembapan
b. luka gores (1-2-3-4-5)
dipertahankan pada 3
2.3 monitor sianosis perifer
(sedang) dan ditingkatkan
ke 5 (tidak ada)
c. fraktur ekstremitas (1-2-3-4-
5) dipertahankan pada 2
(cukup berat) dan
ditingkatkan ke 4 (ringan)
3 Hambatan pergerakan perawatan turah baring
mobilitas fisik
berhubungan setelah dilakukan tindakan
3.1 jaga kain linen kasur
dengan keperawatan selama 2x24
gangguan pasien agar tetap bersih
muskulo skeletal jam masalah hambatan
mobilitas fisik dapat teratasi 3.2 Monitor kondisi kulit
dengan indikator: pasien

a. gerakan otot (1-2-3-4-5) 3.3 ajarkan latihan di tempat


b. gerakan sendi (1-2-3-4-5)
tidur
dipertahankan pada 2
(banyak terganggu) dan 3.4 monitor komplikasi dari
ditingkatkan ke 4 (sedikit tirah baring
terganggu)
4 Resiko infeksi keparahan infeksi kontrol infeksi
dengan faktor
resiko setelah dilakukan tindakan
4.1 anjurkan pengunjung
ketidakadekuatan keperawatan selama 2x 24
pertahanan untuk mencuci tangan
sekunder jam masalah resiko infeksi
saat memasuki dan
(penurunan HB) dapat teratasi dengan
meninggalkan ruangan
indikator:
pasien
4.2 pastikan teknik
a. nyeri (1-2-3-4-5)
b. hilangnya nafsu makan (1- perawatan luka yang
2-3-4-5) tepat
c. peningkatan jumlah sel 4.3 dorong untuk istirahat
4.4 berikan terapi antibiotik
darah putih (1-2-3-4-5)
yang sesuai
dipertahankan pada 2 (cukup perlindungan infeksi
berat) dan ditingkatkan ke 4
4.5 monitor granulosit, WBC
(ringan)
dan hasi-hasil
diferensial

G. IMPLEMENTASI
Nama : Tn. S NO CM : 93.02.47
Umur : 30 tahun Ruang : Cempaka

Tgl/ Jam No. Implementasi Respon TTD


Dx

04/01/2 1 1.1 melakukan S: klien mengatakan nyeri pada


017
pengkajian nyeri daerah kaki kanan dan tangan
secara komprehensif kanan. nyeri seperti tertusuk
(nyeri tajam), dengan pola terus
menerus, dengan skla nyeri 7-8
dalam kurung waktu 15-30 menit.

O: klien terlihat meringais bahkan

1.2 mengendalikan faktor sampai berteriak menahan sakit.

lingkungan yang dapat


O: keluarga mengikuti instruksi
mempengaruhi respon perawat
pasien terhadap
ketidaknyamanan.
1.3 mengajarkan
penggunaan teknik S: klien mengatakan akan
nonfarmakologi melakukan teknik relaksasi jika
1.4 mendukung nyeri muncul

istirahat/tidur yang O: klien mengikuti instruksi


adekuat untuk perawat

membantu penurunan S: klien mengtakan akan mencoba


memperbanyak istirahat supaya
nyeri
nyeri berkurang
1.5 Pemberian analgesik
1.6 mengecek adanya
riwayat alergi obat O: klien kooperatif

1.7 mengecek perintah


pengobatan meliputi
obat, dosis, dan
S: klien mengatakan tidak
frekuensi obat mempunyai riwayat alergi terhadap
analgesik yang obat

diresepkan O: klien kooperatif

O: klien mendapatkan injeksi


analgetik santagesic 3x1
(30mg/1ml) injensi intravena
1.8 memberikan analgetik

O: klien mendapatkan injeksi


analgetik santagesic 30mg/1ml

2 2.1 memonitor tekanan


darah, nadi, suhu, dan O: TD : 100/60 mmHg, N: 82 x/mnt
status pernafasan S: 37 0C , RR: 22 x/mnt
dengan tepat

2.1 memonitor warna kulit O: klien terlihat pucat

dan kelembapan

2.3 memonitor sianosis O: CRT > 3 detik

perifer

3 3.1 Monitor kondisi kulit DS: pasien mengatakan tidak dapat


banyak bergerak, semua aktivitas
pasien
dibantu oleh orang lain.
DO: pasien hanya berbaring
ditempat tidur, kulit pasien terlihat
kering

3.2 ajarkan latihan di


DS: klien mengatakan tidak dapat
tempat tidur banyak bergerak

4 4.1 pastikan teknik O: klien mendapatkan perawatan


luka perhari dengan teknik
perawatan luka yang
tepat perawatan luka steril

4.2 berikan terapi


antibiotik yang sesuai O:klien mendapatkan injeksi
Ceftriaxone 1 gr
4.3 monitor granulosit, O: WBC: 23,2 (4.80-10.80
WBC dan hasi-hasil 10^3/L ), HB: 10,2
diferensial

05/01/2 1 1.1 melakukan pengkajian S: klien mengatakan nyeri pada


017
nyeri secara daerah kaki kanan dan tangan
07.30 komprehensif kanan. nyeri seperti tertusuk
(nyeri tajam), dengan pola terus
menerus, dengan skla nyeri 7
dalam kurung waktu 15-30 menit.

1.2 mengendalikan faktor O: klien terlihat meringis bahkan


lingkungan yang dapat sampai berteriak menahan sakit.
mempengaruhi respon
O: keluarga mengikuti instruksi
pasien terhadap perawat
ketidaknyamanan.
1.3 mengajarkan
penggunaan teknik
nonfarmakologi
1.4 mendukung
istirahat/tidur yang S: klien mengatakan akan
melakukan teknik relaksasi jika
adekuat untuk nyeri muncul
membantu penurunan
O: klien mengikuti instruksi
nyeri perawat

1.5 Pemberian analgesik S: klien mengtakan akan mencoba


memperbanyak istirahat supaya
1.6 mengecek adanya nyeri berkurang
riwayat alergi obat O: klien kooperatif

1.7 mengecek perintah


S: klien mengatakan tidak
pengobatan meliputi
mempunyai riwayat alergi terhadap
obat, dosis, dan
frekuensi obat obat
analgesik yang O: klien kooperatif
diresepkan
O: klien mendapatkan injeksi
analgetik santagesic 3x1
1.8 memberikan analgetik (30mg/1ml) injensi intravena

O: klien mendapatkan injeksi


analgetik santagesig 30mg/1ml

08.00 2 2.1 memonitor tekanan O: TD : 100/60 mmHg, N: 70 x/mnt


S: 36,8 0C , RR: 18 x/mnt
darah, nadi, suhu,
dan status
pernafasan dengan O: klien terlihat pucat
tepat
2.2 memonitor warna kulit
dan kelembapan O: CRT > 3 detik
2.3 memonitor sianosis
perifer
3 3.1 Monitor kondisi kulit DS: pasien mengatakan tidak dapat
banyak bergerak, semua aktivitas
pasien
dibantu oleh orang lain.
DO: pasien hanya berbaring
ditempat tidur, kulit pasien terlihat
kering
3.2 mengajarkan latihan di
tempat tidur S: klien mengatakan tidak dapat
banyak bergerak

4 4.1 pastikan teknik O: klien mendapatkan perawatan


luka perhari dengan teknik
perawatan luka yang
perawatan luka steril
tepat
4.2 berikan terapi O:klien mendapatkan injeksi
Ceftriaxone 1 gr
antibiotik yang sesuai

4.3 monitor granulosit,


WBC dan hasil-hasil
diferensial O: WBC: 23,2 (4.80-10.80
10^3/L ), HB: 10,2

H. EVALUASI
Nama : Tn. S NO CM : 93.02.47
Umur : 30 tahun Ruang : Cempaka

Tgl/J No Evaluasi TTD


am .dx
04/0 1 S: S: klien mengatakan nyeri pada daerah kaki kanan dan tangan
1/20 kanan. nyeri seperti tertusuk (nyeri tajam), dengan pola terus
17 menerus, dengan skla nyeri 7-8 dalam kurung waktu 15-30 menit.
klien mengatakan akan melakukan teknik relaksasi jika nyeri muncul.
14.0 : klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat.
klien mengtakan akan mencoba memperbanyak istirahat supaya
0
nyeri berkurang

O: klien terlihat meringais bahkan sampai berteriak menahan sakit.


klien kooperatif.klien mendapatkan injeksi analgetik santagesic 3x1
(30mg/1ml) injensi intravena. klien mendapatkan injeksi analgetik
santagesic 30mg/1mlA: masalah ketidakefektifan pola nafas belum
teratasi

A: masalah nyeri akut belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 O: O: TD : 100/60 mmHg, N: 82 x/mnt


S: 37 0C , RR: 22 x/mnt. klien terlihat pucat. CRT > 3 detik

A: masalah ketidakefektifak perfusi jaringan belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

3 S: pasien mengatakan tidak dapat banyak bergerak, semua aktivitas


dibantu oleh orang lain, klien mengatakan tidak dapat banyak
bergerak
O: pasien hanya berbaring ditempat tidur, kulit pasien terlihat kering
A: masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

4 O: klien mendapatkan perawatan luka perhari dengan teknik


perawatan luka steril, klien mendapatkan injeksi Ceftriaxone 1
gr,WBC: 23,2 (4.80-10.80 10^3/L ), HB: 10,2

A: masalah resiko infeksi belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

05/0 1 S: S: klien mengatakan nyeri pada daerah kaki kanan dan tangan
1/20 kanan. nyeri seperti tertusuk (nyeri tajam), dengan pola terus
17 menerus, dengan skla nyeri 7-8 dalam kurung waktu 15-30 menit.
klien mengatakan akan melakukan teknik relaksasi jika nyeri muncul.
14.0 : klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat.
klien mengtakan akan mencoba memperbanyak istirahat supaya
0
nyeri berkurang

O: klien terlihat meringais bahkan sampai berteriak menahan sakit.


klien kooperatif.klien mendapatkan injeksi analgetik santagesic 3x1
(30mg/1ml) injensi intravena. klien mendapatkan injeksi analgetik
santagesic 30mg/1mlA: masalah ketidakefektifan pola nafas belum
teratasi

A: masalah nyeri akut belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 O: : TD : 100/60 mmHg, N: 70 x/mnt


S: 36,8 0C , RR: 18 x/mnt. klien terlihat pucat. CRT > 3 detik

A: masalah ketidakefektifak perfusi jaringan belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
3 S: pasien mengatakan tidak dapat banyak bergerak, semua aktivitas
dibantu oleh orang lain, klien mengatakan tidak dapat banyak
bergerak
O: pasien hanya berbaring ditempat tidur, kulit pasien terlihat kering
A: masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

4 O: klien mendapatkan perawatan luka perhari dengan teknik


perawatan luka steril, klien mendapatkan injeksi Ceftriaxone 1
gr,WBC: 23,2 (4.80-10.80 10^3/L ), HB: 10,2

A: masalah resiko infeksi belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai